KELAS : 1B
NIM : P05120221095
I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan tanggal 19 Juni 2011 pukul 14:00 wita di Ruang Kunti BPK
RSJ Bangli dengan metode wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan catatan
medis keperawatan
A. Pengumpulan Data
Umur : 22 th 35 th
Pendidikan : SD -
Pekerjaan : - Buruh
karangasem
No. RM : 012620
Klien diantar oleh keluarganya (kakak klien) dalam keadaan sadar, dan
mengamuk.
3. Faktor Predisposisi
Klien mengatakan sebelumnya sudah pernah dirawat inap di RSJ sebanyak 7 kali
sejal tahun 2010. Hasil pengobatan sebelumnya klien diperbolehkan pulang dengan
terapi pengobatan di rumah, setelah beberapa lama karena klien kembali kumat
sehingga keluara kembali mengajak klien ke RSJ Bangli. Keluarga klien tidak ada
yang mengalami gangguan jiwa. Klien mengatakan dulu, klien pernah dipasung oleh
keluarganya di rumah karena sering mengamuk dan kabur dari rumah. Klien
mengatakan sering diejek oleh kakak iparnya, sering dibilang “Bajang buduh”
4. Faktor Presipitasi
Klien mengatakan kurang dapat penghargaan diri, klien selalu merasa dirinya tidak
berguna, klien sering bengong dan lebih suka menyendiri.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
TD = 110/70 mmHg
N = 80x/ menit
S = 36,5 0 C
R = 20x/ menit
b. Ukuran-ukuran lain
BB = 44 kg
6. Psikososial
a. Genogram
Keterangan :
: Laki- laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
Penjelasan :
Klien adalah anak ke- 5 dari lima bersaudara, klien saat ini tinggal dengan kedua
orangtuanya, klien mempunyai 2 saudara perempuan dan 2 saudara laki- laki.
b. Konsep Diri
1. Gambaran Diri
Saat pengkajian, klien mengatakan tidak bisa menerima bagian tubuh
(kakinya) karena sudah bertahun- tahun klien mengidap penyakit,
sehingga klien merasa tidak berguna/.
2. Identitas Diri
Status klien dalam keluarganya adalah anak ke- 5 dari lima bersaudara,
klien dapat menyebutkan nama, jenis kelamin dan alamat rumahnya
dengan benar.
3. Peran Diri
4. Ideal Diri
Klien ingin cepat sembuh dan pulang agar bisa bekerja membantu
orang tuanya.
5. Harga Diri
c. Hubungan Sosial
1. Orang terdekat
Klien hanya mau berbicara duluan jika tidak ada orang yang
mendahului pembicaraan dengannya.
d. Spiritual
2. Kegiatan Ibadah
e. Status Mental
1. Penampilan
2. Pembicaraan
3. Aktivitas motorik
4. Alam perasaan
5. Afek
7. Persepsi
Klien mengatakan melihat bayangan hitam, berambut panjang
mendekat, klien merasa takut. Saat pengkajian pasien tidak pernah lagi
melihat bayangan.
8. Proses Pikir
9. Isi Pikir
Klien bisa menyebutkan di mana klien berada saat ini dan dengan
siapa klien berbicara.
11. Memory
f. Kebutuhan Sehari-hari
a. Makan/ Minum
b. Eliminasi
Klien mengatakan BAB 1x sehari dan setiap dia BAB/ BAK klien
selalu menyiramnya dengan air dan klien BAB/BAK di wc
c. Kebersihan Diri
Klien mengatakan mandi 2x sehari, yaitu pada pagi dan sore hari.
d. Berpakaian
e. Istirahat tidur
Klien mengatakan malamnya tidur jam 22.00 wita, dan bangun ,pukul
0.5.00 wita, klien juga biasa tidur siang selama 1 hingga 2 jam.
f. Penggunaan obat
Selama di rumah sakit klien tampak rajin minum obat dan teratur
g. Pemeliharaan kesehatan
Klien tidak tahu tentang penyakit, tetapi klien tahu harus minum obat
secara teratur.
j. Mekanisme koping
l. Pengetahuan
Klien mengetahui bahwa sekarang klien sedang mengalami gangguan
jiwa dalam dirinya dan mengetahui obat yang diberikan adalah untuk
membuat pasien menjadi cepat sembuh.
m. Aspek medis
- Haloperidol 2x5 mg
- Trihexsiphenidyl 2x2 mg
- CPZ 1X 100 mg
ANALISA DATA KEPERAWATAN PADA KLIEN ‘’WS’’
2. Klien mengatakan kalau - Klien tampak bengong dan Gangguan konep diri
dirinya tidak berguna. bingung. : harga diri rendah
Klien mengatakan jarang - Klien tampak kurang percaya diri.
bergaul dengan orang lain. - Ekspresi wajah klien tampak
Klien mengatakan sudah sedih dan murung.
lama mengidap penyakit
pada kakinya sehingga
merasa tidak berguna.
3. Klien mengatakan jika dia - Klien tampak bingug Koping individu
mempunyai masalah tidak - Klien tampak sering menyendiri tidak efektif
pernah bercerita kepada dan termenung
orang lain
Rumusan masalah
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan interaksi social : menarik diri b/d harga diri rendah ditandai dengan klien
mengatakan jarang bergaul dengan orang lain, klien mengatakan malu dengan
keadaannya sekarang, klien berbicara lambat, klien hanya berbicara kalau ditanya dengan
orang lain, klien tampak menyendiri dan hanya tidur atau duduk di tempat tidur.
2. Gangguan interaksi social : harga diri rendah b/d koping individu tak efektif ditandai
dengan klien mengatakan kalau dirinya tidak berguna, klien mengatakan jarang bergaul
dengan orang lain, klien tampak bengong dan bingung, klien tampak kurang percaya diri,
ekspresi wajah klien tampak sedih dan murung, klien mengatakan bila klien mempunai
masalah tidak pernah bercerita kepada orang lain, klien tampak bingung, klien tampak
menyendiri dan termenung.
II. PERENCANAAN
A. Prioritas Masalah
DO : klien
bengong dan
kelihatan sedih
10.30 wita - Beri kesempatan DS : klien Lanjutkan renpra
klien untuk mengatakan malu
mengungkapkan dengan
masalahnya/ keadaannya
perasaannya sekarang, karena
kakinya yang
lemah dia tidak
bisa bekerja dan
merasa tak
berguna.
DO : raut muka
klien tampak sedih
dan murung.
DO : klien tampak
sedih
DO : klien
menceritakan
kemampuannya.
DO : klien
menceritakan
dengan jelas.
DO : klien tampak
bersemangat.
- Memberi obat DS : -
CP2 1 x 100 mg, DO : obat sudah
Haloperidol 2 x 5 diminum
mg,
Trinexyphenidyl 2
x 2 mg
EVALUASI KEPERAWATAN PADA KLIEN WS DENGAN
TUK II
S : klien mengatakan setiap
yang dilakukannya selalu
salah dan klien hanya bisa
mengerjakan pekerjaan
rumah
O : klien tampak bingung
A : tujuan tercapai, masalah
teratasi sebagian
P Lanjutkan ASKEP
TUK III
S : klien mengatakan bisa
mencuci piring, menyapu
dan ingin bekerja lagi seperti
dulu
O : klien tampak
menyebutkan kemampuan
yag dapat klien lakukan
A : tujuan tercapai, masalah
teratasi sebagian
P : lanjutkan ASKEP
TUK IV
S : klien mengatakan bisa
melakukan tugas yang
diberikan
O : klien tampak menyimak
dengan baik, klien tampak
menyelesaikan tugas dengan
baik.
A : tujuan tercapai, masalah
teratasi sebagian
P : lanjutkan ASKEP