Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS JURNAL MENGGUNAKAN METODE PICO

PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT DENGAN JAHE


TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS NYERI PADA LANSIA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah keperawatan gerontik

Oleh :
ASTUTI DEWI FATHIMAH
113 119 023

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2020
BAB I
ANALISA JURNAL

A. Judul Jurnal
Pengaruh terapi kompres hangat dengan jahe terhadap perubahan
intensitas nyeri pada lansia yang menderita arthritis reumatoid di panti
sosial tresna werdha puspakarma mataram.
B. Nama Peneliti
I Made Eka Santosa, Ainun Jaariah, Muhammad Arsani
C. Ringkasan Jurnal
Nyeri adalah perasaan tidak nyaman yang betul-betul subyektif dan hanya
orang yang menderitanya yang dapat menjelaskan dan
mengevaluasinya.Salah satu tindakan peredaan nyeri pada pasien yang
mengalami nyeri arthritis rheumatoid adalah dengan terapi kompres hangat
dan masase terapi jahe dimana menyebabkan pengeluaran endorphin pada
tahap modulasi nyeri yang dapat menyebabkan vasodiltasi sehingga dapat
meningkatkan aliran darah dan rasa nyeri pun bisa berkurang dan berhenti.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh terapi
kompres hangat dengan pemberian masase terapi jahe terhadap perubahan
intensitas nyeri pada lansia yang menderita arthritis reumatoid di Panti
Sosial Tresn aWerdha ”Puspakarma” Mataram. Penelitian ini
menggunakan rancangan penelitian two group pre-post test design. Tehnik
pengambilan sampel yaitu menggunakan tehnik total sampling, dengan
jumlah sampel sebanyak 24 responden. Analisa data menggunakan uji
statistic t-test. Berdasarkan hasil uji statistic didapatkan ada pengaruh
terapi kompres hangat dan masase terapi jahe dengan taraf signifikan 0,05
diperoleh (=0.001, <0.05) dan pemberian terapi massage jahe
diperoleh dengan nilai (=0.034, <0.05) terhadap perubahan intensitas
nyeri pada lansia yang menderita artritis reumatoid, maka Ho di tolak.
Dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh terapi
kompres hangat dengan pemberian masase terapi jahe terhadap perubahan
intensitas nyeri pada lansia yang menderita arthritis rheumatoid di Panti
Sosial Tresna Werdha ”Puspakarma” Mataram”, Oleh karena itu,
disarankan kepada perawat maupun tenaga kesehatan lainnya sangat
penting untuk memberikan KIE (Komunikasi Informasi dan edukasi)
tentang pemberian kompres hangat dan pemberian masase terapi jahe pada
penderita athritis reumatoid.
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perbedaan pengaruh terapi kompres hangat dengan
pemberian masase terapi jahe terhadap perubahan intensitas nyeri pada
lansia yang menderita arthritis reumatoid di Panti Sosial TresnaWerdha
”Puspakarma” Mataram.
E. Tempat Penelitian
Di Panti Sosial TresnaWerdha ”Puspakarma” Mataram
F. Metode Penelitian
Menggunakan rancangan penelitian two group pre-post test design. Tehnik
pengambilan sampel yaitu menggunakan tehnik total sampling, dengan
jumlah sampel sebanyak 24 responden. Analisa data menggunakan uji
statistic t-test.
G. Kelebihan Dan Kekurangan
a. Kelebihan
 Meminimalkan konsumsi obat bagi pasien yang banyak
mengandung efek samping
 Meminimalkan biaya bagi pasien
 Hasil dari penelitian ini bisa ditiru atau diaplikasikan di
rmasyarakat
 Tehnik pengambilan sampel yaitu menggunakan tehnik total
sampling
b. Kekurangan
 Pada jurnal ini tidak menjelaskan secara detail langkah
pengompresan, tidak ada gambar per langkah dalam melalukan
kompres hangat dengan jahe.
 Jurnal tidak menyampaikan kontraindikasi terhadap kompres
hangat dengan jahe secara jelas.
BAB II

