Anda di halaman 1dari 4

PNEUMONIA

No. Dokumen : SOP/ UKP/127/2018


No. Revisi :
Tanggal Terbit : 8 FEBRUARI 2018
SOP Halaman : 1/4

PUSKESMAS dr. Rina Yulya Agustin


PADANG NIP. 19800814 201001 2 016
1. PENGERTIAN Pneumonia adalah peradangan/inflamasi parenkim paru, distal dari bronkiolus
terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli, sertamenimbulkan
konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.

2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan pneumonia di


Puskesmas Padang
3. KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala Puskesmas Padang No. 445/ 174 /427.55.19/2018
tentang Pelayanan Klinis di Puskesmas Padang
4. REFERENSI Kemenkes nomor HK.02.02/menkes/514/2015
5. ALAT DAN 1. Alat :
BAHAN - Rekam medis
- Termometer
- Tensimeter
- Pulse oxymeter (jika fasilitas tersedia)
- Pemeriksaan pewarnaan gram
- Pemeriksaan darah rutin
- Radiologi (jika fasilitas tersedia)
- Oksigen
2. Bahan : - Obat

6. PROSEDUR 1. Petugas melakukan anamnesa pada pasien


Gambaran klinik biasanya ditandai dengan :
- Demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat melebihi 40°C
- Batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-kadang disertai
darah
- Sesak napas
- Nyeri dada
2. Petugas menyiapkan alat dan bahan
3. Petugas mencuci tangan
4. Petugas memakai APD
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik :
Temuan pemeriksaan fisik dada tergantung dari luas lesi di paru.
Inspeksi : dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu
bernapas
Palpasi : fremitus dapat mengeras pada bagian yang sakit
Perkusi : redup di bagian yang sakit
Auskultasi : terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronkial yang
mungkin disertai ronki basah halus, yang kemudian menjadi
ronki basah kasar pada stadium resolusi.
6. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
a) Pewarnaan gram
b) Pemeriksaan lekosit
c) Pemeriksaan foto toraks jika fasilitas tersedia
d) Kultur sputum jika fasilitas tersedia
e) Kultur darah jika fasilitas tersedia
7. Petugas menegakkan diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Untuk diagnosis defenitif dilakukan pemeriksaan penunjang.
8. Petugas memberikan terapi.
Dalam hal mengobati penderita pneumonia perlu diperhatikan keadaan
klinisnya. Bila keadaan klinis baik dan tidak ada indikasi rawat dapat diobati di
rumah. Juga diperhatikan ada tidaknya faktor modifikasi yaitu keadaan yang dapat
meningkatkan risiko infeksi dengan mikroorganisme patogen yang spesifik.
1. Pengobatan suportif / simptomatik
a. Istirahat di tempat tidur
b. Minum secukupnya untuk mengatasi dehidrasi
c. Bila panas tinggi perlu dikompres atau minum obat penurun panas
d. Bila perlu dapat diberikan mukolitik dan ekspektoran
2. Terapi definitif dengan pemberian antibiotik yang harus diberikan kurang
dari 8 jam.
Pasien Rawat Jalan
1
1. Pasien yang sebelumnya sehat dan tidak ada risiko kebal obat ;
a. Makrolid: azitromisin, klaritromisin atau eritromisin
(rekomendasi kuat)
b. Doksisiklin (rekomendasi lemah)
2. Terdapat komorbid seperti penyakit jantung kronik, paru, hati atau
penyakit ginjal, diabetes mellitus, alkoholisme, keganasan, kondisi
imunosupresif atau penggunaan obat imunosupresif, antibiotik lebih dari 3
bulan atau faktor risiko lain infeksi pneumonia :
a. Florokuinolon respirasi : moksifloksasisn, atau levofloksasin (750 mg)
(rekomendasi kuat)
b. β-lactam + makrolid : Amoksisilin dosis tinggi (1 gram, 3x1/hari) atau
amoksisilin-klavulanat (2 gram, 2x1/hari) (rekomendasi kuat)
c. Alternatif obat lainnya termasuk ceftriakson, cefpodoxime dan cefuroxime
(500 mg, 2x1/hari), doksisiklin
Pasien perawatan, tanpa rawat ICU
a. Florokuinolon respirasi (rekomendasi kuat)
b. β-laktam+makrolid (rekomendasi kuat)
c. Agen β-laktam termasuk sefotaksim, seftriakson, dan ampisilin;
ertapenem untuk pasien tertentu; dengan doksisiklin sebagai alternatif
untuk makrolid.
d. Florokuinolon respirasi sebaikanya digunakan untuk pasien alergi
penisilin.
9. Petugas mencuci tangan
10. Petugas melakukan konseling dan edukasi
Edukasi diberikan kepada individu dan keluarga mengenai pencegahan
infeksi berulang, pola hidup sehat termasuk tidak merokok dan sanitasi
lingkungan.
11. Petugas mencatat di rekam medis

2
7. BAGAN ALUR
(FLOW CHART)

8. HAL-HAL YANG
PERLU Kepatuhan melaksanakan tindakan terhadap SOP
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT 1. Pendaftaran dan rekam medis
2. Gawat Darurat
3. Kefarmasian

10. DOKUMEN 1. Rekam Medis


TERKAIT 2. Register pasien

11. REKAMAN HISTORI PERUBAHAN


No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

PNEUMONIA
3
No. Kode : SOP/UKP/127/2018
No. Revisi :
DAFTAR Tanggal Terbit : 8 FEBRUARI 2018
TILIK Halaman : 4/4

PUSKESMAS
PADANG

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak
1 Apakah petugas melakukan anamnesa pada pasien ?
2 Apakah petugas menyiapkan alat dan bahan?
3 Apakah petugas mencuci tangan?
4 Apakah petugas memakai APD?
5 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik?
6 Apakah petugas melakukan pemeriksaan penunjang ?
7 Apakah petugas menegakkan diagnosa?
8 Apakah petugas memberikan terapi?
9 Apakah petugas mencuci tangan?
10 Apakah petugas melakukan konseling dan edukasi?
11 Apakah petugas mencatat di rekam medis?
JUMLAH

CR : ……………….. %

Lumajang, …………………………
Auditie Pelaksana / Auditor

( …………………………………………… ( …………………………………………… )
)

Anda mungkin juga menyukai