Anda di halaman 1dari 26

KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA

FORMAT PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa : Dina Agustina
Tempat Praktek/Ujian : RS PKU Muhammadiyah Cepu
Tanggal Praktek/Ujian : 1 Maret 2022

I.IDENTITAS/BIODATA

Nama : An. S

TTL : 27 September 2019

Usia : 2 Tahun

Pendidikan : Belum Sekolah

Alamat : Randublatung Ds. Sumberjo

Agama : Islam

Nama Ayah/Ibu : Ny. D

Pekerjaan Ayah : Petani

Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan Ayah : SMP

Pendidikan Ibu : SMP

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa

Tanggal Pengkajian : 2 Maret 2022

II.KELUHAN UTAMA

Ibu pasien mengeluh badan An. S panas.

III.RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Ibu pasien mengatakan datang ke UGD RS PKU Muhammadiyah Cepu pada tanggal 1
Maret 2022 hari selasa dengan keluhan panas. Keluhan dirasakan sejak satu hari lalu
tanggal 28 Februari 2022 hari Senin siang setelah pulang dari sawah dengan ayahnya.
Kemudian sore harinya an. S diperiksakan ke dokter karena panas tidak segera turun dan
muntah 1x. Namun, karena keadaan pasien tidak kunjung membaik akhirnya pasien
dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Cepu dsan harus dirawat di ruang Marwah kelas 1D
dengan diagnosa medis Tonsilofaringitis Akut. Saat pengkajian ibu pasien mengatakan
anaknya panas dan nyeri tenggorokan.
P = Ketika dibuat menelan makanan
Q = Seperti teriris
R = Sekitar tenggorokan
S=4
T = Hilang timbul

IV.RIWAYAT MASA LAMPAU

1. Prenatal
Ibu pasien mengatakan tidak ada keluhan saat kehamilan.
2. Natal
Tindakan persalinan dilakukan secara normal di Rumah Sakit.
3. Post Natal
Kondisi kesehatan setelah melahirkan baik.
4. Penyakit Waktu Kecil
Ibu pasien mengatakan An. S hanya mengalami sakit biasa, tidak pernah mengalami
sakit
yang dirawat di RS.
5. Pernah dirawat di Rumah Sakit
Ibu pasien mengatakan An. S baru pertama kali dirawat di Rumah Sakit.
6. Obat-obatan yang Pernah Digunakan
Ibu pasien mengatakan An. S tidak pernah menggunakan obat-obatan sebelumnya.
7. Alergi
Ibu pasien mengatakan An. S tidak memiliki alergi.
8. Kecelakaan
Ibu pasien mengatakan An. S belum pernah mengalami kecelakaan.
9. Imunisasi
Ibu pasien mngatakan An. S telah melakukan imunisasi lengkap, yang berawal dari :
0 bulan : Hepatitis B
1 bulan : BCG, Polio 1
2 bulan : DPT – HB – HIB, Polio 2
3 bulan : DPT – HB – HIB 3, Polio 4, IPV
4 bulan : DPT – HB – HIB 3, Polio 4, IPV
5 bulan : -
6 bulan : -
7 bulan : -
8 bulan : -
9 bulan : Campak

V.RIWAYAT KELUARGA

Tn. A Ny. D

An. S

VI.RIWAYAT SOSIAL
1. Yang Mengasuh dan Alasannya
Selama di rumah An. S diasuh oleh ibunya sendiri dibantu neneknya karena, Ibu An. S
seorang ibu rumah tangga yang memiliki tugas memasak, membersihkan rumah, dan
mengasuh anak.
2. Pembawaan Secara Umum
Ketika di rumah An. S memiliki sifat periang dan mudah bergaul dilingkungan
sekitarnya. An. S memiliki kebiasaan mengompol.
3. Lingkungan Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Ny. D adalah milik sendiri. Tipe rumah semi
permanen, sekat-sekat rumah terbuat dari gorden. Terdapat 5 ruangan, yakni 1 ruang
tamu, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi disertai jamban dan 1 dapur. Lantai rumah plester
semen halus. Atap rumah genteng. Ventilasi rumah keluarga Ny. D cukup baik. Sinar
matahari yang masuk ke dalam ruangan hanya dapat menerangi seluruh ruangan dalam
rumah pada siang hari. Penerangan yang digunakan pada malam hari adalah listrik.
VII.KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
1. Diagnosa Medis : Tonsilofaringitis Akut.
2. Tindakan Operasi :-
3. Obat-obatan : Sanmol syrup 3 x 1 cth
Proceles 3 x 1
Biofos 1 x 1
4. Tindakan Keperawatan : Infus assering
Inj. Cetofaxim 3 x 150 mg
Inj. Ondon 0,3 mg
5. Hasil Laboratorium

Nama Hasil Satuan Nilai Metode Keterangan


Pemeriksaan Rujukan
Hemoglobin 9,6* 9/dl 10 - 16 Colormetric
(HGB)
Leukosit (WBC) 8,3 10^3/µL 4 - 10 Impedance
Eritrosit (RBC) 5,33* x10^6/µL 3,5 - 4,5 Impedance
Trombosit 342 10^3/µL 150 - 400 Impedance
(Platelet)
Hematokrit 32,0* % 33 - 38 Analyzer
(HCT)
Hitung Jenis
- Basofil 0,9 %
- Eosinofil 0,7 %
- Neutrofil 83,2* % 55 – 80
- Limfosit 11,1 %
- Monosit 4,1 % 0-7
MCV 60,0* fL 81 - 99
MCH 18,0* P9 28 - 33
MCHC 30,0* 9/dl 32 - 36
RDW 37,7 %
Widal Salmonella Negatif Negatif Slide
Typhi O
Widal Salmonella 1/80 Negatif Slide
Typhi H
6. Hasil Rontgen :-
7. Data Tambahan :-
VIII.PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL
1. Persepsi kesehatan dan pola menejemen kesehatan
a. Status kesehatan anak sejak lahir:
Ibu pasien mengatakan An. S sejak lahir hanya sakit biasa.
b. Pemeriksaan kesehatan secara rutin, imunisasi:
Imunisasi An. S terpenuhi/lengkap sejak lahir – imunisasi terakhir (campak).
c. Penyakit yang menyebabkan anak absen dari sekolah:
An. S belum sekolah.
d. Praktek pencegahan kesehatan:
An. S mandi 2x sehari dan mengganti pakaian 2x sehari.
e. Apakah orang tua merokok:
Ayah An. S perokok.
f. Mainan anak/bayi, keamanan kendaraan:
An. S selama bermain selalu dalam pengawasan dan memiliki jenis mainan yang
tidak berbahaya.
g. Praktek keamanan orang tua (produk rumah tangga, penyimpanan obat-obatan dll):
Ibu pasien selalu menyimpan produk rumah tangga yang bersifat benda tajam dan
obat-obatan sesuai petunjuk penyimpanan supaya An. S ketika bermain aman
terhadap resiko.
2. Nutrisi Pola Metabolik
Sebelum Sakit :
Ibu pasien mengatakan An. S gemar sekali makan. An. S makan 3x sehari dengan
nasi, sayur dan lauk pauk. Tidak ada pantangan makanan, tidak ada alergi makanan.
BBL: 3,3kg.
Saat Sakit :
Ibu pasien mengatakan nafsu makan An. S menurun karena An. S mengalami nyeri
tenggorokan. Makan 2x sehari ½ porsi. BB saat ini : 9,6 kg.
3. Pola Eliminasi
Sebelum Sakit :
BAK normal 4 – 5x sehari, warna kuning jernih, tidak ada keluhan saat BAK, bau
khas urine.
BAB 1x sehari dipagi hari warna kuning kecoklatan.
Saat Sakit :
BAK normal 4 – 5x sehari, warna kuning jernih, tidak ada keluhan saat BAK, bau
khas urine.
BAB 1x sehari dipagi hari warna kuning kecoklatan.
4. Pola Aktivitas – Latihan
Sebelum Sakit :
An. S mandi 2x sehari, aktivitas terbiasa main bersama teman sebaya setiap sore.
Dalam berpakaian, mandi, makan, toileting An. S masih dibantu ibu.
Saat Sakit :
An. S tidak mandi karena suhu badannya panas hanya sibin 2x sehari dibantu ibu
Aktivitas An. S hanya rebahan, terkadang duduk dipangku ibunya. An. S tampak
lemah.
Pola Istirahat – Tidur
Sebelum Sakit :
An. S memiliki jadwal tidur teratur 7 – 8 jam perhari, tidak mengalami insomnia.
Saat Sakit :
An. S lebih sering tertidur dan mudah mengantuk.
6. Pola Kognitif – Persepsi
An. S berusia 2 tahun memiliki tumbuh kembang sesuai DDST, yaitu:
responsive secara umum dapat menyebut namanya sendiri, membuka pakaian, dan
menggunakan sendok/garpu. Respon An. S bicara dengan dimengerti. Anak dapat
mengikuti object dengan matanya ketika melempar bola lengan ke atas. An. S dapat
melapor ketika merasa lapar, haus dan nyeri atau tidak nyaman.
7. Persepsi diri – pola konsep diri
a. Status mood/perasaan anak
Selama An. S sakit, dirinya tampak sering rewel.
b. Pemahaman anak terhadap identitas diri, kompetensi, dll
An. S dapat menyebutkan namanya saat ditanya.
c. Banyak teman/seperti yang lain
Didalam ruangan An. S dirawat terdapat anak berusia macam-macam, mulai dari
bayi sampai berusia 5 tahun. Namun, An. S tidak berinteraksi karena An. S tampak
lemah.
d. Persepsi diri
Memiliki persepsi diri yang baik.

e. Kesepian
An. S merasa kesepian ketika terdapat perawat menghampirinya namun, nenek An.
S menjauh.
f. Takut
An. S merasa takut ketika ada perawat atau dokter sedang menghampirinya.
8. Pola Peran – Hubungan
Semua keluarga An. S memiliki peran hubungan yang baik.
9. Sexualitas
An. S memiliki jenis kelamin perempuan.
10. Koping – Pola Toleransi Stress
An. S tampak rewel di Rumah Sakit
11. Pola Nilai Keyakinan
An. S pemeluk agama Islam

XI. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan Umum : Lemah
Pasien tampak rewel
Pasien tampak meringis menahan nyeri saat menelan makanan
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda Vital : S = 39°C
N = 100 x/menit
4. TB/BB : BB = 9,6 kg
5. Lingkar Kepala : 47,5 cm
6. Kepala dan Leher : I = Kepala mesocepal, tidak ada lesi dan tidak ada fraktur
leher tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid
P = Tidak terdapat nyeri tekan pada kepala, tidak ada lesi dan
benjolan pada leher
7. Mata : Simetris
Anemis (-)
Ikterik (-)
8. Hidung : Sekret (-)
Polip (-)
9. Mulut : Mukosa bibir kering
Tonsil tampak merah bengkak

10. Telinga : Simetris


Serumen (-)
11. Paru-paru : I = Simetris
P = Nyeri tekan (-)
P = Resonan
A = Vasikuler
12. Jantung : I = IC tidak terlihat
P = IC teraba di IC 4 dan 5
P = Pekak
A = Reguler
13. Dada : I = Bentuk dada simetris, tidak ada jejas
P = Tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan
P = Tidak ada bunyi sonor
A = Vesikuler
14. Abdomen : I = Simetris
A = Bising usus 13x/menit
P = Nyeri tekan (-)
P = Timpani
15. Genetalia : Berjenis kelamin perempuan
16. Ekstremitas : Tidak ada kelainan
Akral hangat
Edema (-)
17. Kulit : Kulit kemerahan
Kulit teraba panas

X. PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN
1. Kemandirian dalam bergaul
a. Menyuapi boneka.
b. Membuka pakaian.
c. Menggunakan sendok/garpu.
2. Motorik Halus
a. Menyusun menara dari 4 kubus.

b. menyusun menara dari 2 kubus.


c. Ambil manik-manik ditunjukkan.
3. Motorik Kasar
a. Melempar bola lengan ke atas.
b. Melompat.
c. Menendang bola ke depan.
3. Kognitif dan Bahasa
a. Bicara dengan dimengerti.
b. Dapat menunjuk 4 gambar.
c. Dapat menyebut 1 gambar.
XI. PENGELOMPOKAN DATA

No DATA SUBJECTIVE DATA OBJECTIVE


1 Ibu pasien mengatakan badan An. S KU =
panas Lemah
Kulit kemerahan
Kulit teraba panas
Mukosa kering
Akral hangat
S = 39°C
N = 100x/menit
2 Ibu pasien mengatakan An. S tampak rewel
An. S mengeluh nyeri tenggorokan An. S tampak meringis kesakitan
P = Ketika dibuat menelan makanan Tonsil tampak merah bengkak
Q = Seperti teriris
R = Sekitar tenggorokan
S=4
T = Hilang timbul

XII. ANALISA DATA

NO DATA ETILOGI MASALAH


1 DS = Ibu pasien mengatakan Proses Inflamasi Hipertermia
badan An. S panas
DO =
KU :
Lemah
Kulit kemerahan
Kulit teraba panas
Mukosa kering
Akral hangat
S = 39°C
N = 100x/menit
2. DS = Inflamasi pada tonsil Nyeri Akut
Ibu pasien mengatakan An. S
mengeluh nyeri tenggorokan
P = Ketika dibuat menelan
makanan
Q = Seperti teriris
R = Sekitar tenggorokan
S=4
T = Hilang timbul
DO =
An. S tampak rewel
An. S tampak meringis
kesakitan
Tonsil tampak merah
bengkak

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN ETILOGI MASALAH


1 Hipertermia berhubungan dengan Proses Inflamasi Hipertermia
proses inflamasi
2 Nyeri akut berhubungan dengan Inflamasi pada tonsil Nyeri Akut
inflamasi pada tonsil
XIV. RENCANA KEPERAWATAN
NO TANGGAL NO TUJUAN INTERVENSI TANDA
DP TANGAN
1. 3 Maret 2022 I Setelah dilakukan tindakan 1. Ukur tanda-
keperawatan selama 3x24 jam tanda vital
suhu tubuh dalam batas 2. Kompres hangat
normal, dengan kriteria hasil: pada daerah
Suhu tubuh dalam rentang aksila dan
normal 36,5° C lipatan dada
3. Anjurkan
minum banyak
4. Kolaborasi
pemberian
antibiotik dan
antipiretik
2. 2 II Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan
keperawatan selama 3x24 jam nyeri pengkajian
berkurang dengan kriteria hasil: nyeri secara
a.Nyeri pasien berkurang dari skala komprehensif
4 menjadi 1 termasuk
b.Pasien tidak tampak rewel lokasi,
c.TTV dalam batas normal karakteristik,
S = 36,5° C durasi,
N = 100 x/ menit frekuensi,
kualitas dan
faktor
presipitasi
2. Kaji TTV
3. Kolaborasi
dalam
pemberian
analgetik

XV. IMPLEMENTASI

NO TANGGAL/JAM NO IMPLEMENTASI RESPON PASIEN TANDA


DP TANGAN
1. 03 Maret 2022 I Mengukur tanda tanda vital S:
15.00 Ibu pasien
mengatakan badan
An. S panas
O:
KU =
Lemah
Kulit kemerahan
Kulit teraba panas
Mukosa kering
Akral hangat
S = 39°C
N = 100x/menit
16.00 I Mengompres hangat pada S:
daerah aksila Ibu pasien
mengatakan bersedia
mengompres hangat
An. S pada daerah
aksila
O:
An. S tampak
memakai kompres
hangat pada daerah
aksila
16.30 I Menganjurkan minum S:
banyak Ibu pasien
≤ 1,3 liter air putih sehari mengatakan An.S
telah minum
sebanyak
≤ 600 liter air putih
O:
An. S tampak
menolak ketika
dianjurkan minum
20.00 I Kolaborasi pemberian S:
antibiotik dan antipiretik Ibu pasien
Cefotaxim 150 mg mengatakan bersedia
Sanmol syrup 1cth An. S diberikan
injeksi antibiotik dan
antipiretik
cefotaxim 150 mg
dan sanmol syrup
1cth
O:
Injeksi cefotaxim
150 mg per IV
Sanmol syrup 1cth
per oral
An. S tampak
menangis ketika
diinjeksi
03 Maret 2022 II Melakukan pengkajian S:
15.30
nyeri secara komprehensif Ibu pasien
termasuk lokasi, mengatakan An. S
karakteristik, durasi, mengeluh nyeri
frekuensi, kualitas dan tenggorokan
faktor presipitasi P = Ketika dibuat
menelan makanan
Q = Seperti teriris
R=
Sekitar tenggorokan
S=4
T = Hilang timbul
O=
An. S tampak rewel
An. S tampak
meringis kesakitan
Tonsil tampak merah
bengkak
19.00 II Mengkaji tanda-tanda vital S:
Ibu pasien
mengatakan badan
An. S panas
O:
KU =
Lemah
Kulit kemerahan
Kulit teraba panas
Mukosa kering
Akral hangat
S = 39°C
N = 100x/menit
20.00 II Kolaborasi pemberian S:
injeksi analgetik Ibu pasien
mengatakan bersedia
An. S diberikan
injeksi analgetik
O:
Injeksi analgetik per
IV
An. S tampak
menangis ketika
diinjeksi
2. 4 Maret 2022 I Mengukur tanda tanda vital S:
15.00
Ibu pasien
mengatakan panas
pada tubuh An. S
sudah berkurang
O:
KU =
Lemah
Kulit kemerahan
Kulit teraba hangat
Mukosa kering
Akral hangat
S = 37,8°C
N = 100x/menit
16.00 I Mengompres hangat pada S:
daerah aksila Ibu pasien
mengatakan akan
memberikan
kompres hangat An.
S pada daerah aksila
O:
An. S tampak
memakai kompres
hangat pada daerah
aksila
16.30 I Menganjurkan minum S:
banyak Ibu pasien
≤ 1,3 liter air putih sehari mengatakan An.S
telah minum
sebanyak
≤ 800 liter air putih
O:
An. S tampak sedang
minum air putih
20.00 I Kolaborasi pemberian S:
antibiotik dan antipiretik Ibu pasien
Cefotaxim 150 mg mengatakan bersedia
Sanmol syrup 1cth An. S diberikan
injeksi antibiotik dan
antipiretik
cefotaxim 150 mg
dan sanmol syrup
1cth
O:
Injeksi cefotaxim
150 mg per IV
Sanmol syrup 1cth
per oral
An. S tampak
menangis ketika
diinjeksi
4 Maret 2022 II Melakukan pengkajian S:
nyeri secara komprehensif Ibu pasien
termasuk lokasi, mengatakan An. S
karakteristik, durasi, mengeluh nyeri
frekuensi, kualitas dan tenggorokan
faktor presipitasi P : Saat menelan
makanan
Q : Seperti teriris
R : Sekitar
tenggorokan
S:3
T : Hilang timbul
O=
An. S tampak rewel
An. S tampak
meringis kesakitan
Tonsil tampak merah
bengkak
19.00 II Mengkaji tanda-tanda vital S:
Ibu pasien
mengatakan panas
pada tubuh An. S
sudah berkurang
O:
KU =
Lemah
Kulit kemerahan
Kulit teraba hangat
Mukosa kering
Akral hangat
S = 37,8°C
N = 100x/menit
20.00 II Kolaborasi pemberian S:
injeksi analgetik Ibu pasien
mengatakan bersedia
An. S diberikan
injeksi analgetik
O:
Injeksi analgetik per
IV
An. S tampak
menangis ketika
diinjeksi
3 5 Maret 2022 I Mengukur tanda tanda vital S:
07.00
Ibu pasien
mengatakan badan
An. S sudah tidak
panas lagi
O:
KU =
Baik
Akral normal
An. S tampak lebih
sehat
S = 36,5°C
N = 100x/menit
07.00 I Menganjurkan minum S:
banyak Ibu pasien
≤ 1,3 liter air putih sehari mengatakan An.S
sudah mulai banyak
minum sesuai
kebutuhan
O:
An. S tampak sedang
minum air putih
07.30 I Kolaborasi pemberian S:
antibiotik dan antipiretik Ibu pasien
Cefotaxim 150 mg mengatakan bersedia
Sanmol syrup 1cth An. S diberikan
injeksi antibiotik dan
antipiretik
cefotaxim 150 mg
dan sanmol syrup
1cth
O:
Injeksi cefotaxim
150 mg per IV
Sanmol syrup 1cth
per oral
An. S tampak
menangis ketika
diinjeksi
5 Maret 2022 II Kolaborasi pemberian S:
07.30
injeksi analgetik Ibu pasien
mengatakan bersedia
An. S diberikan
injeksi analgetik
O:
Injeksi analgetik per
IV
An. S tampak
menangis ketika
diinjeksi
09.00 II Melakukan pengkajian S:
nyeri secara komprehensif Ibu pasien
termasuk lokasi, mengatakan
karakteristik, durasi, nyeri tenggorokan
frekuensi, kualitas dan berkurang dibanding
faktor presipitasi 2 hari sebelumnya
P : Saat menelan
makanan
Q : Seperti teriris
R : Sekitar
tenggorokan
S:1
T : Hilang timbul
O=
An. S tampak tenang
An. S tidak lagi
meringis kesakitan
Tonsil tampak
normal
10.00 II Mengkaji tanda-tanda vital S:
Ibu pasien
mengatakan badan
An. S sudah tidak
panas lagi
O:
KU =
Baik
Akral normal
An. S tampak lebih
sehat
S = 36,5°C
N = 100x/menit

XVI. CATATAN PERKEMBANGAN

NO TANGGAL NO EVALUASI TANDA


DP TANGAN
1 03 Maret 2022 I S:
Ibu pasien mengatakan badan An. S panas
O:
KU =
Lemah
Kulit kemerahan
Kulit teraba panas
Mukosa kering
Akral hangat
S = 39°C
N = 100 x/menit
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Ukur tanda-tanda vital
2. Kompres hangat pada daerah aksila dan lipatan
dada
3. Anjurkan minum banyak
4. Kolaborasi pemberian antibiotik dan antipiretik
II S:
Ibu pasien mengatakan An. S nyeri tenggorokan
P : Saat menelan makanan
Q : Seperti teriris
R : Sekitar tenggorokan
S:4
T : Hilang timbul
O:
An. S tampak rewel
An. S tampak meringis kesakitan
Tonsil tampak merah bengkak
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
2. Kaji TTV
3. Kolaborasi dalam pemberian analgetik
2. 4 Maret 2022 I S:
Ibu pasien mengatakan panas pada tubuh An. S
sudah berkurang
O:
KU =
Lemah
Kulit kemerahan
Kulit teraba hangat
Mukosa kering
Akral hangat
S = 37,8°C
N = 100 x/menit
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1. Ukur tanda-tanda vital
2. Kompres hangat pada daerah aksila dan lipatan
dada
3. Anjurkan minum banyak
4. Kolaborasi pemberian antibiotik dan antipiretik
II S:
Ibu pasien mengatakan An. S mengeluh nyeri
tenggorokan
P : Saat menelan makanan
Q : Seperti teriris
R : Sekitar tenggorokan
S:3
T : Hilang timbul
O:
An. S tampak rewel
An. S tampak meringis kesakitan
Tonsil tampak merah bengkak
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
2. Kaji TTV
3. Kolaborasi dalam pemberian analgetik
3. 5 Maret 2022 I S:
Ibu pasien mengatakan badan An. S sudah tidak
panas lagi
O:
KU =
Baik
Akral normal
An. S tampak lebih sehat
S = 36,5°C
N = 100x/menit
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan intervensi
1. Ukur tanda-tanda vital
2. Anjurkan minum banyak
3. Kolaborasi pemberian antibiotik dan antipiretik
II S:
Ibu pasien mengatakan An. S nyeri tenggorokan
berkurang dibanding 2 hari sebelumnya
P : Saat menelan makanan
Q : Seperti teriris
R : Sekitar tenggorokan
S:1
T : Hilang timbul
O:
An. S tampak tenang
An. S tidak lagi meringis kesakitan
Tonsil tampak normal
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan intevensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
2. Kaji TTV
3. Kolaborasi dalam pemberian analgetik

XVII. EVALUASI

NO TANGGAL NO EVALUASI TANDA


DP TANGAN
1. 5 Maret 2022 I S:
Ibu pasien mengatakan badan An. S sudah tidak
panas lagi
O:
KU =
Baik
Akral normal
An. S tampak lebih sehat
S = 36,5°C
N = 100x/menit
A:
Masalah teratasi
Pasien diizinkan pulang oleh dokter
P:
Hentikan intervensi
5 Maret 2022 II S:
Ibu pasien mengatakan An. S nyeri tenggorokan
berkurang dibanding 2 hari sebelumnya
P : Saat menelan makanan
Q : Seperti teriris
R : Sekitar tenggorokan
S:1
T : Hilang timbul
O:
An. S tampak tenang
An. S tidak lagi meringis kesakitan
Tonsil tampak normal
A:
Masalah teratasi
Pasien diizinkan pulang oleh dokter
P:
Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai