Anda di halaman 1dari 14

REVIEW JURNAL KOMPRES JAHE MERAH PADA LANSIA

DENGAN RHEUMATOID ARTHRITIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Dosen Pengampu :
Yayat Hidayat, S. Kep., Ners., M.Kep

Disusun oleh :
TINA HARYATI
NIM : 402021083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG
2022
ANALISIS JURNAL

A. PICO

P (PATIEN/PROBLEM ) :

Pasien lansia yang memiliki penyakit rheumatoid arthritis

I ( INTERVENSI ):

Pemberian kompres jahe merah

C ( COMPARISON ) :

Perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan kompres jahe merah

O ( OUTCOME )

Efektif untuk menurunkan intensitas nyeri sendi pada lansia penderita rheumatoid

arthritis

B.Metode/ Strategi Penelusuran Bukti


Metode penelusuran jurnal ini mencari referensi di google scholar yang diakses pada tanggal
4-5 Maret 2022. Penelusuran jurnal yang akan diambil yaitu dari tahun 2017 - 2022. Penulis
memilih dua jurnal mengenai Kompres jahe dan kompres jahe merah untuk menurunkan
intensitas nyeri pada lansia dengan Rheumatoid Arthitis. Kedua jurnal tersebut memiliki
keseragaman mengenai prosedur yang dilakukan. Metode penelitian yang digunakan yaitu
pretest-posttest, dari jurnal tersebut hasilnya efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada
lansia dengan Rheumatoid Arthitis.
Nama Sumber Strategi pencarian Kriteria Inklusi Kriteria Ekslusi
tempat pencarian (Kata Kunci)
Google Scholars Rheumatoid Arthitis, Jurnal tahun Berbayar,
2017 – 2022, Eksperimen pada
Jahe merah, lansia,
Eksperimen, Full hewan
nyeri. Artikel
No JURNAL VALIDITY IMPORTANCY APPLICABILITY
1. Judul: V1 (Validitas Seleksi) Penelitian ini penting Hasil penelitian ini dapat
Kompres jahe Pengaruh kompres jahe dalam menurunkan dilakukan dalam dilaksanakan dan efektif
berkhasiat dalam intensitas nyeri pada penderita Rheumatoid pengembangan ilmu digunakan bagi pasien di
praktik keperawatan rumah karena selain sebagai
menurunkan Arthitis. Metode penelitian ini menggunakan
mandiri agar perawat terapi komplementer dapat
intensitas nyeri pada quasy eksperiment dengan rancangan One Group dapat melakukan dilakukan dengan mudah .
penderita pretest-protes. Populasi dalam penelitian ini tindakan mandiri bahan yang dibutuhkan juga
Rheumatoid Arthitis adalah seluruh penduduk yang sudah didiagnosa sebelum tindakan tidak sulit untuk didapatkan
menderita Reumatoid Arhitis dilingkungan kerja kolaborasi dalam dan intervensi ini tidak
puskesmas Tiga Balata tahun 2014 sebanyak 470 memberikan intervensi membutuhkan biaya yang
Penulis: jiwa dan sampel pada penelitian ini adalah non farmakologi yang banyak.
Henny sapity dapat dilakukan perawat
penderita dengan nyeri Rheumatoid Arthitis usia
secara mandiri dalam
diatas 40 tahun dilingkungan kerja Puskesmas menurunkan skala nyeri
Tahun: 2018 Tiga Balata. rheumatoid Arthitis yaitu
Dengan kompres jahe
Publikasi : V2 (Validitas Informasi) ( Zinger Officinale (L)
Jurnal Mutiara ners Dalam penelitian ini menggunakan tehnik purpose Rosc) mempunyai
volume 1 Januari sampling dimana responden penelitian diambil manfaat yang beragam
2018 (57-64) berdasarkan pertimbangan kriteria inklusi dan antara lain sebagai
eksklusi yang telah ditentukan. Responden pada
rempah, minyak atsiri,
penelitian ini berjumlah 30 orang . penelitian
dilakukan dengan mengobservasi tingkat nyeri pemberi aroma ataupun
yang dialami penderita Rheumatoid Arthitis sebagai obat. Secara
sebelum dan sesudah pemberian kompres jahe tradisional kegunaannya
sebanyak 1 kali saat nyeri menyerang selama 20 antara lain untuk
menit dengan jumlah jahe 20 gram , adapun aspek mengobati rematik,
pengukuran pada penelitian ini menggunakan asma, stroke, sakit gigi,
lembar observasi nyeri dengan skala intensitas
diabetes, sakit otot,
nyeri numerik (0-10).
Kesimpulan: tenggorokan, kram,
Pada penelitian ini tahapan prosedur pengambilan hipertensi,mual, demam
data dan intrumen penelitian kurang dijelaskan dan infeksi. Beberapa
secara detail, akan tetapi pembaca masih dapat komponen jahe seperti
memahaminya. gingerol,shagaol dan
zingerone memberi efek
V3 (Validitas Pengontrolan Perancu) farmakologi dan fisiologi
Peneliti menyebutkan variable pengontrol perancu seperti antioksidan , anti
ini adalah dengan penerapan usia, jenis kelamin, inflamasi, analgesic ,
tingkat Pendidikan dan pekerjaan. antikarsinogenik.
Kesimpulan: Kandungan air dan
Terdapat variabel pengontrol perancu. minyak tidak menguap
pada jahe berfungsi
V4 (Validitas Seleksi) sebagai enhancer yang
Hasil penelitian akan dijelaskan dalam dua bagan dapat meningkatkan
yaitu analisis univariat yang menggambarkan data permeabilitas oleoresin
demografi penderita Rheumatoid Arthitis dan menembus kulit tanpa
intensitas nyeri rheumatoid arthritis sebelum dan
menyebabkan iritasi atau
sesudah kompres jahe, sedangkan analisis bivariat
memaparkan tentang pengaruh kompres jahe kerusakan hingga ke
terhadap intensitas nyeri pada penderita sirkulasi perifer senyawa
rheumatoid arthritis usia diatas 40 tahun di gingerol telah terbukti
lingkungan kerja puskesmas Tiga Balata tahun mempunyai aktivasi
2015. sebagai antipiretik,
Berdasarkan hasil analis Wilcoxon sign rank test antitusif, anti inflamasi ,
diketahui bahwa rata-rata intensitas nyeri sebelum
analgesic , senyawa
kompres jahe (pre tes) sebesar 4,73 dengan
standar deviasi 1.311 dan rata-rata intensitas nyeri tersebut menghambat
setelah kompres jahe (post tes) sebesar 2.13 sikooksigenase sehingga
dengan standar deviasi 1.008 nilai p value terjadi penurunan atau
( Asymp. Sig 2 tailed )sebesar 0,000 dimana biosintesis dari
kurang dari (<0,1) sehingga dapat ditarik prostaglandin yang
kesimpulan Ho ditolak dan Ha diterima. menyebabkan
berkurangnya rasa nyeri.

