Oleh:
EKA SUSANTI 191FK01038
MEYRA MUTIARA 191FK01073
PADILLA MUTIARA NINGRUM 191FK01086
SAPRENI AGUSTINA 191FK01110
SITI NURAENI 191FK01124
SURYADI 191FK01128
TINGKAT 3B
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
1. Identitas klien
Nama : Ny. S
Umur : 49 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan : Menikah
Informan : Ny. S
Alamat : Jl. Sawi RT 38 RW 07, Banjarbaru Utara
B. RIWAYAT PENYAKIT
Klien merupakan seorang ibu rumah tangga. Klien mengatakan gula
darah klien tinggi. Klien mengatakan merasa cemas dengan keadaannya
MK : Gangguan alam perasaan : kecemasan
C. FAKTOR PRESIPITASI
1. Faktor sosial budaya
Klien tidak mempunyai hambatan dengan sosial budayanya
2. Faktor biokimia
Adanya rasa khawatir karena penyakitnya sekarang sudah dialaminya
sejak beberapa bulan yang lalu, klien merasa gula darah klien tinggi.
3. Faktor psikologis
Adanya masalah yang tidak hilang-hilang. Dimana klien merasa
cemas dengan masalahnya.
D. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Faktor perkembangan
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang sama
seperti ini
sebelumnya
2. Faktor komunikasi dalam keluarga
Komunikasi antar anggota keluarga baik, saat mempunyai masalah,
klien sering
4. Faktor genetik
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan
klien.
E. PEMERIKSAAN FISIK (Rabu, 27 April 2016)
1. Tanda-tanda vital
TD : 160/100 mmHg
N : 88 x/menit
R : 20 x/menit
T : 36,9
o
C
GD
S :
131
Asam Urat : 5,5
2. Ukuran
BB : 65 Kg
TB : 163 cm
3. Keluhan fisik
Klien mengatakan kepala pusing dan
sakit kepala. MK : Gangguan rasa
nyaman
F. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Ke
t:
: Laki-laki : Menikah
2
6 : Klien
Penjelasan : Klien mengatakan tinggal bertiga bersama suami dan anak laki-lakinya yang
berusia 12 dan 17 tahun. Sedangkan orang tua dan saudara-saudaranya tinggal di jawa.
MK : tidak ada
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Saat di wawancara, apakah ada bagian tubuh yang tidak disukai,
klien mengatakan senang dengan keadaan tubuhnya dari rambut
sampai ujung kaki. Klien juga mengatakan tidak mempunyai bagian
tubuh yang tidak disukai.
b. Identitas diri
Klien seorang ibu rumah tangga. Biasanya klien menghabiskan
waktu luangnya dengan membersihkan rumah dan berbincang-
bincang dengan anak dan suaminya.
c. Peran
Klien berperan sebagai istri dan ibu bagi anaknya.
d. Ideal diri
Saat di wawancara, klien mengatakan bercita-cita ingin
menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya.
e. Harga diri
Klien mengatakan hubungan dengan keluarga dan tetangga
baik, namun kadang-kadang merasa takut dan cemas.
MK : Gangguan alam perasaan : cemas
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti, suami dan anak.
Klien mengatakan hanya tinggal dengan suami dan anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
klien mengatakan mengikuti beberapa kegiatan kelompok atau
masyarakat,
seperti yasinan.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan
dengan orang
lain.
MK : Tidak ada
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam. Saat ditanya, apakah klien melaksanakan
sholat 5 waktu, klien menjawab iya.
b. Kegiatan ibadah
Klien melakukan kegiatan sholat 5 waktu.
MK : tidak da
G. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Klien berpenampilan rapi, pakaian yang digunakan sesuai dengan
tempatnya. Rambut klien tersisir rapi.
MK : Tidak ada
2. Pembicaraan
Klien berbicara dengan jelas dan menjawab pertanyaan yang
diberikan dengan tepat, selama proses wawancara klien berbicara
mengenai satu topik dengan
jelas.
MK : Tidak ada
3. Aktivitas motorik
Saat wawancara klien nampak tenang dalam berbicara, tidak ada
gerakan yang diulang-ulang ataupun gemetar. Namun saat
membicarakan penyakitnya klien
tampak sedikit cemas
MK : tidak ada
4. Alam perasaan
Klien tidak menunjukkan ekspresi yang berlebihan saat sedih
maupun gembira. Klien terlihat senang saat menceritakan
pengalamannya yang
menyenangkan.
MK : tidak ada
5. Afek
Dari hasil observasi afek yang ditunjukkan klien sesuai dengan
stimulus yang diberikan.
MK : Tidak ada
6. Interaksi selama wawancara
Selama proses wawancara, klien mau menjawab pertanyaan
perawat. Kontak mata klien bagus dan klien menatap wajah perawat
saat wawancara dan mau menjawab pertanyaan perawat dengan
panjang lebar. Klien nampak gelisah.
MK : Tidak ada
7. Persepsi – sensorik
Klien mengatakan tidak pernah
mengalami halusinasi.
MK : tidak ada
8. Proses pikir
Selama wawancara, pembicaraan klien singkat dan tidak berbelit-
belit, tidak diulang berkali-kali, dan ada hubungannya antara satu
kalimat dengan kalimat
lainnya
dalam satu
topik. MK :
Tidak ada
9. Isi pikir
Klien mengatakan tidak mengalami
gangguan isi pikir. MK : Tidak ada
11. Memori
Klien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di
masa lalu maupun ini. Klien juga ingat ketika ditanyakan apakah
tadi klien sudah makan atau belum. Klien tidak pernah
mengalami gangguan daya ingat baik jangka panjang maupun
jangka pendek.
MK : Tidak ada
ADAFTIF MALADAFTIF
√ Bicara dengan orang lain - Minum alkohol
√ Mempu menyelesaikan masalah - Reaksi lambat/berlebihan
√ Tehnik relaksasi - Bekerja berlebihan
Aktivitas kostruktif - Menghindar
Olahraga - Mencederai diri
- Memendam masalahnya
Penjelasan:
K. ASPEK MEDIS
Klien mengatakan mengonsumsi obat dari toko-toko biasa.
M. POHON MASALAH
TUK : 1. Adakan kontak sering dan singkat Dapat mengetahui kapan klien
2. Klien dapat mengidentifikasi secara bertahap. mengalami kecemasan.
dan menggambarkan perasaan 2. Bantu klien untuk Untuk mengadopsi koping yang
tentang kecemasannya dengan mengidentifikasi dan baru, klien pertama kali harus
KH : menggambarkan perasaan yang menyadari perasaan dan
a. Klien dapat menyebutkan mendasari kecemasannya. mengatasi penyangkalan yang
waktu, isi, frekuensi 3. Kaitkan perilaku klien dengan disadari atau tidak disadari
timbulnya kecemasan. perasaan tersebut Mengetahui cara yang terbaik
b. Klien dapat mengungkapkan 4. Gunakan pertanyaan terbuka untuk mengontrol kecemasan
perasaannya terhadap beralih dari topik yang tidak
kecemasannya. mengancam ke isu konflik
5. Tinjau penilaian terhadap stresor,
TUK : nilai-nilai yang terancam dan cara
3. Klien dapat mengidentifikasi konflik berkembang
penyebab kecemasannya dengan 6. Identifikasi bersama klien cara /
KE : tindakan yang dilakukan jika
a. Klien dapat menceritakan terjadi kecemasan.
penyebab kecemasan 7. Ajarkn teknik distraksi dan
b. Klien dapat menyebutkan relaksasi
tindakan yang biasanya
dilakukan untuk
mengendalikan
kecemasannya.
c. Klien dapat memilih cara
mengatasi kecemasannya.
2 Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji KU klien dan memonitor 1. Untuk mengetahui keadaan
keperawatan selama 1 x 30 meni, kesehatan klien.
tanda-tanda vital
diharapkan gangguan rasa nyaman 2. Untuk mengetahui lokasi,
pada klien berkurang, dengan kriteria 2. Kaji nyeri klien frekuensi nyeri yang
hasil : dirasakan klien.
3. Anjurkan posisi senyaman
a. Klien mampu mengontrol 3. Untuk meminimalisir rasa
kecemasan mungkin nyeri yang dirasakan oleh
b. Kualitas tidur dan istirahat 4. Ajarkan latihan teknik relaksasi klien.
adekuat 4. Dengan teknik distraksi dan
c. Status lingkungan yang nyaman dan distraksi. relaksasi, dapat mengalihkan
rasa nyeri klien dan
mengurangi ras nyeri pada
klien.
P. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
A:
- Gangguan alam
perasaan : kecemasan
P:
Masalah teratasi,
hentikan intervensi.
A: Gangguan rasa
nyaman
P: Masalah belum
teratasi, lanjutkan
intervensi :
- Kaji keadaan
umum klien dan
memonitor
tanda-tanda vital.
- Anjurkan posisi
senyaman
mungkin
Q. CATATAN PERKEMBANGAN
A: Gangguan rasa
nyaman
P: Masalah teratasi
- Kaji keadaan
umum klien dan
memonitor
tanda-tanda vital
IMPLEMENTASI TAK
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan dengan Kecemasan
Nama pasien : Ny.P
Hari / Tanggal : Rabu, 27 April 2016 SP : 1( interaksi 1 )
A. Proses Keperawatan
situasi(distraksi)
4) Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik
pengalihan situasi (distraksi) untuk mengatasi ansietas
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan
agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi.
b. Membantu pasien mengenal ansietas.
c. Mengajarkan pasien teknik distraksi untuk
meningkatkan control dan rasa percayadiri :
pengalihan situasi.
B. Strategi Komunikasi
1) Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
c. Kontrak :
1) Topik
“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini”
3) Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Subyektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita ngobrol tentang
masalah yang Ibu rasakan dan latihan distraksi?”
2) Obyektif
“Coba Ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.”
SP : 2 dan ( interaksi 2 )
C. Proses Keperawatan
Data Objektif
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan Tindakan Keperawatan
D. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
c. Kontrak :
1) Topik
2) Waktu
“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini”
“Ouw jadi ibu merasa cemas dengan penyakit ibu dan merasa
kadar gula darah ibu tinggi?. Jika boleh saya tahu, bagaimana
cara Ibu mengatasinya?”
“Saya mengerti bagaimana perasaan Ibu. Setiap orang akan
memiliki perasaan yang sama jika diposisi Ibu. Yang perlu Ibu
ketahui adalah Ibu saat ini berada pada tingkat kecemasan yang
ringan. Untuk itu, Ibu perlu melakukan terapi disaat ibu
merasakan perasaan cemas yang berat. Terapi ini akan
membantu menurunkan tingkat kecemasan Ibu. Bagaimana kalau
sekarang kita coba mengatasi kecemasan ibu dengan latihan
relaksasi dulu, yaitu dengan cara tarik nafas dalam, ini
merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecemasan yang
ibu rasakan”
“Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, ibu
perhatikan saya, lalu ibu bisa mengikuti cara yang sudah saya
ajarkan. Kita mulai ya bu. Ibu silakan duduk dengan posisi
seperti saya. Pertama-tama, ibu tarik nafas dalam perlahan-
lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu ibu
hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-
lahan. Sekarang coba ibu praktikkan”
“Bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa
melakukan latihan ini selama 5 sampai 10 kali sampai ibu merasa
relaks atau santai. Selain cara tersebut untuk mengatasi
kecemasan ibu, ibu bisa melakukan dengan metode pengalihan
yaitu dengan ibu melepas kecemasan dengan tertawa,
berolahraga,menulis kecemasan ibu disebuah kertas,bersantai
seperti jalan-jalan atau ibu juga bisa mengatasinya dengan
mendengarkan musik.
“Nah, Selanjutnya kita latihan distraksi, dimana distraksi ini
bermanfaat untuk mengalihkan rasa cemas ibu sehingga membuat
pikiran dan fisik ibu relak atau santai. Dalam teknik ini ibu harus
melakukan hal-hal yang dapat membuat ibu relak misalnya
dengan menonton acara televisi kesukaan ibu, membaca buku
atau majalah yang ibu suka, atau dengan mendengar music yang
ibu sukai. Nah, sekarang ibu sudah tau kan hal-hal apa saja yang
dapat ibu lakukan untuk mengurangi rasa cemas ibu. Nanti
apabila ibu merasa cemas lagi, ibu bisa melakukan salah satu
teknik distraksi atau pengalihan yang saya beritahu tadi.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1. Subyektif
1. Topik