Anda di halaman 1dari 10

PROFIL

KESEHATAN
KOTA METRO

OLEH :

Drg. Dwi Yanti


NIP : 460023885

DINAS KESEHATAN KOTA METRO


PUSKESMAS SUMBERSARI BANTUL
KECAMATAN METRO SELATAN
PROFIL KESEHATAN KOTA METRO

I. GAMBARAN UMUM & LINGKUNGAN KOTA METRO

Kota metro merupakan salah satu kota yang berada di propinsi


Lampung.
Kota metro meliputi areal daratan seluas 68,74 km² , dan
terletak pada bagian tengah Propinsi Lampung yang berbatasan
dengan :
A. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Punggur
Kabupaten Lampung Tengah dan Kecamatan Pekalongan
Kabupaten Lampung Timur.
B. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Metro Kibang
Lampung Timur dan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan.
C. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pekalongan dan
Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.
D. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Trimurjo
Kabupaten Lampung Tengah.

Secara geografis Kota Metro terletak pada kedudukan :


» Timur – Barat antara : 105º 15” Bujur timur sampai 105º
20”Bujur Timur.
» Utara – Selatan antara : 5º 5” Lintang Selatan sampai 5º10”
Lintang Selatan.
Secara administratif Kota Metro terdiri dari 5 Kecamatan dan
22 Kelurahan. Kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Metro Pusat,
Kecamatan Metro Barat, Kecamatan Metro Timur, Kecamatan
Metro Utara dan Kecamatan Metro Selatan. Kepadatan penduduk
sebesar 1.921 jiwa/ km² dengan jumlah rumah tangganya 32.931
KK.

II. PROGRAM KESEHATAN KOTA METRO

A. Visi
Pembangunan kesehatan Kota Metro tahun didasarkan pada
hasil aspirasi dan partisipasi pejabat serta pegawai yang terangkum
dalam visi, yaitu :
” TERWUJUDNYA KOTA METRO SEHAT 2O1O ”

B. Misi
Dalam upaya menuju visi tersebut, terdapat empat misi yang
harus dilaksanakan yaitu :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat.
C. Kegiatan Yang Telah Dilaksanakan
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
Kota Metro yaitu :
1. Program obat dan Pembekalan Kesehatan
2. Program Upaya Kasehatan Masyarakat
3. Program Pengawasan Obat dan Makanan
4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular
8. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana
Prasarana Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan
Jaringannya
9. Program Pelayanan Kesehatan Anak Balita
10. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
11. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan
Makanan
12. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan
Anak
13. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kesehatan
14. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi nan
Konseling KKR
15. Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba termasuk
HIV / AIDS.

III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN KOTA METRO


Gambaran mengenai derajat kesehatan mencakup indikator
UHH, mortalitas berisi indikator – indikator angka kematian ibu dan
angka kematian bayi, morbiditas berisi indikator –indikator
mengenai penyakit infeksi, penyakit non infeksi dan penyakit
potensial. Sedangkan status gizi dapat di lihat dari indikator balita
dengan status gizi buruk.
UHH Kota Metro yaitu 70,5 tahun sedangkan Propinsi
Lampung 68,2 tahun dan Indonesia 67, 97 tahun. Dengan demikian
UHH Kota Metro telah melampaui estimasi untuk UHH Propinsi
Lampung ( 2,3 ) dan Indonesia ( 2, 53 ).

Gambaran sepuluh besar penyakit pada pasien rawat jalan di


Puskesmas se Kota Metro , sebagai berikut :
1. Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat : 52.48 %
2. Infeksi akut lainnya : 34,60 %
3. Penyakit kulit alergi : 18,53 %
4. Penyakit kulit infeksi : 16,78 %
5.Penyakit tekanan darah tinggi : 6,84 %
6. Diare : 3,68 %
7. Penyakit lain pada saluran pernapasan atas : 2,88 %
8. Penyakit pulpa dan jaringan periapikal : 1,80 %
9. Gingivitis dan penyakit periodontal : 1,70 %
10. Gangguan gigi dan jaringan penyangga : 1,64 %

Jumlah kasus balita gizi buruk sejak tahun 2003 sampai


dengan 2006 yang dilaporkan oleh seksi gizi Dinas Kesehatan Kota
Metro cenderung menurun. Dan untuk tahun 2007 tidak ada
penemuan balita dengan status gizi buruk di Kota Metro.

IV. SITUASI PELAYANAN KESEHATAN


Program yang dilaksanakan yaitu :
a. Pelayanan Kesehatan Dasar
1. Pelayanan kesehatan ibu dan bayi
. 2. Pelayanan Keluarga Berencana
3. Pelayanan imunisasi
b. Pelayanan Kesehatan Rujukan Dan Penunjang
Dengan melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan di Rumah sakit dan Rawat Inap.
c. Pemberantasan Penyakit Menular
1. Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Penyakit luar
biasa.
2. Pemberantasan Penyakit TB Paru
3. Pemberantasan Penyakit DBD
4. Pemberantasan penyakit kusta
d. Pembinaan Kesehatan Lingkungan Dan Sanitasai Dasar
1. Pembinaan kesehatan lingkungan
2. Surveylance vektor
3. Pengawasan tempat – tempat umum dan tempat pengelola
makanan
e. Perbaikan gizi masyarakat
1. Pemantauan pertumbuhan balita
2. Pemberian kapsul vitamin A
3. Pemberian tablet Fe
f. Pelayanan Kesehatan Kefarmasian Dan Perbekalan Kesehatan
1. Meningkatkan mutu pelayanan di bidang kefarmasian dan
perbekalan kesehatan
2. Meningkatkan pembiunaan, pengawasan dan pengendalian
pada sarana pelayanan kesehatandi lingkup kefarmasian dan
perbekalan kesehatan
3. Menyusun prosedur dan melaksanakan proses pemberian ijin
kerja dan praktek tenaga kesehatan, izin dan akreditasi sarana
pelayanan kesehatan di lingkup kefarmasian dan perbekalan
kesehatan

V. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN


A. Sarana Sumber Daya Kesehatan
1. Puskesmas
Pada Periode tahun 2000 – 2008, jumlah puskesmas yang ada
di Kota Metro terus meningkat, dari 3 unit pada tahun 2000
menjadi 10 unit pada tahun 2008. Seluruh Puskesmas telah
dilengkapi oleh laboratorium sederhana dan dua diantara delapan
puskesmas tersebut dilengkapi dengan fasilitas Rawat Inap yaitu
Puskesmas Sumbersari dan Puskesmas Banjarsari.
Puskesmas Pembantu yang ada di Kota Metro sampai dengan
tahun 2008 ada 7 unit. Untuk Puskesmas Keliling ( kendaraan
roda empat ) setiap puskesmas dilengkapi satu unit puskesmas
keliling.
Sarana pelayanan kesehatan dasar dan penunjang yang
dimiliki swata terdiri dari 83 praktek dokter perorangan, 7 rumah
bersalin, 46 bidan praktek swasta, 5 balai pengobatan, 23 apotek,
5 toko obat dan 1 laboratorium swasta.

2. Rumah Sakit
Rumah sakit yang ada di Kota Metro sebanyak 4 unit yaitu, 1
unit rumah sakit milik Pemerintah dan 3 unit milik swasta.
Seluruh rumah sakit dilengkapi laboratorium kesehatan

3. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling di
kenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5
program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, KB, Perbaikan
Gizi, imunisasi dan Penanggulangan Diare. Jumlah posyandu
yang ada di Kota Metro sebanyak 153 buah yang terdiri dari 77
posyandu mandiri, 69 posyandu purnama, 7 posyandu madya,
sedangkan posyandu pratama tidak ada.
Dan di wilayah Puskesmas Sumbersari kelurahan Sumbersari
Kecamatan Metro Selatan terdapat 1 buah Posyan-ga ( Pos
Pelayanan Keluarga ), yang merupakan pengembangan dari
posyandu mandiri yang kegiatannya melibatkan lintas sektor.

B. Tenaga Kesehatan
Penyelenggaraan upaya kesehatan tidak hanya dilakukan
Pemerintah, tetapi juga diselenggarakan oleh swasta. Jumlah tenaga
kesehatan yang bekerja di Kota Metro sebanyak 704 orang, dengan
perincian sebagai berikut :
1. Tenaga medis : 107 orang
2. Perawat / bidan : 307 / 121 orang
3. Farmasi : 26 orang
4. Gizi : 15 orang
5. Sanitasi : 30 orang
6. Teknisi Medis : 52 orang
7. Petugas Kesmas : 34 orang

C. Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan program pembangunan kesehatan di Kota Metro
berasal dari berbagai sumber antara lain : APBN, Alokasi APBD
Propinsi untuk kesehatan dan alokasi APBD Kota untuk kesehatan
serta BLN.

VI. PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai