DISUSUN OLEH :
KARTIWI
1490122064
A. Pengertian
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat
makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energy dan
digunakan dalam aktivitas tubuh (Hidayat, A.Aziz Alimul,
2015). Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan
dengan kessehatandan penyakit, termasuk keseluruhan proses
dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-
bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-
bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta
mengeluarkan sisanya (Tarwotodan Wartonah,2010). Nutrisi
juga berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk
keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan penting dari lingkungan hidupnya
dan menggunakan bahan-bahan tersebutuntuk aktivitas penting
dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi yangtidak
seimbang dalam tubuh ada yang diakibatkan karena kekurangan
nutrisi dankelebihannutrisi.
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses
dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan
yang tetap dalam berespons terhadapstresor fisiologis dan
lingkungan. Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam
rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan
dan elektrolit didalam tubuh merupakan salah satu bagian dari
fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit
melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh
(Aziz Alimul,2015).
1. Defisit nutrisi merupakan asupan nutrisi tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme (SDKI:Edisi1).
B. Penyebab
1. Stroke
2. Parkinson
3. Mobiussyndrome
4. Cerebralpalsy
5. Cleftlip
6. Cleftpalate
7. Amyotropiclateral
8. Kerusakanneuromuskular
9. Lukabakar
10. Kanker
11. Infeksi
12. AIDS
13. PenyakitCrohn’s
14. Enterokolitis
15. Fibrosiskistis
C. Patofisiologi
Penyakit saluran cerna Status kesehatan Gaya hidup dan Kebutuhan metabolisme
menurun kebiasaan untuk pertumbuhan
Kebiasaan mengkonsumsi
Erosi mukosa Kelemahan otot Peningkaatan intake
makanan yang tidak sehat
lambung menelann nutrisi
Menurunnya tonus &perstaltic Gangguan menelan Kelebihan zat didalam Kebutuhan energy meningkat
usus makanan tubuh tidak
dibutuhkan
Sering makan
muntah
Disfungsi motilitas
gastrointestinal
Peningkatan BB
Kategori IMT
a. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang
dalamkeadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat
badan akibatketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan
metabolisme.
Tanda klinis :
Kemungkinan penyebab:
Kemungkinan penyebab :
H. Penatalaksaan
I. PengkajianKeperawatan
Konsep asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan kebutuhan
nutrisi meliputi pengkajian fokus, diagnosa keperawatan, dan perencanaan
keperawatan. Pengkajian Fokus :
a. Riwayat keperawatan dan diet.
1) Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu makan.
2) Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus.
3) Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama
periode waktunya?
4) Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti luka
bakar dan demam?
5) Adakah toleransi makanan atau minumam tertentu?
b. Faktor yang memengaruhi diet
1) Status kesehatan
2) Kultur dan kepercayaan
3) Status sosial ekonomi.
4) Faktor psikologis
5) Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet.
c. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan fisik: apatis, lesu
2) Berat badan: obesitas, kurus (underweight).
3) Otot: flaksia / lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu bekerja.
4) Sistem saraf: bigung, rasa terbakar, parestbesia, reflek menurun.
5) Fungsi gastrointestinal: anoreksia, konstipasi, diare, pembesaran liver.
6) Kardiovaskuler: denyut nadi lebih dari 100 x/menit, irama abnormal,
tekanan darah rendah/tinggi.
7) Rambut: kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-patah.
8) Kulit: kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak di subkutan tidak ada.
9) Bibir: kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran mukosa
pucat.
10) Gusi: perdarahan, peradangan.
11) Lidah: edema, hiperemasis.
12) Gigi: karies, nyeri, kotor.
13) Mata: konjungtiva pucat,kering,exotalmus,tanda-tanda infeksi.
14) Kuku: mudah patah.
15) Pengukuran antopometri:
Berat badan ideal: (TB ̶ 100) ± 10%
BB (kg)
BMI (Body Mass Index):
TB × TB (m)
Lingkar pergelangan tangan
Lingkar lengan atas (MAC):
Nilai normal Wanita : 28,5 cm
Pria : 28,3 cm
Lipatan kulit pada otot trisep (TSF)
Nilai normal Wanita : 16,5 ─ 18 cm
Pria : 12,5 ─ 16,5 cm
d. Laboratorium
1) Albumin (N: 4─ 5,5 mg/100ml)
2) Transferin (N:170 ─ 25 mg/100 ml)
3) Hb (N: 12 mg %)
4) BUN (N:10 ─ 20 mg/100ml)
5) Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-lak: 0,6 ─ 1,3 mg/100 ml, wanita:
0,5 ─ 1,0 mg/100 ml) (Tarwoto & Wartonah, 2006)
e. Diagnosa keperawatan
no Diagnosa keperawatan SLKI SIKI
1 Kesiapan peningkatan nutrisi (D.0026) Setelah dilakukan intervensi - Edukasi nutrisi
Gejala dan tanda mayor : keperawatan selama … maka Intervensi pendukung
Subjektif peningkatan nutrisi membaik - Edukasi BB efektif
- Mengekspresikan keinginan dengan kriteria hasil : - Edukasi diet
untuk meningkatkan nutrisi - Status nutrisi - Edukasi kesehatan
Objektif membaik - Edukasi anak
- Makan teratur - Edukasi bayi
- Nutrisi parenteral
Subjektif
- Edukasi pemberian makanan pada anak
- Mengekspresikan pengetahuan
- Menejemen hiperglikemia
tentang pilihan makanan dan
- Manajemen hipoglikemia
cairan yang sehat
- Manajemen nutrisi
- Mengikuti standar asupan nutrisi
- Manajemen nutrisi parenteral
yang tepat (misal piramida
- Modifikasi keterampilan sosial
makanan, pedoman American
- Pemantauan nutrisi
Diabetic Association atau
- Pemberian nutrisi
pedoman lainnya)
- Pemberian makanan
Objektif
- Pemberian makanan entera
- Penyiapan dan penyimpanan
- Penentuan tujuan bersama
makanan dan minuman yang - Promosi berat badan
aman
- Sikap terhadap makanan dan
minuman sesuai denan tujuan
kesehatan
2 Defisit nutrisi (D.0019) Setelah dilakukan intervensi Observasi
Subjektif keperawatan selama … maka - Identifikasi status nutrisi
- defisit nutrisi dapat terpenuhi - Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Objektif dengan kriteria hasil : - Identifikasi makanan yang disukai
- Berat badan menurun minimal - Status nutrisi - Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
10% dibawah rentang ideal - Berat Badan - Identifikasi perlunya penggunaan selang
- Nafsu makan nasogastric
Subjektif - Status menelan - Monitor asupan makanan
- Cepat kenyang setelah makan
- Monitor berat badan
- Kram/nyeri abdomen
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
- Nafsu makan menurun
Terapeutik
Objektif
- Lakukan oral hygiene sebelum makan jika perlu
- Bisisng usus hiperaktif
- Fasilitasi menentukan pedomman diet
- Otot pengunyah lemah
- Sajikan makanan secara menarik dan susu yang
- Otot menelan lemah
sesuai
- Membran mukosa pucat
- Berikan makanan tinggi serat untuk mencegh
- Sariawan konstipasi
- Serum albumin turun - Berikan makanan tingi kalori dan tinggi protein
- Diare - Berikan suplemen makanan jika perlu
- Hentikan pemberian makanan melalui nasogastric
jika asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
- Anjurkan posisi dyduk jika mampu
- Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
- Kolaboasi pemberian medikasi sebelum makan
(misal pereda nyeri, antiemetik, jika perlu)
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan,
jika perlu)
