PENDAHULUAN
Sekitar 99% dari seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Sekitar
Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. Amerika Serikat
yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara 179.000 jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa.
Angka kematian ibu di negara-negara Asia Tenggara yaitu Filipina 170 per
100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand
Malaysia 39 per 100.000 kelahiran hidup dan Indonesia 214 per 100.000
menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2019. Sedangkan Angka
Kematian Bayi (AKB) di Indonesia saat ini mengalami penurunan yaitu 32 per
1.000 kelahiran hidup. Diantara angka ini, 19 per 1.000 terjadi pada masa
Kematian ibu di Indonesia tetap didominasi oleh tiga penyebab utama kematian
yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK) dan infeksi. (Rencana Aksi
faktor penyebabnya saja. Oleh sebab itu, upaya penurunan kematian ibu juga
peserta aktif KB dan penurunan unmet need KB. Faktor “4 Terlalu” (terlalu
muda, terlalu sering, terlalu banyak dan terlalu tua) adalah salah satu faktor
penyebab tidak langsung kematian ibu yang dapat diatasi dengan pelayanan KB.
besar kematian neonatal terjadi pada minggu pertama pasca lahir, terutama pada
hari pertama kehidupan. Artinya, masa persalinan dan 24 jam pertama setelah
persalinan merupakan waktu yang sangat kritis dan strategis untuk mencegah
Berat badan dilihat dari Quetet atau Body mass indek (Indek Masa Tubuh =
IMT). Ibu hamil dengan berat badan dibawah normal sering dihubungkan
Bayi dengan berat lahir rendah berkontribusi sebanyak 60 hingga 80% dari
seluruh kematian neonatus dan memiliki resiko kematian 20 kali lebih besar dari
bayi dengan berat normal sampai usia satu tahun sehingga bayi dengan berat
lahir rendah memiliki kemungkinan morbiditas dan mortalitas yang lebih besar.
Prevalensi bayi dengan berat lahir rendah diperkirakan sebanyak 15.5% dari
berkembang. Kurang lebih 20 juta bayi dengan berat lahir rendah lahir per
sakit sesuai standar baik di fasilitas kesehatan dasar dan fasilitas kesehatan
akan perawatan pada masa kehamilan, pada masa neonatal, bayi dan balita, serta
2013 sebesar 125, dan pada tahun 2014 menurun menjadi 108. Angka Kematian
Bayi (AKB) pada tahun 2012 sebesar 32, dan pada tahun 2014 menurun menjadi
Pada 2012 angka kematian bayi sebanyak 68 kasus. Jumlah ini meningkat
menjadi 128 kasus di 2013. Namun di 2014 terjadi penurunan angka kematian
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) cenderung
Balikpapan memulai home visit, mengunjungi ibu hamil minimal dua kali oleh
bidan, yakni selama kehamilan sekali dan nifas sekali. Tak hanya itu, DKK juga
Bidan berperan sangat penting dalam menurunkan AKI dan AKB. Karena
bidan sebagai ujung tombak atau tenaga kesehatan yang berada di garis terdepan
menjamin bahwa setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan ibu
yang berkualitas, mulai dari saat hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih, dan perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan
khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan memperoleh cuti hamil dan
2013).
Berdasarkan pengkajian awal yang saya lakukan pada Ny.R tanggal 20 April
fundus uteri, umur klien 33 tahun G3P2002 usia kehamilan 35 minggu 4 hari. Pada
riwayat kehamilan pertama dan kedua tidak mengalami kelainan apapun serta
kehamilan yang ketiga ini memiliki keluhan keram pada tangan, dan riwayat
anak kedua tidak ASI ekslusif. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) ialah 14
Agustus 2015.
komprehensif pada Ny. R selama masa kehamilan, bersalin, bayi baru lahir,
nifas, neonatus, dan pemilihan alat kontrasepsi dalam laporan studi kasus dengan
judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.R Usia 33 Tahun G3P2002
2016”. Pelaksanaan asuhan komprehensif ini bertujuan agar Ny.R dapat melalui
proses kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, neonatus dan pelayanan
B. Rumusan Masalah
Balikpapan dalam masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus
C. Tujuan
1.Tujuan Umum
SOAP.
D. Manfaat
1. Manfaat Praktis
Balikpapan,
komprehensif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir,nifas, neonatus dan
KB.
e. Bagi klien
persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, dan keluarga berencana, dan
2. Manfaat Teoritis
Laporan ini juga dapat digunakan untuk mengetahui apakahn asuhan yang
disampaikan dalam teori sesuai atau tidak jika dilakukan asuhan sesuai data
dilapangan. Sehingga dapat dibuat teori yang disesuaikan antara teori yang
E. Ruang Lingkup
Penulisan laporan studi kasus ini disusun berdasarkan metode deskriptif
dalam bentuk studi kasus continuity of care, yang bertujuan memberikan asuhan
Kelurahan Batu Ampar, Kota Balikpapan mulai dari kehamilan, persalinan, bayi
baru lahir, nifas, neonatus, hingga pelaksanaan program KB dengan cara pola
Varney.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika pada penulisan proposal ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu
bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Pada bagian awal terdapat sampul,
halaman judul, halaman persetujuan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,
daftar bagan, dan daftar lampiran. Sampul memuat judul proposal, lambang
Pada bagian inti memuat bab I, bab II, dan bab III.Pada bab I dijelaskan
tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan yang terdiri dari tujuan umum
dan tujuan khusus, manfaat yang terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat
praktis, ruang lingkup dan sistematika penulisan. Pada bab II dijelaskan tentang
konsep dasar teori dan konsep dasar manajemen asuhan kebidanan. Pada bab III
dijelaskan tentang jenis karangan ilmiah, lokasi dan waktu penelitian, subyek
kasus penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data, instrument, kerangka
Pada bagian akhir memuat daftar pustaka dan lembar lampiran. Daftar
Tugas Akhir, refrensi yang digunakan adalah refrensi dengan tahun penerbitan
terakhir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Manajemen Varney
(postnatal care), asuhan pada bayi baru lahir (neonatal care), sampai asuhan
Tujuan dari asuhan kebidanan ini dilakukan agar dapat mengetahui hal
apa saja yang terjadi pada seorang wanita semenjak hamil, bersalin, nifas,
bayi baru lahir, neonatus dan pelayanan kontrasepsi serta melatih dalam
mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan ibu pada saat
hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir serta KB (IBI, 2006).
pemecahan masalah yang ditemukan oleh perawat dan bidan pada awal
berkelanjutan.
diidentifikasi baik pada saat ini maupaun yang dapat diantisipasi serta
b. O (Objektif) :
hasil laboratorium, dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data
c. A (Assesment)
d. P (Planning)
Varney.
Data Subjektif:
2009)
(Sulistyawati, 2009).
flour albus
11) Riwayat kehamilan sekarang : riwayat ANC, gerakan janin, tanda bahaya
atau penyulit, keluhan utama, obat yang dikonsumsi, termasuk jamu, dan
kekhawatiran ibu.
12) Riwayat obstetri : (Gravida (G)... Para (P)... Abortus (Ab)... Anak hidup
(Ah) ...), meliputi : perdarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas yang
lalu, BB lahir bayi < 2500 gram atau nifas yang lalu.
13) Riwayat keluarga berencana : Jenis metode yang dipakai, waktu, tenaga
kelamin, HIV/AIDS.
16) Imunisasi TT
17) Pola pemenihan kebutuhan sehari-hari : pola nutrisi (makan dan minum),
dan kondisi yang dihadapi saat ini, jumlah keluarga di rumah, respon
1) Pemeriksaan Umum
a) Kesadaran : Composmentis
f) Antropometri :
(1) Tinggi badan : >145 cm. Bila kurang dari 145 cm, ibu
Pemeriksaan Fisik
pernapasan.
mata (kelpoak mata pucat atau tidak, warna sclera), mulut (rahang
tangan jika usia kehamilan lebih dari 12 minggu, dan dengan pita
6) Ektremitas, meliputi: edema tangan dan kaki, pucat pada kuku jari,
kelainan.
8) Inspekulo, meliputi: keadaan serviks? (cairan, darah, luka,
saja)
a) Palpasi Leopold I
Palpasi
tengah
b) Palpasi Leopold II
sebagai berikut:
(2) Tangan kiri menahan sisi uterus ibu sebelah kanan, tangan
kanan meraba sisi sebelah kiri uterus ibu dari atas ke bawah,
Pada letak lintang sisi uterus sebelah kanan atau kiri bisa
tangan kiri meraba sisi uterus ibu sebelah kanan atau kiri bisa
uteri kosong
d) Palpasi Leopold IV
letak pada 4 minggu terakhir dan pada ibu hamil dengan kiposis,
skilosis, kaki pincang atau cebol. Ada 2 jenis ukuran panggul pada
ibu hamil, yaitu ukuran panggul luar dan panggul dalam. ukuran
darah. Pemeriksaan sampel urine pada ibu hamil antara lain untuk
kebidanan.
hidup/mati, intrauterin/ekstrauterin.
G : Gravida
P : Para
A : Aterm
P : Prematur
A : Abortus
menyertai diagnosis.
Langkah ini diambil berdasarkan diagnosis dan masalah aktual yang telah
bersifat rujukan.
diidentifikasi.
perawatan diri.
dikurangi.
lainnya.
g. Langkah 7. Evaluasi
Data Subyektif
1) Identitas
pecah?
(e) Apakah keluar cairan bercampur darah dari vagina ibu? Apakah
(Saifuddin, 2010).
(c) Pada ibu yang menderita HIV/AIDS dalam populasi yang tidak
(Varney, 2007).
5) Riwayat Menstruasi :
Siklus : 28 ± 2 hari
6) Riwayat Obstetri
1.
2.
7) Riwayat Makrosomia.
b) Queckening
c) Pemeriksaan kehamilan
e) Imunisasi
defisiensi nutrisi
janin
11)Riwayat Kontrasepsi:
Pola Keterangan
Istirahat Ketidakmampuan untuk merasa nyaman dalam posisi apa pun dalam waktu
yang lama.
Aktivitas Pada primi ataupun multi akan memberika perhatian pada kontraksi, timbul
kecemasan, tegang,perasaan tidak enak atau gelisah.
Personal hygiene Ibu hamil selalu mandi dan menggunakan baju yang bersih selama persalinan
Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan Fisik
3) Pemeriksaan Khusus
a) Pemeriksaan HIS
kali kontraksi setiap 3-5 menit menjadi satu kali kontraksi setiap 2-
jika terjadi > 3 kali dalam 10 menit dan berlangsung selama > 40
b) Pemeriksaan dalam
(3) Effacement :
(5) Ketuban :
bercampur mekonium
bercampur darah
4) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium
(Sinsin, 2008).
(Manuaba, 2009).
(3) Reduksi urine negative
(Manuaba, 2009).
b) Pemeriksaan radiologi
(Varney, 2008)
(Varney, 2007).
(Varney, 2007).
cava inferior yang dapat menyebabkan hipoksia pada janin dan dapat
2007).
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota
dalambentuk SOAP.
Kala II Persalinan
pada rektum
Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital :
(Varney, 2007).
2) Pemeriksaan Fisik
Adanya tanda dan gejala Kala II persalinan:
2008).
(Mochtar, 2011)
Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan dalam
Tanggal : Jam :
Pembukaan : 10 cm
Effacement : 100%
Ketuban : jernih/utuh
Denominator : UUK
(Doenges, 2001)
(Doenges, 2001)
4) Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman bagi dirinya untuk
meneran
Rasional: saat ibu merasa nyaman, maka ibu dapat berkonsentrasi
(Doenges, 2001).
Rasional: Asupan cairan yang cukup bagi ibu akan membantu untuk
kelelahan yang berlebih pada ibu , serta sebagai salah satu indicator
kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan puncak kepala
agar tidak fleksi yang terlalu cepat dan membantu lahirnya kepala
KR, 2008).
2008).
dan siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk memegang
megap-megap gerakan bayi aktif atau tidak , serta warna kulit bayi
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota
Data Subjektif
Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital : Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg, <140/90
(Varney, 2007).
2007).
2) Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
2008).
setelah bayi lahir, sehingga perlu memastikan bahwa tidak ada janin
2) Lakukan pemotongan tali pusat setelah dua menit atau sampai tali
4) Lakukan IMD
kelahiran
b) Lakukan PTT
6) Lahirkan plasenta
Rasional: pada kala tiga pelepasan dan pengeluaran uri cukup
membawa kematian
8) Lahirkan plasenta
laserasi.
2007).
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota
Kala IV Persalinan
Data Subjektif
Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
(Varney, 2007).
2007).
2) Pemeriksaan Fisik
b. Interpretasi Dasar
7) Lengkapi partograf
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota
Data Subjek
Riwayat kesehatan bayi baru lahir yang penting dan harus dikaji, antara
lain:
sindroma genetik.
persalinan..
Data Objek
1) Pemeriksaan Umum
per menit.
BBL adalah mulai dari diam hingga sadar penuh dan dapat
sedang tidur.
2) Antropometri
Lingkar kepala :
(UNPAD, 1983)
3) Pemeriksaan Fisik
(Saifuddin, 2006).
(Sitiava, 2012).
(Sitiava, 2012).
2008).
(Maryunani, 2008).
Ekstremitas :
sindaktili.
sindaktili.
(APN, 2008).
Graps : (+) Bila jari menyentuh telapak tangan bayi maka jari
(APN, 2008).
kadar vitamin K pada asi dan sterilitas saluran pencernaan pada bayi
defisiensi vitamin K.
Rasional: Untuk menjaga personal hygiene bayi baru lahir yang baik
lahir.
terdiri dari proporsi seimbang dan kuantitas cukup atas semua zat
2010).
Nifas Fisiologis
Data Subjektif
2) Keluhan utama :
sakit, kekhawatiran, hal yang tidak jelas, makanan bayi, reaksi pada
simpisis.
teraba)
6) Genitalia :
a.Lokhea Rubra
b. Lokhea Serosa
Lokhea serosa mulai terjadi sebagai bentuk yang lebih pucat
delapan hari.
c.Lokhea Alba
melahirkan.
perdarahan maternal.
8) Ajarkan ibu cara perawatan payudara
infeksi sehingga asupan ASI yang akan diberikan kepada bayi akan
Rasional : ASI mulai diberikan sejak bayi baru lahir sampai dengan 6
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota
Keluarga Berencana
meliputi:
ulang.
nifas yang lalu, hipertensi dalam kehamilan BB byi lahir < 2500
berhenti.
mendapatkan pelayanan KB
Data Objektif
pernapasan.
(kelopak mata pucat atau tidak, warna sclera), mulut (rahang pucat,
kebersihan), keadaan gigi (karies, karang, tonsil), leher: pembesaran
keadaan putting susu, kolostrum atau cairan lain, retraksi, massa dan
6) Ektremitas, meliputi: oedema tangan dan kaki, pucat pada kuku jari,
dilakukan.
pelaksanaan tindakan
ibu mengenai efek samping KB, hal ini juga dapat mengurangi
LANGKAH I
PENGKAJIAN
A. Identitas
B. Anamnesa
Oleh : Kamrida
a. Riwayat menstruasi
3) Menarche : 17 tahun
4) Lamanya : 3 hari
5) Banyaknya : 3 - 4x ganti pembalut/ hari
6) Konsistensi : cair
9) Dismenorrhea : ada
b. Flour albus
1) Banyaknya : ada
2) Warna : bening
2) Tanggal : ? - 10 - 2015
3) Hasil : positif
4) Gerakan janin yang pertama kali dirasakan oleh ibu :saat usia 4 bulan
e. Riwayat imunisasi
3. Riwayat kesehatan :
b. Alergi
6. Riwayat Menyusui
Anak I : ASI ekslusif ( MPASI 6 bulan), menyusui sampai umur bayi 1 tahun
Anak II: ASI hanya 7 hari setelah lahir ( > 7 hari bayi tidak mau menyusu
karena ASI terlalu deras sehingga bayi tidak mau menyusu, untuk
7. Riwayat KB
8. Kebiasaan Sehari-hari
d. Makan/ diet
Jenis makanan : nasi, lauk, sayur
Frekuensi : 3x sehari
dan sayur)
e. Defekasi / miksi
1) BAB
b) Konsistensi : lembek
2) BAK
b) Konsistensi : cair
2) Malam : ± 6- 7 jam
i. Pola seksualitas
1) Frekuensi : 1x seminggu
8. Riwayat Psikososial
a. Pernikahan
1) Status : Menikah
2) Yang ke : Pertama
3) Lamanya : 9 tahun
kesehatan ibu
h. Persiapan persalinan
c) Kendaraan : Motor
e) Rencana KB : IUD
bayi lahir
tetangga.
10. Riwayat kesehatan keluarga
b. Hipertensi : ada
d. DM : tidak ada
11. Pemeriksaan
a. Keadaan umum
1) BB Sebelum hamil : 51 kg
2) Saat hamil : 59 kg
3) Kenaikan : 8 kg
4) Tinggi badan : 163 cm
6) Lila : 25 cm
7) Kesadaran : composmentis
2) Nadi : 82 x / menit
3) Suhu : 36,5 °C
4) Pernapasan : 20 x / menit
c. Pemeriksaan fisik
Inspeksi
1) Kepala
3) Muka
4) Leher
d) Areola : hiperpigmentasi
6) Punggung ibu
7) Perut
9) Ekstremitas
Palpasi
10) Leher
11) Dada
a) Mammae : simetris
c) Konsistensi : lembek
12) Perut
f) TFU : 27 cm
13) Tungkai
14) Kulit
Auskultasi
15) Perut
DJJ
c) Irama : teratur
d) Intensitas : kuat
16) Ekstremitas
Hb : 12,5 gr%
Golongan darah :O
HIV : Negatif
Sifilis : Negatif
Plasenta : Normal
Janin : tunggal
LANGKAH II
uterine
Ibu mengatakan keram pada jari tangan, dan anak kedua tidak ASI
ekslusif
Mata : oedema (-) ikterik (-) anemis (-) (kanan miopi 3, kiri 4)
Palpasi Abdomen:
Leopold 1 : tinggi fundus uteri 3 jari dibawah px (27 cm) teraba bulat
(punggung kanan)
Darah : Hb : 12,5 gr%, Golda: O, Sifilis (-), HIV (-), hbsAg (-)
Masalah :
UK 36 minggu = TFU 32 cm
LANGKAH III
LANGKAH IV
Tidak ada
LANGKAH V
2. Berikan KIE tentang ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III terutama keram
LANGKAH VI
2. Memberikan KIE ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III terutama keram pada
a. Perdarahan pervaginam
c. Penglihatan kabur
a. Makan dengan pola gizi seimbang dan bervariasi, lebih banyak dari sebelum hamil
Meminum tablet kalsium pada saat malam hari menjelang tidur 1 tablet.
LANGKAH VII
EVALUASI
1. Ibu telah mengerti penjelasan yang disampaikan oleh bidan bahwa kondisinya dan
2. Ibu telah mengerti KIE tentang ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester 3 terutama
S :Ibu mengatakan hamil anak ketiga, tidak pernah keguguran, dan haid
Ibu mengatakan keram pada jari tangan, dan anak kedua tidak ASI ekslusif
BB : 59 kg LILA : 25 cm
TP : 21 Mei 2016
Mata : oedema (-) ikterik (-) anemis (-) (kanan miopi -3, kiri 4)
Palpasi Abdomen:
Leopold 1 : tinggi fundus uteri 3 jari dibawah px (27 cm) teraba bulat
(punggung kanan)
Darah : Hb : 12,5 gr%, Golda: O, Sifilis (-), HIV (-), hbsAg (-)
A:
intrauterine
Masalah :
36 minggu = TFU 32 cm
2. Berikan KIE tentang ketidaknyaman pada ibu hamil trimester 3 terutama keram pada
Evaluasi:
2. Ibu telah mengerti KIE tentang ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester 3
A : G3 P2002 usia kehamilan ... minggu ... Hari janin tunggal hidup intra
uterine
P :
S :
O :
7) Melihat tanda dan gejala kala II yaitu doran, teknus, perjol dan
vulka
A :
berkurang
S :
A :
P :
1) Periksa uterus untuk memastikan tidak ada bayi lagi dalam uterus
2) Lakukan manajemen aktif kala III dan beritahu ibu bahwa ibu
4) Jepit tali pusat dengan jepitan khusus tali pusat yang steril 3 cm
dari pusat bayi dan mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu)
dan menjepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem
pertama.
5) Pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan
melalui hidung bayi oleh tim ruang bayi. Jika bayi langsung
Dini)
dan bayi dengan kain dan memasang topi dikepala bayi (Insiasi
bayinya.
vulva
9) Letakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas
dorsokrainal.
S :
Menanyakan pada ibu apakah perut ibu terasa mules atau tidak
O :
A :
P :
pada ibu
7) Lengkapi partograf
S :-
O :
A :
P :
kepala
6) Berikan injeksi Vit K 0,5 ml secara IM pada 1/3 paha kiri dan
kepala bayi.
9) Lakukan skin to skin antara ibu dan bayi jika bayi hipotermi.
O :
ASI
terdapat jahitan )
A :
O :
ASI
terdapat jahitan )
A :
sepuluh
O :
ASI
terdapat jahitan )
kesehatan terdekat
O :
terdapat jahitan )
P :
tambahan apapun.
kontrasepsi
1) Kunjungan pertama
tidak
O :
neonatus selanjutnya
2) Kunjungan kedua
tidak
O:
P :
pada bayi
c) Buat kesepakatan dengan ibu untuk kunjungan ulang
neonatus selanjutnya
3) Kunjungan ketiga
tidak
O :
P :
S :
O :
P :
a. Pengertian Kehamilan
kira-kira 280 hari (40 minggu) juga disebut kehamilan matur (cukup
(Prawirohardjo, 2012)
dan perawat bidan. Untuk itu selama masa kehamilannya ibu hamil
komplikasi pada ibu dan janin. Apalagi ibu hamil tidak melakukan
2007)
1) Sistem Reproduksi
(SBR).
pinggang.
2) Vagina
3) Payudara
somatomammotropin.
4) Sistem respirasi
5) Sistem perkemihan
kencing, hal ini terjadi karena pada akhir kehamilan kepala janin
Massa Tubuh (IMT) berat badan ibu masih dalam batas normal
sebagai berikut.
Tabel 2.3
8) Sirkulasi darah
9) Sistem muskoskeletal
1) Kebutuhan nutrisi
tenaga.
krackers, dll).
frekuensi sering
dikonsumsi.
Gambar 2.1 Piramida Makanan Ibu Hamil
2) Oksigen
3) Personal hygiene
sangat dianjurkan.
a) Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat
didaerah perut.
5) Eliminasi
6) Seksual
prostaglandin.
7) Kebutuhan mobilisasi
selama kehamilan.
8) Senam hamil
kehamilan.
9) Istirahat/tidur
10) Imunisasi
sakit kepala yang heba, penglihatan kabur, nyeri perut hebat, bengkak
Pada jarak ini ibu akan memiliki bayi yang sehat serta selamat saat
kehamilan ini.
monster.
mmHg berarti tekanan darah ibu tinggi, dan itu adalah salah satu
resiko melahirkan BBLR bila LILA < 23,5 cm. Pengukuran LILA
(Kusmiyati, 2009).
Menurut Spiegelberd dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simfisis,
maka diperoleh :
Kesejahteraan janin baik dilihat dari DJJ, karena menurut teori DJJ
normal jika kurang dari 120 kali/menit atau DJJ cepat bila lebih dari 160
Pemberian tablet zat besi untuk mencegah anemia pada wanita hamil
mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 μg.
tablet Fe tidak bersamaan dengan teh atau kopi, karena akan mengganggu
penyerapan.
7) Test laboratorium (rutin dan khusus).
8) Tatalaksana kasus.
a. Pengertian Persalinan
KR. 2008).
yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui
jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan
b. Tanda-Tanda Persalinan
Persalinan sesungguhnya
intensitas nyeri
sesungguhnya.
c. Faktor Persalinan
komplikasi yang mungkin tejadi pada ibu dan janin. Penanganan yang
terbaik dapat berupa observasi yang cermat, dan seorang bidan harus
1) Passage
Passage atau jalan lahir terdiri dari bagian keras (tulang-tulang
3) Passanger
kepala.
a) Kepala janin
b) Badan janin Ukuran badan janin yang lain (Saifuddin, 2009):
4) Psikologi ibu
5) Penolong
1) Kala I (Pembukaan)
4cm
Kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan
vaginanya
c) Perineum menonjol
Kala III adalah waktu dari keluarnya bayi hingga pelepasan atau
(JNPK-KR, 2008).
4) Kala IV
Kala IV adalah kala pengawasan dari 1-2 jam setelah bayi dan
menit selama 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua
(Saifuddin, 2010).
episiotomy) perineum)
1) Pengertian KPD
fase laten ). Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh
jam belum terjadi inpartu. Sebagian ketuban pecah dini terjadi pada
Interval ini disebut vase laten dan dapat terjadi kapan sajadari 1
sampai 12 jam atau lebih. Tidak ada keseragaman dari metode yang
e) Kehamilan kembar
f) Trauma
kehamilan 23 minggu
a) Usia
kehamilan
b) Paritas
(Wikjosastro, 2007).
multipara).
d) Anemia
(Manuaba, 2009).
berat.
e) Perilaku Merokok
dini, dan resiko lahir mati yang lebih tinggi (Sinclair, 2003).
f) Riwayat KPD
berlebihan
amniosintesis
(Saifudin,2002)
dan bergaris warna darah. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering
(Manuaba, 2009).
4) Diagnosis KPD
a) Pemeriksaan laboratorium
(alkalis).
6) Komplikasi KPD
b) Partus prematur
c) Prolaps bagian janin terutama tali pusat (Manuaba, 2009).
(c) Resiko infeksi baik pada ibu maupun janin, dimana resiko
(Sarwono, 2010).
7) Penatalaksanaa KPD
a) Konserpatif
dirumah sakit.
selama 7 hari.
(3) Jika umur kehamilan <32-34 minggu, dirawat selama air
lagi.
b) Aktif
sesarea
(4) Bila skor pelvik >5, induksi persalinan, partus pervaginam
f. Induksi Persalinan
1) Pengertian
a) Indikasi Ibu
b) Indikasi Janin
Winkjosastro, 2002).
g. Atonia Uteri
1) Pengertian
(Sulistyawati,2010).
menahun.
d) Kehamilan grande-multipara
uteri didiagnosis, maka pada saat itu juga masih ada darah sebanyak
500-1000 cc, yang sudah keluar dari pembuluh darah, tetapi masih
sebagai berikut.
oksigen
(4) KBI/KBE
1) Pengertian
berkeringat dingin, sesak napas, serta tensi < 90 mmHg dan nadi >
100/menit), maka penanganan harussegera dilakukan (Sarwono,
2012)
e) Grande multiparitas
dan terbutalin.
3) Pencegahan perdarahan karena atonia uteri (Sarwono, 2012)
bayi lahir
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
2500–4000 gram, nilai apgar >dan tanpa cacat. Neonatus ialah bayi
2011).
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram
tanpa memandang masa kehamilan. Berat lahir adalah berat bayi yang
kelompok bayi yang termasuk bayi KMK, yaitu KMK lebih bulan,
1) Asfiksia
keterampilan resusitasi
2) Gangguan Nafas
lebih tinggi.
3) Hipotermi
sistem pengaturan suhu tubuh pada bayi baru lair belum matang.
4) Hipoglikemi
langsung menetek.
6) Infeksi
mencuci tangan.
7) Ikterus
lebih awal dan lebih lama daripada bayi yang cukup beratnya.
8) Perdarahan
setelah lahir (dalam 6 jam pertama) untuk semua bayi baru lahir
paha kiri
c. Gambaran Klinis dan Klasifikasi BBLR
dengan sempurna
terbentuk.
minora
c. Penatalaksanaan BBLR
Menurut Rukiyah, dkk (2010) perawatan pada bayi berat lahir rendah
(BBLR) adalah :
antara kulit bayi dan kulit ibu (skin to skin contack). (Depkes
RI, 2009).
cermat.
kondisi gizi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh,
oleh sebab itu penimbangan dilakukan dengan ketat.
b) Gizi
c) Eliminasi
Bayi baru lahir harus sudah buang air kecil dalam waktu 24
3) Pemeriksaan fisik
a) Kesadaran dan reaksi terhadap sekeliling, perlu dikurangi
yang simetris pada waktu bangun. Adanya temor pada bibir, kaki
dan tangan pada waktu menangis adalah normal, tetapi bila hal
semula.
seperti mulut ikan, tidak ada tanda kebiruan pada mulut bayi,
makanan/minuman.
cairan.
kesehatan.
lanjut, seperti:
b) Gangguan pernafasan
c) Hipotermi
d) Infeksi
1) Sulit menyusu
5) Sianosis (biru) atau pucat pada kulit atau bibir, adanya memar,
10) Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, dan
berdarah
dkk, 2009).
Nifas yaitu darah yang keluar dari rahim sebab melahirkan atau
setelah melahirkan. Darah nifas yaitu darah yang tertahan tidak bisa
normal, tidak ada perdarahan, lokhea tidak berbau busuk, tidak ada
a) Involusi uterus
(2) Autolysis
persalinan gram
ke-2
ke-6
masa postpartum.
robekan/laserasi plasenta.
c) Serviks
2013).
2013).
Kerap kali diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus kembali
selama satu atau dua hari, gerak tubuh berkurang dan usus
4) Perubahan endokrin
1) Bounding Attachment
hasil dari suatu interaksi terus menerus bati dan orang tua yang
dengan bayinya ini diawali dengan kasih sayang terhadap bayi yang
2) Sibling Rivally
b) Periode Taking In
(1) Berlangsung 1-2 hari setelah melahirkan
orang lain.
d) Periode Letting Go
terjadinya perdarahan
d) Pemberian ASI awal
hipotermi
tanda-tanda penyulit
f. Tujuan
bayinya.
3) Memberikan pelayanan KB
dkk, 2009)
rasa nyaman.
2) Ambulasi
4) Defekasi
Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila
masih sulit buang air besar dan terjadi obstifasi apalagi berak keras
dapat diberikan obat laksans per oral atau per rectal. Jika masih
cukup minum.
6) Kebersihan genetalia
7) Pakaian
keringat karena produksi keringat pada ibu nifas akan lebih banyak.
akibat lochea.
8) Kebersihan kulit
pembengkakan pada wajah, kaki, betis dan tangan ibu. Oleh karena
mandi lebih sering dan menjaga agar kulit tetap dalam keadaan
kering.
9) Istirahat
Untuk mencegah kelelahan yang berlebihan, usahakan untuk
rileks dan istrahat yang cukup, terutama saat bayi sedang tidur.
Meminta bantuan suami atau keluarga yang lain jika ibu merasa
lelah. Putarkan dan dengarkan lagu-lagu klasik pada saat ibu dan
10)Seksual
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua
jarinya ke dalam vagina tanpa ada rasa nyeri. Begitu ibu merasa
aman untuk melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
11)Rencana KB
12)Senam nifas
otak anak adalah nutrisi yang diterima saat pertumbuhan otak cepat.
Dalam hal ini pemberian nutrisi terhadap bayi dapat melalui proses
a. Pengertian Neonatus
lahir) sampai dengan usia 1 bulan sesudah lahir. Neonatus dini adalah
bayi berusia 0-7 hari. Neonatus lanjut adalah bayi berusia 7-28 hari.
(Muslihatun, 2010)
b. Kunjungan Neonatus
hari (bila tidak diberikan pada saat lahir) (Kemenkes RI, 2010).
eksklusif,
6. Pencegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru
c. Macam-Macam Kontrasepsi
penundaan ovulasi.
sperma dan ovum karena adanya perubahan pada tuba dan cairan
kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI). Namun, ada wanita
dilakukan adalah IUD post plasenta. IUD post plasenta yaitu IUD
kegagalan pemasangan.
melepas sendiri.
yaitu:
untuk mencatat semua ibu hamil dan meninjau upaya masyarakat yang
berkaitan dengan ibu dan bayi baru lahir .Bidan meninjau secara teratur
kebidanan.
puskesmas.
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami atau
dan kelahiran yang bersih dan aman, dengan sikap sopan dan
bersih dan aman, dengan sikap sopan dan penghargaan terhadap hak
persalinan.
Episiotomi
Bidan mengenali secra tepat tanda-tanda gawat janin pada kala dua,
Trimester Tiga
macet.
janinnya.
nifas.
ekonomis serta serasi dengan tujuan studi kasus itu (Nasution, 2007).
Rancangan dalam studi kasus ini adalah studi kasus yang diuraikan
secara deskriptif dari hasil jaringan pengumpulan data yang diperoleh dari
dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat deskripsi lengkap dari suatu
Studi kasus atau case study pada penelitian ini adalah memberikan
SOAP.
B. Subjek Kasus
usia kehamilan 35-36 minggu pada saat pengkajian awal asuhan kebidanan
Laporan Tugas Akhir ini adalah Ny. R G3P2002 hamil usia kehamilan 35-36
minggu yang akan diberikan asuhan mulai dari masa kehamilan, persalinan,
bayi baru lahir, nifas, neonatus sampai pelayanan calon akseptor kontrasepsi.
2008)
a. Data Primer
1) Observasi
3) Pemeriksaan Fisik
yang dilakukan.
b. Data Sekunder
medis klien yang berupa buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak),
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini mengubah data hasil
D. Instrumen
implementasi (alat pemeriksaan bidan kit, partus set, dan heacting set).
hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau di ukur melalui studi
kasus yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2010). Kerangka kerja dalam studi
Studi Pendahuluan
Persetujuan
(Informed Concent)
Pengumpulan Data
Dokumentasi SOAP
Analisis Kesenjangan
Alternative
Pemecahan Masalah
Kesimpulan
F. Etika Penelitian
langkah :
memiliki hak autonomi, bersifatunik dan bebas. Setiap individu memiliki hak
dan kemampuan untuk memutuskan bagi dirinya sendiri, memiliki nilai dan
ekonomi.
3. Justice
dan resiko bila ikut serta dalam penelitian. Selain itu pada saat seleksi
masalah yang akan diteliti dan tidak aada unsur manipulatif. Pemberi asuhan
TINJAUAN KASUS
S:
a.Biodata/Identitas
terakhir tanggal 14 Agustus 2015, keram pada jari tangan, dan anak
anjuran.
e.Riwayat Menstruasi
siklus haid yang teratur salama 29-30 hari lama haid 3 hari,
banyaknya haid setiap harinya 3-4 kali ganti pembalut, warna darah
sewaktu haid. Ibu mengalami haid yang pertama kali saat ibu
berusia 17 tahun.
f. Riwayat Obstetrik
Peno
Tahu Tempat Kea
No gestasi Peny Jenis Peny Jk BB PB
n lahir daan
long
3 Hamil ini
g.Riwayat Kontrasepsi
Keterangan
Pola
Sebelum hamil Saat ini
1) Riwayat Pernikahan
kehamilan ini
O :
KU : baik Kesadaran : Composmentis
LILA : 25 cm BB sekarang : 59 kg
TP : 21 Mei 2016
kiri 4)
abnormal.
Palpasi Abdomen:
A:
intrauterine
Masalah :
meter
4.
2. Anak kedua tidak ASI ekslusif
P:
Tanggal/
Pelaksanann Paraf
Jam
S :
O :
TP : 21 Mei 2016
Palpasi Abdomen:
Ekstremitas : tangan kiri dan kanan tidak oedema, kaki kiri dan
A:
intrauterine
Tanggal/
Pelaksanann Paraf
Jam
16.10 Memberi KIE kepada ibu tentang alat kontrasepsi yang akan
digunakan pasca melahirkan khususnya KB IUD post plasenta;
Ibu mengerti dan bersedia menggunakan KB IUD post plasenta.
S :
Ibu mengatakan bengkak pada jari tangan dan kaki, keram pada jari
ke dokter spesialis mata hasilnya mata kanan 5,5 dan kiri 4,5
O :
TP : 21 Mei 2016
Palpasi Abdomen
Ekstremitas : tangan kiri dan kanan tidak oedema, kaki kiri dan
A:
Diagnosa : G3P2002 hamil 39 minggu 3 hari janin tunggal
hidup intrauterine
P:
Tanggal/
Pelaksanann Paraf
Jam/
12.13 Memberikan KIE kepada ibu tentang cara meneran yang baik
dan benar seperti kedua tangan memegang kedua mata kaki,
dagu menempel didada, gigi ketemu gigi, pandangan mata ke
arah perut; ibu mengerti cara meneran yang baik dan benar
Tempat : RSKD
S:
Ibu mengatakan hamil anak ke-3 dan tidak pernah keguguran, haid
(20 Mei 2016), keluar lendir darah mulai jam 13.00 (20 Mei 2016)
O:
Suhu : 36 0C. BB : 63 kg
TP : 21 Mei 2016
Palpasi Abdomen:
Pemeriksaan Dalam
(+)
Pemeriksaan penunjang :
a. Laboratorium
Golda :O
A:
Bayi : Hipoksia
Masalah Potensial :
Tindakan segera/Kolaborasi :
1. Infus RL 20 tpm
tpm
P:
13.55 Memberikan support mental pada ibu dan keluarga untuk tidak
perlu khawatir dan terus berdoa agar persalinan lancar; ibu
tampak tenang
15.50 Melakukan inform concent kepada ibu dan keluarga bahwa akan
dilakukan induksi persalinan kepada ibu; ibu dan keluarga
bersedia dilakukan induksi persalinan dan inform consent telah
di tanda tangani oleh suami ibu.
16.20 Mengajarkan ibu teknik nafas dalam atau relaksasi pada saat his
yaitu dengan cara menarik nafas panjang melalui hidung saat
merasakan sakit dan menghembuskannya melalui mulut; Ibu
dapat mengikuti teknik nafas yang di ajarkan dan ibu telah
mempraktikkannya.
16.23 Menganjurkan ibu tidur miring kiri; Ibu bersedia tidur miring
kiri.
16.27 Menganjurkan ibu untuk makan atau minum disela his; Ibu
meminum teh hangat yang telah disediakan.
16.35 Meyiapkan alat persalinan yaitu klem 2 buah, gunting tali pusat
1 buah, gunting episiotomi 1 buah, ½ kocher dan pelindung diri
penolong untuk menolong persalinan berupa sarung tangan steril
dan celemek; Peralatan persalinan dan pelindung diri penolong
telah siap.
16.38 Menyiapkan pakaian bayi dan pakaian ganti ibu; Pakaian ibu
(baju ganti, sarung, pempers, dan gurita) dan pakaian bayi
(lampin, popok, topi, sarung tangan dan kaki) sudah tersedia dan
siap dipakai.
16.42 Menyiapkan alat-alat untuk resusitasi bayi baru lahir; alat telah
disiapkan
S :
O :
1. Pemeriksaan fisik
Abdomen :
Genetalia :
Pemeriksaan Dalam
Anus :
dari anus.
A :
Diagnosa Potensial :
P :
Tanggal/
Pelaksanann Paraf
Jam
18.05 Memakai APD dan mencuci tangan; telah digunakan APD dan
mencuci tangan
18.06 Membimbing ibu untuk meneran ketika ada dorongan yang kuat
untuk meneran; Ibu meneran ketika ada kontraksi yang kuat.
18.06 Meletakkan kain diatas perut ibu; Kain berada diatas perut ibu.
18.08 Melindungi perineum ibu ketika kepala bayi terlihat di depan
vulva dengan diameter 5-6 cm, kemudian memimpin ibu
meneran sampai kepala bayi lahir; perineum dilindungi satu
tangan yang dilapisi dengan duk steril tangan yang lain menahan
kepala bayi untuk menahan defleksi, ibu meneran dan kepala
bayi lahir spontan.
Mengecek ada tidaknya lilitan tali pusat pada leher janin dan
menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi
18.09
luar secara spontan; Terdapat lilitan tali pusat 3 kali longgar.
Kepala janin melakukan putaran paksi luar.
O :
1.Pemeriksaan Umum
2.Pemeriksaan Fisik
memanjang
A :
Waktu
Tindakan Paraf
18.12 Menjepit tali pusat dengan jepitan khusus tali pusat yang
WITA steril 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke
arah distal (ibu) dan menjepit kembali tali pusat pada 2
cm distal dari klem pertama.
18.16 Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi
atas simfisis, untuk mendeteksi kontraksi. Tangan lain
WITA menegangkan tali pusat; Kontraksi uterus dalam keadaan
baik
WITA
O :
1. Pemeriksaan Umum
2. Pemeriksaan fisik
teraba kosong.
A :
atonia uteri
1. Cytotec 2 x 200 µg
P :
20.25 Membersihkan ibu dengan air DTT dan bantu ibu mengganti
pakaian dengan yang bersih dan kering.
WITA
20.30 Menganjurkan ibu untuk makan dan minum serta istirahat; Ibu
meminum susu yang telah di sediakan
WITA
WITA
WITA
Anamnesa
merokok.
Gestasi : Aterm
Lama persalinan
Ketuban : Ketuban pecah dini lebih dari 6 jam. Mulai dari jam
Denyut Jantung 2 2
Usaha Nafas 2 2
Tonus Otot 1 2
Refleks 1 1
Warna Kulit 2 2
Total 8 9
S : -
O :
Jenis Kelamin Laki-Laki, A/S : 8/9, berat badan : 2800 gram Panjang
cm, LILA: 10 cm
Suhu : 36.5 C
Pernafasan : 56 x/menit
1) Kepala
tertutup, tidak ada kelainan bentuk kepala ,ubun – ubun besar belum
tertutup
2) Muka
3) Mata
Simetris, tidak strabismus dan tidak ada oedema palpebrae, tidak ada
4) Telinga
Simetris, tulang rawan cukup, lubang telinga patent, tidak ada kulit
tambahan
5) Mulut
Simetris, tidak ada bercak putih pada mukosa mulut, tidak ada
6) Hidung
7) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, vena jugularis dan limfa
8) Dada
9) Perut
Panjang 2 cm, tidak ada hernia, infeksi, tali pusat lengkap 1 vena
2 arteri
11) Punggung
13) Genitalia
P :
19.14 Beritahu ibu jika bayinya akan dilakukan pemeriksaan fisik; ibu
mengizinkan untuk dilakukan pemeriksaan
19.15 Melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir; caput tidak ada,
cephal hematoma tidak ada, BB : 2800 PB: 49 cm LK: 33 cm LD
32 cm, LP : 31 cm, LILA 10 cm, tidak ada kelainan kongenital.
S :
telah BAK
O :
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum Ny. R baik; kesadaran composmentis; hasil
b. Pemeriksaan fisik
anemis
c. Terapi
Analgetik : 3 x 500 mg
A:
S :
hari ini.
tangga.
Personal Hygiene : Ibu sudah mandi, gosok gigi , ganti celana dalam
dan pembalut.
O:
a. PemeriksaanUmum
b. Pemeriksaan fisik
kemih kosong.
tanda-tanda infeksi.
A:
P:
S :
kali sehari.
konsistensi lembek)
tangga.
Personal Hygiene : Ibu sudah mandi, gosok gigi , ganti celana dalam
dan pembalut.
O:
b. Pemeriksaan fisik
Hidung : tidak ada secret, tidak ada polip dan peradangan, tidak
geraham lengkap
Abdomen : Simetris, tampak linea nigra dan striae, TFU tidak teraba,
Ekstremitas : kaki kiri dan kanan tidak oedema, tangan kiri dan kanan
tidak oedema
A:
P:
Oleh : Kamrida
S:-
O:
1. Pemeriksaan Umum
36,7oC,
2. Pemeriksaan Fisik
ikterik
hidung
abnormal.
ikterik
j. Ekstremitas : pergerakan leher tampak aktif, jari tangan dan jari
dan tangan.
suara.
bayi disentuh.
Nutrisi ASI
P:
WITA E/ ibu mengerti tentang cara menyusui yang benar dan ibu
mencoba melakukannya.
Oleh : Kamrida
S: -
O:
1. Pemeriksaan Fisik
hidung
konsistensi lembek
A:
Diagnosa potensial : NCB SMK usia 5 hari
P:
11.30 Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan fisik bayi dalam batas
normal; ibu mengerti kondisi bayinya saat ini
Oleh : Kamrida
S :-
O:
1. Pemeriksaan Fisik
hidung
Telinga : simetris, berlekuk sempurna, lubang telinga paten dan
lembek
Kebersihan :Popok diganti setiap kali basah, Baju/lampin bayi
A:
P:
S:
dengan jenis kelamin laki-laki dengan berat badan lahir 2800 gram dan
panjang badan 49 cm. Ibu menyusui bayinya secara rutin setiap ± 1-2 jam.
tidur
keluar rumah
Kebersihan diri : Mandi 2x/hari, ganti baju 2-3x/hari, anti celana dalam
3-4x/hari
O:
b. Pemeriksaan fisik
getah bening.
Abdomen : Simetris, tampak linea nigra dan striae, tidak ada bekas
A:
BAB V
PEMBAHASAN
Komprehensif yang di terapkan pada klien Ny. R Usia 33 tahun G3P2002 sejak
kontak pertama pada tanggal 20 April 2016 yaitu dimulai pada masa kehamilan
35 minggu 4 hari, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas, neonatus dan
1. Kehamilan
minggu 4 hari, Ny. R mengeluh jari tangan keram. Rasa keram pada daerah
jemari dan tangan sering terjadi pada kehamilan. Ini terjadi karena adanya
keluhan tersebut penulis menganjurkan ibu untuk latihan dorsofleksi pada jari
tangan dan meregangkan otot yang terkena, gunakan penghangat untuk otot
atau merendamnya kedalam air hangat dan tetap meminum tablet kalsium
yang diberikan oleh bidan sesuai dosis. Hal ini terbukti setelah dilakukan
asuhan kebidanan, keram pada jari tangan Ny. R berkurang, sehingga tidak
Berat badan Ny. R sebelum hamil 51 kg. Total kenaikan berat badan
Ny. R selama hamil adalah 12 kg. Ini berarti kenaikan berat badan Ny. R
rendah, setelah dihitung melalui rumus IMT, total kenaikan berat badan yang
kenaikan berat badan pada Ny. R kurang dari yang disarankan, karena pada
sesuai dengan teori bahwa ibu hamil trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan
dengan gizi baik dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0,4
(Sarwono, 2014).
berat badan Ny. R 63 kg. Hal ini tidak sesuai dengan penambahan berat
badan yang disarankan pada ibu hamil trimester ke-3 yaitu 0,5 kg perminggu.
Tinggi badan Ny. R normal yaitu 163 cm. Tinggi badan normal pada
adanya panggul sempit atau ketidaksesuaian antara besar bayi dan luas
panggul.
Tekanan darah Ny. R selalu dalam keadaan normal, tekanan darah pada
berpendapat, dengan mengukur status gizi pada ibu hamil, dapat diketahui
kecukupan gizi pada ibu. Apabila gizi ibu kurang, tentunya kurang pula
berat janin dengan hasil 2.325 gram. Umur kehamilan 36 minggu TFU
TFU pada ibu hamil yakni sebagai acuan pertambahan berat badan janin
secara dini terhadap berat badan janin. Selain dapat dijadikan sebagai
indikator pertumbuhan janin intra uterine, TFU dapat mendeteksi secara dini
2010)
sebagai bagian terendah janin dan saat didengarkan DJJ dalam keadaan
normal yaitu 140 x/menit. Letak dan presentasi janin dalam rahim merupakan
Menentukan presentasi janin dimulai pada akhir trimester II dan setiap kali
Jika pada akhir trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala
janin belum masuk PAP berarti ada kelainan posisi janin, atau kelainan
panggul sempit. Selain itu penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan
selanjutnya setiap kali kunjungan ANC. DJJ normal yaitu 120-160 x/menit
ditentukannya.
Hasil pemeriksaan Ny. R, posisi janin normal dengan diagnosis
presentasi kepala. Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi
sehingga dapat berotasi dari presentasi kepala menjadi presentasi bokong dan
kembali ke semula dengan gerakan relatif. Seiring usia kehamilan dan berat
badan janin bertambah, hal tersebut semakin sulit dilakukan oleh janin. Pada
kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif lebih
lebih banyak dari porsi sebelumnya agar taksiran berat janin dapat mencapai
usia kehamilan 35 minggu 4 hari, untuk mencapai usia kehamilan aterm (37
lagi sehingga untuk mencapai taksiran berat janin normal masih bisa tercapai.
memasuki pintu atas panggul dengan taksiran berat janin 2.325 gram. Pada
pertama, TFU Ny. R 28 cm dan kepala bayi masuk ke pintu atas panggul.
Taksiran berat janin adalah 2.635 gram. Pada kunjungan ketiga dilakukan
pemeriksaan TFU 30 cm, kepala sudah memasuki pintu atas panggul dan
Menurut penulis, pertambahan berat badan dan tinggi fundus uteri Ny.
R diimbangi dengan pemenuhan nutrisi yang baik. Ny. R makan dengan porsi
sering dan banyak sehingga taksiran berat janin normal dapat tercapai.
memiliki masalah yang serius untuk segera ditangani. Karena keluhan Ny. R
termasuk fisiologis yang sering dikeluhkan oleh ibu hamil pada umumnya
persalinan. Seperti Ny. R mengeluh keram pada jari tangan saat memasuki
2. Persalinan
selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika
prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa
6 hari.
a. Kala I
Tanggal 20 Mei 2016 pukul 07.00 WITA Ny. R mengeluh keluar air
uterine (Morgan, 2009). Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun
dini tergantung pada umur kehamilan dan tanda infeksi intrauterin. Pada
pecah dini ke rumah sakit dan melahirkan bayi yang usia gestasinya > 37
divergen, DJJ 154 x/menit, periksa dalam: vulva, uretra tidak ada
uterus.
advis dari dokter adalah infus RL 20 tpm, lakukan NST jika hasil reaktif
pemeriksaan dalam dengan hasil yang periksa dalam: vulva, uretra tidak
cm, ketuban negatif, posisi kepala janin pada hodge I, dan tidak ada
kontraksi uterus.
dimana gerakan janin paling sedikit 2 kali dalam 20 menit, DJJ normal
persalinan.
dengan jalan merangsang timbulnya his (Sinclair, 2010). Hal ini sesuai
dengan teori, pukul 16.30 Ny. R mulai merasakan his akibat induksi
persalinan.
Tetesan infus pertama adalah 8 tetes per menit dan dinaikkan setiap
b. Kala II
observasi yang dilakukan yaitu, his adekuat, teratur 5 kali dalam 10 menit
durasi 45-50 detik. Auskultasi DJJ 148 x/menit, intensitas kuat dan irama
teratur.
Pukul 18.00 dilakukan pemeriksaan dalam: vulva, uretra tidak ada
berakhir kurang dari 3 jam dari awitan kelahiran, dan melahirkan di luar
resiko komplikasi dan atau hasil yang tidak baik pada klien atau janin
(Doenges, 2001). Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan pada
berat janin yang normal, dukungan penuh dari keluarga, dan Ny. R yang
c. Kala III
saat adanya tanda pelepasan plasenta seperti perubahan bentuk dan tinggi
uterus, tali pusat memanjang, semburan darah mendadak dan singkat
(JNPK-KR, 2008).
Penulis melakukan manajemen aktif kala III yang terdiri dari langkah
utama pemberian suntik oksitosin dalam 1 menit pertama bayi baru lahir,
ketuban lengkap, posisi tali pusat lateralis, panjang tali pusat ± 60 cm,
tebal plasenta ± 2,5 cm, lebar plasenta ± 20 cm. Lama kala III Ny. A
Kala III Ny. R berlangsung dengan baik dan normal tanpa adanya
penyulit. Lama kala III berlangsung sekitar 5 menit. Hal ini sesuai dengan
teori bahwa plasenta lepas dalam 5-15 menit setelah bayi lahir dan keluar
d. Kala IV
jalan lahir Ny. R. Sesaat setelah plasenta lahir, kontraksi uterus Ny. R
dini akan memberikan prognosis lebih baik. Pada umumnya bila terdapat
napas, serta tensi < 90 mmHg dan nadi > 100/menit), maka penanganan
jika per rectal penyerapan lebih cepat dan langsung kepembuluh darah
kontraksi uterus Ny. R baik, uterus teraba keras, TFU 2 jari dibawah
kontraksi baik dengan konsistensi keras, TFU 2 jari bawah pusat, jumlah
intermiten yang memiliki sedikit sampai tidak ada efek terhadap tekanan
darah jika diberikan secara IM atau IV, dan merupaka obat pilihan
(Ujiningtyas, 2009).
3. Bayi Baru Lahir
Bayi lahir pukul 18.10 WITA. Pada saat lahir penulis segera melakukan
penilaian selintas dan apgar score pada bayi Ny. R. Didapatkan hasil apgar
score bayi Ny. R adalah 8/9, penilaian ini masih dalam batas normal karena
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram
(DEPKES RI, 2005). Teori ini sesuai dengan bayi Ny. R yang lahir saat usia
kehamilan 39 minggu 6 hari dan berat saat lahir adalah 2.800 gram.
dengan teori yaitu melakukan resusitasi bayi baru lahir, pengikatan dan
pemotongan tali pusat, perawatan tali pusat, inisiasi menyusui dini, pelabelan,
Bayi Ny. R segera setelah lahir bayi dilakukan Inisiasi Menyusui Dini
(IMD) selama 1 jam. Manfaat dilakukan IMD adalah menimbulkan rasa kasih
sayang antara ibu dan bayi kerena adanya kontak langsung keduanya serta
sentuhan, jilatan, dan usapan pada puting susu ibu akan merangsang
dan segera diberi injeksi vitamin K 1 mg atau 0,5 cc dan bayi di beri salep
mata tetrasiklin 1 %. Pada pemeriksaan fisik bayi baru lahir Ny. R tidak
4. Nifas
Ny. R telah mendapatkan 3 kali kunjungan pada masa nifas yaitu 6-8
persalinan.
pada Ny. R sudah sesuai dengan standar pelayanan nifas, hasil pemeriksaan
semuanya dalam batas normal. Ny. R sudah BAK dan keadaan Ny. A baik,
Asi sudah keluar, kontaksi uterus baik, TFU 2 jari bawah pusat, perdarahan
pemeriksaan darah postpartum. Akan tetapi, hal ini tidak dilakukan karena
melihat tanda klinis Ny. R masih dalam batas normal yaitu keadaan
masa nifas karena atonia uteri, mendeteksi dan merawat penyebab lain
ibu, dan salah satu anggota keluarga, pemberian ASI awal, melaksananakan
hubungan antara ibu dan bayi baru lahir dan menjaga bayi tetap sehat
Hal ini sesuai dengan yang penulis lakukan. Pada kunjungan I 6-8 jam
batas normal, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat dan kandung
dan mengajarkan Ny. R cara menyusui yang benar serta mengajarkan Ny. R
merah. Lochea rubra berwarna merah karena mengandung darah. Ini adalah
lochea pertama yang mulai keluar segera setelah kelahiran dan terus
berlanjut selama 1-3 hari pertama post partum (Sulistyowati, 2009). Setelah
2009).
tanda-tanda infeksi masa nifas. Tekanan darah, nadi, pernafasan serta suhu
tubuh Ny. R dalam batas normal. Nutrisi Ny. R juga terpenuhi dengan baik,
Ny. R mengkonsumsi sayuran hijau juga tempe dan ikan. Makanan yang
involusi uterus, kontraksi uterus, tinggi fundus uteri, tidak ada perdarahan,
ibu menyusui dengan baik dan benar, memberikan konseling pada ibu
mengenai asuhan pada bayi (Prawirohardjo, 2010). Teori ini sesuai dengan
(Sulistyowati, 2009). Teori ini sesuai dengan kenyataan bahwa setelah bayi
infeksi. Hal ini sesuai dengan teori bahawa lochea serosa berhenti sekitar
hari ke 7-8 setelah persalinan, lochea serosa berwarna merah muda. Lochea
(Sulistyowati, 2009).
pemeriksaan dalam batas normal tidak ada tanda – tanda infeksi, tanda-
tanda vital dalam batas normal, pengeluaran ASI lancar, kontraksi uterus
dapat menerima perannya sebagai ibu, hal ini terlihat dari keseharian Ny. R
5. Kunjungan Neonatus
yaitu pada 6-8 jam, 5 hari, dan 2 minggu 3 hari. Kunjungan neonatus
dilakukan sebanyak 3 kali yaitu KN-1 dilakukan 6-8 jam dan 3-7 hari, KN-2
berat badan 2800 gram, panjang badan 49 cm, lingkar kepala 33 cm, nadi
148 x/menit, pernapasan 50 x/menit, suhu 36,7 ºc, bayi telah BAK.
terhadap refleks. Pemberian ASI awal atau inisiasi menyusi dini (IMD)
praktek.
gram dari berat lahir yaitu menjadi 3.200 gram. Kehilangan berat badan
pada awal kehidupan atau permulaan, karena bayi mungkin hanya sedikit
menerima nutrien pada 3 atau 4 hari pertama kehidupan dan pada waktu
yang sama menghasilkan urin, feses, dan keringat yang cukup banyak, ia
secara progresif kehilangan berat badan sampai aliran air susu ibu atau
pernah memberikan apapun pada pusat bayi, sehingga tidak tampak tanda-
tanda infeksi pada kunjungan ke-II ini tali pusat bayi belum lepas.
untuk 8 tahun masa pemakaian. Hal ini sesuai program pemerintah untuk
Metode IUD Post plasenta merupakan salah satu upaya untuk menekan
lain adalah :
1. Penjaringan pasien
Menjaring pasien atau klien yang sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan oleh institusi bukanlah hal yang mudah. Penulis sempat berganti
pasien sampai akhirnya bertemu Ny. R dan keluarga yang bersedia menjadi
kegiatan PK III, Ujian Tindakan PK III, PKL II, Try Out Ujian Kompetensi
3. Keterampilan
4. Ilmu pengetahuan
PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan Tinggi Fundus Uteri Di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Ampar Kota
termasuk beresiko karena usia kehamilan klien tidak sesuai dengan tinggi
fundus uteri yang ditakutkan akan melahirkan bayi baru lahir rendah (BBLR).
hasilnya tinggi fundus uteri klien dapat bertambah, sehingga taksiran berat
2016 dengan ketuban pecah dini sehingga dilakukan induksi persalinan untuk
3. Melakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada By. Ny. R telah
Bayi baru lahir Ny. R lahir spontan segera menangis dan tidak ada kelainan
kongenital.
4. Melakukan asuhan kebidanan selama masa nifas, tidak ditemukan tanda-tanda
infeksi masa nifas. Hal ini disebabkan Ny. R senantiasa menjaga personal
kebidanan pada neonatus Ny. R telah dilaksanakan sesuai teori. Neonatus Ny.
R mengalami kenaikan berat badan pada satu minggu setelah kelahiran, dari
2800 gram menjadi 3200 gram. Kondisi ini disebabkan karena Ny. R sangat
sangat baik. Neonatus Ny. R juga tidak memiliki kelainan dan tidak memiliki
tanda-tanda infeksi.
tahun masa pemakaian pada saat inpartu post plasenta tanggal 20 Mei 2016
B. Saran
3. Bagi Penulis
4. Bagi Klien
pengetahuannya.