Kesimpulan:
Bahwa hipotesanya ada pengaruh kompres jahe
terhadap perubahan intensitas nyeri Rheumatoid
Arthitis pada usia diatas 40 tahun di lingkungan
kerja Puskesmas Tiga Balata tahun 2015.

V5 (Validitas Eksternal)
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Susanti (2014), melihat pengaruh
kompres hangat jahe terhadap penurunan skala
nyeri Rheumatoid Arthitis pada lansia di PTSW
Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar Tahun 2014
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
kompres hangat jahe terhadap penurunan skala
nyeri Rheumatoid Arthitis pada lansia dengan p-
value 0,000.
Kesimpulan:
Terdapat penjelasan logis dari referensi yang
dipercaya dan pembahasan mengenai internal
validitiy.

Penelitian ini sangat


2. JUDUL : penting karena Pemberian kompres jahe merah
Efektifitas Kompres bermanfaat untuk lansia untuk mengurangi nyeri sendi
Jahe Merah yang menglami nyeri pada lansia dapat diterapkan
karena mudah dilakukan dan
Terhadap V1 (Validitas Seleksi) sendi. Terapi non
bahan yang diperlukan tidak
Penurunan Skala Jumlah responden yang digunakan dalam farmakologi untuk terlalu banyak serta bahan
Nyeri pada lansia penelitian ini sebanyak 30 orangresponden yaitu mengurangi nyeri sendi mudah didapat, sehingga
yang menderita lansia yang mengalami nyeri sendi. pada lansia salah satunya diharapkan mudah
Rheumathoid Tehnik pengambilan sampling dengan metode jahe merah memiliki efek diaplikasikan.
Arthitis di total sampling. meredakansakit karena
Puskesmas Kesimpulan jahe merah mengandung
Pembantu Bakau Dalam jurnal ini peneliti tidak menjelaskan kriteria 19 komponen bio-aktif
Aceh Wilayah Kerja inklusi dan kriteria ekslusi responden. yang berguna bagi
Puskesmas Batang tubuh.salah satu
Tumu V2 (Validitas Informasi) komponen terbanyak
Penelitian yng digunakan adalah penelitian terdapat di jahe merah
kuantitatif dengan design penelitian quasy adalah substansi rasa
Penulis : eksperiment dengan one group pre test and post pedas gingeroldan panas
Gusman Virgo, test berkhasiat untuk
Sopianto (2019) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antihelmintik,
adalah penilaian skala nyeri numeric scale (0-10) antirematik, dan
responden diukur skala nyeri sebelum dilakukan pencegah masuk angina.
Publikasi : intervensi setelah itu responden diberikan kompres (Utami,2005).
Jurnal Ners Reseach jahe merah selama 20 menit lalu dilakukan
& Learning in kembali pengukuran skala nyeri.
Nursing Science Kesimpulan
Dalam jurnal ini peneliti menjelaskan langkah-
langkah dalam melakukan intervensi pemberian
kompres jahe merah.
V3 (Validitas Pengontrolan Perancu)
Dalam jurnal ini peneliti tidak menjelskan tentang
variable perancu

