Segitiga epidemiologi adalah modal utama yang harus dimiliki oleh seorang
epideniolog. Ini merupakan teori dasar yang terkenal sejak disiplin ilmu epidemiologi
mulai digunakan di dunia. Dalam bidang epidemiologi terdapat sedikitnya 3 segitiga
epidemiologi yang saling terkait satu sama lain yaitu, 1. Agent-Host-Environment
(AHE), 2. Person-Place-Time (PPT), 3. Frekuensi- Distribusi- Determinan (FDD)
Segitga epidemiologi ini sangat umum digunakan oleh para ahli dalam
menjelasakan kosep berbagai permasalahan kesehatan termasuk salah satunya adalah
terjainya penyakit. Hal ini sangat komprehensif dalam memprediksi suatu penyakit.
Terjadinya suatu penyakit sangat tergantung dari keseimbangan dan interaksi ke
tiganya.
A. AGENT
B. HOST
1. Umur. Misalnya, usia lanjut lebih rentang unutk terkena penyakit karsinoma,
jantung dan lain-lain daripada yang usia muda.
2. Jenis kelamin (seks). Misalnya , penyakit kelenjar gondok, kolesistitis, diabetes
melitus cenderung terjadi pada wanita serta kanker serviks yang hanya terjadi
pada wanita atau penyakit kanker prostat yang hanya terjadi pada laki-laki atau
yang cenderung terjadi pada laki-laki seperti hipertensi, jantung, dll.
3. Ras, suku (etnik). Misalnya pada ras kulit putih dengan ras kulit hitam yang beda
kerentangannay terhadapa suatu penyakit.
C. ENVIRONMENT
2. Lingkungan Fisik
Yang dimaksud dengan lingkunganfisik adalah yang berwujud geogarfik
dan musiman. Lingkungan fisik ini dapat bersumber dari udara, keadaan tanah,
geografis, air sebagai sumber hidup dan sebagai sumber penyakit, Zat kimia
atau polusi, radiasi, dll.
1. Orang (Person)
Disini akan dibicarakan peranan umur, jenis kelamin, kelas sosial, pekerjaan,
golongan etnik, status perkawinan, besarnya keluarga, struktur keluarga dan paritas.
1. Umur
Dengan cara ini orang dapat membacanya dengan mudah dan melihat pola
kesakitan atau kematian menurut golongan umur. Persoalan yang dihadapi adalah
apakah umur yang dilaporkan tepat, apakah panjangnya interval didalam
pengelompokan cukup untuk tidak menyembunyikan peranan umur pada pola
kesakitan atau kematian dan apakah pengelompokan umur dapat dibandingkan
dengan pengelompokan umur pada penelitian orang lain.
1. Jenis Kelamin
Angka-angka dari luar negeri menunjukkan bahwa angka kesakitan lebih tinggi
dikalangan wanita sedangkan angka kematian lebih tinggi dikalangan pria, juga pada
semua golongan umur. Untuk Indonesia masih perlu dipelajari lebih lanjut. Perbedaan
angka kematian ini, dapat disebabkan oleh faktor-faktor intinsik.
Yang pertama diduga meliputi faktor keturunan yang terkait dengan jenis kelamin
atau perbedaan hormonal sedangkan yang kedua diduga oleh karena berperannya
faktor-faktor lingkungan (lebih banyak pria mengisap rokok, minum minuman keras,
candu, bekerja berat, berhadapan dengan pekerjaan-pekerjaan berbahaya, dan
seterusnya).
1. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah variabel yang sering pula dilihat hubungannya dengan angka
kesakitan atau kematian, variabel ini menggambarkan tingkat kehidupan seseorang.
Kelas sosial ini ditentukan oleh unsur-unsur seperti pendidikan, pekerjaan, penghasilan
dan banyak contoh ditentukan pula oleh tempat tinggal. Karena hal-hal ini dapat
1. Jenis Pekerjaan