Anda di halaman 1dari 3

PITIRIASIS ROSEA

No. Dokumen : SOP/UKP/125/2018


No. Revisi :
Tanggal Terbit : 8 FEBRUARI 2018
SOP Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr. Rina Yulya Agustin


PADANG NIP. 19800814 201001 2 016
1. PENGERTIAN Penyakit ini belum diketahui sebabnya, dimulai dengan sebuah lesi inisial
berbentuk eritema dan skuama halus (mother patch), kemudian disusul oleh lesi-
lesi yang lebih kecil di badan, lengan dan paha atas, yang tersusun sesuai
dengan lipatan kulit. Penyakit ini biasanya sembuh dalam waktu 3-8 minggu.
Pitiriasis rosea didapati pada semua usia, terutama antara 15-40 tahun,
dengan rasio pria dan wanita sama besar.

2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan pitiriasis


rosea di Puskesmas Padang

3. KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala Puskesmas Padang No. 445/ 174 /427.55.19/2018
tentang Pelayanan Klinis di Puskesmas Padang
4. REFERENSI Kemenkes nomor HK.02.02/menkes/514/2015

5. ALAT DAN BAHAN 1. Alat :


- Rekam medis
- Tensi meter
- Thermometer
- Senter
- LUP
2. Bahan : obat
6. PROSEDUR 1. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
Pasien datang dengan keluhan lesi kemerahan yang awalnya satu kemudian
diikuti dengan lesi yang lebih kecil yang menyerupai pohon cemara terbalik.
Lesi ini kadang-kadang dikeluhkan terasa gatal ringan.
2. Petugas menyiapkan alat dan bahan
3. Petugas mencuci tangan
4. Petugas memakai APD
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Gejala konstitusi pada umumnya tidak terdapat, sebagian penderita
mengeluh gatal ringan. Penyakit dimulai dengan lesi pertama (herald patch),
umumnya di badan, soliter, berbentuk oval, dan anular, diameternya sekitar 3
cm. Lesi terdiri atas eritema dan skuama halus di atasnya. Lamanya
beberapa hari sampai dengan beberapa minggu. Lesi berikutnya timbul 4-10
hari setelah lesi pertama dengan gambaran serupa dengan lesi pertama,
namun lebih kecil, susunannya sejajar dengan tulang iga, sehingga
menyerupai pohon cemara terbalik. Tempat predileksi yang sering adalah
pada badan, lengan atas bagian proksimal dan paha atas.
6. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
Bila diperlukan, pemeriksaan mikroskopis KOH dilakukan untuk
menyingkirkan Tinea Korporis.
7. Petugas menegakkan diagnosa
8. Petugas memberikan terapi.
Pengobatan bersifat simptomatik, misalnya untuk gatal diberikan antipruritus
seperti bedak asam salisilat 1-2% atau mentol 0,25-0,5%.
9. Petugas mencuci tangan
10. Petugas melakukan konseling dan edukasi
Edukasi pasien dan keluarga bahwa penyakit ini swasirna.
11. Petugas mencatat di rekam medis

1
7. BAGAN ALUR
(FLOW CHART)

8. HAL-HAL YANG
PERLU Kepatuhan melaksanakan tindakan terhadap SOP
DIPERHATIKAN

9. UNIT TERKAIT 1. Pendaftaran dan rekam medis


2. Gawat Darurat
3. Kefarmasian

10. DOKUMEN 1. Rekam Medis


TERKAIT 2. Register pasien

11. REKAMAN HISTORI PERUBAHAN


No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

PITIRIASIS ROSEA
No. Dokumen : SOP/UKP/125/2018

2
No. Revisi :
DAFTAR Tanggal Terbit : 8 FEBRUARI 2018
TILIK Halaman : 3/3

PUSKESMAS
PADANG

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak
1 Apakah petugas melakukan anamnesa pada pasien ?
2 Apakah petugas menyiapkan alat dan bahan?
3 Apakah petugas mencuci tangan?
4 Apakah petugas memakai APD?
5 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik?
6 Apakah petugas melakukan pemeriksaan penunjang ?
7 Apakah petugas menegakkan diagnosa?
8 Apakah petugas memberikan terapi?
9 Apakah petugas mencuci tangan?
10 Apakah petugas melakukan konseling dan edukasi?
11 Apakah petugas mencatat di rekam medis?
JUMLAH

CR : ……………….. %

Lumajang, …………………………
Auditie Pelaksana / Auditor

( ………………………………………… ) ( …………………………………………… )

Anda mungkin juga menyukai