Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

“N” DENGAN GANGGUAN


SNENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENGLIHATAN DI RUANG
SAWIT RSKD DADI PROVINSI SULAWESI SELATAN
STASE KEPERAWATAN JIWA
NERS ANGKATAN XI

DISUSUN OLEH :
IRMA SURYANTI DUNGGIO, S.Kep
NIM. C03119101

MENGETAHUI :
PRESEPTOR
Ns. Firmawati, M.Kep TTD :
AKADEMIK
PRESEPTOR KLINIK Ns. Kamaludin Palinrungi, M.Kep TTD :
1. TGL :
TANGGAL
2. TEPAT WAKTU
PENGUMPULAN
3. TERLAMBAT

SARAN PRESEPTOR
AKADEMIK/KLINIK

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
TAHUN 2021
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

Ruang rawat : Ruang Sawit Tanggal Dirawat : 9 Tahun

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. N Tanggal Pengkajian : 09 Mar 2021
Umur : 36 Tahhun RM No. :
Informan : Klien

II. ALASAN MASUK


Pada saat dilakukan pengkajian, klien mengatakan diantar oleh
keluarga karena sering berjalan-jalan. Klien juga mengatakan pernah
mengamuk dikarenakan tidak diizinkan masuk ke dalam rumah oleh
keluarga. Klien mengatakan sering melihat bayangan pada malam
hari setiap kali ingin tidur malam.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang berhasil
Tidak berhasil
3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik

Aniaya Seksual

Penolakan

Kekerasan dalam Keluarga

Tindakan criminal

Jelaskan No. 1, 2, 3 : Pada saat dilakukan pengkajian,


klien mengatakan bahwa ia punya gangguan jiwa dan sudah
dirawat selama 9 tahun. Pengobatan yang dilakukan tidak
berhasil. Klien pernah melakukan aniaya fisik dengan memukul
adiknya pada saat klien berusia 25 tahun
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?


Ya Tidak
5. Hubungan Keluarga
Gejala : Tidak ada
Riwayat Pengobatan/Perawatan : Tidak ada
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

6. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :


Pada saat pengkajian, klien mengatakan tidak memiliki masa lalu
yang tidak menyenangkan. Klien mengatakan ingin pulang namun
selalu tidak diizinkan oleh keluarga untuk masuk ke dalam rumah
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : N: S: P:
2. Ukur : TB : BB : Turun Naik
3. Keluhan Fisik : Ya Tidak Jelaskan : Klien mengatakan
tidak ada keluhan fisik yang ia rasakan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

: Perempuan : Tinggal serumah


: Laki-Laki : Orang Terdekat
: Meninggal : Umur
: Cerai/Putus Hubungan : Pasien/Klien
Jelaskan : Pada saat dilakukan pengkajian, klien mengatakan
bahwa keluarga tidak mempunyai penyakit yang sama dengan
klien. Yang tinggal serumah dengan klien adalah kedua orang tua
dan adiknya yang nomor 3, 4, 5, 6 dan 4 orang keponakannya
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
2. Konsep diri :
a. Citra tubuh : Pada saat dilakukan pengkajian, klien
mengatakan bagian tubuh yang ia sukai
adalah tangannya karena bisa digunakan
untuk merokok. Tidak ada bagian tubuh
yang ia tidak sukai
b. Identitas : Pada saat dilakukan pengkajian, klien
mengatakan sebelum dirawat klien bekerja
sebagai pencari ikan dilaut, dan ia puas
dengan pekerjaannya tersebut. Klien juga
mengatakan merasa puas dengan
identitasnya sebagai laki-laki
c. Peran : Pada saat dilakukan pengkajian, klien
mengatakan bahwa ia sebelum masuk
rumah sakit ia berperan sebagai orang yang
menyediakan air untuk keluarganya dan
ketika di Rumah Sakit ia sebagai orang yang
bertanggung jawab dalam pembagian nasi
kepada pasien lain selama di Rumah sakit
d. Ideal diri : Pada saat dilakukan pengkajian, klien
mengatakan bahwa ia berharap agar bisa
cepat sembuh dan bisa pulang untuk dapat
berkumpul dengan keluarga dan bekerja
sebagai nelayan
e. Harga diri : Pada saat dilakukan pengkajian, klien
mengatakan bahwa hubungan ia dengan keluarga dan teman
sesama pasien terjalin baik. Hanya saja keluarga klien masih
belum mau bukakan pintu pada klien jika klien ke rumah
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial :
a. Orang terdekat : Pada saat dilakukan pengkajian, orang
terdekat dengan klien di rumah adalah adik ketiganya dan
orang terdekat di Rumah Sakit yaitu sesama pasien dan
perawat
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Pada
saat dilakukan pengkajian, klien mengatakan bahwa ia di
Rumah Sakit sebagai orang yang membagikan makanan
untuk pasien yang lain
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Pada
saat dilakukan pengkajian, klien tidak mengalami hambatan
untuk berhubungan dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

4. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan : Pada saat dilakukan pengkajian, klien
mengatakan bahwa klien beragama Islam
b. Kegiatan ibadah : Pada saat dilakukan pengkajian, klien
mengatakan selama masuk di Rumah Sakit klien tidak pernah
melakukan kegiatan ibadah karena merasa lelah
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Pada saat dilakukan pengkajian, klien tampak rapi.
Cara pakai pakaian klien juga sesuai
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu
Tidak mampu menilai pembicaraan
Jelaskan : Pada saat dilakukan pengkajian, cara berbicara klien
tidak cepat, namun agak lambat dan pelan. Klien tidak gagap, tidak
apatis dan juga tidak membisu.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

3. Aktivitas Motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimaser Tremor Kompulsif
Jelaskan : Pada saat dilakukan pengkajian, klien tampak sehat.
Tidak lesu, tidak tegang, tidak gelisah, tidak tremor. Aktivitas
motoriknya baik
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
4. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir
Gembira berlebihan
Jelaskan : Pada saat dilakukan pengkajian, klien tampak sedih.
Karena klien mengatakan ingin pulang dari Rumah Sakit namun
tidak diizinkan oleh keluarga untuk masuk ke dalam rumah
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

6. Interaksi selama wawancara


Bermusuhan Tidak kooperatif
Mudah tersinggung Kontak mata kurang
Defensi curia
Jelaskan : Pada saat dilakukan pengkajian, pada saat interaksi
selama wawancara klien selalu kontak mata dengan perawat
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

7. Persepsi : Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penciuman
Jelaskan : Pada saat dilakukan pengkajian, klien mengatakan
sering melihat bayangan pada malam hari ketika akan tidur
Masalah Keperawatan : Gangguan Sensori Persepsi Halusinasi
Penglihatan

8. Proses Pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of ideas Blocking
Pengulangan pembicaraan/preservasi
Jelaskan : Pada saat dilakukan pengkajian, klien tidak mengalami
gangguan proses pikir seperti sirkumstansial, tangensial,
kehilangan asosiasi, flight of ideas, dan blocking
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan : Pada saat dilakukan pengkajian klien tidak memiliki
masalah terhadap isi pikir dan waham
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

10. Tingkat Kesadaran


Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi
Waktu Tempat Orang
Jelaskan : Pada saat dilakukan pengkajian tingkat
kesadaran klien kompomentis, tidak mengalami disorientasi
waktu, tempat, dan orang
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan : Pada saat dilakukan pengakajian, klien tidak
memiliki gangguan memori / daya ingat
Masalah Keperawatn : Tidak ada masalah

12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


Mudah beralih Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak berhitung sederhana

13. Kemampuan Penilaian


Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan : Tidak dilakukan pengkajian, karena fokus pada 7
diagnosa keperawatan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : Pada saat dilakukan pengkajian, klien tidak
mengingkari penyakit yang dideritanya, ia tidak menyalahkan
hal-hal yang ada diluar dirinya. Dia menyadari dengan penyakit
yang ia alamai
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total
2. BAB / BAK
Bantuan minimal Bantuan total
3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantuan total
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : 10.00 WITA s/d 12.00 WITA
Tidur malam lama : 09.00 WITA s/d 06.00 WITA
Aktivitas sebelum/sesudah tidur : Berdo’a sebelum/sesudah tidur
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjut : Ya Tidak
Sistem pendukung : Ya Tidak
8. Aktivitas di dalam rumah
Mempersiapkan makanan : Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah: Ya Tidak
Mencuci pakaian : Ya Tidak
Pengaturan keuangan : Ya Tidak
9. Aktivitas di luar rumah
Belanja : Ya Tidak
Transportasi : Ya Tidak
Lain-lain : Ya Tidak
Jelaskan : Klien mengatakan aktivitasnya di luar rumah yaitu mencari ikan di
laut. Kalau di dalam rumah, klien bertugas sebagai penyedia air untuk anggota
keluarga
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Teknik relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya Lainnya
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan : Klien
mengatakan pernah berkelahi dengan sesama pasien
Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan
Masalah dengan pendidikan, uraikan
Masalah dengan pekerjaan, uraikan
Masalah dengan perumahan, uraikan
Masalah dengan ekonomi, uraikan
Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan
Masalah lainnya, uraikan
Masalah Keperawatan :
X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG
Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presipitasi Penyakit fisik
Koping Obat-obatan
Lainnya :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik :
Terapi medik : 1. Risperidone (2mg) 3x sehari
2. Trihexyphenidyl HCl (5mg) 3x sehari

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Perilaku Kekerasan
2. Harga Diri Rendah
3. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan

Gorontalo, 10 Maret 2021


Mahasiswa Profesi Ners

Irma Suryanti Dunggio, S.Kep


NIM. C03119101
ANALISA DATA
No Data Masalah
Keperawatan
1. Data Subjektif : Gangguan Sensori
1. Klien mengatakan pernah mengamuk dan Persepsi :
memukul adiknya pada saat klien berusia 25 Halusinasi
tahun Penglihatan
2. Klien mengatakan sering melihat bayangan
pada malam hari ketika akan tidur
3. Klien mengatakan ingin pulang rumah
namun tidak diterima oleh keluarga,
keluarga klien menutup pintu dan tidak
mengizinkan klien masuk dalam rumah
Data Objektif :
1. Klien menceritakan alasan ia masuk ke
Rumah Sakit
2. Kontak mata klien (+)

POHON MASALAH
Resiko Perilaku Kekerasan
EFEK

Gangguan Sensori Persepsi ;


Halusinasi Penglihatan
CORE PROBLEM

Harga Diri Rendah


ETIOLOGI

DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan
2. Resiko Perilaku Kekerasan
3. Harga Diri Rendah
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Inisial Klien : Tn.N Ruangan : Sawit RM No. :

Pasien Keluarga
No.
SP I P SP I K
1. Identifikasi Halusinasi: Isi, Frekuensi, Diskusikan masalah yang dirasakan
waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, keluarga dalam merawat pasien
respon
2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi: Jelaskan pengertian halusinasi, tanda dan
Hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan gejala halusinasi, Dan proses terjadinya
kegiatan halusinasi (Gunakan booklet)

3. Latih cara mengontrol halusinasi dengan Jelaskan cara merawat halusinasi


menghardik
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk Latih cara merawat halusinasi : Hardik
latihan menghardik
Aanjurkan membantu pasien sesuai
jadwal dan beri pujian

SP II P SP II K
1. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri Evaluasi kegiatan keluarga dalam /
pujian melatih pasien menghardik. Berikan
pujian
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
obat (Jelaskan 6 Benar: jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara kontuinitas minum obat)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk Latih cara memberikan / membimbing
latihan menghardik dan minum obat minum obat
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
dan memberikan pujian

SP III P SP III K
1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik & Evaluasi kegiatan keluarga dalam
obat beri pujian merawat/melatih pasien menghardik dan
memberikan obat. Beri pujian
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan Jelaskan cara bercakap-cakap dan
bercakap-cakap saat terjadi halusinasi melakukan kegiatan untuk mengontrol
halusinasi
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk Latih dan sediakan waktu bercakap-cakap
latihan menghardik, minum obat dan dengan pasien terutama saat halusinasi
bercakap-cakap
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
dan memberikan pujian

SP IV P SP IV K
1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik & Evaluasi kegiatan keluarga dalam
obat & bercakap-cakap. Beri Pujian merwat/melatih pasien
menghardik,memberikan obat &
bercakap-cakap. Beri pujian.
2. Memberikan pendidikan kesehatan Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda
tentang penggunaan obat secara teratur kambuh, rujukan
3. Menganjurkan pasien memasukkan ke Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
dalam jadwal kegiatan harian dan memberikan pujian
SP V P SP V K
1 Evaluasi kegiatan latihan menghardik & Evaluasi kegiatan kegiatan keluarga
obat & bercakap-cakap & kegiatan dalam merawat/ Melatih pasien
harian. Beri pujian. menghardik & memberikan obat &
bercakap-cakap & melakukan kegiatan
harian dan follow up. Beri Pujian
2 Latih kegiatan harian Nilai Kemampuan keluarga merawat
pasien
3 Nilai Kemampuan yang telah mandiri Nilai kemampuan keluarga melakukan
kontrol ke RSJ/PKM
4 Nilai apakah halusinasi terkontrol
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Inisial Pasien : Tn. N Ruangan : Sawit RM No. :
Hari / Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Tanggal / Jam Keperawatan
Rabu, 10 Gangguan Sensori 1. Membina Hubungan S :
Maret 2021 Persepsi : Halusinasi Saling Percaya (BHSP) 1. Klien mengatakan mau dirawat oleh perawat
Penglihatan 2. Mengidentifikasi 2. Klien mengatakan bahwa klien melihat bayangan pada malam hari,
Pukul : 10.30 Halusinasi : Isi, bayangan tersebut timbul jika klien akan tidur, jika bayangan itu muncul
WITA Frekuensi, Waktu klien mengatakan akan menutup matanya
Terjadi, Situasi 3. Klien mengatakan bahwa ia paham dengan apa yang diajarkan oleh Perawat
Pencetus, Perasaan, 4. Klien mengatakan kegiatan menghardik dilakukan setiap 1x / hari
Respon
3. Melatih cara O :
mengontrol halusinasi 1. Klien tampak kooperatif
dengan menghardik 2. Kontak mata (+), klien menceritakan bagaimana mulanya ia bisa melihat
4. Masukkan pada jadwal bayangan
kegiatan untuk latihan 3. Klien melakukan cara menghardik halusinasi
menghardik
A:
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan

P : Latih menghardik halusinasi 1x dalam sehari


Sabtu, 13 Gangguan Sensori 1. Mengevaluasi kegiatan S :
Maret 2021 Persepsi : Halusinasi menghardik. Memberi 1. Klien mengatakan masih melihat bayangan-bayangan pada malam hari
Penglihatan pujian. 2. Klien mengatakan masih mengingat dan tahu cara menghardik halusinasi.
Pukul : 12.30 2. Melatih cara Klien paham dengan apa yang dijelaskan oleh perawat tentang minum obat
WITA mengontrol halusinasi secara teratur
dengan obat (Jelaskan 6 3. Klien mengatakan menghardik dilakukan setiap 1x/hari dan minum obat 3x
Benar: jenis, guna, sehari
dosis, frekuensi, cara
kontuinitas minum O :
obat) 1. Klien nampak menceritakan bagaimana ia melihat bayangan dan
3. Memasukkan pada mempraktekkan cara menghardik
jadwal kegiatan untuk 2. Klien dapat menyebutkan 6 benar obat secara benar
latihan menghardik dan 3. Kegiatan minum obat dilakukan sesuai jadwal yaitu 3x dalam sehari setelah
minum obat makan

A : Gangguan Sensori Persepsi Halusinasi Penglihatan (+)

P : Minum obat secara teratur 3x sehari setelah makan


Senin, 15 Gangguan Sensori 1. Mengevaluasi kegiatan S :
Maret 2021 Persepsi : Halusinasi latihan menghardik & 1. Klien mengatakan masih melihat bayangan-bayangan pada malam hari
Penglihatan obat beri pujian 2. Klien mengatakan masih mengingat dan tahu cara menghardik halusinasi.
Pukul : 11.30 2. Melatih cara Klien paham dengan apa yang dijelaskan oleh perawat tentang minum obat
mengontrol halusinasi secara teratur dan cara bercakap-cakap dengan orang lain
dengan bercakap-cakap 3. Klien mengatakan menghardik dilakukan setiap 1x/hari dan minum obat 3x
saat terjadi halusinasi sehari dan bercakap-cakap setiap 2x sehari
3. Memasukkan pada
jadwal kegiatan untuk O :
latihan menghardik, 1. Klien nampak menceritakan bagaimana ia melihat bayangan dan
minum obat dan mempraktekkan cara menghardik. Klien dapat menyebutkan 6 benar obat
bercakap-cakap secara benar
2. Klien dapat mempraktekan cara bercakap-cakap dengan orang lain
3. Kegiatan bercakap-cakap dengan orang lain dijadwalkan setiap 2x sehari

A : Gangguan Sensori Persepsi Halusinasi Penglihatan (+)

P : Latih bercakap-cakap dengan orang lain setiap 2x sehari


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
STASE KEPERAWATAN JIWA
NERS ANGKATAN XI

DISUSUN OLEH :
IRMA SURYANTI DUNGGIO, S.Kep
NIM. C03119101

MENGETAHUI :
PRESEPTOR
Ns. Firmawati, M.Kep TTD :
AKADEMIK
PRESEPTOR KLINIK Ns. Kamaludin Palinrungi, M.Kep TTD :
1. TGL :
TANGGAL
2. TEPAT WAKTU
PENGUMPULAN
3. TERLAMBAT

SARAN PRESEPTOR
AKADEMIK/KLINIK

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
TAHUN 2021
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 1 Pasien : Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara mengontrol


halusinasi, mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara pertama menghardik
halusinasi

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien cukup kooperatif, klien mampu menjawab semua pertanyaan yang diberikan,
klien mengatakan jika klien sering melihat bayangan pada malam hari ketika hendak
akan tidur.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya
b. Klien dapat mengontrol halusinasinya
c. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal
4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu klien mengenali halusinasi
b. Melatih klien mengontrol halusinasi :
1) Menghardik halusinasi
2) Menggunakan obat-obat secara teratur
3) Bercakap-cakap dengan orang lain
4) Melakukan aktivitas yang terjadwal

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Komunikasi Terapeutik
“Assalamu’alaikum. Selamat pagi Pak. Perkenalkan nama saya Ners Irma
Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Gorontalo, hari ini saya mau
berbincang-bincang dengan bapak, bapak N. Bersedia? Nanti selama 2 minggu
kedepan saya akan berbincang-bincang dengan bapak melalui media handphone
ini.” (membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien)
b. Validasi
“Bagaimana perasaan bapak N. Hari ini? Apa keluhan bapak N. Hari ini? Apakah
tidur bapak N. Nyenyak?”
c. Kontrak (Topik)
“Baiklah bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang halusinasi yang bapak
alami selama ini.. Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau 5 menit? Bapak mau berbincang-bincang dimana? Baiklah disini saja ya.”

2. Fase Kerja
“Apakah Pak N melihat bayangan? Apakah bayangan itu sering timbul setiap waktu?
Kapan paling sering bapak melihat bayangan itu? Berapa kali sehari Pak N alami?
Pada waktu apa bayangan itu muncul? Apakah pada waktu sendiri? Apa yang Pak N
lakukan juga melihat bayangan itu? Apakah bayangan itu hilang? Bagaimana kalau
kita belajar cara-cara untuk mencegah bayangan-bayangan itu muncul? Pak N, ada 4
cara untuk mencegah bayangan-bayangan itu muncul. Pertama dengan menghardik
bayangan tersebut, kedua dengan meminum obat dengan teratur, ketiga dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain, dan keempat melakukan kegiatan yang sudah
terjadwal. Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.
Caranya sebagai berikut: saat bayangan-bayangan itu muncul, langsung Pak N tutup
mata sambil bilang, : pergi-pergi, saya tidak mau lihat, saya tidak mau lihat. Kamu
palsu. Begitu diulang-ulang sampai bayangan itu tidak muncul lagi. Coba Pak N
peragakan! Nah begitu, bagus! Coba lagi! Ya bagus Pak N sudah bisa.”

FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang halusinasi bapak?”
Evaluasi Objektif
“Coba bapak sebutkan penyebab bapak halusinasi dan yang bapak rasakan serta apa
yang bapak lakukan dan apa akibatnya. Coba bagaimana cara mengontrol halusinasi
bapak?”
2. Rencana tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan)
“Sekarang kita buat jadwal latihan ya pak, Berapa kali sehari bapak mau latihan cara
menghardik kembali?”
3. Kontrak yang akan datang
“Baik bagaimana kalau besok saat jam yang sama kita latihan cara lain yaitu dengan
minum obat secara teratur? Tempatnya di sini saja ya pak? Selamat pagi.
Assalamu’alaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP II Pasien : Melatih pasien menggunakan obat secara teratur

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien cukup kooperatif, klien mampu menjawab semua pertanyaan yang diberikan,
klien mengatakan jika klien sering melihat bayangan pada malam hari ketika hendak
akan tidur.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya
b. Klien dapat mengontrol halusinasinya
c. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal
4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu klien mengenali halusinasi
b. Melatih klien mengontrol halusinasi :
1) Menghardik halusinasi
2) Menggunakan obat-obat secara teratur
3) Bercakap-cakap dengan orang lain
4) Melakukan aktivitas yang terjadwal

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Komunikasi Terapeutik
“Assalammu’alaikum Pak N. Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah
bayangan-bayangannya masih muncul? Apakah sudah dipakai cara pertama yang
telah kita latih ? Apakah jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan?”
b. Validasi
“Bagaimana perasaan bapak N. Hari ini? Apakah pagi ini sudah minum obat?.
Baik”
c. Kontrak (Topik)
“Baiklah Hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang bapak
minum. Kita akan diskusi selama 20 menit sambil menunggu makan siang. Di
sini saja ya pak?”

2. Fase Kerja
“Pak N, adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah bayangan-
bayangan itu berkurang/hilang? Minum obat sangat penting supaya bayanan-
bayangan yang bapak lihat dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa
macam obat yang bapak minum ? (Perawat menyiapkan obat pasien) Iniyang warna
orange (CPZ) 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam gunanya untuk
menghilangkan suara-suara. Ini yang putih (THP) 3 kali sehari jam nya sama gunanya
untuk rileks dan tidak kaku. Sedangkan yang merah jambu (HP) 3 kali sehari jam nya
sama gunanya untuk pikiran biar tenang. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya
tidak boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat,
bapak akan kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat
habis bapak bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. Pak N juga harus teliti
saat menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya bapak harus
memastikan bahwa itu obat yang benar-benar punya Pak N. Jangan keliru dengan obat
milik orang lain. Baca nama kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya,
dengan cara yang benar. Yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya. Pak N juga
harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas
per hari”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang minum obat
dengan benar?”
2) Evaluasi Objektif
“Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah bayangan-bayangan?
Coba sebutkan! Bagus! (jika jawaban benar).”
3) Rencana tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan
hasil tindakan yang telah dilakukan)
“Sekarang kita buat jadwal latihan ya pak, Berapa kali sehari bapak mau
latihan cara mengontrol halusinasi? Mari kita masukkan jadwal minum
obatnya pada jadwal kegiatan bapak. Jangan lupa pada waktunya minta obat
pada perawat atau pada keluarga kalau di rumah. Nah makanan sudah datang”

4) Kontrak yang akan datang


“Besok kita ketemu lagi untuk latihan cara ketiga mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap. Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00?
Sampai jumpa. Assalamu’alaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP III Pasien : Melatih pasien dengan bercakap-cakap dengan orang

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien cukup kooperatif, klien mampu menjawab semua pertanyaan yang diberikan,
klien mengatakan jika klien sering melihat bayangan pada malam hari ketika hendak
akan tidur.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya
b. Klien dapat mengontrol halusinasinya
c. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal
4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu klien mengenali halusinasi
b. Melatih klien mengontrol halusinasi :
4) Menghardik halusinasi
5) Menggunakan obat-obat secara teratur
6) Bercakap-cakap dengan orang lain
7) Melakukan aktivitas yang terjadwal

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Komunikasi Terapeutik
“Assalammu’alaikum Pak N. Saya Ners Irma. Apakah bayangan-bayangannya
masih muncul? Apakah sudah dipakai cara pertama dan kedua yang telah kita
latih ? Apakah jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan?”
b. Validasi
“Bagaimana perasaan bapak N. Hari ini? Apakah pagi ini sudah minum obat?.
Baik”
c. Kontrak (Topik)
“Sesuai janji kita tadi saya akan latih cara kedua untuk mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Kita akan latihan selama 5 menit. Mau
di mana? Di sini saja?”

4. Fase Kerja
“Pak N. Cara ketiga untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau Bapak mulai mendengar suara-suara,
langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan
Bapak. Contohnya begini; … tolong, saya mulai melihat bayangan-bayangan. Ayo
ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya Bapak katakan: Kak,
ayo ngobrol dengan Saya. Saya sedang melihat bayangan-bayangan. Begitu Pak.
Coba Pak lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus! Coba sekali lagi!
Bagus! Nah, latih terus ya pak!”

5. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang mengontrol
halusinasi dengan cara ketiga yaitu bercakap-cakap?”
2) Evaluasi Objektif
“Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah bayangan-bayangan?
Coba sebutkan! Bagus! (jika jawaban benar).”
3) Rencana tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan
hasil tindakan yang telah dilakukan)
“Sekarang kita buat jadwal latihan ya pak, Berapa kali sehari bapak mau
latihan cara mengontrol halusinasi? Mari kita masukkan jadwal bercakap-
cakap dengan orang lain pada jadwal kegiatan bapak.”
4) Kontrak yang akan datang
“Besok kita ketemu lagi untuk latihan cara keempat mengontrol halusinasi
dengan melakukan aktivitas. Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00?
Sampai jumpa. Assalamu’alaikum”

Anda mungkin juga menyukai