m@shendro
OPERASI SALAH ORANG
OPERASI SALAH KAKI
SALAH IDENTIFIKASI SPERMA
WAYNE JOWETT
KEHILANGAN NYAWA AKIBAT
DOKTER SALAH SUNTIK……..!!!!!!!!!!
• Latar Belakang
Laporan dari Institute of Medicine :
• TO ERR IS HUMAN, BUILDING A SAFER
HEALTH SYSTEM (2000), yang memuat data
menarik tentang Kejadian Tidak Diharapkan /
KTD (Adverse Event).
• Di RS Utah & Colorado : Ditemukan KTD sebesar
2,9%, dmn 6,6% diantaranya meninggal
• Di New York : Ditemukan KTD sebesar 3,7%,
13.6% meningal.
• Di Amerika: Dari 33.6 juta / th, 44.000 – 98.000 / th
meninggal akibat KTD
DI INDONESIA ?
• Indonesia :
Jawa: 112 juta penduduk
– luas: 126,700 Km2
– Kejadian yg merugikan: 4,544,711
(16.6%)
- Yang dapat dicegah: 2,847,288
• Setiap tahun
•Cacat permanen: 337,000 orang
•Kematian: 121,000 orang
•Beban ekonomi: 495 M
KESELAMATAN PASIEN
• DEFINISI :
suatu sistem dimana faskes membuat asuhan pasien lebih
aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(IKP)
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN YANG
SELANJUTNYA DISEBUT INSIDEN ADALAH
setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi
yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada
pasien, terdiri dari,
1.KEJADIAN POTENSIAL CEDERA,/ KPC
2.KEJADIAN NYARIS CEDERA,/ KNC
3.KEJADIAN TIDAK CEDERA / KTC DAN
4.KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN / KTD
5.SENTINEL
Sistematika Standar Akreditasi
BAB 9.
STANDAR 9.1 ....
STANDAR 9.2 ....
STANDAR 9.3. ....
STANDAR
•KRITERIA 9.1.1
•KRITERIA 9.1.2
•KRITERIA 9.1.3
•.....
KRITERIA 9.1.1
•Pokok Pikiran
•Elemen Penilaian 1
•Elemen Penilaian 2
•......
STANDAR AKREDITASI KLINIK
BAB IV.
PENINGKATAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN
Tanggung Jawab Tenaga Klinis
• Standar
• 4.1. Perencanaan, monitoring, dan evaluasi mutu
layanan klinis dan keselamatan menjadi tanggung
jawab tenaga yang bekerja di pelayanan klinis.
• Kriteria
• 4.1.1. Tenaga klinis (dokter, perawat, bidan dan
tenaga kesehatan lain yang bertanggung jawab
melaksanakan asuhan pasien) berperan aktif dalam
PROSES PENINGKATAN MUTU LAYANAN KLINIS DAN
UPAYA KESELAMATAN PASIEN
Pokok Pikiran
Upaya peningkatan mutu layanan klinis, dan
keselamatan pasien menjadi tanggung jawab
seluruh tenaga klinis yang memberikan asuhan
pasien. Tenaga klinis wajib berperan aktif mulai dari
identifikasi permasalahan mutu layanan klinis,
melakukan analisis, menyusun rencana perbaikan,
melaksanakan, dan menindaklanjuti. Identifikasi
permasalahan mutu layanan klinis, potensi
terjadinya risiko dilakukan dengan menggunakan
indikator-indikator pelayanan klinis yang ditetapkan
oleh klinik dengan acuan yang jelas.
Elemen penilaian
5. Dilakukan identifikasi dan dokumentasi terhadap Kejadian
Tidak Diinginkan (KTD), Kejadian Potensial Cedera (KPC)
maupun Kejadian Nyaris Cedera (KNC).
6. Ditetapkan kebijakan dan prosedur penanganan KTD, KPC,
KNC, dan risiko dalam pelayanan klinis.
7. Jika terjadi KTD dan KNC dilakukan analisis dan tindak
lanjut.
10. Berdasarkan hasil analisis risiko, adanya kejadian KTD,
KPC, dan KNC, upaya peningkatan keselamatan pasien
direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, dan
ditindaklanjuti.
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
-Kesalahan proses
-Pelaks Plan action
tdk komplit Pasien
-Pakai Plan action yg
cidera Adverse Event (AE)
salah
-Krn berbuat : commission (KTD=Kejadian Tdk Diharapkan)
-Krn tidak berbuat : omission
KASUS
ANAPHYLACTIC SHOCK
risiko risiko
Inj Antibiotik Alergi Anaphylactic † / Brain
Shock Damage
-Skin Test
-Cairan Pmbrian Obat u/ - Infus
reaksi hipersensitif - Inotropic Drug,dsb BUKAN
-Obat2 Emergency
Malpraktik
NAKES
• Kriteria
• 4.3.1. Pengukuran menggunakan instrumen-
instrumen yang efektif untuk mengukur mutu
layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien
• Pokok Pikiran :
• Dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis perlu
ditetapkan ukuran-ukuran mutu layanan klinis yang
menjadi sasaran peningkatan layanan klinis. Untuk
meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan
pengukuran terhadap sasaran-sasaran keselamatan
pasien. Indikator pengukuran keselamatan pasien
meliputi: tidak terjadinya kesalahan identifikasi
pasien, terlaksananya Komunikasi efektif dlm Yan
Klinis, tidak terjadinya kesalahan pemberian obat,
tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis
dan keperawatan, pengurangan terjadinya risiko
infeksi di Klinik, dan tidak terjadinya pasien jatuh.
• Keselamatan Pasien :
1. TIDAK TERJADINYA KESALAHAN IDENTIFIKASI
PASIEN,
2. TERLAKSANANYA KOMUNIKASI EFEKTIF DLM
YAN KLINIS
3. TIDAK TERJADINYA KESALAHAN PEMBERIAN
OBAT,
4. TIDAK TERJADINYA KESALAHAN PROSEDUR
TINDAKAN MEDIS DAN KEPERAWATAN,
5. PENGURANGAN TERJADINYA RISIKO INFEKSI DI
KLINIK,
6. TIDAK TERJADINYA PASIEN JATUH
1. TIDAK TERJADINYA KESALAHAN IDENTIFIKASI PASIEN
Tgl lahir
Salah identifikasi
Pasien Cedera
Citra buruk
Salah Tuntutan
identifikasi
pasien
KETELITIAN IDENTIFIKASI
DISEMUA LINI PELAYANAN
CARA IDENTIFIKASI PASIEN
Kebijakan dan/atau prosedur, dua cara
untuk mengidentifikasi pasien:
nama pasien
nomor rekam medis
tanggal lahir
• Dilarang identifikasi dg nomor kamar
pasien atau lokasi
Proses kolaboratif digunakan untuk
mengembangkan kebijakan dan/atau
prosedur agar dapat memastikan semua
kemungkinan situasi dapat diidentifikasi
contoh: pasien koma tanpa identitas, pasien
jiwa,
GELANG PASIEN
pemberian obat
pemberian darah / produk darah
pengambilan darah dan spesimen
lain untuk pemeriksaan klinis
Sebelum memberikan
pengobatan
Sebelum memberikan tindakan
2
TERLAKSANANYA
KOMUNIKASI YG EFEKTIF
DALAM PELAYANAN KLINIS
Komunikasi efektif akan mengurangi kesalahan
dan menghasilkan peningkatan Keselamatan
Pasien :
Komunikasi efektif
1. tepat waktu
2. akurat
3. lengkap
4. jelas
5. dipahami oleh pihak-pihak terkait
Bentuk Komunikasi:
Elektronik
Lisan
tertulis
Komunikasi yang mudah terjadi
kesalahan
Terjadi pada saat:
Perintah diberikan secara
lisan
Perintah diberikan melalui
telpon
Saat pelaporan kembali hasil
pemeriksaan kritis.
Perintah Lisan/Lewat Telepon
ISI PERINTAH
1. Tulis Lengkap NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN
PEMBERI PERINTAH
NORUM/LASA
3. Konfirmasi
lisan dan tanda
tangan
CONTOH FORMULIR
CATATAN LENGKAP PERINTAH LISAN/MELALUI
TELEPON/PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITIS
• Hydralazine Hydroxyzine
• Cerebyx Celebrex
• Vinblastine Vincristine
• Chlorpropamide Chlorpromazine
• Glipizide Glyburide
• Daunorubicin Doxorubicin
Poor handwriting
IDENTIFIKASI
• Telaah Resep
RESEP • Obat disiapkan Pastikan minimal 5R (5 Right):
:• Tulisan jelas dan 1. Person
terbaca asisten
• Telaah obat 2. Drug
• Pastikan 3 3. Dose
kondisi: 4. Route
1. Alergi obat Label obat Ranap: 5. Time
2. Kontra 5 info: Identitas, High alert drug : double
indikasi nama obat, dosis, check
3. Interaksi rute , waktu
Case Texas
• Permenkes No.
HK.02.02/Menkes/514/2015
• Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
Setiap Tindakan medis dan
Keperawatan
1. Dibuatkan SOP
2. Berdasar PPK
3. Berdasar Standart asuhan keperawatan?
Kebidanan
4. Dilakukan Evaluasi kepatuhan menggunakan
Cek list.
5. PENGURANGAN TERJADINYA
RISIKO INFEKSI DI FASKES
Antibiotik profilaksis dan penggunaannya
yg rasional
Sterilitas alat
Pengelolaan udara
Suhu, tekanan, siklus, kelembaban, filtras
Penggunaan pakaian, masker, topi
Sarung tangan disposiblee
Hand Hygiene
PPI (Pencegahan dan pengendalian infeksi ):
tantangan terbesar dalam yan kes
peningkatan biaya untuk mengatasi infeksi yang terkait
yan kes
keprihatinan besar bagi pasien maupun para profesional
pelayanan kesehatan.
Infeksi dijumpai dalam semua bentuk yan kes
Pokok pokok eliminasi : cuci tangan (hand
hygiene) yang tepat pakai Pedoman hand
hygiene dari WHO
Faskes mempunyai proses kolaboratif untuk
mengembangkan kebijakan dan/atau prosedur yang
menyesuaikan atau mengadopsi petunjuk hand
hygiene yang sudah diterima secara umum untuk
implementasi petunjuk itu di rumah sakit.
ENAM AREA DALAM HAND-WASH/RUB
TELAPAK TANGAN
PUNGGUNG TANGAN
SELA- SELA JARI
PUNGGUNG JARI-JARI
SEKELILING IBU JARI HAND RUB : 20-30 DETIK
KUKU DAN UJUNG JARI HAND WASH 40-60 DETIK
Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety 68
PEMILIHAN
HAND HYGINE SUPERSTAR
6. TIDAK TERJADINYA PASIEN JATUH
Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer Publishing
Company, New York. 2009.
CONTOH:
ASESMEN RISIKO
JATUH
MORSE FALL
SCALE
Edmonson Psychiatric Fall Risk Assessment
Edmonson Psychiatric Fall Risk
Assessment
Contoh Langkah Pencegahan Pasien
Risiko Jatuh
1. Anjurkan pasien meminta bantuan yang diperlukan
2. Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti slip
3. Sediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat tidur pasien
4. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatan dan
terang
5. Pastikan lorong bebas hambatan
6. Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam jangkauan
pasien
7. Pasang Bedside rel
8. Evaluasi kursi dan tinggi tempat tidur
Contoh Langkah Pencegahan Pasien
Risiko Jatuh
9. Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang
mempengaruhi tingkat kesadaran, dan gait
10. Mengamati lingkungan untuk kondisi berpotensi tidak aman, dan
segera laporkan untuk perbaikan
11. Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa pengawasan saat di
daerah diagnostik atau terapi
12. Pastikan pasien yang diangkut dengan brandcard / tempat tidur,
posisi bedside rel dalam keadaan terpasang
13. Informasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota keluarga
mengenai rencana perawatan untuk mencegah jatuh
14. Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan
bantuan yang dibutuhkan dengan
CHECKLIST ALAT PENGAMAN
tempat tidur
pegangan sisi ______
tempat tidur mudah dinaikkan dan diturunkan _
______
terkunci dengan aman saat dinaikkan _
______
hanya digunakan untuk mobilitas _
______
Roda mudah berputar/diarahkan, tidak melekat _
______
Rem mengamankan tempat tidur saat dioperasikan _
______
Mekanik pengaturan ketinggian tempat tidur mudah dilakukan _
meja samping ______
tempat tidur roda terkunci dengan baik _
______
letaknya di samping tempat tidur, menempel di dinding _
CHECKLIST ALAT PENGAMAN
tiang infus
______
Tiang mudah dinaikkan dan diturunkan _
______
stabil, tidak mudah goyang _
______
Roda mudah berputar/diarahkan, tidak melekat _
walker/cane
______
Keamanan ujung karet pada alat berfungsi dengan baik _
______
stabil _
toilet berjalan
______
roda mudah berputar/ diarahkan, tidak melekat _
______
stabil saat pasien duduk di atasnya _
______
rem mengamankan toilet saat dioperasikan _
CHECKLIST ALAT PENGAMAN
• Kurangi stres
• Minimalkan kelelahan
• Kendalikan “kelelahan emosi“
(burnout)
• Tetap sehat
• Belajar, menambah
pengalaman dan ketrampilan
• Berdiskusi dengan teman
(sederajat/>senior)