PEMBIMBING
Ica Lisnawati , SKp.,M.Kep
H. Supian, S.Kep., Ns
Oleh:
Nurul Musfaida
Npm 2114901210139
E. FISIK
Pada saat pengkajian, keadaan umum klien baik kesadaran klien komposmentis,
klien mampu makan dan minum secara mandiri, ADL
dengan arahan, seperti mandi, sikat gigi, berdandan, berpakaian klien lakukan
dengan bantuan dan arahan.
Tanda-tanda vital :
TD : 128/95 mmHg RR : 20 x/menit
HR : 82 x/menit T : 360 C
BB : 60 kg
TB : 160 cm
IMT : BB/(TB2 [dalam meter]) = 60/(1,60)2 = 60/2,56 = 23.4 (normal)
Keterangan : IMT : < 18,5 (kurus)
18,5 – 24,9 (normal)
25 – 29,9 (kelebihan berat badan)
> 30 (obesitas)
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
F. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : Tinggal serumah
: Perempuan : Meninggal
: Pasien
Penjelasan :
Klien merupakan anak ke 1 dari 3 bersaudara, klien belum menikah ,
sebelumnya klien tinggal dengan adiknya no 2. Komunikasi yang terjalin
merupakan komunikasi satu arah dimana setiap ada masalah klien pendam
sendiri dan pasrah dengan keadaan. Saat ini klien tinggal Bersama adiknya
dirumah singgah sejak tanggal 15 Oktober 2015.
Masalah keperawatan : koping keluarga tidak efektif :
ketidakmampuan
2. Konsep diri :
a. Gambaran diri : klien secara fisik normal, tidak ada anggota tubuh
yang tidak disukai.
b. Identitas : klien bernama Tn. M klien berumur 61 tahun. Klien tidak
bekerja dan klien merasa puas sebagai laki laki.
c. Peran :
Saat ini klien berada di Rumah singgah desa Maluen, klien sekarang tidak
berperan aktif sebagai anggota masyarakat karena gangguan jiwa yang
dialaminya. Klien melakukan aktivitas sehari- hari masih dibantu dengan
arahan dan perintah dari ibu penjaga rumah singgah. Seperti makan,
mandi dan mencuci piring dan pakaian.
d Ideal diri :
klien ingin cepat sembuh, dan klien tidak mau pindah dari rumah singgah
karena klien tidak punya keluarga dan tempat tinggal lagi.
e Harga diri :
hubungan klien dan teman -teman selama di rumah singgah cukup baik
walaupun klien kadang suka diam dan melakukan aktivitasnya sendiri.
3. Hubungan sosial
a. Orang yang terdekat : orang terdekat dengan klien adalah pejaga
rumah singgah.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : kondisi kejiwaan
yang dialami klien, membuat klien hanya berdiam dan hanya tinggal di
rumah singgah.
c. Di rumah dan tidak ikut beperan dalam kegiatan kelompok
masyarakat.
d. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien tidak
mengalami hambatan dalam berhubungan dengan orang lain, klien
mampu bersolisasi dengan dengan orang lain, klien mampu memulai
pembicaraan terlebih dahulu, namun pembicaraan klien msih tidak
nyambung.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
4. Spiritual
Nilai dan keyakinan :
- klien beragama Islam.
- Klien meyakini bahwa klien dapat disembuhkan jika selalu berdoa.
- Kegiatan ibadah : Klien tidak pernah melakukan ibadah seperti sholat di
ruangan. Klien dibimbing berdoa saat memulai makan
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
G. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Klien terlihat rapi, baju terkancing lengkap, penggunaan baju sesuai,
kebersihan gigi kurang (gigi tampak kotor), kerapian rambut, kebersihan diri
dan berdandan secara mandiri.
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri : mandi
2. Pembicaraan
Klien berbicara terkadang dengan lambat dan dan tampak binggung,
terkadang berbicara tidak nyambung, senyum-senyum sendiri dan tertawa.
Kontak mata klien kurang saat diajak bicara klien jarang menatap lawan
bicara.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
3. Aktivitas Motorik
Klien kadang terlihat gelisah saat diajak bicara, sambil menggerakan
badannya.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
4. Alam perasaan
Klien mengatakan dirinya baik-baik saja, dan tampak sering tersenyum saat
wawancara.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
5. Afek
Afek klien datar, saat di tanya peristiwa kebakaran rumahnya mimik wajah
klien tidak menampakan reaksi sedih.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
6. Interaksi selama wawancara
Saat berinteraksi klien terlihat kooperatif, klien jarang melakukan kontak mata
hanya sesekali saja, klien kadang tertawa.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
7. Persepsi
Klien mengatakan tidak lagi mendengar suara yang menyuruhnya pergi keluar
dan berjalan-jalan, menyuruhnya melakukan sesuatu seperti bermain di tengah
hujan.
Masalah keperawatan : Resiko gangguan persepsi sensori : halusinasi
pendengaran
8. Proses Pikir
Pembicaraan kadang terhenti sejenak (bloking) namun jika diulang klien
mampu menjawab apa yang ditanyakan oleh perawat
9. Isi Pikir
Klien mengatakan bahwa klien sering memikirkan kejadian kebakaran yang
menimpa rumah klien , sampai saat ini klien sering cemas dan khawatir jika
hal itu terjadi lagi dimana klien sekarang tinggal.
Masalah keperawatan : Koping individu tindak efektif
11. Memori
- Gangguan daya ingat jangka panjang: klien mampu mengingat
kejadian yang terjadi lebih dari 7 tahun yang lalu.
- Gangguan daya ingat jangka pendek: klien tidak mampu mengingat
kejadian yang terjadi 24 jam terakhir, seperti ditanya menu makanan
kemaren.
- Gangguan daya ingat jangka saat ini: klien tidak mampu mengingat
kejadian yang baru terjadi, seperti saat berkenalan ditanya nama
perawat yang berkenalan siapa klien tidak mampu mengingat.
Masalah keperawatan : koping individu tidak efektif
I. MEKANISME KOPING
Klien kooperatif terhadap arahan perawat, klien hanya berinteraksi dengan
teman yang dekat dengannya, jika tidak ada yang mengajaknya bicara klien
mondar-mandir , senyum-senyum sendiri dan tertawa sendiri, dan melamun
Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif
J. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN :
a. Masalah dengan dukungan kelompok :
Klien banyak mempunyai teman selam di rumah singgah dan klien hanya
berinteraksi dengan orang-orang yang ada di rumah singgah tersebut
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan :
Selama klien tinggal di rumah singgah klien hanya berinteraksi dengan
teman-temannnya dan para petugas yang ada di rumah singgah.
c. Masalah dengan pendidikan :
Klien tidak pernah bersekolah dan klien tidak bisa baca dan tulis
d. Masalah dengan pekerjaan :
Klien tidak mempunyai pekerjaan, klien hanya ditinggal di rumah singgah
sudah 7 tahun
e. Masalah dengan perumahan :
Klien serumah dengan teman-teman klein, klien saat ini klien tidak
mempunyai masalah dengan teman-teman dan petugas rumah singgah.
f. Masalah ekonomi :
Selama klien tinggal di rumah singgah seluruh kebutuhan klien ditanggung
oleh pemerintah.
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan :
Klien tinggal di Rumah Singgah, perawatan dan pengobatan dipantau oleh
dinas sosial yang bekerja sama dengan dinas kesehatan. Saat ada keluhan
fisik/psikis klien dibawa ke Puskesmas oleh pengasuh Rumah Singgah.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
K. PENGETAHUAN
a. Gangguan jiwa
Klien sedang mengalami gangguan jiwa.
b. Faktor prediposisi
Faktor yang menyebabkan klien dimasukkan ke rumah singgah karena
stress dan klien sering terdiam sendiri karena mendengar suara yang
mengajaknya jalan-jalan dan kien merasa sangat sengan dan tidak merasa
terganggu, klien keluyuran dan menjadi gelandangan di Pelabuhan,
menjadikan petugas salpol PP berkerja sama dengan dina sosial membawa
klien ke rumah singgah desa Maluen kecamatan Basarang.
c. Koping
Pasien cenderung ke maladaftif, klien tampak malas dan tidak ada inisiatif
untuk melakukan perawatan diri
d. Sistem pendukung
Klien tinggal di rumah singgah yang hanya penjaga yang ikut tinggal di
untuk mengawasi dan menjaga di rumah singgah tersebut, yang selalu ada
sebagai sistem pendukung selain perawat yang membantu.
e. Penyakit fisik
Klien tidak mengalami keluhan fisik
f. Obat-obatan
Klien tidak mendapatkan terapi obat.
Masalah keperawatan : koping individu tidak efektif
L. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : F.20.3 (Skizofrenia)
Penjelasan : merupakan sejenis schizophrenia dimana gejala-gejala yang mucul
salah satunya adalah halusinasi dengar. Halusinasi merupakan gangguan
penerimaaan pancaindra tanpa adanya stimulus eksternal.
Terapi medik :
Klien tidak mendapatkan terapi medis
O. POHON MASALAH
Nurul Musfaida
Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,