Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN S DENGAN KEJANG DEMAM

SEDERHANA DI RUANG ANGGREK RSUD SRAGEN

Hari / tanggal pengkajian : kamis 17 maret 2016


Jam : 10.00 WIB
Pengkaji : aditya srigunawan
Ruang : Anggrek
I. IDENTITAS
A. PASIEN
Nama : An. S
Jenis kelamin : Laki- laki
Umur : 6 tahun
Agama : Islam
Status perkawinan :Belum menikah
Pekerjaan :Buruh
Pendidikan terakhir : Belum Sekolah
Alamat : Sragen
No CM : 298xxx
Diagnostic medic : Kejang Demam Sederhana
Tanggal masuk RS : 16 maret 2016
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. T
Umur : 40 th
Pekerjaan : Buruh
Alamat : cemeng ,plumbon,sambungmacan
Hubungan dengan pasien : Ayah

1
II. KELUHAN UTAMA
Ibu pasien mengatakan bahwa tadi pagi kejang di rumah dengan demam
37,0C.dan mempunyai riwayat kejang

III.RIWAYAT PENYAKIT SAAT INI


Pasien datang ke IGD tanggal 16 Maret 2016 dan saat itu juga pasien
setelah diberikan perawatan di IGD langsung di bawa ke bangsal anak dan ibu
pasien mengatakan anaknya panas sejak selasa sore 15 maret 2016 dan
mengalami kejang sebanyak 1 kali.

IV. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU


a. Prenatal
Ibu pasien saat hamil tidak ada keluhan, saat trisemester pertama ibu
pasien mual dan muntah, kebutuhan nutrisi saat hamil terpenuhi, ibu pasien
mengatakan selalu makan sayur mayur dan buah-buahan. Usia kehamilan
dulu aterm dan lahir spontan di Bidan terdekat. Saat hamil pasien
mengatakan mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan yaitu, asam folat
dan tablet Fe.
b. Natal
Ibu pasien melahirkan pasien secara spontan di bidan desa terdekat.
c. Post Natal
Pasien saat lahir keadaan umumnya baik dengan apgar score total
10. Berat badan lahir 3000 gram dengan panjang badan 45 cm dan tidak ada
kelainan.
d. Pasien diwaktu masih anak anak pernah mengalami kejang saat panas tinggi
pada usia 1 tahun. Imunisasi pasien dapat lengkap. Ibu pasien mengatakan
anaknya pernah dirawat di RS sebelumnya pada umur 1 tahun dengan panas
dan kejang juga. Pasien tidak mempunyai alergi terhadap makanan ataupun
alergi terhadap debu.
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Genogram

Keterangan :
: laki-laki

: perempuan

: laki-laki meninggal

: perempuan meninggal

: pasien

------ : tinggal serumah

Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya. Keluarga Pasien mengatakan


didalam keluarganya tidak ada riwayat penyakit menurun baik DM, asma,
maupun hipertensi.
VI.RIWAYAT SOSIAL
An. S tinggal bersama kedua orang tuanya dan diasuh oleh kedua orang
tuanya sendiri, karena ibu An. S merupakan ibu rumah tangga. An. S orangnya
periang , tidak mudah menangis . Lingkungan rumah dekat dengan jalan umum.

VII. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosis Medis: Kejang Demam Sederhana
2. Tindakan Operasi : -
3. Obat-Obatan
17 Maret 2016
 Inf. ASSERING 10 tpm
 Inj.ceftriaxone 350mg/8jam
 Inj.phenobarbital (IM)50mg/12 jam
 Inj.novalgin (bila suhu >38’C) 100 mg k/p
 Inj.phenitoin 50 mg/12 jam
 Aminofusin 100 cc/hr
18 Maret 2016
 Inf. Assering 10 tpm
 Inj.ceftriaxone 350mg/8jam
 Inj.phenitoin 50 mg/12 jam
 Aminofusin 100 cc/hr
19 Maret 2016
 Inf. asseering 10 tpm
 Inj.ceftriaxone 350mg/8jam
 Inj.phenitoin 50 mg/12 jam
 Aminofusin 100 cc/hr
4. Tindakan Keperawatan : Paint Management.
a. Observasi KU dan TTV
b. Anjurkan banyak istirahat
c. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
d. Kolaborasi pemberian obat antipieretik
5. Hasil Laboratorium
Jenis pemeriksaan : darah lengkap, Tgl/ jam : 17 Maret 2016
Jenis pemeriksaan Hasil Unit Rujukan
Hematologi
Darah rutin
Hemoglobin *10.4 d/dL 11,5- 15,5
Eritrosit *4,67 Juta/µL 4,0- 4,2
Hematokrit *29.0 % 35- 45
Index eritrosit
MCV *62.1 fL 80- 99
MCH *22.3 Pg 27- 31
MCHC 35.9 g/dL 26- 34
Lekosit 4.60 Ribu/µL 4,5- 14,5
Trombosit 203 Ribu/µL 150- 450
RDW- CV *50.2 % 11,5- 14,5
MPV 10,7 fL 7,2- 11,1
Hitung jenis
Neutrofil 50.2 % 40- 70
MXD 16.1 % 4- 18
Limfosit 33.7 % 19- 48

VIII. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON


1. Persepsi terhadap kesehatan dan managemen kesehatan.
Status kesehatan anak sejak lahir baik dan sesuai perkembangan dan
pertumbuhan anak dan klien mengalami gangguan bicaranya. Keluarga
Pasien mengatakan sering memeriksakan kesehatan anaknya jika sakit
pergi ke puskesmas dan menjalani imunisasi secara lengkap.. Ibu pasien
selalu mencuci pakaian anaknya dengan bersih dan menjaga kebersihan
tubuh anaknya dengan baik, tidak tukar menukar pakaian dengan orang
lain. ibu pasien menyimpan obat-obatan dirumah seperti parasetamol.

2. Nutrisi Metabolik
Sebelum sakit pasien mengatakan biasa makan 3 kali sehari.
Tidak terdapat alergi pada makanan , tidak terdapat kesulitan menelan
atau mengunyah.
Pasien biasanya makan hanya sampai setengah porsi makan dari
porsi yang diberikan rumah sakit. Berat badan lahir 2900 gram dan berat
badan sekarang 16,4 kg.
3. Eliminasi urine dan feses
a. Urine
Sebelum sakit: Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam urinari,
biasanya pasien BAK sehari sampai 6 kali.
Selama sakit: Setelah operasi pasien BAK lancar, BAB sementara di
tempat tidur dengan menggunakan pempers.
b. Feses
Sebelum sakit pasien mengatakan biasa BAB 1X perhari pada pagi
hari atau siang hari. Karakteristik feses lunak dan berbentuk. Tidak
terdapat kesulitan dalam BAB dan klien tidak pernah menggunakan
obat pencahar.
Selama sakit: pasien mengatakan selama di RS sudah BAB.
4. Aktivitas dan Pola Latihan
Adanya  keterbatasan  aktivitas  karena  kondisi  klien  yang 
lemah.  Namun, setelah 6 jam pasien diharapkan pasien sudah mampu
untuk bergerak miring kanan dan miring kiri.
Ibu pasien mengatakan pasien mandi sibin dibantu oleh ibunya di
atas tempat tidur dan tidak menggunakan sabun.
No Aktivitas 0 1 2 3 4
1 Mandi / sibin √
2 Berpakaian / berdandan √
3 Mobilisasi ditempat √
tidur
4 Pindah √
5 Ambulasi √
6 Makan / minum √

KETERANGAN :
0 : mandiri penuh
1 : membutuhkan penggunaan alat bantu
2 : membutuhkan pertolongan dari orang lain untuk bantuan
3 : membutuhkan pertolongan dari orang lain dan peralatan atau alat
bantu
4 : ketergantungan, tidak berpartisipasi dalam aktivitas
5. Pola Istirahat tidur
Sebelum sakit, pasien terbiasa tidur malam kurang lebih 8 atau 10 jam
dari pukul 20.00 sampai pukul 05.00 WIB. Pasien jarang tidur siang.
Tidak terdapat gangguan tidur.
Selama sakit tidur pasien berkurang 6 sampai 9 jam perhari dan
waktunya tidak tetap.
6. Pola  kognitif  perseptual
Sistem  Penglihatan,  Pendengaran ,peraba dan Penghidu  tidak 
mengalami  gangguan. An. S belum mampu mengidentifikasi
kebutuhanya seperti makan dan minum .dan anak Smengalami gangguan
bicara.
7. Pola  persepsi  dan Pola konsep  diri 
Klien  dapat  mengalami  cemas  karena  ketidaktahuan  tentang  akan
proses hospitalisasi. Pasien merasakan ketakutan apabila ada perawat
yang datang.
8. Pola  Peran-Hubungan 
Karena  klien  harus  menjalani  perawatan  di  rumah  sakit  maka  dapat 
mempengaruhi  hubungan  dan  peran  klien  baik  dalam  keluarga ,
9. Sex.
Klien tidak mengalami masalah reproduksi
10. Koping-Pola Toleransi Stress
Stress  dapat  dialami  An.S  karena  takut akan sakit yang dialami dan
karena proses hospitalisasi.
Orang Tua:
Stress dapat dialami orang tua kurang  pengetahuan  tentang  perawatan
anaknya. Gali adanya  stres  pada  klien  dan  mekanisme  koping  klien 
terhadap  stres  tersebut.
11. Nilai-Pola Keyakinan
An.S beragama islam dan pasien dirumah selalu diajaran orang tuanya
untuk rutin sholat 5 waktu .
Orang tua:
Orang Tua An. S percaya Allah pasti akan menyembuhkan anaknya yang
sedang sakit karena itu merupakan ujian bagi orang tua melewati
penyakit yang diderita anaknya.

IX.PEMERIKSAAN FISIK
1. KEADAAN UMUM
Kesadaran : composmentis
GCS : 15 ( M : 6, V : 5, E : 4 )
Keadaan umum: cukup
Postur tubuh : Sedang
2. Tanda tanda vital :
 suhu: 37,5˚C
 Nadi : 94 x/menit
 RR : 22 x/menit
3. Ukuran Antropometri
Tinggi badan : 97 cm , Berat badan : 16,4kg, IMT : 17,28
4. Kepala
Bentuk kepala mesocepal, keadaan kulit kepala bersih, pertumbuhan rambut
merata, warna rambut hitam, tidak terdapat jejas.
5. Mata
Bersih, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, tidak terdapat
kelainan pada mata, pupil dilatasi, tidak menggunakan alat bantu
penglihatan, mata terlihat sayu.

6. Hidung
Bentuk hidung simetris, bersih, tidak terdapat polip, tidak terdapat alat bantu
pernafasan.
7. Mulut
Mulut besih, mukosa mulut kering, tidak ada stomatitis.
8. Telinga
Bentuk telinga simetris, bersih, tidak terdapat kelainan bentuk, tidak ada
nyeri telinga, klien tidak menggunakan alat bantu dengar, fungsi
pendengaran baik.
9. Tengkuk : tidak ada kelainan.
10. Dada
a. Jantung
Inspeksi : IC tidak tampak, tidak terdapat kelainan bentuk dada
Palpasi :tidak terdapat nyeri tekan, ictus ordis teraba.
Perkusi ; bunyi jantung redup
Auskultasi : tidak terdapat bunyi jantung tambahan, S1 dan S2
terdengar reguler.
b. Paru paru
Inspeksi : bentuk dada klien simetris, tidak terdapat kelainan bentuk
dada, tidak terdapat retraksi dada, pola nafas klien teratur.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, Vokal fremitus baik, getaran
dirasakan di seluruh permukaan dada.
Perkusi : sonor
Auskultasi : tidak terdengar suara nafas tambahan.
11. Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, leher simetris, tidak terdapat
kesulitan menelan.
12. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, warna kulit sawo matang, bersih
Auskultasi : peristaltik 16 x/m.
Perkusi : tympani
Palpasi : tidak teraba massa.
13. Genetalia, anus, rectum
Tidak terdapat luka atau jejas, tidak ada kelainan pada anus, genetalia
dan rectum.
14. Ekstremitas
a. Atas
Lengkap, tidak terdapat gangguan, bergerak sebagian, kekuatan otot
4/4, terpasang infuse assering 10 tpm di tangan kanan sejak tanggal
16 Maret 2016
b. Bawah
Lengkap, tidak terdapat gangguan, bergerak sebagian, kekuatan otot
4/4.
15. Kulit : kulit bersih, turgor kulit baik, tidak ada kelainan

X. PEMERIKSAAN PERKEMBNGAN
a. Kemandirian dan Bergaul : Anak dapat tersenyum mulai usia 2 bulan,
Anak dapat mengenal orang tua muali usia 3 bulan
b. Adaptif motorik halus :Anak dapt menggenggam mulai usia 2 bulan
Anak dapat memindahkan benda mulai usia 5 bulan
c. Bahasa :Anak dapat mengoceh mulai usia 2 bulan, Anak Smengalami
gangguan bicara
d. Motorik Kasar :Anak dapat miring mulai usia 3 bulan, Anak dapat
tengkurap muali usia 4 bulan, Anak dapat merangkak mulai usia 6-7
bulan,

XI. ANALISA DATA


No Data Etiologi Problem
1. DS : Peningkatan Hipertermi
 Ibu pasien mengatakan Metabolisme tubuh
anaknya panas sejak
pagi
DO:
 Suhu : 37,5oC, lekosit
4,60 ul
 Kulit sawwo matang
 Kulit teraba hangat
 Pasien terlihat lemas
 Mata tampak sayu
2. DS : Gerakan tonik yang Resiko cidera
ibu pasien mengatakan tidak terkontrol
anaknya demam dan kejang selama kejang
selama ± 5 menit
DO :
- Pasien rewel dan
menangis terus.
- Pasien mengalami
gangguan bicara
3. DS : Kurangnya sumber Kurangnya
Ibu pasien mengatakan informasi. pengetahuan
bingung bagaimana cara keluarga tentang
mengatasi anaknya saat penanganan
kejang. penderita selama
DO: kejang
 Pasien tampak
merengek.
 Pasien tampak lemas

XII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh.
2. Resiko cidera berhubungan dengan Gerakan tonik yang tidak terkontrol
selama kejang
3. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penanganan penderita selama
kejang berhubungan dengan kurangnya sumber informasi.
XIII. INTERVENSI
N DIAGNOSA NOC NIC
O
1. Hipertermi Setelah dilakukan tujuan Fever treatment
berhubungan keperawatan 3 x 24jam 1. Monitor suhu sesering
dengan peningkatan suhu tubuh mungkin.
peningkatan teratasi dengan KH : 2. Monitor warna dan suhu
metabolisme tubuh. a. suhu tubuh normal 36 – kulit.
370 C 3. Monitor nadi dan RR.
b. Badan pasien tidak 4. Anjurkan kompres hangat
panas 5. Anjurkan keluarga untuk
c. Tidak terjadi kejang memakaikan pakaian pada
d. Kebutuhan tidur pasien yang tipis
terpenuhi 6. Anjurkan keluarga untuk
e. Pasien tidak lemas memberikan minum yang
f. Mata tidak sayu banyak
7. Berikan cairan intravena.
8. Tingkatkan sirkulasi
udara.
9. Kolaborasikan pemberian
antipiretik.

2. Resiko cidera Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji KU pasien


berhubungan keperawatan selama 2 x 24 2. anjurkan keluarga
dengan Gerakan jam resiko cidera tidak untuk tidak
tonik yang tidak terjadi dengan KH : meninggalkan pasien
terkontrol selama 1. Pasien tenang sendiri
kejang 2. Tidak terjadi kejang 3. Ajarkan keluarga untuk
3. Pasien terbebas dari mengenali tanda-tanda
cedera kejang
4. Keluarga pasien 4. Letakkan bantal disisi
mampu menjelaskan tempat tidur
cara/metode untuk 5. Memindahkan barang-
mencegah cedera barang yang dapat
membahayakan
6. Sediakan lingkungan
yang aman untuk pasien
3 Kurangnya Setelah dilakukan tindakan Teaching : disease process
pengetahuan keperawatan 3x 24 keluarga a. Berikan penilaian tentang
keluarga tentang mengerti tentang kondisi penyakit pengetahuan
penanganan pasien dengan KH : pasien tentang proses
penderita selama a. Keluarga menyatakan penyakit yang spesifik
kejang pemahaman tentang b. Jelaskan patofisiologi dari
berhubungan penyakit kondisi penyakit dan bagaimana hal
dengan kurangnya prognosis dan program ini berhubungan dengan
sumber informasi. pengobatan anatomi fisiologi dengan
b. Keluarga mampu cara yang tepat
melaksanakan prosedur c. Gambarkan tanda dan
yang dijelaskan secara gejala yang biasa muncul
benar pada penyakit, dengan cara
c. Keluarga mampu yang tepat.
menjelaskan kembali d. Identifikasikan
apa yang dijelaskan kemungkinan dengan cara
perawat/ tim kesehatan yang tepat.
lainya Discharge planning:
1. Identifikasi pengetahuan
keluarga.
2.   Diskusikan dengan
keluarga tentang tatalaksana
post hospital.
3.   Diskusikan dengan keluarga
untuk melakukan rujukan ke
pelayanan kesehatan
sehubungan perawatan klien.

XIV. IMPLEMENTASI

 Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh.


Hari, jam NO Implementasi Respon TTD
tanggal DX
Kamis 1 1. Monitor suhu  Keadaan umum cukup aditya
17 Maret sesering mungkin.  suhu: 37,5˚C
2016, 2. Monitor warna dan  Nadi : 94 x/menit
Jam suhu kulit.  RR : 22x/menit
15.00 3. Monitor nadi dan  Warna sawo matang
RR.

Jam 4. Anjurkan kompres  Ibu pasien melakukan


15.30 hangat jika suhu kompres hangat pada
naik anaknya
5. Anjurkan keluarga  Pasien menggunakan
untuk memakaikan pakaian tipis, tidak
pakaian pada memakai selimut.
pasien yang tipis
6. Anjurkan keluarga  Ibu pasien mengatakan
untuk memberikan anaknya sulit untuk minum,
minum yang minum hanya sedikit
banyak

Jam 7. Berikan cairan


18.00 intravena.  Cairan intravena sudah
8. Tingkatkan diberikan, sirkulasi udara
sirkulasi udara. bagus
Jam 9. Kolaborasikan
18.30 pemberian  Pasien diberikan injeksi
antipiretik. Norages 300mg

Jumat , 1. 1. Monitor suhu  Keadaan umum cukup


18 Maret sesering mungkin.  suhu: 37,9˚C
2016 2. Monitor warna dan  Nadi : 82 x/menit
Jam suhu kulit.  RR : 22x/menit
21.00 3. Monitor nadi dan  Warna kulit sawo
RR. matang
Jam 4. Anjurkan keluarga  Ibu pasien mengatakan
21.30 untuk memberikan anaknya sudah mau minum,
minum yang minum ± 3 gelas kecil
banyak perhari

Jam 5. Berikan cairan


22.30 intravena.  Cairan intravena sudah
6. Tingkatkan diberikan, sirkulasi udara
sirkulasi udara. bagus

Jam 7. Kolaborasikan  Ibu pasien saat anaknya


23.00 pemberian panas diberikan
antipiretik. parasetamol syrup.
saptu , 1. 1. Monitor suhu  Keadaan umum cukup
19 Maret sesering mungkin.  suhu: 36,7˚C
2016 2. Monitor warna dan  Nadi : 88 x/menit
Jam 5.30 suhu kulit.  RR : 22x/menit
3. Monitor nadi dan  Warna kulit sawo
RR. matang

Jam 4. Anjurkan keluarga  Ibu pasien mengatakan


06.00 untuk memberikan anaknya sudah mau minum,
minum yang minum ± 4 gelas kecil
banyak perhari

Jam 5. Berikan cairan  Cairan intravena sudah


06.30 intravena. diberikan, sirkulasi udara
6. Tingkatkan bagus
sirkulasi udara.

Jam 7. Kolaborasikan
07.00 pemberian
antipiretik jika
panas

 Resiko cidera berhubungan dengan Gerakan tonik yang tidak terkontrol


selama kejang
Hari, NO Implementasi Respon Ttd
jam DX
tanggal
kamis, 2 1. Kaji KU pasien  Keadaan umum cukup Aditya
17
Maret
2016 2. anjurkan  Keluarga mengerti apa yang
Jam keluarga untuk dianjurkan pasien dan keluarga
15.00 tidak selalu menemani pasien
meninggalkan
pasien sendiri
Jam 3. Ajarkan  Ibu pasien sedikit faham tentang
16.00 keluarga untuk tanda-tanda kejang yang
mengenali diajarkan oleh perawat
tanda-tanda
kejang
4. Letakkan bantal  Ibu pasien meletakkan bantal
disisi tempat disisi tempat tidur anak
tidur
5. Memindahkan  Ibu pasien menaruh barang-
barang-barang barang yang berbahaya di almari.
yang dapat
membahayakan

Jam 6. Sediakan
18.00 lingkungan  Membatasi pengujung
yang nyaman
untuk pasien

Jumat 2 1. Kaji KU pasien  Keadaan umum cukup


18 2. anjurkan keluarga  Keluarga mengerti apa yang
Maret untuk tidak dianjurkan pasien dan keluarga
2016 meninggalkan selalu menemani pasien
Jam pasien sendiri
21.00
3. Ajarkan keluarga  Ibu pasien faham tentang tanda-
untuk mengenali tanda kejang yang diajarkan oleh
tanda-tanda perawat
kejang
4. Letakkan bantal  Ibu pasien meletakkan bantal
disisi tempat tidur disisi tempat tidur anak
5. Memindahkan  Ibu pasien menaruh barang-
barang-barang barang yang berbahaya di almari.
yang dapat
membahayakan

Jam 6. Sediakan  Membatasi pengujung


21.30 lingkungan yang
nyaman untuk
pasien

 Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penanganan penderita selama


kejang berhubungan dengan kurangnya sumber informasi.
Hari, NO Implementasi Respon Ttd
jam DX
tanggal
Kamis, 3. 1. Berikan penilaian tentang Ibu pasien sedikit aditya
17 penyakit pengetahuan mengerti tentang proses
Marat pasien tentang proses penyakit yang dialami
2016 penyakit yang spesifik oleh anaknya.
Jam
14.30 2. Jelaskan patofisiologi dari Ibu pasien mendengarkan
penyakit dan bagaimana hal penjelasan yang diberikan
ini berhubungan dengan perawat
anatomi fisiologi dengan Ibu pasien kooperatif
cara yang tepat

Jam
15.30 3. Gambarkan tanda dan gejala Ibu pasien dan keluarga
yang biasa muncul pada mengerti tanda dan gejala
penyakit, dengan cara yang yang biasa muncul saat
tepat. anak akan mengalami
kejang

Jam 4. Identifikasikankemungkinan Melakukan tindakan yang


18.00 dengan cara yang tepat. tepat, saat anak panas
tinggi segeralah bawa ke
rumah sakit.

jumat, 3 a. Berikan penilaian tentang Ibu pasien sedikit


17 penyakit pengetahuan pasien mengerti tentang proses
Maret tentang proses penyakit yang penyakit yang dialami
2016 spesifik oleh anaknya.
Jam b. Jelaskan patofisiologi dari Ibu pasien mendengarkan
16.00 penyakit dan bagaimana hal penjelasan yang diberikan
ini berhubungan dengan perawat
anatomi fisiologi dengan cara Ibu pasien kooperatif
yang tepat
Jam c. Gambarkan tanda dan gejala Ibu pasien dan keluarga
16.10 yang biasa muncul pada mengerti tanda dan gejala
penyakit, dengan cara yang yang biasa muncul saat
tepat. anak akan mengalami
kejang

Jam d. Identifikasikankemungkinan Melakukan tindakan yang


17.30 dengan cara yang tepat. tepat, saat anak panas
tinggi segeralah bawa ke
rumah sakit.

XV. EVALUASI
Hari/tgl/Ja Diagnosa Evaluasi Ttd
m
kamis, 17 Hipertermi berhubungan S : Ibu pasien mengatakan anaknya aditya
Maret 2016 dengan peningkatan panas dan tidak bisa tidur tadi
Jam 20.00 metabolisme tubuh. malam
O:
- Pasien panas badannya
- S : 37,50C setelah diberi
Norages 300mg S 36,50C
- Kulit teraba hangat
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Resiko cidera S :ibu pasien mengatakan anaknya


berhubungan dengan panas dan sempat mengalami kejang
Gerakan tonik yang tidak sebanyak 1 kali. Ibu pasien
terkontrol selama kejang mengatakan mengerti apa yang
dianjurkan oleh perawat
O: Keadaan umum pasien cukup,
ibu dan keluarga menemani
anaknnya, ibu tampak menaruh
bantal disisi tempat tidur pasien.
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

Kurangnya pengetahuan S :ibu pasien mengatakan sedikit


keluarga tentang mengerti tanda dan gejala akan
penanganan penderita terjadinya kejang. Dan ibu pasien
selama kejang mengerti tentang proses penyakit
berhubungan dengan yang diderita anakanya
kurangnya sumber O:
informasi. - Ibu Pasien tampak masih
bingung
- Ibu Pasien tampak mau
bertanya
- Ibu Pasien kooperatif
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi

jumat, 18 Hipertermi berhubungan S : Ibu pasien mengatakan anaknya


Maret 2016 dengan peningkatan panas dan tidak bisa tidur tadi
Jam 23.30 metabolisme tubuh. malam
O:
- Pasien panas badannya
- S : 36,80C
- Kulit teraba hangat
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Resiko cidera S :ibu pasien mengatakan anaknya
berhubungan dengan panas dan sempat mengalami kejang
Gerakan tonik yang tidak sebanyak 1 kali. Ibu pasien
terkontrol selama kejang mengatakan mengerti apa yang
dianjurkan oleh perawat
O: Keadaan umum pasien cukup,
ibu dan keluarga menemani
anaknnya, ibu tampak menaruh
bantal disisi tempat tidur pasien.
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

Kurangnya pengetahuan S :ibu pasien mengatakan mengerti


keluarga tentang tanda dan gejala akan terjadinya
penanganan penderita kejang. Dan ibu pasien mengerti
selama kejang tentang proses penyakit yang
berhubungan dengan diderita anakanya
kurangnya sumber O:
informasi. - Ibu Pasien tampak mengerti
- Ibu Pasien tampak mau
bertanya
- Ibu Pasien kooperatif
A : Masalah teratasi
P : stop intervensi

Saptu , 19 Hipertermi berhubungan S : Ibu pasien mengatakan anaknya


Maret 2016 dengan peningkatan sudah tidak panas dan bisa tidur
Jam 07.00 metabolisme tubuh. nyenyak
O:
- Akral teraba dingin
- Pasien tampak tidur
- S : 36,8oC
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi

Sragen, Maret 2016


Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing Klinik

( Aditya srigunawan ) ( Endah Kartikowati, S.Kep., Ns )

Anda mungkin juga menyukai