Anda di halaman 1dari 57

STANDAR 5.

4
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN
PASIEN DAN PENGEMBANGAN BUDAYA
KESELAMATAN

Dr. Fauzy Masjhur, MKes, SH, MH


INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

Insiden Keselamatan Pasien adalah setiap


kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan hal yang
membahayakan/merugikan/harm (penyakit,
cacat, kematian dan lain2) yang tidak seharusnya
terjadi.
PENYEBAB INSIDEN
Insiden disebabkan oleh karena adanya
kegagalan :
1. Kegagalan aktif
Misal : tenaga kesehatan melakukan tindakan
yang tidak aman (tidak sesuai prosedur)
2. Kondisi Laten
Misal : Adanya kebijakan yang tidak
tepat/salah
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

Laporan insiden keselamatan pasien adalah


pelaporan secara anonim dan tertulis di setiap
kondisi potensial cedera dan insiden keselamatan
pasien yang terjadi pada pasien dan telah
dilakukan analisa penyebab, rekomendasi dan
solusinya
TUJUAN

1. Menurunnya insiden keselamatan pasien


(KTD, KNC, KTC).
2. Meningkatnya mutu pelayanan dan
keselamatan pasien.
PELAPORAN INSIDEN

 Proses pembelajaran untuk pencegahan kejadian tidak


terulang lagi
 Dibuat sistem pelaporan Insiden
 Sosialisasi pada semua karyawan
Mengapa pelaporan insiden penting?
Karena pelaporan akan menjadi awal proses pembelajaran
untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali

Apa yang harus dilaporkan ?


a. Kondisi potensial terjadinya cedera
b. Kejadian nyaris terjadi cedera
c. Kejadian yang sudah terjadi, baik cedera maupun tidak
Pasien
tidak terpapar Near Miss (NM)
(KNC=Kejadian NYARIS CIDERA)
- ERROR, diketahui, dibatalkan (prevention)

Proses of Care
Error
Tidak
- Kesalahan proses cidera No Harm Event
- Dpt dicegah
- Pelaksanaan Plan action (KTC=Kejadian TIDAK CIDERA)
tdk komplit Pasien - Dpt obat “c.i.”, tdk timbul (chance)
- Pakai Plan action yg terpapar - Dpt obat “c.i.”, diket, beri anti-nya
salah (mitigation)

- Krn berbuat :
commission Pasien
- Krn tidak berbuat : Adverse Event (AE)
cidera
omission

(KTD=Kejadian TIDAK DIHARAPKAN)


significant reportable
potential for harm Tidak
cidera circumstance
situation

(KPC=KONDISI POTENSIAL CIDERA)

Proses of Care
Non Error

Pasien Pasien Adverse Event


terpapar cidera

(KTD = Kejadian Tdk Diharapkan)


-TIDAK Dpt dicegah
JENIS JENIS INSIDEN
1.KPC (Kejadian Potensial Cedera)
 Suatu kondisi atau situasi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera,
tetapi belum terjadi insiden.
 Contoh : penempatan defibrillator standby di IGD ternyata rusak dan tidak dapat
 digunakan.
2.KNC (Kejadian Nyaris Cedera)
 Terjadinya insiden yang belum sampai terpapar pasien.
 Contoh : darah transfusi yang akan dialirkan ternyata salah pasien, tetapi belum
terpapar ke pasien.
3.KTC (Kejadian Tidak Cedera)
 Suatu kejadian yang sudah terpapar ke pasien tetapi tidak menimbulkan cedera.
 Contoh : darah transfusi yang salah sudah dialirkan ke pasien tetapi tidak
menimbulkan cedera atau gelaja inkompatibilitas pada pasien tersebut
4.KTD (Kejadian Tidak Diharapkan)
 Suatu kejadian insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.
 Contoh : Pasien jatuh dari tempat tidur yang menyebabkan tangannya patah
5. Kejadian Sentinel

 Suatu KTD yang mengakibatkan kematian/cedera serius, kehilangan fungsi secara


permanen yang tidak berhubungan dengan perjalanan alamiah penyakit atau
kondisi yang mendasarinya.
Contoh : - Transfusi yang salah mengakibatkan pasien meninggal karena reaksi
hemolisis
- Operasi pada bagian tubuh (ektremitas) yang salah

 Kategori Sentinel :
 Kematian yang tidak diharapkan
 Kehilangan fungsi tubuh utama
 Operasi pada sisi yang salah, kesalahan prosedur, ketidaktepatan pasien/salah
identifikasi pasien operasi
 Penculikan anak
 Anak diserahkan pada orangtua yang salah
 Pemerkosaan yang terjadi di rumah sakit
 Bunuh diri di lingkungan rumah sakit dan pembunuhan yang terjadi di rumah
sakit
TIPE INSIDEN
 Administrasi klinis  Alat medis
 Prosedur klinis  Perilaku pasien
 Dokumentasi  Pasien jatuh
 Infeksi Nasokomial  Pasien kecelakaan
 Proses medikasi/cairan  Infrastruktur/sarana/
infus bangunan
 Produk darah  Sumber daya/manajemen
 Gas medis/oksigen  Laboratorium
INTERNAL
LAPORAN
INSIDEN
EKSTERNAL
• Puskesmas perlu melakukan analisis dengan
menggunakan matriks grading risiko yang akan
menentukan jenis investigasi insiden yang dilakukan
setelah Laporan insiden internal. Investigasi terdiri dari
Investigasi sederhana Root Cause Analysis (RCA)
• Pelaporan insiden keselamatan pasien dilaporkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Siapa yang bertanggung jawab dalam
laporan insiden?
 Petugas Puskesmas yang pertama menemukan
kejadian atau atasannya
 Petugas Puskesmas yang terlibat dengan
kejadian atau atasannya
• Mutu layanan klinis tidak hanya ditentukan oleh sistem
pelayanan yang ada, tetapi juga perilaku dalam pemberian
pelayanan.
• Tenaga kesehatan perlu melakukan evaluasi terhadap
perilaku dalam pemberian pelayanan dan melakukan upaya
perbaikan baik pada sistem pelayanan maupun perilaku
pelayanan yang mencerminkan budaya keselamatan, dan
budaya perbaikan pelayanan klinis yang berkelanjutan
DO & DON’T
 JANGAN melaporkan insiden lebih dari 48 jam
 JANGAN menunda laporan insiden dengan alasan di follow up
atau belum ditandangani
 JANGAN menambah catatan medis pasien bila telah tercatat
dalam laporan insiden
 JANGAN menempatkan laporan insiden sebagai bagian dari
rekam medis pasien
 JANGAN membuat copy laporan insiden untuk alasan apapun
Standar 5.4
Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien dan Pengembangan Budaya Keselamatan

Puskesmas menetapkan sistem pelaporan insiden keselamatan pasien dan


pengembangan budaya keselamatan.
Pelaporan insiden keselamatan pasien berhubungan dengan budaya keselamatan di
Puskesmas dan diperlukan untuk mencegah insiden lebih lanjut atau berulang pada
masa mendatang yang akan membawa dampak kerugian yang lebih besar bagi
Puskesmas.

Kriteria 5.4.1
Dilakukan pelaporan, dokumentasi, analisis akar masalah, dan penyusunan tindakan
korektif sebagai upaya perbaikan, dan pencegahan potensi insiden keselamatan
pasien. 19
Pokok Pikiran
Sentinel adalah suatu kejadian yang tidak
diinginkan (unexpected occurrence) yang
mengakibatkan kematian atau cedera yang
Insiden Keselamatan Pasien serius.
(IKP) terdiri atas
(1) kondisi potensial cedera Kejadian sentinel dapat berupa :
signifikan (KPCS), 1. Kematian yang tidak diduga
2. kehilangan permanen fungsi yang tidak
(2) kejadian nyaris cedera terkait penyakit atau kondisi pasien
(KNC), 3. tindakan salah sisi, salah prosedur, dan
(3) kejadian tidak cedera salah pasien;
(KTC), KRITERIA 4. penculikan anak, termasuk bayi atau
(4) kejadian tidak diharapkan 5.4.1 anak dikirim ke rumah yang bukan rumah
(KTD), dan orang tuanya; dan
(5) kejadian sentinel (KS). 5. perkosaan, kekejaman di tempat kerja
seperti penyerangan (berakibat kematian
atau kehilangan fungsi secara permanen)
atau pembunuhan (yang disengaja) atas
Pelaporan insiden terdiri atas
pasien, anggota keluarga, staf, dokter,
• laporan insiden internal pengunjung, atau vendor/pihak ketiga
(untuk semua insiden) ketika berada dalam lingkungan
• laporan insiden eksternal. Puskesmas.
(KTD dan Sentinel)
a) Dilakukan pelaporan jika terjadi insiden sesuai dengan
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan kepada tim
Elemen keselamatan pasien dan kepala puskesmas yang
Penilaian disertai dengan analisis, investigasi insiden, dan
tindak lanjut terhadap insiden (R, D, W).

