Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN NY.

A (38 TAHUN)
DENGAN GANGGUAN PSIKOSOSIAL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas stase Keperawatan Jiwa

Dosen Pembimbing : Shella Febrita Puteri Utomo, M. Kep

Disusun Oleh :
Pipit Septiawati
402021063

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG
2021
FORMAT PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
UNIVERSITAS AISYIYAH BANDUNG

NAMA KLINIK/PUSKESMAS : -

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
1. Klien
Inisial : Ny. A( P ) Tanggal pengkajian : 09 November 2021
Umur : 38 Tahun No. RM :-
Pendidikan terakhir : Diploma III
Agama : Islam
Status marital : Menikah
2. Identitas penanggung jawab (Informan)
Nama :-
Umur :-
Hubungan dg klien : -
B. HARAPAN DAN PERSEPSI KLIEN/KELUARGA
1. Keluhan utama dan alasan pergi ke Puskesmas/Klinik ataupun tidak pergi
Saat dilakukan pengkajian oleh perawat pada 8 november 2021 Ny. D tampak melamun,
gelisah dan sudah hampir 6 bulan mengaku sulit tidur di malam hari. Kontak mata tidak
ada dan pembicaraan tidak focus, klien tampak menunduk. Ny. D mengatakan teringat
akan suaminya yang tidak bekerja karena telah di PHK sejak 1 tahun yang lalu, dan
klien merasa malu jika semua orang yang ada di sekelilingnya tahu bahwa suaminya
sudah tidak bekerja lagi. Klien mengatakan terkadang merasa Lelah dan capek karna
harus menjadi tulang punggung keluarga dan memikul beban semuanya sendiri.
2. Persepsi keluarga terhadap masalahnya
Klien mengatakan tidak pernah menceritakan masalahnya ini kepada keluarga, teman
ataupun suaminya.
3. Harapan klien sehubungan dengan masalah
Berharap kehidupannya normal lagi, suami menjadi tulang punggung kelurga Kembali
C. PENGKAJIAN SOSIAL
1. Pendidikan dan pekerjaan
Pendidikan terakhir klien adalah D-III, pekerjaan klien adalah PNS
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien merasa tidak ada yang bisa di banggakan di dirirnya, klien merasa tubuhnya
baik karena tidak ada cacat namun tidak pantas untuk di banggakan.
b. Identitas diri
Klien seorang wanita dan dalam keluarga sebagai seorang istri dan seorang ibu
c. Peran diri
Klien sebagai Wanita dan seorang ibu dari ketiga anak laki-lakinya
d. Ideal diri
- Harapan klien bisa menjadi ibu dan istri yang hanya membantu keluarga didalam
bekerja bukan untuk menjadi tulang punggung keluarga.
- Harapan klien menginginkan orang lain tidak tahu bahwa suaminya sudah tidak
bekerja lagi
e. Harga diri
Klien merasa malu jika nanti keluar rumah banyak orang yang tahu dan menanyakan
kenapa suaminya tidak bekerja. Klien merasa malu jika keluarga ataupun orang lain
tahu bahwa suaminya sudah tidak bekerja lagi
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Saat ini orang yang sangat berarti yaitu anak-anaknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
` klien tidak pernah mengikuti kegiatan di dalam masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Hambatannya takut orang lain tahu masalah yang klien hadapi saat ini
4. Sosial budaya
- Hubungan dengan tetangga baik dan mudah bergaul
- Klien tidak tinggal dengan kelompok keagamaan
- Klien mengatakan tidak mempunyai teman dekat hanya teman biasa saja dan
seringnya sendiri
- Klien mengatakan bahwa penghasilanya dari bekerja cukup mencukupi untuk
kebutuhan hidup sehari-hari
- Kemampuan klien berbahasa cukup baik untuk berkomunikasi dengan orang lain
5. Gaya hidup
Ny. D mengatakan tinggal di perumahan, kondisi rumah baik, klien tinggal dengan
suami dan ketiga anaknya. Klien mengatakan sehari-hari menghabiskan waktunya
dengan bekerja Dan mengisi waktu luang dengan membuat makanan untuk dijual
Kembali. Klien mengatakan hal yang paling menyenangkan adalah membuat makanan
untuk anak-anaknya, klien mengatakan tujuan masa depannya adalah menjadikan anak-
anaknya menjadi sukses dan tercapai semua cita-cita mereka.
6. Mekanisme koping
Klien mengatakan dengan cara beribadah dan selalu berdoa membuat hati klien sedikit
agak lebih tenang akan tetapi masih saja terpikirkan masalah yang dihadapinya. Tetapi
terkadang klien lupa untuk sholat karena sibuknya bekerja.
D. PENGKAJIAN KELUARGA
1. Genogram

Keterangan:

= Perempuan = Satu Rumah

= Laki - Laki
= Pasien

2. Pola asuh
Klien mengatakan di keluarga klien selalu menekankan bahwa kita harus hidup mandiri
dan sukses
E. PENGKAJIAN FISIK
1. Tanda vital : TD. 100/70 mmHg N. 80 x/menit S. 36 °C P. 20 x/menit
2. Ukuran : TB 156 BB 65 kg
3. Keluhan utama/penyakit saat ini
P : sakit kepala
Q : sakit kepala seperti ditusuk- tusuk jarum
R : sakit dirasakan dari kepala hingga ke Pundak
S : skala 2 (0-2) VAS Scale
T : sakit kepala dirasakan pada saat kelelahan dan jika terlalu banyak pikiran
4. Kebiasaan-kebiasaan saat ini
a. Merokok (Apakah merokok, berapa banyak sehari?) : Tidak
b. Minuman keras : Tidak
c. Pola tidur (Jam tidur, kesulitan saat akan tidur/bangun terlalu pagi, apakah merasa
segar setelah bangun)
Klien mengatakan hampir setiap hari mulai tidur pukul 23.00 atau 00.00 dan bangun
pagi pukul 05.00
5. Riwayat penyakit dahulu (Riwayat sebelum dirawat, kapan terjadi, pengobatan
yang dijalani)
Klien mengatakan mempunyai Riwayat vertigo dan pernah dirawat 4 tahun yang lalu
F. PENGKAJIAN SPIRITUAL
1. Nilai dan keyakinan
Menurut pendapat klien gangguan jiwa itu muncul karena kurang dekatnya kita dengan
Allah
2. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan selalu beribadah, sholat 5 waktu karena sangat membantu mengatasi
masalahnya ini. Tetapi terkadang klien lupa untuk melaksanakan sholat 5 waktunya
dikarenakan lebih mementingkan pekerjaanya.
G. PENGKAJIAN SEKSUAL
Klien mengatakan dirinya adalah perempuan, dan mengakui bahwa masalahnya ini sangat
mempengaruhi ke dalam kehidupan seksualnya. Klien mengatakan sudah tidak
menganggap seksual sebagai kebutuhanya.
H. PENGETAHUAN DAN ASPEK MEDIS
1. Pengetahuan tentang penyakit yang dideritanya
Klien mengetahui kalau sakitnya ini akibat dari terlalu banyak pikiran
2. Pengetahuan tentang cara merawat dan mengobati penyakitnya
Klien mengatakan jika sakit kepala mulai kambuh, klien hanya meminum obat Pereda
sakit kepala
3. Persepsi klien tentang penyakit yang dideritanya
Klien mengatakan bahwa sakitnya akan sembuh jika masalah klien dapat diatasi
II. ANALISA DATA
N
DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1 DS : Stress psikologik, konflik Harga diri rendah
 Klien mengatakan malu jika situasional
keluar rumah banyak orang Respon Konflik
yang menanyakan tentang
suaminya merasa kurang dihargai
 Klien merasa malu jika
keluarga ataupun orang lain tidak dapat menikmati
mengetahui bahwa suaminya kegiatan yang disenangi
sudah tidak bekerja lagi
DO : Koping tidak efektif
 Ny. D tampak melamun dan
gelisah. Harga diri rendah
 Kontak mata tidak ada situasional
 Pembicaraan tidak fokus
 Ny. D tampak menunduk

2 DS :
 Klien mengatakan merasa respon maladaptive; Ketidakberdayaan
Lelah dan capek dengan menarik diri, perilaku
menjadi tulang punggung tidak biasa, emosi tidak
keluarga stabil
 Klien mengatakan Lelah dan
capek jika harus merasa tidak sanggup
menanggung beban
semuanya sendiri ketidakefektifan kopping
DO : individu
 Klien jarang bergabung
dengan lingkungan
sekitarnya ketidakberdayaan
 klien tampak murung
 klien tampak sering
menyendiri dan
menangis

3 DS :
 klien mengatakan Perubahan hidup Risiko distress spiritual
terkadang lupa untuk ↓
Kurangnya berinteraksi
beribadah karena lebih
social keagamaan
mementingkan

pekerjaanya Koping individu tidak
afektif

Risiko distress spiritual
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Harga diri rendah situasional
2. Ketidakberdayaan
3. Risiko Distress spiritual
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Ny. A
Diagnosa medis : Harga diri rendah situasional
No. Medrek :

No Perencanaan
Diagnosa
Tgl . Tujuan Kriteria Evaluasi
Keprawatan Intervensi Rasional
Dx
9 1 Harga diri rendah Tujuan Umum : Setelah 4 kali SP1 Asesmen harga diri SP 1
nov situasional Harga diri rendah pertemuan, klien rendah dan latihan 1. Hubungan saling
2021 dapat diatasi mampu : melakukan kegiatan positif percaya merupakan
Tujuan Khusus : 1. Mengidentifikasi 1) Bina hubungan saling dasar untuk kelancaran
kemampuan aspek hubungan interaksi
1. Pasien dapat percaya
positif yang dimiliki. selanjutnya.
mengidentifikasi a. Mengucapkan salam
2. Memilii kemampuan
kemampuan yang dapat terapeutik, 2. Reinforcement positif
dengan aspek digunakan memilih memperkenalkan diri, akan meningkatkan
positif yang kegiatan sesuai panggil pasien sesuai harga diri
dimiliki kemampuan nama panggilan yang
3. Keterbukaan dan
2. Pasien dapat 3. Melakukan kegiatan disukai
perngertian tentang
menilai yang sudah dipilih b. Menjelaskan tujuan kemempuan yang
kemampan yang merencanakan interaksi: melatih dimiliki adalah
kegiatan yang sudah pengendalian harga diri prasarat untuk berubah
dapat digunakan
dilatih rendah agar proses
3. Pasien dapat
menetapkan penyembuhan lebih cepat
kegiatan yang 2) Membuat kontrak (inform
sesuai consent) dua kali pertemuan
kemampuan latihan pengendalian harga
4. Pasien dapat diri rendah
melatih kegiatan 3) Bantu pasien mengenal
yang sudah harga diri rendah:
dipilih, sesuai a. Bantu pasien untuk
kemampuan mengidentifikasi dan
5. Pasien dapat menguraikan
menyusun jadwal perasaannya.
untuk melakukan b. Bantu pasien mengenal
kegiatan yang penyebab harga diri
sudah dilatih rendah
c. Bantu klien menyadari
perilaku akibat harga
diri rendah
d. Bantu pasien dalam
menggambarkan
dengan jelas keadaan
evaluasi diri yang
positif yang terdahulu
4) Bantu pasien
mengidentifikasi strategi
pemecahan yang lalu,
kekuatan, keterbatasan
serta potensi yang dimiliki
5) Jelaskan pada pasien
hubungan antara harga diri
dan kemampuan pemecahan
masalah yang efektif
6) Diskusikan aspek positif dan
kemampuan diri sendiri,
keluarga, dan lingkungan
7) Latih satu kemampuan
positif yang dimiliki
8) Latih satu kemampuan
positif
Tekankan bahwa kegiatan
melakukan kemampuan
9 2 Ketidakberdayaan
positif berguna untuk
Nov
Tujuan Umum: menumbuhkan harga diri Observasi
2021
Kien dapat mengatasi positif Agar mengetahui
ketidakberdayaan intervensi yang harus
Tujuan khusus: dilakukan
Tujuan Khusus:
Promosi harapan Terapeutik
1. Klien tidak 1. Klien tidak
Observasi 1. Agar pasien tidak
merasa sedih merasa sedih berlarut-larut
1. Identifikasi harapan pasien
2. Klien percaya 2. Klien percaya dalam kesedihan
dan keluarga dalam
diri Kembali diri Kembali 2. Agar pasien dapat
pencapaian hidup bersosialisasi
3. Klien dapat 3. Klien dapat
Terapeutik dengan lingkungan
berpartisipasi berpartisipasi
1. Pandu mengingat Edukasi
dalam dalam
Kembali kenangan yang 1. Agar pasien
perawatan perawatan
menyenangkan bertambah
4. Perasaan tidak meningkat semangat dalam
2. Berikan kesempatan
diasingkan 4. Perasaan tidak menjalankan
kepada pasien dan
diasingkan pengobatan
keluarga terlibat dalam 2. Agar pasien tidak
dukungan kelompok sering murung
Edukasi 3. Agar pasien dapat
1. Anjurkan percaya diri
mempertahankan Kembali
hubungan (misalnya
menyebutkan orang
yang dicintai)
2. Anjurkan
mempertahankan
3 Risiko Distress hubungan terapeutik
9 spiritual dengan orang lain
nov 3. Latih cara mengenang
2021 dan menikmati masa
Tujuan utamanya lalu misalnya prestasi Observasi
untuk meningkatkan 1. Agar perawat
perasaan keyakinan mudah
kita kepada kekuatan mengeksplore
yang lebih besar atau Dukungan spititual masalah klien
kekuatan Allah SWT Observasi 2. Menambah
1. Klien merasa
lebih dekat lagi 1. Identifikasi perasaan kepercayaan klie
dengan Allah khawatir, kesepian dan terhadap perawat
SWT ketidakberdayaan Terapeutik
2. Klien dapat 2. Identifikasi harapan dan 1. Mencegah klien
mementingkan kekuatan pasien terkena harga diri
ibadahnya diatas Terapeutik rendah kronis
kepentingan 2. Untuk
1. Berikan kesempatan
lainnya memantapkan
3. Klien mampu
mengekspresikan dan
meredakan marah Kembali keyakinan
mengikuti
secara tepat klien akan
kegiatan-
2. Sediakan privasi dan Tuhannya
kegiatan ibadah
lainnya waktu tenang untuk Edukasi
aktifitas spiritual 1. Agar klien
3. Diskusikan tentang mengtahui
makna dan tujuan hidup keberadaan Tuhan
4. Fasilitasi melakukan 2. Agar klien mudah
kegiatan ibadah menemukan
Edukasi bantuan spiritual
1. Anjurkan berinteraksi 3. Klien bisa secara
dengan keluarga, teman rutin menjalanka
dan atau orang lain perintah agama
2. Anjurkan berpartisipasi
dengan kelompok
pendukung
3. Ajarkan metode
relaksasi, meditasi dan
imajinasi terbimbing
Kolaborasi
Atur kunjungan dengan
rohaniawan
i.
V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Diagnosa Rencana


Tanggal Implementasi Evaluasi
Dx Keperawatan Keperawatan
9/11/2021 1 HDR SP 1 HDR SP1 Asesmen harga diri rendah dan S : Klien mengatakan
Situasional latihan melakukan kegiatan positif masih ada perasaan
1) Membina hubungan saling percaya merasa malu jika nanti
2) Membuat kontrak (inform consent) dua orang-orang
kali pertemuan latihan pengendalian mengetahui suaminya
harga diri rendah sudah tidak bekerja
a. membantu pasien mengenal konsep O : Suara gelisah, tampak
diri : Membantu pasien untuk melamun.
mengidentifikasi dan menguraikan A : Diskusi aspek koping
perasaannya dan menggambarkan positif dan kemampuan
dengan jelas keadaan evaluasi diri diri sendiri dalam SP.1
yang positif yang terdahulu tercapai
R : klien menceritakan kisah nya dan P : lanjutkan intervensi
perasaanya kontrak waktu selanjutnya
3) membantu pasien mengidentifikasi untuk SP 2 HDR
strategi pemecahan yang lalu, kekuatan,
keterbatasan serta potensi yang dimiliki
R : Klien belum memiliki rencana
4) mendiskusikan aspek positif dan
kemampuan diri sendiri, keluarga, dan
lingkungan
5) membantu melatih satu kemampuan
positif yang dimiliki
6) membantu melatih satu kemampuan
positif
7) membantu menekankan bahwa kegiatan
melakukan kemampuan positif berguna
untuk menumbuhkan harga diri positif.
10/11/202 1 HDR SP 2 HDR SP 2 Pasien : Evaluasi assesmen harga S: klien mengatakan sudah
1 Situasional diri rendah, manfaat latihan melakukan mau jika bertemu
kemampuan positif 1, melatih
dengan orang-orang
kemampuan positif 2
1) Pertahankan rasa percaya pasien sekitar klien
b) Mengucapkan salam dan memberi O: suara klien jelas dan
motivasi
tidak melamun lagi
c) Asesmen ulang harga diri rendah dan
kemampuan melakukan kegiatan A: diskusi aspek koping
positif positif dan kemampuan
2) Membuat kontrak ulang : cara mengatasi
pada SP1 dan SP2
harga diri rendah
3) Latih satu kemampuan positif ke 2 tercapai
4) Evaluasi efektifitas melakukan kegiatan P: intervensi dihentikan
positif untuk meningkatkan harga diri
Tekankan kembali bahwa kegiatan
melakukan kemampuan positif berguna
untuk menumbuhkan harga diri

Anda mungkin juga menyukai