Anda di halaman 1dari 22

KAMUS INDIKATOR MUTU UNIT RSUD MAMPANG

PRAPATAN
TAHUN 2022

1. IGD

o Waktu tanggap pelayanan dokter di Instalasi Gawat Darurat

Judul Waktu tanggap pelayanan dokter di instalasi gawat darurat


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsive dan mampu
menyelamatkan pasien gawat darurat
Definisi operasional Emergency respon time adalah waktu yang dibutuhkan mulai pasien
di lakukan triage di IGD sampai mendapatkan pelayanan.

Triage adalah usaha pemilihan pasien sebelum ditangani berdasarkan


tingkat kegawatdaruratan/trauma/penyakit dengan
mempertimbangkan prioritas penanganan dan sumber daya yang ada
Frekuensi pengumpulan 1 bulan
data
Satuan pengukuran Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah pasien gawat, darurat dan gawat-darurat yang mendapatkan
pelayanan kegawatdaruratan nya dalam waktu < 5 menit
Denominator (penyebut) Jumlah pasien gawat, darurat dan gawat-darurat yang mendapatkan
peayanan kegawatdaruratan nya di rumah sakit dalam bulan tersebut
Formula Jumlah kumulatif waktu pasien-pasien gawat, darurat, dan gawat-
darurat yang mendapatkan pelayanan kegawatdaruratan di rumah
sakit dalam bulan tersebut
Sumber Data Registrasi instalasi gawat darurat

Standard < 5 menit dari pasien datang


Penanggung Jawab Kepala IGD

Jakarta, 6 Juni 2022


Kepala Unit Instalasi Gawat Darurat

M. Abdul Rokhim

2. Unit Rawat Jalan


JUDUL Pemberi pelayanan di klinik spesialis
Dasar Pemik Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
iran dengan
kebijakan Unit rawat jalan tentang keselamatan pasien
dalam mengurangi insiden yang meliputi Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC),
Kejadian
Sentinel, dan langkah langkah yang harus dilakukan
oleh
nutrisionis dan petugas rawat jalan jika terjadi insiden
Dimensi Mutu Kompetensi tehnis
Tujuan Tersedianya pelayanan klinik oleh tenaga spesialis yang
kompeten
Definisi operasional Klinik spesialis adalah klinik pelayanan rawat jalan di
rumah sakit yang dilayani oleh dokter spesialis. (untuk
rumah sakit pendidikan dapat dilayani oleh dokter PPDS
sesuai special privilege yang diberikan).
Jenis indikator Proses dan outcome
Frekuensi pengumpulan 1 bulan
data
Satuan pengukuran presentase
Numerator (pembilang) Jumlah hari buka klinik spesialis yang dilayani oleh
dokter spesialis dalam waktu satu bulan
Denominator (penyebut) Jumlah seluruh hari buka klinik spesialis dalam satu
bulan
Target 100%
Kriteria Inklusi = Seluruh pasien yang dinyatakan telah selesai
Inklusi pelayanan rawat inap
Ekslusi
Ekslusi = -
Formula Jumlah hari buka klinik spesialis yang dilayani oleh
dokter spesialis dalam waktu satu bulan dibagi
Jumlah seluruh hari buka klinik spesialis dalam satu
bulan x 100%
Metode pengumpulan data Register rawat jalan poliklinik spesialis / SIMRS RSUD
mampang prapatan
Sumber Data Register rawat jalan poliklinik spesialis
Instrumen pengambilan Observasi
Populasi/sampel Jadwal dokter spesialis
Periode pengumpulan data 1bulan ( Sebelum tanggal 5 bulan berikutnya)
Periode analisis dan 3bulan
pelaporan data
Penyajian data Tabel & Diagram Grafik
Penanggung Jawab Kepala instalasi rawat jalan

Jakarta, 6 Juni 2022

Kepala Unit rawat jalan

( suherman )

NIP: 10207619911001201805106
3. Kamar Operasi

o Waktu Tunggu Operasi Elektif

Judul Waktu Tunggu Operasi Elektif


Dimensi mutu Efektivitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan penanganan antrian pelayanan bedah

Definisi operasional Waktuunggu operasi elektif adalah tenggang waktu mulai dokter

memutuskan untuk operasi yang terencana sampai dengan operasi


Frekuensi pengumpulan 1 bulan
mulai dilaksanakan
data
Periodeanalisis 3 bulan
Numerator jumlah kumulatif waktu tunggu operasi yang terencana

dari seluruh pasien yang dioperasi satu bulan


Denominator jumlah pasien yang dioperasi dalam bulan tersebut
Sumberdata Rekam medis
Standar ≤ 2 hari
Penanggung jawab Kepala unit kamar operasi

Penanggung jawab
Unit Kamar Operasi

Wati Herawati
4. RUANG BERSALIN

o Kejadian kematian ibu karena persalinan

Judul Kejadian kematian ibu karena persalinan


Dimensi Mutu safety
Tujuan Mengetahui mutu pelayanan rumah sakit terhadap pelayanan
kasus persalinan
Definisi Oprasional Kematian ibu melahirkan yang disebabkan karena pendarahan,
preeklamsia, eklampsia, partus lama, dan sepsis.
Pendarahan adalah pendarahan yang terjadi pada saat
kehamilan
semua skala persalinan dan nifas.
Pre-eklampsia dan eklampsia mulai terjadi pada kehamilan tri
mester kedua, pre-eklampsia dan elampsia merupakan
kumpulan
dari dua dari tiga tanda, yaitu :

 Tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan diastolik > 110
mmHg
 Protein uria > 5 gr/24 jam 3+/4+ pada pemeriksaan
kualitatif
 Oedem tungkai
Eklampsia adalah tanda pre eklampsi yang disertai dengan
kejang
dan atau penurunan kesadaran.

Sepsis adalah tanda-tanda sepsis yang terjadi akibat


penanganan
aborsi, persalinan dan nifas yang tidak ditangani dengan tepat
oleh
pasien atau penolong.
Frekuensi Pengumpulan Data 1 Bulan
Periode Analisis 1 Bulan
Numerator Jumlah kematian pasien persalinan karena pendarahan,
preeklampsia/eklampsia, partus lama, atau sepsis (masing-
masing penyebab)
Denominator Jumlah pasien-pasien persalinan dengan pendarahan,
preeklampsia/eklampsia dan sepsis
Formula Jumlah kematian pasien persalinan karena pendarahan,
preeklampsia/eklampsia, partus lama, atau sepsis (masing-
masing penyebab):Jumlah pasien-pasien persalinan dengan
pendarahan, preeklampsia/eklampsia dan sepsis × 100% = ___
%

Sumber Data Rekam medis Rumah Sakit


Metode Pengumpulan Data Kualitatif
Instrumen Pengambilan Data
Populasi/Sampel Total Keseluruhan Persalinan
Periode Pengumpulan Data Tiap Bulan
Penyajian Data Disampaikan pada laporan SPM Tiap Bulan
PIC PJ Ruang Bersalin dan Komite Medik

Jakarta, 6 Juni 2022

Penanggung jawab
Unit Ruang Bersalin

Nurlita Am.keb
10207619841230200707003
5. Unit Rawat Inap Dewasa (R. Cempaka)

o Kejadian pulang paksa

Judul Kejadian pulang paksa


Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya penilaian pasien terhadap efektifitas pelayanan
rumah sakit
Definisi Oprasional Pulang paksa adalah pulang atas permintaan pasien atau
keluarga pasien sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter
Frekuensi Pengumpulan Data 1 Bulan
Periode Analisis 1 Bulan
Numerator Jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan
Formula Jumlah kejadian pulang paksa pada unit rawat inap dewasa
dalam 1 bulan (orang) + jumlah pasien yang dirawat pada unit
rawat inap dewasa 1 bulan (orang) x 100%= %
Sumber Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan mencatat seluruh
pasien yang dirawat di unit rawat inap dewasa dalam 1 bulan
Standar <5%
PIC Kepala unit rawat inap dewasa

Jakarta, 6 Juni 2022


Kepala Unit Rawat Inap Dewasa

Yuli Victorya Limbong


6. Unit Ruang Rawat Inap Anak (R. Lilly)

o Upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh pada pasien rawat inap

Judul Upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh pada pasien
rawat inap
Dasar pemikiran Indikator mutu spm, elemen akreditasi SNARS
Dimensi Mutu Keselamatan
Focus pada pasien
Tujuan Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang aman dan
efektif bagi paisen dalam upayan mencapai pemenuhan sasaran
keselamatan pasien
Definisi Oprasional Upaya pencegahan risiko jatuh meliputi :
1. asesmen awal risiko jatuh rawat inap
2. intervensi penceghan risiko jatuh
Kepatuhan upaya pencegehan risiko jatuh adalah pelaksanaan
kedua upaya pencegehan jatuh pada pasien yang berisiko jatuh
sesuai dengan standard yang ditetapkan rumah sakit.
Frekuensi Pengumpulan Data 1 Bulan
Periode Analisis Triwulan
Numerator Jumlah pasien berisiko jatuh yang mendapatkan kedua upaya
pencegahan risiko jatuh.
Denominator Jumlah pasien rawat inap berisiko jatuh yang disurvey
Formula Jumlah pasien berisiko jatuh yang mendapatkan ketiga upaya
pencegahan risiko jatuh x 100% : jumlah pasien rawat inap
yang berisiko jatuh yang di survey
Sumber Data Rekam medis pasien
Standar 100 %
PIC PJ Unit Lilly
Jakarta, 6 Juni 2022
Kepala Unit R. Inap Anak

Hidayat Amry M.
7. Perina

o Kemampuan menangani BBLR 1500 gr -2500

Judul Kemampuan menangani BBLR 1500 gr - 2500 gr


Dimensi Mutu Efektifitas, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam menangani
BBLR
Definisi Oprasional BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan 1500 gr-
2500gr
Jenis indikator input
Frekuensi Pengumpulan Data 1 Bulan
Numerator Jumlah BBLR 1500 gr-2500 gr yang berhasil ditangani
Denominator Jumlah seluruh BBLR 1500gr-2500gr yang ditangani
Formula Numerator : denominator x 100 %
Sumber Data Rekam Medis
Standar 100%
PIC PJ Perina

Jakarta, 6 Juni 2022


Kepala Unit Perina

Rizqi Wahyu Setyowati


8. Unit HCU

Judul Pemberi pelayanan unit intensif


Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tersedianya pelayanan intensif tenaga yang kompeten
Definisi Oprasional Pemberi pelayanan intensif adalah dokter Sp.An dan dokter spesialis
sesuai dengan kasus yang ditangani, perawat D3 dengan sertifikat
perawat mahir ICU/setara
Frekuensi Pengumpulan Data 1 Bulan
Periode Analisis 3 Bulan
Numerator Jumlah tenaga dokter Sp.An dan spesialis yang sesuai dengan kasus
yang ditangani, perawat D3 dengan sertifikat perawat mahir
ICU/setara yang melayani pelayanan perawatan intensif
Denominator Jumlah seluruh pasien yang melakukan pemeriksaan lab yang
di dalam bulan tersebut
Formula Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang melayani
perawatan intensif
Sumber Data Kepegawaian
Standar 100%
PIC Komite medic/mutu

Jakarta, 6 Juni 2022


Kepala Unit HCU

Ari dwi
9. Radiologi

o Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto cito

Judul Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto cito


Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi
Definisi Oprasional Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto adalah tenggang
waktu mulai pasien difoto sampai dengan menerima hasil yang
sudah diekspertisi
Frekuensi Pengumpulan Data 1 Bulan
Periode Analisis 1 Bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
pasie cito dalam satu bulan.
Denominator Jumlah pasien cito yang difoto thorax dalam bulan tersebut.
Formula Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
pasien cito dalam satu bulan : jumlah pasien cito yang di foto
thorax dalam bulan tersebut
Sumber Data Registrasi radiologi
Standar ≤3%
PIC PJ radiologi

Jakarta, 6 Juni 2022


Kepala Unit Radiologi

Elvira Fadjrin
10. LABORATORIUM

o Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik

Judul Waktu tunggu pelayanan laboratorium patologi klinik


Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan cito radiologi
Definisi Oprasional Waktu tunggu pelayanan laboratorium adalah pelayanan
pemeriksaan laboratorium rutin dan kimia darah cito. Waktu
tunggu hasil pelayanan laboratorium untuk pememeriksaan
laboratorium adalah tenggang waktu mulai pasien diambil
sampel sampai dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi
Frekuensi Pengumpulan Data 1 Bulan
Periode Analisis 1 Bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
pasien yang dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang melakukan pemeriksaan lab yang
di dalam bulan tersebut
Formula Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
dibagi Jumlah seluruh pasien yang melakukan pemeriksaan lab
yang di dalam bulan tersebut
Sumber Data Register Laboratorium
Standar ≤ 60 menit
PIC PJ Laboratorium

Jakarta, 6 Juni 2022

Penanggung jawab
Unit laboratorium

Wiwiek Ary Winarti, amd. AK


11. REHABILITASI MEDIK

o Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang direncanakan.

Judul Waktu tunggu pelayanan laboratorium patologi klinik


Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan dan efektifitas
Tujuan Tergambarnya kesinambungan pelayanan rehabilitasi sesuai
yang direncanakan
Definisi Oprasional Drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang
direncanakan adalah pasien tidak bersedia meneruskan program
rehabilitasi yang direncanakan.
Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan
Periode Analisis 1 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien yang drop out dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di program rehabilitasi medik
dalam 1 bulan
Formula Jumlah seluruh pasien yang drop out dalam 1 bulan dibagi
Jumlah seluruh pasien yang di program rehabilitasi medik
dalam 1 bulan
Sumber Data Rekam medis
Standar < 50%
PIC PJ Rehabilitasi Medik

Penanggung jawab
Unit Fisiotherapi

Isna Nur Khotimah


10207619890808201704122
12. Farmasi

JUDUL Waktu tunggu pelayanan obat jadi (non racik)

Dasar Pemikiran Peningkatan kualitas pelayanan obat jadi (non racik)


dan meminimalkan keluhan pasien pada saat menunggu
obat di Instalasi Farmasi
Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi, ketepatan waktu.
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi.

Definisi operasional Waktu tunggu pelayanan obat jadi (non racik) adalah
tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep
sampai dengan menerima obat jadi (non racik)

Jenis indikator Proses

Frekuensi pengumpulam 1 bulan Pencatatan dilaksanakan setiap hari oleh staf


data Instalasi Farmasi dengan mencatat waktu resep datang
sampai dengan obat jadi diserahkan kepada pasien.

Satuan pengukuran Menit

Numerator (pembilang) Jumlah resep yang waktu tunggu nya ≤ 30 menit

Denominator (penyebut) Jumlah keseluruhan resep jadi (non racik)

Target ≤ 30 menit
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi : Waktu masuk resep dan waktu keluar resep
tercatat dengan lengkap.

Eksklusi : Pasien dengan nomor antrian yang sudah


lewat dari 3 kali pemanggilan.

Formula Waktu tunggu selisih resep masuk sampai waktu resep


diserahkan ke pasien

Metode pengumpulan data Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh


staff pengolah laporan Farmasi, kemudian setiap
bulannya data akan dilaporkan kepada Manajemen dan
direktur.
Sumber Data Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat waktu
tunggu obat jadi dalam 1 (satu) hari, yang kemudian di
rekap di setiap bulannya.

Instrumen pengambilan Observasi

Populasi/sampel Semua resep obat jadi (non racik)

Periode pengumpulan data Sebelum tanggal 5 bulan berikutnya

Periode analisis dan Bulan


pelaporan data
Penyajian data Tabel

Penanggung Jawab Penanggungjawab Unit Farmasi

Jakarta, 9 Juni 2022


Penanggungjawab Unit Farmasi

Achmad Rifa’i, S.Farm., Apt.


NIP. 10207619900312201506053
13. GIZI

o Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet

Judul Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet


Dasar Pemikiran Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien dengan
kebijakan Unit Pelayanan Gizi tentang keselamatan pasien dalam
mengurangi insiden yang meliputi Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Sentinel, dan
langkah langkah yang harus dilakukan oleh nutrisionis dan petugas
tataboga jika terjadi insiden
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Terwujudnya ketepatan pemberian diet oleh Unit Pelayanan Gizi.
Definisi operasional Kesesuaian jenis diet antara yang diminta oleh dokter dengan yang
disajikan pada saat makan.
Kesesuaian diet meliputi jumlah kalori, jenis makanan, volume diit
cair.
Jenis indicator Proses dan outcome
Frekuensi pengumpulan 1 bulan
data
Satuan pengukuran Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah pemberian makanan yang disurvey dikurangi jumlah
pemberian makanan yang salah diet
Denominator (penyebut) Jumlah pasien yang diberikan makanan diet dalam satu bulan
Target 100%
Kriteria inklusi dan Inklusi: Petugas tataboga menyajikan makanan yang
ekslusi tidak sesuai dengan jenis diet yang diminta pada saat makan.
Eksklusi: Diet bebas

Formula Jumlah kesalahan pemberian diet dalam satu bulan ÷ Jumlah seluruh
pemberian makanan diet dalam bulan yang sama × 100 % = ___%
Metode pengumpulan Survey
data
Sumber Data Pencatatan dilaksanakan setiap hari oleh nutrisionis dengan melihat
dan mengecek ketepatan diet
Instrumen pengambilan Formulir Pengecekan Ketepatan Diet Makan Pasien Rawat Inap
Populasi/sampel Pasien rawat inap
Periode pengumpulan 1 bulan
data
Periode analisis dan 3 bulan
pelaporan data
Penyajian data Grafik
Penanggung Jawab Kepala Unit Pelayanan Gizi
Jakarta, 6 Juni 2022
Kepala Unit Pelayanan Gizi

Debora Mersia, Amd,Gz

14. Transfuse Darah


15. Rekam medic

16. JUDUL Kelengkapan pengisian rekam medik 1x24 jam setelah


selesai pelayanan

Dasar Pemikiran Sesuai dengan UU Hukum Kesehatan no 44 tahun


2008, UU praktek Kedokteran no 28 tahun 2008, UU
Rekam Medik nomor 269 tahun 2008. Tujuan Rekam
Medik adalah untuk menunjang tertib administrasi dalam
rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan. Tanpa
didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang
baik dan benar, maka tertib administrasi tidak akan
berhasil. Sehingga kelengkapan rekam medis harus
dipastikan dan dipatuhi untuk dilaksanakan.

Dimensi Mutu Efisien

Tujuan Tergambarnya tanggung jawab staf medis dalam


kelengkapan informasi rekam medis

Definisi operasional Rekam Medis yang lengkap adalah rekam medis yang
lengkap diisi oleh staf medis yang meliputi : identitas
pasien, riwayat keluar masuk, resume dan instruksi
dokter (dinyatakan lengkap/tidak lengkap oleh petugas
IRM). Rekam Medik harus disetor ke IRM selambat-
lambatnya 2 x 24 jam setelah selesai pelayanan rawat
inap.

Jenis indikator Outcome

Frekuensi pengumpulam 1 bulan Pencatatan dilaksanakan setiap hari oleh staf


data Instalasi Rekam Medik dengan mencatat adanya ketidak
lengkapan rekam medis untuk pasien pulang rawat inap
setiap bulannya

Satuan pengukuran Prosentase

Numerator (pembilang) Jumlah rekam medis yang lengkap disi oleh staf medis
dalam 24 jam untuk pasien rawat inap dalam satu bulan
(orang)
Denominator (penyebut) Jumlah pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan
rawat inap dalam bulan yang sama (orang)

Target 100%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi : Seluruh pasien yang dinyatakan telah selesai
pelayanan rawat inap

Eksklusi : -

Formula Jumlah rekam medis yang lengkap disi oleh staf medis
dalam 24 jam untuk pasien rawat inap dalam satu bulan
(orang) ÷ Jumlah pasien yang dinyatakan telah selesai
pelayanan rawat inap dalam bulan yang sama (orang) ×
100% = ___%

Metode pengumpulan data Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh


staff pengolah laporan Rekam Medik sebagai informasi
awal untuk unitnya, kemudian setiap bulannya data
akan dilaporkan kepada Manajemen dan direktur. Data
akan dievaluasi oleh manajemen serta didesiminasikan
kepada seluruh staff rumah sakit yang terkait dalam
kelengkapan pengisian catatan medis setiap bulan.

Sumber Data Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat seluruh


kelengkapan rekam medis untuk pasien pulang rawat
inap dalam satu bulan

Instrumen pengambilan Observasi

Populasi/sampel Semua pasien rawat inap yng pulang

Periode pengumpulan data Sebelum tanggal 5 bulan berikutnya

Periode analisis dan Bulan


pelaporan data
Penyajian data Tabel & Diagram Grafik

Penanggung Jawab Kepala Instalasi Rekam Medik

Jakarta, 6 Juni 2022


Penanggungjawab
Unit Rekam Medis
Megawati, AMd. P.K
10207619891007201507055

16.Pengelolaan Limbah
17. Administrasi dan manejemen

Judul Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan


Dimensi Mutu Efektifitas
Tujuan Tergambarnya disiplin pengelolaan keuangan rumah sakit
Definisi operasional Laporan keuangan meliputi realisasi anggaran dan arus kas Laporan
keuangan harus diselesaikan sebelum tanggal 10 setiap bulan berikutnya
Kesesuaian jenis diet antara yang diminta oleh dokter dengan yang
disajikan pada saat makan.
Kesesuaian diet meliputi jumlah kalori, jenis makanan, volume diit
cair.
Jenis indicator Proses dan outcome
Frekuensi pengumpulan 3 bulan
data
Satuan pengukuran Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan sebelum tanggal setiap bulan
berikutnya dalam tiga bulan Jumlah pemberian makanan yang disurvey
dikurangi jumlah pemberian makanan yang salah diet
Denominator (penyebut) Jumlah laporan keuangan yang harus diselesaikan dalam tiga bulan umlah
pasien yang diberikan makanan diet dalam satu bulan
Target 100%
Periode pengumpulan 1 bulan
data
Periode analisis dan 3 bulan
pelaporan data
Sumber Data Sub bagian kepegawaian
Penanggung Jawab Kepala bagian tata usaha

Jakarta, 6 Juni 2022


Penanggungjawab
Unit Rekam Medis
Tommy

Anda mungkin juga menyukai