3 Disfungsi motilitas gastrointestinal Setelah dilakukan intervensi Intervensi utama
(D.0021) keperawatan selama … - manajemen nutrisi
Subjektif diharapkan disfungsi motilitas - pengontrolan infeksi
- Mengatakan flatus tidak ada gastroinstestinal dapat teratasi intervenssi pendukung
- Nyeri/kram abdomen dengan kriteria hasil : - dukungan kepatuhan program pengobatan
Objektif - eliminasi fekal - edukasi diet
- Suara peristaltik usus berubah - keseimbangan cairan - edukasi proses penyakit
(tidak ada, hipoaktif atau - tingkat nyeri - insersi selang nasogastrik
hiperaktif) - tingkat kenyamanan - irigasi kolostomi
Subjektif - konseling nutrisi
- merasa mual - konsultasi
Objektif - manajemen diare
- residu lambung - manajemen eliminasi fekal
meningkat/menurun - manajemen konstipasi
- muntah - manajemen mual
- regurgutasi - manajemen muntah
- pengosongan lambung cepat - manajemen obat
- distensi abdomen - manajemen reaksi obat
- diare - pemantauan nutrisi
- feses kering dan sulit keluar - pemberian makanan enteral
- feses keras - pemberian obat oral
- penurunan flatus
- perawatan inkontinensia fekal
- perawatan selang gastrointestinal
- perawatan stoma
4 Resiko defisit nutrisi (D.0032) Setelah dilakukan intervensi Manajemen gangguan makan
Faktor resiko keperawatan selama … Observasi
- ketidakmampuan menelan diharapkan resiko defisit nutrisi - monitor asupan nutrisi dan keluar makanan dan
makanan dapat diatasi dengan kriteria cairan serta kebutuhan kalori
- ketidakmampuan mencerna hasil : Terapeutik
makanan - BB eliminasi fekal - timbang BB
- ketidakmampuan mengabsorbsi - Nafsu makan - diskusikan perilaku makan dan jumlah aktivitas
nutrien - Tingkat nyeri fisik (termasuk olahraga) yang sesuai
- peningkatan kebutuhan - lakukan kontrak perilaku (misal target BB ,
metabolisme tanggung jawab perilaku)
- faktor ekonimi - damping ke kamar mandi untuk pengamatan
- faktor psikologis perilaku memuntahkan makanan
- berikan penguatan positif terhadap keberhasilan
target dan perubahan perilaku
- beri konsekuensi jika tidak mencapai target
- rencanakan program pengobatan untuk perawatan
dirumah
Edukasi
- anjurkan membuat catatan harian tentang perasaa
dan situasi pemicu pengeluaran makan (misal
pengeluaran yang disengaja, muntah, aktivitas
berlebihan)
- aanjurkan pengaturan diet yang tepat
- anjurkan keterampilan koping untuk penyelesaian
masalah perilaku makan
Kolaborasi
- kolaborasi dengan ahli gizi tentang target berat
badan, kebutuhan kalori dan pilihan makanan
5 Berat badan lebih (D.0018) Setelah dilakukan intervensi Intervenis utama
Obektif keperawatan selama … - Konseling nutrisi
- IMT >25kg/m (pada
2
dewasa) diharapkan BB dalam batas - Manajemen BB
atau berat dan panjang badan normal dengan kriteria hasil : - Promosi latihan fisik
leih dari presentil 95 (pada anak - Status nutrisi Intervensi pendukung
<2 tahun) atau IMT pada - Tingkat ansietas - Edukasi diet
presentil ke 85-95 (pada anak 2- - Manajemen cairan
18 tahun) - Manajemen hiperglikemia
Objektif - Manajemen hipoglikemia
- Tebal lipatan kulit trisep >25 - Manajemen nutrisi
mm - Manajemen perilaku
- Modifikasi perilaku keterampilan sosial
- Pemantauan nutrisi
- Promosi koping
- Reduksi ansietas
DAFTAR PUSTAKA