Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

S
DENGAN ISOLASI SOASIAL DI RUMAH SIGGAH MALUEN
KECAMATAN BASARANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Keperawatan Jiwa

PEMBIMBING
Ica Lisnawati, Ns., M.Kep
H. Supian, S.Kep., Ns

Oleh:
Siti Rahmah
Npm 2214901210150

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN AJARAN 2023
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DEFISIT PERAWATAN DIRI
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

Tanggal pengkajian : 05 Januari 2023                         


Jam : 11.30 wib

I. Data Demografi
I. Biodata
- Nama   ( inisial ) : Tn. S
- Usia / tanggal lahir : 17 Tahun
- Jenis kelamin :L
- Alamat : Anjir km 11
- Suku / bangsa : Banjar
- Status pernikahan : Belum menikah
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan :-
- Diagnosa medik :
- No. medical record :-
- Tanggal masuk : -                                   
Penanggung jawab
- Nama : Ny.S
- Usia : 26 tahun
- Jenis kelamin :P
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Wiraswasta
- Hubungan dengan klien : Keluarga

II. Alasan Masuk Dan Keluhan Utama:


Klien dirawat di rumah singgah dengan keluhan menyendiri, tidak mau bergaul
dengan orang lain semenjak di tinggal menikah oleh pacarnya dan kedua orang tua
meninggal dunia. Pada awal perawatan klien sering marah-marah.
III. Faktor Presipitasi dan Predisposisi
1. Faktor Presipitasi
Pasien mengeluh sulit beriteraksi dengan orang lain dan Klien tidak memiliki
keluarga dekat sehingga tidak ada yang mengurus klien.

2. Faktor predisposisi
a. Keluarga mengatakan klien mulai menyendiri semenjak di tinggal kedua
orang tua meninggal dunia.
b. Pengobatan sebelumnya. Berhasil kurang berhasil √tidak
berobat

3. Trauma Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia


Aniaya fisik - - - - - -

Aniaya seksual - - - - - -

Penolakan - - - - - -

Kekerasan dalam keluarga - - - - - -

Tindakan kriminal - - - - - -

Jelaskan No.1,2,3 :
1. Keluarga klien mengatakan, klien mengalami gangguan jiwa akibat di
tinggal kedua orang tua meninggal dunia. Semenjak saat itu klien mulai
menarik diri dan tidak bertiteraksi dengan orang lain.
2. Klien mengatakan tidak pernah mengalami trauma.
Masalah Keperawatan : isolasi soasial

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya √ Tidak

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami sakit serupa.


Masalah keperawatan : -
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien pernah memiliki pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan yaitu
saat kedua orang tua meninggal dunia.
Masalah keperawatan : -

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 99/71 mmHg HR : 99x/m
RR : 20x/m T : 36 oC
2. Ukur : TB : 154 cm BB : 45kg
3. Keluhan fisik : Ya √ Tidak
Tanda – tanda vital klien dalam batas normal, saat ditanya klien hanya mengeluh
susah tidur.

Masalah keperawatan : -

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram (dapat dilampirkan)

17

keterangan:

:laki-laki :meninggal

:perempuan :klien 20: umur pasien


Masalah keperawatan : -

2. Konsep diri
a. Gambaran diri : pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak
disukai
b. Identitas : pasien mengatakan tidak memiliki pekerjaan, dan
klien merasa puas menjadi seorang laki-laki
c. Peran : pasien mengatakan terkadang merasa malu dengan
keluarga dan orang-orang terdekat karena tidak
memiliki pekerjaan.
d. Ideal diri : pasien mengatakan ingin bekerja dan bisa bantu
keluarga
e. Harga diri : pasien mengatakan sudah menyadari penyakitnya.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti: pasien mengatakan setelah kepergian orang tuanya,
saudara nya lah yang berarti dalam hidupnya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : -
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : pasien mengatakan
tidak mengobrol dengan keluarga karena tak tau bagaimana memulai
pembicaraan.

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
klien beragama islam.
b. Kegiatan ibadah :
klien mengatakan jarang beribadah.

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti
tidak sesuai biasanya
Saat dilakukan pengkajian klien terlihat rapi, klien mandi 2 kali sehari.
Masalah keperawatan : -
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis √ Lambat Membisu √ Tidak mampu


memulai pembicaraan
Saat dilakukan pengkajian klien dapat berbicara dengan kooperatif dan
nyambung tapi lambat. Klien juga tidak dapat memulai pembicaraan, hanya
perawat saja yang selalu memulai pembicaraan.
Masalah keperawatan : isolasi sosial

3. Aktivitas Motorik:
√ Lesu Tegang Gelisah
Agitasi

Tik Grimasen Tremor


Kompulsif
Klien terlihat lesu, malas melakukan aktivitas, klien lebih sering berdiam diri
dan menghabiskan waktu ditempat tidur.
Masalah keperawatan : isolasi sosial

4. Alama Perasaan
√ Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira
berlebihan
Klien mengatakan ingin segera bisa berkerja.
Masalah keperawatan :-

5. Afek
Adekuat Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Klien dapat diarahkan, mengikuti intruksi dan ekspresi sesuai.
Masalah Keperawatan : -

6. lnteraksi selama wawancara


bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata (-) Defensif Curiga
Selama wawancara kontak mata klien baik, klien tampak ragu saat akan
menjawab pertanyaan sehingga perawat harus mengulangi pertanyaan, tingkat
konsentrasi klien baik, di tandai dengan ketika wawancara. Klien terfokus
kepada perawat, selain itu klien tidak ada keinginan berinteraksi kecuali
perawat yang mulai.
Masalah Keperawatan : -

7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan Derealisasi
Pengecapan Penghidu Depersonalisasi
Klien tidak mengalami gangguan presepsi sensori ilusi dan halusinasi, baik
itu halusinasi pendengaran, pengelihatan, perabaan, pengecapan dan
penghaluan.
Masalah keperawatan : -

8. Proses pikir
sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi
flight of idea blocking pengulangan pembicaraan/persevarasi
Bicara cepat /logorea
Pembicaraan klien singkat, klien menjawab apa yang ditanyakan, jawaban
sesuai.
Masalah Keperawatan : -

9. Isi Pikir
Obsesi Fobia pesimisme
Rendah diri ide yang terkait pikiran magis
Agama Somatikk kebesaran Curiga
nihilistic sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
klien mengatakan malas berinteraksi dan bercakap – cakap dengan orang lain
karena kurang nyambung dan kadang binggung harus memulainya.
Masalah keperawatan : -

10. Tingkat kesadaran



Compos mentis Apati somnolen Sopor Koma
waktu tempat orang Disorientasi
Jelaskan : tingkat kesadaran composmentis, dengan skor E4, V5, M6
Masalah keperawatan :-
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka
pendek
Gangguan daya ingat saat ini konfabulasi
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat, saat perawat menanyakan
pengalaman di masa lalu klien dapat menceritakan, pasien juga masih ingat
tanggal masuk saat ke rumah sakit.
Masalah keperawatan :-

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


mudah beralih tidak mampu konsentrasi Tidak mampu berhitung
sederhana
Klien mampu berkonsentrasi penuh, klien mampu berhitung sederhana
dibuktikan dengan klien dapat menyebutkan perhitungan dari 1-10 dan
sebaliknya 10-1.
Masalah keperawatan :-

13. Kemampuan penilaian


Gangguan ringan gangguan bermakna
Klien tidak ada masalah pada kemampuan penilaian dibuktikan dengan pada
saat diberikan pilihan mau makan setelah mandi atau mau mandi setelah
makan. Klien memilih mandi setelah makan .
Masalah keperawatan : -

14. Daya tilik diri


mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Klien mengatakan ia tidak tau sedang sakit apa, ia bertanya-tanya mengapa
diberi obat yang efek sampingnya membuat ngantuk dan lemah.
Masalah keperawatan : Rigimen terapeutik inefektif
VII. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total
Klien mengatakan setiap kali makan, klien mengambil makan sendiri tampa di
bantu orang lain , kliean mengatakan sering menghabiskan makanannya.

2. BAB/BAK
Bantuan minimal Bantual total
Klien mengatakan BAB/BAK di kamar mandi dan menyiramnya.

3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
Klien mengatakan mandi hanya memakai air tanpa sabun, klien juga
mengatakan jarang menyikat gigi sehingga gigi klien tampak kotor dan klien
tidak keramas.

4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantual total
Klien tidak nampak berhias, klien menganti baju 1 kali sehari dengan mandiri.
Rambut klien tampak acak-acakan.

5. Istirahat dan tidur


√ Tidur siang lama : ± 3 jam

√ Tidur malam lama : ± 7 jam

√ Kegiatan sebelum / sesudah tidur

6. Penggunaan obat
√ Bantuan minimal Bantual total
Klien meminum obat secara mandiri , klien minum obat secara tidak teratur
dengan dosis yang benar. Klien tidak tahu jenis dan manfaat obat yang
diminum.

7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan √ Ya tidak
Perawatan pendukung Ya √ tidak

Klien mengatakan apabila sakit berobat ke puskesmas, bila menurut klien


sakitnya biasa saja. Klien tidak pergi ke dokter dan sat ini klien rutin
meminum obat sesuai resep yang diberikan dokter.

8. Kegiatan di dalam rumah


Klien mengatakan kegiatan dirumah yang paling sering dilakukan adalah tidur
dan berdiam diri dikamar, tidak ada kegiatan lain di rumah.

9. Kegiatan di luar rumah


Klien mengatakan jarang keluar rumah , klien sering dirumah di dalam kamar.
Masalah keperawatan : isolasi sosial

VIII. Mekanisme Koping


Adaptif Maladaptif
√ Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif √ menghindar

Olahraga mencederai diri

Lainnya : Obat-obatan (zenith dan dextro) √ Berdiam diri

Klien mengatakan apa bila memiliki masalah lebih baik menghindar dari masalah
tersebut..
Masalah keperawatan : -
IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan:
- Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : klien mengatakan tidak
memiliki teman , karena jarang keluar rumah dan berinteraksi.
- Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik: klien mengatakan warga
sekitar rumah tinggalnya ada yang menerima dan sebagian ada yang
menjauhi.
- Masalah dengan pendidikan, spesifik: klien hanya mampu menyelesaikan
pendidikan sampai SD karena pada saat jenjang SMP klien putus sekolah.
- Masalah dengan pekerjaan, spesifik: klien mengatakan belum pernah bekerja.
- Masalah dengan perumahan, spesifik: klien tidak memiliki masalah dengan
lingkungan rumah, semua anggota keluarga menerima pasien.
- Masalah ekonomi, spesifik
- Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik: klien pernah di bawa ke
puskesmas untuk berobat
- Tingkat pendidikan pasien hanya sampai SD, klien seorang pengangguran

X. Pengetahuan kurang tentang


Penyakit jiwa system pendukung

Faktor presipitasi √ penyakit fisik

Koping √ obat-obatan

Klien mengatakan ia tidak tahu sakit apa, dan juga binggung kenapa klien diberi
obat yang efek sampingnya akan membuat ia mengantuk dan lemah, klien juga
mengatakan kadang – kadang klien akan membuang obat yang diberikan kerena
malas meminumnya.
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan tentang penyakitnya
XI. ASPEK MEDIK
Nama dan
No. Indikasi Kontra indikasi
dosis
1 Clozapine Klien dengan Wanita hamil, wanita menyusui,
100 mg skizofrenia yang tidak menderita penyakit jantung, gg.
(1x1) bereaksi pada obat obat pembuluh darah, sel darah, hati, kelenjar
antipsikotik lain prostat atau ginjal, gg. usus seperti
konstipasi berat, epilepsi, glaukoma,
depresi, dan gg. Pernapasan.
2 Resperidon Penanganan Tidak diperbolehkan untuk digunakan
2 mg (1x1) schizophrenia, terapi mengatasi gejala psikosis terkait
adjuvan gangguan dementia pada pasien lansia
bipolar, dan gejala
iritabilitas pada pasien
autisme
3 Clozapine Untuk meredakan Jika terdapat riwayat agranulositosis atau
20mg gejala skizofrenia, yaitu riwayat hipersensitivitas terhadap
(1x1) gangguan mental yang penggunaan obat ini
menyebabkan
seseorang mengalami
halusinasi, delusi, serta
gangguan berpikir dan
berperilaku
4 THP 2 mg mengurangi kekakuan hipersensitivitas terhadap golongan
(2x1) otot, tremor, dan barbiturat, penyakit porfiria dan pasien
meningkatkan dengan status asmatikus.
kemampuan berjalan
atau beraktivitas pada
penderita Parkinson
maupun pengguna obat
antipsikotik yang
mengalami gejala
ekstrapiramidal.

XII. ANALISA DATA


Hari /Tanggal: 05 Januari 2023
No Data Masalah
1 DS: klien mengatakan binggung dalam memulai pembicaraan Isolasi Sosial
karena menurut klien tidak ada bahan pembicaraan untuk
berinteraksi
DO:
- Klien lebih banyak diam dan menghabiskan waktunya di
tempat tidur
- Kontak mata kurang
- Klien sering menyendiri
2 DS : - Resiko Gangguan
- Klien mengatakan bisa melihat sosok bayangan yang persepsi sensori:
muncul beberapa kali Halusinasi
- Klien mengatakan kejadian itu hanya terjadi
beberapa kali dan sudah lama tidak terjadi lagi
DO :
- Klien tampak lebih sering sendiri
- Klien tampak sering menunduk saat di wawancara
- Pendiam dan suka menyediri

XIII. POHON MASALAH

Akibat Resiko Gangguan Persepsi sensori : halusinasi

Masalah utama Isolasi social : Menarik diri

Penyebab Gangguan konsep diri

XIV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Isolasi sosial : menarik diri
2. Resiko Gangguan Persepsi sensori : halusinasi
XV. INTERVENSI
NO Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1 Isolasi sosial Pasien berinteraksi dengan Setelah 2-4 kali pertemuan SP Pasien
orang lain sehingga tidak saat dilakukan interaksi SP 1 Pasien
terjadi menarik diri dari dengan pasien, pasien 1. Identifikasi penyebab isolasi sosial,
lingkungan. dengan siap serumah, orang terdekat,
menunjukkan ekspresi
yang tidak dekat, dan apa penyebabnya.
wajah yang bersahabat,
2. Jelaskan keuntungan punya teman dan
menunjukkan rasa senang, bercakap-cakap
ada kontak mata, mau 3. Kerugian tidak punya teman dan tidak
berjabat tangan, mau bercakap-cakap
menyebutkan nama, mau 4. Latih cara berkenalan dengan anggota
menjawab salam, pasien keluarga
mau duduk berdampingan 5. Masukkan pada jadwal kegiatan harian
dengan perawat, mau untuk latihan berkenalan
mengutarakan masalah
yang dihadapi. SP 2 Pasien
1. Evaluasi kegiatan berkenalan (beberapa
orang) beri pujian
2. Latih cara berbicara saat melakukan
kegiatan harian (latih 2 kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan berkenalan 2 sampai 3 orang,
bebicara saat melakukan kegiatan harian
Sp 3 pasien
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan
dan bicara saat melakukan 2 kegiatan
harian. Beri pujian
2. Latih cara berbicara saat melakukan
kegiatan harian
3. Masukkan kedalam jadwal kegiatan
harian untuk latihan berkenalan 4
sampai
4. orang, berbicara saat melakukan 4
kegiatan harian

Sp 4 pasien
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan,
bicara saat melakukan 4 kegiatan
harian. Beri pujian
2. Latih bicara social : belanja kewarung,
meminta sesuatu, menjawab pertanyaan
3. Masukkan kedalam jadwal kegiatan
harian berkenalan lebih dari 5 orang
2 Risiko Gangguan persepsi Klien mampu Melakukan latihan: Bina hubungan saling percaya
sensori: Halusinasi mengontrol halusinasi Hubungan saling percaya - ucapkan salam
Melakukan SP 1 - berkenalan dengan klien
Halusinasi. - tanyakan perasaan dan keluhan
1. klien mampu membina - buat kontrak waktu, tempat dan topik
hubungan saling percaya lakukan Latihan SP 1 Halusinasi
2. klien mampu
mengidenfikasi 1. Idenfikasi halusinasi dengan
halusinasi dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu,
mendiskusikan isi,
situasi pencetus,perasaan dan respon.
frekuensi, waktu, situasi
pencetus, perasaan dan 2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi:
reson. hardik, obat, bercakap-cakap dan
3. klien mampu klien melakukan kegiatan
mampu menjelaskan cara 3. Ajarkan cara mengontrol halusinasi
mengontrol halusinasi: dengan cara menghardik
hardik, obat, bercakap- 4. Masukan kejadwal kegiatan untuk atihan
cakap dan melakukan
menghardik
kegiatan
4. Klien mampu mengontrol
halusinasi dengan Lakukan SP 2 Halusinasi
menghardik 1. Evaluasi kegitan menghardik. Beri
pujian
Melakukan SP 2 2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan
Halusinasi: obat (jelaskan 6 benar obat jenis,
1. klien mampu guna,dosis, frekuensi, kontinuitas minum
mengevaluasi kegiatan obat)
menghardik
3. Jelaskan pentingnya penggunaan obat
2. klien mampu
mengetahui cara gangguan jiwa
mengontrol halusinasi 4. Jelaskan akibat jika tidak diminum sesuai
dengan obat, program
mengetahui dan mampu 5. Jelaskan akibat putus obat
menjelaskan jenis,
guna, dosis, frekuensi, 6. Jelaskan cara berobat
kontiuntas minum obat. 7. Masukkan pada jadwal kegiatan harian
3. klien mampu untuk atihan menghardik
memahami pentingnya
penggunaan obat jiwa
4. klien mampu
mengetahui akibat jika
tidak meminum obat
5. klien mampu
melakukan kegiatan
harian
XVI. CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/ Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
keperawatan
05 Januari 2023 Isolasi diri S:
SP 1 Pasien
1. klien mengatakan tidak mau berkenalan dengan
1. Membina hubungan saling percaya,
orang lain
2. Membantu pasien menyadari
2. klien mengatakan tidak tau keuntungan berinteraksi
maslah isolasi sosial,
dengan orang laim
3. Melatih bercakap-cakap antara pasien dan
O:
keluarga
1. klien tampak menyendiri
2. klien tidak nampak bergaul dengan teman disekitar
ruangan klien
3. klien tidak bisa menyebutkan kembali
keuntungan berinteraksi dengan orang lain
A: Masalah belum teratasi
P: Optimalkan kemampuan SP 1 isolasi
sosial yaitu melatih klien cara berkenalan
SP 2 pasien S:
1. Klien mengatakan sudah bisa berinteraksi
1. Melatih pasien berinteraksi secara bertahap
dengan orang lain
2. Latihan bercakap-cakap dengan 1 orang 2. Klien mengatakan tau keuntungan berinteraksi
dengan orang lain
3. Memasukan pada jadwal kegiatan
O:
harian
1. Klien tampak sudah bisa berkenalan dengan 1
orang
2. Klien bisa menyebutkan keuntungan berkenalan
dengan orang lain
A:
- klien mampu mengidentifikasi keutungan
berkenalan
- Klien bisa berkenalan dengan 1 orang
SP 3 Pasien S:
1. Melatih pasien berinteraksi secara bertahap- 1. Klien mengatakan sudah bisa berkenalan
tahap 2. klien sudah dapat mempraktekan berkenalan
2. Latihan bercakap-cakap dengan 1 orang
3. Memasukan pada jadwal kegiatan harian O:
1. Klien sudah bisa berkenalan dengan 1 orang
2. Klien sudah bisa menyebutkan keuntungan
berinteraksi

A:
- Klien mampu mengidentifikasi
keuntungan berkenalan
- Klien bisa berkenalan dengan 1 orang dan 2
orang

P: Optimalkan SP 3

05 Januari 2023 Resiko Gangguan BHSP S:-


Persepsi sensori : - membina hubungan saling percaya - klien mengatakan pernah melihat sosok bayangan
halusinasi - mengucapkan salam - klien mengatakan pernah terjadi beberapa kali
- berkenalan dengan klien O:
- menayakan perasaan dan keluhan - Kontak mata baik
- membuat kontrak waktu, tempat dan topik - Klien kooperatif
- Klien tampak masih menyendiri dan melamun
melakukan tindakan SP 1 Halusinasi
8. mengidenfikasi halusinasi dengan A:
mendiskusikan isi, frekuensi, waktu, situasi
pencetus,perasaan dan respon. - BHSP tercapai
9. menjelaskan cara mengontrol halusinasi: - Sp 1 halusinasi tercapai
hardik, obat, bercakap-cakap dan melakukan - Sp2 halusinasi tercapai sebagian
kegiatan
10. mengajarkan cara mengontrol halusinasi P:
dengan cara menghardik - Pertahankan hubungan saling percaya
11. memasukan kejadwal kegiatan untuk latihan - Ulangi sp 1 dan 2
menghardik
Melakukan SP 2 tindakan Halusinasi: S:
1. klien mampu mengevaluasi kegiatan - klien mengatakan berusaha untuk tidak melihat
menghardik bayangan itu jika muncul
- klien mengatakan akan melakukan cara yang
2. klien mampu mengetahui cara mengontrol
dianjurkan yaitu menghardik dan menemui orang
halusinasi dengan obat, mengetahui dan lain untuk bercakap-cakap dan melakukan aktivitas
mampu menjelaskan jenis, guna, dosis, terjadwal.
frekuensi, kontiuntas minum obat. O:
3. klien mampu memahami pentingnya - klien dapat menyebutkan cara mengontrol halusinasi
penggunaan obat jiwa (menghardik dan menemui orang lain untu berbicara
4. klien mampu mengetahui akibat jika tidak dan melakukan tindakan terjadwal dan minum obat
teratur)
meminum obat
- klien masih mengingat nama perawat saat ditanya
5. klien mampu melakukan kegiatan harian setelah perkenalan.
A : SP2 tercapai
P : pertahankan intervensi
Banjarmasin, Januari 2023

Ners Muda,

(Siti Rahmah)

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

(Ica Lisnawati, Ns., M.Kep) (H. Supian, S.Kep., Ns)

Anda mungkin juga menyukai