Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR USULAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS UNIT TAHUN 2023

RSUD BANDUNG KIWARI

NAMA INSTALASI/UNIT:………………………………
Urgensi/Alasan
No Indikator Target Definisi Operasional Numerator Denominator Pemilihan/Dasar
Pemikiran
1 Waktu Tanggap Operasi ≥ 80% 1) Waktu tanggap operasi Jumlah pasien yang Jumlah pasien 1) Undang Undang
Seksio Sesarea seksio sesarea diputuskan yang diputuskan Nomor 44 Tahun
Emergensi emergensi adalah tindakan seksio tindakan seksio 2009 tentang Rumah
waktu yang sesarea emergensi sesarea emergensi Sakit
dibutuhkan pasien kategori I (satu) yang kategori I 2) Berdasarkan SUPAS
untuk mendapatkan mendapatkan tahun 2015, Angka
tindakan seksio tindakan seksio Kematian Ibu (AKI) di
sesarea emergensi sesarea emergensi ≤ Indonesia pada tahun
sejak diputuskan 30 menit 2015 adalah 305 per
operasi sampai 100.000 kelahiran
dimulainya insisi hidup, ini masih
operasi di kamar merupakan yang
operasi yaitu ≤ 30 tertinggi di Asia
menit Tenggara. Kejadian
2) Seksio sesarea kematian ibu ini
emergensi adalah terbanyak ditemukan
tindakan seksio di rumah sakit
sesarea yang sebesar 78%.
bertujuan untuk Tingginya Angka
menyelamatkan ibu Kematian Ibu ini
dan/atau bayi dan mengindikasikan
tidak dapat ditunda masih perlunya
pelaksanaannya dilakukan
3) Seksio sesarea peningkatan tata
emergensi kategori I kelola dan
adalah tindakan peningkatan mutu
seksio sesarea pada pelayanan antenatal
keadaan di mana care dan persalinan.
terdapat ancaman Untuk itu diperlukan
langsung bagi indikator untuk
kelangsungan hidup memantau kecepatan
ibu atau janin proses pelayanan
4) Pengukuran indikator operasi seksio
waku tanggap operasi sesarea.
seksio sesarea 3) Dipersyaratkan
emergensi dilakukan dalam standar
oleh rumah sakit yang akreditasi
memberikan 4) SC Emergensi
pelayanan seksio berdampak pada
sesaria. keselamatan pasien
dan termasuk dalam
proses yang berisiko
tinggi
a. Pertimbangan dalam pemilihan indikator mutu prioritas unit (IMP-Unit)
1) Syarat Umum: Dapat diukur dan dapat dikendalikan
2) Hal apa yang ingin diperbaiki (sering bermasalah, risiko tinggi, potensi kegagalan tinggi, high volume, high cost)
3) Diminta di Standar Akreditasi Rumah Sakit Kementerian Kesehatan, contoh dalam standar PAB atau ada ketentuan
pemerintah
4) Berdampak pada keselamatan (misalnya kepatuhan penggunaan APD), atau
5) Berdampak pada efisiensi (misalnya ketepatan klaim pasien JKN), atau
6) Berdampak pada citra rumah sakit (misalnya waktu tunggu rawat jalan), atau
7) Berdampak secara sistemik (misalnya kelengkapan rekam medis), atau
8) Hal lain yang ditetapkan oleh direktur yang ingin diperbaiki, atau
9) Ketidakpuasan pasien.
b. Indikator Nasional Mutu Rumah Sakit tidak diperbolehkan menjadi indikator mutu prioritas unit

Anda mungkin juga menyukai