Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN ISOLASI SOSIAL DIRUANG


HELIKONIA RSJ Dr. RM SOEDJARWADI

JAWA TENGAH

DISUSUN OLEH
SELVIA ANJARWATI
P2105028

PROGAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Tanggal pengkajian : Selasa, 29 April 2022


Pengkajian : Selvia anjarwati
Sumber informasi : Pasien, keluarga, perawat
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.S
Umur : 29 tahun
Alamat : Semen ,gunung kidul
Agama : Islam
Status : Kawin
Diagnosa Medis : Skizofrenia
2. IDENTITAS KELUARGA
Nama : Tn. W
Umur : 45 tahun
Alamat : Semen ,gunung kidul
Hubungan dengan pasien : Kakak Kandung
3. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan kalau dirinya malu bila bertemu dengan orang lain sehingga
membuat klien jarang berinteraksi dengan orang di sekitarnya.
4. FAKTOR PRESIPITASI
Faktor pencetus terjadinya gangguan jiwa pada Ny.S di sebabkan karena klien
sering lupa untuk meminum obatnya, dan klien tidak teratur minum obat
dikarenakan klien hanya tinggal di rumah sendiri, dan tidak ada keluarga yang
membantu mengingatkan klien untuk minum obat.
5. FAKTOR PREDISPOSISI
Klien sudah pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu, klien dirawat di
rumah sakit jiwa sudah 3 kali dengan masalah yang sama yaitu isolasi sosial.
Klien dirawat di rumah sakit karena klien tidak teratur dalam minum obat,
karena klien hanya tinggal sendiri. Pengalaman klien yang tidak
menyenangkan dimasa lalu yaitu ketika klien kehilangan orang tua, cerai
dengan istri dan ditinggalkan oleh anaknya. Didalam keluarga klien tidak ada
yang mengalami gangguan jiwa. Klien tidak mengalami trauma fisik dan juga
trauma aniaya fisik. Klien mengatakan mempunyai riwayat kesehatan
hipertensi.
6. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda – tanda vital
- Tekanan darah : 120/90 mmHg
- Suhu : 36,6 o C
- Nadi : 86 x/menit
- Pernafasan : 16 x/menit
b. Antropometri
- Tinggi badan : 161 cm
- Berat badan : 67 kg
- IMT : 25,8 kg/m (berat badan lebih)
c. Keluhan fisik
Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik
d. Pemeriksaan head to toe
- Kepala : warna rambut hitam, rambut panjang, tidak ada
benjolan
- Mata : fungsi penglihatan baik, tidak ada kelainan pada mata,
mata bersih, tidak ikterik
- Telinga : bagian telinga luar bersih, fungsi pendengaran normal,
telinga simetris, tidak ada luka
- Hidung : hidung bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada polip
- Mulut : mulut bersih, gigi kuning, tidak ada kelainan pada
mulut
- Ekstremitas : ekstremitas atas bawah lengkap, tidak terdapat
luka/benjolan, tidak terdapat kelainan.
7. PSIKOSOSIAL
a. Genogram
Gambar 3.1 Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Laki-laki/perempuan meninggal
: Hubungan keluarga
: Tinggal serumah
: Cerai/putus hubungan

Penjelasan :
Klien mengatakan kalau dirinya sejak kecil dirawat oleh orang tuanya.
Kedua orang tuanya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, Ny.S
ttinggal bersama suami dan anaknya.Kakaknya mengunjunginya seminggu
3 kali.
b. Konsep Diri
- Citra tubuh
Klien mengatakan kalau tidak ada bagian tubuhnya yang tidak disukai
dan tidak juga menyukai anggota tubuhnya.
- Identitas Diri
Klien mengatakan kalau dirinya anak ke 3 dari 4 bersudara. Klien
mengatakan kalau sudah memiliki anak, dan klien mengakui kalau
dirinya seorang laki-laki.
- Peran diri
Klien adalah seorang ibu yang tidak bekerja, klien hanya duduk diam
didepan rumah apabila klien tidak ada kegiatan.
- Ideal diri
Klien mengatakan ingin sekali bertemu dengan anaknya, tetapi klien
tidak tahu keberadaan anaknya dimana, ia berharap ada orang yang
mau menenami dan merawatnya.
- Harga diri
Klien mengatakan malu saat mengajak bicara orang lain, klien merasa
takut kalau klien berbicara tidak ada yang mendengarkan dan juga
tidak ada yang menghargainya. Kliem lebih suka diam dan tampak
malu saat bicara dengan nada suara pelan. Kontak mata tidak ada, tidak
mampu memulai pembicaraan terlebih dahulu.
c. Hubungan Sosial
- Orang yang sangat berharga di hidupnya adalah ibunya.
- Peran serta dalam masyarakat
Klien mengatakan tidak pernah ikut kegiatan yang diadakan oleh
masyarakat, karena klien merasa malu.
- Hambatan dalam hubungan dengan orang lain
Klien tidak dapat memulai pembicaraan saat bertemu dengan orang
lain karena malu. Dan klien sering lupa dengan nama-nama orang baru
yang baru saja berkenalan.
d. Spiritual
- Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan kalau dirinya beragama islam, untuk beribah klien
belum bisa rutin karena sering lupa.
- Kegiatan ibadah
Klien mengatakan dirinya sudah jarang mengikuti pengajian ataupun
kegiatan keagamaan yang ada di desanya. Dan klien mengatakan tidak
mengikuti sholat jamaah di masjid karena malu bertemu dengan orang
banyak.
8. STATUS MENTAL
- Penampilan
Klien terlihat tidak rapi, klien di rumah hanya memakai kaos dan
celana kolor. Klien tidak bisa menyiapkan bajunya sendiri, kalau tidak
ada yang menyiapkan, jadi klien kadang lupa ganti baju bahkan tidak
mau ganti baju. Kuku tangan dan kuku kaki hitam, rambut yang acak-
acakan. Klien mandi tidak gosok gigi dan tidak memakai sabun. Dan
klien jarang mencuci rambutnya.
- Pembicaraan
Klien saat diajak bicara menjawab dengan seadanya dan pandangan
tidak mengarah ke lawan bicara, apabila bingung klien hanya diam
saja.
- Aktivitas motorik
Jari-jari klien yang tampak gemetaran ketika menjulurkan tangan dan
merentangkan jari-jari.
- Alam perasaan
Klien mengatakan kalau dirinya biasa saja (tidak sedih, gembira,
ketakutan maupun khawatir).
- Afek
Tumpul, hanya bereaksi bila ada stimulus atau rangsangan yang kuat
- Interaksi selama wawancara
Kontak mata klien tidak ada, klien bersedia diajak bicara namun hanya
merespon pertanyaan tanpa ingin memulai pembicaraan atau
menanyakan hal yang lain.
- Persepsi
Klien mengatakan tidak pernah mendengar suara-suara yang tidak ada
wujudnya atau pun sosok bayangan yang tidak nyata.
- Isi pikir
Klien merasa bingung mengungkapkan keinginannya, hanya di respon
dengan tertawa saja. Tidak ditemukan adanya waham.
- Proses pikir
Klien sering bingung untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
perawat, perlu pelan-pelan dalam membantu menjelaskan maksud
pertanyaan agar lebih memahami.
- Tingkat kesadaran dan disorientasi
Klien masih dapat mengingat jelas tempat tetapi untuk orientasi waktu
dan mengingat orang klien lupa.
- Memori
Klien mampu menyebutkan dirinya pernah di rawat di rumah sakit 3
tahun yang lalu. Klien lupa dengan orang baru yang jarang bertemu
dengannya.
- Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berkonsentrasi dan dapat berhitung dengan baik tapi jika
berhitung mundur pasien kesulitan.
- Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan sederhana untuk memecahkan
masalah sederhana seperti jika perutnya lapar segera masak lalu makan
dan mencuci pakaian jika kotor.
- Daya tilik diri
Klien tidak tahu bahwa dirinya sedang sakit dan harus mengkonsumsi
obat secara rutin.
9. KEBUTUHAN HEHARI-HARI
- Makan
Klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi sedang. Klien
selalu menghabiskan makannnya, tidak ada makanan yang tidak
disukainya. Cara makan klien normal. Klien mampu menyiapkan dan
membersihkan alat makan setelah digunakan.
- BAB dab BAK
Klien mengatakan BAB & BAK di kamar mandi dan dibersihkan
dengan air, namun terkadang BAK didepan rumah.
- Mandi
Klien mengatakan mandi 2 kali sehari menggunakan sabun, jarang
gosok gigi dan keramas karena lupa.
- Bepakaian
Klien mengganti baju setelah mandi, kadang jika baju tidak disiapkan
pakaian sebelumnya digunakann kembali. Klien mampu membedakan
pakaian untuk dirumah dan berpergian.
- Istirahat dan Tidur
Klien mengatakan tidur siang kalau merasa ngantuk dan pada malam
hari klien tidur pukul ± 20.00 WIB.
- Penggunaan obat
Klien minum obat 2 kali sehari dan obat yang diberikan diminum.
Klien masih bingung menyiapkan obat sendiri, obat untuk pagi kadang
tidak diminum (lupa), obat malam seharusnya 2 tablet yang diminum
hanya 1 tablet. Klien jika tidak dikontrol obatnya lupa meminumnya.
- Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan setiap bulan kontrol kesehatan di RSJD Soedjarwadi
diantarkan oleh Puskesmas semen dan kadernya. Klien selalu dipantau
oleh kadernya untuk minum obat.
- Aktifitas dalam rumah
Klien mengatakan kegiatannya didalam rumah yaitu memasak,
menyapu (kadang-kadang), dan mencuci piring.
- Aktivitas diluar rumh
Klien mengatakan hanya dirumah, jarang mengikuti kegiatan di
lingkungan rumahnya.
10. MEKANISME KOPING
Klien mengatakan jika berbicara dengan orang lain kontak mata tidak ada,
sering bingung menjawab pertanyaan dan ekspresi wajah lebih banyak ke
ekspresi datar. Pada saat ada masalah klien lebih banyak diam dan tidak
menceritakan masalah yang dihadapi pada orang lain.
11. MASALAH PSIKOLOGI DAN LINGKUNGAN
Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan orang lingkungan sekitar
rumah. Klien merasa malu untuk berhubungan dengan orang lain sehingga
tidak berinteraksi dengan tetangga sekitarnya
12. PENGETAHUAN
Klien mengatakan kalau dirinya tidak tahu kalau sedang sakit dan harus
minum obat secara rutin, klien juga tidak tahu apa itu isolasi sosial. Klien
mengatakan akan minum obat secara teratur.
13. ASPEK MEDIS
Tabel 3.1 Terapi Obat
N Obat Dosisi Manfaat
o
1. Risperidone (pagi 1 mg, malam 2 Obat yang digunakan untuk
mg) menangani gangguan mental dengan
per oral gejala psikosis seperti skizofrenia atau
gangguan bipolar. Selain itu, obat
antipsikotik ini juga digunakan untuk
menanganin penyakit alzaimer atau
gangguan tingkah laku. Obat ini
bekerja dengan cara mengembalikan
keseimbangan senyawa alami di otak.
2. Trihexyphenidyl (1x2mg) per oral Obat yang digunakan untuk mengatasi
gejala ektrapiramidal, baik akibat
penyakit parkinson atau efek obat
seperti antipsikotik. Gejala
ektrapiramidal tersebut antara lain
tremor, tubuh kaku, gerakan tidak
normal dan tidak terkendali baik
wajah maupun anggota tubuh lainnya
serta gelisah.
3. Ramipril (1x10mg) per oral Obat yang digunakan untuk mengatasi
tekanan darah tinggi atau hipertensi

14. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Harga Diri Rendah
2. Isolasi Sosial
3. Defisit Perawatan Diri
4. Gangguan Proses Pikir : Waham
5. Ketidakefektifan koping keluarga
6. Tidak efektifnya penatalaksanaan regimen theraputik

B. ANALISA DATA
No Data Masalah Keperawatan
1 DS : Isolasi sosial
- Klien mengatakan kalau bertemu dengan
orang malu, sehingga klien jarang
berinteraksi dengan orang lain
- Klien mengatakan kalau dirinya jarang ikut
kegiatan yang ada didesanya karena klien
malu
DO :
- Klien lebih sering diam jika tidak diajak
bicara terlebih dulu
- Klien lebih sering dirumah, dan duduk di
depan rumah
- Klien tidak ada kontak mata
2 DS : Defisit perawatan diri
- Klien mengatakan kalau mandi tidak
memakai sabun dan tidak gosok gigi
- Klien mengatakan kalau jarang mencuci
rambut
- Klien mengatakan kalau BAK kadang lupa
menyiram
DO:
- Rambut terlihat tidak rapi dan acak-acakan
- Masih tercium bau badan
- Gigi kuning
- Kuku kaki dan kuku tangan hitam
- Jarang ganti baju
3 DS : Tidak efektifnya
- Klien mangatakan kalau sering lupa untuk penatalaksanaan regimen
minum obat karena klien tidak tahu theraputik
DO :
- Klien hanya tinggal sendiri
- Kurang dukungan keluarga
- Klien bingung menyiapkan obat sendiri

C. POHON MASALAH
Defisit perawatan diri (affect)

Isolasi sosial (core problem)

Tidak efektifnya penatalaksanaan regimen theraputik (causa)

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi Sosial
2. Defisit Perawatan Diri
3. Tidak efektifnya penatalaksanaan regimen theraputik

E. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Isolasi sosial Setelah dilakukan tindakan SP 1
keperawatan selama 7 hari 1. Identifikasi penyebab isolasi
kelolaan di harapkan klien sosial :siapa yang serumah,
siapa yang dekat, siapa yang
mampu berinteraksi dengan
tidak dekat, dan apa sebabnya
orang lain dengan kriteria 2. Keuntungan punya teman dan
hasil : bercakap-cakap
Pasien mampu : 3. Kerugian tidak punya teman
1. Mengidentifikasi penyebab dan tidak bercakap-cakap
isolasi sosial 4. Latih cara berkenalan dengan
2. Menyebutkan keuntungan pasien dan perawat atau tamu
dari punya teman dan 5. Masukan pada jadwal kegiatan
bercakap-cakap untuk latihan berkenalan
3. Menyebutkan kerugian SP 2
tidak punya teman 1. Evaluasi kegiatan berkenalan
4. Berkenalan dengan orang (berapa orang) . beri pujian
lain setelah latihan 2. Latih cara berbicara saat
melakukan kegiatan
harian(latih dua kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
berkenalan 2-3 orang pasien,
perawat dan tamu , berbicara
saat melakukan kegiatan harian
SP 3
1. Evaluasi kegiatan latihan
berkenalan (berapa orang) &
bicara saat melakukan dua
kegiatan harian. Beri pujian
2. Latih cara berbicara saat
melakukan kegiatan harian (2
kegiatan baru)
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
berkenalan 4-5 orang .
berbicara saat melakukan 4
kegiatan harian
SP 4
1. Evaluasi kegiatan latihan
berkenalan, bicara saat
melakukan empat kegiatan
harian. Beri pujian
2. Latih cara bicara social :
meminta sesuatu, menjawab
pertanyaan
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
berkenalan >5 orang, orang
baru , berbicara saat melakukan
kegiatan harian dan sosialisasi

SP 5
1. Evaluasi kegiatan latihan
berkenalan, berbicara saat
melakukan kegiatan harian dan
sosialisasi. Beri pujian
2. Latih kegiatan harian
3. Nilai kemampuan yang telah
mandiri
4. Nilai apakah isolasi sosial
teratasi
2 Defisit Setelah dilakukan tindakan SP 1
perawatan diri keperawatan selama 7 hari 1. Identifikasi masalah perawatan
kelolaan di harapkan klien diri : kebersihan diri,
mampu merawat dirinya, berdandan, makan/minum,
dengan kriteria hasil : BAB/BAK
Pasien mampu : 2. Jelaskan pentingnya kebersihan
1. Mengidentifikasi masalah diri
perawatan diri: kebersihan 3. Jelaskan cara dan alat
diri, berdandan, kebersihan diri
makan/minum, BAB/BAK 4. Latih cara menjaga kebersihan
2. Menjelaskan pentingnya diri : mandi dang anti pakaian,
kebersihan diri sikat gigi,cuci rambut dan
3. Menyebutkan alat dan potong kuku
menjelaskan cara menjaga 5. Masukkan pada jadwal
kebersihan diri kegiatan untuk latihan
4. Latihan cara menjaga mandi,sikat gigi (2 kali
kebersihan diri perhari),cuci rambut (2 kali
permiggu), potong kuku (1 kali
perminggu)
SP 2
1. Evaluasi kegiatan kebersihan
diri. Beri pujian
2. Jelaskan cara dan alat untuk
berdandan
3. Latih cara berdandan setelah
kebersihan dri : sisiran,rias
muka
untuknperempuan,cukuran
untuk pria
4. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk kebersihan diri
dan berdandan
SP 3
1. Evaluasi kegiatan kebersihan
diri dan berdandan. Beri pujian
2. Jelaskan cara dan alat makan
dan minum
3. Latih cara makan dan minum
yang baik
4. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
kebrsihan
diri,berdandan,makan dan
minum yang baik
SP 4
1. Evaluasi kegiatan kebersihan
diri,berdandan ,makan dan
minum. Beri pujian
2. Jelaskan cara BAK/BAB yang
baik
3. Latih BAB/BAK yang baik
4. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
kebersihan
diri,berdandan,makan dan
minum dan BAB/BAK
SP 5
1. Evaluasi kegiatan latihan
perawatan diri : kebersihan
diri,berdandan,makan/minum,
BAB/BAK. Beri pujian
2. Latih kegiatan harian
3. Nilai kemampuan yang telah
mandiri
4. Nilai apakah perawatan diri
telah baik
3 Tidak Setelah dilakukan tindakan SP 1
efektifnya keperawatan selama 7 hari 1. Identifikasi tanda dan gejala
kelolaan di harapkan : tidak patuh obat
penatalaksanaan Pasien mematuhi program 2. Diskusikan kebutuhan pasien
regimen terapi yang sudah ditetapkan yang tidak terpenuhi
theraputik sehingga program terapi 3. Bantu klien memenuhi
dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan yang realitis
rencana dengan kriteria hasil : 4. Masukkan pada jadwal
Pasien mampu : kegiatan harian
1. Mengidentifikasi penyebab SP 2
pasien tidak patuh terhadap 1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
pengobatan kebutuhan pasien dan berikan
2. Mengidentifikasi nilai diri pujian
Mendiskusikan regimen 2. Diskusikan kemampuan yang
terapi yang tepat dengan dimiliki
petugas 3. Latih kemampuan yang
dipilih, beri pujian
4. Masukkan pada jadwal
pemenuhan kebutuhan dan
kegiatan yang telah dilatih
SP 3
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pasien, kegiatan
yang dilakukan pasien dan
berikan pujian
2. Jelaskan tentang obat yang
diminum ( 6benar obat :
jenis, guna, dosis, frekuensi,
cara, kontunitas minum obat )
dan tanyakan manfaat yang
dirasakan pasien
3. Masukkan pada jadwal
pemenuhan kebutuhan,
kegiatan yang telah dilatih
dan obat
SP 4
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pasien, kegiatan
yang telah di latih, dan
minum obat. Beri pujian
2. Diskusikan kebutuhan lain
dan cara memenuhinya
3. Diskusikan kemampuan yang
dimiliki.
4. Masukkan pada jadwal
pemenuhan kebutuhan,
kegiatan yang telah dilatih
dan obat
SP 5
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pasien, kegiatan
yang telah di latih, dan
minum obat. Beri pujian
2. Nilai kemampuan yang telah
mandiri

F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Hari / tanggal Implementasi Evaluasi TTD
Selasa, 29 DS: S: SELVIA
- Klien mengatakan - Klien mengatakan bersedia
maret 2022 bersedia berkenalan berbincang-bincang dan
DO:
berkenalan
- Klien kooperatif,
O:
kontak mata tidak ada
dengan lawan bicara - Klien kooperatif, tetapi
tidak ada kontak mata
Dx. : Isolasi sosial A : Isolasi sosial
P:
Tindakan : - Melatih mengobrol dan
- Melakukan perkenalan
berkenalan dengan orang
dengan klien
- Mebina hubungan lain 1 hari 2 kali (jam 07.30
saling percaya dan 15.00)
- Melakukan pengkajian
penyebab isolasi sosial RTL : Bertemu dengan klien di
hari rabu 23 juni 2021 jam 07.30
di rumah klien untuk
berbincang-bincang tentang
masalah yang dialami klien.
DS : S: SELVIA
- Klien mengatakan - Klien mengatakan akan
kalau mandi tidak mandi pakai sabun dan
pakai sabun dan tidak gosok gigi
gosok gigi O:
DO : - Klien hanya diam saat
- Gigi kuning diberikan penjelasan
- Pakaian tidak rapi A : Defisit perawatan diri
P:
Dx : Defisit perawatan diri - Melatih cara menjaga
kebersihan diri : mandi dan
Tindakan : gosok gigi dan cuci rambut
- Menjelaskan
pentingnya kebersihan RTL : Bertemu dengan klien di
diri hari rabu 23 juni 2021 jam
- Melatih cara menjaga 08:00 di rumah klien untuk
kebersihan diri : mengevaluasi cara menjaga
mandi dan ganti kebersihan diri dan juga cara
pakaian berdandan
DS : S: SELVIA
- Klien mengatakan - Klien mengatakan tidak
kalau sering lupa ada yang menyiapkan
minum obat obatnya.
DO : O:
- Klien tampak bingung - Klien tinggal sendiri di
rumah
Dx : ketidak efektifan A : ketidak efektifan regimen
regimen theraputik theraputik
P:
Tindakan : - Memberikan dukungan
- Mengidentifikasi untuk berubah
penyebab
ketidakpatuhan RTL : Bertemu dengan klien di
minum obat hari rabu 23 juni 2021 jam
09:00 di rumah klien untuk
memberikan dukungan untuk
berubah dan patuh minum obat
Senin,4 april DS : S: SELVIA
2022 - Klien mengatakan - Klien mengatakan bersedia
dirumah hanya untuk diajak berbincang-
sendiri bincang
- Klien mengatakan
O:
jarang ke rumah
tetangga - Pasien kooperatif, kontak
DO : mata tidak ada, lebih
- Klien kooperatif, banyak diam
kontak mata tidak A : Isolasi sosial
ada, menjawab P :
seadanya, tampak - Melatih berkenalan 2 kali,
bingung
mengungkapkan
Dx. Keperawatan : Isolasi keuntungan punya teman,
Sosial kerugian tidak punya
teman
Tindakan :
- Mengidentifikasi RTL : Bertemu dengan klien di
penyebab isolasi sosial : hari kamis 24 juni 2021 jam
siapa yang serumah, 08:00 di rumah klien untuk
siapa yang dekat, siapa
mengevaluasi SP 1 isolasi
yang yang tidak dekat
dan apa sebabnya sosial,
- Menjelaskan
keuntungan punya
teman dan bercakap-
cakap
- Menjelaskan kerugian
tidak punya teman dan
bercakap-cakap
DS : S: SELVIA
- Klien mengatakan - Klien mengatakan badanya
sudah mencuci menjadi lebih segar
rambutnya O:
DO : - Klien bersih dan rapi
- Ramput terlihat basah - Klien kooperatif
A : Defisit perawatan diri
Dx : Defisit perawatan diri P:
- Memasukkan pada jadwal
Tindakan : kegiatan untuk kebersihan
- Menjelaskan cara diri dan berdandan
untuk berdandan
- Melatih cara RTL : Bertemu dengan klien di
berdandan : menyisir hari kamis 24 juni 2021 jam
rambut 08:00 di rumah klien untuk
mengevaluasi cara menjaga
kebersihan diri, juga cara
berdandan dan latih BAK yang
baik
DS : S: SELVIA
- Klien mengatakan - Klien mengatakan masih
tidak tahu manfaat sering lupa untuk minum
dari obat yang ia obat
punya O:
DO : - Tidak ada dukungan
- Klien kelihatan keluarga
bingung A : tidak efektifya regimen
theraputik
Dx : tidak efektifnya P :
regimen theraputik - Memberikan dukungan
minum obat
Tindakan :
- Menjelaskan tentang RTL : Bertemu dengan klien di
obat yang diminum hari kamis 24 juni 2021 jam
- Memasukkan pada 09:00 di rumah klien untuk
jadwal kegiatan untuk mengevaluasi dan memberikan
minum obat dukungan untuk berubah dan
patuh minum obat
Selasa, 5 april DS: S: Devita
2022 - Klien mengatakan - Klien mengatakan bersedia
sudah terbiasa di untuk diajak berbincang-
rumah sendiri, bincang selama 20 menit,
perasaanya biasa saja mampu menjelaskan
- Klien mengatakan keuntungan punya teman
dirumah hanya duduk
dan kerugian tidak punya
di teras atau tidur
DO: teman
- Klien kooperatif, O :
kontak mata kurang - Klien kooperatif, klien
dengan lawan bicara hanya berbicara seadanya
A : Isolasi sosial
Dx : Isolasi sosial P:
- Berkenalan dengan
Tindakan : tamu/perawat dan
- Menjelaskan mengulang keuntungan
keuntungan punya punya teman dan bercakap-
teman dan tidak
cakap
bercakap-cakap
- Menjelaskan kerugian
tidak punya teman RTL : bertemu pada hari jum’at
dan bercakap-cakap tanggal 25 juni 2021 di rumah
- Melatih cara klien jam 07:00 untuk
berkenalan dengan mengevaluasi SP 1 dan
tamu atau perawat mengajarkan SP 2, latihan
berbicara saat melakukan
kegiatan harian.
DS : S: SELVIA
- Klien mengatakan - Klien mengatakan akan
kadang BAK lupa berusaha untuk BAK di
disiam kamar mandi
DO : O:
- Lingkungan sekitar - Klien kurang kooperatif
rumah bau A : Defisit perawatan diri
P : Memasukkan jadwal harian
Dx : Defisit perawatan diri kebersihan diri, mandi, dan
berdandan, dan toileting
Tindakan :
- Menjelaskan cara RTL : Bertemu dengan klien di
BAB dan BAK yang hari jum’at tanggal 25 juni 2021
baik dirumah klien untuk
- Melatih BAB dan mengevaluasai jadwal harian
BAK yang baik dan latih kegiatan harian
DS : S: SELVIA
- Klien mengatakan - Klien mengatakan kalau
belum minum obat drinya dirumah sendiri
hari ini O:
DO : - Klien tidak ada teman
- Tidak ada yang dirumah
menyiapkan A : Tidak efektifnya regimen
theraputik
Dx : Tidak efektifnya P :
regimen theraputik - Mengevaluasi kegiatan
pemenuhan kebutuhan
Tindakan : minum obat
- Mengevaluasi - Memberikan pujian
kebutuhan minum
obat klien 1. RTL : Bertemu dengan klien
- Masukkan pada di hari jum’at tanggal 25 juni
jadwal harian untuk 2021 dirumah klien untuk
minum obat membantu klien untuk
mengidentifikasi kebiasaan
untuk minum obat
Rabu,6 april DS: S: SELVIA
2022 - Klien mengatakan - Klien bersedia diajak
dirumah hanya sendiri, berbincang-bincang selama
tidak ada teman bicara 20 menit
- Klien mengatakan O:
kakaknya berkunjung
- Klien berkenalan dengan
setiap 3 hari sekali
DO: teman, perawat, pasien
- Klien kooperatif, hanya duduk di teras depan
mulai ada kontak mata rumah
dengan lawan bicara - Berbicara saat melakukan
kegiatan menyapu
Dx : isolasi sosial A: Isolasi sosial
P: Melatih berbicara sambil
Tindakan : melakukan kegiatan (masak
- Mengevaluasi
dan mencuci)
kegiatan berkenalan
(beberapa orang).
- Melatih cara RTL : diharapakan klien selalu
berbicara saat berlatih berkenalan dengan
melakukan kegiatan banyak orang
(latih 2 kegiatan)
DS : S: SELVIA
- Klien mengatakan - Klien mengatakan kalau
kalau dirinya sudah sudah menjaga
mandi tapi tidak kebersihan diri, tetapi
mencuci rambutnya kadang lupa gosok gigi
DO : O:
- Klien sudah rapi - Klien mandi
menggunakan sabun
Dx : Defisit perawatan diri - Klien sudah mencuci
rambut 2hari sekali
Tindakan : - Klien sudah berganti
- Mengevaluasi baju
kegiatan latihan A : Defisit perawatan diri
perawatan diri : P :
kebersihan diri, - Selalu memberikan
berdandan, motivasi klien untuk
toileting menjaga kebersihan diri
- Menilai
kemampuan yang RTL : Diharapkan klien selalu
telah mandiri menjaga kebersihan dirinya.
DS : S: SELVIA
- Klien mengatakan - Klien mengatakan kalau
kalau sudah minum ada yang membantunya
obat tadi pagi untuk minum obat
DO : O:
- Ada keluarga yang -Keluarga yang
menemani klien menyiapkan obat klien
A : Tidak efektifnya regimen
Dx : Tidak efektifnya theraputik
regimen theraputik P:
- Menilai kemampuan
Tindakan : yang telah mandiri
- Mengevaluasi - Mengevaluasi jadwal
kegiatan kebutuhan harian tentang minum
minum obat obat
- Masukkan pada
jadwal harian untuk RTL : Keluarga agar selalu
minum obat memantau klien untuk minum
obat

Anda mungkin juga menyukai