R DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN HALUSINASI PENDENGARAN
Diajukan untuk memenuhi tugas Stase Keperawatan Jiwa Program Profesi Ners
Dosen pembimbing :
Daniel Akbar Wibowo, S.Kep., Ners., M.Kep
oleh :
DENDEN SUBHAN NASIR
1490122050
GENOGRAM
Keterangan : = laki-laki
= perempuan
= pasien
Adaptif Maladaptif
ya Bicara dengan orang lain tdk Minum alkohol
ya Mampu menyelesaikan masalah tdk Reaksi lambat/ berlebih
ya Teknik relokasi tdk Bekerja berlebihan
ya Aktivitas konstruktif tdk Menghindar
ya Olahraga tdk Menciderai diri
............................., ..................................
....
Mahasiswa,
ANALISA DATA
Data Masalah
Data subjektif : Gangguan Persepsi Sensori :
Pasien mengatakan sering mendengar Halusinasi Pendengaran
suara-suara yang tidak nyata. Suara
bisikan tersebut datang saat pasien
sedang sendiri pada saat setelah
magrib dan malam hari frekuensinya
sering, lamanya kurang lebih 2 menit,
jika suara itu muncul pasien
menanggapinya dengan istigfar
kadang ngambek dan membanting
baranng yang ada disekitar, dan
tanpa melakukan sesuatu suara itu
biasanya hilang sendiri.
Data objektif :
Interaksi selama wawancara pasien
kooperatif dan suka pengen pulang.
I. DAFTAR MASALAH
Nama : TN.R
Alamat :
TANGGAL PARAF
NO WAKTU KEGIATAN
6 7 8 9 10 11
1. 06.00 Mandi
2. 06.30 Menyapu dan mengepel
3. 07.00 Membantu memasak
4. 08.00 Makan pagi
5. 09.30 Menyanyi
6. 10.00 Bercakap cakap
7. 11.00 Tidur siang
8. 12. 00 Bercakap cakap
bernanyi merokok
9. 16.00 Makan sore
10 19.00 Bercakap-cakap
11 20.00 Nonton tv
12 21.00 Menghardik halusinasi
13 22.00 Tidur malam
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
DIAGNOSA
HARI/TANGGAL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Gangguan sensori Kamis 2 Maret 2023 SP1 S Pasien: Pasien mengatakan sudah mampu
persepsi: 09.00 WIB Membantu pasien mengenal menghardik dengan cara beristigfar dan menutup
Halusinasi halusinasi : telinga sambil mengatakan “pergi pergi jangan
Pendengaran - isi, frekuensi, waktu terjadi, ganggu saya, saya tidak mau dengar kamu lagi
situasi pencetus, perasaan saat kamu suara palsu”
terjadi halusinasi. O Pasien: Pasien cooperative, Pasien tampak mudah
Melatih mengontrol halusinasi dengan beralih.
cara menghardik : A : Halusinasi Pendengaran (+)
- Menjelaskan cara menghardik P : Evaluasi Sp1 cara menghardik
halusinasi Sp2 Pasien : Ajarkan pasien cara mengontrol
- Memperagakan cara menghardik. halusinasi
- Meminta pasien memperagakan
ulang
- Memantau penerapan cara ini, beri
penguatan perilaku pasien
- Memasukan dalam jadwal kegiatan
pasien
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
DO : Klien tampak menyendiri.
DS : Klien mengatakan suka ada yang membisik kepadanya munyuruh
diam .
2. Diagnosa keperawatan:
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran
3. Tujuan :
- Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya
- Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik
4. Tindakan keperawatan:
- Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi
pencetus, perasaan, respon.
- Jelaskan cara mengontrol halusinasi: menghardik, obat,
bercakap- cakap, melakukan kegiatan.
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
- Masukkan dalam jadwal kegiatan klien untuk latihan menghardik.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
- Mengucapkan salam kepada klien.
- Memperkenalkan nama dan nama panggilan.
- Menanyakan nama dan nama panggilan klien.
“Selamat pagi, pak! Perkenalkan nama saya Denden Subhan Nasir
biasa dipanggil Denden, saya mahasiswa dari Universitas Galuh
Ciamis yang akan merawat bapa hari ini. Oh iya, nama bapa siapa?
Biasanya di panggil apa?”
2. Evaluasi/ Validasi:
- Menanyakan perasaan klien saat ini.
“Bagaimana perasaan bapak hari ini?Apa yang dirasakan Ibu saat
ini?”
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
- Menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
mengenal halusinasi yang dialami dan cara mengontrol halusinasi,
serta melakukan kontrak waktu dan tempat.
“Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang
selama ini Ibu dengar?Dimana kita mau duduk?Ya baiklah,kita
disini saja.Mau berapa lama kita ngobrolnya?Bagaimana kalau 15
menit?”
KERJA:
Langkah-Langkah Tindakan keperawatan.
1. Perawat meminta klien untuk menceritakan isi halusinasi,
kapan terjadinya, situasi yang membuat terjadi, perasaan klien
saat terjadi halusinasi.
2. Perawat menjelaskan cara-cara mengatasi halusinasi:
menghardik, obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan..
3. Perawat menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik saat halusinasi muncul.
4. Perawat memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu:
“Pergi jangan ganggu saya”.
5. Perawat meminta klien untuk memperagakan cara
menghardik halusinasi.
6. Perawat memberikan pujian setelah klien memperagakan
cara menghardik halusinasi.
“Apakah bapa mendengar suara tanpa ada wujudnya?Apa yang
dikatakan suara itu?”
“Apakah bapa terus mendengar suara itu atau sewaktu-waktu? Kapan
bapa terakhir kali mendengar suara itu? Berapa kali sehari? Pada
waktu bapa sedang apa ketika suara itu muncul? Apakah ketika bapa
sendirian?”
“Apa yang bapa rasakan pada saat mendengar suara itu?Apa yang
bapa lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu
suaranya bisa hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk
mencegah suara itu muncul?
“Ada beberapa cara untuk mencegah suara-suara itu muncul yaitu
dengan menghardik, obat, bercakap-cakap, dan melakukan kegiatan.
Tapi hari ini kita belajar 1 cara dulu, yaitu dengan cara menghardik.
Caranya adalah saat suara-suara itu muncul bapa langsung menutup
telinga dan bilang didalam hati “Pergi,pergi…Saya tidak mau dengar.
Jangan ganggu saya!!” Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak
terdengar lagi.” “Coba sekarang Ibu lakukan!”
“Nah, begitu...bagus! coba lagi!” “Nah bagus, bapa sudah bisa!”
TERMINASI:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan
keperawatan:
Subyektif: Perawat menanyakan bagaimana perasaanklien setelah
mengikuti kegiatan.
“Bagaimana perasaan bapa setelah latihan mengusir suara-suara
gaib yang bapa dengar dengan cara menghardik tadi?”
Obyektif: Perawat meminta klien untuk mengulangi cara
mengontrol halusinasi (menghardik).
“Coba bapa ulangi lagi apa yang sudah kita pelajari hari ini?” “Iya
bagus, pak
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan
hasil tindakan yang telah dilakukan) :
- Perawat menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang
telah dipelajari jika halusinasi muncul.
- Perawat memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal
kegiatan harian klien.
“Kalau suara-suara itu muncul lagi, silahkan Ibu coba
cara tersebut. Terus berlatih ya, pak”
”Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam
berapa saja latihannya?”
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):
- Menyepakati kegiatan yang akan datang, yaitu cara
mengontrol halusinasi dengan obat.
- Menyepakati waktu dan tempat.
“Baiklah pak, besok kita akan bertemu untuk belajar dan
melatih cara kedua mengontrol halusinasi yaitu dengan
becakap-cakap dengan orang lain.”
“bapak mau dimana tempatnya?Oh, bapak ingin tetap di sini
saja ya?”
“Jam berapa Ibu bisa? Bagaimana kalau jam 10 saja?
Waktunya kurang lebih 15 menit saja.”
“Baiklah, sampai jumpa.
I. PROSES KEPERAWATAN
A. Kondisi Klien
DO: pasien tampak gembira
DS : pasien mengatakan sering mengobrol bersama teman teman
B. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran
C. Tujuan Keperawatan
pasien dapat mengontrol halusinasi dengan cara kedua:
bercakap-cakap dengan orang lain
D. Tindakan Keperawatan
bercakap-cakap dengan orang lain untuk mengontrol
halusinasi
II. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEURIK
SP 2 Pasien : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan
cara kedua: bercakap-cakap dengan orang lain
Orientasi:
“ Assalammu’alaikum R. Bagaimana perasaan R hari ini? Apakah
suara-suaranya masih muncul ? Apakah sudah dipakai cara yang
telah kita latih?Berkurangkan suara-suaranya Bagus! Sesuai janji
kita tadi saya akan latih cara kedua untuk mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Kita akan latihan
selama 20 menit. Mau di mana? Di sini saja?
Kerja:
“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah
dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau R mulai
mendengar suara-suara, langsung saja cari teman untuk diajak
mengobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan R Contohnya begini;
… tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya!
Atau kalau ada orang dirumah misalnya Kakak R katakan: Kak, ayo
ngobrol dengan R. R sedang dengar suara-suara. Begitu R. Coba R
lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus! Coba sekali
lagi! Bagus! Nah, latih terus Ya R!”
Terminasi:
“ Bagaimana perasaan R setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapa
cara yang R pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus,
cobalah kedua cara ini kalau R mengalami halusinasi lagi.
Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian R. Mau
jam berapa latihan bercakap-cakap? Nah nanti lakukan secara teratur
serta sewaktu-waktu suara itu muncul! Besok
pagi saya akan ke mari lagi. Bagaimana kalau kita latih cara yang
ketiga yaitu melakukan aktivitas terjadwal? Mau jam berapa?
Bagaimana kalau jam 10.00? Mau di mana/ Di sini lagi? Sampai besok
ya. Assalamualaikum”
I. PROSES KEPERAWATAN
A. Kondisi Klien
DO : Pasien tampak gembira
DS : -pasien mengatakan sudah bisa menghardik bisikan bisikan gaib
-pasien mengatakan pengen pulang. Dan bertemu bersama
keluarga
B. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran
C. Tujuan Keperawatan
Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan cara ketiga:
melaksanakan aktivitas terjadwal
D. Tindakan Keperawatan
- Menyusun jadwal kegiatan harian pasien
STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEURIK
SP 3 Pasien : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara
ketiga: melaksanakan aktivitas terjadwal
Orientasi: “Assalamu’alaikum R. Bagaimana perasaan R hari ini?
Apakah suara-suaranya
masih muncul ? Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita latih ?
Bagaimana hasilnya ?
Bagus ! Sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar cara yang ketiga untuk
mencegah halusinasi
yaitu melakukan kegiatan terjadwal. Mau di mana kita bicara? Baik kita
duduk di ruang tamu.
Berapa lama kita bicara? Bagaimana kalau 30 menit? Baiklah.”