Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA NY.

S
DIRUANGAN KEPERAWATANJIWA WANITA
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN
PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DAN
PENGLIHATAN DIRUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM

DISUSUN OLEH :
JIHAN SALMA SEPTYA ZAKIYAH DARAJAH
20211440121043 20211440121104
MAISYARAH NOOR KHALIZAH
20211440121057 20211440121101
NORITA MAULIDAWATI
20211440121066 20211440121056
NURIL
20211440121071

SEKOLAH TIGGI ILMU KESEHATAN


MARTAPURA/BANJAR PROGRAM DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
2023/2024
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA NY.S
DIRUANGAN KEPERAWATANJIWA WANITA
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN
PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DAN
PENGLIHATAN DIRUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM

Ruangan rawat : Perawatan Wanita Tanggal dirawat : 7 Juli 2023

Tanggal pengkajian : 12 Juli 2023 No.RM 0004XXXX

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

I. IDENTITAS PASIEN

Initial : Ny.S

Umur : 50 Tahun 0 Bulan 6 Hari

Pendidikan : SD/SR

Pekerjaan : Tidak Bekerja

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Status perkawinan : Cerai mati

Informan : Pasien dan Rekam medis

Alamat : Mekar Jaya RT.001/001 Kec. Angsana, Kab. Tanah Bumbu

II. ALASAN MASUK

Pasien dibawa kerumah sakit jiwa sambang lihum diantar oleh keluarganya,pasien tampak
terawat namun terlihat menangis meringis tanpa henti seperti meringis ketakutan, mengaku
mengantuk, perlu dirayu ekstra supaya mau membuka mata karena mengaku takut dikejar oleh
orang jahat. 4 hari terakhir pasien mendadak berubah perilaku. Pasien sering berbicara sendiri
sambil menangis,komunikasi melantur. Dan 25 tahun yang lalu pasien pernah dirawat diruah
sakit anshri shaleh
Masalah Keperawaatan : Gangguan persepsi sensori halusinasi
Regimen terapi tidak efektif
Keluhan Utama
Pasien mengatakan ada melihat bayangaan hitam besar dibelakangnya dan mendengar suara
orang menangis dan bersorak-sorak, halusinasi itu munculnya tidak menentu dan munculnya
pada saat pasien menyendiri, ketika halusinasi itu muncul pasien terlihat menangis dan sedih.
Masalah keperawatan: Gangguan persepsi sensori halusinasi penglihatan dan pendengaran
III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?  Ya, Tidak

2. Pengobatan sebelumnya: Berhasil,  Kurang berhasil, Tidak berhasil

Jelaskan: Karena Pernah dirawat di rumah sakit Ansari sahleh dan putus obat selama 25 tahun
yang lalu dengan alasan pasien bosan minum obat.

3. Riwayat Trauma / kekerasan

Jenis Pelaku Usia Korban Usia saksi Usia

Aniaya Fisik Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Aniaya Seksual Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

KDRT Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Tindakan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Kriminal

Jelaskan No.1,2,3 : 1. Pasien pernah keluar masuk RSJ 25 tahun yang lalu

2. Pengobatan sebelumnya tidak ada perubahan perilaku ditandai dengan pasien


masuk kembali ke RSJ dan pasien pernaah putus obat

3. Pasien tidakpernah ada riwayat kekerasan.

Masalah keperawatan : Regimen terapi tidak efektif


4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : Ya,  Tidak

Hubungan
Gejala Riwayat pengobatan / perawatan
Keluarga

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Jelaskan : Tidak ada keluarga pasien yang mengalami gangguan jiwa hanya pasien saja
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Pasien terlilit hutang tidak bisa membayar
hutaangnya sehigga membuat dirinya merasa bersalah, pasien nampak sedih karena tidak bisa
membayar hutangnya
Masalah keperawatan : koping individu tidak efektif
IV. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda Vital : TD 134//87 mmHg, Nadi 85x/m, Suhu 36,5 ºC, RR 20 x/m

2. Ukur : TB 156 cm, BB 60 kg.

3. Keluhan fisik: Ya  Tidak


Jelaskan : Tidak ada ketika dilakukan pemeriksaan fisik
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram :

Ket:
: Laki-laki
: Perempuan
: Hubungan pernikahan
: Meninggal (Laki-laki)
: Meninggal (Perempuan)
: Pasien (perempuan)

Jelaskan : Pasien adalah anak ke dua dari dua bersaudara dan Paien sudah menikah, pasien
tinggal bersama anaknya karena suami pasien meninggal dan pasien mempunyai kakak
perempuan tetpai sudah menikah dan mempunyai rumah sendiri, kedua orang tua pasien sudah
meninggal dan kedua orang tua suaminya juga meninggal,kakek nenek pasien dan suami juga
sudah meninggal
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Konsep diri

2.1 Gambaran diri : Pasien menyukai semua anggota tubuhnya karena pasien beryukur telah
diberikan anggota tubuh yang lengkap
2.2 Identitas : Pasien mampu menyebutkan identitasnya seperti menyebutkan
namanya Ny.s, umurnya 50 tahun , dan alamatnya di mekar jaya
sebamban 2 blok E kecamatan angsana kabupaten tanah bumbu
2.3 Peran : Pasien mengatakan dirinya adalah seorang ibu dari satu orang anak
laki-laki yang berusia 23 tahun
2.4 Ideal diri : Pasien mengatakan ingin cepat pulang karena ingin cepat-cepat
bekerja untuk melunasi hutang-hutangnya
2.5 Harga diri : Pasien mengatakan dirinya banyak dosa dan merasa
dirinya banyak salah karena pasien terlilit hutang dan
pasien tidak bisa membayar hutangnya
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
3. Hubungan sosial :
3.1 Orang yang berarti : Orang yang berarti bagi pasien adalah ibunya tetapi ibunya sudah
meninggal dunia

3.2 Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Pasien antusias mengikuti kegiatan yang
dilakukan didalam kelompok seperti senam dan berdandan

3.3 Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Pasien lambat dalam berbicara dan
tidak bisa memulai pembicaraan jika tidak tanyakan oleh perawat
Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif
4. Spiritual :

4. 1 Nilai dan Keyakinan : Pasien seorang yang beragama islam

4.2 Kegiatan Ibadah : Pada saat sakit pasien tidak pernah melakukan ibadah/shalat
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan :

Tidak rapi, Cara berpakaian tidak seperti biasanya


Penggunaan pakaian tidak sesuai
Jelaskan : Pada saat pengkajian pasien tampak rapi, benar dalam penggunaan baju dan celana,
rambut pasien rapi dan bersih, kuku pasien pendek
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan :

Cepat, Keras, Gagap, Inkoheren

Apatis,  Lambat, Membisu,  Tidak mampu


memulaipembicaraan

Jelaskan : Saat pengkajian pasien terlihat lambat menjawab pertanyaan dari perawat

Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan


3. Aktivitas motorik :

 Lesu, Tegang, Gelisah, Agitasi

Tik, Grimasen, Tremor, Kompulsif

Jelaskan : Saat dikaji pasien terlihat lesu

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan


4. Alam perasaan :

 Sedih, Ketakutan, Putus asa, Khawatir,


Gembira berlebihan
Jelaskan : Pasien nampak sedih setiap bercerita tentang dirinya yang banyak dosa dan terlilit
hutangdan pasien tidak bisa membayar hutangnya.
Masalah keperawatan: Harga diri rendah
5. Afek :

Datar, Tumpul, √ Labil, Tidak sesuai,

Jelaskan : Emosi pasien kadang berubah-ubah seperti awalnya senyum tiba-tiba jadi sedih
Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif
6. Interaksi selama wawancara :

Bermusuhan, Tidak kooperatif, Mudah tersinggung


 Kontak mata kurang, Defensif, Curiga

Jelaskan : Saat di ajak berbicara pasien selalu menunduk disaat pasien bercerita pasien
juga menunduk
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
7. Persepsi :
Halusinasi
√ Pendengaran, √ Penglihatan, Perabaan,

Pengecapan, Penghidu

Jelaskan : Pasien mengatakan dirinya mendengar orang menangis dan bersorak-sorak, pasien
juga melihat bayangan besar halusinasi itu munculnya tidak menentu dan munculnya pada
saat pasien menyendiri, ketika halusinasi itu muncul pasien terlihat menangis dan sedih.
Masalah keperawatan : gangguan persepsi sensori halusinasi : Pendengaran dan penglihatan
8. Proses fikir :

Sirkumtansial, Tangensial, Kehilangan asosiasi,


Fligh of ideas √ Blocking, Pengulangan pembicaraan/persevarasi.

Jelaskan : saat berbicara pasien nampak bingung pasien mampu menjawab pertanyaan dari
perawat tetapi terkadang pasien diam tiba-tiba dan lanjut berbicara lagi meneruskan
pembicaraannya

Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif

Isi fikir :
Obsesi, Fobia, Hipokondria,
Depersonalisasi, Ide yang terkait Pikiran magis
Waham :

Agama, Somatik, Kebesaran, Curiga,


Nihilistik, Sisip pikir, Siar fikir, Kontrol fikir

Jelaskan : Pasien tidak memiliki waham, dan gangguan obsesi serta fobia.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

9. Tingkat Kesadaran :
 Bingung, Sedasi, Stupor,
Disorientasi:
Waktu,  Tempat,  Orang
Jelaskan : Pada saat pengkajiaan pasien terlihat bingung dan pasien juga tidak tau dirinya
berada dirumah sakit mana dan pasien susah mengingat seseorang
Masalah keperawatan : koping individu tidak efektif

10. Memori :

 Gg. daya ingat jangka panjang, Gg. daya ingat janggka pendek,

Gg. daya ingat saat ini, Konfabulasi

Jelaskan : Pasien mengatakan dirinya tidak ingat lagi alasan kenapa 25 tahun yang lalu
dirinya pernah masuk rumah sakit anshari shaleh dan pasien tidak ingat dengan kejadian
pasien dibawa kerumah sakit jiwa sambang lihum
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung :

Mudah beralih, Tidak mampu berkonsentrasi,

Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan : Pasien mampu berkonsentrasi dan berhitung seperti pasien mampu menjawab
pertanyaan peraawat tentang perhitungan 5+5=10 dan 12+12=24
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
12. Kemampuan penilaian :

 Gangguan ringan, Gangguan bermakna

Jelaskan : pasien mampu ngemabil keputusanjika dibantu dengan orang lain


Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
13. Daya tilik diri :

Mengingkari penyakit yang diderita,


Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : pasien tau bahwa dirinya sakit
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Kemampuan pasien memenuhi / menyediakan kebutuhan: Pasien mampu merawat diri dan
mengurus dirinya sendiri ketika di rumah dengan mandiri tanpa bantuan orang lain
2. Kehidupan sehari-hari :
Perawatan diri: Pasien mandi 2 kali sehari dan pasien sikat gigi 2 kali sehari, berpakai
dengan rapi, BAK dan BAB pada tempatnya dengan mandiri tanpa bantuan orang lain
Nutrisi: pasien makan 3 kali sehari porsi habis dan masak sendiri
Tidur: Pasien tidurnya 9 jam
3. Kemampuan pasien
Pasien dapat melakukan kegiatan apapun dirumahnya dengaan bantuan anaknya seperti
membereskan rumah dan menyiapkan segala sesuatan untuk berjualan
4. Pasien memiliki system pendukung
Suport sistem pasien ialah keluarganya

VIII. MEKANISME KOPING

1. Adaptif
o Bicara dengan orang lain: Pasien mampu berbicara dengan orang lain seperti menanyakan
nama dan tempat tinggal
o Mampu menyelesaikan masalah: Pasien tidak mampu menyelesaiakan masalahnya sendiri
o Teknik relaksasi: Pasien mampu melakukan tekhnik relaksasi yang diajarkan perawat
seperti menarik napas dan mehardik halusinasinya
o Aktifitas konstruktif
o Olah raga: Pasien mampu mengikuti olahraga seperti senam pagi
o Lainnya: Tidak ada

