ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL
DI RUANG SENA RSJD Dr ARIF ZAINUDDIN SURAKARTA
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
: Laki-Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis Hubungan Keluarga
: Tinggal Satu Rumah
: Klien
*Klien merupakan anak kelima dari 6 bersaudara. Klien tinggal
bersama kedua orang tua dan kakak klien nomer 2.
Asuh : pasien tinggal satu rumah dengan ayah ibu dan kakaknya
Asah : pasien sekolah sampai tingkat SMA
Asih : pasien mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya
2. Citra Tubuh
a. Citra Diri
Klien mengatakan tubuhnya kurus, klien juga mengatakan dia
tampak jelek karena berkepala gundul. Klien mengatakan bagian
tubuh yang disukai adalah pundak dan bahu karena tampak kekar,
bagian tubuh yang tidak disukai adalah kepala karena kepalanya
gundul.
b. Identitas
Klien mengatakan belum pernah menikah, klien merupakan anak
kelima dari 6 bersaudara
c. Peran
Di rumah , Klien mengatakan dalam keluarga klien merupakan
anak ke 5 dari 5 bersaudara. Klien ketika di rumah membantu
orang tua mencari nafkah dengan berdagang di pasar.
Di rumah sakit, klien mengatakan semenjak di rawat di RSJ
klien menjadi tidak bisa membantu mencari nafkah orang tua.
d. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan ingin
segera pulang, karena ingin bekerja mencari uang lagi serta
bertemu kedua orang tua.
e. Harga Diri
Klien merasa sedih karena tidak bisa bekeja lagi sehingga tidak
mampu membantu orang tuanya. Klien menyendiri di kamar, dan
tidak mau berinteraksi dengan orang lain.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
- Sebelum Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah
keluarganya. Klien mengatakan keluarganya adalah orang yang
mengerti dan memahami klien
- Setelah Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan selama dirawat di ruang Sena hanya
memiliki seorang teman yang bernama Tn T. Klien sering
bercerita kepada Tn T karena tempat tidurnya di sebelah klien.
b. Peran serta kelompok/masyarakat
- Sebelum Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan ketika di rumah sering mengikuti acara kerja
bakti dan ketika diundang untuk kenduri klien juga datang.
- Setelah Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan malas dan capek berkumpul dengan pasien
pasien lain, klien lebih suka menyendiri di kasurnya.
c. Hambatan hubungan dengan orang lain
Klien mengatakan malas berhubungan dengan orang lain karena
menurut klien tidak ada hal yang perlu di bicarakan dengan orang
lain. Klien juga mengatakan tidak tahu apa yang akan di ceritakan.
Klien sering diam dan tampak melamun. Jarang bercakap-cakap
dengan klien lain di ruangan.
4. Nilai dan Keyakinan
a. Nilai
Klien mengatakan bahwa dia dimasukkan di RSJ karena sering
berdiam diri dan melamun di rumah. Klien mengatakan bahwa dia
mengetahui dia mengalami sakit gangguan pikiran.
b. Keyakinan
Klien mengatakan dia beragama Islam. Sebelum masuk rumah
sakit klien jarang melakukan ibadah sholat 5 waktu. Begitu juga
saat masuk RSJ klien juga tidak pernah sholat 5 waktu.
XI.KURANG PENGETAHUAN
Klien kurang mengetahui tentang penyakit jiwa yang klien alami sekarang,
klien belum mengetahui cara pengobatan yang dilakukan, karena kurang
pengetahuan itu cara klien menyelesaikan masalah tidak benar dan tidak
tepat.
XII. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa Medis : F.20.3 (Skizofrenia tak terinci)
2. Therapi Medis
- Risperidone (RISP) : 2 x 2 mg
- Trihexyphenidil (THP) : 2 x 2 mg
- Chlorpomazin (CPZ) : 1 x100 mg
XIII. ANALISA DATA
Nama : Tn. S No. CM : 047xxx
Umur : 42 tahun Diagnosa Medis : F.20.3 (Skizofrenia tak terinci)
No. Hari/Tanggal Data Fokus Diagnosa
Jam
1 13 Februari 2018 DS : Isolasi Sosial
11.00 - Klien mengatakan malas untuk bergabung dan
mengobrol bersama dengan pasien lainnya, klien lebih
memilih untuk tidur dan berdiam diri di kasur
- Klien mengatakan hanya mempunyai satu teman di
ruang Sena yaitu Tn T
- Klien mengatakan malas berhubungan dengan orang
lain karena menurut klien tidak ada hal yang perlu di
bicarakan dengan orang lain.
- Klien mengatakan tidak tahu apa yang akan di
ceritakan.
DO :
- Klien sering diam dan tampak melamun. Jarang
bercakap-cakap dengan klien lain di ruangan.
- Kontak mata klien kurang
- Klien sering menyendiri
- Klien tidak perah memulai pembicaraan, maupun
perkenalan
- Afek tumpul (hanya tertawa saat ada stimulus perawat
tertawa)
2 13 Februari 2018 DS : Harga Diri Rendah
11.00 - Klien mengatakan dirinya jelek karena kepalanya
gundul dan badannya kurus.
- Klien mengatakan sedih tidak bisa bekerja lagi untuk
membantu orang tua mencari uang.
DO :
- Klien jarang memulai pembicaraan dengan orang lain
- Klien tidak mau menatap lawan bicara
- Suara klien terdengar pelan ketika diajak bicara
3 13 Februari 2018 DS : Koping Individu Tidak
11.00 - Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit jika Efektif
mempunyai masalah lebih banyak dipendam sendiri dan
jarang sekali bercerita kepada orang lain.
- Klien mengatakan ketika di rumah sakit klien tidak
pernah bercerita masalah kepada pasien lain.
- Klien mengatakan malas berhubungan dengan orang
lain karena menurut klien tidak ada hal yang perlu di
bicarakan dengan orang lain
DO :
- Klien tampak selalu menyendiri
- Klien terlihat jarang berbicara dengan orang lain
- Klien tidak pernah memulai pembicaraan
B. RENCANA KEPERAWATAN/INTERVENSI
Nama : Tn. S No. CM : 047xxx
Umur : 42 tahun Diagnosa Medis : F.20.3 (Skizofrenia tak terinci)
No Diagnosa Rencana Keprawatan
Keperawatan Tujuan Intervensi
1. Isolasi Sosial TUM : Klien mampu berinteraksi dengan SP 1
orang lain 1. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi
terapeutik
TUK 1 : 2. Identifikasi penyebab isolasi sosial
3. Diskusikan keuntungan berinteraksi dengan orang lain
1. Dapat membina hubungan saling 4. Diskusikan kerugian bila tidak berinteraksi dengan orang
percaya
lain
2. Pasien dapat menyebutkan penyebab 5. Latih pasien berkenalan dengan perawat atau tamu
menarik diri
6. Latih pasien berkenalan dengan pasien lain
3. Pasien dapat menyebutkan keuntungan 7. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan
berhubungan dengan orang lain dan
SP 2
kerugian bila tidak berhubungan 1. Evaluasi kegiatan berkenalan (beberapa orang). Beri pujian
dengan orang lain.
2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (latih 2
4. Pasien dapat melaksanakan hubungan kegiatan)
sosial secara bertahap
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 2-
5. Pasien dapat mengungkapkan 3 orang pasien, perawat dan tamu, berbicara saat melakukan
perasaannya setelah berhubungan
kegiatan harian
dengan orang lain SP 3
6. Pasien dapat menggunakan obat
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (beberapa orang &
dengan benar dan tepat. bicara saat melakukan dua kegiatan harian. Beri pujian
2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2
Kriteria Evaluasi : kegiatan baru)
1. Pasien dapat mengungkapkan 3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 4-
perasaan dan keberdayaan saat ini 5 orang, berbicara saat melakukan 4 kegiatan harian
secara verbal SP 4
2. Pasien dapat menyebutkan minimal 1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicara saat melakukan
satu penyebab menarik diri. empat kegiatan harian. Beri pujian
3. Pasien dapat menyebutkan keuntungan 2. Latih cara bicara sosial, meminta sesuatu, menjawab
berhubungan dengan orang lain. pertanyaan
4. Pasien dapat mendemonstrasikan 3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan >5
hubungan sosial secara bertahap orang, orang baru, berbicara saat melakukan kegiatan harian
5. Pasien dapat mengungkapkan dan sosialisasi.
perasaan setelah berhubungan dengan
orang lain untuk diri sendiri dan orang
lain
6. Pasien dapat menyebutkan manfaat
minum obat, kerugian minum obat,
nama, warna, dosis, dan efek samping
obat.
C. TINDAKAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI
Nama : Tn. S No. CM : 047xxx
Umur : 42 tahun Diagnosa Medis : F.20.3 (Skizofrenia tak terinci)
Rabu, 14 Data : S:
Februari 2018 DS : - Klien mengatakan senang bisa berkenalan dengan orang
jam 11.30 1. Klien mengatakan masih bingung apa lain
yang akan di ceritakan kepada orang - Klien mengatakan masih malas untuk berbicara banyak
lain kepada orang lain
2. Klien mengatakan tahu keuntungan O:
berkenalan dengan orang dan kerugian - Klien mampu berkenalan dan bercakap-cakap dengan
tidak berkenalan dengan orang lain. bimbingan perawat ketika melakukan kegiatan harian
DO : - Tatapan mata klien kurang
1. Klien sering diam dan menyendiri - Klien lebih banyak diam
2. Kontak mata klien kurang
3. Afek tumpul (hanya tertawa saat ada A : Isolasi Sosial
stimulus perawat tertawa)
P:
Dx : Isolasi Sosial - Evaluasi Kemampuan Berkenalan Klien
- Bercakap dengan pasien atau perawat jam 11.00 dan
Tindakan 15.00
1. Mengevaluasi kegiatan berkenalan - Latih cara berbicara saat melakukan 2 kegiatan harian
(beberapa orang). Beri pujian ketika bermain karambol dan merapikan tempat tidur
2. Melatih cara berbicara saat melakukan - Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
kegiatan harian , ketika bermain berkenalan 2-3 orang pasien, perawat dan tamu,
karambol dan merapikan tempat tidur berbicara saat melakukan kegiatan harian
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan berkenalan 2-3 orang
pasien, perawat dan tamu, berbicara
saat melakukan kegiatan harian
RTL
Melatih klien berinteraksi secara bertahap
dengan 4-5 orang. Dengan latihan
bercakap-cakap saat melakukan 2 kegiatan
harian baru
Kamis, 15 Data : S:
Februari 2018 DS : - Klien mengatakan senang bisa berkenalan dengan orang
jam 11.30 3. Klien mengatakan masih bingung apa lain
yang akan di ceritakan kepada orang - Klien mengatakan mau untuk berkenalan dengan lebih
lain banyak orang
4. Klien mengatakan tahu keuntungan - Klien mengatakan tidak malu berkenalan dengan orang
berkenalan dengan orang dan kerugian banyak
tidak berkenalan dengan orang lain. O:
DO : - Klien mampu berkenalan dan bercakap-cakap dengan
4. Klien sering diam dan menyendiri mandiri ketika melakukan kegiatan harian
5. Kontak mata klien kurang - Tatapan mata klien kurang
6. Afek tumpul (hanya tertawa saat ada - Klien melakukan kegiatan bercakap-cakap sesuai jadwal
stimulus perawat tertawa)
yang disepakati
Dx : Isolasi Sosial
A : Isolasi Sosial
Tindakan
4. Mengevaluasi kegiatan berkenalan P :
(beberapa orang). Beri pujian - Evaluasi kegiatan latihan berkenalan dengan beberapa
5. Melatih cara berbicara saat melakukan orang & bicara saat melakukan dua kegiatan harian.
kegiatan harian , ketika bermain - Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian 2
karambol dan merapikan tempat tidur kegiatan baru
6. Memasukkan pada jadwal kegiatan - Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
untuk latihan berkenalan 2-3 orang berkenalan 4-5 orang, berbicara saat melakukan 4
pasien, perawat dan tamu, berbicara kegiatan harian
saat melakukan kegiatan harian
RTL
Melatih klien berinteraksi secara bertahap
dengan 4-5 orang. Dengan latihan
bercakap-cakap saat melakukan 2 kegiatan
harian baru