Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan suatu hal yang paling utama bagi seluruh manusia,
dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari setiap manusia akan mengalami kesulitan,
termasuk untuk wanita hamil tanpa adanya kesehatan yang baik. Suatu proses alamiah
yang didambakan oleh setiap wanita dan yang menyenangkan bagi wanita, dengan
hamil seorang wanita dapat merasa sempurna sebagai seorang wanita dan juga bukan
hanya semata-mata untuk meneruskan keturunan disebut dengan kehamilan
(Primadewi, 2008).
Suatu kehamilan yang mengakibatkan ibu hamil serta bayi sebelum persalinan
berlangsung mengalami sakit ataupun meninggal disebut dengan kehamilan resiko
tinggi. Kehamilan resiko tinggi merupakan suatu kehamilan yang mempunyai suatu
resiko yang dari biasanya lebih besar (baik bagi ibu hamil tersebut maupun bayinya),
bisa mengakibatkan kecacatan atau penyakit bahkan hingga kematian sebelum
maupun sesudah terjadinya persalinan.

Kehamilan dengan resiko tinggi meliputi yaitu : umur (terlalu muda, kurang
dari 20 tahun sedangkan terlalu tua, lebih dari 35 tahun, normal kehamilan yaitu
antara 20 sampai 35 tahun), jarak kehamilan yang kurang dari 2 tahun, tinggi badan
ibu yang kurang dari 145 cm, lingkar lengan atas ibu yang kurang dari 23,5 cm,
hemoglobin yang ada ditubuh ibu yang kurang dari 11 gr/dl, hamil yang lebih dari 4
kali, PEB, riwayat PEB dikehamilan sebelumnya ,penyakit kencing manis atau
diabetes melitus, hepatitis, hipertensi,kehamilan letak sungsang, serta riwayat cacat
kongenital, kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan panggul atau tulang belakang.
Pada tahun 2019 ibu hamil resti di desa Rintisan sebanyak 80% yang terdiri dari
grandemultigravida ( 8,3%) umur < 20 tahun (16,6 %), KEK (25%), anemia (41,6%),
riwayat PEB ( 8,3%), PEB ( 8,3%) ,hipertensi (8,3%), letsu (8,3%), hepatitis (16,6
%)

Di indonesia kematian ibu dan neonatal masih menjadi tantangan besar dan
perlu mendapatkan perhatian dalam situasi pandemi covid-19,berdasarkan data dari
gugus tugas percepatan penanganan covid-19 per tanggal 14 september 2020 jumlah

1
pasien terkonfirmasi covid-19 sebanyak 221.523 orang,untuk kelompok ibu hamil
terdapat 4,9% ibu hamil terkonfirmasi positif covid-19 dari 1.483 kasus terkonfirmasi
yang memiliki data kondisi penyerta. Data ini menunjukan bahwa ibu hamil,bersalin,
nifas ,dan bayi baru lahir merupakan kelompok yang rentan terhadap infeksi covid-19

Pada era pandemi covid-19 pelayanan kesehatan harus sesuai dengan protokol
kesehatan yang berlaku,termasuk pelayanan kesehatan pada ibu hamil seperti edukasi
pada ibu hamil untuk selalu menggunakan masker,rutin mencuci tangan,selau
menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Ibu hamil pendapatkan pelayanan ANC
sesuai SOP swab PCR wajib bagi ibu hamil seminggu sebelum HPL.
Desa Rintisan merupakan desa sangat terpencil di Kecamatan Danau
Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara Provinsi Kalimantan Selatan, dengan jarak 2
km dari Puskesmas Rawat Inap Danau Panggang dan 34 km dari Ibukota Kabupaten
sarana transportasi dapat melalui titian dan transportasi air. Desa Rintisan memiliki
luas wilayah 1433 Ha dengan pemukiman penduduknya sekitar 4 Ha terdiri dari 2
RT,seluruh wilayah desa Rintisan merupakan perairan.
Desa rintisan berbatasan dengan :
 Sebelah utara : Desa Tampakang Kecamatan Paminggir
 Sebelah selatan : Kecamatan Daha Utara ( kabupaten HSS)
 Sebelah timur : Desa Danau Panggang
 Sebelah barat : Desa Palbatu Kecamatan Paminggir
B. KEADAAN DEMOGRAFI
1. Jumlam penduduk Desa Rintisan tahun 2020
Penduduk : 577 jiwa
KK : 191 KK
Rumah : 132 buah
WUS : 133 orang
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur & Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

No Kelompok Umur Perempua Jumlah


Laki-laki
n

1 0 – 11 bulan 6 5 11

2
2 12 – 59 bulan 33 31 64

3 6 – 9 tahun 23 40 63

4 10 – 14 tahun 30 22 52

5 15 – 19 tahun 29 25 54

6 20 – 44 tahun 141 121 262

7 45 – 59 tahun 23 16 39

8 60 – 69 tahun 8 8 16

9 >70 th 13 3 16

Jumlah 306 271 577

2. Sosial Ekonomi
Sebagian besar Mata Pencaharian penduduk di Desa Rintisan adalah sebagai
Petani (5 %), Nelayan (80 %), Pedagang (10%), PNS (5 %).
(Sumber Data : Profil Desa & Pendataan Sasaran Kegiatan Kesga 2020)

3. Tinggat Pendidikan
Tidak Tamat SD : 123 Orang
SD/ MI : 132 Orang
SMP / MTS : 47 Orang
SMA/ MA : 49 Orang
Perguruan Tinggi : 14 Orang
(Sumber Data : Profil Desa & Pendataan Sasaran Kegiatan Kesga 2020).

4. Sikap Relegius dan Adat Istiadat

Penduduk Desa Rintisan seluruhnya beragama Islam dan suasana Religiusnya


masih sangat kental dalam kehidupan sehari - hari. Hal ini terlihat dari kegiatan
keagamaan seperti yasinan, ceramah agama, Haulan peringatan hari besar Islam,
dan sebagainya.dll yang dilakukan di langgar/mushola yang ada di desa Rintisan.
Adapun adat Istiadat yang masih sering dilakukan sebagian penduduk desa
Rintisan adalah seperti acara selamatan atau tapung tawar bagi bayi baru lahir

3
dan juga adanya larangan / pantangan bagi ibu hamil dan ibu sehabis
melahirkan.

C. KEGIATAN BIDAN DI DESA


1. Melaksanakan kegiatan Pelayanan KIA secara komprehensif dengan menggunakan
sarana dan prasarana yang ada, meliputi:
a. Pemeriksaan kehamilan /ANC baik di faskes dengan mematuhi protokol
covid -19
b. Pelacakan kematian maternal dan bayi.
c. Memberikan pelayanan kesehatan dasar pada ibu ,bayi dan balita termasuk
pemberian imunisasi dasar dan pemantauan tumbuh kembang anak.
2. Melaksanakan Pelayanan KB, baik pemberian Pil maupun suntik KB.
3. Melaksanakan kegiatan Penyuluhan/ Konseling KIA dan KB.
4. Melaksanakan Pelayanan kesehatan, seperti:
a. Pengobatan dasar secara rasional
b. Pemantauan pengobatan penyakit kronik seperti TB paru dan kusta sebagai
bagian dari kegiatan lintas program puskesmas.
c. Pertolongan persalinan sesuai kewenangan sebagai bidan desa
d. Penanganan ibu nifas dan neonataus
e. Penanganan Resiko Tinggi pada ibu dan neonatus
f. Rujukan kasus-kasus resiko tinggi
g. Pemantauan kasus resiko tinggi Sarana dan Prasarana
h. Pertolongan persalinan sesuai kewenangan sebagai bidan desa
i. Penanganan ibu nifas dan neonataus
j. Penanganan Resiko Tinggi pada ibu dan neonatus
k. Rujukan kasus-kasus resiko tinggi
l. Pemantauan kasus resiko
5. Melaksanakan kegiatan Posyandu.
6. Pencatatan dan pelaporan.
D. TUJUAN
1. Umum :

4
Profil Kinerja Bidan Desa ini bertujuan sebagai pesrsyaratan dalam mengikuti
lomba Tenaga Kesehatan Tingkat Kabupaten Hulu Sungai Utara tahun 2021
dengan Tema Karya Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid -19 yang
berjudul Stiker Keluarga Tanggap dan Siaga Ibu Hamil Resiko Tinggi di Musim
Pandemi (TETANGGA BU RESTI DI MUSIM SEMI).

2. Khusus :
a. Meminimalisir komplikasi persalinan pada ibu hamil resiko tinggi
b. Meningkatkan kopetensi bidan desa dalam melaksanakan tugas
c. Melaksanakan pelayanan kesehatan di era pandemi covid -19

5
BAB II
PERMASALAHAN, KARYA INOVASI &
HASIL KEGIATAN BIDAN DESA RINTISAN
UPT PUSKESMAS RAWAT INAP DANAU PANGGANG

A. PERMASALAHAN

Masalah yang dihadapi bidan di desa Rintisan dalam melaksanakan kegiatannya


antara lain
1. Masih ada ibu hamil yang sulit untuk beradaptasi dengan kebiasan new
normal di era pandemi
2. Karena adanya pembatasan kontak antara nakes dengan Ibu hamil karena
adanya pandemi Covid - 19
3. Banyaknya kasus ibu hamil resiko tinggi di desa rintisan

B. PEMECAHAN MASALAH DAN KARYA INOVASI


Pada dasarnya, karya inovasi adalah suatu upaya Bidan Desa untuk mencari
bebarapa alternatif pemecahan terhadap masalah yang ada. Adapun beberapa masalah
bidan desa yang ada di wilayah kerja Desa Rintisan dan beberapa inovasi terkait
diataranya sebagai berikut:
1. Masih ada ibu hamil yang masih sulit untuk beradaptasi dengan kebiasaan
new normal di era pandemi inovasi yang dilakukan yaitu dengan
membuat kartu pemantauan ibu hamil di rumah agar keluarga juga dapat
ikut memantau ibu hamil untuk melakukan kebiasaan new normal di era
pandemi
2. Sulitnya mengatur waktu tatap muka untuk memberikan konseling pada
ibu hamil yaitu dengan membuah grup whatsapp yg di khususkan untuk
ibu hamil dapat berkonsultasi

6
3. Banyaknya kasus resti ibu hamil, kegiatan inovasi yang dilakukan yaitu
membuat
KELUARGA TANGGAP DAN SIAGA IBU HAMIL RESIKO
TINGGI DI MUSIM PANDEMI COVID -19
(TETANGGA BU RESTI DI MUSIM SEMI)
DI DESA RINTISAN
Saat ini, layanan kesehatan ibu tidak terlepas terkena dampak baik
secara akses maupun kualitas dikarenakan merebaknya Coronavirus
disease 2019 (COVID-19) yang merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS- COV2).
Pada tanggal 11 Maret 2020 WHO mendeklarasikan bahwa COVID-19
merupakan pandemi di dunia. Kasus COVID-19 pertama kali dilaporkan di
Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020, yang kemudian berkembang ke
hampir seluruh provinsi di Indonesia, termasuk di Daerah Kalimantan
Selatan.
Di masa Pandemi COVID-19 ini kondisi ideal Ibu hamil harus terus
diupayakan menjadi ideal, dan ini menjadi tantangan tersendiri. Dalam
memantau kondisi ibu hamil melalui Antenatal Care (ANC) kita mengenal
istilah kunjungan K1, K2, K3, K4 dan selama COVID-19 karena pasien
mengurangi kunjungan sehingga digantikan dengan tele-konsultasi.
Namun merancang tele-konsultasi menjadi tantangan tersendiri agar dapat
digunakan oleh semua pihak dan efektif dalam hal pelaksanaannya.
Sejatinya, semua kunjungan dalam pemeriksaaan layanan kesehatan Ibu
sangat penting baik K1, K2, K3, K4, namun di masa pandemi ini sangat
penting ibu hamil melakukan kunjungan K1 karena merupakan skrining
awal ibu hamil untuk mengetahui kehamilan risti, tanda vital, laboratorium
maupun triple eliminasi.
Jika saat ANC keadaan ibu hamil tersebut masuk dalam katagori tidak
resti maka ibu cukup datang di K1 dan K4 dan sisanya bisa di akomodasi
dengan tele-konsultasi, dan pada saat pasien mendekati HPL maka
idealnya melakukan swab. Namun jika swab tidak memungkinkan maka

