Anda di halaman 1dari 18

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL
DI RUANG SENA RSJD Dr ARIF ZAINUDDIN SURAKARTA

Tgl / Jam MRS : 23 Januari 2018 / 17.00 WIB


Tanggal/Jam Pengkajian : 13 Februari 2018 / 10.30 WIB
Metode Pengkajian : Autoanamnesa dan Pemeriksaan Fisik
Diagnosa Medis : F.20.3 (Skizofrenia tak terinci)
No. Registrasi : 047xxx
A. PENGKAJIAN
I. INFORMASI UMUM
1. Identitas Klien
Nama Klien : Tn.S
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Blora
Umur : 42 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Baresos Pamardi Karya Blora
Umur : 33 tahun
Pendidikan :-
Pekerjaan : Petugas Dinas Sosial
Hubungan dengan klien : Petugas

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Keluhan Utama
Pada saat pengkajian klien mengatakan malas untuk bergabung dan
mengobrol bersama dengan pasien lainnya, klien lebih memilih untuk
tidur dan berdiam diri di kasur. Klien mengatakan hanya mempunyai
satu teman di ruang Sena yaitu Tn T.
III.FAKTOR PREDISPOSISI
1. Biologik
Klien mengatakan pada saat kecil tidak pernah sakit panas sampai
kejang. Klien juga mengatakan tidak pernah terjatuh dan di pukul oleh
orang lain di masa lalu. Klien mengatakan kakaknya yang kedua
menderita gangguan jiwa dengan sering mengamuk ngamuk.
2. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Jika Ya, Jelaskan :
Klien mengatakan dulu pernah dirawat di RSJD Surakarta sebanyak 3
kali. Klien mengatakan lupa kapan terakir di rawat di RSJD, tetapi
dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun.
Menurut rekam medis klien, klien sudah pernah dirawat di rumah sakit
jiwa terakir pada bulan September 2017 karena gelisah dan mondar
mandir.
3. Psikososial
a. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pada saat pengkajian klien mengatakan pengalaman yang tidak
menyenangkan adalah ketika klien dikeluarkan dari tempat dia
bekerja, sehingga klien tidak memliki uang untuk membeli rokok
dan baju.
b. Riwayat Penganiayaan
Pada saat pengkajian klien mengatakan pada waktu smp pernah
berkelahi dengan temannya. Tetapi ketika sudah dewasa klien tidak
pernah mendapat penganiayaan dan tidak pernah melakukan
penganiayaan kepada orang lain.
IV. FAKTOR PRESIPITASI
Pada saat pengkajian klien mengatakan yang menyebabkan klien kambuh
karena tidak mempunyai uang, sehingga klien berdiam diri di rumah dan
melamun, karena kebanyakan melamun klien jadi sering melihat bayangan
seorang wanita dan klien sering merasa ketakutan sendiri. Setelah itu klien
dijemput oleh mobil ambulan RSJD Surakarta dan dibawa ke RSJD
Surakarta.
Menurut rekam medis, klien diantar ke RSJD Surakarta oleh petugas
Baresos Pamardi Karya Blora karena gelisah dan mondar mandir.
V. FISIK
1. Keadaan Umum
Keadaan Umum baik, GCS E4 V5 M6, Kesadaran Composmentis
2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84x/menit
Suhu : 35,7 C
Pernapasan : 20x/menit
3. Ukur
Berat Badan : 61 kg
Tinggi Badan : 167 cm
4. Keluhan Fisik
Klien mengatakan tidak ada keluhan
5. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)
a. Kepala : bentuk simetris, tidak terdapat lesi, tidak ada
benjolan abnormal
b. Mata : bentuk simetris, tidak anemis, tidak ikterik
c. Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip
d. Telinga : bentuk simetris, tidak ada serumen, terdapat
kotoran di dalam telinga
e. Mulut : tidak terdapat gigi yang ompong, tidak terdapat
stomatitis
f. Thorax : bentuk dada simetris, tidak terdapat tambahan
retraksi dada
g. Abdomen : tidak terdapat benjolan abnormal, tidak terdapat
asites
h. Ekstremitas : kekuatan otot kanan 5, kiri 5. Tidak terdapat
oedem

VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

: Laki-Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis Hubungan Keluarga
: Tinggal Satu Rumah
: Klien
*Klien merupakan anak kelima dari 6 bersaudara. Klien tinggal
bersama kedua orang tua dan kakak klien nomer 2.
 Asuh : pasien tinggal satu rumah dengan ayah ibu dan kakaknya
 Asah : pasien sekolah sampai tingkat SMA
 Asih : pasien mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya
2. Citra Tubuh
a. Citra Diri
Klien mengatakan tubuhnya kurus, klien juga mengatakan dia
tampak jelek karena berkepala gundul. Klien mengatakan bagian
tubuh yang disukai adalah pundak dan bahu karena tampak kekar,
bagian tubuh yang tidak disukai adalah kepala karena kepalanya
gundul.
b. Identitas
Klien mengatakan belum pernah menikah, klien merupakan anak
kelima dari 6 bersaudara
c. Peran
 Di rumah , Klien mengatakan dalam keluarga klien merupakan
anak ke 5 dari 5 bersaudara. Klien ketika di rumah membantu
orang tua mencari nafkah dengan berdagang di pasar.
 Di rumah sakit, klien mengatakan semenjak di rawat di RSJ
klien menjadi tidak bisa membantu mencari nafkah orang tua.
d. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan ingin
segera pulang, karena ingin bekerja mencari uang lagi serta
bertemu kedua orang tua.
e. Harga Diri
Klien merasa sedih karena tidak bisa bekeja lagi sehingga tidak
mampu membantu orang tuanya. Klien menyendiri di kamar, dan
tidak mau berinteraksi dengan orang lain.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
- Sebelum Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah
keluarganya. Klien mengatakan keluarganya adalah orang yang
mengerti dan memahami klien
- Setelah Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan selama dirawat di ruang Sena hanya
memiliki seorang teman yang bernama Tn T. Klien sering
bercerita kepada Tn T karena tempat tidurnya di sebelah klien.
b. Peran serta kelompok/masyarakat
- Sebelum Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan ketika di rumah sering mengikuti acara kerja
bakti dan ketika diundang untuk kenduri klien juga datang.
- Setelah Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan malas dan capek berkumpul dengan pasien
pasien lain, klien lebih suka menyendiri di kasurnya.
c. Hambatan hubungan dengan orang lain
Klien mengatakan malas berhubungan dengan orang lain karena
menurut klien tidak ada hal yang perlu di bicarakan dengan orang
lain. Klien juga mengatakan tidak tahu apa yang akan di ceritakan.
Klien sering diam dan tampak melamun. Jarang bercakap-cakap
dengan klien lain di ruangan.
4. Nilai dan Keyakinan
a. Nilai
Klien mengatakan bahwa dia dimasukkan di RSJ karena sering
berdiam diri dan melamun di rumah. Klien mengatakan bahwa dia
mengetahui dia mengalami sakit gangguan pikiran.
b. Keyakinan
Klien mengatakan dia beragama Islam. Sebelum masuk rumah
sakit klien jarang melakukan ibadah sholat 5 waktu. Begitu juga
saat masuk RSJ klien juga tidak pernah sholat 5 waktu.

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Penampilan klien tampak rapi dan berpakaian seperti biasanya
(menggunakan pakaian seragam pasien di RSJ)
2. Pembicaraan
Ketika klien diajak berbicara klien berbicara normal tetapi dengan
suara pelan. Klien ketika diajak berbicara lebih banyak diam dan
tatapan mata serta kontak mata kurang kepada lawan bicara.
3. Aktivitas Motorik
Klien sering berdiam diri di tempat tidur, klien tampak menarik diri
dari lingkungan pergaulan di ruangan. Klien duduk serta kooperatif
dengan perawat. Saat diakal berbicara, mata klien tidak terfookus
pada lawan bicara.
4. Alam Perasaan
Klien mengatakan ingin bertemu dengan kedua orang tuanya. Klien
juga sedih karena belum bisa pulang ke rumah.
5. Afek
Afek tumpul, karena selama interaksi klien menjawab sepertunya
saja. Ketika diberi stimulus klien hanya tersenyum ketika lawan
bicara tertawa.
6. Persepsi-Sensori
Klien mengatakan tidak mendengar suara-suara yang menyuruh
melakukan hal-hal negatif. Klien juga mengatakan tidak melihat
bayangan-bayngan yang aneh.
7. Proses Pikir
Klien sering terlihat melamun, tidak suka memulai pembicaraan.
Klien lebih suka menyendiri. Ketika interaksi selama wawancara
klien menjawab pertanyaan seperlunya saja, kontak mata klien tidak
fokus.
8. Bentuk pikir
Ketika berbicara dengan lawan bicara klien menjawab sesuai dengan
pertanyaan yang diberikan. Terkadang klien diam dan tidak
menjawab pertanyaan.
9. Isi Pikir
Klien mengatakan tidak mempunyai ketakutan yang berlebihan
terhadap suatu hal tertentu. Ketika diberikan pertanyaan, klien juga
menjawab sesuai realita atau kenyataan.
10. Tingkat Kesadaran
Waktu : klien mengatakan lupa kapan masuk RSJ, klien mengerti
kapan waktu ia harus mandi.
Tempat : klien mengatakan mengetahui saat ini berada di RSJ
Orang : klien mengatakan sulit mengenali seseorang, jarang
memulai perkenalan, di dalam ruang klien hanya hafal nama 4 orang
saja.
11. Daya Ingat/Memori
Saat ini : klien mengatakn tadi pagi sudah sarapn dengan lauk
telur ,tahu, tempe, sayur, nasi dan buah pepaya.
Jangka Pendek : klien mengatakan lupa kapan keluarganya datang
untuk membesuk
Jangka Panjang : klien mengatakan tidak mengingat kapan tahun
lulus SMA
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Klien dapat menghitung kelipatan 4, dimulai dari bilangan
1,5,9,13,17,21,25,29
13. Pengambilan Keputusan
Klien mengatakan dalam mengambil keputusan sering bingung dan
lebih menurut kepada keputusan orang tua.
14. Insight
Klien mengetahui sekarang sedang dirawat di RSJ dan klien tidak
tahu jika klien sakit jiwa. Klien hanya tahu dirawat di RSJ karena
pikirannya ruwet.
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Klien mengatakan setiap kali makan tidak mencuci tangan terlebih
dahulu dan klien makan menggunakan sendok tanpa bantuan orang
lain. Klien mengatakan selalu menghabiskan porsi makanan yang
disediakan.
2. BAB/BAK
Klien mengatakan BAB & BAK di kamar mandi dan klien
menyiramnya.
3. Mandi
Klien mengatakan dalam sehari mandi 2 kali dengan menggunakan
alat mandi yang benar, namun klien jarang sikat gigi karena klien
tidak mempunyai sikat gigi sehingga giginya tampak kotor dan klien
tidak keramas dan sabunan.
4. Berpakaian/Berhias
Klien tidak nampak berhias di ruangan, klien mengganti pakain
pakaian 2-3 hari sekali dan menggantinya sendiri.
5. Istirahat dan Tidur
Klien mengatakan jadwal tidak pernah tidur siang dan biasanya tidur
malam pukul 19.30 – 04.00 WIB.
6. Penggunaan Obat
Klien mengtakan minum obat secara mandiri, klien minum obat
secara teratur dengan dosis yang benar. Klien tidak tahu jenis dan
manfaat obat yang di minum.
7. Pemeliharaaan Kesehatan
Klien mengatakan apabila sakit klien berobat ke puskesmas. Bila
menurut klien sakitnya biasa saja, klien tidak pergi periksa ke dokter
(seperti masuk angin). Saat ini klien rutin minum obat dan obat yang
di minum sesuai yang diberikan oleh perawat.
8. Aktivitas di dalam rumah
Klien mengatakan kegiatan di dalam rumah paling sering adalah tidur
dan berdiam di kamar.
9. Aktivitas di luar rumah
Klien mengatakan jarang keluar rumah, apabila keluar rumah hanya
karena ada undangan kenduri ataupun kerja bakti. Lalu klien pulang
dan diam di rumah.
IX.MEKANISME KOPING
Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit jika mempunyai masalah
lebih banyak dipendam sendiri dan jarang sekali bercerita kepada orang
lain.
Klien mengatakan ketika di rumah sakit klien tidak pernah bercerita
masalah kepada pasien lain.
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mengatakan mendapat dukungan dari keluarganya walaupun
dirawat di RSJ. Hal ini dibuktikan dengan keluarga mengantarkan
klien untuk dirawat di RSJ.
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan sudah lulus SMP. Klien tidak melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, karena klien ingin bekerja
membantu orang tua.
3. Masalah dengan pendidikan
Klien mengatakan berhenti bekerja di pabrik karena capek dengan
kerjanya sampai lembur dan gajinya sedikit. Sehingga klien lebih
memilih bekerja membantu orang tua untuk berdagang cecek.
4. Masalah dengan perumahan
Klien mengatakan dirumah tinggal dengan kedua orang tuanya dan
kakaknya nomor 2. Klien mengatakan ingin mempunyai rumah sendiri.

XI.KURANG PENGETAHUAN
Klien kurang mengetahui tentang penyakit jiwa yang klien alami sekarang,
klien belum mengetahui cara pengobatan yang dilakukan, karena kurang
pengetahuan itu cara klien menyelesaikan masalah tidak benar dan tidak
tepat.
XII. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa Medis : F.20.3 (Skizofrenia tak terinci)
2. Therapi Medis
- Risperidone (RISP) : 2 x 2 mg
- Trihexyphenidil (THP) : 2 x 2 mg
- Chlorpomazin (CPZ) : 1 x100 mg
XIII. ANALISA DATA
Nama : Tn. S No. CM : 047xxx
Umur : 42 tahun Diagnosa Medis : F.20.3 (Skizofrenia tak terinci)
No. Hari/Tanggal Data Fokus Diagnosa
Jam
1 13 Februari 2018 DS : Isolasi Sosial
11.00 - Klien mengatakan malas untuk bergabung dan
mengobrol bersama dengan pasien lainnya, klien lebih
memilih untuk tidur dan berdiam diri di kasur
- Klien mengatakan hanya mempunyai satu teman di
ruang Sena yaitu Tn T
- Klien mengatakan malas berhubungan dengan orang
lain karena menurut klien tidak ada hal yang perlu di
bicarakan dengan orang lain.
- Klien mengatakan tidak tahu apa yang akan di
ceritakan.
DO :
- Klien sering diam dan tampak melamun. Jarang
bercakap-cakap dengan klien lain di ruangan.
- Kontak mata klien kurang
- Klien sering menyendiri
- Klien tidak perah memulai pembicaraan, maupun
perkenalan
- Afek tumpul (hanya tertawa saat ada stimulus perawat
tertawa)
2 13 Februari 2018 DS : Harga Diri Rendah
11.00 - Klien mengatakan dirinya jelek karena kepalanya
gundul dan badannya kurus.
- Klien mengatakan sedih tidak bisa bekerja lagi untuk
membantu orang tua mencari uang.
DO :
- Klien jarang memulai pembicaraan dengan orang lain
- Klien tidak mau menatap lawan bicara
- Suara klien terdengar pelan ketika diajak bicara
3 13 Februari 2018 DS : Koping Individu Tidak
11.00 - Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit jika Efektif
mempunyai masalah lebih banyak dipendam sendiri dan
jarang sekali bercerita kepada orang lain.
- Klien mengatakan ketika di rumah sakit klien tidak
pernah bercerita masalah kepada pasien lain.
- Klien mengatakan malas berhubungan dengan orang
lain karena menurut klien tidak ada hal yang perlu di
bicarakan dengan orang lain
DO :
- Klien tampak selalu menyendiri
- Klien terlihat jarang berbicara dengan orang lain
- Klien tidak pernah memulai pembicaraan

XIV. POHON MASALAH


Effect Halusinasi

Core Problem Isolasi Sosial

Cause Harga Diri Rendah

XV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Isolasi Sosial
2. Harga Diri Rendah
3. Koping Individu Tidak Efektif

B. RENCANA KEPERAWATAN/INTERVENSI
Nama : Tn. S No. CM : 047xxx
Umur : 42 tahun Diagnosa Medis : F.20.3 (Skizofrenia tak terinci)
No Diagnosa Rencana Keprawatan
Keperawatan Tujuan Intervensi
1. Isolasi Sosial TUM : Klien mampu berinteraksi dengan SP 1
orang lain 1. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi
terapeutik
TUK 1 : 2. Identifikasi penyebab isolasi sosial
3. Diskusikan keuntungan berinteraksi dengan orang lain
1. Dapat membina hubungan saling 4. Diskusikan kerugian bila tidak berinteraksi dengan orang
percaya
lain
2. Pasien dapat menyebutkan penyebab 5. Latih pasien berkenalan dengan perawat atau tamu
menarik diri
6. Latih pasien berkenalan dengan pasien lain
3. Pasien dapat menyebutkan keuntungan 7. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan
berhubungan dengan orang lain dan
SP 2
kerugian bila tidak berhubungan 1. Evaluasi kegiatan berkenalan (beberapa orang). Beri pujian
dengan orang lain.
2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (latih 2
4. Pasien dapat melaksanakan hubungan kegiatan)
sosial secara bertahap
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 2-
5. Pasien dapat mengungkapkan 3 orang pasien, perawat dan tamu, berbicara saat melakukan
perasaannya setelah berhubungan
kegiatan harian
dengan orang lain SP 3
6. Pasien dapat menggunakan obat
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (beberapa orang &
dengan benar dan tepat. bicara saat melakukan dua kegiatan harian. Beri pujian
2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2
Kriteria Evaluasi : kegiatan baru)
1. Pasien dapat mengungkapkan 3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 4-
perasaan dan keberdayaan saat ini 5 orang, berbicara saat melakukan 4 kegiatan harian
secara verbal SP 4
2. Pasien dapat menyebutkan minimal 1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicara saat melakukan
satu penyebab menarik diri. empat kegiatan harian. Beri pujian
3. Pasien dapat menyebutkan keuntungan 2. Latih cara bicara sosial, meminta sesuatu, menjawab
berhubungan dengan orang lain. pertanyaan
4. Pasien dapat mendemonstrasikan 3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan >5
hubungan sosial secara bertahap orang, orang baru, berbicara saat melakukan kegiatan harian
5. Pasien dapat mengungkapkan dan sosialisasi.
perasaan setelah berhubungan dengan
orang lain untuk diri sendiri dan orang
lain
6. Pasien dapat menyebutkan manfaat
minum obat, kerugian minum obat,
nama, warna, dosis, dan efek samping
obat.
C. TINDAKAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI
Nama : Tn. S No. CM : 047xxx
Umur : 42 tahun Diagnosa Medis : F.20.3 (Skizofrenia tak terinci)

Hari/Tgl/Jam Implementasi Evaluasi TTD


Selasa, 13 Data : S:
Februari 2018 DS : - Klien mengatakan bingung memulai pembicaraan
jam 11.30 1. Klien mengatakan malas untuk dengan orang lain
bergabung dan mengobrol bersama - Klien mengatakan tahu keuntungan berkenalan dengan
dengan pasien lainnya, klien lebih orang dan kerugian tidak berkenalan dengan orang lain.
memilih untuk tidur dan berdiam diri di - Klien merasa senang bisa belajar berkenalan
kasur O:
2. Klien mengatakan hanya mempunyai - Klien mampu mengidentisikasi penyebab isolasi sosial
satu teman di ruang Sena yaitu Tn T yaitu karena klien tidak mau berbagi cerita dan masalah
3. Klien mengatakan malas berhubungan kepada orang lain
dengan orang lain karena menurut klien - Klien mampu mengidentifikasi keuntungan dari
tidak ada hal yang perlu di bicarakan berinteraksi dengan orang lain yaitu bisa menambah
dengan orang lain. teman bercakap-cakap
4. Klien mengatakan tidak tahu apa yang - Klien mampu mengidentifikasi kerugian dari tidak
akan di ceritakan kepada orang lain. berinteraksi dengan orang lain yaitu tidak ada orang yang
DO : menolong ketika kesusahan, tidak punya teman, dll.
1. Klien sering diam dan tampak - Klien mampu memperagakan cara berkenalan dengan
melamun. Jarang bercakap-cakap orang lain
dengan klien lain di ruangan.
2. Kontak mata klien kurang A : Isolasi Sosial
3. Klien sering menyendiri
4. Klien tidak perah memulai P :
pembicaraan, maupun perkenalan - Evaluasi Kemampuan Berkenalan Klien
5. Afek tumpul (hanya tertawa saat ada - Bercakap dengan pasien atau perawat jam 11.00 dan
stimulus perawat tertawa) 15.00
- Latih cara berbicara saat melakukan 2 kegiatan harian
Dx : Isolasi Sosial ketika bermain karambol dan merapikan tempat tidur
- Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
Tindakan berkenalan 2-3 orang pasien, perawat dan tamu,
1. mengidentifikasi penyebab isolasi berbicara saat melakukan kegiatan harian
sosial
2. mendiskusikan keuntungan berinteraksi
dengan orang lain
3. mendiskusikan kerugian bila tidak
berinteraksi dengan orang lain
4. melatih pasien berkenalan dengan
perawat atau tamu
5. melatih pasien berkenalan dengan
pasien lain
6. memasukkan pada jadwal kegiatan
untuk berkenalan
RTL
- Melatih pasien berinteraksi secara
bertahap, latihan bercakap-cakap saat
melakukan kegiatan harian.

Rabu, 14 Data : S:
Februari 2018 DS : - Klien mengatakan senang bisa berkenalan dengan orang
jam 11.30 1. Klien mengatakan masih bingung apa lain
yang akan di ceritakan kepada orang - Klien mengatakan masih malas untuk berbicara banyak
lain kepada orang lain
2. Klien mengatakan tahu keuntungan O:
berkenalan dengan orang dan kerugian - Klien mampu berkenalan dan bercakap-cakap dengan
tidak berkenalan dengan orang lain. bimbingan perawat ketika melakukan kegiatan harian
DO : - Tatapan mata klien kurang
1. Klien sering diam dan menyendiri - Klien lebih banyak diam
2. Kontak mata klien kurang
3. Afek tumpul (hanya tertawa saat ada A : Isolasi Sosial
stimulus perawat tertawa)
P:
Dx : Isolasi Sosial - Evaluasi Kemampuan Berkenalan Klien
- Bercakap dengan pasien atau perawat jam 11.00 dan
Tindakan 15.00
1. Mengevaluasi kegiatan berkenalan - Latih cara berbicara saat melakukan 2 kegiatan harian
(beberapa orang). Beri pujian ketika bermain karambol dan merapikan tempat tidur
2. Melatih cara berbicara saat melakukan - Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
kegiatan harian , ketika bermain berkenalan 2-3 orang pasien, perawat dan tamu,
karambol dan merapikan tempat tidur berbicara saat melakukan kegiatan harian
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan berkenalan 2-3 orang
pasien, perawat dan tamu, berbicara
saat melakukan kegiatan harian

RTL
Melatih klien berinteraksi secara bertahap
dengan 4-5 orang. Dengan latihan
bercakap-cakap saat melakukan 2 kegiatan
harian baru
Kamis, 15 Data : S:
Februari 2018 DS : - Klien mengatakan senang bisa berkenalan dengan orang
jam 11.30 3. Klien mengatakan masih bingung apa lain
yang akan di ceritakan kepada orang - Klien mengatakan mau untuk berkenalan dengan lebih
lain banyak orang
4. Klien mengatakan tahu keuntungan - Klien mengatakan tidak malu berkenalan dengan orang
berkenalan dengan orang dan kerugian banyak
tidak berkenalan dengan orang lain. O:
DO : - Klien mampu berkenalan dan bercakap-cakap dengan
4. Klien sering diam dan menyendiri mandiri ketika melakukan kegiatan harian
5. Kontak mata klien kurang - Tatapan mata klien kurang
6. Afek tumpul (hanya tertawa saat ada - Klien melakukan kegiatan bercakap-cakap sesuai jadwal
stimulus perawat tertawa)
yang disepakati
Dx : Isolasi Sosial
A : Isolasi Sosial
Tindakan
4. Mengevaluasi kegiatan berkenalan P :
(beberapa orang). Beri pujian - Evaluasi kegiatan latihan berkenalan dengan beberapa
5. Melatih cara berbicara saat melakukan orang & bicara saat melakukan dua kegiatan harian.
kegiatan harian , ketika bermain - Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian 2
karambol dan merapikan tempat tidur kegiatan baru
6. Memasukkan pada jadwal kegiatan - Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
untuk latihan berkenalan 2-3 orang berkenalan 4-5 orang, berbicara saat melakukan 4
pasien, perawat dan tamu, berbicara kegiatan harian
saat melakukan kegiatan harian

RTL
Melatih klien berinteraksi secara bertahap
dengan 4-5 orang. Dengan latihan
bercakap-cakap saat melakukan 2 kegiatan
harian baru

Anda mungkin juga menyukai