b) Dilakukan pelaporan kepada Komite Nasional


Keselamatan Pasien (KNKP) terhadap insiden,
analisis, dan tindak lanjut sesuai dengan kerangka
waktu yang ditetapkan (D, O, W).
21
Elemen Penilaian 5.4.1
Elemen Penilaian R D O W S
a) Dilakukan 1. SK pelaporan insiden 1. Bukti dilakukan Penggalian
pelaporan jika terjadi keselamatan pasien pelaporan IKP, baik informasi
insiden sesuai dengan internal atau eksternal tentang
kebijakan dan prosedur 2. SOP pelaporan
yang ditetapkan kepada tim insiden keselamatan 2. Bukti analisis, proses
keselamatan pasien dan pasien secara investigasi insiden pelaporan
kepala puskesmas yang internal insiden
disertai dengan analisis, 3. Bukti keselamatan
investigasi insiden, dan 3. SOP pelaporan tindaklanjut perbaikan pasien
tindak lanjut terhadap insiden keselamatan untuk mencegah
insiden (R, D, W). pasien secara terjadinya insiden
eksternal secara berulang

b) Dilakukan Pengamatan Penggalian


pelaporan kepada Komite Bukti pelaporan IKP surveior terhadap informasi
Nasional Keselamatan melalui aplikasi pelaporan tentang
Pasien (KNKP) terhadap IKP, baik pelaporan nihil pelaporan IKP
insiden, analisis, dan tindak atau pelaporan jika terjadi melalui aplikasi proses
lanjut sesuai dengan KTD atau sentinel pelaporan IKP pelaporan
kerangka waktu yang insiden
ditetapkan (D, O, W) keselamatan
pasien ke KNKP
22
Standar 5.4
Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien dan Pengembangan Budaya Keselamatan

Puskesmas menetapkan sistem pelaporan insiden keselamatan pasien dan


pengembangan budaya keselamatan.
Pelaporan insiden keselamatan pasien berhubungan dengan budaya keselamatan di
Puskesmas dan diperlukan untuk mencegah insiden lebih lanjut atau berulang pada
masa mendatang yang akan membawa dampak kerugian yang lebih besar bagi
Puskesmas.

Kriteria 5.4.2
Tenaga kesehatan pemberi asuhan berperan penting dalam memperbaiki perilaku
dalam pemberian pelayanan yang mencerminkan budaya mutu dan budaya
keselamatan.
Perilaku terkait budaya Pokok Pikiran
keselamatan berupa
(1) penyediaan layanan yang
baik, termasuk pengambilan
keputusan bersama;
(2) bekerjasama dengan pasien; Perilaku yang tidak mendukung
(3) bekerjasama dengan tenaga budaya keselamatan seperti:
kesehatan lain; (1)perilaku yang tidak layak
(4) bekerjasama dalam sistem (inappropriate)
layanan kesehatan; (2)perilaku yang mengganggu
(5) meminimalisir risiko; (disruptive)
(6) mempertahankan kinerja (3)perilaku yang melecehkan
professional; KRITERIA
(harassment) terkait dengan
(7) perilaku profesional dan 5.4.2
ras, agama, suku termasuk
beretika; gender; dan
(8) memastikan pelaksanaan (4)pelecehan seksual.
proses pelayanan yang
terstandar; dan
(9) upaya peningkatan mutu dan
keselamatan termasuk
keterlibatan dalam pelaporan
dan tindak lanjut insiden.
BUDAYA PERILAKU KESELAMATAN PASIEN

Perilaku yang semestinya dilakukan:


(1) Sikap, perilaku, ucapan yang menghargai pasien dan rekan kerja,
(2) Kerjasama dengan rekan kerja,
(3) Menghargai dan menghormati hak-hak pasien,
(4) Berkerjasama untuk menyelesaikan konflik secara musyawarah,
(5) Melayani pasien tanpa membedakan suku, ras, agama, keyakinan,
(6) Berkerja secara professional sesuai dengan standard dan kode etik profesi,
(7) Menjaga kerahasiaan pasien,
(8) Sikap dan perilaku yang mematuhi peraturan perundangan dan tata tertib,
(9) Melaporkan jika melakukan tindakan yang berakibat terjadinya insiden keselamatan, (10)
(10) Melaporkan jika menjumpai kejadian atau kondisi yang berisiko terjadi insiden keselamatan, (11)
(11) Lengkap mengisi rekam medis (untuk PPA = Profesional Pemberi Asuhan).
a) Dilakukan pengukuran budaya keselamatan pasien
dengan menlakukan survei budaya keselamatan
pasien yang menjadi acuan dalam program budaya
Elemen keselamatan (D,W).
Penilaian b) Puskesmas membuat sistem untuk mengidentifikasi
dan menyampaikan pelaporan perilaku yang tidak
mendukung budaya keselamatan atau "tidak dapat
diterima" dan upaya perbaikannya (D, W).
c) Dilakukan edukasi tentang mutu klinis dan
keselamatan pasien pada semua tenaga kesehatan
pemberi asuhan (D, W).

26
Elemen Penilaian 5.4.2
Elemen Penilaian R D O W S
a) Dilakukan pengukuran Bukti observasi kepatuhan terhadap Penggalian informasi terkait
budaya keselamatan pasien kode etik dan peraturan internal
dengan melakukan survei Puskesmas, yang terdiri dari unsur latar belakang penyusunan
budaya keselamatan pasien untuk meningkatkan mutu dan komponen dalam kode etik dan
yang menjadi acuan dalam keselamatan pasien peraturan internal yang disusun untuk
program budaya keselamatan meningkatkan mutu dan keselamata
(D,W). pasien

b) Puskesmas membuat sistem Terdapat mekanisme atau sistem


untuk mengidentifikasi dan yang tertuang dalam SOP, untuk Penggalian informasi
menyampaikan laporan perilaku laporan terhadap penemuan perilaku
yang tidak mendukung budaya yang melanggar kode etik dan alur pelaporan dan sistem jaminan
keselamatan atau "tidak dapat peraturan internal kerahasiaan pelapor
diterima" dan upaya
perbaikannya (D,W).

