GAMBARAN KASUS
I. Identitas Klien
Nama : Tn. H
Umur : 37 tahun
Alamat : Malang
Pendidikan : SD
Agama :Islam
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Petani
Jenis Kelamin :Laki-laki
No. Rm :104501
V. Pemeriksaan Fisik
Tanggal : 06 Januari 2015
1. Keadaan Umum : Baik
2. Tanda-Tanda Vital : Tekanan Darah 130/90 mmHg, Nadi 84 x/m, RR 18 x/m.
3. Ukur : BB 44 kg, TB 155 cm.
4. Keluhan Fisik : Klien mengatakan tidak ada keluhan.
Diagnosa Keperawatan : -
VI. Pengkajian Psikososial
1. Genogram
Data dari jawaban klien
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
/ : Laki-laki atau perempuan meninggal
............. : Tinggal dalam satu rumah
: Pernikahan
: Klien
Penjelasan :
a. Pola Asuh
Klien mengatakan diasuh oleh ke dua orang tuanya, klien mengatakan ayahnya sayang dengan
klien.
b. Pola Komunikasi
Klien mengatakan dalam bicara dikeluarganya biasa saja.
c. Pola Pengambilan Keputusan
Klien mengatakan tidak tahu.
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Klien mengatakan menyulkai seluruh anggota tubuhnya.
b. Identitas
Klien mengaku namanya Harianto, klien mengatakan bangga menjadi laki-laki.
c. Peran : saat di rumah
Klien mengatakan anak ke 2 dari 4 bersaudara dan klien senang membantu orang tua bekerja
sebagai petani.
d. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat pulang dan bertemu dengan salah satu tunangannya. Klien juga
ingin cepat sembuh.
e. Harga Diri
1. Klien mengatakan malu kepada tetangganya karena gagal bertunangan.
2. Klien mengatakan malu dengan teman dikamar karena dibawa ke rumah sakit.
Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti / terdekat
Klien mengatakan orang terdekat adalah ayah.
b. Peran serta dalam kegiatan kemasyarakatan / kelompok
Klien mengatakan tidak melakukan apa-apa.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan sibuk bertani membantu ayah disawah.
Diagnosa Keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan dia beragama Islam dan dia percaya adanya Tuhan.
b. Kegiatan Ibadah
Dirumah klien mengatakan tidak pernah beribadah karena dipasung, saat di rumah sakit klien
mengatakan kadang-kadang sholat.
Diagnosa Keperawatan : -
6. Penggunaan obat
Dibuktikan dengan :
a. Klien mengatakan minum obat 2 x1 hari
b. Klien mengatakan tidak tau manfaat obat
c. Klien tidak meminta obat apabila tidakdiberi oleh perawat
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan tidak tahu
8. Aktifitas dalam rumah
Klien diam saja tidak menjawab
9. Aktifitas di luar rumah
Klien diam saja tidak menjawab pertanyaan perawat
Masalah keperawatan :-
IX.Mekanisme Koping
Klien mengatakan diam saja tidak mau bicara dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan Koping Individu.
DO :
- Diam saja
- Berdiam diridi kamar
- Kontak mata kurang / menunduk
- Menolak berhubungan dengan orang lain
- Tidak dapat berkonsentrasi
2DS : Klien mengatakan malu karena gagal bertunangan Gangguan konsep diri : harga diri
dan malu dengan teman di kamar karena dibawa rendah
ke RSJ
DO :
a. Klien tampak lebih suka menyendiri
b. Bingung bila disuruh memilih alternative tindakan
3DS : klien mengatakan mempunyai saudara kandung Perubahan isi fikir : waham
sejumlah 4, saya no 2dan adik saya yang no 4 kebesaran
perempuan dan dia masih di dalam kandungan ibu
saya tapi dia memiliki keilmuan yang tinggi dan
mempunyai jurus silat mas”..
DO :
a. Klien tampak tidak mempunya orang lain
b. Menyendiri
c. Ekspresi wajah tegang, datar
4DS :Dari data status klien pernah mengalami riwayat Respon pasca trauma
trauma fisik selama +/- 12 tahun dipasung oleh
keluarganya dirumah.
DO :
a. Ada bekas luka pasungan pada pergelangan kedua
kaki
b. Ada bekas lukapada pipi kiri dan kanan
5DS : Klien mengatakan lebih baik diam saja tidak mau Ketidakefektifan koping individu
bicara dengan orang lain.
DO :
a. Tidak konsentrasi
b. Kontak mata kurang
c. Klien menunduk
d. Klien suka menendiri di kamar
e. Klien tampak senang diam
(core problem)
Diagnosa Perencanaan
Tgl Rencana Tindakan Keperawatan
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil
05-01-15 Isolasi Sosial TUM:
Klien dapat
berinteraksi
dengan orang
lain.
3.7
3.8
6.4
Setelah 2X pertemuan
6.4 Latih keluarga cara merawat klien
keluarga dapat menarik diri 6.5
mempraktekkan cara
merawat klien 6.5 Tanyakan perasaan keluarga setalag
menarik diri. mencoba cara yang dilatihkan
6.6
Untuk perawat
1. Memvalidasi
kemampuan klien
mendiskusikan
kembali keuntungan
berinteraksi dengan
orang lain
2. Memvalidasi
kemampuan klien,
,emdiskusikan
kembali kerugian bila
tidak berinteraksi
dengan orang lain
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Klien Dengan Isolasi Sosial
Pertemuan kedua
Tanggal 07-01-2015
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
- klien tidak mempunyai teman dekat, tidak ada kontak mata
- klien sudah mau tersenyum, sudah mulai mau berinteraksi dengan 1 orang dan komunikatif
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan
- Mengajarkan klien mempraktekkan cara berkenalan dengan 1 orang
- Klien mampu memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu
kegiatan harian
4. Intervensi
a. Berdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi denga orang lain
b. Bnerdiskusi dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
c. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
d. Membrikan kesempatan kepada klien, mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain
e. Membantu pasien mamasukkan kegiatan berbincang2 dengan orang lain sebagai salah satu
kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Orientasi
a. Salam
“selamat pagi mas, bagaimana perasaan mas pagi ini ?”
b. Evaluasi/ validasi
“sudah diingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan?coba sebutkan lagi sambil bersalaman
dengan perawat “bagus sekali...!berarti mas masih ingat”
c. Kontrak : topik, waktu, tempat
“Nah seperti janji kita kemarin, kita akan mengulangi percakapan yang kemarin, dan saya akan
mengajak mas mencovca berkenalan dengan teman perawat saya. Tidak lama kok, hanya
10menit.“ yao kita temui teman perawat saya disana, dikursi didepan tv “
2. Kerja
“menurut mas, apa saja keuntungankalo kita mempunyai teman?”wahhhhh benar, ada teman
bercakap-cakap. Apalagi (sampai klien dapat menyebutkan beberapa), nahh kalau kerugiaannya
tidak mempunyai teman apa saja mas,yaaa apa lagi ?( sampai klien dapat menyebutkan
beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak punta teman yaa, kalau begitu inginkah mas belajar
bergaul denga orang lain ?”bagus, (bersama-sama klien saudara mendekati teman perawat
saudara)”
“selamat sore mas D, mas ini ingin nberkenalan dengan mas D “.
“ baiklah mas H bisa berkenala dengan perawat D seperti yang kita praktekkan kemarin” (klien
mendemostrasikan cara berkenalan dengan perawat D : Memberi salam, menyebutkan nama,
menanyakan nama perawat dan seterusnya”
“ada lagi yang mas H ingin tanyakan kepada perawat D, coba tanyakan tentang keluarga perawat
D, kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarankan, mas H bisa sudahi perkenalan ini, lalu mas H
bisa membuat janji bertemu lagi dengan perawat D misalnya besok sore sebelum makan malam”
“baiklah perawat D, karena mas H sudah selesai berkenalan maka saya dan mas H akan kembali
keruangan, selamat sore”. (bersama2 klien saudara meninggalkan perawat D untuk melakukan
terminasi dengan mas H ditempat lain.
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
“bagaimana perasaan mas setelah tahu keuntungan berteman dan tidak berteman?”
“tolong sebutkan! Bagus !”
“bagaimana perasaan mas H setelah berkenalan dengan perawat D?”
“mas H tampak bagus sekali saat perkenalan tadi “
b. Rencana tindak lanjut
“ pertahan kan terus apa yang sudah mas H lakukan tadi. Jangan lupa untuk menanyakan topik
lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menanyakan keluarga, hobi, dsb “
“bagaimana mau mencoba dengan perawat lain?mari kita masukkan dalam jadwal harian mas.
Mau berapa hari sekali?Bagaimana kalau 2 kali? Baiklah nanti mas H coba sendiri”
c. Kontrak yang akan datang : topik, waktu, tempat
“ besok kita latihan lagi yaa, mau jam berapa?9.0 bagaimana, selama 10 menit. Tempatnya nanti
diruang tamu saja yaa, sampai besok mas .”
CATATAN PERKEMBANGAN TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RSJ.Dr.RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Tanggal 08-01-2015
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Ds: - klien mengataka tidak mau berkenala perawat lain karena malu
Do:- klien tidak mau berbicara dengan perawat lain
-ada kontak mata
-sudah mulai tersenyum
- sudah mau mulai berinteraksi dengan orang lain
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan
- Mengajarkan klien mempraktekkan cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih
- Klien mampu memasukkan kelgiatan berbincang-bincang dnegan orang lain sebagai salah satu
kegiatan harian
4. Intervnsi
a. Mengajarkan klien berbicara antara klien-perawat-perawat lain
b. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
c. Memberi kesempatan kepada klien mempraktekkan cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih
d. Membantu klien mamasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain dengan salah satu
kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Orientasi
a. Salam
“ selamat pagi mas. Bagaimana perasaan mas pagi ini ?”
b. Evaluasi dan validasi
“ apakah mas sudah bercakap-cakap dengan perawat D pagi tadi?(jika jawaban klien: ya, saudara
bisa lanjutkan komunikasi berikutnya dengan orang lain)”
“bagaimana perasaan mas setelah bercakap-cakap dengan perawat D setelah tadi pagi”
“ bagus sekali, mas menjadi senang karena mempunyai teman lagi kalu begitu apakah mas ingin
mempunyai banyak teman lagi”
c. Kontrak : topik, waktu, tempat
“bagaimana kalau sekarang kita berkenalan lagi denga orang lain”seperti biasa kira-kira 10
menit, nanti kita temui dia di dekat alat olahraga “
2. Kerja
(bersama-sama klien perawat mendekati perawat lainnya)
“selamat pagi perawat D, mas ini ingin berkenalan dengan mas D”
“Baiklah, mas H bisa berkenalan dengan perawat D seperti yang kita praktekkan kemarin”
(selanjutnya perawat mengajak klien mendekati klien lainnya)
“ selamat pagi pak N, ini ada klien saya yanag ingin berkenalan “
“ baiklah, mas sekarang bisa berkenalan dengannya seperti yang mas telah lakukan sebelumnya”
(klien mendemonstrasikan cara berkenalan : memberi salam, menyebutkan nama, nama
panggilan, asal, dan hobi dan menanyakan hal yang sama kepada klien yang akan diajak kenalan)
“adalagi yang mas ingin tanyakan kepada teman mas ini, kalau tidak ada lagi yang ingin
dibicarakan, mas bisa sudahi perkenalan ini lalu mas bisa lanjut untuk bertemu lagi, misalnya
bertemu lagi besok sebelum makan siang “(mas, membuat janji untuk bertemu kembali dengan
pak N)
“Baiklah pak N, karena mas sudah selesai berkenalan, saya dan mas mas H akan kembali
keruangan. Selamat pagi” (bersama –sama klien, perawat meninggalkan klien N untuk
melakukan terminasi dengan mas H ditempat lain)
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
“ bagaimana perasaan mas setelah berkenalan dengan pak N?”
b. Rencana tindak lanjut
“Pertahankan apa yang usdah mas lakukan tadi. Jangan lupa untuk betremu lagi dengan pak N
besok pagi “
“ selanjutnya bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap-cakap dengan orang lain kita
tambah lagi dijadwal harian. Jadi dalam 1 hari mas bisa bercakap-cakap dengan orang lain
sebanyak 3 kali. Jam 8.00 jam 12.30 dan jam 17.00. mas bisa bertemu dengan perawat D dan
tambah dengan klien yang baru kenal. Selanjutnya mas bisa berkenalan dengan orang lain lagi
secara bertahap, bagaimana mas setuju kan ?”
c. Kontrak yang akan datang : topik, waktu, tempat
“ baiklah, besok kita kan bertemu lagi untuk membicarakan pengalaman mas. Pada jam dan
tempat yang sama yaa. Sampai besok mas... “
CATATAN PERKEMBANGAN TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RSJ.Dr.RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG