Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S DENGAN
HIPERTENSI

DINA AGUSTINA
P1337420419006

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


DIII KEPERAWATAN BLORA
A. DEFINISI
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140
mmHg atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko
tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti saraf,
ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya.
(Sylvia A.price)

B. ETIOLOGI
Berdasarkan penyebabnua hipertensi dibagi menjadi 2 golongan.
1. Hipertensi Primer (esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Factor
yang memperngaruhi yaitu: genetik, lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatif
system renin. Angiotensin dan peningkatan Na + Ca intraseluler. Faktor-faktor
yang meningkankan resiko: obesitas, merokok, alcohol, dan polistemia.
2. Hipertensi Sekunder
Penyebab yaitu: penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing dan
hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:
1. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg atau
tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
2. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg
dan tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-
perubahan
pada:
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah
berumur
20 tahun kemampuan jantung memompa menurun menyebabkan
menurunnya kontraksi dan volumenya
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnya
efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer

Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan yaitu:


NO KATEGORI SISTOLIK DIASTOLIK
1 Optimal <120 <80
2 Normal 120-129 80-84
3 High Normal 130-139 85-89
4 Hipertensi
Grade 1(Ringan) 140-159 90-99
Grade 2 (Sedang) 160-179 100-109
Grade 3 (Berat) 180-209 100-119
Grade 4 (Sangat Berat) >210 >120
C. Manifestasi Klinis
Tanda dan Gejala pada hipertensi dibedakan menjadi:
a. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal
ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri
tidak terukur.
b. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri
kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang
mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu:
a. Mengeluh sakit kepala, pusing
b. Lemas, kelelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Epistaksis
h. Kesadaran menurun

Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(viskositas)
dan dapat mengindikasikan factor resiko seprti: hipokoagulabilitas, anemia.
b. BUN/kreatinin: memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal
c. Glucosa: Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan
oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
d. Urinalisa: darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal danada
DM.
2. CTScan: mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
3. EKG: Dapat menunjukkan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P
adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi
4. IUP: mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti: Batu ginjal, perbaikan
ginjal
5. Photo dada: menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran
jantung
PENATALAKSANAAN

Modifikasi Gaya Hidup

Tak mencapai sasaran TD (<140/90 mmHg


atau <130/80 mmHg pada penderita DM
atau penyakit ginjal kronik

Pilihan obat untuk terapi permulaan

Hipertensi tanpa indikasi khusus Hipertensi indikasi khusus

Hipertensi derajat I Hipertensi derajat 2

(TD) sistolik 140-159 (TD) sistolik > 160 mmHg Obat-obatan untuk
mmHg atau TD diastolic atau TD diastolic > indikasi khusus
90-99 mmHg) mmHg) Obat anti hipertensi
Umumnya diberikan Umumnya diberikan lainnya (diuretic,
direutik gol Thiazisw. kombinasi 2 macam obat penghambat EKA, ARB,
Bisa dipertimbangkan (biasanya diuretic gol. penyekat β, antagonis
pemberian penghambat Thiazide dan Ca) sesuai yang di
EKA,ARB, penyekat β, penghambat EKA, atau perlukan
antagonis Ca atau ARB atau penyekat β
Kombinasi atau antagonis Ca

Sasaran Tekanan Darah tak tercapai

Optimalkan dosis atau penambahan jenis obat sampai


target tekanan darah tercapai. Pertimbangkan
konsultasi dengan spesialis hipertensi
D. Masalah yang Lazim Muncul
1. Penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload, vasokonstriksi,
hipertrofi/rigiditas ventrikuler, iskemia miokard
2. Nyeri akut b.d peningkatan tekanan vaskuler serebral dan iskemia
3. Kelebihan volume cairan
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen
5. Ketidakefektifan koping
6. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
7. Resiko cidera
8. Defisiensi pengetahuan
9. Ansietas
E. Discharge Planning
1. Berhenti merokok
2. Pertahankan gaya hidup sehat
3. Belajar untuk rilek dan mengendalikan stress
4. Batasi konsumsi alcohol
5. Penjelasan mengenai hipertensi
6. Jika sudah menggunakan obat hipertensi teruskan penggunaan secara rutin
7. Diet garam serta pengendalian berat badan
8. Periksa tekanan darah secara teratur
PATHWAY
ASKEP HIPERTENSI Ny. S

Anda mungkin juga menyukai