DISUSUN OLEH :
IRMA SURYANTI DUNGGIO, S.Kep
NIM. C03119101
MENGETAHUI :
PRESEPTOR
Ns. Firmawati, M.Kep TTD :
AKADEMIK
PRESEPTOR KLINIK Ns. Kamaludin Palinrungi, M.Kep TTD :
1. TGL :
TANGGAL
2. TEPAT WAKTU
PENGUMPULAN
3. TERLAMBAT
SARAN PRESEPTOR
AKADEMIK/KLINIK
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. N Tanggal Pengkajian : 09 Mar 2021
Umur : 36 Tahhun RM No. :
Informan : Klien
Aniaya Seksual
Penolakan
Tindakan criminal
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : N: S: P:
2. Ukur : TB : BB : Turun Naik
3. Keluhan Fisik : Ya Tidak Jelaskan : Klien mengatakan
tidak ada keluhan fisik yang ia rasakan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
3. Hubungan Sosial :
a. Orang terdekat : Pada saat dilakukan pengkajian, orang
terdekat dengan klien di rumah adalah adik ketiganya dan
orang terdekat di Rumah Sakit yaitu sesama pasien dan
perawat
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Pada
saat dilakukan pengkajian, klien mengatakan bahwa ia di
Rumah Sakit sebagai orang yang membagikan makanan
untuk pasien yang lain
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Pada
saat dilakukan pengkajian, klien tidak mengalami hambatan
untuk berhubungan dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
4. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan : Pada saat dilakukan pengkajian, klien
mengatakan bahwa klien beragama Islam
b. Kegiatan ibadah : Pada saat dilakukan pengkajian, klien
mengatakan selama masuk di Rumah Sakit klien tidak pernah
melakukan kegiatan ibadah karena merasa lelah
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu
Tidak mampu menilai pembicaraan
Jelaskan : Pada saat dilakukan pengkajian, cara berbicara klien
tidak cepat, namun agak lambat dan pelan. Klien tidak gagap, tidak
apatis dan juga tidak membisu.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
3. Aktivitas Motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimaser Tremor Kompulsif
Jelaskan : Pada saat dilakukan pengkajian, klien tampak sehat.
Tidak lesu, tidak tegang, tidak gelisah, tidak tremor. Aktivitas
motoriknya baik
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
4. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir
Gembira berlebihan
Jelaskan : Pada saat dilakukan pengkajian, klien tampak sedih.
Karena klien mengatakan ingin pulang dari Rumah Sakit namun
tidak diizinkan oleh keluarga untuk masuk ke dalam rumah
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
7. Persepsi : Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penciuman
Jelaskan : Pada saat dilakukan pengkajian, klien mengatakan
sering melihat bayangan pada malam hari ketika akan tidur
Masalah Keperawatan : Gangguan Sensori Persepsi Halusinasi
Penglihatan
8. Proses Pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of ideas Blocking
Pengulangan pembicaraan/preservasi
Jelaskan : Pada saat dilakukan pengkajian, klien tidak mengalami
gangguan proses pikir seperti sirkumstansial, tangensial,
kehilangan asosiasi, flight of ideas, dan blocking
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan : Pada saat dilakukan pengkajian klien tidak memiliki
masalah terhadap isi pikir dan waham
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan : Pada saat dilakukan pengakajian, klien tidak
memiliki gangguan memori / daya ingat
Masalah Keperawatn : Tidak ada masalah
POHON MASALAH
Resiko Perilaku Kekerasan
EFEK
Pasien Keluarga
No.
SP I P SP I K
1. Identifikasi Halusinasi: Isi, Frekuensi, Diskusikan masalah yang dirasakan
waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, keluarga dalam merawat pasien
respon
2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi: Jelaskan pengertian halusinasi, tanda dan
Hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan gejala halusinasi, Dan proses terjadinya
kegiatan halusinasi (Gunakan booklet)
SP II P SP II K
1. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri Evaluasi kegiatan keluarga dalam /
pujian melatih pasien menghardik. Berikan
pujian
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
obat (Jelaskan 6 Benar: jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara kontuinitas minum obat)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk Latih cara memberikan / membimbing
latihan menghardik dan minum obat minum obat
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
dan memberikan pujian
SP III P SP III K
1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik & Evaluasi kegiatan keluarga dalam
obat beri pujian merawat/melatih pasien menghardik dan
memberikan obat. Beri pujian
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan Jelaskan cara bercakap-cakap dan
bercakap-cakap saat terjadi halusinasi melakukan kegiatan untuk mengontrol
halusinasi
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk Latih dan sediakan waktu bercakap-cakap
latihan menghardik, minum obat dan dengan pasien terutama saat halusinasi
bercakap-cakap
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
dan memberikan pujian
SP IV P SP IV K
1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik & Evaluasi kegiatan keluarga dalam
obat & bercakap-cakap. Beri Pujian merwat/melatih pasien
menghardik,memberikan obat &
bercakap-cakap. Beri pujian.
2. Memberikan pendidikan kesehatan Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda
tentang penggunaan obat secara teratur kambuh, rujukan
3. Menganjurkan pasien memasukkan ke Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
dalam jadwal kegiatan harian dan memberikan pujian
SP V P SP V K
1 Evaluasi kegiatan latihan menghardik & Evaluasi kegiatan kegiatan keluarga
obat & bercakap-cakap & kegiatan dalam merawat/ Melatih pasien
harian. Beri pujian. menghardik & memberikan obat &
bercakap-cakap & melakukan kegiatan
harian dan follow up. Beri Pujian
2 Latih kegiatan harian Nilai Kemampuan keluarga merawat
pasien
3 Nilai Kemampuan yang telah mandiri Nilai kemampuan keluarga melakukan
kontrol ke RSJ/PKM
4 Nilai apakah halusinasi terkontrol
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Inisial Pasien : Tn. N Ruangan : Sawit RM No. :
Hari / Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Tanggal / Jam Keperawatan
Rabu, 10 Gangguan Sensori 1. Membina Hubungan S :
Maret 2021 Persepsi : Halusinasi Saling Percaya (BHSP) 1. Klien mengatakan mau dirawat oleh perawat
Penglihatan 2. Mengidentifikasi 2. Klien mengatakan bahwa klien melihat bayangan pada malam hari,
Pukul : 10.30 Halusinasi : Isi, bayangan tersebut timbul jika klien akan tidur, jika bayangan itu muncul
WITA Frekuensi, Waktu klien mengatakan akan menutup matanya
Terjadi, Situasi 3. Klien mengatakan bahwa ia paham dengan apa yang diajarkan oleh Perawat
Pencetus, Perasaan, 4. Klien mengatakan kegiatan menghardik dilakukan setiap 1x / hari
Respon
3. Melatih cara O :
mengontrol halusinasi 1. Klien tampak kooperatif
dengan menghardik 2. Kontak mata (+), klien menceritakan bagaimana mulanya ia bisa melihat
4. Masukkan pada jadwal bayangan
kegiatan untuk latihan 3. Klien melakukan cara menghardik halusinasi
menghardik
A:
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan
DISUSUN OLEH :
IRMA SURYANTI DUNGGIO, S.Kep
NIM. C03119101
MENGETAHUI :
PRESEPTOR
Ns. Firmawati, M.Kep TTD :
AKADEMIK
PRESEPTOR KLINIK Ns. Kamaludin Palinrungi, M.Kep TTD :
1. TGL :
TANGGAL
2. TEPAT WAKTU
PENGUMPULAN
3. TERLAMBAT
SARAN PRESEPTOR
AKADEMIK/KLINIK
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien cukup kooperatif, klien mampu menjawab semua pertanyaan yang diberikan,
klien mengatakan jika klien sering melihat bayangan pada malam hari ketika hendak
akan tidur.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya
b. Klien dapat mengontrol halusinasinya
c. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal
4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu klien mengenali halusinasi
b. Melatih klien mengontrol halusinasi :
1) Menghardik halusinasi
2) Menggunakan obat-obat secara teratur
3) Bercakap-cakap dengan orang lain
4) Melakukan aktivitas yang terjadwal
2. Fase Kerja
“Apakah Pak N melihat bayangan? Apakah bayangan itu sering timbul setiap waktu?
Kapan paling sering bapak melihat bayangan itu? Berapa kali sehari Pak N alami?
Pada waktu apa bayangan itu muncul? Apakah pada waktu sendiri? Apa yang Pak N
lakukan juga melihat bayangan itu? Apakah bayangan itu hilang? Bagaimana kalau
kita belajar cara-cara untuk mencegah bayangan-bayangan itu muncul? Pak N, ada 4
cara untuk mencegah bayangan-bayangan itu muncul. Pertama dengan menghardik
bayangan tersebut, kedua dengan meminum obat dengan teratur, ketiga dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain, dan keempat melakukan kegiatan yang sudah
terjadwal. Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.
Caranya sebagai berikut: saat bayangan-bayangan itu muncul, langsung Pak N tutup
mata sambil bilang, : pergi-pergi, saya tidak mau lihat, saya tidak mau lihat. Kamu
palsu. Begitu diulang-ulang sampai bayangan itu tidak muncul lagi. Coba Pak N
peragakan! Nah begitu, bagus! Coba lagi! Ya bagus Pak N sudah bisa.”
FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang halusinasi bapak?”
Evaluasi Objektif
“Coba bapak sebutkan penyebab bapak halusinasi dan yang bapak rasakan serta apa
yang bapak lakukan dan apa akibatnya. Coba bagaimana cara mengontrol halusinasi
bapak?”
2. Rencana tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan)
“Sekarang kita buat jadwal latihan ya pak, Berapa kali sehari bapak mau latihan cara
menghardik kembali?”
3. Kontrak yang akan datang
“Baik bagaimana kalau besok saat jam yang sama kita latihan cara lain yaitu dengan
minum obat secara teratur? Tempatnya di sini saja ya pak? Selamat pagi.
Assalamu’alaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien cukup kooperatif, klien mampu menjawab semua pertanyaan yang diberikan,
klien mengatakan jika klien sering melihat bayangan pada malam hari ketika hendak
akan tidur.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya
b. Klien dapat mengontrol halusinasinya
c. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal
4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu klien mengenali halusinasi
b. Melatih klien mengontrol halusinasi :
1) Menghardik halusinasi
2) Menggunakan obat-obat secara teratur
3) Bercakap-cakap dengan orang lain
4) Melakukan aktivitas yang terjadwal
2. Fase Kerja
“Pak N, adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah bayangan-
bayangan itu berkurang/hilang? Minum obat sangat penting supaya bayanan-
bayangan yang bapak lihat dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa
macam obat yang bapak minum ? (Perawat menyiapkan obat pasien) Iniyang warna
orange (CPZ) 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam gunanya untuk
menghilangkan suara-suara. Ini yang putih (THP) 3 kali sehari jam nya sama gunanya
untuk rileks dan tidak kaku. Sedangkan yang merah jambu (HP) 3 kali sehari jam nya
sama gunanya untuk pikiran biar tenang. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya
tidak boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat,
bapak akan kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat
habis bapak bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. Pak N juga harus teliti
saat menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya bapak harus
memastikan bahwa itu obat yang benar-benar punya Pak N. Jangan keliru dengan obat
milik orang lain. Baca nama kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya,
dengan cara yang benar. Yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya. Pak N juga
harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas
per hari”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang minum obat
dengan benar?”
2) Evaluasi Objektif
“Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah bayangan-bayangan?
Coba sebutkan! Bagus! (jika jawaban benar).”
3) Rencana tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan
hasil tindakan yang telah dilakukan)
“Sekarang kita buat jadwal latihan ya pak, Berapa kali sehari bapak mau
latihan cara mengontrol halusinasi? Mari kita masukkan jadwal minum
obatnya pada jadwal kegiatan bapak. Jangan lupa pada waktunya minta obat
pada perawat atau pada keluarga kalau di rumah. Nah makanan sudah datang”
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien cukup kooperatif, klien mampu menjawab semua pertanyaan yang diberikan,
klien mengatakan jika klien sering melihat bayangan pada malam hari ketika hendak
akan tidur.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya
b. Klien dapat mengontrol halusinasinya
c. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal
4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu klien mengenali halusinasi
b. Melatih klien mengontrol halusinasi :
4) Menghardik halusinasi
5) Menggunakan obat-obat secara teratur
6) Bercakap-cakap dengan orang lain
7) Melakukan aktivitas yang terjadwal
4. Fase Kerja
“Pak N. Cara ketiga untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau Bapak mulai mendengar suara-suara,
langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan
Bapak. Contohnya begini; … tolong, saya mulai melihat bayangan-bayangan. Ayo
ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya Bapak katakan: Kak,
ayo ngobrol dengan Saya. Saya sedang melihat bayangan-bayangan. Begitu Pak.
Coba Pak lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus! Coba sekali lagi!
Bagus! Nah, latih terus ya pak!”
5. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang mengontrol
halusinasi dengan cara ketiga yaitu bercakap-cakap?”
2) Evaluasi Objektif
“Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah bayangan-bayangan?
Coba sebutkan! Bagus! (jika jawaban benar).”
3) Rencana tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan
hasil tindakan yang telah dilakukan)
“Sekarang kita buat jadwal latihan ya pak, Berapa kali sehari bapak mau
latihan cara mengontrol halusinasi? Mari kita masukkan jadwal bercakap-
cakap dengan orang lain pada jadwal kegiatan bapak.”
4) Kontrak yang akan datang
“Besok kita ketemu lagi untuk latihan cara keempat mengontrol halusinasi
dengan melakukan aktivitas. Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00?
Sampai jumpa. Assalamu’alaikum”