Anda di halaman 1dari 12

MATERI RESUME PENGENALAN OPD DINKES P3K TAHUN 2023

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG

NAMA : HANUNG FITRI ATMOKO, A. Md. KL


NIP : 199403172023211003
INSTANSI : UPTD PUSKESMAS SUSUKAN
GEL. ORIENTASI : 2 (Angkatan 36)
HARI/TANGGAL ORIENTASI : Selasa, 11 Juli 2023

1. GAMBARAN UMUM
VISI dan MISI Kabuapaten Semarang Tahun 2019-2024
VISI
Menjadi Institusi yang Mewujudkan Masyarakat Sehat Mandiri
MISI
1) Meningkatnya pelayanan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat sehat
Arah Kebijakan :
a. Menurunkan kematian ibu, bayi dan balita serta meningkatkan status gzi ibu,
b. bayi dan anak balita;
c. Penurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit menular,
mengendalikan faktor resiko penyakit menular dan tidak menular serta
meningkatkan surveilans;
d. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar sesuai
standar dan pemenuhan sumber daya manusia kesehatan;
e. Meningkatkan cakupan sanitasi dasar dan tempat-tempat umum serta
pengolahan makanan yang memenuhi syarat;
f. Meningkatkan pengawasan kualitas penyediaan dan distribusi sediaan
farmasi makanan minuman, alat kesehatan dan Perbekalan kesehatan
rumah Tangga (PkrT)
2) Meningkatkan mutu sumber daya manusia kesehatan dan pengembangan
Arah Kebijakan :
a. Memfasilitasi SDM kesehatan dalam rangka peningkatan kapasitas dengan
b. mengikuti pendidikan dan pelatihan;
c. Penempatan tenaga kesehatan sesuai kompetensi.
3) Menyelengggarakan pembangunan kesehatan melalui peran serta masyarakat
dan pemangku kepentingan
Arah Kebijakan :
a. Menjadikan pembanguana kesehatan sebagai program prioritas daerah;
b. Menjamin kemitraan, dunia usaha, ormas dan LSM dalam mengatasi
masalah
c. kesehatan;
d. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi
e. masalah kesehatan melalui pemberdayaan masayarakat.
4) Penyelenggaraan pelayanan publik yang bermutu
Arah Kebijakan :
a. Mempermudah dan menyederhanakan penerbitan ijin dan registrasi sumber
b. daya kesehatan;
c. Meningkatkan tata kelola kepegawaian, aset, keuangan, perencanaan dan
evaluasi pembangunan kesehatan sesuai standar dan berbasis teknologi
informasi;
d. Meningkatkan tata kelola administrasi perkantoran dan pembiayaan
kesehatan
e. sesuai standar;
f. Meningkatkan kualitas layanan informasi kesehatan berbasis web.
Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan
A. Tugas
Melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang Kesehatan yang menjadi
kewenangan Daerah
B. Fungsi, Menurut Peraturan Bupati No. 68 Tahun 2021:
1. Perumusan kebijakan di bidang kesehatan;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan;
4. Pelaksanaan administrasi Dinas; dan
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya.

Gambaran wilayah Kabupaten semarang

1. Jumlah Penduduk 1.008.646 Jiwa


2. Luas Wilayah 95.020,674 Ha
3. Jumlah Kecamatan 19
4. Jumlah Desa/Kel 235
5. Puskesmas 26 Unit
6. Puskesmas Pembantu : 66 Unit
7. Pkd/Polindes 174 Unit
8. Bp/Klinik: 66 Unit
9. Rumah Sakit : 5 Unit, Rsud: 2 Unit Rs Swasta: 3 Unit

Program Unggulan Bupati Tahun 2023:


1. Penyediaan tenaga pendamping kesehatan masyarakat desa/ kel 78 orang,
Sb. Dana: APBD Kab.
2. Pemantauan Penerapan Protokol Kesehatan Dinkes, 26 Pusk. Sb. Dana: APBD
Kab, DAK
3. Kartu Serasi Sehat Gratis Penyediaan Pembayaran iuran JKN-KIS (PBI)
100.000 peserta Sb. Dana: APBD Kab,Pajak Rokok
4. Pelayanan kesehatan ibu dan anak, pelayanan gizi Dinkes, 26 Pusk. Sb. Dana:
DAK, Pajak Rokok
5. Penyediaan ambulans dan mobil jenazah gratis Dinkes, 26 Pusk. Sb. Dana:
APBD Kab
RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN TA. 2023
Tujuan dan Sasaran PD
1. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat, Sasaran PD : Meningkatnya akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
2. Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Manajemen Perangkat Daerah, sasaran
: Meningkatnya capaian kinerja Perangkat Daerah

INOVASI

1. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Lansia


- MPDN (Maternal Perinatal Death Notification )
- Aplikasi pelaporan
- AKI/AKB
- Jejaring ibu bayi selamat melalui WA Gateway
- Monitoring ibu hamil melalui WA grup
- Monitoring tumbuh kembang balita melalui WA grup
- Kohort online (ibu, bayi, balita, lansia)
2. Pelayanan Gizi Masyarakat
- Theurapetic Feeding Center (Rumah Pemulihan Gizi)
3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular
- Menambah jumlah Puskesmas PDP (Perawatan Dukungan Pengobatan)
HIV
- Masyarakat Siaga
- Bencana
- Desa Siaga Sehat Jiwa
- Desa Siaga Covid-19
- Layanan Informasi Covid-19
4. Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman
- Hotline pemenuhan Komitmen SPP-IRT via WA (HOMPIMPA)
5. Pelayanan Kesehatan
- Pelayanan Ambulans dan Mobil Jenazah Gratis
- Call center Ambulans
PENERAPAN TUGAS DAN FUNGSI PPPK

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN, ASN terdiri


dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK)

PPPK memiliki tugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu, PPPK berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas


penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

2. KONDISI KESEHATAN DI KABUPATEN SEMARANG


Angka Kematian Ibu 2016-2021
Jumlah Kasus Kematian Ibu Menurut Puskesmas Tahun 2021:
1. Pusk. Susukan, 1 orang
2. Pusk. Suruh, 2 orang
3. Pusk. Dadapayam, 2 orang
4. Pusk. Tuntang, 1 orang
5. Pusk. Gedangan, 1 orang
6. Pusk. Banyubiru, 2 orang
7. Pusk. Sumowono, 1 orang
8. Pusk. Ambarawa, 2 orang
9. Pusk. Jimbaran, 2 orang
10. Pusk. Bawen, 1 orang
11. Pusk. Bancak, 1 orang
12. Pusk. Pringapus, 3 orang
13. Pusk. Leyagan, 1 orang

Kematian Bayi 2016-2021:


Jumlah Akumulasi Kasus Gizi Buruk Per Puskesmas Kabupaten Semarang
Tahun 2020
Tengaran :7
Kalongan :7
Susukan :6
Lerep :6
Suruh :5
Bringin :5
Bancak :5
Bergas :5
Pringapus :5
Ambarawa :4
Ungaran :4
Pabelan :3
Getasan :2
Kaliwungu :2
Semowo :2
Sumowono :2
Dadapayam : 1
Tuntang :1
Gedangan :1
Banyubiru :1
Jambu :1
Jimbaran :1

Persentase Kepala Keluarga Akses Jamban Kabupaten Semarang Tahun


2018:
1. KK akses jamban : 100%
2. Kecamatan ODF : 19 Kecamatan
3. Kecamatan Desa/Kel ODF : 235 Desa/Kel
3. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Permasalahan
a. Kesehatan masyarakat,
- Masih adanya kasus kematian bayi, balita dan ibu
- Adanya beban penyakit ganda pola penyakit yg diderita masy adalah
penyakit infeksi menular & pada waktu yg bersamaan terjadi peningkatan
penyakit tidak menular
b. Perilaku
- Belum maksimalnya penerapan pola hidup bersih dan sehat dimasyarakat

c. Lingkungan
- Masih rendahnya kondisi kesehatan lingkungan
d. Sumber Daya Manusia
- Kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) belum optimal.
e. Sarana dan prasarana
- Ketersediaan sarana prasarana belum sesuai kebutuhan

4. UPAYA KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG

A. Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas


1) Pembangunan/ Rehablitasi gedung puskesmas, Pustu, PKD Sb. Dana:
APBN, APBD Kab, DAU, Pajak Rokok
2) Pengadaan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan Sb. Dana: APBN,
APBD Kab. Pajak Rokok
3) Akreditasi puskesmas
4) Penerapan Puskesmas PPK-BLUD
5) Pemenuhan jumlah dan jenis SDM yang dibutuhkan melalui mekanisme
sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku
B. Peningkatan Pelaksanaan Program Kesehatan (Upaya Kesehatan Promotif &
Preventif)
1) Upaya penurunan AKI, AKB, AKABA
2) Upaya pencegahan penyakit menular
3) Upaya pencegahan penyakit tidak menular
4) Peningkatan PHBS
(sumber dana : APBN, JKN)
C. Upaya Penurunan AKI & AKB
1) Optimalisasi jejaring rujukan melalui WA Gateway
2) Koordinasi Linsek melalui M3
3) Pemanfaaatan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK)
4) OJT ke RS Ponek
5) Konsultasi Ahli
6) Supervisi Fasilitatif
7) Kajian kasus kematian ibu dan bayi melalui AMP
8) Pembelajaran hasil AMP
9) Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
10)Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
D. Upaya Menurunkan/Mencegah Penyakit Menular

E. Upaya Menurunkan/Mencegah Penyakit Tidak Menular


1) Penyuluhan kepada masyarakat/ pemangku kepentingan
2) Mengoptimalkan peran Posbindu (Masyarakat dan Institusi
F. Peningkatan PHBS
1) Program PIS-PK
2) Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat “GERMAS”
3) Penyuluhan kesehatan melalui radio spot
4) Mengoptimalkan desa siaga

5. STUNTING

Indikator TB/U menggambarkan status gizi yang sifatnya kronis


muncul sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama seperti kemiskinan,
perilaku pola asuh yang tidak tepat, sering menderita penyakit secara berulang
karena higiene dan sanitasi yang kurang baik 1 dari 3 anak balita di Indonesia
mengalami stunting (pendek) (RISKESDAS 2013)
A. Dampak Stunting
1) Produktifitas rendah
2) Gangguan kesehatan
3) Kemampuan bersaing rendah
4) Anak menjadi mudah sakit
5) Kemampuan motorik rendah
B. Penanggulangan Stunting
Pendekatan Kesehatan (Intervensi Spesifik):
•Ibu hamil
•Bayi baru lahir
•Anak usia 6 bulan – 2 tahun
•Balita
Pendekatan Non Kesehatan (Intervensi Sensitif)
6. PROGRAM PIS-PK
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara puskesmas untuk meningkatkan
jangkauan sasaran untuk mendekatkan atau meningkatkan akses pelayanan
kesehatan dengan mendatangi keluarga. Pendekatan pelayanan yang
mengintegrasikan UKP&UKM secara berkesinambungan, denga target keluarga,
didasari data & informasi dari profil kesehatan keluarga.
Tujuan pendekatan keluarga:
1) Mengintegrasikan seluruh program di puskesmas
2) Meningkatkan akes keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang komperehensif
3) Mendukung pencapaian SPM Kab/Kota
4) Mendukung pelaksanaan JKN
5) Mendukung tercapainya program Indonesia sehat
A. Hal yang diperlukan dalam implementasi PIS-PK
a) Forum komunikasi internal puskesmas dan jejaringnya
- Membangun integrasi lintas program, SDM, pembiayaan
b) Forum komunikasi eksternal yang dkembangkan untuk kontak dengan
keluarga
- Dukungan lintas sektor, kecamatan, kelurahan/desa
- FGD melalui desa wisma/PKK
- Forum-forum yang sudah ada di masyarakat ( rembug desa,dll)
- Kesempatan konseling di UKBM (misalnya Posyandu)

c) Keterlibatan tenaga masyarakat sebagai mitra


- Kader kesehatan
- Pengurus organisasi kemasyarakatan setempat ( misalnya PKK,
Karangtaruna,dll)
d) Instrument yang digunakan di tingkat keluarga
- Profil kesehatan keluarga (prokesga) dalam bentuk manual maupun
elektronik
- Paket informasi kesehatan keluarga (pinkesga)
B. Peningkatan Gaya Gidup Sehat Dengan Perilaku CERDIK dan PATUH
C : Cek kondisi kesehatan secara berkala
E : Enyahkan asap rokok
R : Rajin aktifitas fisik
D : Diet sehat dengan kalori seimbang
I : Istirahat yang cukup
K : Kendalikan stress

PATUH
P : Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
A : Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
T : Tetap diet sehat dengan gizi seimbang
U : Upayakan bersktifitas fisik dengan aman
H : Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainya

Anda mungkin juga menyukai