Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE

DI PUSKESMAS SRONDOL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Ners Stase MATERNITAS

Disusun Oleh :

ANASTASIA ANANI

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

SEMARANG

2015
LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE

A. PENGERTIAN
Antenatal Care adalah serangkaian observasi pada ibu dan janin, guna mendeteksi dan
menyelidiki faktor resiko penyimpangan dari normal kesejahteraan ibu dan
pertumbuhan janin.  Termasuk konseling dan persiapan untuk persalinan dan
perawatan bayi.

B. TUJUAN ANTENATAL CARE


Hal- hal yang menyebabkan dilakukan antenatal care adalah
1. Memantau kemajuan kehamilan, untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik mental dan social bagi ibu
dan janin
3. Mengenali secara dini ketidaknormalan/komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil.
4. Persiapan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayi
dengan trauma-trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian Asi Ekslusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal.

C. KLASIFIKASI
Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat
satu bulan.
Periksa ulang 1 (satu) kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
Periksa ulang 2 (dua) kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan
Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan.
1. K1 Murni
Kunjungan ibu hamil yang pertama kali dengan umur kehamilan dibawah 12
minggu
2. K1 Akses
Kunjungan ibu hamil yang pertama kali dengan umur kehamilan diatas 12
minggu
3. Kunjungan ulang
Kunjungan ibu hamil yang kedua sampai seterusnya
4. K4
Kunjungan ibu hamil sebanyak 4 kali dengan ketentuan : 1 kali pada trimester
satu, 1 kali pada trimester dua, dan 2 kali pada trimester 3.

D. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Pengkajian awal meliputi : Identitas, keluhan utama, status perkawinan, riwayat


menstruasi, kehamilan sekarang, riwayat kesehatan, riwayat kesehatan yang lalu.
Pemeriksaan Umum, meliputi :
1. Keadaan umum maupun kesadaran compos mentis
2. Timbang berat badan: ditimbang pada saat pertama kali datang dan pada setiap
kali kunjungan
Yang diperhatikan adalah perubahan setiap kali ibu memeriksa kehamilannya:
1. Pada Trimester  I, penambahan berat badan ± 1 kg
2. Pada Trimester II, penambahan berat badan ± 5 kg
3. Pada Trimester III, penambahan berat badan ± 5,5 kg
Pemeriksaan tanda-tanda vital
1. Tekanan darah: diukur setiap kali pemeriksaan kehamilan
2. Respirasi : Normalnya 20-24 x/menit
3. Menghitung denyut nadi: Nadi dalam keadaan normal 60-80 x/menit
4. Pengukuran suhu : suhu tubuh normal 37ºC
Pemeriksaan Khusus meliputi:
1. Inspeksi yang terdiri
a. Rambut, bersih atau kotor
b. Muka, pucat atau terdapat cloasma gravidarum
c. Mata, conjungtiva pucat atau tidak, skelera ukterus atau tidak
d. Hidung terdapat polip atau tidak
e. Dada/payudara, bentuk simetris atau tidak, keadaan puting susu
menonjol atau tidak, adakah colustrom
f. Perut membesar sesuai dengan usia kehamilan, adakah luka bekas
operasi
g. Ekstrimitas, apakah terlihat adanya varises dan odem
2. Palpasi yang terdiri:
a. Leher, apakah teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid
b. Payudara, apakah teraba adanya benjolan yang abnormal
3. Abdomen (perut)
Cara palpasi menurut Leopold, yaitu:
a. Leopold I :
menentukan tuanya kehamilan dan bagian apa yang ada difundus
b. Leopold II :
menentukan letak punggung kanan dan kiri serta bagian-bagian
terkecil janin.
c. Leopold III :
menentukan apa yang terletak dibagian bawah/menentukan bagian
terbawah janin
d. Leopold IV :
1) Menentukan masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul
2) Bila jari-jari tangan saling bertemu (konvergen) berarti kepala
belum masuk PAP
3) Bila jari-jari tangan tidak bertemu (divergen) berarti kepala sudah
masuk PAP
4. Auskultasi
pemeriksaan DJJ terdengar jelas atau tidak, DJJ normalnya 120-160 x/menit
5. Perkusi
a. Reflek Pattela: merupakan pemeriksaan reflek psikologis yaitu tendon
tepat dibawah tempurung lutut
b. Cek ginjal: tepuk punggung dibagian ginjal dengan bagian sisi tangan
dikepalkan
6. Pemeriksaan Panggul
Pemeriksaan panggul luar (dilakukan pada ibu hamil primi gravid, ukuran-
ukuran panggul luar):
a. Distansia Spinarum : Jarak antara kedua spina iliaka antenor superior
kanan/kiri. Ukuran normal : ± 24 – 26 cm
b. Distansia Kristarum : Jarak antara kedua krista iliaka kanan dan kiri.
Ukuran normal : ± 28 – 30 cm
c. Boudeluque : Jarak antara symposis dengan prosessus spinosus lumbal
lima. Ukuran normal : ± 18 – 20 cm
d. Lingkar panggul luar : Bagian atas sympisis-pertengahan trochanter
mayor – prosessus spinosus lumbal kuma kembali ke sympisis. Ukuran
Normal : ± 80 – 90 cm
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan HB
Dilakukan untuk menilai kadar hemoglobin dalam darah ibu sehingga
dapat diketahui ibu mengalami anemia atau tidak.  Pemeriksaan
dilakukan minimal dua kali selama kehamilan yaitu pada trimester I
dan II. 
b. Pemeriksaan urine protein dan urine reduksi
Dilakukan saat ibu oedema ekstremitas dan dicurigai mengalami
peningkatan tekanan darah pada trimester III serta dicurigai bayi besar,
karena peningkatan berat badan ibu yang cukup banyak.
c. Pemeriksaan HbSAg
Dilakukan untuk mengetahui apakah ibu pernah terinfeksi hepatitis B.

E. DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN


1. Resti perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

perubahan nafsu makan, mual & muntah

Kriteria Hasil :

a. Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal

b. Mengikuti diet yang dianjurkan

c. Mengkonsumsi zat besi/ vitamin

d. Menunjukkan peningkatan BB ( minimal 1,5 kg pd TM I )

Intervensi :

a. Tentukan asupan nutrisi /24 jam

b. Kaji tentang pengetahuan kebutuhan diet

c. Berikan informasi tertulis diet prenatal & suplemen


d. Tanyakan keyakinan diet ibu

e. Timbang BB & kaji BB pregravid

f. Tinjau tentang mual & muntah

g. Pantau kadar Hb, test urine (aseton, albumin & glukosa)

h. Ukur pembesaran uterus

i. Kolaborasi : program diet ibu hamil

2. Resti defisit volume cairan b.d. perubahan nafsu makan, mual & muntah

Kriteria Hasil :

a. Mengidentifikasi & melakukan kegiatan untuk menurunkan frekwensi &

keparahan mual/muntah

b. Mengkonsumsi cairan sesuai kebutuhan.

c. Mengidentifikasi tanda & gejala dehidrasi

Intervensi :

a. Auskultasi DJJ

b. Tentukan beratnya mual/muntah

c. Tinjau riwayat (gastritis, kolesistiasis)

d. Anjurkan mempertahankan asupan cairan

e. Kaji suhu, turgor kulit, membran mukosa, TD, intake & output, Timbang BB

f. Anjurkan asupan minum manis, makan sedikit tapi sering, makan roti kering

sebelum bangun tidur

3. Perubahan eliminasi urine b.d. Pembesaran uterus, peningkatan GFR,

peningkatan sensitifitas VU

Kriteria Hasil :

a. Mengungkapkan penyebab sering kencing

b. Mengidentifikasi cara mencegah stasis urinarius


Intervensi :

a. Berikan informasi perubahan berkemih

b. Anjurkan menghindari posisi tegak & supine dalam waktu lama

c. Berikan informasi intake cairan 6-8 gelas/hari, penurunan intake 2-3 jam pra

rest

d. Kaji nokturia, anjurkan keagel exercise

e. Tekankan higiene toileting, memakai celana dari katun & menjaga vulva tetap

kering

f. Kolaborasi : Kaji riwayat medis (hipertensi, penyakit ginjal & jantung)

4. Ketidakefektifan pola pernafasan b.d. Pergeseran diagfragma sekunder kehamilan

Kriteria Hasil :

a. Melaporkan penurunan keluhan

b. Mendemonstrasikan fungsi pernapasan

Intervensi :

a. Kaji status pernapasan

b. Pantau riwayat medis (alergi, rinitis, asma, TBC)

c. Kaji kadar HB à tekankan pentingnya vitamin.

d. Informasikan hubungan program latihan & kesulitan pernafasan

e. Anjurkan istirahat & latihan berimbang

f. Tinjau tindakan pasien untuk mengurangi keluhan

5. Ketidak nyamanan b.d. Perubahan fisik dan pengaruh hormonal

Kriteria Hasil :

a. Mengidentifikasi tindakan yg melegakan & menghilangkan Ketidak nyamanan

b. Melaporkan penatalaksanaan Ketidak nyamanan


Intervensi :

a. Catat derajat rasa tidak nyaman minor

b. Evaluasi derajat rasa tidak nyaman selama pemeriksaan lanjutan

c. Anjurkan pemakaian korset uterus

d. Tekankan menghindari stimulasi puting

e. Intruksikan perawatan puting mendatar

f. Kaji adanya haemoroid

g. Intruksikan penggunaan kompres dingin & intake tinggi serat pada haemoroid

h. Intruksikan posisi dorsofleksi pd kaki & mengurangi keju/susu

i. Kaji tingkat kelelahan dengan aktifitas dl keluarga

j. Kolaborasi : suplemen kalsium

6. Perubahan pola seksualitas b.d. Perubahan struktur tubuh & ketidaknyaman

Kriteria Hasil :

a. Mendiskusikan perubahan dl hasrat seksual

b. Identifikasi langkah mengatasi situasi

c. Melaporkan adaptasi perubahan & modifikasi situasi selama kehamilan

Intervensi :

a. Tentukan pola aktivitas seksual pasangan

b. Kaji dampak kehamilan terhadap kehamilan

c. Diskusikan miskonsepsi seksualitas kehamilan

d. Anjurkan pilihan posisi koitus selama kehamilan

e. Informasikan tindakan yangg dapat meningkatkan kontraksi ( stimulasi puting

susu, orgasme pd wanita, sperma)

f. Kolaborasi : konseling bila masalah tidak teratasi


7. Resti konstipasi b.d. Penurunan peristaltik, penekanan uterus

Kriteria Hasil :

a. Mempertahankan pola fungsi usus normal

b. Mengidentifikasi perilaku beresiko

c. Melaporkan tindakan untuk meningkatkan eliminasi

Intervensi :

a. Tentukan kebiasaan eliminasi sebelum hamil & perhatikan perubahan selama

hamil

b. Kaji adanya haemoroid

c. Informasikan diet : buah, sayur, serat & intake cairan adekuat

d. Anjurkan latihan ringan

e. Kolaborasi : berikan pelunak feces bila diet tak efektif


DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 2008. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.

Saifudin, Abdul Bari. 2009. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal &

Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Triagustin, Endah. 2006. Diagnosis Kehamilan

Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Tridarsa Printer.

Pantikawati, Ika, S.Si.T and Saryono, S.Kp.,M.Kes. 2010. Asuhan Kebidanan I. Nuha

Medika

Anda mungkin juga menyukai