Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN An.A DENGAN ASMA


DI RUANG AMARILIS RSUD WONOSARI

Disusun Oleh :

Mawarzi Ali Mubaroch

P2105018

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN

TAHUN AJARAN 2020/2021


ASUHAN KEPERAWATAN
PADA An.A DENGAN ASMA
DI RUANGAMARILIS KLATEN
Nama Mahasiswa : Mawarzi Ali Mubaroch
Hari/Tanggal Pengkajian : 02-12-2021 Jam 14.
Ruang : Amarilis

I. IDENTITAS
1. Nama : An.A
2. Tgl. Lahir :27/11/2015
3. Usia :6 tahun
4. Pendidikan :TK
5. Alamat :Ngebrak, rt03/rw28 Semanu, Wonosari
6. Nama Ayah/Ibu : Tn.W/Ny. D
7. Pekerjaan Ayah :Swasta
8. Pekerjaan Ibu :Ibu Rumah Tangga
9. Agama : Islam
10. Alamat :Ngebrak, rt03/rw28 Semanu, Wonosari
11. Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia

II. KELUHAN UTAMA


Ibu pasien mengatakanpasien mengalami sesak nafas

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


1. Munculnya keluhan
Ibu pasien mengatakan anak sesak napas, batuk, demam sudah 2 hari
yang kemudian keluarga membawanya periksa ke RSUD Wonosari
untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
2. Karakteristik
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sesak nafas, batuk, demam
3. Masalah sejak muncul keluhan
Ibu pasien mengatakan sejak pasien sakit pasien terlihat lemas, akral
teraba panas

IV. RIWAYAT MASA LAMPAU


1. Prenatal
Ibu pasien mengatakan tidak ada keluhan saat hamil, pemeriksaan
kehamilan dilakukan secara teratur, selama kehamilan ibu mengatakan
rutin mengkonsumsi tablet penambah darah dan vitamin.
2. Neo Natal
Ibu pasien mengatakan melahirkan secara normal. Setelah melahirkan
mendapatkan obat asam mafenamat, penambah darahFe dan
amoxcillin.
3. Post natal
Ibu pasien mengatakan pasien lahir dengan sehat, tidak ada gangguan
atau masalah kesehatan. Berat badan pasien saat lahir 3300 g dengan
panjang badan 50 cm
4. Penyakit waktu kecil
Ibu pasien mengatakan bahwa An. Asudah terdeteksi asma kurang
lebih dari 2 tahun yang lalu.
5. Pernah dirawat di RS
Ibu pasien mengatakan An. A sebelumnya belum pernah di rawat di
RS
6. Obat-obat yang digunakan
Ibu pasien mengatakan pasien tidak menggunakan obat-obatan. Jika
pasien sakit pasien biasa di bawa ke puskesmas atau dokter keluarga.
7. Alergi
Ibu pasien mengatakan pasien memiliki alergi makanan coklat dan
alergi minuman susu kemasan.
V. RIWAYAT KELUARGA
1. Penyakit yang pernah / sedang diderita oleh keluarga
Ibu pasien mengatakan di dalam anggota keluarga tidak ada riwayat
penyakit menular atau riwayat penyakit menurun
Genogram

Keterangan
: Perempuan : Tinggal satu rumah

: laki-laki : Keturunan

: Pasien : Informan

: Menikah :Meninggal

VI. RIWAYAT SOSIAL


Ibu pasien mengatakan bahwa dirinya bertanggung jawab atas anaknya
dirumah.

VII. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosis medis : Asma
2. Tindakan operasi : Tidak ada tindakan operasi
3. Obat-obatan :
a. Infus RL 20tpm
b. O2 2 tpm
c. Paracetamol 300 mg/8jam
d. Injeksi ampicillin 750 mg/6jam
e. Injeksi methylprednisolone 10 mg/6jam
f. Nebulizer Ventolin /6jam
4. Tindakan keperawatan
a. Pemasangan infus
b. Pemberian informasi terkait kondisi anak
c. Pemberian injeksi obat sesuai dengan aturan
5. Hasil laboratorium
Tanggal 8 Juli 2019 jam (10 : 47 : 10)
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13,0 10.0 – 15.5 g/dl
Lekosit 15.400 4.0 – 12.0 10^3/uL
Trombosit 326.000 150.0 – 400.0 10^3/uL
Eritrosit 5,5 4.50 – 5.50 10^6/uL
Hematokrit 51,6 40.0 – 48.0 Vol%
HITUNG JENIS
Basofil 0 0–1 %
Eosinofil 0 0–4 %
Segme 86 50 – 75 %
Limfosit 10 25 – 40 %
Monosit 4 3–7 %

