Anda di halaman 1dari 4

RUJUKAN PASIEN

No. Dokumen : 445.4/029/PKMPCI/2023


No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 06 Januari 2023
SOP
Halaman :1/4

UPTD Puskesmas DTP PARIHAH HASANAH SST


Cikaum NIP. 19680203 198803 2 003

1. Pengertian Sistem rujukan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan


kesehatan yg memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung
jawab secara timbal balik atas masalah yg timbul,baik secara
horisontal (komunikasi antar unit yg sederajat) ataupun secara
vertikal ke fasilitas pelayanan yg lebih kompeten, terjangkau,
rasional dan tidak dibatasi wilayah administrasi.
• Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar
unit pelayanan di dalam institusi tersebut.
• Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit
dalam jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal (dari
puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat inap) maupun
vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah).
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
rujukan pasien
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas DTP Cikaum No.
445.4/Kep-135/PKMPCI/2020 tentang Kebijakan Pelayanan
Kegawat daruratan UPTD Puskesmas DTP Cikaum
4. Referensi 1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3. Permenkes No. 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas
4. Permenkes No. 585 Tahun 1989 Tentang Persetujuan Tindakan
Medik
5. Prosedur/ Prosedur standar merujuk pasien
Langkah- A. Prosedur Klinis:
Langkah 1. Petugas melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang medik untuk menentukan diagnosa
utama dan diagnose banding.
2. Petugas memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus
berdasarkan Standar Prosedur Operasional (SPO).
3. Petugas memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan.
a. Rujukan internal ; Petugas klinik mengantar pasien ke unit
gawat darurat / UGD apabila kondisi pasien memerlukan
perawatan lebih lanjut dan masih bisa di lakukan tindakan
di puskesmas
b. Rujukan eksternal : Petugas UGD / Rawat inap mengantar
pasien ke RS tempat rujukan apabila kondisi pasien
memerlukan perawatan yang intensif
B. Prosedur Administratif:
1. Petugas membuat catatan rekam medis pasien.
2. Petugas memberikan Informed Consernt
(persetujuan/penolakan rujukan)
3. Petugas membuat surat rujukan pasien
4. Petugas mencatat identitas pasien pada buku register rujukan
pasien.
5. Petugas menyiapkan sarana transportasi / ambulance
6. Petugas menghubungi RS tempat rujukan yang di tuju dan
memastikan bahwa unit pelayanan tujuan dapat menerima
pasien
Petugas merujuk dan mendampingi pasien ke RS setelah
menyelesaikan administrasi.
6. Bagan Alir A. PROSEDUR KLINIS

Anamnesa, pemeriksaan fisik,


pemeriksaan penunjang

Melakukan tindakan pra rujukan

sesuai spo

Memutuskan unit pelayanan

Rujukan
Rujukan
internal eksternal

Page 2
B. PROSEDUR ADMINISTRATIF

Membuat catatan Merujuk dan


rekam medik mendampingi

Inform consent Menghubungi RS rujukan dan


memastikan menerima

Membuat surat rujukan Menyiapkan ambulance

Mencatat ke buku regester


rujukan

7. Hal Yang Perlu -


Diperhatikan
8. Unit Terkait 1. UGD
2. VK
3. Supir Ambulance
9. Dokumen Terkait Rekam Medis

10. Rekaman
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Historis diberlakukan
Perubahan

Page 3
DAFTAR TILIK
No KEGIATAN YA TIDAK TB.

1. A. Prosedur Klinis:
1. Apakah petugas melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang medik untuk menentukan diagnosa utama dan diagnose banding ?
2. Apakah petugas memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus berdasarkan
Standar Prosedur Operasional (SPO) ?
3. Apakah petugas memutuskan unit pelayanan rujukan setelah menentukan
diagnosa ?
a. Rujukan internal ; apakah petugas klinik mengantar pasien ke unit gawat
darurat / UGD apabila kondisi pasien memerlukan perawatan lebih lanjut
dan masih bisa di lakukan tindakan di puskesmas ?
b. Rujukan eksternal : apakah petugas UGD / Rawat inap mengantar
pasien ke RS tempat rujukan apabila kondisi pasien memerlukan
perawatan yang intensif ?

1. B. Prosedur Administratif:
1. Apakah petugas membuat catatan rekam medis pasien ?
2. Apakah petugas memberikan Informed Consernt (persetujuan/penolakan
rujukan) ?
3. Apakah petugas membuat surat rujukan pasien rangkap dua Lembar, pertama
dikirim ke tempat rujukan bersama pasien yang bersangkutan. Lembar kedua
disimpan sebagai arsip ?
4. Apakah petugas mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien ?
5. Apakah petugas menyiapkan sarana transportasi / ambulance ?
6. Apakah petugas menghubungi RS tempat rujukan yang di tuju dan
memastikan bahwa unit pelayanan tujuan dapat menerima pasien ?
7. Apakah petugas merujuk dan mendampingi pasien ke RS setelah
menyelesaikan administrasi /
Jumlah

Compliance rate (CR) = + 100%

Page 4

Anda mungkin juga menyukai