c) Dilakukan edukasi 1. Bukti sosialisasi Penggalian


tentang mutu klinis dan kode etik dan peraturan internal, informasi kepada petugas
keselamatan pasien pada semua dimana komponennya terdiri dari Puskesmas, terkait
tenaga kesehatan pemberi unsur peningkatan mutu dan
asuhan (D, W) keselamatan pasien pemahamannya terhadap kode etik
dan peraturan internal Puskesmas
2. Terdapat bukti tindak lanjut atas serta hubungannya antara isi dalam
pelaporan adanya tindakan yang kode etik dan peraturan internal
melanggar kode etik dan tersebut dengan peningkatan mutu
peraturan internal dan keselamatan
pasien 27
PETUNJUK
FORM LAPORAN
TEKNIS
PENGGUNAAN
IKP BAGIAN
APLIKASI
PERTAMA
LAPORAN IKP
PUSKESMAS
TUJUAN DAN SASARAN ► SASARAN
a. Puskesmas sebagai pemberi pelayanan
kesehatan.
► TUJUAN UMUM b. Dinas kesehatan daerah kabupaten/kota,
Menyediakan petunjuk teknis bagi penggunaan sebagai pemilik Puskesmas dan
Aplikasi Laporan IKP Puskesmas. regulator bidang kesehatan di tingkat
kabupaten/kota.
c. Dinas kesehatan daerah provinsi,
► TUJUAN KHUSUS sebagai regulator bidang kesehatan di
a. Mengetahui menu yang ada di Aplikasi tingkat provinsi.
Laporan IKP Puskesmas untuk tingkat d. Kementerian Kesehatan sebagai
Puskesmas, dinas kesehatan daerah regulator bidang kesehatan di tingkat
kabupaten/kota dan dinas kesehatan daerah pusat.
provinsi. e. Komite Nasional Keselamatan Pasien
b. Mengetahui mekanisme pelaporan IKP sebagai organisasi fungsional yang
Puskesmas melalui aplikasi. bertugas memberikan masukan dan
c. Mengetahui rekapitulasi laporan IKP pertimbangan kepada Menteri dalam
Puskesmas sesuai dengan kewenangan tingkat rangka penyusunan kebijakan nasional
pengguna. dan peraturan Keselamatan Pasien.
d. Memberikan feedback laporan IKP Puskesmas.
MANFAAT
► BAGI PUSKESMAS
a. Mendorong Puskesmas agar terbiasa mencatat, ► BAGI DINAS KESEHATAN
menginvestigasi, menganalisis, menindaklanjuti dan
melaporkan secara internal insiden keselamatan pasien DAERAH
Puskesmas.
b. Mendorong Puskesmas agar patuh dalam melakukan KABUPATEN/KOTA
pelaporan eksternal insiden keselamatan pasien a. Mengetahui rekapitulasi insiden keselamatan
Puskesmas. pasien Puskesmas di wilayah kerjanya.
c. Mendapatkan feedback laporan insiden keselamatan b. Membantu penyusunan rencana prioritas
pasien sebagai bahan pembelajaran untuk dapat pembinaan ke Puskesmas terkait keselamatan
menurunkan insiden dan mengoreksi sistem keselamatan pasien.
pasien. ► BAGI DINAS KESEHATAN
► BAGI KEMENTERIAN
DAERAH PROVINSI
KESEHATAN a. Mengetahui rekapitulasi insiden keselamatan
a. Mengetahui rekapitulasi insiden keselamatan pasien pasien Puskesmas di wilayah kerjanya.
Puskesmas di Indonesia. b. Membantu penyusunan rencana prioritas
b. Membantu penyusunan dan penetapan kebijakan terkait pembinaan ke dinas kesehatan daerah
keselamatan pasien. kabupaten/kota terkait keselamatan pasien.
► BAGI KNKP
a. Mengetahui data nasional ikp Puskesmas
b. Memberikan feedback sebagai pembelajaran terhadap ikp ► BAGI MASYARAKAT
dan membuat safety alert untuk pencegahan terjadinya Mendapatkan pelayanan kesehatan dari Puskesmas yang
insiden keselamatan pasien di Puskesmas. berorientasi pada keselamatan pasien.
Direktur Mutu dan Akreditasi Yankes
MEKANISME Laporan Triwulan
LAPORAN IKP
PUSKESMAS Ketua KNKP
Laporan Triwulan

Website KNKP (
www.keselamatanpasien.net) Feedback dalam bentuk Safety Sub Komite Pengelolaan Pelaporan
Alert, termasuk pembelajaran dari Insiden, Evaluasi dan Monev
Puskesmas lain (Triwulan) Implementasi KNKP

Aplikasi Laporan IKP


Puskesmas

Laporan internal e-reporting Cleaning Data Hasil Cleaning Data dan


sentinel, KTD, KTC, sentinel, KTD, Laporan IKP Pembelajaran dari
KNC dan KPC KTC dan KNC Puskesmas Laporan IKP Puskesmas
(Bulanan) (Bulanan)
KEPALA Dinas Kesehatan Daerah
Dinas Kesehatan
SENTINEL DINKES KAB/KOTA Kabupaten/Kota
<1 JAM
sebagai representasi pemilik Daerah Provinsi
6
KEPALA Laporan Eksternal
PUSKESMAS
5 Komite Nasional
TIM RCA Sentinel KTD Feedback
4 Keselamatan Pasien
KNC KTC (KNKP)
Penanggung Jawab Mutu
*) Laporan eksternal adalah laporan
yang sudah selesai diinvestigasi di
Penanggung Jawab / Tim
Puskesmas. Investigasi
Keselamatan Pasien 3 komprehensif RCA dilakukan
maksimal 45 hari. Laporan eksternal
TIM MUTU
Aplikasi Laporan dilakukan dalam kesempatan
INTERNAL IKP Puskesmas pertama sesudah investigasi.

VERIVIKASI
SENTINEL Dilaporkan paling
2 lambat 2x24 jam
<1 JAM

PJ/Koordinator Ruang
Laporan internal ALUR PELAPORAN &
FEEDBACK INSIDEN
1 Laporan eksternal KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS
KTD KTC Alur pelaporan
Sentinel
KNC KPC Alur feedback
Alur pelaporan sentinel
3 Kepala
Penanggung Jawab Mutu Puskesmas
Investigasi
Komprehensif
RCA *) *) Tim RCA ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas untuk melaksanakan
Grading Ulang **) Investigasi Komprehensif RCA
Penanggung
Jawab / Tim **) Hasil investigasi sederhana
Keselamatan Investigasi insiden dengan bands biru dan hijau
Pasien Sederhana di-grading ulang oleh PJ/Tim
Keselamatan Pasien dan dapat
menghasilkan bands merah atau
TIM MUTU kuning ketika insiden tersebut telah
INTERNAL sering terjadi dan/atau alasan
lainnya yang memerlukan RCA.
ALUR
PJ/Koordinator Ruang 2 Grading INVESTIGASI
INSIDEN
1 KESELAMATAN Alur pelaporan
PASIEN
Alur Investigasi
Sentinel KTD KTC PUSKESMAS
Sederhana
KNC KPC Bands Hasil Grading atau Grading Ulang Alur Investigasi
Komprehensif RCA
► TINGKATAN PENGGUNA

1) Puskesmas.
2) Dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota.
3) Dinas kesehatan daerah
provinsi.
4) Kementerian Kesehatan
dan KNKP.
► ALAMAT AKSES DAN LOG IN APLIKASI
LAPORAN IKP PUSKESMAS ► Username
menggunakan 7 digit
angka kode
registrasi
Puskesmas dari Pusat
Data dan Informasi,
Kementerian
Kesehatan.
► Password (tingkat
pertama) generik
adalah 1234.
► Jika ingin mengganti
password, harus
disepakati bersama,
karena di dalamnya
ada beberapa aplikasi
https://mutufasyankes.kemkes.go.id dan fitur.
► TAMPILAN AWAL ► Tampilan awal
memperlihatkan
halaman
Dashboard.
► Aplikasi dan fitur
dalam
https://mutufasyank
es.kemkes.go.id
adalah:
1. Dahboard.
2. Aplikasi Laporan
IKP Puskesmas.
3. Aplikasi Indikator
Nasional Mutu
Puskesmas.
4. Upload Dokumen
Peningkatan Mutu.
5. Mengganti
password tingkat
pertama.
6. Sign out.
► MENGGANTI PASSWORD TINGKAT PERTAMA DAN
SIGN OUT
► Kepala Puskesmas
menetapkan dan
menugaskan
petugas yang
diberikan
kewenangan untuk
menginput data
dalam Aplikasi
Laporan IKP
Puskesmas,
termasuk untuk
mengganti
password (tingkat
pertama dan
kedua).
► PASSWORD TINGKAT KEDUA

► Password
berjenjang
diterapkan, agar
keamanan akses
dan data Aplikasi
Laporan IKP
Puskesmas lebih
terjamin.

► Password (tingkat
kedua) generik
adalah abcd.
► MENGGANTI PASSWORD TINGKAT KEDUA

► Password tingkat
kedua generik
sebaiknya diganti.

► Password baru/
digunakan untuk
akses Aplikasi
Laporan IKP
Puskesmas
selanjutnya.
► PERMOHONAN RESET PASSWORD TINGKAT
KEDUA (1)

► Jika password
tingkat kedua lupa,
maka Puskesmas
harus
menyampaikan
surat permohonan
reset password ke
KNKP.

► Contoh surat
permohonan reset
password seperti
pada Lampiran 1.
► PERMOHONAN RESET PASSWORD TINGKAT
KEDUA (2)
► Surat permohonan
reset password
dikirim ke KNKP
dengan melalui
menu
PERMOHONAN
RESET PASSWORD
IKP yang ada pada
bagian Navigasi
Utama.

► Isi google form dan


unggah surat
permohonan reset
password.
► MENU TAMBAHAN
► Ketika menu FORM
LAPORAN IKP di-
klik, maka akan
muncul menu-menu
tambahan pada
Navigasi Utama,
yaitu:
1. IKP Nihil.
2. Form Laporan
IKP.
3. Rekap Laporan
IKP.
4. Rekap Bulanan
IKP.
5. Monitoring IKP.
6. Contact Us.
► 1. IKP NIHIL
► Jika tidak ada
laporan eksternal
yang dikirim ke
KNKP pada bulan
berjalan, maka
pada akhir bulan
berjalan
Puskesmas mengisi
IKP Nihil.
► Tidak ada laporan
pada bulan berjalan
bisa karena:
1. Tidak ada
insiden, atau
2. Investigasi
insiden belum
selesai
dilakukan.
► 2. FORM LAPORAN IKP (1)

► Form laporan IKP


digunakan untuk
menginput data
dari laporan
internal IKP
Puskesmas serta
hasil investigasi
dan analisisnya.

