Anda di halaman 1dari 5

SEGITIGA EPIDEMIOLOGI

Posted on 1 Des 2008 by Andika Wirawan

Segitiga epidemiologi adalah modal utama yang harus dimiliki oleh seorang
epideniolog. Ini merupakan teori dasar yang terkenal sejak disiplin ilmu epidemiologi
mulai digunakan di dunia. Dalam bidang epidemiologi terdapat sedikitnya 3 segitiga
epidemiologi yang saling terkait satu sama lain yaitu, 1. Agent-Host-Environment
(AHE), 2. Person-Place-Time (PPT), 3. Frekuensi- Distribusi- Determinan (FDD)

1. HOST, AGENT, ENVIRONTMENT

Segitga epidemiologi ini sangat umum digunakan oleh para ahli dalam
menjelasakan kosep berbagai permasalahan kesehatan termasuk salah satunya adalah
terjainya penyakit. Hal ini sangat komprehensif dalam memprediksi suatu penyakit.
Terjadinya suatu penyakit sangat tergantung dari keseimbangan dan interaksi ke
tiganya.

A. AGENT

yang disebabkan oleh berbagai unsur seperti unsur biologis yang dikarenakan


oleh mikro organisme (virus, bakteri, jamur, parasit, protzoa, metazoa, dll), unsur
nutrisi karena bahan makanan yang tidak memenuhi standar gizi yang ditentukan,
unsur kimiawi yang disebabkan karena bahan dari luar tubuh maupun dari dalam
tubuh sendiri (karbon monoksid, obat-obatan, arsen, pestisida, dll), unsur fisika yang
disebabkan oleh panas, benturan, dll, serta unsur psikis atau genetik yang terkait
dengan heriditer atau keturun. Demikian juga dengan unsur kebiasaan hidup (rokok,
alcohol, dll), perubahan hormonal dan unsur fisioloigis seperti kehamilan, persalinan,
dll.

B. HOST

Host atau penajmau ialaha keadaan manusia yangsedemikan rupa sehingga


menjadi faktor risiko untuk terjadinya suatu penyakit. Faktor ini di sebabkan oleh
faktor intrinsik. Factor penjamuyang biasanya menjkadi factor untuk timbulnya suatu
penyakit sebagai berikut

1. Umur. Misalnya, usia lanjut lebih rentang unutk terkena penyakit karsinoma,
jantung dan lain-lain daripada yang usia muda.
2. Jenis kelamin (seks). Misalnya , penyakit kelenjar gondok, kolesistitis, diabetes
melitus cenderung terjadi pada wanita serta kanker serviks yang hanya terjadi
pada wanita atau penyakit kanker prostat yang hanya terjadi pada laki-laki atau
yang cenderung terjadi pada laki-laki seperti hipertensi, jantung, dll.

3. Ras, suku (etnik). Misalnya pada ras kulit putih dengan ras kulit hitam yang beda
kerentangannay terhadapa suatu penyakit.

4. Genetik (hubungan keluarga). Misalnya penyakit yang menurun seperti


hemofilia, buta warna, sickle cell anemia, dll.

5. Status kesehatan umum termasuk status gizi, dll

6. Bentuk anatomis tubuh

7. Fungsi fisiologis atau faal tubuh

8. Keadaan imunitas dan respons imunitas

9. Kemampuan interaksi antara host dengan agent

10. Penyakit yang diderita sebelumnya

11. Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial dari host sendiri

C. ENVIRONMENT

Faktor lingkungan adalah faktor yang ketiga sebagai penunjang terjadinya


penyakit, hali ini Karen faktor ini datangnya dair luar atau bisas disebut dengan
faktor ekstrinsik. Faktor lingkungan ini dapat dibagi menjadi:

1. Lingkungan Biologis (flora & fauna)

Mikro organisme penyebab penyakit Reservoar, penyakit infeksi


(binatang, tumbuhan). Vektor pembawa penyakit umbuhan & binatang sebagai
sumber bahan makanan, obat dan lainnya

2. Lingkungan Fisik
Yang dimaksud dengan lingkunganfisik adalah yang berwujud geogarfik
dan musiman. Lingkungan fisik ini dapat bersumber dari udara, keadaan tanah,
geografis, air sebagai sumber hidup dan sebagai sumber penyakit, Zat kimia
atau polusi, radiasi, dll.

3. Lingkungan Sosial Ekonomi

Yang termasuk dalam faktor lingkungan soial ekonomi adalah sistem


ekonomi yang berlaku yang mengacu pada pekerjaan sesorang dan berdampak
pada penghasilan yang akan berpengaruh pada kondisi kesehatannya. Selain itu
juga yang menjadi masalah yang cukup besar adalah terjadinya urbanisasi yang
berdampak pada masalah keadaan kepadatan penduduk rumah tangga, sistem
pelayanan kesehatan setempat, kebiasaan hidup masyarakat, bentuk organisasi
masyarakat yang kesemuanya dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan
terutama munculnya bebagai penyakit.

1. TIME, PLACE, PERSON

1. Orang (Person)

Disini akan dibicarakan peranan umur, jenis kelamin, kelas sosial, pekerjaan,
golongan etnik, status perkawinan, besarnya keluarga, struktur keluarga dan paritas.

1. Umur

Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan didalam penyelidikan-


penyelidikan epidemiologi. Angka-angka kesakitan maupun kematian didalam hampir
semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur.

Dengan cara ini orang dapat membacanya dengan mudah dan melihat pola
kesakitan atau kematian menurut golongan umur. Persoalan yang dihadapi adalah
apakah umur yang dilaporkan tepat, apakah panjangnya interval didalam
pengelompokan cukup untuk tidak menyembunyikan peranan umur pada pola
kesakitan atau kematian dan apakah pengelompokan umur dapat dibandingkan
dengan pengelompokan umur pada penelitian orang lain.

Didalam mendapatkan laporan umur yang tepat pada masyarakat pedesaan


yang kebanyakan masih buta huruf hendaknya memanfaatkan sumber informasi
seperti catatan petugas agama, guru, lurah dan sebagainya. Hal ini tentunya tidak
menjadi soal yang berat dikala mengumpulkan keterangan umur bagi mereka yang
telah bersekolah.

1. Jenis Kelamin

Angka-angka dari luar negeri menunjukkan bahwa angka kesakitan lebih tinggi
dikalangan wanita sedangkan angka kematian lebih tinggi dikalangan pria, juga pada
semua golongan umur. Untuk Indonesia masih perlu dipelajari lebih lanjut. Perbedaan
angka kematian ini, dapat disebabkan oleh faktor-faktor intinsik.

Yang pertama diduga meliputi faktor keturunan yang terkait dengan jenis kelamin
atau perbedaan hormonal sedangkan yang kedua diduga oleh karena berperannya
faktor-faktor lingkungan (lebih banyak pria mengisap rokok, minum minuman keras,
candu, bekerja berat, berhadapan dengan pekerjaan-pekerjaan berbahaya, dan
seterusnya).

Sebab-sebab adanya angka kesakitan yang lebih tinggi dikalangan wanita, di


Amerika Serikat dihubungkan dengan kemungkinan bahwa wanita lebih bebas untuk
mencari perawatan. Di Indonesia keadaan itu belum diketahui. Terdapat indikasi
bahwa kecuali untuk beberapa penyakit alat kelamin, angka kematian untuk berbagai
penyakit lebih tinggi pada kalangan pria.

1. Kelas Sosial

Kelas sosial adalah variabel yang sering pula dilihat hubungannya dengan angka
kesakitan atau kematian, variabel ini menggambarkan tingkat kehidupan seseorang.
Kelas sosial ini ditentukan oleh unsur-unsur seperti pendidikan, pekerjaan, penghasilan
dan banyak contoh ditentukan pula oleh tempat tinggal. Karena hal-hal ini dapat

mempengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk pemeliharaan kesehatan maka


tidaklah mengherankan apabila kita melihat perbedaan-perbedaan dalam angka
kesakitan atau kematian antara berbagai kelas sosial.

Masalah yang dihadapi dilapangan ialah bagaimana mendapatkan indikator


tunggal bagi kelas sosial. Di Inggris, penggolongan kelas sosial ini didasarkan atas
dasar jenis pekerjaan seseorang yakni I (profesional), II (menengah), III (tenaga
terampil), IV (tenaga setengah terampil) dan V (tidak mempunyai keterampilan).
Di Indonesia dewasa ini penggolongan seperti ini sulit oleh karena jenis
pekerjaan tidak memberi jaminan perbedaan dalam penghasilan. Hubungan antara
kelas sosial dan angka kesakitan atau kematian kita dapat mempelajari pula dalam
hubungan dengan umur, dan jenis kelamin.

1. Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan dapat berperan didalam timbulnya penyakit melalui beberapa


jalan yakni

a. Adanya faktor-faktor lingkungan yang langsung dapat me

Anda mungkin juga menyukai