V4 (Validitas Seleksi)
Analisa data univariat di dapatkan rentang usia
responden berusia 60-69 tahun. Dan berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 21 orang , perempuan
9 orang. Sebagian besar responden mengalami
nyeri berat sebanyak 15 orang sebelum dilakukan
kompres kompres jahe merah dan mengalami
nyeri ringan sebanyak 14 orang , setelah
pemberian kompres jahe merah.
Analisa bivariat menggunakan uji tes dependen
dengan hasil menunjukkkan bahwa jahe merah
efektif menurunkan nyeri sendi ditandai dengan
rata-rata skala nyeri sebelum diberikan kompres
jahe merah means 6,77 dan setelah dilakukan
kompres jahe merah mean 2,93 dengan p value
0,00.

V5 (Validitas Eksternal)
Penelitian ini sejalan dengan penelitin yang
dilakukan Izza (2014) yang berjudul “ perbedaan
efektifitas pemberian kompres air hangat dan
pemberian kompres jahe merah terhadap
penurunan nyeri sendi pada Lansia di Unit
Rehabilitasi Sosial Wardoyo Ungaran “ Tujuan
penelitian adalah untuk menganalisa bahwa ada
perbedaan efektifitas pemberian kompres air
hangat dan pemberian kompres jahe merah
terhadap penurunan nyeri sendi pada Lansia. Hasil
penelitiannya adalah ada perbedaan skala nyeri
lansia yang mengalami nyeri sendi setelah
dilakukan terapi kompres air hangat dan kompres
jahe merah.dengan jumlah rata-rata penurunan
skala nyeri 1 skala untuk kompres air hagat dan 2
skala untuk kompres jahe merah.
Outcome Jurnal 1
Pengaruh/ hasil Penelitian ini penting dilakukan dalam pengembangan ilmu praktik keperawatan mandiri agar
perawat dapat melakukan tindakan mandiri sebelum tindakan kolaborasi dalam memberikan
intervensi non farmakologi yang dapat dilakukan perawat secara mandiri dalam menurunkan
skala nyeri rheumatoid Arthitis yaitu
Dengan kompres jahe ( Zinger Officinale (L) Rosc) mempunyai manfaat yang beragam antara
lain sebagai rempah, minyak atsiri, pemberi aroma ataupun sebagai obat. Secara tradisional
kegunaannya antara lain untuk mengobati rematik, asma, stroke, sakit gigi, diabetes, sakit otot,
tenggorokan, kram, hipertensi,mual, demam dan infeksi. Beberapa komponen jahe seperti
gingerol,shagaol dan zingerone memberi efek farmakologi dan fisiologi seperti antioksidan , anti
inflamasi, analgesic , antikarsinogenik
Prosedur Instrument penelitian berupa lembar observasi pretest post test
Outcome
Lama pemberian Kompres jahe dilakukan selama 20 menit Jurnal 2
Pengaruh/ hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada pada usia lansia (60-69)
yaitu sebanyak 30 responden ( 100 persen ). Menurut asumsi peneliti tingginya angka Rheumatoid
Arthitis pada usia 60-69 tahun dikarenakan pada saat usia tersebut cairan shinovial dalam sendi
berkurang akibat pemakaian yang berlebihan di waktu muda seperti olahraga berlebihan, bekerja
berlebihan, gerakan sendi berlebihan serta berat badan yang berlebihan menyebabkan kelenturan
sendi menjadi berkurang. Akibatnya sendi menjadi sangat nyeri saat digerakkan karena pelumas
yang ada sudah berkurang akibat pemakaian yang berlebihan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompres jahe merah dapat menurunkan skala
nyeri rata-rata 2,93 dengan standar deviasi 2,132. Hal ini sesuai dengan teori bahwa jahe merah
mengandung gingerol diduga dapat memblok produksi prostaglandin sehingga dapat menurunkan
nyeri sendi pada penderita Rheumatoid Arthitis.
Prosedur Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian skala nyeri numeric scale (0-10)
responden diukur skala nyeri sebelum dilakukan intervensi setelah itu responden diberikan
kompres jahe merah selama 20 menit lalu dilakukan kembali pengukuran skala nyeri.

Lama pemberian Kompres jahe merah dilakukan selama 20 menit


PEMBAHASAN

Rheumatoid Arthitis adalah penyakit inflamasi sistemik kronik yang tidak diketahui penyebabnya. Karakteristiknya adalah
terjadinya kerusakan dan floriferasi pada membrane synovial. Yang menyebabkan kerusakan pada tulang sendi, ankilosis dan
deformitas mekanisme imunologis tampak berperan penting dalam memulai dan timbulnya penyakit ini. ( Zairin, 2012).
RA adalah gangguan kronik yang menyerang berbagai system organ. Penyakit ini adalah salah satu dari kelompok penyakit jaringan
penyambung difusi yang diperantarai oleh imunitas ( Lukman, 2011)
Pada RA reaksi autoimun terutama terjadi pada jaringan synovial. Proses pagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim-
enzim tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membrane synovial dan akhirnya membentuk panus. Panus
akan menghancurkan tulang rawan dan menimbulkan erosi tulang. Akibatnya menghilangkan permukaan sendi yang akan menggangu
gerak sendi. Otot akan turut terkena kerana serabut otot akan mengalami perubahan generative dengan menghilangnya elastisitas otot
dan kekuatan kontraksi otot ( Lukman, 2011).
Pada lansia tingginya angka RA dikarenakan pada saat usia tersebuat cairan synovial dalam sendi berkurang akibat pemakaian
yang berlebihan di waktu muda seperti olahraga berlebihan, bekerja berlebihan, gerakan sendi yang berlebihan,serat berat badan yang
berlebihan menyebabkan kelentuan sendi menjadi berkurang. Akibatnya sendi menjadi terasa sangat nyeri saat digerakkan karena
pelumas yang ada sudah berkurang akibat pemakaian yang berlebihan tersebut. Hal ini sesuai dengan teori price (1999), menjelaskan
bahwa usia diatas 40 tahun 5 kali lebih besar terken RA dibandingkan usia muda. Penyakit RA biasanya pertama kali muncul pada
usia 25-50 tahun. Puncaknya antara usia 60-80 tahun.
Jahe (Zingiber officinale Rosc) adalah salah satu bumbu dapur yang sudah lama dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Sebagai
bumbu dapur , rimpang jahe digunakan untuk mengolah masakan dan panganan.pemakaian jahe sebagai tanaman obat semakin
berkembang pesat seiring semakin berkembang pemakaian bahan-bahan alami untuk pengobatan (Lentera, 2002).
Jahe merah adalah jahe yang sangat cocok untuk herbal dengan kandungan minyak atsiri dan oleoresinnya yang lebih tinggi
dibandingkan dengan jahe lainnya. Sehingga ampuh menyembuhkan berbagai macam penyakit. Jahe merah ( Zingiber officinale
Rosc) memiliki rimpang berwarna merah sampe jingga muda dan lebih kecil dari jahe gajah dan jahe kecil. Kandungan kimia
gingerol dalam jahe merah mampu memblokir prostaglandin sehingga dapat menurunkan nyeri sendi pada penderita RA.
Dari kedua jurnal yang dianalisa terdapat kesamaan Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan design
penelitian quasy eksperiment dengan one group pre test and post test. Responden dilakukan wawancara terlebih dahulu.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian skala nyeri numeric scale (0-10) responden diukur skala nyeri
sebelum dilakukan intervensi setelah itu responden diberikan kompres jahe merah selama 20 menit dengan memakai jahe merah
sebanyak 20 gram jahe yang di parutnlalu dilakukan kembali pengukuran skala nyeri.
Dari kedua jurnal yang telah dianalisa dapat disimpulkan bahwa kompres jahe terlihat memiliki pengaruh dalam mengurangi
intensitas nyeri Rheumatoid Arthritis dimana seluruh responden mengalami penurunan intensitas nyeri setelah perlakuan kompres jahe
selama 20 menit, namun penurunan intensitas nyeri yang dialami responden berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan teori bahwa kompres
jahe merah mengandung gingerol yang diduga dapat memblokir prostaglandin sehingga dapat menurunkan nyeri pada penderita RA.

DAFTAR PUSTAKA
Price S.A dan Wilson L.M.(1995). Patofisiologi Proses-Proses Penyakit. Penerjemah : Peter Anugrah. Jakarta : EGC

Utami, 2007. Manfaat Jahe Merah Dalam Pengobatan Rheumatoid Arthritis Diperoleh di http.www.Tanaman Herbal Rheumatoid
Arthritis

Tamher & Heryati. 2008. Kesehatan Lansia. Jakarta : Salemba Medika

Hernani Winarti. 2010. Kandungan Bahan Aktif Jahe Dan Pemanfaatannya Dalam Bidang Kesehatan , Status Tekhnologi Hasil
Penelitian Jahe. Bogor

Anda mungkin juga menyukai