I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Tn. A, umur 30 tahun, jenis kelamin laki-laki, agama Islam, Suku Sunda/Indonesia,
pendidikan SMP, belum menikah, tanggal pengkajian 27 Februari 2019, alamat
Tanjung baru.
C. Faktor Predisposisi
Menurut klien, ibunya meninggal padda hari sabtu pada tanggal 1-02-2018, klien dekat dengan
ibunya klien junga mengatakan dia punya teman dekat tapi sekarang tidak ada karena temannya
harus kerja, sedangkan Tn. A tidak bekerja.
Masalah Keperawatan :
- Isolasi sosial
- Harga diri rendah
- Koping Individu Tidak Efektif
D. Aspek Fisik
1. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36.2 oC
RR : 20 x/menit
2. Ukuran
Tinggi Badan : 165 cm
Berat Badan : 60 Kg
3. Keluhan Fisik
Tidak ada keluhan fisik
1. Pemeriksaan fisik (Head to toe)
Kepala : Kulit kepala bersih, rambut tampak bersih, bentuk kepala normocephal,
tidak ada benjolan, tidak ada lesi
Wajah : bentuk simetris, mata simetris, konjungtiva ananemis, kontak mata
kurang, hidung simetris, tidak ada sekret, mulut tidak ada sariawan,
telinga simetris, tidak ada cairan yang keluar, pendengaran baik.
Leher : tidak ada benjolan
Dada : bentuk normal, kulit normal, turgor kulit normal, tidak ada benjolan di
dada, lesi tidak ada, bunyi paru vesikuler, bunyi jantung normal bunyi S1
S2 normal, murmur tidak ada.
Abdomen:Bentuk supel, tidak ada distensi abdomen, bising usus + 16 kali per menit
Ekstremitas: Tangan bentuk simetris, jari-jari lengkap, CRT kurang dari 3 detik,
tidak ada kekakuan otot.
Pengkajian psikososialsebelum dan sesudah
Pengajian psikososial
Genogram
Keterangan :
= Perempuan ---------- = Tinggal 1 rumah
= Laki-laki X = meninggal
= Klien
Komunikasi klien dengan keluarga lancar, klien sangat dekat dengan ibunya .
Semenjak ibunya meninggal satu tahun yang lalu klien lebih senang menyendiri,
jarang berinteraksi dengan keluarga, bila punya masalah tidak mau bercerita dengan
anggota keluarga yang lain, kliern merasa putus asa dan tidak berguna lagi.
Masalah Keperawatan : mekanisme koping tidak efektif
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri
pada saat dikaji, klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya.
b. Identitas
pada saat dikaji klien mengatakan anak ke 3 dari 3 bersaudara
c. Peran
klien mengatakan dia anak bungsu, dekat dengan ibunya
d. Ideal Diri
klien mengatakan ingin pulang dan tidak betah disini
e. Harga Diri
klien mengatakan dia tidak tahu alasannya dia dibawa kesini, padahal menurutnya
dia tidak apa-apa, hanya dibawa oleh kakanya untuk menginap
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang terdekat
Di panti dia tidak punya teman dekat
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat klien mengatakan sebelum
sakit, dia sering bermain bola dngan temannya, tetapi setelah temannya bekerja
dia lebih suka sendiri, dan pada saat dikaji pun dia mengatakan tidak punya
teman.
c. Hambatan untuk berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan sebelum dirawat dan sampai saat ini klien lebih suka sendiri,
tidak mau kenal dengan orang lain.
Masalah Keperawatan :
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan dirinya beragama Islam, klien percaya adanya allah.
b. Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan suka melaksanakan ibadah sholat 5 waktu. Dan klien
mengatakan tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu, dan klien selalu berzikir
sesudah sholat 5 waktu.
I. Status Mental
1. Penampilan
Pada saat dikaji klien terlihat rapi, klien mengatakan dia berpakaian sendiri tidak
dibantu orang lain.
2. Pembicaraan
Pada saat dikaji klien hanya bicara atau menjawab saat ditanya saja, tampak
ketakutan, bicara keras, tidak mampu memulai pembicaraan
Masalah keperawatan : gangguan komunikasi verbal
3. Aktivitas Motorik
Klien suka merapihkan baju. Klien tampak lesu saat berinteraksi dengan perawat.
Klien lebih suka duduk sendirian dan tidak mau bergaul.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial.
4. Alam Perasaan
Klien mengatakan sewaktu kalau lagi sendiri suka sedih ingin bertemu keluarganya
Masalah Keperawatan :
5. Afek
Pada saat dilakukan pengkajian afek klien tumpul
Klien akan terlihat menyenangkan saat bercerita tentang sesuatu yang dia senangi
(bermain bola) dan terlihat seperti marah saat bercerita dia dibawa ke panti, dan
terlihat sedih ketika bercerita tentang kematian ibunya.
Masalah Keperawatan : -
6. Interaksi selama Wawancara
Pada saat wawancara/interaksi kontak mata klien dengan perawat kadang-kadang
saja (kadang-kadang menatap perawat, kadang-kadang menunduk).
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah.
7. Presepsi
Pada saat dilakukan pengkajian tidak ditemukan halusinasi.
Masalah Keperawatan : -
8. Isi Pikir
Klien berbicara sangat pelan dan lambat, menjawabnya lama, namun masih bisa
diarahkan oleh perawat.
Masalah Keperawatan : -
9. Proses Pikir
Klien kadang membicarakan kakak lelakinya karena klien ingin bertemui
dengannya.
Masalah Keperawatan : -
10.Tingkat Kesadaran
Compos mentis
Masalah Keperawatan : -
11.Memori
Klien tidak ada gangguan memori. Daya ingat jangka panjang klien mampu
mengingat bahwa sekarang ada dipesantren dan dapat mengingat alasan klien masuk
pesantren. Daya ingat jangka pendek klien mampu mengingat nama perawat dan
nama beberapa teman sebayanya.
Masalah Keperawatan : -
12.Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Klien mampu berkonsentrasi pada pertanyaan yang diberikan perawat dan masalah
yang dibicarakan klien mampu berhitung secara sederhana dari angka 1 sampai 20.
Masalah Keperawatan : -
13.Kemampuan Penilaian
Klien mampu melakukan penilaian yang ringan seperti mandi dulu baru sholat
Masalah Keperawatan : -
14.Daya Tilik Diri
Klien menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan jiawa dan menyadari bahwa
dirinya sedang dirawat di pesantren.
Masalah Keperawatan : -
V. PENGETAHUAN
Klien mengatakan dirinya tahu bahwa sekarang sedang berada di panti rehab, klien dibawa
keluraga karena marah-marah saat ada acara syukuran keluarga
Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan.
Terapi Medik :
1. Pijat kaki
2. tetes mata
3. therapi zikir
4. mandi doa
DO :
- Kontak mata klien dengan
perawat kurang.
- Klien Tampak sering
menundukkan wajah.
- Data peran diri : tidak
bekerja, usia 30 tahun
DS : Isolasi sosial
- Klien mengatakan lebih suka
menyendiri karena merasa
malu.
- Klien mengatakan ntidak mau
bergaul
- Saat diajak komunikasi selalu
menunduk
DO :
- Klien telihat sering diam
sendiri.
- Klien tampak lesu saat
berinteraksi.
- Klien terlihat sering
menyendiri.
- Klien tidak pernah
berinteraksi dengan orang
lain.
DS : Mekanisme koping tidak
- klien mengatakan sedih efektif
karena dimasukkan ke panti
- Klin mengatakan sedih
semenjak ibunya meninggal
- klien mengatakan ingin
pulang dan berkumpul
dengan keluarga.
DO :
- Klien tampak murung
- Klien sering melamun
- Klien tampak sedih
POHON MASALAH
Isolasi Sosial
RTL :
Latih pasien melakukan kegiatan
yang lain yang sesuai dengan
kemampuan pasien.
27-02- SP 1 (berbincang-bincang) S:
19 Klien mengatakan lebih suka
DS : menyendiri karenamerasa malu.
- Klien mengatakan lebih suka
menyendiri karena merasa malu. O:
DO : - Klien memperhatikan apa yang
- Klien telihat sering diam sendiri.
- Klien tampak lesu saat dijelaskan oleh perawat.
berinteraksi. - Klien tampak mempraktekan
cara berkenalan dengan orang
- Klien terlihat menyendiri di
pojok ruangan. lain.
- Klien tampak kooperatif saat
- Klien tidak pernah berinteraksi
diajak bicara.
dengan orang lain.
A:
DX Keperawatan :
Isolasi Sosial teratasi sebagian.
Isolasi sosial
P:
SP 1 :
- Anjurkan pada klien pada saat
- Mengidentifikasi penyebab
tidak ada perawat untuk latihan
isolasi sosial dengan pasien.
cara berkenalan dengan orang
- Mendiskusikan dengan pasien
lain.
tentang keuntungan berinteraksi
- Anjurkan pada klien untuk
dan kerugian jika tidak
memasukan kedalam jadwal
berinteraksi dengan orang lain.
kegiatan harian.
- Mengajarkan pada pasien cara
berkenalan dengan satu orang.
- Menganjurkan pasien untuk
memasukan kegiatan latihan
berbincang-bincang dengan
orang lain dalam jadwal kegiatan
harian.
RTL :
Latih dan memberikan kesempatan
pada pasien untuk berkenalan
dengan 2-4 orang.
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN
Hari, No
Tindakan Keperawatan Evaluasi (Soap) Paraf
Tgl Dx
Kamis, I SP 2 S:
28/02/1
DS : - Klien mengatakan masih malu
9 bila bergaul dengan orang
- Klien mengatakan masih malu lain.
bila bergaul dengan orang
lain. - Klien mengatakan lebih
senang menyendiri.
- Klien mengatakan lebih
senang menyendiri.
O:
- Klien tampak memperhatihan
DO : yang dijelaskan perawat.
- Kontak mata klien dengan - Klien tampak mempraktekkan
perawat kadang–kadang saja. cara menyapu ruangan.
- Klien tampak sering
menundukkan wajah. A:
Harga diri rendah teratasi
DX Keperawatan : sebagian
Harga diri rendah
P:
SP 2 : - Anjurkan kepada klien saat
- Mengevaluasi jadwal harian tidak bersama perawat untuk
pasien. menyapu ruangan.
- Melatih kemampuan kedua. - Anjurkan kepada klien untuk
- Menganjurkan pasien memasukan kedalam jadwal
memasukan dalam jadwal harian.
kegiatan harian.
RTL :
Latih pasien melakukan
kegiatan yang lain yang sesuai
dengan kemampuan pasien.
DS : S:
2 - Klien mengatakan mau - Klien mengatakan hari ini
berkenalan dengan teman yang mau berkenalan dengan
ada di ruangan. teman-teman yang ada di
ruangan.
DO :
- Klien tampak sudah mau O :
duduk dengan teman-teman di - Klien tampak memperhatikan
ruangan. apa yang dijelaskan oleh
- Pasien mau menjawab saat perawat.
diajak bicara oleh orang lain. - Klien tampak mempraktekkan
cara berkenalan dengan orang
DX Keperawatan : lain.
Isolasi sosial - Klien tampak kooperatif saat
diajak bicara.
SP 2 :
- Mengevaluasi jadwal kegiatan A :
harian pasien. - Isolasi sosial teratasi sebagian
- Memberikan kesempatan pada
pasien mempraktekkan cara P :
berkenalan dengan 1 orang - Anjurkan pada klien saat
bersama perawat untuk latihan
RTL : cara berkenalan dengan orang
Perkenalkan diri dengan 4 -5 lain 2x sehari.
orang. - Anjurkan pada klien untuk
memasukkan kedalam jadwal
kegiatan harian.
3 SP1 S:
- Klien mengatakan tidak
DS : bekerja
- Klien mengatakan lebih - Klien mengatakan ditinggalkan
senang sendiri teman-temannya
DO :
- Klien tampak sedih saat O:
ditanyakan tentang ibunya - Klien tampak sedih saat
menceritakan ibunya
DX Keperawatan : - Klien tampak mengalihkan
mekanisme mengakoping tidak perhatian saat tanya riwayat
efektif ibunya merninggal
- Klien sering menunduk dan
SP 1 : terdiam bila ditanya
- Bina hubungan saling percaya
- Mengenali peristiwa yang A :
dialami. - Mekanisme koping dalam
- identifikasi perilaku klieni. observasi
P:
- identifikasi stresor cemas
- identifikasi koping maladaptif
RTL : dan akibatnya
Identifikasi koping maladaptif.
Hari, No
Tindakan Keperawatan Evaluasi (Soap) Paraf
Tgl Dx
Jumat, I SP 2 S:
01 – 03
DS : - Klien mengatakan masih malu
- 2019 bila bergaul dengan orang
- Klien mengatakan masih malu lain.
bila bergaul dengan orang
lain. - Klien mengatakan lebih
senang menyendiri.
- Klien mengatakan lebih
- klien mengatakan merasa tidak
senang menyendiri.
berguna
- klien mengatakan merasa tidak
berguna
O:
- Klien tampak memperhatihan
DO : yang dijelaskan perawat.
- Kontak mata klien dengan - Klien tampak mempraktekkan
perawat kadang–kadang saja. cara menyapu ruangan.
- Klien tampak sering
menundukkan wajah. A:
Harga diri rendah teratasi
DX Keperawatan : sebagian
Harga diri rendah
P:
SP 2 : - Anjurkan kepada klien saat
- Mengevaluasi jadwal harian tidak bersama perawat untuk
pasien. membersihkan ruangan.
- Melatih kemampuan ketiga. - Anjurkan kepada klien untuk
- Menganjurkan pasien memasukan kedalam jadwal
memasukan dalam jadwal harian.
kegiatan harian.
RTL :
Latih pasien melakukan
kegiatan yang lain yang sesuai
dengan kemampuan pasien.
DS : S:
2 - Klien mengatakan sudah - Klien mengatakan hari ini
berkenalan dengan Tn D. mau berkenalan dengan
teman-teman yang ada di
DO : ruangan.
- klien tampak berkenalan O :
dengan Tn. D - Klien tampak mempraktekkan
- Pasien mau menjawab saat cara berkenalan dengan orang
diajak bicara oleh orang lain. lain.
DX Keperawatan : - Klien tampak kooperatif saat
Isolasi sosial diajak bicara.
SP 3 : A:
- Mengevaluasi jadwal kegiatan Isolasi sosial teratasi sebagian
harian pasien.
- Memberikan kesempatan pada P:
pasien mempraktekkan cara - Anjurkan pada klien untuk
berkenalan dengan 2 orang memasukkan kedalam jadwal
-menganjurkan pasien kegiatan harian.
memasukan dalam kegiatan
harian
RTL :
Perkenalkan diri dengan 4 -5
orang.
3 SP 2 S:
- Klien mengatakan sedih
DS :
- Klien mengatakan sedih O :
berada dipanti - Klien tampak memperhatikan
apa yang dijelaskan oleh
DO : perawat.
- Klien tampak sedih saat - Klien mengekspresikan
ditanya kembali tentang kecemasan dengan
ibunya menyendiri
- Klien tampak kooperatif saat
diajak berbicara.
DX Keperawatan :
Berduka disfungsional
A:
Mekanisme koping tidak efektif
SP :
dalam observasi.
P:
RTL :
- Anjurkan pada klien untuk
Identifikasi koping maladaptif
memasukkan kegiatan harian.
Strategi Pelaksanaan Harga Diri Rendah
Pertemuan ke : 1
Strategi pelaksanaan / SP 1
Kondisi klien:
DO: kontak mata klien dengan perawat kurang, klien tampak sering menundukkan wajah,
klien tidak bekerja, usia 30 tahun dan belum menikah
DS: klien mengatakan malu bila bergaul dengan orang lain,klien mengatakan lebih
senang menyendiri
Tindakan keperawatan
1.Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2.Membantu klien memilik/menetapkan kemampuan yang masih dapat digunakan
3.Membantu klien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih
4.Melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan
kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian.
Strategi Pelaksanaan
SP 1 Pasien :
Fase Orientasi
salam terapeutik
Fase Kerja
Perawat : Bapa, apa saja kemampuan yang bapa dimiliki?
Pasien : Saya bisa menyapu dan bermain bola.
Perawat : Bagus, apa lagi?
Pasien : Bisa ngepel lantai dan merapikan tempat tidur.
Perawat : Waah.....bagus pa. Saya buat daftarnya ya. Apa pula kegiatan ruamah
tangga yang biasa bapa lakukan? Bagaimana dengan merapikan
kamar? Mencuci piring?
Pasien : Bisa bu, tapi kalau disini tidak pernah.
Perawat : Wah bagus sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang bapa
miliki. Dari semua kegiatan bapa mana yang masih dapat bapa
kerjakan? Bagaimana dengan menyapu atau merapikan tempat tidur?bapa
mau mencobanya?
Pasien : Oh pasti...
Perawat : Bagus sekali ada kegaiatn yang masih bisa dikerjakan disini. Sekarang coba
bapa pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan disini.
Pasien : Yang merapikan tempat tidur saja
Perawat : Oh,,yang nomer satu, merapikan tempat tidur? Kalau begitu sekarang kita
latihan merpikan tempat tidur ya pa
Pasien : Iya bu.
Perawat : Mari kita lihat tempat tidur bapa. Coba lihat, sudah rapihkah tempat tidurnya?
Pasien : Hee,belum bu, berantakan
Perawat : Nah sekarang kita belajarr rapihkan. kalau mau merapihkan tempat tidur,
mari kita pindahkan dulu bantal dan selimutnya.
Pasein : Pindahkan ke kursi ya bu
Perawat : Sekarang kita angkat spreinya, dan dan kasurnya kita balik.
Pasien : Sudah bu
Perawat : Nah sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dai arah atas, ya bagus!
Pasien : Seperti ini ya bu?
Perawat : Benar sekali bapa. Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukan lalu sebelah
pinggir masukan. Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan letakan disebela
atas/kepala.
Pasien : Disini ya bu?
Perawat : Iya ibu, dibagian atas. Mari kita lipat selimut, nah letakan sebelah bawah/
kaki. Iya betul seperti itu. bapa sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan
baik sekali. Coba perhatikan tempat tidurnya, bedakan dengan sebelum
dirapihkan.
Pasien : iya bu, lebih rapih dan enak dilihat
Perawat : Coba bapa lakukan dan jangan lupa memberi tanda MMM (mandiri) jika
bapa lakukan tanpa disusrh, tulis B (bantuan) jika diingatkan dan T (tidak)
jika bapa tidak melakukan.
Pasien : Baik bu
Fase Terminasi
Perawat : Bagaimana perasaan bapa setelah kita bercakap – cakap dan latihan
merapihkan tempat tidur?
Pasien : Iya lebih tau.
Perawat : BapaA ternyata banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakuka disini..
Salah satunya, merapikan tempat tidur, yang sudah bapa praktekan dengan
baik seklai. Nah kemampuna ini dapat dilakukan juga dirumah setelah pulang
Pasien : Iya bu
Perawa : Sekarang, mari kita masukan pada jadwal harian bapa. Mau berapa kali
sehari merpaihkan tempat tidur?
Pasien : Dua kali saja bu
Perawat : Bagus, dua kali yaitu pagi jam 9.00 lalu sehabis istirahta jam 16.00 ya bu?
Pasien : Iya bu
Perawat : Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Bapa A masih ingat
kegiatan apa lagi yang mampu bapa lakukan di sini? selain merapihkan
tempat tidur?
Pasien : Menyapu kamar sus
Perawat : Iya bagus menyapu kamar, kalu begitu kita kan latihan menyapu kamar
besok jam 15.00 sebelum ashar ya. Sampai jumpa, saya pamit dulu ya
pa.Assalamu’alaikum.
Pasien : Iya bu, Wa’alikumsallam