PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS PASIEN
Umur : 26 Tahun
Pendidikan : SD
Keluhan Utama
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 10 juli 2023 jam 10.30, Pasien mengatakan
mendengar suara bisikan ”Pukullah ibumu” saat pasien berada di rumah, pasien langsung melakukan
Tindakan kekerasan berupa memukul ibunya dengan tangan, saat di RSJ pasien mendengar bisikan ”Lebih
baik aku mati” pada bisikan tersebut terjadi ketika pasien telah bangun dari tidurnya waktu pagi, siang dan
malam durasi waktunya ±1-2 menit, dan pasien juga melihat makhluk halus saat pasien melamun sendirian,
terjadi saat pasien sedang beristirahat durasi waktunya ±1-2 menit, saat di rawat di RSJ pasien pernah
melakukan Tindakan kekerasan seperti memukul-mukul tangannya ke dinding pada saat pasien emosi
Masalah Keperawatan :
➢ Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran dan Halusinasi Penglihatan
➢ Resiko perilaku kekerasan
➢ Koping Keluarga Tidak Efektif
➢ Resiko bunuh diri
III. FAKTOR PREDISPOSISI
KDRT - - - - - -
Tindakan
Kriminal - - - - - -
Jelaskan No.1,2,3 : Pasien pernah melakukan tindakan kekerasan terhadap ibunya yaitu memukul
ibunya dengan tangan dan saat dirawat di RSJ pasien juga pernah memukul-mukul dinding
Masalah keperawatan :
➢ Resiko Perilaku Kekerasan
➢ Koping Keluarga Tidak Efektif
Hubungan
Gejala Riwayat pengobatan / perawatan
Keluarga
- - -
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
Pasien
Jelaskan : Pada saat pengkajian pasien merupakan anak pertama dari 4 bersaudara, pasien tinggal bersama
orang tua dan saudaranya di rumah. Saat di rumah pasien dirawat dan diasuh oleh kedua orang tuanya,
komunikasi pasien dengan keluarganya baik, saat di rumah pasien sering dimarahi oleh ibunya, seorang
ibu lah yang selalu mengambil keputusan dalam keluarga.
Masalah keperawatan : Koping Keluarga Tidak Efektif
2. Konsep diri
2.1 Gambaran diri : Pasien mengatakan tubuhnya sehat, dan merasa puas dengan bagian tubuhnya
tetapi yang paling penting di sukainya bagian wajah dan bagian yang tidak
disukai oleh pasien adalah bagian kaki.
2.2 Identitas :
➢ Sebelum dirawat pasien tidak bekerja dan hanya tinggal di rumah saja sebagai anak
➢ Pasien tidak puas terhadap status pendidikannya karena pasien hanya bisa menempuh tingkat
SD
➢ Pasien puas terhadap jenis kelaminnya sendiri sebagai laki-laki
2.3 Peran :
➢ Pasien mengatakan dirinya sebagai anak pertama dari empat bersaudara
➢ Pasien tidak bisa menjalankan perannya sebagai anak
➢ Pasien tidak terlalu berperan aktif dalam kelompok/masyarakat setempat karena merasa
kurang dihargai
➢ Pasien merasa bahwa dirinya tidak bisa menjadi anak yang baik bagi orang tuanya
➢ Pasien merasa bahwa dirinya tidak pantas menjadi contoh sebagai kakak yang baik bagi
saudaranya
➢ Pasien merasa depresi saat dimarahi ibunya
2.4 Ideal diri :
➢ Pasien berharap bisa berdamai dengan orang tuanya khususnya kepada ibunya
➢ Pasien berharap mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kemampuan
➢ Pasien berharap bisa diterima baik oleh keluarga dan masyarakat sekitar
➢ Pasien berharap bisa sembuh dari penyakitnya
2.5 Harga diri :
➢ Pasien merasa kurang percaya diri
➢ Pasien merasa terkucilkan oleh keluarganya
Masalah keperawatan : Koping Keluarga Tidak Efektif
3. Hubungan sosial :
3.1 Orang yang berarti : Keluarganya yaitu orang tua dan saudaranya
3.2 Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Pasien mengatakan tidak pernah mengikuti
kegiatan masyarakat pada saat di rumah
3.3 Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Pasien tidak memiliki hambatan dengan orang lain, hanya saja ibu nya yang selalu
memarahinya
➢ Masalah keperawatan : Koping Keluarga Tidak Efektif
4. Spiritual :
4.1 Nilai dan Keyakinan : Pasien mengatakan beragama islam dan yakin dengan agamanya, pasien juga
berharap penyakit yang dialami nya saat ini adalah cobaan dan dapat sembuh
kembali.
4.2 Kegiatan Ibadah : Pada saat pengkajian pasien mengatakan selalu mengerjakan sholat 5 waktu
saat di rawat di RSJ
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan :
Jelaskan : Pakaian pasien menggunakan pakaian dari RSJ sambang lihum, cara berpakaian dan
penggunaannya sudah sesuai dengan pakaian semestinya
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan :
Jelaskan : Pada saat pengkajian saat pasien diajak berkomunikasi dengan perawat nada suara
pasien rendah, bicara pasien lambat namun masih jelas untuk di dengar, pasien terlihat bicara
sendiri
Masalah keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran dan penglihatan
3. Aktivitas motorik :
Jelaskan : Keseharian pasien gelisah dan pasien sering terlihat melamun sendiri
Masalah keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran dan penglihatan
4. Alam perasaan :
Sedih, Ketakutan, Putus asa, Khawatir,
Gembira berlebih
Jelaskan : Pasien mengatakan sedih karena selalu dimarahi ibunya saat di rumah
Masalah keperawatan : Koping Keluarga Tidak Efektif
5. Afek :
Jelaskan : Afek pasien datar, pasien berkata hanya pasa saat menjawab pertanyaan dari perawat
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Jelaskan : Saat pengkajian selama komunikasi dengan perawat, pasien sering menunduk, kontak
mata kurang
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
7. Persepsi :
Halusinasi
Pengecapan, Penghirupan
• Jelaskan : Pada saat pengkajian pasien mengatakan masih mendengar bisikan perkataan dari
orang tuanya berupa suara bisikan ”Lebih baik aku mati” bisikan tersebut terjadi ketika pasien
telah bangun dari tidurnya waktu pagi, siang dan malam, durasi waktunya ±1-2 menit, Pasien
juga melihat makhluk halus saat pasien melamun sendirian, terjadi saat pasien sedang
beristirahat durasi waktunya ±1-2 menit, respon pasien saat mendengar halusinasi adalah pasien
langsung melalukan cara menghardik dengan cara menutup telinga dan menyebutkan “pergi-
pergi suara itu tidak nyata” serta pasien juga membacakan ayat kursi
Masalah keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran dan penglihatan
8. Proses fikir :
Sirkumtansial, Tangensial, Kehilangan asosiasi,
Fligh of ideas Blocking, Pengulangan pembicaraan/persevarasi.
Jelaskan : Pasien ketika bicara tiba-tiba terhenti tanpa gangguan kemudian dilanjutkan kembali
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
9. Isi fikir :
Obsesi, Fobia, Hipokondria,
Depersonalisasi, Ide yang terkait Pikiran magis
Waham :
Agama, Somatik, Kebesaran, Curiga,
Nihilistik, Sisip pikir, Siar fikir, Kontrol fikir
Jelaskan : Saat pengkajian pasien mengakatan sudah tidak lagi merasa waham, sebelumnya pasien
pernah merasa bahwa dirinya memiliki kekuatan gaib
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
11. Memori :
Gg. daya ingat jangka panjang, Gg. daya ingat janggka pendek,
Jelaskan :
➢ Daya ingat jangka pendek : Pasien dapat mengingat bahwa dirinya dipindahkan ke ruang
perawatan jiwa pria
➢ Daya ingat jangka Panjang : Pasien dapat mengingat kejadian saat di rumah, pasien pernah
melakukan tindakan kekerasan terhadap ibunya seperti memukul ibunya dengan tangan
➢ Daya ingat saat ini : pasien dapat mengingat nama perawat
Masalah keperawatan : Risiko Perilaku Kekerasan
Jelaskan : Saat pengkajian pasien dapat berkonsentrasi saat ditanya dan mampu berhitung
dengan cara tambahan, pengurangan misalnya : 24+30=54. 42-16=26
Masalah keperawatan :Tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan penilaian :
Jelaskan : Kemampuan pasien baik, pasien mampu mengambil keputusan sederhana saat ditanya
setelah bangun tidur lebih baik mandi dulu atau makan dulu? Dan pasien dapat menjawab mandi
dulu
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Jelaskan : Pasien menyadari terhadap penyakit yang dideritanya berupa halusinasi pendengaran
dan pasien tidak pernah menyalahkan orang lain ataupun lingkungan sekitar
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
1. Adaptif
➢ Bicara dengan orang lain, pasien mampu berbicara dengan orang lain :
Pasien dapat berbicara dengan orang lain, pasien mampu menjawab pertanyaan dengan
benar ketika ditanya oleh perawat
➢ Mampu menyelesaikan masalah : pasien mampu menyelesaikan masalah
Teknik relaksasi ketika pasien mendengar bisikan dan penglihatan, pasien mampu
melakukan cara menghardik dengan cara menutup telinga dan menutup mata sambil
berkata pergi-pergi kamu tidak nyata.
➢ Aktifitas konstruktif :
Pasien melakukan aktifitas konstruktif yaitu melakukan perjalanan di luar rumah pasien
menggunakan kendaraan pribadi untuk keperluan di rumah
➢ Olah raga : pasien aktif dalam kegiatan senam pagi di RSJ
➢ Lainnya : Tidak ada data lainnya
2. Maladaptif
➢ Minum alkohol / Narkoba Tidak pernah minum alkohol
➢ Reaksi lambat/berlebihan Dapat berbicara jelas namun lambat
➢ Bekerja berlebihan Pasien belum memiliki pekerjaan
➢ Menghindar ketika ada masalah pasien mampu menyelesaikan masalah tersebut dan
tidak menghindar
➢ Mencederai diri pasien melakukan tindakan memukul-mukul dinding
➢ Lainnya Tidak ada data lainnya
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Lainnya
Terapi Medik :
➢ Risperidone 2 mg (2x1 tab)
➢ Merlopam (Lorazepam) 2 mg (1x1 tab malam)
➢ Carbamazepin 200 mg (3x1 tab)
➢ Depacote 250 mg (1x1 tab siang)
➢ Inj. Diazepam 1 amp IV
➢ Inj. Lodomer (Haloperidol) 1am IM
Mengetahui
Pembimbing/ CI, Mahasiswa,
(……………………………) (……………………………)
NIP. NIM
XIV. ANALISIS DATA
MASALAH/ DIAGNOSIS
NO. DATA
KEPERAWATAN
DO :
• Pasien tampak melamun sendiri
• Pasien tampak bicara sendiri
• Saat diajak berkomunikasi nada suara
pasien rendah, bicara pasien lambat
namun masih jelas untuk di dengar,
• Pasien terlihat bicara sendiri
• Pasien tampak gelisah
2. DS : Resiko Perilaku Kekerasan
• Pasien mengatakan sering dimarahi
oleh ibu nya sehingga pasien
melawannya dengan tindakan
kekerasan seperti memukul ibu nya
dengan tangan
• Saat dirawat di RSJ pasien juga
pernah memukul-mukul dinding
DO : -
3. DS : Koping Keluarga Tidak Efektif
• Pasien mengatakan sering dimarahi
oleh ibu nya sehingga pasien
melawannya dengan tindakan
kekerasan seperti memukul ibu nya
dengan tangan
• Pasien merasa depresi saat dimarahi
ibunya
• Pasien mengatakan sedih karena selalu
dimarahi ibunya saat di rumah
• Pasien mengatakan kurang percaya diri
terhadap dirinya
• Pasien mengatakan merasa dikucilkan
dalam keluarganya
DO :
• Pasien tampak sedih
• Pasien tampak melamun sendiri
• Pasien tampak kurang percaya diri
XV DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
17
XVI RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSIS
NO TUJUAN KRITERIA RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Gangguan Persepsi Setelah dilakukan 3x 1. Pasien mampu mengenal halusinasi SP 1 : Mengenal halusinasi
Sensori : pertemuan pasien mampu : 2. Pasien mampu mengetahui 6 benar
Halusinasi minum obat 1. Membina hubungan saling percaya
Pendengaran dan SP 1 3. Pasien mampu bercakap-cakap 2. Mengidentifikasi jenis halusinasi
penglihatan Pasien mampu mengenal 4. Pasien mampu melakukan aktivitas 3. Mengidentifikasi isi halusinasi
halusinasi pendengaran dan sehari-hari 4. Mengidentifikasi waktu halusinasi
penglihatan 5. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
6. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan
halusinasi
7. Mengidentifikasi respon pasien terhadap
halusinasi
8. Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
9. Menganjurkan pasien memasukkan cara
menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian
2. Gangguan Persepsi Setelah dilakukan 3x 1. Pasien mampu mengenal halusinasi SP 2 : Melatih 6 benar minum obat
Sensori : pertemuan pasien mampu : 2. Pasien mampu mengetahui 6 benar
Halusinasi minum obat 1. Membina hubungan saling percaya :
Pendengaran dan SP 2 3. Pasien mampu bercakap-cakap Salam terapeutik, menanyakan kepada
penglihatan Pasien mampu melatih 6 4. Pasien mampu melakukan aktivitas pasien masih ingat tidak dengan perawat
benar minum obat sehari-hari 2. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
3. Melatih pasien mengendalikan halusinasi
dengan minum obat secara teratur
(Prinsip 6 benar obat: Obat, dosis, guna,
frekuensi, kontinuitas, akibat jika putus
obat)
4. Menganjurkan pasien memasukkan latihan
mengendalikan halusinasi dengan minum
obat secara teratur dalam jadwal kegiatan
harian
18
3. Gangguan Persepsi Setelah dilakukan 3x 1. Pasien mampu mengenal halusinasi SP 3 : Melatih bercakap-cakap
Sensori : pertemuan pasien mampu : 2. Pasien mampu mengetahui 6 benar 1. Membina hubungan saling percaya :
Halusinasi minum obat Menanyakan kembali pada pasien apakah
Pendengaran dan SP 3 3. Pasien mampu bercakap-cakap masih ingat nama perawat
penglihatan Pasien mampu melatih 4. Pasien mampu melakukan aktivitas 2. Mengevaluasi jadwal harian pasien
bercakap-cakap sehari-hari 3. Melatih pasien mengendalikan halusinasi
dengan bercakap-cakap dengan orang lain
4. Menganjurkan latihan mengendalikan
halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain dalam jadwal kegiatan harian
4. Gangguan Persepsi Setelah dilakukan 3x 1. Pasien mampu mengenal halusinasi SP 4 : Melakukan Aktivitas Sehari-hari
Sensori : pertemuan pasien mampu : 2. Pasien mampu mengetahui 6 benar 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan sehari-hari
Halusinasi minum obat pasien
Pendengaran SP 4 3. Pasien mampu bercakap-cakap 2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi
Pasien mampu melakukan 4. Pasien mampu melakukan aktivitas dengan melakukan kegiatan (kegiatan yang
aktivitas sehari-hari sehari-hari biasa dilakukan di rumah)
3. Menganjurkan pasien memasukkan latihan
mengendalikan halusinasi dengan
melakukan kegiatan dalam jadwal kegiatan
harian
19
XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
HARI, TGL/ NO. DIAGNOSIS IMPLEMENTASI EVALUASI NAMA
JAM KEPERAWATAN JELAS
TTD
Senin 10 Juli Gangguan Persepsi SP 1 : Mengenal halusinasi S:
2023 Sensori : 1. Membina hubungan saling percaya • Pasien mengatakan yang didengarnya adalah
Halusinasi 2. Mengidentifikasi jenis halusinasi suara bisikan ”lebih baik aku mati”
Pendengaran dan 3. Mengidentifikasi isi halusinasi • Pasien juga melihat makhluk halus
penglihatan 4. Mengidentifikasi waktu halusinasi • Pasien mengatakan terjadi saat pasien
5. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi melamun sendirian, terjadi saat pasien
6. Mengidentifikasi situasi yang sedang beristirahat
menimbulkan halusinasi • Bisikan tersebut terjadi ketika pasien telah
7. Mengidentifikasi respon pasien bangun dari tidurnya waktu pagi, siang dan
terhadap halusinasi malam
8. Mengajarkan pasien menghardik • Pasien mengatakan waktunya ±1-2 menit
halusinasi • Pasien mengatakan saat terjadi halusinasi
9. Menganjurkan pasien memasukkan pasien langsung melakukan teknik cara
cara menghardik halusinasi dalam menghardik dengan menutup mata dan
jadwal kegiatan harian telinga sambil mengatakan “pergi-pergi
kamu tidak nyata“
O:
• Pasien mau menjawab dan menyebutkan
nama pada perawat
• Pasien mampu mengenal jenis, isi, waktu,
frekuensi halusinasi
• Pasien tampak memahami cara mengontrol
halusinasi
• Pasien tampak mengikuti perawat cara
menghardik halusinasi dengan menutup
telinga dan mengatakan “ “pergi-pergi
kamu tidak nyata“
20
• Memasukkan teknik cara menghardik ke
dalam jadwal harian pasien
• TTV :
TD : 107/50 mmhg
S : 37℃
N : 98 x/menit
RR : 20x/menit
SPO : 99%
A : SP 1 Teratasi dengan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
pendengaran dan penglihatan
P : Lanjutkan intervensi SP 2
Cara 6 benar minum obat
Selasa/ 11 Juli Gangguan Persepsi SP 2 : Melatih 6 benar minum obat S:
2023 Sensori : 1. Membina hubungan saling percaya : • Pasien mengatakan lupa dengan nama perawat
Halusinasi Salam terapeutik, menanyakan kepada • Pasien mengatakan saat terjadi halusinasi
Pendengaran dan pasien masih ingat tidak dengan perawat pasien langsung melakukan teknik cara
2. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian menghardik dengan menutup mata dan
penglihatan
pasien
telinga sambil mengatakan “pergi-pergi
3. Melatih pasien mengendalikan halusinasi
dengan minum obat secara teratur kamu tidak nyata“
4. (Prinsip 6 benar obat: Obat, dosis, guna, • Pasien mengatakan selalu meminum obat
frekuensi, kontinuitas, akibat jika putus yang telah diberikan oleh perawat setiap
obat) hari
5. Menganjurkan pasien memasukkan O:
latihan mengendalikan halusinasi dengan • Pasien tampak rutin minum obat setiap hari
minum obat secara teratur dalam jadwal • Pasien diberikan penyuluhan tentang obat
kegiatan harian yang diminumnya sehari-hari
• Pasien tampak aktif saat diberikan
penyuluhan obat
• Memasukkan ke dalam jadwal harian
meminum obat setiap hari
• TTV :
21
TD : 101/63 mmhg
S : 37℃
N : 96 x/menit
RR : 20x/menit
SPO : 99%
A : SP 2 Teratasi dengan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
pendengaran dan penglihatan
P : Lanjutkan SP 3 intervensi
Melatih bercakap-cakap
Rabu/12 Juli Gangguan Persepsi SP 3 : Melatih bercakap-cakap S:
2023 Sensori : • Pasien mengatakan masih ingat nama perawat
Halusinasi 1. Membina hubungan saling percaya : • Pasien mengatakan saat terjadi halusinasi
Pendengaran dan Menanyakan kembali pada pasien pasien langsung melakukan teknik cara
penglihatan apakah masih ingat nama perawat menghardik dengan menutup mata dan
2. Mengevaluasi jadwal harian pasien telinga sambil mengatakan “pergi-pergi
3. Melatih pasien mengendalikan kamu tidak nyata“
halusinasi dengan bercakap-cakap • Pasien mengatakan jika mendengar suara itu
dengan orang lain lagi maka bisa melakukan anjuran perawat
4. Menganjurkan latihan mengendalikan yaitu bercakap-cakap dengan teman sekamar
halusinasi dengan bercakap-cakap • Pasien mengatakan masih ingat dengan
dengan orang lain dalam jadwal anjuran perawat jika mendengar suara itu lagi
kegiatan harian pasien akan menutup telinga dan langsung
menghardik serta meminum obat secara
teratur
O:
• Pasien tampak minum obat secara teratur
• Pasien tampak masih ingat dengan anjuran
perawat jika mendengar suara itu lagi pasien
dengan menutup telinga dan mata, pasien
langsung melakukan teknik cara menghardik
serta meminum obat secara teratur
• Memasukkan ke dalam jadwal harian cara
22
menghardik halusinasi dan meminum obat
setiap hari
• Pasien terlihat lebih akrab dan aktif dengan
temannya yang sekamar
• TTV :
TD : 111/58 mmhg
S : 37,5℃
N : 112 x/menit
RR : 20 x/menit
SPO : 99%
A : SP 3 Teratasi dengan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
pendengaran dan penglihatan
P : Lanjutkan SP 4 intervensi
Melakukan aktivitas sehari-hari
Kamis/13 Juli Gangguan Persepsi SP 4 : Melakukan aktivitas sehari-hari S :
2023 Sensori : 1. Membina hubungan saling percaya : • Pasien mengatakan masih ingat dengan nama
Halusinasi Menanyakan kembali pada pasien perawatnya
Pendengaran dan apakah masih ingat nama perawat • Pasien mengatakan mampu melakukan
penglihatan 2. Melakukan Aktivitas Sehari-hari aktivitas kegiatannya sehari-hari seperti :
3. Mengevaluasi jadwal kegiatan sehari- mandi, makan, berpakaian, sendiri
hari pasien • Pasien mengatakan membuat aktivitasnya
4. Melatih pasien mengendalikan ke dalam jadwal harian
halusinasi dengan melakukan kegiatan O :
(kegiatan yang biasa dilakukan di • Pasien tampak terlihat mandiri
rumah) • Pasien mampu cara menghardik
5. Menganjurkan pasien memasukkan halusinasinya dengan sindiri
latihan mengendalikan halusinasi • Pasien mampu minum obat sendiri
dengan melakukan kegiatan dalam • Pasien terlihat berteman saat di ruang
jadwal kegiatan harian perawatan
• TTV :
23
TD : 110/75 mmhg
S : 37℃
N : 98 x/menit
RR : 20 x/menit
SPO : 99%
A : SP 4 Teratasi dengan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
pendengaran dan penglihatan
24