OLEH
MUHAMMAD FANANI
3) Pemeriksaan penunjang
Ó Pemeriksaan Hb
Laki-laki dewasa (14-18 gr/dl)
Wanita dewasa (12-16 gr/dl)
Ó Pemeriksaan Albumin (3,5-4,5 gr/dl)
Ó Rontgen
Ó TG (<150 mg/dl)
Ó Kolesterol (<200 mg/dl)
Ó HDL (>50 mg/dl)
Ó LDL (<130 mg/dl)
b. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
Diagnosa 1 :
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
1) Definisi
Intake nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
2) Batasan karakteristik
a. Berat badan dibawah ideal lebih dari 20%
b. Melaporkan intake makanan kurang dari kebutuhan yang
dianjurkan
c. Konjungtiva dan membran mukus pucat
d. Lemah otot untuk menelan atau mengunyah
e. Luka, inflamasi pada rongga mulut
f. Mudah merasa kenyang sesaat setelah mengunyah makanan
g. Melaporkan kurang makan
h. Melaporkan perubahan sensasi rasa
i. Tidak mampu mengunyah makanan
j. Miskonsepsi
k. Penurunan berat badan dengan intake makanan adekuat
l. Enggan makan
m. Kram abdominal
n. Tonus otot buruk
o. Nyeri abdomen patologi atau bukan
p. Kerusakan minat terhadap makan
q. Pembuluh kapiler rapuh
r. Diare atau steatorea
s. Kehilangan rambut banyak
t. Suara usus hiperaktif
u. Kurang informasi, misinformasi
Diagnosa 2 :
Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan
1) Definisi
Intake nutrisi melebihi kebutuhan
2) Batasan karakteristik
a. Tebal kulit trisep >25 mm pada wanita dan >15 mm pada laki-
laki
b. Berat badan 20% diatas ideal
c. Respon makan karena eksternal (situasi sosial, waktu)
d. Melaporkan disfungsi pola makan (misal memasang makan
dengan aktivitas lain)
e. Tingkat aktivitas menetap
f. Konsentrasi intake makanan pada menjelang malam
Diagnosa 3 :
Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
1) Definisi
2) Batasan karakteristik
3) Faktor yang berhubungan
Diagnosa 4 :
Risiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan
1) Definisi
Risiko terhadap intake nutrisi melebihi kebutuhan tubuh
2) Faktor risiko
a. Melaporkan memulai makanan padat sebagai sumber makanan
utama sebelum usia 5 bulan
b. Intake makanan berkonsentrasi/makanan berat di malam hari
c. Melaporkan atau menunjukan obesitas pada satu atau kedua orang
tua
d. Melaporkan atau menunjukan berat badan diatas normal pada
awal kehamilan
e. Transisi cepat dalam pertumbuhan persentil pada anak atau bayi
f. Makanan dengan aktifitas lain
g. Menunjukan penggunaan makanan sebagai alat kepuasan atau
hadiah
h. Respon makan sebagai isyarat interna dibanding dengan rasa lapar
(misal cemas)
i. Respon makan sebagai isyarat ekstrna (misal., situasi sosial,
waktu makan)
j. Disfungsi pola makan
c. Perencanaan
Diagnosa 1 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
1) Tujuan dan kriteria hasil
Tujuan :
- Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi sesuai dengan tingkat
aktivitas dan kebutuhan metabolik.
Kriteria hasil :
- Menjelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
- Peningkatan BB
- Prtambahan LLA
- Menghabiskan porsi makanan yang diberikan
2) Intervensi keperawatan dan rasional
Intervensi Rasional
1. Kaji faktor penyebab 1. Penyebab dapat memudahkan
untuk menentukan intervensi yang
tepat
2. Monitor TTV 2. Nadi dan TD meningkat dapat
menendakan hipoglikemi.
3. Jelaskan perlunya konsumsi 3. Asupan utrisi kompeks yang
karbohidrat, lemak, protein, adekuat berperan dalam
vitamin, mineral dan cairan. memenuhi kebutuhan energi dan
menjaga keseimbangan tubuh.
4. Diskusikan bersama klien 4. Rasa mual dapat menurunkan
kemungkinan penyebab hilangnya nafsu makan.
nafsu makan.
5. Timbang BB 5. Peningkatan BB menunjukan
kebutuhan nutrisi terpenuhi.
6. Lakukan oral hygiene 6. Mulut yang bersih dan sehat dapat
meningkatkan selera makan.
7. Inspeksi konjungtiva, mukosa 7. Nutrisi yang adekuat dapat
bibir ditandakan dengan konjungtiva
dan mukosa bibir lembab dan
berwarna merah muda.
8. Tawarkan makanan dalam jumlah 8. Makan yang berlebih akan
sedikit tapi sering. menimbulkan rasa mual dan
muntah.
9. Konsultasikan dengan ahli gizi 9. Mencegah komplikasi jika ada
untuk menetapkan kebutuhan penyakit penyerta.
kalori harian dan jenis makanan
yang sesuai bagi klien.
10. Kolaborasi untuk pemberian 10. Klien dengan gangguan rongga
nutrisi melalui NGT. oral an esofagus tidak dapat
mengunyah dan menelan
makanan.
11. Kolaborasi untuk pemberian 11. Pada pasien gangguan usus halus
nutrisi intravena. terjadi hambatan dalam absorpsi
nutrisi.
Mubarak, W Iqbal, Chayatin N,. (2005) Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta
: EGC
NANDA. 2005-2006. Panduan Diagnosa keperawatan
Sloane, Ethel. (2004) Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : EGC.
Bare, Brenda G.,(2002) Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth
Edisi 8. Jakarta : EGC