► Form Laporan IKP


Bagian Pertama
terdiri atas:
A. Data Pasien (4
item).
B. Rincian
Kejadian (14
item).
► 2. FORM LAPORAN IKP (2)

Bagian Pertama Bagian Kedua

A. Data Pasien Hasil Investigasi dan


B. Rincian Kejadian Analisis

Riwayat Insiden
SIMPAN SIMPAN
Keselamatan Pasien <3 0
ha r i
<3 0 ! ! <3 0 !!
i ha r i
EDIT har !! KIRIM CETAK EDIT
► 2. FORM LAPORAN IKP (3)

► Grading (bands
merah, kuning,
hijau, biru) insiden
akan dilakukan by
system
berdasarkan
dampak dan
probabilitas yang
telah diisikan pada
Form Laporan IKP
Bagian Pertama.

► Count down sisa


waktu kirim
dihitung sejak
pertama kali
laporan insiden
tersebut disimpan.
► 2. FORM LAPORAN IKP (4)

► Jika ada laporan


insiden yang telah
disimpan belum
dikirim, maka akan
muncul notifikasi
sesudah
memasukkan
password tingkat
kedua.
► 2. FORM LAPORAN IKP (5)

► Jika di-klik tombol


KIRIM, maka akan
muncul kotak
konfirmasi.
Pastikan isian
sudah lengkap dan
semua isian sudah
sesuai dengan
Hasil Investigasi
dan Analisis.
► Jika kemudian di-
klik tombol YA,
KIRIM!, maka
selanjutnya akan
muncul notifikasi
BERHASIL
TERKIRIM KE
KNKP.
► 2. FORM LAPORAN IKP (6) ► Jika laporan
insiden sudah
dikirim akan
muncul informasi
berwarna hijau
LAPORAN IKP
SUDAH TERKIRIM
dan fitur yang
tersisa hanya
CETAK.
► Jika ada laporan
sudah melampaui
30 hari yang belum
dikirim, maka
laporan yang
tersimpan akan
hilang dan muncul
informasi berwarna
merah LAPORAN
► Laporan tersebut harus diinput ulang, jika akan IKP SUDAH LEBIH
dikirimkan. DARI 30 HARI.
► 2. FORM LAPORAN IKP (7)

► Form Laporan IKP


Bagian 1 dan
Bagian 2 dapat
dicetak. Sebelum
dicetak akan
muncul print
preview.
► Cetakan laporan
tersebut dapat
digunakan sebagai
laporan PJ/Tim
Mutu/Keselamatan
Pasien kepada
Kepala Puskesmas.
► 2. FORM LAPORAN IKP (8)

► Jika tombol HASIL


INVESTIGASI di-
klik akan muncul
Form Laporan IKP
Bagian Kedua,
yaitu HASIL
INVESTIGASI DAN
ANALISA yang
terdiri dari 14 item.
► 3. REKAP LAPORAN IKP

► Menu REKAP
LAPORAN IKP
akan
menampilkan
grafik batang
dan tabel
sejumlah
variabel pada
Form Laporan
IKP Bagian
Pertama pada
tahun yang
dipilih.
► 4. REKAP BULANAN IKP

► Menu REKAP
BULANAN IKP
akan
menampilkan
grafik batang dan
tabel jumlah
laporan IKP yang
telah dikirim
Puskesmas
menurut bulan
pada tahun yang
dipilih.
Menu
5. MONITORING IKP

► MONITORING IKP
akan
menampilkan
tabel monitoring
dan jumlah
laporan IKP yang
telah dikirim
Puskesmas
menurut bulan
pada tahun yang
dipilih.

► : Sudah lapor
IKP Nihil.

► : Sudah lapor
ada IKP.

► Monitoring IKP bisa didasarkan pada tanggal kirim laporan


► : Belum
IKP atau tanggal terjadinya insiden. lapor.
► 6. CONTACT US

► Jika ada hal-hal


yang ingin
ditanyakan terkait
Aplikasi Laporan
IKP Puskesmas
dapat
menggunakan
menu Contact Us
pada Navigasi
Utama.
► Sekretariat KNKP
akan meresponnya.
Form Laporan Insiden
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai