Anda di halaman 1dari 20

RESUME KEPERAWATAN AN.K.S.

F DENGAN
B20 DI RUANG MENUR
RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Oleh :

Tri Windarti

NIM. PB. 1905059

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN
2020
ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN AN. D.L DENGAN SINDROMA NEFROTIK

Pengkajian didapat dari medical record, wawancara dan observasi, tanggal 8 Agustus 2020
jam 07.30 WIB.
I. Identitas Pasien
Nama : An. K.S.F
Tanggal lahir : 29 Agustus 2012
Umur : 7 tahun
Pendidikan : SD kelas 2
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Tlogo Lor RT 23 RW 7, Tlogo, Prambanan, Klaten
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 5 Agustus 2020 jam 12.00 WIB (di IGD RSST)
Diagnosa Medis : Abdominal Pain, B20 on ARV dengan neutropenia, Gagal Jantung,
Anemia Berat, Effusi Pleura Bilateral, Cardiomyophati dilatasi
No CM : 848151
II. Penangguang Jawab
Nama ayah/ibu : Ny. S
Pekerjaan ayah : Buruh
Pekerjaan ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Tlogo Lor RT 23 RW 7, Tlogo, Prambanan, Klaten
III. Keluhan utama
An. K.S.F mengatakan lemes sudah berkurang, nyeri perut di bagian kanan atas sudah
tidak dirasakan, skala nyeri 0. Pasien sudah tidak mengeluh mual maupun muntah. Pasien
mengatakan menghabiskan 1 porsi sarapan pagi.
IV. Riwayat Penyakit Sekarang
An. K.S.F mengatakan di bawa ke rumah sakit oleh ibunya karena mengeluh nyeri hebat
di kuadran kanan atas sejak pukul 08.00 WIB, skala nyeri 4. Kemudian pasien dibawa
ibunya ke IGD RSST. Pasien mengeluh mual muntah setiap kali diberi makan. Pasien
merupakan pasien dengan diagnose B20 dalam pengobatan ARV rutin.
Keadaan umum : saat ini pasien masih masih tampak ascites di bagian perutnya.
Namun anak sudah tampak ceria dan aktif. Pasien mendapatkan transfusi darah 450 cc
darah PRC.
- Kesadaran : tingkat kesadaran pasien secara kualitatif adalah
composmentis dengan GCS E4 V5 M6

- Tanda vital : Suhu 36,70C, TD 104/74 mmHg, Nadi 113x/menit ,


pernapasan 20x/menit.
- Terpasang IV catheter dan infus D51/2 NS 40cc per jam pada tangan kiri.
V. Riwayat Masa Lampau
Sampai dengan saat ini pasien masih menjalani pengobatan di RSST dengan kontrol ke
poliklinik anak setiap 1 bulan sekali. ibu An. K.S.F mengatakan anaknya
mengkonsumsi ARV sejak 6 tahun yang lalu. Pasien juga tidak alergi terhadap obat-
obatan,tidak alergi dengan susu formula. Pasien juga tidak pernah mengalai kecelakaan.
Status imunisasi dasar sudah lengkap.
An.K.S.F sering opname di rumah sakit. Terakhir opname di RSST 1 bulan yang lalu
dengan keluhan lemes dan anemia, dan pasien mendapatkan transfusi darah.
An.K.S.F dilahirkan di RSST ditolong oleh dokter spesialis secara operasi Sectio
Caesaria. Saat itu ibu pasien dirujuk dari Puskesmas Prambanan karena mengalami
tekanan darah tinggi.
VI. Riwayat Keluarga
1. Penyakit yang diderita oleh keluarga
Dari data wawancara ibu An. K.S.F mengatakan dirinya juga mengkonsumsi ARV
sekitar 8 tahun yang lalu. Sampai dengan saat ini ibu mengkonsumsi obat penurun
tensi dan periksa rutin di RSST.
2. Gambar Genogram

47 th 45 th

7 th
Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal serumah

VII. Keadaan Kesehatan Saat Ini


1. Diagnosa medis
Abdominal Pain, B20 on ARV dengan neutropenia, Gagal Jantung, Anemia Berat,
Effusi Pleura Bilateral, Cardiomyopathi dilatasi.
2. Tindakan operasi
An. D.L tidak dilakukan tindakan operasi.
3. Status nutrisi
An. D.L makan teratur 3x sehari dan suka makan snack kue. BB pasien saat ini 20 kg.
4. Status cairan
An. D.L minum susu dan air putih sehari sekitar 6x200 cc.
5. Obat-obatan
Obat rutin : Ikalep 250 mg/12 jam, ARV nevirapine 150 mg/12 jam, RV lamivudine
150 mg/24 jam, Zidovudine 100mg/24 jam.
Obat saat ini di RS:
Inj. Furosemid 10 mg/12 jam
Injeksi Ampycilline 550 mg/6 jam, Injeksi Gentamycine 110 mg/24 jam, Injeksi
Ranitidin 25 mg/1 jam, Captopril 6,25 mg/12 jam.
Lisinopril 2,5 mg, kalk 2x500 mg dan Methyilprednisolon 2 mg selang seling 1 hari.
6. Tindakan keperawatan
Menghitung balance cairan.
7. Hasil laboratorium
Urine rutin 5/8/2020
Protein urin +
Bacteri + (positif)

Darah Rutin 5/8/2020


Hemoglobin (g/dL) 5,80
Hematokrit (%) 33,9
3
Leukosit (10 /uL) 7,80
Trombosit (103/uL) 141

Kimia Darah 5/8/2020


Albumin 3,4
Ureum 72,1
Creatinin 0,60
BUN 33,7
GOT 74,8
GPT 64,2
GDS 67
Natrium 127,5
Kalium 4,6
Klorida 97,3

Darah Rutin 568/2020


Hemoglobin (g/dL) 10,10
Ureum 58,5
Creatinin 0,58
BUN 27,3

Darah Rutin 7/8/2020


Hemoglobin (g/dL) 11,80
Hematokrit (%) 33,4
Leukosit (103/uL) 7,18
Trombosit (103/uL) 148

Morfologi sel Darah Tepi (5/8/2020) : Gambaran anemia hemolitik ec suspect defect
sintesa hemoglobin.
VIII. Pemeriksaan Penunjang
1. Rontgent Thoraks (5/8/2020)
Cardiomegali diffuse groundglass infiltrate di kedua paru dengan apasitas basal
destra sinistra yang mengobliterasi sinus costophrenic dextra sinistra.
Mengarah pada effusi pleura dextra sinistra.
2. USG Abdomen (6/8/2020)
Effusi pleura bilateral, ascites. Tak tampak kelainan ren, vesica urinaria maupun
uterus.

IX. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Stabil


Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-tanda vital : Tekanan Darah 104/74 mmHg, Suhu 36.70C, Nadi
113x/menit , pernapasan 20x/menit
Pertumbuhan fisik : Tinggi badan 118 cm, berat badan sebelum sakit 20,1 kg,
berat badan sekarang 20 kg
1. Kepala : Simetris, sutura tepat, gambaran wajah simetris.
2. Mata : Simetris, bersih, konjungtiva tak anemis, sklera tak icterus.
3. Hidung : Simetris, tidak ada serumen
4. Mulut : Simetris, tidak sianosis, palatum normal, bibir simetris.
5. Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
6. Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
peningkatan vena jugularis.
Klavikula : Simetris, tidak ada fraktur.
7. Paru : I : simetris, tidak tampak benjolan
P : tidak teraba benjolan
P : sonor
A : vesikuler
8. Jantung : I : simetris, tidak ada benjolan
P : teraba ictus cordis
P : resonan
A : S1-S2 reguler, tidak ada bunyi tambahan.
9. Abdomen : I : ascites, tidak ada benjolan
A : bising usus 15x/menit
P : tidak teraba benjolan
P : tympani
10. Punggung : Simetris
11. Genitalia : Simetris, tidak ada benjolan
12. Anus dan : Simetris, tidak ada kelainan
Rectum
13. Kulit : Tidak sianosis (merah), turgor baik, lembab.
14. Ekstremitas : Simetris, tidak ada kelainan tangan atau kaki, jumlah jari
lengkap, sianosis
X. Analisa Data
No Data Problem Etiologi

1. DS : Hipervolemia gangguan mekanisme


- regulasi
DO :
- Morfologi sel Darah Tepi (5/8/2020) :
Gambaran anemia hemolitik ec suspect
defect sintesa hemoglobin.
- Pemeriksaan Penunjang
- Rontgent Thoraks (5/8/2020)
• Cardiomegali diffuse groundglass
infiltrate di kedua paru dengan apasitas
basal destra sinistra yang
mengobliterasi sinus costophrenic
dextra sinistra.
• Mengarah pada effusi pleura dextra
sinistra.
- USG Abdomen (6/8/2020)
• Effusi pleura bilateral, ascites
2. DS : Risiko infeksi ketidakadekuatan
- ibu An. K.S.F mengatakan anaknya pertahanan tubuh
mengkonsumsi ARV sejak 6 tahun yang lalu. sekunder (penurunan
- ibu An. K.S.F mengatakan dirinya juga hemoglobin,
mengkonsumsi ARV sekitar 8 tahun yang imunosupresi/B20)
lalu
DO :
- Bakteri urine + (positif 1)
- Tekanan Darah 104/74 mmHg, Suhu 36.70C,
Nadi 113x/menit , pernapasan 20x/menit
- Post transfusi darah PRC 450 cc

XI. Prioritas Masalah


1. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi.
2. Risiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder (penurunan hemoglobin, imunosupresi/B20).
XII. Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan

1. Hipervolemia Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam diharapkan a) Monitor intake dan output
berhubungan dengan keseimbangan cairan terpenuhi dengan kriteria hasil cairan tiap 8 jam
gangguan b) Timbang BB/hari
Menurun Cukup sedan Cukup meningkat
mekanisme regulasi menurun g meningkat
c) Monitor tanda-tanda
hypervolemia (missal dyspnea,
Asupan 1 2 3 4
5 edema perifer, edema anasarka,
cairan
acsites) tiap 8 jam
Keluara 1 2 3 4 a) Monitor asupan makanan tiap 8
5
n urine
jam
b) Monitor Tekanan Darah, Nadi,
pernapasan, suhu tubuh tiap 8
meningkat Cukup sedang Cukup Menurun
meningkat menurun jam
c) Kolaborasi pemberian obat
Edema 1 2 3 4
5 diuretic : injeksi furosemide 20
mg/12 jam dan captopril 62,5
mg.
memburuk Cukup sedang Cukup Membaik
memburuk membai
k

Tekanan 1 2 3 4
darah

2. Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan a) Monitor tanda dan gejala
berhubungan dengan tingkat infeksi membaik dengan kriteria hasil : infeksi lokal tiap 8 jam
ketidakadekuatan b) Batasi pengunjung
meningkat Cukup sedang Cukup Menurun
pertahanan tubuh meningkat menurun
c) Cuci tangan sebelum dan
sekunder sesudah kontak dengan pasien
demam 1 2 3 4
(penurunan dan lingkungan pasien
hemoglobin, d) Ajarkan cara mencuci tangan
imunosupresi/B20) dengan benar
memburuk Cukup sedang Cukup Membaik e) Anjurkan meningkatkan
memburuk membaik asupan nutrisi Tinggi Kalori
Tinggi Protein, Tinggi Zat
kadar sel 1 2 3 4
darah putih Besi, Cairan disesuaikan.
f) Monitor Tekanan Darah, nadi,
respirasi dan suhu tiap 8 jam
g) Monitor pemeriksaan darah
rutin untuk mengetahui angka
leukosit
h) Injeksi Ampycilline 550 mg/6
jam, Injeksi Gentamycine 110
mg/24 jam dan ARV
XIII. Implementasi
Tanggal/ No. Diagnosa Implementasi Respon Paraf
Jam Keperawatan
8/8/2020
Jam 07.30 1,2 - Mengukur Tekanan Darah, Nadi, S:
WIB pernapasan dan suhu tubuh Pasien mengatakan tidak demam, tidak pusing,
tidak lemes
O:
TD : 100/60 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/ menit
Suhu : 36,80C
08.00 WIB 1 - Memonitor hasil pemeriksaan darah S : -
rutin untuk mengetahui kadar leukosit O :
darah Angka Leukosit 7,18.103/uL
08.15 WIB 1 - Menimbang BB pasien S:
Pasien bersedia ditimbang berat badannya.
O:
BB pasien 20 kg
08.30 WIB 1 - Memonitor tanda –tanda hypervolemia S:
Pasien mengatakan tidak sesak napas
O:
Perut pasien masih tampak ascites.
RR : 20x/menit
09.00 WIB 2 - Memonitor tanda-tanda infeksi lokal S:
Pasien mengatakan tidak merasa demam, IV plug
tidak nyeri
O:
Tidak ada tanda flebitis di area pemasangan IV
plug
S : 36,70C
09.15 WIB 2 - Membatasi pengunjung S:
Ibu pasien mengatakan mau membatasi
pengunjung dan hanya menunggu pasien seorang
diri
O:
Pasien ditunggui ibunya, selama pandemi Covid-
19 tidak ada jam kunjung
09.30 WIB 2 - Mengajari pasien dan keluarga cuci S :
tangan Pasien dan ibu pasien mengatakan bisa
melakukan cuci tangan dengan cara 6 langkah
cuci tangan
O:
Pasien dan ibu pasien bisa melakukan cuci
tangan dengan 6 langkah cuci tangan dengan
benar.
Pasien dan keluarga mampu menyebutkan waktu
harus cuci tangan.
10.00 WIB 1 - Memberikan obat Injeksi Ampicillin S :
550 mg dan injeksi Gentamycine 110 Pasien mengatakan bersedia diberi obat injeksi
mg melalui IV plug melalui IV plug
O:
Obat Injeksi Ampicillin 550 mg dan injeksi
Gentamycine 110 mg masuk melalui IV plug
dan tidak ada tanda-tanda alergi obat.
11.00 WIB 2 - Mengedukasi keluarga tentang diit S :
pasien anemia yaitu tinggi kalori, Ibu pasien mengatakan bersedia memberi diit
tinggi protein, tinggi zat besi, cairan yang sesuai
disesuaikan O:
Ibu pasien mampu menyebutkan jenis diit pasien
dengan anemia dengan benar
12.00 WIB 1 - Memonitor asupan makanan pasien S:
Ibu pasien mengatakan pasien menghabiskan 1
porsi makanan dari RS
O:
Pasien menghabiskan diit dari RS sekitar 200 cc
13.00 WIB 1 - Menghitung Balance cairan S:
Ibu pasien mengatakan makan 1 porsi, minum 1
gelas, Snack ½ porsi
O:
Intake
Makan per oral : 300cc
Minum : 200 cc
Nutrisi Parenteral (Infus D51/2NS) : 120 cc
Total input : 620 cc
Output
Urine output : 400 cc
IWL : 115 cc
Total output : 515 cc
Balance Cairan : +105 cc

XIV. Evaluasi
Tanggal/ EVALUASI Paraf
Jam
8 Agustus S:
2020 Pukul - Pasien mengatakan tidak demam, tidak pusing, tidak lemes
14.00 WIB - Pasien bersedia ditimbang berat badannya.
- Pasien mengatakan tidak sesak napas
- Pasien mengatakan tidak merasa demam, IV plug tidak nyeri
- Ibu pasien mengatakan mau membatasi pengunjung dan hanya menunggu pasien seorang
diri
- Pasien dan ibu pasien mengatakan bisa melakukan cuci tangan dengan cara 6 langkah cuci
tangan
- Pasien mengatakan bersedia diberi obat injeksi melalui IV plug
- Ibu pasien mengatakan bersedia memberi diit yang sesuai
- Ibu pasien mengatakan pasien menghabiskan 1 porsi makanan dari RS
- Ibu pasien mengatakan makan 1 porsi, minum 1 gelas, Snack ½ porsi
O:
- TD : 100/60 mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Respirasi : 20x/ menit
- Suhu : 36,70C
- Angka Leukosit 7,18.103/uL
- BB pasien 20 kg
- Perut pasien masih tampak ascites.
- Tidak ada tanda flebitis di area pemasangan IV plug
- Pasien ditunggui ibunya, selama pandemi Covid-19 tidak ada jam kunjung
- Pasien dan ibu pasien bisa melakukan cuci tangan dengan 6 langkah cuci tangan dengan
benar.
- Pasien dan keluarga mampu menyebutkan waktu harus cuci tangan.
- Obat Injeksi Ampicillin 550 mg dan injeksi Gentamycine 110 mg masuk melalui IV plug
dan tidak ada tanda-tanda alergi obat.
- Ibu pasien mampu menyebutkan jenis diit pasien dengan anemia dengan benar
- Pasien menghabiskan diit dari RS sekitar 200 cc
- Intake
Makan per oral : 300cc, Minum : 200 cc
Nutrisi Parenteral (Infus D51/2NS) : 120 cc
Total input : 620 cc
- Output
Urine output : 400 cc
IWL : 115 cc
Total output : 515 cc
- Balance Cairan : +105 cc
A:
Masalah Keperawatan :
1. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi teratasi sebagian
2. Risiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder (penurunan
hemoglobin, imunosupresi/B20) teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan Intervensi untuk mengatasi masalah Keperawatan 1. Hipervolemia berhubungan
dengan gangguan mekanisme regulasi dengan:
a. Monitor intake dan output cairan tiap 8 jam
b. Timbang BB/hari
c. Monitor tanda-tanda hypervolemia (missal dyspnea, edema perifer, edema anasarka,ascites)
tiap 8 jam
d. Monitor asupan makanan tiap 8 jam
e. Monitor Tekanan Darah, Nadi, pernapasan, suhu tubuh tiap 8 jam
f. Kolaborasi pemberian obat diuretic : injeksi furosemide 20 mg/12 jam dan captopril 62,5
mg.
- Lanjutkan Intervensi untuk mengatasi masalah Keperawatan 2. Risiko infeksi berhubungan
dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder (penurunan hemoglobin,
imunosupresi/B20) dengan :
a. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal tiap 8 jam
b. Batasi pengunjung
c. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
d. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi tinggi kalori, tinggi protein, tinggi zat besi, cairan
disesuaikan.
e. Monitor Tekanan Darah, nadi, respirasi dan suhu tiap 8 jam
f. Monitor pemeriksaan darah rutin untuk mengetahui angka leukosit
g. Berikan Injeksi Ampycilline 550 mg/6 jam, Injeksi Gentamycine 110 mg/24 jam dan ARV

Mahasiswa

(Tri Windarti, S. Kep)


Menyetujui,
Pembimbing Lahan/ RS Pembimbing Akademik
(Rina Sari Dewi Setyaningsih,S.Kep., Ners) (Setianingsih, S.Kep., Ns., MPH)

Anda mungkin juga menyukai