HCT/HMT 39 44 %
Glukosa sesaat 159 80-140 mg/dL
VIII. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON
1. Persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan
Ibu pasien mengatakan pasien lahir dengan sehat dan tidak
adamasalah kesehatan. Ibu pasien mengatakan ketika pasien sakit,
ibu pasien membawa pasien ke tempat pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pengobatan. Imunisasi dilakukan secara lengkap, di
keluarga pasien tidak ada yang merokok, meminum minuman keras.
2. Nutrisi metabolik
Sebelum:
Ibu pasien mengatakan pasien biasa minum air putih, air teh dan di
beri vitamin tambahan. Dan pasien makan dengan porsi normal
dengan sendok dan menghabiskan makananya.
Setelah:
Ibu pasien mengatakan An. A setelah sakit porsi makan kurang dari
biasanya kira-kira 5 sendok. Untuk minum kira-kira 1 botol (500ml)/
hari.
Orang tua:
Ibu pasien mengatakan tidak ada masalah nutrisi pada ibu pasien dan
keluarganya.
3. Pola eliminasi
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien BAB 1x lembek, BAK
3x sehari.
4. Aktivitas dan pola latihan
Ibu pasien mengatakan An. A selama melakukan aktivitas masih di
bantu.
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi 
Berpakaian 
Mobilisasi di tempat 
tidur
Makan minum 
Toiteking 

Keterangan:
0 : mandiri
1 : di bantu sebagian
2 : perlu dibantu orang lain
3 : perlu di bantu orang lain dan alat
4 : tergantung
5. Pola istirahat tidur
Ibu pasien mengatakan paien dapat tidur tetapi tidak nyenyak
karena merasa gelisah, tidak nyaman.
6. Pola kognitif – persepsi
Ibu pasien mengatakan pasien adalah anak yang periang dan
aktif.
Orang tua: Ibu pasien mengatakan bila ada masalah,akan
dibicarakan terlebih duhulu dengan suami dan akandiambil
keputusan bersama.
7. Persepsi diri – pola konsep diri
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien merupakan anak yang
aktif, namun sejak sakit pasien menjadi pendiam. Pasien terlihat
tenang saat dikaji.
Orang tua: Ibu pasien mengatakan bahwa ia merupakan
seorang istri dan seorang ibu yang memiliki peran yang besar bagi
keluarganya terutama dalam keadaan anak yang sedang sakit seperti
sekarang ini.
8. Pola peran – hubungan
Ibu pasien mengatakan bbahwa pasien adalah anak pertama.
Hubungan antara anak keluarga baik . Tidak ada masalah dalam
keluarga.
Orang tua: Ibu pasien mengatakan hubungannya dengan anak
dan suami sangat baik, tidak ada masalah dalam keluarga
9. Sexualitas
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien adalah anak laki-laki
berusia 6 tahun.
10. Koping – pola toleransi stress
Ibu pasien mengatakan anaknya selama di rawat di rumah sakit
kadang sedikit pendiam dari biasanya jika ada perawat datang untuk
memeriksa kondisi An. A. Untuk menanganinya Ny. Dmembantu
menjawab pertanyaan.
11. Nilai – pola keyakinan
Ibu pasien mengatakan didalam anggota keluarga menganut
agama Islam, dan mengakui bahwa ada satu tuhan yaitu Allah SWT,
dan selalu berusaha untuk menjaga kesehatan keluarga terutama
anak-anak.

IX. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum : Composmentis
GCS : E4 M6 V5
2. Tanda-tanda vital : N120x/mnt, RR34x/mnt, S36,9o C,
Spo2 99% dengan O2 2tpm
3. Ukuran anthropometric : TB -, BB30 kg
4. Mata : Konjungtiva merah muda, tidak ada kelainan
5. Hidung : Simetris, hidung bersih, tidak ada kelainan.
6. Mulut : Simetris, mukosa kering, tidak ada
kelainan
7. Telinga : Simetris, tidak ada kelainan.
8. Tengkuk : Tidak ada kelainan.
9. Dada
Paru-paru
Inspeksi : simetris
Palpasi : tidak ada massa, pengembangan dada
simetris
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler, wheezing +/+
Jantung
Inspeksi : simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : redup.
Auskultasi : BJ1 BJ2 terdengar jelas, teratur.
10. Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani
Auskultasi : peristaltik usus 5x/menit
11. Punggung :Tidak ada kelainan.
12. Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan.
13. Ekstrimitas : Kulit bersih, turgor kulit elastis, CRT < 2detik,
terpasang cairan infus RL20 tpm di tangan kanan, tidak ada kelainan
kulit.

X. PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN
1. Kemandirian dan bergaul
Hasil pemeriksaan perkembangan menunjukkan secara personal
pasien normal, mampu melakukan apa yang berada di garis umur.
2. Motorik halus
Hasil pemeriksaan perkembangan menunjukkan perkembangan pasien
normal dimana pasien dapat melakukan semua tindakan pada garis
umurnya.
3. Kognitif dan bahasa
Hasil pemeriksaan perkembangan pasien menunjukkan perkembangan
secara normal.
4. Motorik kasar
Perkembangan motorik kasar pasien normal.
XI. INFORMASI LAIN
1. Humpty Dumpty Scale
Parameter Kriteria Nilai Skor
Usia <3 tahun 4 3
3-7 tahun 3
7-13 tahun 2
≥13 taun 1
Jenis kelamin Laki-laki 2 2
Perempuan 1
Diagnosis Diagnosis neurologi 4 1
Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, 3
dehidrasi, anemia, anoreksia, sinkop, pusing
dll)
Gangguan perilaku/psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1
Gangguan Tidak menyadari keterbatasan diri 3 1
kognitif Lupa akan adanya keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1
Faktor Riwayat jatuh/bayi diletakkan di tempat tidur 4 1
lingkungan dewasa
Pasien menggunakan alat bantu/bayi 3
diletakkan dalam tempat tidur bayi/perabotan
rumah
Pasien diletakkan di tempat tidur 2
Area diluar rumah sakit 1
Pembedahan/ Dalam 24 jam 3 1
sedasi/ Dalam 48 jam 2
anestesia >48 jam atau tidak menjalani pembedahan/ 1
sedasi/ anestesi
Penggunaan Penggunaan multiple: sedative, obat hipnosis, 3 1
medika barbiturat, fenotiazin, antidepresan, pencahar,
mentosa diuretik, narkose
Penggunaan salah satu obat di atas 2
Penggunaan medikasi lainnya/tidak ada 1
medikasi
Skor Total 10

Interpretasi hasil:
Skor 7-11 : Resiko rendah
Skor ≥ 12 : Resiko tinggi
Kesan: Skor total nilai Humpty Dumpty scale menunjukkan
bahwa An. A memiliki resiko rendah

XII. ANALISA DATA

No. DATA ETIOLOGI PROBLEM


DS :
- Ibu pasien mengatakan
pasien sesak napas,
batuk, deman sejak 2
hari yang lain
Bersihan jalan
1. DO : Spasme jalan napas
napas tidak efektif
- S: 36,90C
- RR: 34x/m
- N: 120x/m
- Pasien terlihat lemas
- Akral teraba hangat
2. DS : Gangguan
- Ibu pasien mengatakan Ketidakseimbangan pertukaran gas
An.A sesak napas dan ventilasi-perfusi
batuk
DO :
- S: 36,60C
- RR: 34x/m
- N: 120x/m
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak gelisah

3 DS :
- Ibu pasien
mengatakan An.A
sesak napas dan batuk
Depresi pusat Pola napas tidak
DO :
pernapasa efektif
- S: 36,60C
- RR: 34x/m
- N: 120x/m
- Pasien tampak lemas

XIII. PRIORITAS MASALAH


1. Bersihan jalan napas tidak efekttif b.d spasme jalan napas
2. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
3. Pola napas tidak efektif b.d depresi pusat pernafasan

XIV. RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil INTERVENSI

1 Bersihan “Bersihan jalan napas” “Manajemen jalan napas”


jalan napas (L.01001) (I.01011)
tidak efektif Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor pola napas (frekuensi,
(D.0149) asuhan keperawatan kedalaman, usaha napas)
selama 3x24jam 2. Monitor bunyi napas tambahan
diharapkan “bersihan jalan 3. Posisikan semi-Fowler atau
napas” meningkat dengan Fowler
kriteria hasil : 4. Berikan minum hangat
1. Wheezingcukup 5. Anjurkan asupan cairan 2000
menurun (skala 4) ml/hari, jika tidak kontraimdikasi
2. Frekuensi napas cukup 6. Ajarkan teknik batuk efektif
membai (skala 4) kurang 7. Kolaborasi pemberian
lebih 22-34x/menit bronkodilator, ekspektoran,
3. Pola napas membaik mukolitik, jika perlu
(skala 5)

2 Gangguan “Pertukaran gas” “Terapi oksigenasi”


pertukaran (L.01003) (I.01026)
gas Setelah dilakukan tindakan 1. monitor kecepatan aliran oksigen
(D.0003) asuhan keperawatan 2. monitor posisi alat terapi oksigen
selama 3x24jam 3. monitor efektifitas terapi oksigen
diharapkan “pertukaran 4. pertahankan kepatenan jalan
gas” meningkat dengan napas
kriteria hasil : 5. siapkan dan atur peralatan
1. dipsnea cukup pemberian oksigen
menurun (skala 4) 6. berikan oksigen tambahan, jika
2. bunyi napas tambahan perlu
cukup menurun (skala 7. gunakan perangkat oksigen yang
4) sesuai dengan tingkat mobilisasi
3. gelisah cukup menurun pasien
(skala 4) 8. ajarkan pasien dan keluarga cara
4. pola napas cukup menggunakan oksigen di rumah
membaik (skala 4) 9. kolaborasi penentuan dosis
oksigen

“Pemberian obat intravena”


3 Pola napas “Pola napas” (L.01004) (1.02065)
tidak efektif Setelah dilakukan tindakan 1. Verifikasi order obat sesuai
indikasi
(D.0005) asuhan keperawatan 2. Identifikasi kemungkinan
selama 3x24jam alergi, interaksi, dan
diharapkan “pola napas” kontraindikasi obat
3. Monitor tanda vital dan nilai
membaik dengan kriteria laboratorium sebelum
hasil : pemberian obat
1. dipsnea cukup menurun 4. Lakukan prinsip 6 benar
(pasien, obat, dosis, waktu,
(skala 4)
rute, dokumentansi)
2. frekuensi napas cukup 5. Jelaskan jenis obat, alas an
membaik (skala 4) pemberian, tindakan yang
diharapkan, dan efek
kureng lebih 22-
samping sebelum pemberian
34x/menit 6. Tempelkan lebel keterangan
nama obat dan dosis pada
wadah cairan IV
XV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari ke 1
Nama :An.A
Umur : 6 tahun
Ruang : Amarilis
Dx medis : ASMA
Tgl/jam IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
3/12/202 Tanggal 3Desember 2021 ℽ
1 “Manajemen pola napas” Pukul 17.30
S : ibu pasien mengatakan
(I.01011) anaknya sesak napas dan batuk
1. memonitor pola napas (frekuensi,
14.15 O:
kedalaman, usaha napas)
s : 36,9℃
Ds : ibu pasien mengatakan n : 120x/menit
anaknya sesak napas dan batuk rr : 34x/menit
Do : spo2 : 99% dengan O2 2
tpmauskultasi : weezing ++
s : 36,9℃
n : 120x/menit A : masalah pola napas belum
rr : 34x/menit teratasi
spo2 : 99% dengan O2 2 tpm
P : lanjutkan intervensi
2. memonitor bunyi napas tambahan
14.20
Do : auskultasi : weezing ++ 1. monitor kecepatan aliran
3. memposisikan semi-Fowler atau oksigen
14.20 Fowler 2. monitor posisi alat terapi
4. memberikan minum hangat oksigen
14.30 Ds : ibu pasien mengatakan 3. monitor efektifitas terapi
kadang memberikan minum air oksigen
hangat 4. pertahankan kepatenan jalan
5. menganjurkan asupan cairan 2000 napas
15.15 ml/hari, jika tidak kontraindikasi 5. siapkan dan atur peralatan
Ds : ibu pasien mengatakan selalu pemberian oksigen
memberikan minum anaknya 6. berikan oksigen tambahan, jika
6. mengajarkan teknik batuk efektif perlu

15.30
3/12/202 Tanggal, 3/12/2021 ℽ
1 Terapi oksigenasi” Pukul 17.30
(I.01026) S : ibu pasien mengatakan pasien
1. memonitor kecepatan aliran sesak napas dan batuk

14.15 oksigen O:
- O2 dengan nasa kanul 2 tpm
Do : O2 dengan nasa kanul 2 tpm - Spo2 99% dengan O2 2 tpm
2. memonitor posisi alat terapi - Nebulizer Ventolin /6jam
14.20 oksigen
A : masalah gangguan pertukaran
Ds : ibu pasien mengatakan gas belum teratasi
anaknya kadang melepas oksigen
yang diberikan P : lanjutkan intervensi

Do : pasien tampak melepas 1. monitor kecepatan aliran


selang oksigen yang oksigen
digunakannya 2. monitor efektifitas terapi
3. memonitor efektifitas terapi oksigen
14.25
oksigen 3. pertahankan kepatenan jalan
Do : spo2 : 99% dengan O2 2 tpm napas
4. mempertahankan kepatenan jalan 4. siapkan dan atur peralatan
14,30
napas pemberian oksigen
5. menyiapkan dan atur peralatan 5. berikan oksigen tambahan, jika
16.20 pemberian oksigen perlu
Do: menyiapkan nebulizer 6. gunakan perangkat oksigen
Ventolin /6 jam yang sesuai dengan tingkat
6. memberikan oksigen tambahan, mobilisasi pasien
16.30
jika perlu 7. kolaborasi penentuan dosis
Do : memberikan terapi nebulizer oksigen
ventolin
7. menggunakan perangkat oksigen
yang sesuai dengan tingkat
mobilisasi pasien
8. mengkolaborasi penentuan dosis
oksigen
Do : O2 dengan nasa kanul 2 tpm
3/12/202 “Pemberian obat intravena” Tanggal, 3/12/2021 ℽ
1 (1.02065) Pukul 17.30
1. memveritifikasi order obat sesuaiS : ibu pasien mengatakan
15.30 dengan indikasi anaknya sesak napas dan batuk
Ds : - monitor KU/VS
- Injeksi ampicillin 750 s : 36,9℃
n : 120x/menit
mg/6jam
rr : 34x/menit
- Injeksi methylprednisolone 10 spo2 : 99% dengan O2 2 tpm
mg/6jam - Injeksi ampicillin 750
16.45 mg/6jam
2. mengidenfikasi kemungkinan
alergi, interaksi, dan - Injeksi methylprednisolone
kontraindikasi
10 mg/6jam
Ds : ibu pasien mengatakan
tidak ada alergi obat dan sudah A : masalah pola napas tidak
pernah diberikan obat ini efektif belum teratasi
3. memonitor tanda vital dan nilai P : lanjutkan intervensi
14.15 1. verifikasi obat sesuai
laboratorium sebelum pemberian
obat indikasi
s : 36,9℃ 2. monitor tanda vital dan
n : 120 x/menit nilai lab sebelum
rr : 34 x/menit pemberian obat
spo2 : 99% dengan O2 2 tpm 3. jelaskan jenis obat, alasan
16.00 pemberian, tindakan yang
4. melakukan prinsip 6 benar
(pasien, dosis, waktu, rute diharapkan dan efek
dokumentasi) samping, sebelum
Do : pemberian obat melalui pemberian
intravena 4. tempelkan label
Obat yang diberikan : keterangan obatn dan
- Injeksi ampicillin 750 dosis pada wadah cairan
IV
mg/6jam
- Injeksi methylprednisolone 10
16.45
mg/6jam
5. menjelaskan jenis obat alasan
pemberian, tindakan yang
16.00 diharapkan dan efek samping,
sebelum pemberian
6. menempelkan label keterangan
nama obat dan dosis pada wadah
cairan IV

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari ke 2
Nama :An.A
Umur : 6 tahun
Ruang : Amarilis
Dx medis : ASMA

Tgl/jam IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


Tanggal 4Desember 2021
4/12/202 “Manajemen pola napas” Pukul 14.00 ℽ
1 S : ibu pasien mengatakan
(I.01011) anaknya sesak napas dan batuk
1. memonitor pola napas (frekuensi,
O:
kedalaman, usaha napas)
09.00 s : 36,7℃
Ds : ibu pasien mengatakan n : 120x/menit
anaknya sesak napas dan batuk rr : 40x/menit
Do : spo2 : 100% dengan O2 2

s : 36,7℃ A : masalah pola napas teratasi


n : 117x/menit sebagian
rr : 40x/menit
spo2 : 100% dengan O2 2 tpm P : lanjutkan intervensi
2. memonitor bunyi napas tambahan 1. monitor kecepatan aliran
09.30 3. memposisikan semi-Fowler atau oksigen
Fowler 2. monitor posisi alat terapi
09.35
4. memberikan minum hangat oksigen
09.40 Ds : ibu pasien mengatakan 3. monitor efektifitas terapi
kadang memberikan minum air oksigen
hangat 4. pertahankan kepatenan jalan
5. menganjurkan asupan cairan 2000 napas
ml/hari, jika tidak kontraindikasi 5. siapkan dan atur peralatan
Ds : ibu pasien mengatakan selalu pemberian oksigen
memberikan minum anaknya 6. berikan oksigen tambahan, jika
10.00
6. mengajarkan teknik batuk efektif perlu

10.10
Tanggal 4/12/2021
4/12/202 Terapi oksigenasi” 13.00 ℽ
1 (I.01026) S : ibu pasien mengatakan pasien
1. memonitor kecepatan aliran sesak napas dan batuk sudah
sedikit berkurang
oksigen
O:
09.00 Do : O2 dengan nasa kanul 2 tpm - O2 dengan nasa kanul 2 tpm
2. memonitor posisi alat terapi - Spo2 100% dengan O2 2
oksigen tpm
- Nebulizer Ventolin /6jam
09.15 Ds : ibu pasien mengatakan
anaknya kadang melepas oksigen A : masalah gangguan pertukaran
yang diberikan gas teratasi sebagian

Do : pasien tampak melepas


P : lanjutkan intervensi
selang oksigen yang
1. monitor kecepatan aliran
digunakannya
oksigen
3. memonitor efektifitas terapi
2. monitor efektifitas terapi
oksigen
oksigen
09.20 Do : spo2 : 100% dengan O2 2
3. pertahankan kepatenan jalan
tpm
09.25 napas
4. mempertahankan kepatenan jalan
4. siapkan dan atur peralatan
napas
pemberian oksigen
5. menyiapkan dan atur peralatan
10.00 5. berikan oksigen tambahan, jika
pemberian oksigen
perlu
Do: menyiapkan nebulizer
6. gunakan perangkat oksigen
Ventolin /6 jam
yang sesuai dengan tingkat
10.30 6. memberikan oksigen tambahan,
mobilisasi pasien
jika perlu
7. kolaborasi penentuan dosis
Do : memberikan terapi nebulizer
oksigen
09.00 Ventolin
7. menggunakan perangkat oksigen
yang sesuai dengan tingkat

09.30 mobilisasi pasien


8. mengkolaborasi penentuan dosis
oksigen

Do : O2 dengan nasa kanul 2 tpm


“Pemberian obat intravena” Tanggal, 4/12/2021
4/12/202 (1.02065) Pukul 13.00 ℽ
1 1. memveritifikasi order obat sesuaiS : ibu pasien mengatakan
dengan indikasi anaknya sesak napas dan batuk
09.30 Ds : - monitor KU/VS
- Injeksi ampicillin 750 s : 36,7℃
n : 117x/menit
mg/6jam
rr : 40x/menit
- Injeksi methylprednisolone 10 spo2 : 100% dengan O2 2 tpm
mg/6jam - Injeksi ampicillin 750
09.45 2. mengidenfikasi kemungkinan mg/6jam
alergi, interaksi, dan - Injeksi methylprednisolone
kontraindikasi
10 mg/6jam
Ds : ibu pasien mengatakan tidak
ada alergi obat dan sudah pernah A : masalah pola napas tidak
diberikan obat ini efektif teratasi sebagian
08.00 3. memonitor tanda vital dan nilai P : lanjutkan intervensi
laboratorium sebelum pemberian 1. verifikasi obat sesuai indikasi
obat 2. monitor tanda vital dan nilai
s : 36,7℃ lab sebelum pemberian obat
n : 117x/menit 3. jelaskan jenis obat, alas an
rr : 40x/menit pemberian, tindakan yang
spo2 : 100% dengan O2 2 tpm diharapkan dan efek samping,
4. melakukan prinsip 6 benar sebelum pemberian
(pasien, dosis, waktu, rute 4. tempelkan label keterangan
10.00
dokumentasi) obatn dan dosis pada wadah
Do : pemberian obat melalui cairan IV
intravena
Obat yang diberikan :
- Injeksi ampicillin 750
mg/6jam
- Injeksi methylprednisolone 10
11.00
mg/6jam
5. menjelaskan jenis obat alasan
pemberian, tindakan yang
diharapkan dan efek samping,
10.30
sebelum pemberian
6. menempelkan label keterangan
nama obat dan dosis pada wadah
cairan IV

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari ke 3
Nama :An.A
Umur : 6 tahun
Ruang : Amarilis
Dx medis : ASMA

Tgl/jam IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


Tanggal 5Desember 2021
5/12/202 Manajemen pola napas” Pukul 13.00 ℽ
1 S : ibu pasien mengatakan
(I.01011) anaknya sudah tidak sesak napas
1. memonitor pola napas
O:
(frekuensi, kedalaman, usaha
08.30 s : 36,7℃
napas) n : 120x/menit
Ds : ibu pasien mengatakan rr : 40x/menit
anaknya sesak napas dan batuk spo2 : 98%

Do : A : tujuan manajemen pola napas


s : 36,5℃ tercapai
n : 120x/menit
rr : 30x/menit P : hentikan intervensi
spo2 : 98%

08.40 2. memonitor bunyi napas tambahan


3. memposisikan semi-Fowler atau
09.00
Fowler
09.10 4. memberikan minum hangat
Ds : ibu pasien mengatakan
kadang memberikan minum air
hangat
5. menganjurkan asupan cairan 2000
09.20 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
Ds : ibu pasien mengatakan selalu
memberikan minum anaknya

Tanggal 5/12/2021
5/12/202 Terapi oksigenasi” 13.00 ℽ
1 (I.01026) S : ibu pasien mengatakan pasien
1. memonitor kecepatan aliran sudah tidak sesak napas
09.00
oksigen O:
Do : O2 dengan nasa kanul 2 tpm - Spo2 98%
2. memonitor posisi alat terapi
09.10 A : tujuan terapi oksigen tercapai
oksigen
Ds : ibu pasien mengatakan P : hentikan intervensi
anaknya kadang melepas oksigen
yang diberikan
Do : pasien tampak melepas
selang oksigen yang
digunakannya
3. memonitor efektifitas terapi
oksigen

09.20 Do : spo2 : 98%


4. mempertahankan kepatenan jalan
09.30 napas
5. menyiapkan dan atur peralatan
pemberian oksigen
10.00 Do: menyiapkan nebulizer
Ventolin /6 jam
6. memberikan oksigen tambahan,
jika perlu
Do : memberikan terapi nebulizer
10.30
Ventolin
7. menggunakan perangkat oksigen
yang sesuai dengan tingkat
mobilisasi pasien
8. mengkolaborasi penentuan dosis
oksigen
“Pemberian obat intravena” Tanggal, 5/12/2021
5/12/202 (1.02065) Pukul 13.00 ℽ
1 1. memveritifikasi order obat sesuai
S : ibu pasien mengatakan
dengan indikasi anaknya sudah tidak sesak napas
09.00 Ds : lagi
- Injeksi ampicillin 750 - monitor KU/VS
s : 36,7℃
mg/6jam
n : 117x/menit
- Injeksi methylprednisolone 10 rr : 30x/menit
mg/6jam spo2 : 98%
10.00 - Injeksi ampicillin 750
2. mengidenfikasi kemungkinan
alergi, interaksi, dan mg/6jam
kontraindikasi - Injeksi methylprednisolone
Ds : ibu pasien mengatakan
10 mg/6jam
tidak ada alergi obat dan sudah
pernah diberikan obat ini A : tujuan pemberian obat
08.30 3. memonitor tanda vital dan nilai intravena tercapai
laboratorium sebelum pemberian P : hentikan intervensi
obat
s : 36,9℃
n : 120 x/menit
rr : 34 x/menit
spo2 : 99% dengan O2 2 tpm
4. melakukan prinsip 6 benar
11.00 (pasien, dosis, waktu, rute
dokumentasi)
Do : pemberian obat melalui
intravena
Obat yang diberikan :
- Injeksi ampicillin 750
mg/6jam
- Injeksi methylprednisolone 10
mg/6jam

11.00 5. menjelaskan jenis obat alasan


pemberian, tindakan yang
diharapkan dan efek samping,
sebelum pemberian
6. menempelkan label keterangan
10.30
nama obat dan dosis pada wadah
cairan IV
Wonosari, Desember 2021
Mahasiswa

(Mawarzi Ali Mubaroch)

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai