“ISOLASI SOSIAL”
STASE KEPERAWATAN JIWA
OLEH :
M. ARIEF SETIAWAN
NIM. 2114901110040
III. ALASAN MASUK
Pada saat masuk rumah sakit jiwa, klien mengatakan bahwa sebelumnya Tn. S meminum-
minuman yang memabukkan dengan teman pergaulannya semasa remaja dan selalu mengikuti
apa yang temannya lakukan. kemudian disaat usianya yang sudah mulai dewasa baru muncul
tanda gejala yang membuat Tn. S berprilaku aneh tidak seperti orang normal pada umumnya,
sering bengong, sesekali bicara melantur
MASALAH KEPERAWATAN : Halusinasi
e. Tindakan kriminal
Jelaskan :
Tn. S sebelumnya tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu, klien
mengalami gangguan jiwa sekitar 5 tahun yang lalu akibat meminum minuman
yang memabukan secara terus menerus selama masa remajanya sehingga Tn. S
di haruskan dibawa ke rumah sakit jiwa sambang lihum namun pengobatan Tn.
S kurang berhasil sehingga di haruskan rawat jalan saja dengan konsumsi obat.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada
V. FISIK
1. Tanda vital : TD :110/80 mmHg HR :90 x/m RR : 18x/m T : 36,6
2. Ukur : TB : ± 160 BB : ± 50kg
3. Keluhan fisik : Ya Tidak
Jelaskan : klien tidak mengeluhkan apapun
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada
VI. PSIKOSOSIAL
= Klien
= laki-laki
= perempuan
= meninggal
= menikah
= keturunan
Jelaskan : Klien anak ke-3 dari 3 bersaudara, dalam keluarga pengambil keputusan
adalah kedua orang tuanya, saat Tn. S diam keluarga tidak banyak mengajak
bicara. Klien tinggal serumah dengan orang tuanya dan klien belum menikah.
MASALAH KEPERAWATAN : Koping keluarga tidak efektif
2. Konsep diri
a Gambaran diri : Klien tidak menyukai dirinya yang sekarang karena pernah dulunya
mencoba obat-obatan campuran sehingga membuat dirinya seperti
sekarang.
b. Identitas : Klien merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara. Klien hanya tinggal bersama
dengan orang tuanya. Klien belum menikah.
c. Peran : Di keluarga klien beperan sebagai anak yang tinggal bersama orang
tuanya. Sedangkan dimasyarakat klien jarang ikut dalam organisasi
kemasyarakatan seperti ronda malam, gotong royong dll.
d. Ideal diri : Klien mengatakan dia ingin berubah tidak ingin lagi terjerumus pada obat
obatan campuran seperti masa remajanya serta ingin diterima di
masayarakat layaknya orang normal lainnya. Klien mengatakan ketika kecil
pernah bercita-cita menjadi sorang pemain bola namun tidak tercapai,
sedangkan saat ini klien hanya menjadi seorang pengumpul getah.
e. Harga diri
: Klien mengatakan keluarga dan masyarakat sekitar terlihat kecewa ketika
tahu dirinya menyalahgunakan obat-obatan campuran.
MASALAH KEPERAWATAN : Harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Ibu
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : sebelum masuk RSJ klien sering
menghabiskan waktu diluar, berkumpul dengan teman-temannya sedangkan dirumah klien
seperti anak pada umum membantu orang tua
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : lebih suka menyendiri
MASALAH KEPERAWATAN : Isolasi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien beragama Islam
b. Kegiatan ibadah : ketika dirumah sakit klien menjalankan sholat 5 waktu ketika rawat
jalan klien juga masih bisa menyempatkan dirinya untuk shalat
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada
3. Aktivitas Motorik:
Jelaskan : Tidak ada masalah dari aktivitas motoriknya, klien mampu melakukan aktivitas seperti
membersihkan lantai. Mondar-mandir
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah
4. Alam perasaaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan : Klien mengatakan klien khawatir terhadap kedatangan orang-orang baru (mahasiswa)
MASALAH KEPERAWATAN : Ansietas
5. Afek
Jelaskan : Emosi klien normal tidak ada yang abnormal, tertawa dan gembira pada tempatnya.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah
Jelaskan : Selama interaksi berlangsung, klien cukup bersahabat, kooperatif, kontak mata (+),
dan berbicara seperti orang normal lainnya. Hanya saja pembicaraannya cukup singkat
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah
7. Persepsi
Jelaskan : Klien mengatakan tidak pernah mendengar suara aneh, klien tidak mengalami
gangguan persepsi
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah
8. Proses Pikir
Jelaskan : Saat diberi beberapa pertanyaan klien bisa menjawab namun tidak sesuai urutan
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah
9. Isi Pikir
Obsesi Fobia pesimisme
Rendah diri ide yang terkait pikiran magis
Waham :
Jelaskan : Klien teroirientasi baik, tidak ada yang disorientasi. Sadar penuh (GCS: E4, V5, M6)
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
Jelaskan : Tidak ada gangguan dalam hal ingatan, klien mampu mengingat nama teman-
temannya dan kegiatan yang dilakukan ketika dirawat di rumah sakit jiwa.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah
Jelaskan : Klien dapat mengambil keputusan meski tidak dijelaskan secara detail seperti memilih
mandi atau shalat dulu, BAB/BAK
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah
Jelaskan : Klien mengakui bahwa ketika direhab di RSJ dikarenakan kecanduan obat-obatan
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah
4. BAB/BAK
5. Mandi
4. Berpakaian/berhias
7. Penggunaan obat
8. Pemeliharaan Kesehatan
Klien sekarang melakukan rawat jalan dengan puskesmas terdekat yang ada di Alalak selatan
bersama adik kandungnya
Klien berencana untuk bekerja dipasar untuk mengurangi kebosanan akibat terlalu lama diam di
rumah.
Belanja Ya tidak
Transportasi Ya tidak
Lain-lain Ya tidak
Adaptif Maladaptif
6. Masalah ekonomi
Klien mengatakan pekerjaan ibunya sebagai penjual sembako.
MASALAH KEPERAWATAN :Tidak ada masalah keperawatan
Koping obat-obatan
Klien mengatakan tidak mengetahui penyakitnya sekarang, pencetusnya, cara mengontrol
emosi, serta obat-obatan nya.
MASALAH KEPERAWATAN : Defisit pengetahuan
NO DATA MASALAH
1 DS:
- Klien mengatakan lebih sering Isolasi Sosial
menyendiri
- Klien mengatakan tidak punya
teman dekat
DO:
- Keluarga jarang mengajak
komunikasi Tn.I
2 DS: Harga Diri Rendah
- Klien mengetahui bahwa
keluarganya kecewa ketika
mengetahui dirinya salah satu
orang yang mengonsumsi obat
campuran
- Klien tidak menyukai dirinya
yang sekarang
DO:
- Tatapan klien tampak kosong
dan termenung
3 DS: Koping Individu tidak efektif
- Klien mengatakan merasa
bersalah dan hina
DO:
- Tatapan klien tampak kosong
dan termenung
4 DS: Defisit Pengetahuan
- Klien mengatakan tidak
mengetahui penyakitnya
sekarang, pencetusnya, serta
obat-obatan nya.
DO:
- Klien tampak masih khawatir
- Klien belum hapal dan mengerti
fungsi obat-obat yang diberikan
5 DS: Isolasi sosial
- Dalam satu minggu terakhir
klien kurang berkomunikasi
dengan tetangga sekitar ataupun
teman sebaya,
- Klien merasa lebih nyaman
berbincang dengan ibunya.
DO:
Klien merespon dengan cepat
pertanyaan dari keluarganya
dibandingkan dengan orang lain
6. DS: Ansietas
Klien mengatakan khawatir
terhadap kedatangan orang-orang
baru (mahasiswa)
DO:
Klien tampak khawatir dan
menyendiri
Ansietas
Isolasi sosial
XVII. INTERVENSI
Tujuan
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
Umum
1. Isolasi Klien Setelah dilakukan Bina hubungan saling percaya
Sosial mampu tindakan SP 1:
keperawatan selama - Mengidentifikasi penyebab isolasi
berinteraks
5 kali pertemuan pasien : siapa yang serumah,
i dengan untuk SP 1, 7 kali siapa orang terdekat, yang tidak
pertemuan untuk SP dekat, dan apa sebabnya.
orang lain
2, 4 kali pertemuan - Mendiskusikan dengan pasien
dan untuk SP 3, 3 kali tentang keuntungan punya teman
pertemuan untuk SP dan bercakap – cakap
lingkungan
4, 2 kali pertemuan - Mendiskusikan dengan pasien
untuk SP 5 klien tentang kerugian tidak punya
mampu berinteraksi teman dan tidak bercakap – cakap
dengan orang lain - Latih cara berkenalan dengan
dengan kriteria pasien dan perawat atau tamu.
hasil: - Masukkan pada jadwal kegiatan
1. Klien dapat untuk latihan berkenalan
membina SP 2:
hubungan saling - Evaluasi kegiatan berkenalan
percaya (berapa orang, serta beri pujian)
2. Klien dapat - Latih cara berbicara saat
berkenalan melakukan kegiatan harian (latih
dengan orang 2 kegiatan)
lain ( lebih dari 5 - Masukkan pada jadwal kegiatan
orang) untuk latihan berkenalan 2-3
3. Klien dapat orang pasien, perawat dan tamu,
memulai berbicara saat melakukan
pembicaraan kegiatan harian
dengan orang SP 3:
lain. - Evaluasi kegiatan latihan
berkenalan (berapa orang) dan
bicara saat melakukan kegiatan
harian. Beri pujian
- Latih cara berbicara saat
melakukan kegiatan harian (2
kegiatan baru)
- Masukan pada jadwal kegiatan
untuk latihan berkenalan 4-5
orang, berbicara saat melakukan
kegiatan harian
SP 4:
- Evaluasi kegiatan latihan
berkenalan, bicara saat
melakukan kegiatan harian, beri
pujian
- Latih cara bicara sosial : meminta
sesuatu, menjawab pertanyaan
- Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan berkenalan >5
orang, orang baru, berbicara saat
melakukan kegiatan harian dan
sosialisasi.
SP 5:
- Evaluasi kegiatan latihan
berkenalan, bicara saat
melakukan kegiatan harian dan
sosialisasi. Beri pujian
- Latih kegiatan harian
- Nilai kemampuan yang telah
mandiri
- Nilai apakah isolasi sosial teratasi
XVIII. IMPLEMENTASI
No Hari/tanggal/jam IMPLEMENTASI EVALUASI Paraf
1 Senin/ SP. 1 Isolasi Sosial S:
03-01-2022/ (Isos): - Klien merasa
11.00 WITA 1. Membina hubungan senang saat diajak
saling percaya.. berkenalan
Dx : 2. Mengidentifikasi dengan orang lain
Isolasi Sosial penyebab isolasi O:
pasien : siapa yang - Klien mampu
serumah, siapa orang melakukan cara
terdekat, yang tidak berkenalan
dekat, dan apa dengan orang
sebabnya. A : Isolasi sosial
3. Mendiskusikan P : Klien berkenalan
dengan pasien dengan 2 orang
tentang keuntungan
punya teman dan Lanjutkan SP 2
bercakap – cakap
4. Mendiskusikan
dengan pasien
tentang kerugian
tidak punya teman
dan tidak bercakap –
cakap
5. Latih cara berkenalan
dengan pasien dan
perawat atau tamu.
6. Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
berkenalan
2 Selasa/ SP 2: S:
04-01-2022/ - Evaluasi kegiatan - Klien merasa
11.00 WITA berkenalan (berapa senang saat
orang, serta beri berkenalan
Dx : pujian) dengan orang lain
Isolasi Sosial - Latih cara berbicara O:
saat melakukan - Klien mampu
kegiatan harian (latih melakukan cara
2 kegiatan) berkenalan
- Masukkan pada dengan orang
jadwal kegiatan A : Isolasi sosial
untuk latihan P : Klien berkenalan
berkenalan 2-3 orang dengan 1 ruangan
pasien, perawat dan dalam jadwal harian
tamu, berbicara saat
melakukan kegiatan
harian