Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN

NUTRISI

Disusun oleh :

RASMITA
NIM. 433131490120032 (NR)

STIKES KHARISMA KARAWANG


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
Jalan Pangkal Perjuangan Km. 1 By Pass – Karawang
Tahun 2020
LAPORAN PENDAHULUAN
NUTRISI

A. Konsep Dasar Nutrisi


1. Pengertian
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam
aktivitas tubuh. Dimana zat makanan itu terdiri atas zat-zat gizi dan
zat lain yang dapat menghasilkan energi dan tenaga. Nutrisi juga
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk
keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan
atau bahan-bahan penting dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam
tubuhnya serta mengeluarkan sisanya.
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaaan dimana
individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi
kebutuhan metabolic.( Wilkinso Judith M. 2007).

2. Struktur Dan Fungsi Nutrisi


Nutrient atau kandungan zat yang terdapat dalam makanan yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh terdiri dari 6 kategori, yaitu :
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
a. Karbohidrat
Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi utama
dan merupakan bahan bakar untuk otak,otot rangka selama
latihan,eritrosit dan leukosit,dan medula renal.
Sumber karbohidrat : beras, tepung-tepungan, gula, buah dan
lain-lain.
b. Protein
Berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan pemeliharaan sel-
sel tubuh, juga bisa menghasilkan kalori, sintesa hormon,
katalisator enzim (dari proses absorpsi, metabolisme dan
katabolisme) dan anti bodi.
Sumber protein : daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, tahu, tempe
dan kacang-kacangan.
c. Lemak
Fungsi lemak adalah untuk menyediakan kebutuhan kalori,
menjaga temperatur tubuh dan organ tubuh dengan lapisan lemak
dan juga menjaga fungsi normal dari kulit.
Sumber lemak : mentega, margarin, minyak kelapa, cream, lemak
hewan dan kacang-kacangan.
d. Vitamin
1) Vitamin A
Penting untuk pertumbuhan tulang, rambut, dan kulit serta
kesehatan mata. Vitamin A juga berfungsi untuk meningkatkan
daya tahan tubuh terhadap infeksi. Sumber vitamin A : hati,
daging, mentega, keju, susu, kuning telur, buah dan sayuran
berwarna.
2) Vitamin D
Membantu tubuh untuk menyerap kalsium dan fosfor,
membentuk dan menjaga kesehatan tulang dan gigi. Sumber
Vitamin D : susu dan hasilnya, kuning telur, hati ikan tuna,
salem.
3) Vitamin E
Penting untuk proses metabolisme, menjaga kesehatan kulit
dan otot. Sebagai antioksidan dalam menjaga sel dan jaringan
tubuh dari kerusakan. Sumber Vitamin E : kuning telur, kacang
kedelai, sayuran hijau, margarin, roti, kentang dan gandum.
4) Vitamin K
Penting untuk penggumpalan  darah. Sumber vitamin K :
sayuran hijau.
5) Vitamin C
- Penting untuk pemeliharaan kesehatan gigi, gusi, kulit, otot
dan tulang
- Mempercepat penyembuhan luka
- Meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi
- Membantu penyerapan zat besi
Sumber Vitamin C : sayuran segar dan buah-buahan segar
6) Vitamin B Compleks
- Mengambil peranan penting pada metabolisme karbohidrat
- Meningkakan selera makan
- Menjaga fungsi normal dari pencernaan, jantung dan sistem
saraf
Sumber Vitamin B Compleks : beras, daging, susu, kacang-
kacangan, telur dan kedelai.

3. Nutrisi Esensial
Nutrisi dikatakan esensial bagi tubuh jika tubuh tidak bisa
memproduksinya sendiri sehingga harus dipenuhi dari sumber
makanan seperti karbohidrat, protein, lemak dan berbagai vitamin
dan mineral. Jadi, nutrisi esensial penting agar tubuh dapat
memproduksi nutrisi nonesensial
a. Karbohidarat
Karbohidrat merupakan senyawa yang mengandung zat
karbon dalam ikatan hydrogen dan oksigen dalam suatu
perbandingan 1:2:1.
Fungsi karbohidrat :
- Sebagai sumber energy utama bagi tubuh
- Penting dalam mempertahankan integritas fungsi sel syaraf
- Sebagai sumber energy otak
b. Lemak
Merupakan sumber energy yang kedua setelah karbohidrat.
Pencernaan lemak dimuali dari lambung (walaupunhanyasedikit),
karena dalam mulut tidak ada enzim pemecah lemak.
Fungsi lemak :
- Sumber cadangan energi
- Isolator suhu tubuh
- Pelarut vitamin A, D, E, dan K
c. Potein
Protein adalah nutrient utama yang diperlukan oleh tubuh.
Protein yang telah diubah ke dalam bentuk asam amino
mempunyai sifat larut dalam air.
Fungsi protein :
- Mempertahankan kesehatan dan vitalitas tubuh
- Pertumbuhan dan perkembangan semua jaringan tubuh
- Pembentukan hormon
- Pembentukan enzim, antibody , dan suu saat proses laktasi
d. Vitamin
Vitamin merupakan zat organic yang diperlukan tubuh dalam
jumlah sedikit dan akan menimbulkan penyakit yang khas bila
tubuh tidak memperolehnya dalam jumlah yang mencukupi.
e. Mineral
Umumnya mineral diserap dengan mudah melalui dinding usus
halus secara difusi pasif maupun transportasi aktif.
f. Air
Air merupakan zat makanan yang paling mendasar yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia terdiri atas 70-50% air.

