DISUSUN OLEH:
NAMA : ..............................................
NIM : ..............................................
KELAS : ..............................................
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS PASIEN
Initial : Ny.A
Umur : 36 tahun
Pendidikan : SMP
Suku/bangsa : Banjar
Pada tanggal 21 juli 2016 pasien diantar oleh keluarga dan Dinas Sosial ke RSJ Sambang
Lihum dengan alasan sejak kurang lebih 2 bulan terakhir pasien sering keluyuran di jalan
dan sering mengamuk. Pasien pernah berkelahi dengan orang dan pasien bicara ngawur
saat ditanya Dinas Sosial.
Keluhan Utama
Pasien mengatakan saat ini mudah tersinggung dengan perkataaan orang lain, cepat emosi
dan sering marah-marah, selalu kesal dengan perawat dan pasien lain. Pasien juga sering
mengatakan muyak , emosi pasien labil, intonasi saat bicara keras, raut wajah tampak
tegang. Pasien terlihat berkelahi dan memukul teman diruangan nya dengan alasan pasien
lain merasa kesal karena pasien sering ngomel-ngomel terus sehingga membuat pasien lain
marah. Pasien juga terlihat sering mencubit temannya, karena merasa kesal, dan hendak
menampar perawat ketika disuruh senam.
MK:Perilaku Kekerasan
Masalah keperawatan : Regimen terapi tidak efektif, koping individu tidak efektif, resiko
perilaku kekerasan.
Pasien mengatakan sering dimarahi dan dipukuli suaminya dan kedua anak pasien telah
dibawa pergi oleh suaminya.
1. Tanda Vital :
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,5ºC
RR : 22x/menit
3. Keluhan fisik
Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan tidak ada keluhan fisik dan mengatakan
dirinya baik-baik saja
1. Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien Ny. A
Jelaskan :
Pasien mengatakan dia merupakan anak kelima dari 5 bersaudara, dahulu pasien serumah
dengan mertua, suami, dan kedua anaknya. Tapi sekarang pasien berpisah dari anaknya
karena dibawa pergi oleh suaminya.Tipe keluarga extended family, komunikasi dalam
keluarga baik,pengambil keputusan dirumah adalah mertua laki-laki dan suami.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatakan bahwa dirinya merasa kurang cantik dan pasien mengatakan ingin
membeli baju dan emas agar terlihat lebih cantik dan agar suami terpesona lagi.
b. Identitas
Pasien mengetahui bahwa namanya Ny. A alamatnya di Tanah Laut dan pasien
mengetahui dan menyukai bahwa pasien berjenis kelamin perempuan.
c. Peran
Pasien mengatakan perannya dirumah sebagai istri dan ibu dengan 2 anak.
d.Ideal diri
Pasien mengatakan sangat berharap sembuh dan merasa sangat ingin cepat pulang
untuk menemui suami dan kedua anaknya.
e. Harga diri
Pasien merasa tidak percaya diri saat bertemu dengan orang lain karena merasa dirinya
tidak cantik.
3. Hubungan sosial :
Pasien mengatakan orang yang berarti adalah suami dan kedua anaknya,
Pasien mengatakan semenjak di Sambang Lihum pasien setiap pagi hari melaksanakan
senam pagi dan pada hari selasa dan jumat pasien mengikuti kegiatan pengajian di
ruang rehabilitasi. Namun pasien paling lama mengikuti kegiatan hanya 10 menit saja.
Pasien terkadang labil, mood sering berubah-ubah, dan saat berbicara dengan orang
lain tidak bisa dengan durasi yang lama hanya bisa sekitar 10-15 menit dengan mata
melotot. Pasien juga tidak bisa memulai pembicaraan.
Pasien mengatakan beragama islam dan meyakini bahwa penyakit yang dideritanya
adalah takdir dari Allah SWT.
b. Kegiatan Ibadah
1. Penampilan :
Penampilan pasien setiap hari selalu rapi dan sesuai saat menggunakan pakaian, rambut
pasien tertata rapi dan bagian wajah serta kuku pasien juga terlihat bersih, setiap pagi
pasien selalu berdandan.Pasien melakukan aktifitasnya secara mandiri.
2. Pembicaraan :
Saat pembicaraan berlangsung intonasi bicara keras, sering mengatakan muyak dan saat
disuruh raut muka tampak marah dan tegang. Pasien juga tidak bisa memulai
pembicaraan.
3. Aktivitas motorik :
Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan dirinya kesal dan tampak terlihat
mood nya sering berubah- ubah lebih banyak terlihat tampak kesal.
5. Afek :
Pasien tampak labil, mood pasien sering berubah-ubah, muka pasien sering tampak
tegang dan bermusuhan.
Ketika berbicara pasien sering meninggalkan perawat, kontak mata terkadang melotot
terkadang menunduk, pasien kurang kooperatif.
7. Persepsi :
8. Proses fikir
Proses fikir pasien adalah tangensial. Saat ditanya menjawabnya berputar-putar namun
sampai ketujuan pembicaraan.
9. Isi fikir :
Saat dilakukan pengkajian pasien tidak ada obsesi, fobia, hipokondria, depersonalisasi,
ide yang terkait, pikiran magis dan waham.
Pasien mengenal waktu pagi,siang, malam, pasien tahu bahwa dia sedang berada di RSJ
sambang lihum dan mengenal perawat mau pun temannya.
11. Memori
- Jangka panjang
Pasien mampu mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu yaitu kejadian saat pasien
dibawa ke Sambang Lihum.
- Jangka pendek
Pasien mampu mengingat kejadian satu bulan yang lalu yaitu pada satu bulan yang lalu
mulai ada mahasiswa yang datang praktek keruangan.
- Saat ini
Pasien mengingat telah makan buah dan minum susu tadi pagi.
Tingkat konsentrasi dan berhitung bagus, dibuktikan pada saat disuruh berhitung dari 1-
20 pasien mampu melakukan dengan baik dan benar. Pasien juga mampu menghitung
bilangan sederhana seperti 5+10=15, 10-5=5, dan 5x5=25.
Pasien mampu mengambil keputusan sederhana, misalnya mandi dulu baru berdandan,
cuci tangan dulu sebelum makan.
Pasien menyadari sedang berada di RSJ Sambang Lihum bahwa dirinya mengalami
gangguan jiwa dan perlu pengobatan.
1. Adaptif
o Bicara dengan orang lain
Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain.
o Mampu menyelesaikan masalah
Pasien tidak dapat menyelesaikan masalah.
o Teknik relaksasi
Pasien mampu melakukan teknik relaksasi dengan cara tarik nafas dalam.
o Aktifitas konstruktif
Pasien mengikuti senam setiap pagi dan mengikuti pengajian di ruang rehabilitasi
pada hari selasa dan jumat setelah senam.
o Olah raga
Pasien melakukan senam pagi setiap hari.
2. Maladaptif
Minum alkohol / Narkoba
Pasien mengatakan tidak pernah minum alkohol /narkoba.
Reaksi lambat/berlebihan
Pasien lambat menjawab saat ditanya.
Bekerja berlebihan
Pasien tidak bekerja berlebihan.
Menghindar
Pasien menghindar ketika ditanya saat mood nya buruk.
Mencederai diri
Pasien tidak pernah mencederai dirinya
Diagnosis Medis : F.20.3 (Skizofrenia tak terinci), merupakan sejenis skizofrenia dimana
gejala-gejala yang muncul sulit untuk digolongkaan pada tipe
skizofrenia tertentu. Pasien dengan skizofrenia tak terinci merupakan
gangguan jiwa yang memenuhi kriteria skizofrenia tetapi tidak
memenuhi kriteria untuk memenuhi kriteria residual atau depresi pasca
skizofrenia.
Terapi Medik :
1. Perilaku kekerasan
2. Harga diri rendah
3. Regimen terapi tidak efektif
4. Koping Individu tidak efektif
Perilaku kekerasan
Mengetahui
Pembimbing/ CI, Mahasiswa,
(……………………………) (……………………………)
NIP. NIP.
Data Objektif
- Pasien sering terdengar mengucapkan
kata muyak
- Emosi pasien tampak labil
- Raut wajah tampak tegang
- Terlihat hendak menampar perawat
- Terlihat memukul dan mencubit
temannya.
Data Objektif
- Saat diajak berbicara sering
menunduk
- Pasien tidak bisa memulai
pembicaraan.
Data Objektif
- Pasien tampak trauma dan sering
melakukan perilaku kekerasan seperti
suaminya.
XV DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Perilaku Kekerasan
XVI RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN EVALUASI RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN TUM TUK KRITERIA STANDAR
1’ Perilaku Kekerasan Pasien TUK 1 a. Pasien mau a. Beri salam dan panggil nama
tidak Pasien dapat membalas salam pasien
melakukan membina b. Pasien mau b. Sebutkan nama perawat sambil
tindakan hubungan berjabat tangan berjabat tangan
kekerasan saling percaya c. Pasien mau c. Jelaskan maksud hubungan
baik menyebut nama interaksi
kepada diri d. Pasien mau d. Jelaskan kontrak yang akan
sendiri, tersenyum dibuat
oramg lain e. Pasien ada e. Beri rasa aman dan tunjukkan
maupun kontak mata sikap empati
lingkungan f. Pasien mau f. Lakukan kontak singkat tetapi
mengetahui sering
nama perawat g. Penuhi kebutuhan dasar pasien.
g. Pasien mau
menyediakan
waktu untuk
perawat
TUK 2 a. Pasien SP I
Pasien mampu mengungkapkan 1. Mengidentifikasi penyebab R
menyebutkan perasaannya PK
penyebab, b. Pasien dapat 2. Mengidentifikasi tanda dan
tanda mengungkapkan gejala PK
gejala,jenis, penyebab 3. Mengidentifikasi R PK yang
akibat, dan perasaan marah, dilakukan
bagai mana jengkel/ kesal ( 4. Mengidentifikasi akibat
cara diri sendiri, RPK
mengontrol orang lain dan 5. Menyebutkan cara
(tarik napas lingkungan) mengontrol RPK
dalam, c. Pasien dapat 6. Membantu pasien
memukul mengungkapkan mempraktikkan latihan cara
bantal, tanda-tanda mengontrol marah dengan
meminum marah, jengkel/ tarik nafas dalam dan pukul
obat, meminta kesal bantal/kasur
dan menolak d. Pasien dapat 7. Menganjurkan pasien
dengan baik, mengungkapkan memasukkan dalam kegiatan
dengan cara perilaku harian
spiritual) kekerasan yang
biasa dilakukan
pasien
e. Pasien dapat
mendemonstrasi
kan cara
mengontrol
perilaku
kekerasan
SP II
1. Mengevaluasi
jadwalkegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol
RPK dengan cara minum
obat secara teratur (prinsip6
benar obat : obat, dosis,
guna, frekuensi, kontinuitas,
akibat jika putus obat)
3. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam kegiatan
harian
SP III
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol
RPK dengan cara verbal
(mengungkapkan, meminta
dan menolak dengan baik)
3. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam kegiatan
harian
SP IV
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol R
PK dengan cara spiritual
3. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam kegiatan
harian
XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Risperidon 3x1
Haloperidol 3x1
Trihexypheniclyl 3x1
Amitriptyline 3x1
Jum’at, 24 SP III S:
Agustus d. Mengevaluasi jadwal kegiatan
2019 harian pasien
e. Melatih pasien mengontrol RPK
dengan cara verbal
(mengungkapkan, meminta dan
menolak dengan baik)
f. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam kegiatan harian
Sabtu, 25 SP IV
Agustus a. Mengevaluasi jadwal kegiatan
2019 harian pasien
b. Melatih pasien mengontrol R PK
dengan cara spiritual
c. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam kegiatan harian