2. Maladaptif
Minum alkohol / Narkoba
Reaksi lambat/berlebihan
Bekerja berlebihan
Menghindar
Mencederai diri
Lainnya
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

o Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik pasien mengatakandukungannya hanyalah


keluarganya

o Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik pasien mengatakan tidak ada


berhubungan dengan ligkungannya

o Masalah dengan pendidikan, spesifik pasien mengakan dirinya hanya bersekolah sampai
tamat SD

o Masalah dengan pekerjaan, spesifik pasien mengatakan tidak adamasalah dalam


pekerjaannya

o Masalah dengan perumahan, spesifikpasien mengatakan tidak ada masalah dirumahnya

o Masalah dengan ekonomi, spesifik pasien tidak memiliki masalah ekonomi tetapi pasien
merasa banyak hutang padahal yang terlilit hutang adalah anaknya

o Masalah dengan pelayanan kesehatan, spsifik pasien sudah pernah dirawat dirumah sakit
anshari shaleh dengan gangguan jiwa

o Masalah lainnya, spesifik tidakada masalah lainnya


X. PENGETAHUAN KURANG, TENTANG

Penyakit jiwa , Faktor Presipitasi

 Koping Sistem pendukung

Penyakit fisik Obat-obatan

Lainnya

XI. ASPEK MEDIK

Diagnosis Medis : Gangguan psikotik Lir-skizofrenia akut (F23.2)

Terapi Medik :
Nama obat Dosis,rute, waktu Indikasi Kontraindikai
Clozapin 25mg 0-1/2-1/2 Indikasi utama Kontraindikasi absolut dan
clozapine adalah untuk peringatan yang perlu
penanganan gejala- diperhatikan terhadap
gejala psikotik,
penggunaan clozapine pada
agresivitas, dan gejala
positif schizophrenia. pasien yang mengalami
Clozapine juga reaksi hipersensitivitas dan
digunakan untuk riwayat agranulositosis atau
mengurangi risiko granulositopenia.Pemberian
perilaku bunuh diri pada clozapine sebaiknya tidak
schizophrenia dan dimulai dulu bila pasien
gangguan skizoafektif.
masih menggunakan zat
Dosis dititrasi naik
hingga efek terapeutik atau obat yang diketahui
tercapai. mempunyai efek ke
Clozapine juga dapat sumsum tulang dan
digunakan pada berpotensi menimbulkan
gangguan bipolar. Suatu agranulositosis. Clozapine
meta analisis juga sebaiknya tidak
menunjukkan bahwa
diberikan bersama dengan
efikasi clozapine serupa
dengan antipsikotik lain antipsikosis depot.
pada episode manik dan Antipsikotik depot bisa
lebih superior dari dipertimbangkan pada
antipsikotik lain untuk pasien schizophrenia yang
pasien dengan gangguan tidak patuh minum obat,
bipolar resisten terhadap
namun dengan pemantauan
pengobatan.
ketat efek samping.
Merlopam 2mg 0-0-1 Merlopam tablet adalah Ada beberapa
obat untuk mengatasi kontraindikasi atau kondisi
gangguan kecemasan yang sebaiknya tidak
(ansietas) dengan mengonsumsi obat ini,
memberikan efek yaitu:
menenangkan serta Glaukoma sudut sempit.
mengatasi gangguan Riwayat reaksi alergi
kesulitan tidur terhadap benzodiazepin
(insomnia). Obat ini (lorazepam, alprazolam,
termasuk dalam diazepam, Valium, Xanax,
golongan obat keras Versed, Klonopin, dan lain-
yang harus lain).
menggunakan resep Untuk memastikan obat ini
dokter. Merlopam tablet aman, beritahu dokter jika
mengandung zat aktif pernah mengalami
lorazepam. Lorazepam beberapa hal berikut:
termasuk golongan obat Asma, penyakit paru
benzodiazepin yang obstruktif kronik (PPOK),
bekerja pada otak dan sleep apnea, atau gangguan
sistem saraf pusat untuk pernapasan lainnya.
menghasilkan efek Kecanduan narkoba atau
menenangkan. Obat ini alkohol.
bekerja dengan cara Depresi, masalah suasana
meningkatkan efek hati, atau pikiran atau
bahan kimia alami perilaku untuk bunuh diri.
tertentu di dalam tubuh Penyakit ginjal atau hati.
(GABA). GABA adalah Alergi terhadap aspirin atau
bahan kimia yang pewarna makanan kuning.
disintesis dalam otak
untuk menghilangkan
kecemasan, serta
memperbaiki suasana
hati (mood).
Amlodipine 5mg 1x1 Amlodipine adalah obat Kontraindikasi amlodipine
untuk menurunkan adalah pada pasien dengan
tekanan darah pada hipersensitivitas terhadap
penderita hipertensi. obat ini. Peringatan
Obat ini juga bisa pemberian amlodipine
dimanfaatkan dalam diperlukan terkait risiko
pengobatan nyeri dada hipotensi, peningkatan
kronis (angina pektoris) angina dan infark miokard,
akibat penyakit jantung serta penggunaan pada
koroner. Amlodipine pasien dengan gangguan
dapat digunakan sebagai fungsi hepar yang berat.
obat tunggal atau Kontraindikasi amlodipine
dikombinasikan dengan adalah penggunaan pada
obat lain. pasien dengan
Amlodipine termasuk hipersensitivitas terhadap
dalam golongan obat ini. Amlodipine juga
calcium-channel sebaiknya tidak digunakan
blockers (CCBs) atau (kontraindikasi relatif) pada
antagonis kalsium. Obat pasien dengan syok
ini bekerja dengan cara kardiogenik, stenosis aorta
melemaskan otot berat, angina tidak stabil,
pembuluh darah. Dengan hipotensi berat, gagal
begitu, pembuluh darah jantung, dan gangguan
akan melebar, darah hepar.
dapat mengalir dengan
lebih lancar, dan tekanan
darah dapat menurun.
Hepa Q 1x1 Suplemen Hepa Q yang Suplemen Hepa Q ini
terbuat dari bahan alami terdiri dari kandungan
ini juga harus bahan alami seperti
dikonsumsi sesuai temulawak. Temulawak
dengan dosis yang memiliki manfaat alami
dianjurkan. Berbentuk untuk antiradang termasuk
suplemen kapsul yang untuk melindungi organ
mudah diminum, dosis hati. Karena kandungan
yang tepat untuk alami tersebut, Hepa Q
menjaga kesehatan hati tidak menimbulkan
adalah 1 kapsul untuk 3 kontraindikasi khusus pada
hingga 4 kali per hari. pasien. Namun, bila
Sedangkan untuk terapi mengalami gejala
pemeliharaan dan kasus kontraindikasi tertentu,
ringan berikan 1 kapsul segera hubungi tim medis
untuk 2 hingga 3 kali untuk mengetahui cara
sehari. mengatasi nyeri ulu hati
Berlanjut ke cara dan mendapatkan
penggunaan suplemen penanganan.
Hepa Q yang berfungsi
untuk menjaga
kesehatan hati dan
menghindarkan hati dari
sirosis hati ini. Cara
penggunaanya sangat
mudah, pasien hanya
tinggal meminum
langsung kapsul Hepa Q
ini sesuai dengan dosis
yang tertera pada
kemasan. Sebaiknya,
suplemen ini diberikan
pada pasien setelah
makan, agar penyerapan
suplemen bisa lebih
maksimal.

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. H a l u s i n a s i
2. Harga diri rendah
3. Koping idividu tidak efektif
4. Regimen terapi tidak efektif

XIII.POHON MASALAH

HALUSINASI ( Affect )

HARGA DIRI RENDAH ( Core problem )

KOPING INDIVIDUTIDAK EFEKTIF


REGIMEN TERAPI TIDAK EFEKTIF
(Cause)

Mengetahui
Pembimbing/ CI, Mahasiswa,
(Indah Purnama Yanti, S.Kep., Ns) (Septya Zakiyah Darajah)
NIP. 19851016 200803 2002 NIM : 2021144012110
XIV. ANALISIS DATA

MASALAH/ DIAGNOSIS
NO. DATA
KEPERAWATAN

1 DS:
 Pasien mengatakan dirinya
mendengar orang menangis dan
bersorak-sorak, pasien juga melihat
bayangan besar halusinasi itu
munculnya tidak menentu dan
munculnya pada saat pasien Ganggan persepsi sensori: Halusinasi
menyendiri pendengaran dan penglihatan
DO:
 ketika halusinasi itu muncul pasien
terlihat menangis dan sedih.
DS:
 Pasien Mengatakan dirinya banyak
2. dosa dan ingin betaubat
 Pasien mengatakan dirinya merasa
banyak salah karena pasien
banyakhutang dan tidakbisa
membayar hutangnya Harga diri rendah
DO:
 Pasien nampak selalu menunduk saat
berbicara
 Kontak mata pasien nampak kurang

3. DS:
- Pasien mengatakan dirinya tidak
tenang merasa sedih karena dirinya
terlalu banyak dosan dan terlilit
hutang
Koping individu tidak efektif
DO:
- Pasien nampak melamun dan banyak
bengong
- Pasien nampak tidak mampu
menatasi kesedihannya
- Emosi pasien nampak berubah-ubah
kadang tersenyum kadang sedih
4. DS:
 Pasien mengatakan dirinya bosan
minum obat Regimen terapi tidak efektif
DO:
 Pasien pernah putus obat
XV DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran dan penglihatan

21
XVI RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSIS TUJUAN KRITERIA RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN
1 Gangguan persepsiSetelah dilakukan tindakanSetelah dilakukan 1-2x interaksi selamaSP 1
sensori halusinasikeperawatan diharapkankurang lebih 20 menit, pasien mampu: 1. Bina hubungan saling percaya
pendengaran danpasien mampu mengatasi 1. Pasien mampu menjalin BHSP 2. Identifikasi identitas diri pasien
penglihatan halusinasinya. dengan baik. 3. Identifikasi jenis halusinasi pasien
2. Pasien mampu memperkenalkan 4. Identifikasi isi halusinasi pasien
dirinya dengan baik 5. Indentifikasi waktu halusinasi
3. Pasien mampu menjelaskan jenis pasien
halusinasinya. 6. Identifikasi frekuensi halusinasi
4. Pasien mampu menjelaskan isi pasien
halusinasinya. 7. Identifikasi situasi yang
5. Pasien mampu menjelaskan waktu menimbulkan halusinasi
munculnya halusinasinya. 8. Identifikasi respon pasien terhadap
6. Pasien mampu menejelaskan halusinasi
frekuensi halusinasinya. 9. Ajarkan pasien menghardik
7. Pasien mampu menjelaskan situasi halusinasi
yang menyebabkan timbulnya 10. Ajarkan pasien memasukkan cara
halusinasinya. menghardik halusinasi dalam
8. Pasien mampu menunjukkan respon jadwal kegiatan harian
terhadap halusnasinya.
9. Pasien mampu menghardik
halusinasinya.
10. Pasien mampu memasukkan cara
menghardik halusinasinya dalam
jadal kegiatan harian.

22
Diharapkan pasien mampuSetelah dilakukan 1-2x interaksi selama 15SP2
mengatasi halusinasinyamenit, pasien mampu: 1. Evaluasi jadwal kegiatan harian
dengan cara minum obat 1. Pasien mampu mengulang kembali pasien
secara teratur. tentang cara menghardik yang 2. Latih pasien mengendalikan
diajarkan saat pertemuan pertama. halusinasi dengan minum obat
2. Pasien mampu mengendalikan secara teratur (prinsip 6 benar obat:
halusinasinya dengan cara minum obat, dosis, guna, frekuensi,
obat secara teratur kontiunitas, akibat jika putus obat)
3. Pasien mampu memasukkan latihan 3. Anjurkan pasien memasukkan
mengendalikan halusinasi dengan latihan mengendalikan halusinasi
minum obat secara teratur. dengan minum oat secara teratur
dalam jadwal kegiatan harian.

Setelah dilakukan 1-2x interaksi selama 15SP3


Diharapkan pasien mampumenit, pasien mampu: 1. Evaluasi jadwal harian pasien
mengatasi halusinasinya 1. Pasien mampu mengulang kembali 2. Latih pasien mengendalikan
dengan cara bercakap-cakap. apa yang telah diajarkan pada halusinasi dengan cara bercakap-
pertemuan sebelumnya. cakapdengan orang lain
2. Pasien mampu mengendalikan 3. Anjurkan pasen memasukka
halusinasinya dengan cara bercakap- latihan mengendalikan halusinasi
cakap. dengan bercakap-cakap dengan
3. Pasien mampu memasukan latihan orang lain dalam jadwal kegiatan
mengendalikan halusinasinya dengan harian
cara bercakap-cakap dalam jadwal
kegiatan harian.

Setelah dilakukan 1-2x interaksi selamaSP4


20menit, pasien mampu: 1. Evaluasi jadwal kegiatan harian
Diharapkan pasien mampu 1. Pasien mampu mengulangi kembali pasien
mengontrol halusinasinya apa yang telah di ajarkan pada 2. Latih pasien mengendalikan
23
dengan cara melakukan pertemuan-pertemuan sebelumnya. halusinasi dengan melakukan
kegiatan yang positif. 2. Pasien mampu mengendalikan kegiatan (kegiatan yang bisa
halusiansinya dengan melakukan dilakukan d ruangan)
kegiatan yang positif. 3. Ajarkan pasien memasukkan
3. Pasien mampu memasukkan latihan latihan mengendalukan halusinasi
mengendalikan halusinasinya dengan dengan melakukan kegiatan dalam
cara melakukankegiatan positif dalam jadwal kegiatan harian
jadwal kegiatan harian.

24
XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
HARI, NO. DIAGNOSIS IMPLEMENTASI EVALUASI NAMA
TGL/ KEPERAWATAN JELAS
JAM TTD
Rabu, 12 juli Gangguan persepsi 1. Membina hubungan saling percaya Jam:11.30
2023 sensori halusinasi 2. Mengidentifikasi identitas diriS:
Jam 11.30 pendengaran dan pasien - Pasien menyebutkan namanya Ny.s umur
penglihatan 3. Mengidentifikasi jenis halusinasi 50 tahun alamat mekar jaya Rt.001/001
pasien kecamatan angsana kabupaten tanah
4. Mengidentifikasi isi halusinasi bumbu
pasien - Pasien mengatakan melihat bayangan
5. Mengindentifikasi waktu halusinasi hitam dibelakangnya dan mendengar
pasien orang menangis
6. Mengidentifikasi frekuensi - Pasien mengatakan mleihat bayangan dan Septya zakiyah
halusinasi pasien mendengar orang menangis timbulnya darajah
7. Mengidentifikasi situasi yang tidak menentu
menimbulkan halusinasi - Pasien mengatakaan dirinya merasa sedih
8. Mengidentifikasi respon pasien saat mendengar suara orang menangis dan
terhadap halusinasi menangis ketakutan saat melihat
9. Mengajarkan pasien menghardik bayangan hitam besar tersebut
halusinasi - Pasien mengatakan melihat dengan
10. Mengajarkan pasien memasukkan mendengar hal tersebut diwaktu dirinya
cara menghardik halusinasi dalam menyendiri dan melamun
jadwal kegiatan harian - Pasien mengatakan cara menghardik
menglihat bayangan dan bisikan yang
diajarkan oleh perawat sepert”pergi-pergi
kamu palsu,aku tidak mau lihat/dengar”
- Pasien mau memasukkan kegiatan
25
menghardik dalam jadwal kegiatan harian
pasien.
O:
- Pasien mampu memperkenalkan
identitsnya
- Pasien mampu menyebutkan nama, umur
dan alamatnya
- Pasien mampu menjawab semua
pertanyaan dari perawat
- Pasien mampu mengulangi cara
menghardik halusinasi yang sudah
diajarkan oleh perawat
TTV:
TD: 134/87
N : 85
RR: 20
SPO2: 98
T : 36,5
A:Gangguan persepsi sensori halusinasi
penglihtan dan pendengaran
P: Lanjutkan SP2
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi
dengan minum obat secara teratur (prinsip 6 Septya zakiyah
benar obat: obat, dosis, guna, frekuensi, darajah
kontiunitas, akibat jika putus obat)
3. Menganjurkan pasien memasukkan latihan
mengendalikan halusinasi dengan minum

26
obat secara teratur dalam jadwal kegiatan
harian.
Kamis,13 juliGangguan persepsi 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan Jam: 12.00
2023 sensori halusinasi harian pasien S:
Jam: 12.00 pendengaran dan 2. Melatih pasien mengendalikan  Pasien mengatakan masih ingat cara
penglihatan halusinasi dengan minum obat mengontrol halusinasi yang sudah
secara teratur (prinsip 6 benar obat: diajarkan yaitu menghardik dengan
obat, dosis, guna, frekuensi, menutup telinga dan mengatakan “ pergi
kontiunitas, akibat jika putus obat) saya tidak mau dengar, saya tidak mau
3. Menganjurkan pasien memasukkan lihat, kamu itu palsu aku tidak ingin
latihan mengendalikan halusinasi melihatnya,pergi sana”
dengan minum oat secara teratur  Pasien mengatakan bayangan dan suara
dalam jadwal kegiatan harian. bisikan muncul berkurang
 Pasien mengatakan mampu memahami
prinsip 6 benar obat yaitu benar
pasien,benar obat,benar dosis, benar
waktu, benar rute, benar dokumentasi
 Pasien mengatakan masih ada mendengar
orang menangis dan bersorak-sorak Septya Zakiyah
 Pasien mengatakan masih ada Darajah
melihatbayangan besar didepannya.
 Pasien mengatakan sudah lebih tenang
O:
 Pasien nampak sering tidur
 Pasien nampak kooperatif
 Halusinassi pasien masih ada
 Pasien nampak minum obat dengan benar
TTV:
TD: 117/81
27
N : 96
RR: 20
SPO2: 99
T : 36,7
A: Gangguan persepsi sensori halusinasi
penglihatan dan pendengar
P: Lanjutkan SP3
1. Mengevaluasi jadwal harian pasien
2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi
dengan cara bercakap-cakapdengan orang
lain
3. Menganjurkan pasen memasukka latihan
mengendalikan halusinasi dengan
bercakap-cakap dengan orang lain dalam
jadwal kegiatan harian
Jum’at 14 juliGangguan persepsi 1. Mengevaluasi jadwal harian pasien Jam: 10.45
2023 sensori halusinasi 2. Melatih pasien mengendalikanS:
Jam: 10.45 pendengaran dan halusinasi dengan cara bercakap-  Pasien mengatakan sudah mampu
penglihatan cakapdengan orang lain mengatasi halusinasinya dengan cara
3. Menganjurkan pasen memasukka bercakap-cakap dengan teman satu
latihan mengendalikan halusinasi ruangan keetika halusinasinya muncul
dengan bercakap-cakap dengan  Pasien mengatakan masih mendengar
orang lain dalam jadwal kegiatan suara orang menangis tetapi tidak sering
harian dan jarang munculnya
O:
 Pasien nampak membaik Septya Zakiyah
 Pasien nampak mampu mengatasi Darajah
halusinasinya dengan cara bercakap-cakap
dengan teman satu ruanagan

28
TTV:
TD: 131/92
N :95
RR: 20
SPO2: 98
T : 36,7
A:Gangguan persepsi sensori halusinasi
penglihatan dan pendengaran
P: Lanjutkan SP4

1. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien


2. Latih pasien mengendalikan halusinasi
dengan melakukan kegiatan (kegiatan
yang bisa dilakukan d ruangan)
3. Ajarkan pasien memasukkan latihan
mengendalukan halusinasi dengan
melakukan kegiatan dalam jadwal
kegiatan harian
Sabtu 15 juliGangguan persepsi 1. Evaluasi jadwal kegiatan harian Jam : 11.00
2023 sensori halusinasi pasien S:
Jam:11.00 pendengaran dan 2. Latih pasien mengendalikan - Pasien mengatakan semenjak diajarkan
penglihatan halusinasi dengan melakukan cara menghardik dirinya sedikit lebih
kegiatan (kegiatan yang bisa tenang
dilakukan d ruangan) - Pasien mengatakan senang telah diberikan
3. Ajarkan pasien memasukkan tanyak jawab kepada dirinya karna dirinya
latihan mengendalukan halusinasi jadi bisa bercerita tentang dirinya
dengan melakukan kegiatan dalam - Pasien mengatakan ingin melakukan hal Septya Zakiyah
jadwal kegiatan harian positif supaya mengurangi rasa melihat Darajah
bayangan dan mendengar suara orang
menangis
29
- Pasien mengatakan jika nanti sudah
pukang pasien ingin melakukan kegiatan
seoerti berjualan dan melakukan kegiatan
positif d rumah sakit
O:
- Pasien nampak tenang dan kdang
tersenyum
- Pasien nampak mengikuti kegiatan positif
seperti senam merapikan barang yang
berantakan didalam ruangan
TTV:
TD: 129/92
N : 93
RR: 20
SPO2: 97
T : 36,7
A: Gangguan persepsi sensori halusinasi
penglihatan dan pendengaran
P: Semua berhasil,intervensi dihentikan

30
31

Anda mungkin juga menyukai