4. Masalah Kebutuhan Nutrisi


a. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami
seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko
penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi
kebutuhan matabolisme.
Tanda klinis :
- Berat badan 10-20% dibawah normal
- Tinggi badan dibawah ideal
- Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
- Adanya penurunan albumin serum
Kemungkinan penyebab :
- Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna
kalori akibat penyakit infeksi atau kanker
- Penurunan absrobsi nutrisi
- Nafsu makan menurun
b. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami
seseorang yang mempunyai resiko peningkatan bera t badan
akibat asupan kebutuhan nutrisi secara berlebihan.
Tanda klinis :
- Berat badan lebih dari 10% berat ideal
- Adanya jumlah asupan yang berlebihan
- Aktivitas menurun atau monoton
Kemungkinan penyebab :
- Perubahan pola makan
- Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman
c. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang
mencapai lebih dari 20% berat badan normal
d. Kurang Nutrisi
Kurang nutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan
kekurangan zat gizi pada tingkat sel. Gejala umumnya adalah
berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau
asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot, dan
penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa ,
konjungtiva, dll.
e. Diabetes Melitus
Diabetes mellitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang
ditandai dengan adanya gangguan metabolism karbohidrat akibat
kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara
berlebuhan.
f. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan
oleh berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti
penyebab dari adanya obesitas serta asupan kalsium, natrium,
dan gaya hidup yang berlebuhan.
g. Penyakit jantung coroner
Penyakit jantung coroner merupakan gangguan nutrisi yang
disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan
merokok.
h. Kanker
Kanker merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan
pengkonsumsian lemak secara berlebihan.
i. Anoreksia nervosa
Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi ,
pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan, letar gi dan
kelebihan energi.

5. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi


a. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi
dapat mempengaruhi pola konsumsi makan.
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergiz
itinggi dapat mempengaruhi status gizi seseorang.
c. Kebiasaan
Kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu juga dapat mempengaruhi status gizi
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurang variasi makanan, sehingga tubuh tidak
memperoleh zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
e. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi
karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan
yang tidak sedikit.

B. Konsep Askep Nutrisi


1. Pengkajian keperawatan
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat
meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik
secara umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi
a. Riwayat keparawatan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola
makan, tipe makanan yang dihindari ataupun diabaikan, makanan
yang lebih disukai, yang dapat digunakan untuk membantu
merencanakan jenis makanan untuk masa selanjutnya.
b. Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan,
antara lain kemampuan mengunyah,menelan dan makan sendiri
tanpa bantuan orang lain.
c. Pengetahuan tentang nutrisi
aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah
penentuan tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan
nutrisi
d. Nafsu makan,jumlah asupan
e. Tingkat aktivitas
f. Pengonsumsian obat
g. Penampilan fisik
h. Pengukuran antropometrik, data biomedis (biomedical data),
tanda-tanda klinis status nutrisi (clinical sign), diet (dietary)
1) Antoprometri
a) Tinggi badan. Pengukuran tinggi badan pada individu
dewasa dan balita dilakukan dalam posisi berdiri tanpa alas
kaki, sedangkan pada bayi dilakukan dalam posisi berbaring.
b) Berat badan
- Alat serta skala ukur yang digunakan harus sama setiap
kali menimbang.
- Pasien ditimbang tanpa alas kaki.
- Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya
setiap kali menimbang.
- Waktu penimbangan relatif sama, misalnya sebelum dan
sesudah makan.
c) Tebal lipatan kulit
- Anjuran klien untuk membuka baju guna mencegah
kesalahan pada hasil pengukuran.
- Perhatikan selalu privasi dan rasa nyaman klien.
- Dalam pengukuran TSF utamakan lengan klien yang tidak
dominan.
- Pengukuran TSF dilakukan pada titik lengan atas, antara
akromion dan olekranon.
- Ketika pengukuran dilakukan, anjurkan klien untuk relaks.
- Alat yang digunakan adalah kaliper
d) Lingkaran tubuh : umumnya area tubuh yang digunakan
untuk pengukuran ini adalah kepala, dada dan otot bagian
tengah lengan atas.
2) Biomedis
Nilai umum yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah
kadar total limfosit, albumin serum, zat besi, transferin serum,
kreatinin, hemoglobin, hemotokrit, keseimbangan nitrogen dan
tes antigen kulit (Barkaukas, 1995).Tanda dan gejala klinis
defisiensi nutrisi
Bagian tubuh Tanda klinis Kemungkinan
kekurangan
Tanda umum Penurunan berat -Kalori
badan, lemah, lesu -Cairan
Rasa haus adanya -Vitamin A
dehidrasi
Pertumbuhan
terhambat
Rambut Kusut, kakuningan, Protein
kekurangan pigmen
Kulit Adanya radang -Niasin, riboflavin dan
pada kulit atau biotinemak
dermatitis -Asam asetat
Sedangkan pada
bayi terjadi
dermatosis adanya -Pirodoksin
petechial
hemorhagik
Eksema
Mata Fotofebia atau -Roboflavin
penglihatan ganda -Vitamin A
Rabun senja
Mulut Stomatis -Riboflavin
Glositis -Niasin, asam volat,
sianokobalamin (vit
B12) dan zat besi
Gigi Karies gigi Fluorida
Sistem Kejang -Vitamin D
neuramuskular Lemah otot -Kalium
Tulang Riketsia Vitamin D
Sistem Anoreksia atau -Tiamin
gastrointestina nafsu makan -Garam dapur
l menurun
Mual dan muntah
Sistem Gondok Iodium
endrokin
Sistem Adanya -Vitamin K
kardiovaskular pendarahan -Tiamin
Penyakit jantung -Piridoksin dan zat
Anemia besi
Sistem saraf Kelainan mental -Sianokobalamin
Kelainan saraf
perifer
3) Clinical sign
4) Diet
i. Laboratorium

2. Diagnosis Keperawatan
N Diagnosa Tujuan dan Kriteria Rencana Keperawatan
o Keperawatan Hasil
1. Berat badan Selama dilakukan 1. Konseling nutrisi (I.03094)
lebih (D.0018) intervensi Observasi
keperawatan selama - Identifikasi kebiasaan makan
3 x 24 jam masalah dan perilaku makan yang
Berat badan lebih akan diubah
dapat teratasi - Identifikasi kemajuan
dengan Kriteria hasil : modifikasi diet secara
Berat badan reguler
(L.03018) - Monitor intake dan output
- Berat badan cairan, nilai hemoglobin,
cukup membaik tekanan darah, kenaikan
(4) berat badan, dan kebiasaan
- Tebal lipatan kulit membeli makanan
cukup membaik
(4) Terapeutik
- Indeks massa - Bina hubungan terapeutik
tubuh sedang (3) - Sepakati lama waktu
pemberian konseling
- Tetapkan tujuan jangka
pendek dan jangka panjang
yang realistis
- Gunakan standar nutrisi
sesuai program diet dalam
mengevaluasi kecukupan
asupan makanan
- Pertimbangkan faktor-faktor
yang mempengaruhi
pemenuhan kebutuhan gizi
(mis. Usia, tahap
pertumbuhan dan
perkembangan, penyakit)
Edukasi
- Informasikan perlunya
modifikasi diet (mis.
Penurunan atau
penambahan berat badan,
pembatasan natrium atau
cairan, pengurangan
kolesterol)
- Jelaskan program gizi dan
persepsi pasien terhadap
diet yang diprogramkan

Kolaborasi
- Rujuk pada ahli gizi, jika
perlu

2. Manajemen Berat Badan


(I.03097)
Observasi
- Identifikasi kondisi
kesehatan pasien yang
dapat mempengaruhi berat
badan

Terapeutik
- Hitung berat badan ideal
pasien
- Hitung persentase lemak
dan otot pasien
- Fasilitasi menentukan target
berat badan yang realistis

Edukasi
- Jelaskan hubungan antara
asupan makanan, aktivitas
fisik, penambahan berat
badan dan penurunan berat
badan
- Jelaskan faktor risiko berat
badan lebih dan berat badan
kurang
- Anjurkan mencatat berat
badan setiap minggu, jika
perlu
- Anjurkan melakukan
pencatatan asupan
makanan aktivitas fisik dan
perubahan berat badan

3. Promosi latihan fisik


(I.05183)
Observasi
- Identifikasi keyakinan
kesehatan tentang latihan
fisik
- Identifikasi pengalaman
olahraga sebelumnya
- Identifikasi motivasi individu
untuk memulai atau
melanjutkan program
olahraga
- Identifikasi hambatan untuk
berolahraga
- Monitor kepatuhan
menjalankan program
latihan
- Monitor respons terhadap
program latihan

Terapeutik
- Motivasi mengungkapkan
perasaan tentang
olahraga/kebutuhan
berolahraga
- Motivasi memulai atau
melanjutkan olahraga
- Fasilitasi dalam
mengidentifikasi model
peran positif untuk
mempertahankan program
latihan
- Fasilitasi dalam
mengembangkan program
latihan yang sesuai untuk
memenuhi kebutuhan
- Fsilitasi dalam menetapkan
tujuan jangka pendek dan
panjang dalam program
latihan
- Fasilitasi dalam
menjadwalkan periode
reguler latihan rutin
mingguan
- Fasilitasi dalam
mempertahankan kemajuan
program latihan
- Melakukan aktivitas olahraga
bersama pasien, jika perlu
- Libatkan keluarga dalam
merencanakan dan
memelihara program latihan
- