Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TENTANG OBAT ANTITROMBOTIK

Disusun oleh Kelompok 8 :

1. Surya Bhaskara Jaya P1337420419111


2. Muhammad Syarifuddin H P1337420419113
3. Ayuningsih P1337420419115
4. Griesna Wheni Astuti P1337420419117
5. Vita Maulina P1337420419119
6. Millenia Tunjung Duri P1337420419121
7. Ayuk Minarti P1337420419123

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

PRODI D III KEPERAWATAN BLORA

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “OBAT
ANTITROMBOTIK”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini dapat diselesaikan berkat bimbingan
dan bantuan sejumlah pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dosen Pengampu Mata Kuliah Keperawatan Kritis


2. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan motivasi kepada kami

Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena seperti
pepatah “Tak ada gading yang tak retak” begitu juga dengan penulis. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun akan sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat.

Blora, 26 Juli 2021

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Farmakologi membantu kita untuk memberikan obat-obatan yang benar kepada
pasien sehingga tidak terjadi kesalahan. Kita perlu mempelajari tentang farmakologi
khususnya permasalahan penyakit untuk membantu kesembuhan pasien.Kita
harus dapat mengkaji apakah sudah benar pemberian obat yang diberikan oleh dokter
merupakan obat yang benar sesuai dosis dan lain-lain ataukah tidak. Dalam arti luas,
obat ialah setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup,maka farmakologi
merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya. Namun untuk tenaga medis,ilmu ini
dibatasi tujuannya yaitu agar dapat menggunakan obat untuk maksud pencegahan,
diagnosis, dan pengobatan penyakit. Selain itu agar mengerti bahwa penggunaan obat
dapatmengakibatkan berbagai gejala penyakit.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu obat antitrombotik?
2. Apa saja macam obat antitrombotik beserta efek obat, indikasi, kontra
indikasi, dosis, cara pemberian obat, fungsi dan kepada pasien dengan
gangguan apa obat antitrombotik diberikan?
C. Tujuan
1. Untuk memberikan penjelasan tentang obat antitrombotik
2. Untuk mengetahui macam obat antitrombotik beserta efek obat, indikasi,
kontra indikasi, dosis, cara pemberian obat, fungsi dan kepada pasien dengan
gangguan apa obat antitrombotik diberikan.

D. Manfaat
 Bagi pembaca : Mendapatkan pengetahuan serta menambah wawasan tentang
obat antitrombotik.
 Bagi penulis : Untuk menambah wawasan penulis tentang obat antitrombotik.
 Bagi petugas kesehatan : Untuk menambah wawasan petugas kesehatan
tentang obat antitrombotik.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Antitrombotik
Antitrombotik adalah obat yang dapat menghambat agregasi trombosit sehingga
menyebabkan terhambatnya pembentukan trombus pada pembuluh darah.
Antitrombotik adalah obat yang menghambat agregrasi trombosit sehingga
menyebabkan terhambatnya pembentukan thrombus yang terutama sering ditemukan
pada system arteri.Antitrombotik adalah zat yang digunakan untuk pengobatan atau
pencegahan thrombosisdan emboli. Pada thrombosis terjadi pembentukan suatu
trombusm yakni bekuan darah di dalam pembuluh yang berangsur-
angsur memperkecil rongga pembuluh dan akhirnya menyumbat pembuluh darah
yang berakibat terbentuknya emboli.Emboli terjadi akibat penyumbatan arteri kecil
atau kapiler akibat ambolus. Yakni bekuan darah atau sumbatan lain (antara lain
gelembung udara) yang berasal dari suatu tempat lain dalam tubuh, lalu dibawa oleh
aliran darah dan tersendat di kapiler otak atau paru dan kemudian menyumbatnya.

B. Macam Obat Antitrombotik


1. Aspirin

Acetosal atau aspirin adalah obat pengencer darah atau obat yang digunakan


untuk mencegah penggumpalan darah. Sebagai pengencer darah,
aspirin digunakan pada penderita penyakit jantung koroner, serangan
jantung, penyakit arteri perifer, atau stroke.

Selain mencegah penggumpalan darah, aspirin merupakan obat untuk mengurangi


rasa sakit dan menurunkan demam. Perlu diingat, sebaiknya konsumsi aspirin
setelah makan, karena obat ini dapat menimbulkan sakit maag.

Aspirin tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak, karena aspirin dapat


menyebabkan sindrom Reye yang fatal bagi anak-anak. Namun, dokter dapat
meresepkan obat ini kepada anak-anak yang baru menjalani operasi jantung atau
penderita penyakit Kawasaki.

4
Merk dagang : Ascardia, Aspilets, Farmasal, Miniaspi 80, Thrombo Aspilet

Peringatan:

 Aspirin dapat menimbulkan sakit maag atau memperparah gejalanya.


Segeralah pergi ke dokter jika gejalanya makin parah.
 Jangan memberikan aspirin kepada anak-anak, karena berisiko
menimbulkan sindrom Reye.
 Hindari menggunakan aspirin bila memiliki gangguan pembekuan darah,
seperti hemofilia, kekurangan vitamin K, atau jumlah trombosit yang
rendah.
 Beri tahu dokterjika mengalami perdarahan saat menggunakan aspirin,
terutama saat haid. Sebagai obat pengencer darah, aspirin dapat
meningkatkan jumlah darah yang keluar saat menstruasi.
 Beritahudokter jika pernah menderita sakit maag, perdarahan saluran
pencernaan, stroke, hipertensi, asma, penyakit liver, atau penyakit ginjal.
 Jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Aspirin

Dosis aspirin atau acetosal berbeda-beda, tergantung pada penyakit yang dialami
dan usia penderita. Berikut adalah pembagian dosisnya:

 Untuk mengatasi serangan jantung


Dewasa: 160-325 mg beberapa menit setelah gejala.
 Untuk mengatasi stroke
Dewasa: 160-325 mg selama 48 jam setelah terkena stroke, diikuti dengan
81-100 mg per hari.
 Untuk mencegah serangan jantung dan stroke
Dewasa: 81-325 mg/hari.
 Untuk pemasangan ring jantung (stent)
Dewasa: 162-325 mg sebelum prosedur pemasangan ring, diikuti dengan
81-325 mg/hari setelah prosedur dilakukan.

5
 Untuk mengatasi demam dan nyeri
Dewasa: 325-650 mg setiap 4 jam sekali atau 975 mg setiap 6 jam sekali,
atau 500-1000 mg setiap 4-6 jam. Maksimal 4 g/hari selama 10 hari.

Mengonsumsi Aspirin dengan Benar

Pastikan selalu membaca informasi yang tertera di kemasan sebelum


menggunakan aspirin, atau gunakan obat ini sesuai dengan resep dokter. Jangan
menambah atau mengurangi dosis yang diberikan dokter.

Aspirin dikonsumsi sesudah makan dan diminum dengan air putih. Aspirin perlu
dikonsumsi dalam keadaan utuh, jangan digigit atau dikunyah, kecuali memang
bentuknya sebagai obat kunyah.

Jangan langsung berbaring setelah minum obat. Tunggu hingga 10 menit, agar
tidak sakit perut. Usahakan untuk mengonsumsi aspirin pada waktu yang sama
setiap harinya, agar pengobatan lebih efektif.

Jika lupa mengonsumsi aspirin, segera minum apabila jadwal dosis berikutnya
belum terlalu dekat. Bila sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat. Jangan
menggandakan dosis di jadwal berikutnya untuk menggantikan dosis yang
terlewat.

Jauhkan aspirin dari jangkauan anak-anak. Simpan di tempat yang kering dengan
suhu kamar, serta terhindar dari paparan sinar matahari langsung.

Interaksi Obat Aspirin dengan Obat Lainnya

Aspirin berpotensi menimbulkan interaksi jika dikonsumsi bersamaan dengan


jenis obat tertentu. Interaksi antar obat ini bisa menyebabkan perubahan efek pada
aspirin, bahkan meningkatkan risiko munculnya efek samping.

Berikut ini adalah efek interaksi obat yang dapat terjadi bila aspirin dikonsumsi
bersama obat lain:

 Meningkatkan risiko terjadinya tukak lambung, bila digunakan bersamaan


dengan kortikosteroid dan phenybutazone.

6
 Mengganggu fungsi ginjal dan mengurangi efektivitas obat penurun
tekanan darah, bila digunakan dengan obat antihipertensi golongan ACE
inhibitor, seperti ramipril.
 Meningkatkan kadar kalium dan berisiko menimbulkan perdarahan, bila
digunakan bersamaan dengan obat ibuprofen dan ketorolac.
 Meningkatkan kadar methotrexate dan pemetrexed dalam darah.
 Meningkatkan efek obat ticlopidine,sehingga memperbesar risiko
terjadinya
 Menurunkan efek probenecid dalam membantu tubuh mengeluarkan asam
urat melalui urin.

Efek Samping Aspirin

Efek samping yang umum terjadi akibat konsumsi aspirin antara lain adalah perut
mulas, sakit maag, dan mudah mengalami perdarahan, seperti mimisan, lebam,
dan perdarahan yang sulit berhenti apabila terluka.

Segeralah berkonsultasi dengan dokter apabila efek samping makin memburuk


atau bila Anda mengalami kondisi berikut ini:

 Sakit pada persendian tangan dan kaki. Ini bisa menandakan tingginya
kadar asam urat dalam darah.
 Telinga berdenging.
 Kulit menjadi merah, melepuh, dan mengelupas.
 Adanya darah pada urin, tinja, atau muntah darah.
 Kulit atau bagian putih di mata berubah warna menjadi kuning (penyakit
kuning).
 Jumlah urin berkurang atau jarang buang air kecil.
 Tangan dan kaki bengkak akibat penumpukan air dalam tubuh.

Segera pergi ke instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakit terdekat bila
mengalami efek samping yang parah. Berikut adalah beberapa efek samping yang
perlu diwaspadai:

7
 Gejala alergi serius (anafilaksis). Alergi ini ditandai dengan
pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, serta sesak
napas.
 Bicara menjadi cadel.
 Lemahnya salah satu bagian tubuh.
 Gangguan penglihatan.
 Sakit kepala yang parah

2. Heparin

Heparin adalah obat untuk mengatasi dan mencegah penggumpalan darah yang
disebabkan oleh kondisi atau tindakan medis tertentu. Obat ini tersedia dalam
bentuk gel dan suntik yang penggunaannya harus sesuai resep dokter.

Peringatan Sebelum Menggunakan Heparin

Heparin tidak boleh digunakan sembarangan. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, antara lain:

 Beri tahu dokter jika tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Heparin
tidak boleh digunakan pada pasien yang alergi terhadap obat ini.
 Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan
dengan heparin karena dapat meningkatkan risiko perdarahan di lambung.
 Jangan merokok selama dalam pengobatan dengan heparin, karena
merokok dapat menurunkan efektivitas heparin dalam tubuh.
 Jangan menggunakan heparin gel pada luka terbuka dan ulkus kulit.
 Beri tahu dokter mengenai riwayat kesehatan Anda, terutama jika sedang
atau pernah menderita hemofilia, hipertensi, serangan
jantung, endokarditis, gagal jantung kongestif, penyakit liver, tukak
lambung, atau kanker.
 Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami perdarahan yang sulit
berheti.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang menstruasi, demam, atau
mengalami penyakit infeksi.

8
 Beri tahu dokter jika Anda baru saja menjalani operasi atau prosedur
medis tertentu, termasuk prosedur lumbal pungsi, atau prosedur anestesi
spinal.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau
produk herbal tertentu.
 Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan heparin jika Anda
berencana menjalani perawatan gigi atau operasi.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan
kehamilan.
 Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang lebih
serius, atau overdosis, setelah menggunakan heparin.

Dosis dan Aturan Pakai Heparin

Besarnya dosis heparin yang diberikan dokter akan disesuaikan dengan kondisi
medis, berat badan, serta respons tubuh pasien terhadap pengobatan, yang dilihat
dari pemeriksaan waktu pembekuan yang dinamakan activated partial
thromboplastin time (aPTT).

Perlu diingat bahwa heparin suntik hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas
medis di bawah pengawasan dokter. Berikut ini adalah dosis umum penggunaan
heparin berdasarkan bentuk obat, usia pasien, dan kondisi yang ditangani:

1. Heparin yang diberikan melalui suntikan pembuluh darah vena (IV/intravena)

Kondisi: Perawatan pascaterapi serangan jantung dengan obat trombolitik

 Dewasa: 60 U/kgBB (maksimal 4.000 U), atau 5.000 U jika menggunakan


streptokinase. Dilanjutkan dengan infus 12 U/kgBB per jam. Dosis
maksimal 1.000 U per jam, dengan lama pengobatan 48 jam.

Kondisi: Emboli arteri perifer, angina tidak stabil, deep vein thrombosis (DVT)

 Dewasa: Dosis awal adalah 75–80 U/kgBB atau 5.000 U (10.000 U pada


penderita emboli paru). Dosis lanjutan dengan infus 18 U/kgBB atau
1.000–2.000 U per jam.
 Lansia: Dosis yang lebih rendah dari dosis dewasa mungkin diperlukan.

9
 Anak-anak: Dosis awal adalah 50 U/kgBB. Dosis lanjtan dengan infus 15–
25 U/kgBB per jam.

2. Heparin yang diberikan melalui suntikan di bawah kulit (SC/subkutan)

Kondisi: Pencegahan DVT pascaoperasi

 Dewasa: 5.000 U diberikan 2 jam sebelum operasi. Selanjutnya dosis


diberikan tiap 8–12 jam, selama 7 hari atau sampai pasien dapat bergerak.

Kondisi: Deep vein thrombosis (DVT)

 Dewasa: 15.000–20.000 U per 12 jam atau 8.000–10.000 U per 8 jam.


 Lansia: Dosis yang lebih rendah mungkin diperlukan.
 Anak-anak: 250 U/kgBB, 2 kali sehari.

Dosis dan efektivitas heparin suntik akan dipantau melalui nilai aPTT yang dlihat
lewat pemeriksaan darah.

3. Heparin topikal dalam bentuk gel

Heparin gel dapat digunakan oleh anak-anak, dewasa, dan lansia. Obat ini bisa
digunakan dengan dioleskan ke permukaan kulit yang memar, sebanyak 2–3 kali
sehari.

Cara Menggunakan Heparin dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan


sebelum menggunakan heparin. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa
berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter.

Heparin jenis suntik hanya diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah
pengawasan dokter. Untuk heparin gel, oleskan tipis-tipis pada area kulit yang
mengalami penggumpalan darah atau memar. Sebelum menggunakan heparin, cek
kembali tanggal kedaluwarsa dan ada atau tidaknya perubahan fisik dari obat,
misalnya perubahan warna.

Gunakan heparin gel pada jam yang sama setiap hari agar efeknya maksimal. Bila
lupa menggunakannya, segera gunakan obat ini begitu teringat jika jeda dengan

10
jadwal berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan
menggandakan dosis.

Terkadang, penggunaan heparin perlu dibarengi dengan obat antiplatelet atau


antikoagulan lain, seperti aspirin, clopidogrel, atau warfarin. Lakukan
pemeriksaan secara rutin sesuai anjuran dokter bila menggunakan heparin
bersama dengan obat-obatan tersebut.

Simpan heparin di ruangan dengan suhu kamar. Jangan menyimpannya di tempat


yang lembap atau terkena paparan sinar matahari secara langsung. Jauhkan obat
ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Heparin dengan Obat Lain

Ada beberapa jenis interaksi yang dapat terjadi jika heparin digunakan dengan
jenis obat-obatan lain, yaitu:

 Penurunan efektivitas heparin jika digunakan dengan nitrogliserin


 Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan
iodine, OAINS, obat antikoagulan lain, seperti warfarin, fibrinolotik,
seperti alteplase, atau antiplatelet, seperti tirofiban
 Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia digunakan dengan ACE
inhibitor atau penghambat reseptor angiotensin II

Efek Samping dan Bahaya Heparin

Heparin suntik bisa menyebabkan timbulnya efek samping, seperti nyeri,


kemerahan, memar, luka, di area suntikan. Selain itu obat ini juga bisa
menyebabkan rambut rontok. Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping
tersebut tidaj kunjung mereda atau semakin memburuk.

Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat yang bisa ditandai
dengan muncul ruam gatal di kulit, bengkak di bibir dan kelopak mata, atau sulit
bernapas. Anda juga harus segera ke dokter jika muncul efek samping yang lebih
serius, seperti:

11
 Mudah memar, gusi berdarah, atau muncul tanda perdarahan lain, tanpa
sebab yang jelas
 Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan terus-menerus
 Muntah darah atau muntah berwarna hitam seperti kopi
 Buang air besar berdarah atau berwarna hitam
 Rasa lelah yang semakin memberat
 Nyeri dada
 Pusing dan terasa ingin pingsan
 Mati rasa atau kesemutan di wajah, lengan, atau tungkai, yang terjadi
secara tiba-tiba
 Nyeri hebat atau bengkak di perut, punggung, atau pangkal paha
 Hilang keseimbangan dan sukar untuk berjalan
 Kesulitan berbicara
 Gangguan penglihatan
 Sesak napas

3. Clopidogrel
Clopidogrel adalah obat untuk mencegah stroke dan serangan jantung pada
penderita penyakit jantung atau gangguan pembekuan darah. Obat ini dapat
dikonsumsi sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain.
Clopidogrel adalah obat golongan antiplatelet yang bekerja dengan mencegah
trombosit atau sel keping darah saling menempel dan membentuk gumpalan
darah. Jika terbentuk gumpalan darah di pembuluh darah arteri, bisa
terjadi serangan jantung atau stroke.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Clopidogrel:

 Jangan mengonsumsi clopidogrel bila Anda memiliki alergi terhadap obat ini.
 Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan clopidogrel,
karena dapat meningkatkan risiko perdarahan lambung.
 Jangan mengonsumsi buah atau jus anggur selama mengonsumsi clopidogrel
karena dapat mengurangi efektivitas obat ini dan meningkatkan risiko
terjadinya efek samping.

12
 Jangan menghentikan konsumsi clopidogrel secara sembarangan tanpa
berkonsultasi dulu dengan dokter spesialis jantung.
 Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda, terutama jika pernah
menderita tukak lambung, perdarahan di mata, cedera serius, penyakit liver,
atau gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia.
 Jika Anda berencana menjalani perawatan gigi atau operasi, beri tahu dokter
bahwa Anda sedang mengonsumsi clopidogrel.
 Clopidogrel dapat membuat perdarahan lebih sulit berhenti. Oleh sebab itu,
hati-hati saat menggunakan benda tajam, serta hindari olahraga yang
melibatkan kontak fisik, seperti sepak bola.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan
kehamilan.
 Segera temui ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau overdosis setelah
mengonsumsi clopidogrel.

Dosis dan Aturan Pakai Clopidogrel

Dosis clopidogrel tergantung pada kondisi yang diderita pasien. Namun, dosis yang
umumnya dianjurkan oleh dokter adalah:

 Kondisi: angina dan non-ST-Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI)


Dosis awal adalah 300 mg satu kali sehari, diikuti dosis perawatan 75 mg satu
kali sehari. Lama pengobatan ditentukan oleh dokter.
 Kondisi: ST-Elevation Myocardial Infarction (STEMI)
Dosis awal adalah 300 mg satu kali sehari (dapat berubah tergantung kondisi
pasien), diikuti dosis perawatan 75 mg satu kali sehari. Lama pengobatan
ditentukan oleh dokter.
Pemberian clopidogrel untuk kondisi ini dapat dikombinasikan dengan 75–325
mg aspirin satu kali sehari.
 Kondisi: stroke iskemik, serangan jantung, penyakit arteri perifer
75 mg satu kali sehari.

Cara Mengonsumsi Clopidogrel dengan Benar

13
Clopidogrel hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Ikuti anjuran dokter dan baca
petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum menggunakan clopidogrel.

Clopidogrel dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, tetapi usahakan untuk
mengonsumsinya di waktu yang sama setiap harinya agar mendapatkan manfaat
maksimal dari obat ini.

Bila Anda lupa mengonsumsi clopidogrel, disarankan untuk segera melakukannya


begitu teringat, jika jeda dengan jadwal berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah
dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Simpan clopidogrel di ruangan dengan suhu kamar dan jauhkan dari lembap dan
panas.

Interaksi Clopidogrel dengan Obat Lain

Clopidogrel dapat meningkatkan kadar obat CYP2C8 substrat (seperti repaglinide) di


dalam darah. Selain itu, konsumsi clopidogrel bersamaan dengan obat-obat lain di
bawah ini juga dapat menimbulkan efek interaksi tertentu:

 Penghambat CYP2C19, seperti omeprazole, esomeprazole, carbamazepine,


ticlopidine, voriconazole, dan fluvoxamine, efeknya adalah mengurangi efek
antiplatelet dari clopidogrel.
 Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), antikoagulan, atau antiplatelet,
termasuk aspirin, efeknya adalah meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.

Efek Samping dan Bahaya Clopidogrel

Beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi clopidogrel


adalah:

 Diare
 Mudah mengalami memar
 Perdarahan yang sulit berhenti
 Gangguan pencernaan
 Nyeri perut

14
Segera temui dokter bila terjadi efek samping yang serius, seperti:

 Muntah darah
 Batuk berdarah
 BAB berdarah
 Kencing berdarah atau hematuria
 Kulit atau bagian putih mata (sklera) menguning atau penyakit kuning
 Tanda infeksi, seperti mudah lelah, demam atau sakit tenggorokan

4. Fondaparinux
Fondaparinux adalah obat untuk mencegah dan mengobati penggumpalan darah
pada vena dalam atau deep vein thrombosis (DVT). Untuk meningkatkan
efektivitas pengobatan, fondaparinux biasanya dikombinasikan dengan warfarin.
Fondaparinux merupakan antikoagulan yang bekerja dengan cara menghambat
aktivitas faktor Xa pada proses pembekuan darah. Dengan begitu, terbentuknya
gumpalan atau bekuan darah pada vena dalam dapat dicegah.

Peringatan Sebelum Menggunakan Fondaparinux

Fondaparinux hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, antara lain:

 Jangan menggunakan fondaparinux jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri
tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat antiinflamasi
nonsteroid (OAINS), obat pengencer darah lain, seperti rivaroxaban.
 Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal,
penyakit hati, tukak lambung, perdarahan saluran pencernaan, hipertensi,
infeksi jantung, stroke, penyakit mata akibat diabetes, radang usus,
gangguan pembekuan darah, termasuk trombositopenia.
 Beri tahu dokter jika Anda baru menjalani prosedur anestesi spinal,
epidural, atau baru saja menjalani operasi tulang belakang, mata, atau otak.
 Beri tahu dokter jika Anda memiliki berat badan kurang dari 50 kg
sebelum menggunakan fondaparinux.

15
 Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan
dengan fondaparinux, karena dapat meningkatkan risiko
terjadinya perdarahan saluran pencernaan.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan
kehamilan.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain,
termasuk obat herbal dan suplemen.
 Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping
serius, atau overdosis setelah menggunakan fondaparinux.

Dosis dan Aturan Pakai Fondaparinux

Fondaparinux akan diberikan melalui suntikan subkutan (di bawah kulit/SC)


oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Berikut adalah
pembagian dosis fondaparinux berdasarkan tujuan pengobatannya:

Tujuan: Mengobati deep vein thrombosis (DVT)

 Dewasa dengan berat badan <50 kg: 5 mg, 1 kali sehari.


 Dewasa dengan berat badan 50–100 kg: 7,5 mg, 1 kali sehari.
 Dewasa dengan berat badan >100 kg: 10 mg, 1 kali sehari. Durasi
pengobatan dilakukan selama 5–9 hari.

Tujuan: Mengobati trombosis vena luar (superficial)

 Dewasa: 2,5 mg, 1 kali sehari, selama 30–45 hari.

Kondisi: Mencegah DVT pada pasien yang akan menjalani operasi bedah perut
atau bedah tulang (ortopedi)

 Dewasa: 2,5 mg, 1 kali sehari. Pengobatan dimulai pada 6–8 jam sesudah
operasi. Pengobatan dilakukan selama 5–9 hari. Untuk pasien dengan
16
risiko tinggi mengalami DVT, lama pengobatan bisa diperpanjang hingga
32 hari setelah operasi.

Cara Menggunakan Fondaparinux dengan Benar

Fondaparinux hanya boleh disuntikkan oleh dokter atau petugas medis di bawah
pengawasan dokter. Ikuti saran dan anjuran selama menjalani terapi dengan
menggunakan fondaparinux.

Fondaparinux bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan, selalu berhati-hati


saat beraktivitas selama menjalani terapi dengan fondaparinux. Sebisa mungkin,
hindari benturan atau kegiatan yang bisa menyebabkan cedera.

Interaksi Fondaparinux dengan Obat Lain

Fondaparinux bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan bila digunakan


bersama obat-obat berikut ini:

 Obat antikoagulan lain, seperti warfarin, heparin, atau apixaban


 Obat antiplatelet, sepertu cilostazol, clopidogrel, aspirin
 Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen, ketolorac,
atau diclofenac
 Obat fibrinolitik, seperti alteplase atau streptokinase

Selain itu, penggunaan fondaparinux bersama produk yang mengandung


jahe, gingko biloba atau ginseng, juga diyakini bisa meningkatkan risiko
terjadinya perdarahan. Untuk mencegah terjadinya interaksi yang tidak
diinginkan, selalu beri tahu dokter tentang riwayat pengobatan yang Anda miliki.

Efek Samping dan Bahaya Fondaparinux

Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi fondaparinux adalah:

 Insomnia atau sulit tidur

17
 Ruam, gatal, memar, atau bengkak di tempat suntikan
 Pusing atau sakit kepala
 Kebingungan
 Mual atau muntah
 Kulit pucat

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas terus berlanjut atau
malah semakin memberat. Anda juga harus segera ke dokter jika timbul reaksi
alergi obat atau muncul efek samping yang lebih serius, seperti:

 Mudah memar atau sering mimisan


 Menstruasi yang berat dan durasinya memanjang (menorrhagia)
 Urine berwarna gelap
 Kulit dan mata menguning (penyakit kuning)
 Pusing berat hingga pingsan
 Nyeri dada, denyut jantung cepat atau tidak teratur
 Sakit kepala yang sangat berat
 Kejang
 Kelemahan pada satu sisi tubuh

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Antitrombotik adalah obat yang menghambat agregrasi trombosit sehingga
menyebabkan terhambatnya pembentukan thrombus yang terutama sering ditemukan
pada system arteri.Antitrombotik adalah zat yang digunakan untuk pengobatan atau
pencegahan thrombosisdan emboli. Macam obat antitrombotik yaitu Aspirin, Heparin,
Clopidogrel dan Fondaparinux yang memiliki efek samping, dosis pemakaian,
indikasi, kontraindikasi,cara pemberian yang berbeda beda antara satu dengan yang
lainnya.
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan kepada para pembaca agar dapat
mengetahui dan memahami tentang kegunaan obat antitrombotik serta dapat
memberikan kritik dan saran agar makalah ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.

19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/aspirin
https://www.alodokter.com/heparin
https://www.alodokter.com/clopidogrel
https://www.alodokter.com/fondaparinux

20

Anda mungkin juga menyukai