Anda di halaman 1dari 4

RUJUKAN PASIEN

No. Kode : SOP/VII-111/02/2017 DitetapkanOleh


Kepala UPTD
PuskesmasGetasan
Terbitan : 18 februari 2017

No. Revisi : UPTD

DHARMOTAMA SATYA PRAJA


SOP PUSKESMAS GETASAN

Tgl. . 18 februari 2017 Dr.Hendras Setiawan


MulaiBerlaku NIP: 1969030620091001

Halaman : 1/4

1.Pengertian 1. Sistem rujukan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan


kesehatan yg memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung
jawab secara timbal balik atas masalah yg timbul,baik secara
horisontal (komunikasi antar unit yg sederajat) ataupun secara
vertikal ke fasilitas pelayanan yg lebih kompeten, terjangkau,
rasional dan tidak dibatasi wilayah administrasi.
2. Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar
unit pelayanan di dalam institusi tersebut. Misalnya dari jejaring
puskesmas (puskesmas pembantu) ke puskesmas induk, atau
antar unit dalam puskesmas induk
3. Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit
dalam jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal  (dari
puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat inap) maupun
vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah).
2.Tujuan 1. Untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan
kesehatan secara terpadu
2. Meningkatkan kemampuan puskesmas dan peningkatannya
dalam rangka menangani rujukan kasus “resiko tinggi” dan
gawat darurat
3.Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas Getasan Nomor 006/KAPUS/II/2007
tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Getasan.
4.Referensi 1. Permenkes RI Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan
2. Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
5. Prosedur/ 1. Pasien yang memerlukan rujukan internal antar unit dalam
Langkah-langkah puskesmas induk dengan kriteria memerlukan pemeriksaan di
unit lain terkait dengan penyakit atau keluhan yang diderita
Prosedur merujuk Internal antar unit dalam puskesmas:

a) Petugas medis melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang medis, menentukan diagnose
sementara

b) Petugas medis Menentukan Unit pelayanan rujukan

c) Pasien menuju unit tujuan rujukan

d) Selesai dari unit tujuan rujukan kembali ke unit awal atau


pulang jika penanganan di unit rujukan sudah cukup untuk
mengatasi permasalahan yang di hadapi.

2. Pasien yang memerlukan rujukan internal antara puskesmas


pembantu ke puskesmas induk dan rujukan eksternal Pasien
yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak untuk
dirujuk. Adapun kriteria pasien yang dirujuk adalah bila
memenuhi salah satu dari:

a) Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu


diatasi.

b) Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang


medis ternyata tidak mampu diatasi.

c) Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih


lengkap, tetapi pemeriksaan harus disertai pasien yang
bersangkutan.

d) Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan


pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan
yang lebih mampu.

Dalam prosedur merujuk ada dua pihak yang terlibat yaitu pihak
yang merujuk dan pihak yang menerima rujukan Prosedur standar
merujuk pasien Eksternal
1. Prosedur Klinis:

a) Petugas medis melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang medik untuk menentukan diagnosa

2/4
utama dan diagnose banding.

b) Petugas medis menjelaskan kepada pasien atau keluarga


alasan dirujuk, tempat rujukan, kapan akan dirujuk. serta
sarana yang di gunakan untuk merujuk apabila pasien harus
dirujuk dengan pendamping dari puskesmas.

c) Pasien atau keluarga pasien menandatangani inform consent

d) Petugas medis memberikan tindakan pra rujukan sesuai


kasus berdasarkan Standar Prosedur Operasional (SPO).

e) Untuk pasien gawat darurat harus didampingi petugas Medis


atau Paramedis yang kompeten dibidangnya dan mengetahui
kondisi pasien.

f) Apabila pasien diantar dengan kendaraan Puskesmas keliling


atau ambulans, agar petugas dan kendaraan tetap menunggu
pasien di IGD tujuan sampai ada kepastian pasien tersebut
mendapat pelayanan dan kesimpulan dirawat inap atau rawat
jalan.

2. Prosedur Administratif:

a) Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra-rujukan.

b) Petuga medis membuat catatan rekam medis pasien.

c) Perugas medis membuat surat rujukan pasien rangkap 2.


Lembar pertama dikirim ke tempat rujukan bersama pasien
yang bersangkutan. Lembar kedua disimpan sebagai arsip.

d) Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien


oleh petugas pendaftaran.
e) Apabila pasien dalam keadaan gawat darurat Perugas
paramedis dan sopirmenyiapkan sarana transportasi dan alat
serta obat yang di perlukanselama rujukan, Petugas medis atau
paramedis menjalin komunikasi dengan tempat tujuan rujuk
f) Apabila pasien dapat berangkat sendiri ketempat rujukan dan
bukan keadaan gawatdarurat rujukan dapat di bawa oleh yang
bersangkutan untuk di bawa ke tujuan rujukan.
g) Pengiriman pasien ini sebaiknya dilaksanakan setelah
diselesaikan administrasi yang bersangkutan.

3/4
6. 6. Unit Terkait Semua unit layanan

2/4

Anda mungkin juga menyukai