PEMBAHASAN
ANALISA JURNAL (PICO)
1. Problem
Populasi yang diambil adalah semua lansia yang mengalami nyeri artritis
reumatoid di Panti Sosial Tresna Werdha ”Puspakarma” Mataram yang
berjumlah sebanyak 24 orang
2. Intervention
Peneliti menggunakan lembar observasi berupa Skala Bourbonai suntuk
mengukur intensitas nyeri saat Pre-Test dan Post-test dengan melihat respon
subyek; apabila responden terlihat berkomunikasi dengan baik maka
termasuk nyeri ringan, apabila responden terlihat mendesis, menyeringai,
menunjukan lokasi nyeri, dapat mendiskripsikan nyeri , dan bisa mengikuti
perintah dengan baik maka termasuk nyeri sedang, dan apabila responden
tidak mengikuti perintah tetapi dapat merespon terhadap tindakan, dapat
menunjukan lokasi nyeri, tidak dapat mendiskripsikanya, tidak dapat diatasi
dengan alih posisi, napas panjang maka termasuk nyeri berat.
Prinsip kerja kompres jahe adalah dengan cara memanaskan terlebih dahulu
rimpang jahe diatas api atau bara dan kemudian ditumbuk atau di parut dan
ditempelkan pada daerah persendian yang mengalami nyeri dan kemudian
dibungkus dengan menggunakan plastik untuk mengantisipasi agar jahe tidak
jatuh, kompres jahe ini dilakukan selama 20 menit selang 2 minggu rutin.
Selain itu kompres jahe dapat dilakukan dengan cara mengompres dengan air
rendaman jahe dan hasil maksimal akan dicapai dalam waktu 20 menit dan
mengganti air rendamannya setiap 2 menit.Kompres jahe memiliki
kandungan enzim siklo-oksigenasi yang dapat mengurangi peradangan pada
penderita asam urat,selain itu jahe juga memiliki efek farmakologi yaiutu efek
panas dan pedas(zingerol dan oleoresin tinggi)dimana senyawa ini dapat
meredakan rasa nyeri,kaku dan spasme otot atau terjadinya vasodilatasi
pembuluh darah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian air rebusan jahe merah dapat
menurunkan skala nyeri rata-rata 1,37 dengan standar deviasi 1,03. Hal ini
sesuai dengan teori bahwa air rebusan jahe mengandung gingerol diduga
dapat memblok produksi prostaglandin sehingga dapat menurunkan nyeri
sendi pada penderita arthritis rheumatoid.
3. Comparison
Hasil metode perbandingan dalam penanganan nyeri pada kasus RA pada
lansia adalah : bahwa terapi kompres hangat dengan jahe terhadap perubahan
intensitas nyeri pada lansia yang menderita arthritis rheumatoid dibanding
Model comfort fod for the soul (aspek relasasi dengan slow deep breath dan
doa diiringi alunan musik) “Peningkatan kenyamanan lansia dengan nyeri
rheumatoid arthritis melalui model Comfort Food For The Soul,Dhina
Widayati1, Farida Hayati”adalah lebih simple,ekonomis dan efisien.
Keuntungan lain dalam pemberian kompres hangat dan terapi massage jahe
yang dimana dapat dijadikan sebagai alternatif pilihan untuk menurunkan
intensitas nyeri arthritis reumatoid pada lansia adalah pemberian therapy ini
secara non farmakologis yang relatif tidak menimbulkan efek samping
apapun.
4. Outcome
Menunjukkan bahwa intensitas nyeri pada kelompok lansia sebelum
diberikan terapi kompres hangat sebagian besar yaitu dalam kategori nyeri
ringan sebanyak 4 responden (16,67%), nyeri sedang sebanyak 6 responden
(25%), dan nyeri berat 2 responden (8,33%).
Dan di dapatkan dari keseluruhan kelompok sebelum diberikan perlakuan dari
kategori nyeri ringan 8 responden (33,33%) nyeri sedang sebanyak 12
responden (50%) dan nyeri berat 4 responden (16,67%)
Kelompok lansia setelah diberikan terapi kompres hangat dan terapi masase
jahe berturut-turut dan diobservasi, pada kelompok lansia yang diberi
kompres hangat dalam kategori nyeri ringan sebanyak 8 responden (33,33%),
nyeri sedang sebanyak 4 responden (16,67%).
Pada kelompok lansia yang diberikan terapi masase jahe yaitu dalam kategori
nyeri ringan sebanyak 5 responden (20,83%), nyeri sedang sebanyak 7
responden (29,17%). Dan di dapatkan dari keseluruhan kelompok responden
setelah diberikan perlakuan dari kategori nyeri ringan 13 responden (54,17%)
nyeri sedang sebanyak 11 responden (45,83%).Terapi kompres hangat dengan
pemberian masase terapi jahe adalah tindakan perawatan yang secara ilmiah
terbukti bisa menurunkan intensitas nyeri pada pasien lansia yang menderita
arthritis rheumatoid,dengan efek samping yang minimal dikarenakan tindakan
ini merupakan terapi non farmakologis.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,


Edisi Revisi V. Rineka Cipta: Jakarta.
Arikunto,S.2006.Prosedur penelitian suatu pendekatan
peraktek.Jakarta:Rineka medika
Brunner & Suddarth. (2004). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah vol 1.
Jakarta: EGC
Chayatin,M., Santoso. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep Dan
Aplikasi Edisi 2. Salemba Medika: Jakarta.
Darmojo, B. (2006). Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan UsiaLanjut) Edisi
Ke-3, Balai Pustaka FKUI, Jakarta.
Hegner,B.R., Caldwell,E. 2003. Asisten Keperawatan Suatu Pendekatan
Proses Keperawatan. Ed.6. EGC: Jakarta.
Hidayat, A.A. 2006. Pengantar kebutuhan dasar manusia : aplikasi konsep
dan proses keperawatan. jakarta : salemba mediak
Irianto,K. 2004. Struktur Dan Fungsi Tubuh Manusia Paramedis, Bandung:
Yrama Widya.
Kenworthy. (2002). Common Foundation Studies in Nursing , Third Edition,
Churchill Livingstone, USA
Kozier,B., Berman,A. 2009. Buku Ajar Praktek Keperawatan Klinis.Ed. 5.
EGC: Jakarta.
Lukito, 2007. Jahe dan hasil olahannya.jakarta: pustaka sinar harapan.
Lukman., Ningsih,N. 2011. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan Sistem Muskuloskletal, Salemba Medika: Jakarta.
Maheshwari H.2002.Pemanfaatan obat alami: Potensi dan prospek
pengembangan (online). http://
rudct.tripod.com./sem2_012/hera_maheshwari.htm
Mubarak, Wahit Iqbal dan Chayatin, Nurul, 2009. Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed. Rev. Rineka
Cipta: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai