PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah
yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya masalah dari segi medis, tapi
juga meluas ke masalah sosial, budaya, ekonomi, keamanan, dan juga ketahanan nasional.
Penyakit kusta pada umumnya terdapat di negara yang sedang berkembang sebagai akibat
keterbatasan negara tersebut dalam memberikan pelayanan yang memadai dalam bidang
kesehatan, kesejahteraaan sosial ekonomi pada masyarakat (Pedoman Nasional
Pemberantasan Penyakit Kusta, 2006). Penyakit kusta sampai saat ini masih ditakuti
masyarakat, keluarga termasuk sebagian petugas kesehatan. Hal ini disebabkan masih
kurangnya pengetahuan/pengertian, kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang
ditimbulkannya (Pedoman Nasional Pemberantasan Penyakit Kusta, 2006).
Pada tahun 1991 World Health Assembly telah mengeluarkan suatu resolusi yaitu
eliminasi kusta tahun 2000, sehingga penyakit kusta tidak lagi menjadi masalah kesehatan
masyarakat. Eliminasi yang dimaksud World Health Organization (WHO) adalah suatu
keadaan dimana prevalensi (jumlah penderita yang tercatat) kurang dari 1/10.000 penduduk
(Pedoman Nasional Pemberantasan Penyakit Kusta, 2006). Data kusta di Jawa Timur tahun
2019 untuk jumlah penderita baru ditemukaan sebanyak 2.668, jumlah kusta pada anak 194
(7,3%),jumlah tingkat cacat 2 sebanyak 255 (9,6%) dan Jember merupakan 9 kabupaten
dengan endemis kusta. Sedangkan Kabupaten Jember pada tahun 2019 ditemukan penderita
baru pada tipe PB sebanyak 20 orang dan MB 222 orang, total untuk penemuan kasus di
Kabupaten Jember sebanyak 242 orang. Untuk wilayah kerja Puskesmas Patrang pada tahun
2019 ini ditemukan 2 penderita, dan semuanya adalah tipe MB. Program eliminasi Kusta
Jawa Timur akan diikuti juga oleh semua Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Timur termasuk
Kabupaten Jember. Eliminasi kusta Kabupaten Jember dicanangkan tahun 2021 untuk
semua wilayah kerja Puskesmas yang ada di Kabupaten Jember, sehingga diharapkan tidak
lagi ditemukan penderita kusta atau bila ditemukan masih dini tanpa cacat. Program ini akan
tercapai bila ada kerjasama dari semua petugas yang ada dan juga dari lintas sektor untuk
dapat mempercepat program eleminasi kusta tahun 2021
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum : Eliminasi kusta dari wilayah kerja Puskesmas Patrang
2. Tujuan Khusus :
a. Pengobatan (case holding) pada semua penderita PB dan MB.
b. Penemuan penderita (case finding) sedini mungkin dengan pelacakan kasus kontak
melalui pemeriksaan kontak serumah dan pemeriksaan anak sekolah.
c. Mengaktifkan peran serta keluarga dalam penemuan kasus secara dini.
d. Penyuluhan kesehatan di bidang kusta agar masyarakat memahami kusta yang
sebenarnya.
e. Pendataan dan pelaporan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam
memenuhi kebutuhan program.
f. Pengawasan setelah RFT dengan memberikan motivasi kepada semua penderita agar
datang memeriksa diri selama 2 tahun untuk tipe PB dan 5 tahun untuk tipe MB.
C. MANFAAT
Sebagai bahan informasi untuk pertimbangan dalam mengambil kebijakan dan
mendapatkan alternatif cara intervensi, perencanaan, dan monitoring sehingga dapat
mengendalikan pernyebaran penyakit kusta dengan tepat dan segera.
D. RUANG LINGKUP
1. Penderita kusta yang berobat
2. Penderita kusta yang sudah selesai berobat dalam masa 5 tahun
3. Desa dengan prevalensi kusta tingggi
4. Keluarga dan tetangga penderita
5. Kader kesehatan
6. Lintas sektor
7. Lintas program
8. Petugas wilayah
BAB II
PROGRAM KESEHATAN
A. STRUKTUR ORGANISASI
Terlampir.
VISI PUSKESMAS
MISI PUSKESMAS
1. Memberdayakan sumber daya manusia di Puskesmas dan Masyarakat
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada seluruh lapisan Masyarakat
3. Menjalankan fungsi sosial Puskesmas dengan melibatkan lintas sektor yang ada
Sasaran
1) Penderita kusta yang berobat
2) Penderita kusta yang sudah selesai berobat dalam masa 5 tahun
3) Desa dengan prevalensi kusta tingggi
4) Keluarga dan tetangga penderita
5) Kader kesehatan
6) Lintas sektor
7) Lintas program
8) Petugas wilayah
STRATEGI
1. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penyakit kusta.
2. Meningkatkan peran serta keluarga dalam penemuan kasus secara dini
3. Peningkatan mutu penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan.
4. Pelaksanaan kegiatan.
5. Evaluasi dan monitoring pelaksanaan kegiatan.
PEMBIAYAAN
BOK dan donasi NLR.
BAB III
ANALISIS SITUASI
DATA UMUM
A. KEADAAN DAERAH
1) Keadaan Geografi
Luas Wilayah : 35,8km2
Wilayah dataran rendah : 100 %
Wilayah dataran tinggi : 0%
Jumlah desa / kelurahan : 3 Kelurahan
Yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 3 Kelurahan
Yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 : 3 Kelurahan
Yang tidak dapat dijangkau roda 4 dan 2 : tidak ada
2) Batas wilayah Puskesmas Patrang
Sebelah Utara : Kecamatan Arjasa
Sebelah Timur : Kecamatan Sumberssari
Sebelah Selatan : Kecamatan Kaliwates
Sebelah Barat : Kecamatan Sukorambi
3) Demografi
64272 orang
Jumlah Penduduk Seluruhnya
31589 orang
Laki-Laki
32683 orang
Perempuan
41776 KK
Jumlah Kepala Keluarga
2074 KK
Jumlah Keluarga Miskin
930 bayi
Jumlah bayi ( < 1 tahun )
3870 anak
Jumlah Anak Balita (1-4 tahun)
PRASARANA
Jumlah desa yang biasa dilalui kedaraan roda 2 pada :
Musim hujan : 3 Kelurahan
Musim kemarau : 3 Kelurahan
Jumlah desa yang biasa dilalui kendaraan roda 4 pada :
Musim hujan : 3 Kelurahan
Musim kemarau : 3 Kelurahan
Jarak desa ke Puskesmas < 5 km : 2 Kelurahan
Jarak desa ke Puskesmas lebih dari 5 km : 1 Kelurahan
Jarak Puskesmas ke ibukota Kabupaten : 2 Km
TINGKAT KEPADATAN PENDUDUK
KRITERIA JUMLAH
Tidak sekolah 2188
Tidak tamat SD 3348
Tamat SD 3885
Tamat SMP 2888
Tamat SMA 8271
Tamat Akademi/ DI, DII 290
Tamat Akademi/ DIII 544
Sarjana/ SI 1757
Sarjana/ S2 1096
Sarjana/ S3 108
B. SARANA PENDIDIKAN
1) Jumlah Sekolah
Taman bermain : 21 buah
PAUD : 193 buah
Taman Kanak-kanak : 31 buah
SD/MI : 20 buah
SLTP/MTs : 7 buah
SMU/MA/SMK : 12 buah
Akademi : 2 buah
Perguruan tinggi : 2 buah
Pondok Pesantren : 7 buah
2) Jumlah Murid
SD/MI : 5250 anak
SLTP/MTs : 3421 anak
SMU/MA : 4459 anak
Akademi : 71 anak
Perguruan Tinggi : 198 anak
1. DATA KHUSUS
A. DATA KESEHATAN
Jumlah kematian Ibu : - orang
Jumlah kematian Perinatal : - orang
Jumlah lahir mati : - bayi
Jumlah kematian : - bayi
Jumlah lahir hidup : 940 bayi
Jumlah kematian Balita : 0 anak
Jumlah kematian semua umur : 254 orang
B. SARANA FISIK
Puskesmas Induk Patrang
Puskesmas Pembantu (PUSTU) : 1 buah
Patrang.
Polindes : 0 buah
Patrang
Ponkesdes : 0 buah
C. SARANA TENAGA
1) Dokter : 2 orang
2) Dokter Gigi : 2 orang
3) Bidan/D3 Kebidanan : 15 orang
4) Perawat/D3 Perawat : 17 orang
5) Perawat Gigi : - orang
6) Sanitarian/D3 Kesling : - orang
7) Petugas Gizi/D4 Gizi : 1 orang
8) Asistan Apoteker : 1 orang
9) Analis Laboratorium/D3 Laboratorium : 0 orang
10) Juru Imunisasi/Juru Malaria : - orang
11) Tenaga Administrasi : 6 orang
12) Sopir, Penjaga : 5 orang
13) Lain-Lain : 2 orang
Jumlah : 51 orang
D. SARANA TRANSPROTASI
Pusling : 1 buah
Sepeda motor : 1 buah
Sepeda pancal : - buah
E. FASILITAS KESEHATAN
1) PEMERINTAH
Rumah Sakit : 5 buah
Puskesmas : 1 buah
Pustu : 1 buah
Polindes : - buah
Ponkesdes : - buah
Puskesmas Keliling : 1 buah
Polindes : - buah
Ponkesdes : - buah
2) NON PEMERINTAH
Dokter Praktek Swasta : 11 buah
Bidan Praktek Swasta : 8 buah
A. IDENTIFIKASI MASALAH
D. PEMECAHAN MASALAH
N PRIORITAS MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN KET
O PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
1 Penyuluhan Kusta Pada Sosialisasi kusta Sosialisasi kusta
Kader Kesehatan kurang kepada semua kepada semua kader
kader kesehatan dan linsek terkait
dengan dukungan
dana BOK
Nakes wilayah
melakukan KIE kusta
kepada kader
bersamaan dengan
kegiatan posyandu
BAB V
PENUTUP
POA Program P2 Kusta Puskesmas Patrang ini dibuat sebagai kerangka acuan dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan di wilayah Puskesmas Patrang, tentu saja masih banyak
kekurangan atau kesalahan dalam penyusunan POA ini, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat kami butuhkan.
Semoga apa yang telah kami rencanakan bisa dilaksanakan dengan sebaik – baiknya.
Tidak semua
kader di Desa
Endemis kusta
diberikan
sosialisasi
kusta