7
dapat melakukan rapid test, dan jika hasilnya reaktif maka ibu tersebut
dapat dilanjutkan ke pemeriksaan PCR. Namun apabila ibu hamil termasuk
resiko tinggi dan akan dilakukan rujukan terencana maka wajib di lakukan
tes PCR.
Salah satu cara untuk menjaring ibu hamil resti adalah dengan
memberikan Poster Keluarga Tanggap dan Siaga Ibu Hamil Resiko Tinggi
di Musim Pandemi Covid-19,kartu pemantauan ibu hamil,dan membuat
grup whatsapp untuk tele-konsultasi
C. Hasil Kegiatan Program Bidan Desa Rintisan UPT Puskesmas Rawat Inap
Danau Panggang
1. Kesehatan ibu dan anak
Tabel 2.1 Data Capaian Program Kesehatan Ibu dan Anak

No Sasaran 2019 2020 2021s/d bln april


Program KIA
. 2019 2020 2021 Abs % Abs % Abs %
1. K1 10 10 9 15 150 9 90% 6 66,6%
%
2. Fe1 10 10 9 15 150 9 90% 6 66,6%
%
3. K4 10 10 9 11 110 10 100 2 22,2%
% %
4. Fe3 10 10 9 11 110 10 100 2 22,2%
% %
5. PN 10 10 9 13 130 11 110 0 0%
% %
6. Persalinan non 0 0 0 0 0% 0 0% 0 0%
nakes
7. Persalinan di 10 10 9 13 130 11 110 2 22,2%
Faskes % %
8. Persalinan di 0 0 0 0 0% 0 0% 0 0%
non faskes
10. KF3 10 10 9 6 60% 11 110 1 11,1%
%

8
11. KN1 10 10 9 13 130 11 110 2 22,2%
% %
12. KN Lengkap 9 9 8 7 77,7 13 144 4 44,4%
% %
13. Resti Nakes 2 2 2 12 600 3 150 3 150%
% %
14. Resti Masy 2 2 2 0 0% 1 50% 1 50%
15. Komp.Obstetri 2 2 2 7 350 6 300
(PK) % %
16. Komp.Neonatu 1 1 1 0 0% 2 100 0 0%
s %
17. Bayi Lengkap 10 10 9 9 90% 10 100 3 30%
%
18. Balita Lengkap 47 47 45 10 21,2 27 57% 11 24,4%
%
19. BBLR 0 0 0 0 0% 1 0 0%
20. Kematian Ibu 0 0 0 0 0% 0 0% 0 0%
& Balita

(Sumber Data : Laporan Tahunan Bidan Desa Rintisan)

2. Cakupan Imunisasi
Tabel 2.2 Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap

Progra 2019 2020


No m sasaran
Sasaran Ab
. Imunis Abs % %
s
asi
1. HB0 8 11 13 10 13 130%
8
%
2. BCG 8 11 13 10 12 120%
& 8
Polio %

9
1
3. Penta 8 9 11 10 14 140%
1 & 3
Polio %
2
4. Penta 8 12 15 10 12 120%
2 & 0
Polio %
3
5. Penta 8 11 13 10 13 130%
3 & 8
Polio %
4
6. IVP 8 7 88 10 8 80%
%
7. MR 8 9 11 10 6 60%
3
%
1. Cakupan Program Gizi
Tabel. 2.4 Data Cakupan Program Gizi

2019 2020
No. Program Gizi Capaian Capaian
Target ( %) Target ( %)
(%) (%)
1. Cakupan D/S 80% 91% 60% 89%
2. Cakupan N/D 76% 48% 80% 36%
3. Cakupan K/S 80% 100% 65% 100%
4. Cakupan T/D 15% 27% 15% 25%
5. Vitamin A Balita 90% 100% 86% 100%
6. Vitamin A Bufas 98% 92,3% 80% 100%
7. TTD 90 Bumil 82% 110% 85% 100%
8. Bumil Anemia 28% 78,5% 45% 66,6%
9. ASI Eksklusif 50% 70% 40% 85,7%
10. IMD 50% 92,3% 50% 92,3%

10
11. BGM 5% 6% - -
12. BGM dapat PMT - 100% - 100%
13. Garam Beryodium 90% 100% 90% 100%
(Sumber Data : Laporan Tahunan Petugas Gizi Desa Rintisan)

Skrining covid tahun 2020


Bulan Jumlah Cek Rapid Cek Swab
ibu R NR (+) (-)
hamil
Januari 6 - - - -
Februari 6 - - - -
Maret 6 - - - -
April 6 - - - -
Mei 4 - 3 - -
Juni 3 - 2 - -
Juli 5 - - - -
Agustus 6 - 1 - -
September 6 - - - -
Oktober 7 - - - -
November 8 - - - -
Desember 8 - 2 - -

Skrining covid tahun 2021 s/d bulan april


Bulan Jumlah Cek Rapid Cek Swab
ibu R NR (+) (-)
hamil
Januari 6 - 1 - -
Februari 6 - 1 - -
Maret 8 - - - -
April 9 - - - -
Mei

11
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

D. Hasil Kegiatan Karya Inovasi

Hasil karya inovasi berupa memberikan Poster Keluarga Tanggap dan Siaga
Ibu Hamil Resiko Tinggi di Musim Pandemi Covid-19 adalah tercovernya ibu hamil
resiko tinggi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai serta menjaga ibu
hamil agar terhindar dari paparan virus Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus-2 (SARS- COV2 )
Peran keluarga juga terlihat dengan ikut memantau ibu hamil untuk
melakukan kebiasaan new normal di era pandemi,untuk mengurangi kontak langsung
dengan ibu hamil sesuai dengan protokol kesehatan pembuatan grup whatsapp untuk
tele-konsultasi cukup membantu bagi nakes dan ibu hamil.

12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pelaksanaan kinerja Bidan Desa Rintisan di wilayah kerja Puskesmas
Rawat Inap Danau Panggang Kecamatan Danau Panggang masih
membutuhkan perbaikan dan peningkatan di berbagai sisi. Kerja sama
lintas program dan lintas sektor harus ditingkatkan lagi .
Penilaian tenaga kesehatan teladan ini diharapkan mampu mendorong
semua tenaga kesehatan yang ada untuk senantiasa menjalankan tugas dan
fungsinya secara professional, bermutu dan berkompeten. Menjadikan
tenaga kesehatan yang memiliki semangat pengabdian yang tinggi,
berdisiplin, kreatif, berilmu, terampil, berbudi luhur serta dapat memegang
teguh etika profesi.

B. Saran
Berdasarkan makalah profil kinerja ini, maka saran yang dapat kami
berikan adalah sebagai berikut :
1. Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara Diharapkan
senantiasa memberikan bimbingan, pengawasan dan evaluasi terhadap
kinerja tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara,
sehingga kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan semakin meningkat,
2. Untuk Puskesmas Rawat Inap Danau Panggang diharapkan untuk terus
meningkatkan kinerja, kekompakan dan kerja sama dalam berbagai
kegiatan, demi menjaga kepercayaan masyarakat akan pelayanan di
Puskesmas.

13
BAB IV
PENUTUP

Penilaian tenaga kesehatan teladan ini diharapkan mampu mendorong semua


Tenaga Kesehatan yang ada untuk senantiasa menjalankan tugas dan fungsinya secara
professional, bermutu dan berkompeten. Menjadikan tenaga kesehatan yang memiliki
semangat pengabdian yang tinggi, berdisiplin, kreatif, berilmu, terampil, berbudi luhur serta
dapat memegang teguh etika profesi.
Demikian makalah ini dibuat, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena
terbatasnya pengetahuan dan referensi mengenai bahasan makalah ini. Penulis berharap apa
yang dijelaskan dalam Profil Tenaga Kesehatan Bidan Desa ini dapat dipahami bersama
sehingga memberikan pelajaran di masa yang akan datang untuk menjadi lebik baik. Hal ini
tidak terlepas dari dukungan pembinaan intensif dari Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu
Sungai Utara dan kerjasama lintas program dengan rekan-rekan sejawat di Puskesmas Rawat
Inap Danau Panggang yang menjunjung tinggi kebersamaan.
Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat
yang kurang jelas dimengerti. Karena penulis hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari
kesalahan, penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2020, Pedoman pelayanan antenatal,persalinan,nifas,dan bayi baru lahir,


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2020, Buku Pendataan Sasaran Kesehatan Desa Rintisan, Danau Panggang.

15
LAMPIRAN
16

Anda mungkin juga menyukai