I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : T. A
TTL/Umur : 48 tahun
Informan : pasien
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanggal Pengkajian : 03 Januari 2023
No. Rekam Medik : 90879
II. ALASAN MASUK :
Pasien masuk ke klinik avicena untuk ke 7 kalinya, dibawah oleh istrinya karena sering
mengamuk
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya : berhasil kurang berhasil tidak berhasil
3.
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Meninggal Dunia
: Pasien
Jelaskan :
G1 : Ayah pasien meninggal karena usia
Ibu pasien masih hidup
G2 : Pasien merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara
Istri pasien merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara
G3 : Pasien memiliki 2 orang anak
Masalah keperawatan :
2. Konsep diri
a. Citra tubuh : pasien mengatakan menyukai seluruh tubuhnya terutama dibagian
mata
b. Identitas : pasien mengatakan ia lulusan Akademi Kepolisian
c. Peran : pasien mengatakan kurang berperan aktif dalam keluarganya
d. Ideal diri : pasien mengatakan ingin cepat pulang dan sudah bosan berada di
klinik, serta rajin meminum obatnya
e. Harga diri : pasien mengatakan ia merasa dibuang oleh keluarganya, karena
keluarganya tidak pernah menyukainya
Masalah keperawatan : Resiko Harga Diri Situasional
3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat : pasien mengatakan orang terdekatnya adalah anak dan ibu
pasien
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Pasien mengatakan sebelum masuk di klinik, dia selalu pergi melihat teman-
temannya bermain bola dilapangan
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien merasa terkucilkan dari sesama karena dia sudah beberapa kali keluar
masuk di klinik
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : pasien mengatakan ia beragama Islam dan pasien percaya
bahwa Allah SWT adalah Tuhannya
b. Kegiatan ibadah : pasien mengatakan jarang dan kadang malas untuk
melaksanakan shalat
Masalah keperawatan : Resiko Distres Spiritual
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan :
tidak rapih penggunaan pakaian tidak sesuai
cara berpakaian tidak seperti biasanya
jelaskan : penampilan pasien tampak rapi
masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
cepat keras gagap inkoheren
apatis lambat membisu
tidak mampu memulai pembicaraan
jelaskan : pasien berbicara dengan nada yang keras dan cepat, tetapi
dapat dipahami
masalah keperawatan : Gangguan komunikasi verbal
3. Aktivitas motorik
lesu tegang gelisah agitasi
tik grimasen tremor kompulsif
jelaskan : pasien nampak beraktivitas seperti biasanya dan kooperatif
masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
4. Alam perasaan
sedih ketakutan putus asa
khawatir gembira berlebihan
jelaskan : pasien mengatakan sedih dengan keadaannya dan kadang
marah jika merenungi keadaannya
masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
5. Afek
datar tumpul labil tidak sesuai
jelaskan : pasien tampak labil, mudah marah jika ditanya tentang
dirinya
masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
6. Interaksi selama wawancara
bermusuhan tidak kooperatif mudah tersinggung
kontak mata kurang defensif curiga
jelaskan : saat ditanya pasien menjawab semua pertanyaan tapi
dengan watak mudah tersinggung dan curiga
masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
7. Persepsi
Halusinasi
pendengaran penglihatan perabaan
pengecapan penciuman
jelaskan : pasien mengatakan tidak ada gangguan halusinasi
masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
8. Proses pikir
sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi
flight of ideas blocking pengulangan pembicaraan
jelaskan : pasien mampu menyelesaikan topik pembicaraan sampai
selesai
masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
9. Isi Pikir
obsesi fobia hipokondria
depersonalisasi ide yang terkait pikiran magis
waham
agama somatik kebesaran curiga
nihilistik sisip pikir siar pikir kontrol pikir
jelaskan : isi pikiran pasien baik, tidak ada obsesi dan phobia
pasien memiliki waham curiga
masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
10. Tingkat kesadaran
bingung sedasi stupor
Disorientasi
waktu tempat orang
jelaskan : tingkat kesadaran pasien baik serta pasien tidak mengalami
SP2P
SP3P
SP4P
SP5P