Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN PENYAKIT BRONCHOPNEMONIA


DI RUANG MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH CEPU

DI SUSUN OLEH :

GRIESNA WHENI ASTUTI

P1337420419117

3A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN BLORA

2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN PENYAKIT BRONCHOPNEMONIA
DI RUANG MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH CEPU

Nama Mahasiswa : GRIESNA WHENI ASTUTI

Tempat Praktek : RUANG MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH CEPU

Tanggal Praktek : 07 MARET – 12 MARET 2022

I. PENGKAJIAN
1. Biodata Pasien
Nama : An. A
Tanggal lahir : BLORA, 23 JANUARI 2022
Umur : 42 hari
Pendidikan : SMU
Alamat : Brabowan RT 006/ RW 002, KEC. Sambong
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Nama ayah / ibu : Tn. N / Ny. S
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Pendidikan ayah : SMA
Pendidikan Ibu : SD
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Tanggal masuk RS : 06 maret 2022
Tanggal Pengkajian : 07 maret 2022

2. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan anaknya mengalami sesak nafas, batuk pilek disertai
demam.
3. Riwayat penyakit sekarang
Ibu pasien mengatakan keluhan muncul pada tanggal 4 maret 2022 diawali
dengan batuk pilek, lalu pada tanggal 6 maret 2022 pagi pasien mulai sesak. Pada
sore harinya pasien dibawa oleh keluarga ke IGD RS PKU MUHAMMADIYAH
CEPU dalam keadaan tubuh sudah membiru dengan SPO2 70% dan mengalami
penurunan kesadaran. Di IGD pasien mendapat penanganan tindakan begging dan
pemberian O2 melalui nasal kanul saturasi naik menjadi 91% serta diberikan infus
asering + amino 1 cc 10 tpm. Seelah keadaan membaik pasien dipindahkan ke
ruang Marwah. Pada saat pengkajian ibu pasien mengatakan anaknya masih
mengalami sesak, batuk disertai demam.
4. Riwayat Penyakit Masa Lampau
a. Prenatal
Ibu mengatakan saat hamil An. A ibu tiak mengalami keluhan apapun
b. Natal
Ibu melahirkan secara spontan dengan berat badan bayi normal yaitu 3000
gram
c. Post Natal
Setelah melahirkan ibu tidak memiliki keluahan apapun
d. Penyakit waktu kecil
Ibu pasien mengatakan ini pertama kalinya An. A sakit.
e. Pernah dirawat di RS
Ibu mengatakan ini pertama kalinya anaknya di rawat di RS
f. Obat-obatan yang digunakan
Ibu pasien mengatakan anaknya belum pernah minum obat
g. Alergi
Ibu mengatakan anaknya tidak memiliki alergi
h. Kecelakaan
Ibu mengatakan anaknya belum pernah kecelakaan
i. Imunisasi
0 bulan : Hb 0
1 bulan : BCG, Polio 1
5. Riwayat Keluarga
Ibu mengatakan sebelum anaknya sakit, kakaknya terlebih dahulu sakit batuk
pilek.

Tn. N Ny. S

An. A
Keterangan : : laki-laki

: perempuan

6. Riwayat Sosial
a. Yang mengasuh dan alasannya
An. A diasuh oleh orang tua kandungnya sendiri
b. Pembawaan secara umum
An. A merupakan bayi yang aktif. Sebelum sakit An. A merupakan bayi
yang kuat dalam menyusu.
c. Lingkungan Rumah
Rumah Tn. N merupakan rumah semi permanen dan milik sendiri. Terdiri
dari uang tamu, kamar tidur, ruang keluarga, dapur, kamar mandi.
Ventilasi dari jendela. Atap rumah dari genteng serta lantai keramik. Sinar
matahari cukup dan penerangna saat malam hari menggunakan listrik.
7. Keadaan saat ini
a. Diagnosa medis : bronchopneumonia
b. Tindakan operasi : -
c. Obat-obatan : - pamol drop 3x0,5 ml
- Puyer ( Fargoxin, lamexon, teosal epexol ) 3x1
d. Tinadakan keperawatan : - infus asering + mino 1cc 10 tpm
-. Inj. Ceftriaxon 2x250 mg
-. Inj. Phadilon 3x0,3 cc
- pamol sup 62,5 mg
e. Hasil laboratorium :

Hematologi
Hemoglobin 11,9 g/dl 12-25
Leukosit 4,0 103/µl 4-10
Eritrosit 4,05 109/µl 3,5-4,5
Trombosit 139 103/µl 150-400
Hematokrit 36,5 % 33-38
Basofil 3,5 %
Eosinofil 2,2 %
Neutrofil 57,1 % 55-80
Limfosit 25,0 %
Monosit 12,2 % 0-7
MCV 90,1 fL 81-99
MCH 29. 4 pg 28-33
MCHC 32,6 g/dl 32-36
RDW 51,9 %

e. Hasil Rontgen : tanggal 8 maret dengan hasil bronchopnemonia


f. Data tambahan : -
8. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL:
a. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
i. Status kesehatan anak sejak lahir
An. A baru pertama kali sakit
ii. Pemeriksaan secara rutin
An. A sudah imunisasi Hb 0, BCG, Polio 1
iii. Penyakit yang disebabkan oleh absen sekolah
An. A belum sekolah
iv. Praktek pencegahan kesehatan
An. A mandi 2x sehari, masih menggunakan pampers. Pampers
diganti apabila sudah penuh
v. Apakah orang tua perokok
Ayah An. A perokok
vi. Mainan anak/bayi
An. A selalu ditemani oleh ibunya saat bermain
vii. Praktek keamanan orang tua
Orang tua An. A selalu menyimpan produk rumah tangga dan
obat-obatan jauh dari jangkauan anak.
b. Pola nutrisi/metabolic
i. Pemberian ASI & PASI
An. A masih meminum ASi eksklusif
ii. Selera makan
An. A belum diberi makanan pendamping ASI
iii. Kebiasaan makan
An. A biasanya kuat menyusu pada ibunya
iv. Alat makan yang digunakan
An. A belum menggunakan alat makan
v. Berat badan lahir dan berat badan saat ini
Saat lahir An. A memiliki berat 3000 gram dan saat ini memiliki
berat 4500 gram
vi. Masalah kulit
An. A tidak memiliki masalah kulit
c. Pola eliminasi :
Pasien memakai pampers diganti 3-4 kali sehari. BAB normal konsistensi
lunak.
d. Pola aktivitas dan latihan
An A rutin dimandikan oleh ibunya 2x sehari menggunakan sabun bayi
lalu berganti pakaian seelah mandi. An. A lebih banyak menghabiskan
waktunya di rumah. An A masih bayi sehingga masih bergantung berat ke
ibunya.
e. Pola tidur dan istirahat
An. A tidur selama 17-18 jam sehari dengan posisi telentang
f. Pola kognitif-persepsi
An. A akan mennagis saat haus/lapar dan saat merasa tidak nyaman. An.
A mengikuti subyek dengan matanya

g. Pola persepsi diri


Saat sakit An A terlihat tenang, terkadang menangis keras
h. Pola sekualitas dan reproduksi
An. Berjenis kelamin perempuan
i. Pola peran hubungan
Semua keluarga An.A memiliki hubungan yang baik
j. Pola menejemen koping stress
An. A tampak tenang di RS, jarang menangis
k. Sistem nilai dan keyakinan
Pasien beragama Islam
9. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : lemah, composmentis
b. TTV : S : 38,7 ̊C
SPO2 : 94% mengguanakan nasal kanul
RR : 32x/mnt
c. TB/BB : 55 cm / 4,5 kg
d. Lingkar kepala : 35 cm
e. Mata : simetris, anemis ( - ), ikterik ( - )
f. Hidung : sekret (+), polip (-), pernapasan cuping hidung (+), tampak
menggunakan nasal kanul 2 liter/menit
g. Mulut : mukosa bibir lembab
h. Telinga : simetris, serumen (-)
i. Leher : normal
j. Paru-paru : I : simetris, tarikan inter costa (+), nafas cepat (+)
P : tidak teraba masa
P : resonan
A : ronchi
k. Jantung : I : IC tidak nampak
P : IC teraba di IC 4 dan 5
P : pekak
A : reguler
l. Abdomen : I : simetris
P : bising usus 15x/mnt
P : nyeri tekan (-)
A : timpani
m. Genetalia : perempuan normal
n. Ekstremitas : tidak ada kelainan, edema (-), akral teraba hangat
o. Kulit : turgor kulit baik, tampak kemerahan, teraba panas

10. Pemeriksaan perkembangan


a. Kemandirian dan bergaul
Pasien sudah bisa menatap muka, membalas senyum, dan tersenyum
spontan
b. Motorik halus
Pasien sudah bisa mengikuti ke garis tengah dan melewati garis tengah
c. Motorik kasar
Pasien sudah bisa menggerakkan ekstremistas seimbang dan mengangkat
kepala
d. Kognitif dan bahasa
Pasien sudah bisa mengeluarkan suara dan bereaksi saat ada suara
11. Ringkasan keperawatan
An. A datang dengan keluhan sesak napas dan batuk pilek. Datang ke RS dengan
keadaan tubuh membiru dan kesadaran menurun. Di IGD anak di berikan terapi
begging dan pemberian oksigen 2l/menit melalui nasal kanul. Lalu pasien
dipindahkan ke ruang Marwah dan diberi terapi infus asering + amino 1cc 10 tpm,
inj. Ceftriaxone 2x250 mg, inj. Phadilon 3x0,3 cc, pamol sup 62,5 mg. selain itu
pasien diberikan obat oral pamol drop 3x0,5 ml, puyer (Fargoxin, lamexon, teosal
epexol ) 3x1.

II. ANALISA DATA

NO HARI,TANGGAL DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


1 Senin, 07 maret Ds. Keluarga Peningkatan Ketidakefektifan
2022 mngatakan An. A produksi bersihan jalan
masih sesak, batuk sputum nafas
pilek

Do. Pasien tampak


bernafas cepat,
terdapat penarikan
dinding intra costa,
terdengar ronchi, dan
tampak pernapasan
cuping hidung
S : 38,7̊c
N : 124x/mnt
RR : 32x/mnt
SPO2 : 94%
menggunakan nasal
kanul 2l/mnt
2 Senin, 07 maret Ds. Keluarga pasien Adanya Hipertermi
2022 mengatakan pasien infeksi
masih panas
Do. Kulit tampak
kemerahan teraba
panas, akral teraba
hangat
S : 38,7̊c
N : 124x/mnt
RR : 32x/mnt
SPO2 : 94%
menggunakan nasal
kanul 2l/mnt

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TANGGAL


DITEMUKAN TERATASI
1 Ketidakefektifan bersihan jalan 07 Maret 2022
nafas berhubngan dengan
peningkatan produksi sputum
2 Hipertermi berhubungan dengan 07 Maret 2022
Adanya infeksi
IV. INTERVENSI

NO HARI,TANGGAL TUJUAN INTERVENSI TTD


1 Senin, 07 maret Setelah dilakukan 1. observasi
2022 asuhan keperawatan frekuensi nafas
selama 3x24 jam di dan gerakan dada
harapkan jalan nafas 2. berikan posisi Griesna

kembali efektif yang nyaman


dengan kriteria hasil : 3. berikan oksigen
1. tidak terdengar 2 liter per menit
suara ronchi 4. monitor status
2. RR dalam batas oksigen pasien
normal 5. kolaborasi
3. klien tidak sesak dengan pemberian
napas obat
2 Senin, 07 maret Setelah dilakukan 1. monitor TTV
2022 asuhan keperawatan 2. monitor warna
selama 3x24 jam di dan suhu kulit
harapkan dema pasien 3. kompres pasien Griesna

turun dengan kriteria pada lipatan paha


hasil : dan aksila
1. suhu tubuh normal 4. kolaborasi
2. tanda-tanda vital pemberian obat
normal antipiretik
3. tidak ada perubahan 5. kolaborasi
warna kulit pemberian obat
untuk mengatasi
penyebab demam
V. IMPLEMENTASI

NO HARI,TANGGAL NO. IMPLEMENTASI RESPON TTD


DX
1 Senin, 07 Maret I Mengobservasi Ds. keluarga
2021 frekuensi nafas dan pasien
15.00 WIB gerakan dada mengatakan
pasien masih Griesna

sesak
Do. Gerakan dada
tampak cepat,
terdapat
pernapasan cuping
hidung, terdengar
suara ronchi,
tampak tarikan
dinding intra costa
RR : 40x/mnt
2 15.15 WIB I Memberikan posisi Ds. Pasien
yang nyaman bersedia
Do. Pasien tampak Griesna
berbaring
telentang,
terkadang di
pangku atau di
gendong oleh
keluarga
3 15.20 WIB I Memberikan Ds. Keluarga
oksigen 2 liter per pasien bersedia
menit Do. Pasien tampak
menggunakan Griesna

nasal kanul 2 liter


per menit
4 20.00 WIB I Memonitor status Ds. Pasien
oksigen pasien bersedia
Do. SPO2 : 91%
N : 112x/mnt Griesna

5 16.00 WIB I, II Mengkolaborasikan Ds. Pasien


dengan pemberian bersedia
obat Do. Pasien
- inj. Ceftriaxone kooperatif Griesna

250 mg
- inj. Phadilon 0,3
cc,
- pamol sup 62,5
mg.
obat oral :
- pamol drop 0,5
ml
- Fargoxin
- lamexon
- teosal
- epexol.

6 16.00 WIB II Ds. Keluarga


Memonitor TTV mengatakan
pasien masih
panas Griesna

Do. N : 112x/mnt
RR : 40 x/mnt
S : 37,3̊c
SPO2 : 91%
7 15.20 WIB II Memonitor suhu Ds. Keluarga
dan warna kulit pasien bersedia
Do. kulit teraba
panas dan Griesna

kemerahan, akral
hangat
S : 37,3̊c

15.25 WIB II mengkompres Ds. Keluarga


pasien pada lipatan pasien bersedia
paha dan aksila Do. Keluarga
kooperatif
Griesna
Selasa, 08 maret I Mengobservasi Ds. keluarga
2022 frekuensi nafas dan pasien
gerakan dada mengatakan
07.30 pasien masih Griesna

sesak
Do. Gerakan dada
tampak cepat,
terdapat
pernapasan cuping
hidung, terdengar
suara ronchi,
tampak tarikan
dinding intra costa
RR : 35x/mnt

07.35 WIB I Memberikan posisi Ds. Pasien


yang nyaman bersedia
Do. Pasien tampak Griesna
berbaring
telentang,
terkadang di
pangku atau di
gendong oleh
keluarga
07.40 WIB I Memberikan Ds. Keluarga
oksigen 2 liter per pasien bersedia
menit Do. Pasien tampak
menggunakan Griesna

nasal kanul
07.30 WIB I Memonitor status Ds. Pasien
oksigen pasien bersedia
Do. SPO2 : 95%
N : 112x/mnt
Griesna

07.35 WIB I,II Mengkolaborasikan Ds. Keluarga


dengan pemberian pasien bersedia
obat Do. Keluarga
- inj. Ceftriaxone kooperatif
Griesna
250 mg
- inj. Phadilon 0,3
cc,
obat oral :
- pamol sirup 0,5
ml
- Fargoxin
- lamexon
- teosal
- epexol.
11.00 WIB II Memonitor TTV Ds. . Keluarga
mengatakan
pasien masih
teraba panas
Griesna
Do.
N : 115x/mnt
RR : 35 x/mnt
S : 37,5̊c
SPO2 : 95%
II Memonitor suhu Ds. Keluarga
07.30 WIB dan warna kulit pasien bersedia
Do. kulit teraba
panas dan
Griesna
kemerahan, akral
hangat
S : 37,5̊c

mengkompres
Ds. Keluarga
07.50 II pasien pada lipatan
pasien bersedia
paha dan aksila
Do. Keluarga
kooperatif
Rabu, 09 maret I Mengobservasi Ds. keluarga
2022 frekuensi nafas dan pasien
07.30 WIB gerakan dada mengatakan
pasien sudah tidak
Griesna
terlalu sesak
Do. Gerakan dada
tampak tenang,
terdapat
pernapasan cuping
hidung, terdengar
suara ronchi,
tampak tarikan
dinding intra costa
RR : 45x/mnt

07.35 WIB I Memberikan posisi Ds. Pasien


yang nyaman bersedia
Do. Pasien tampak
berbaring
Griesna
telentang,
terkadang di
pangku atau di
gendong oleh
keluarga
07.35 WIB I Memberikan Ds. Keluarga
oksigen 2 liter per pasien bersedia
menit Do. Pasien tampak
menggunakan Griesna

nasal kanul
11.00 WIB II Memonitor TTV Ds. Keluarga
mengatakan
pasien sudah tidak
teraba panas Griesna

Do. N : 110x/mnt
RR : 45x/mnt
S : 36,7̊c
SPO2 : 96%
07.45 WIB II Memonitor suhu Ds. Keluarga
dan warna kulit pasien bersedia
Do. kulit teraba
hangat dan tidak Griesna
tampak
kemerahan, akral
hangat
S : 36,7̊c

07.30 WIB I,II mengkolaborasikan Ds. Keluarga


pemberian obat pasien bersedia
- inj. Ceftriaxone Do. Keluarga
250 mg kooperatif
Griesna
- inj. Phadilon 0,3
cc,
obat oral :
- pamol sirup 0,5
ml
- Fargoxin
- lamexon
- teosal epexol.

VI. CATATAN PERKEMBANGAN

NO HARI, TANGGAL NO. EVALUASI TTD


DX
1 Senin, 07 maret 2022 I S : keluarga pasien
mengatakan pasien masih
sesak
O : Gerkan dada tampak cepat, Griesna

terdapat pernapasan cuping


hidung, terdengar suara ronchi,
tampak tarikan dinding intra
costa
SPO2 91 %
RR : 40x/mnt
N : 112x/mnt
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. observasi frekuensi nafas
dan gerakan dada
2. berikan posisi yang nyaman
3. berikan oksigen 2 liter per
menit
4. monitor status oksigen
pasien
5. kolaborasi dengan
pemberian obat
Senin, 07 maret 2022 II S : keluarga pasien
mengatakan pasien masih
teraba panas
O : kulit teraba panas dan Griesna

kemerahan, akral hangat


N : 112x/mnt
RR : 40 x/mnt
S : 37,3̊c
SPO2 : 91%
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. monitor TTV
2. monitor warna dan suhu
kulit
3. kompres pasien pada lipatan
paha dan aksila
4. kolaborasi pemberian obat
antipiretik
5. kolaborasi pemberian obat
untuk mengatasi penyebab
demam
Selasa, 08 maret 2022 I S : keluarga pasien
mengatakan pasien masih
sesak
O : Gerakan dada tampak
Griesna
cepat, terdapat pernapasan
cuping hidung, terdengar
suara ronchi, tampak
tarikan dinding intra costa
SPO2 95 %
RR : 35x/mnt
N : 115x/mnt
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. observasi frekuensi nafas
dan gerakan dada
2. berikan posisi yang nyaman
3. berikan oksigen 2 liter per
menit
4. monitor status oksigen
pasien
5. kolaborasi dengan
pemberian obat
Selasa, 08 maret 2022 II S : Keluarga mengatakan
pasien masih teraba panas
O : kulit teraba panas dan
kemerahan, akral hangat
N : 115x/mnt Griesna
RR : 35 x/mnt
S : 37,5̊c
SPO2 : 95%
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. monitor TTV
2. monitor warna dan suhu
kulit
3. kompres pasien pada lipatan
paha dan aksila
4. kolaborasi pemberian obat
antipiretik
5. kolaborasi pemberian obat
untuk mengatasi penyebab
demam

VII. EVALUASI

NO HARI, TANGGAL NO.DX EVALUASI TTD


1 Rabu, 09 maret 2022 I S : keluarga pasien
mengatakan pasien sudah
tidak terlalu sesak
O : Gerakan dada tampak
Griesna
tenang, terdapat pernapasan
cuping hidung, terdengar
suara ronchi, tampak tarikan
dinding intra costa
SPO2 96 %
RR : 45x/mnt
N : 110x/mnt
A : masalah teratasi sebagian
P : pertahankan intervensi

2 Rabu, 09 maret 2022 II S : Keluarga mengatakan


pasien sudah tidak teraba
panas
O : kulit teraba hangat, akral
Griesna
hangat
N : 110x/mnt
RR : 45x/mnt
S : 36,7̊c
SPO2 : 96%
A : masalah teratasi sebagian
P : pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai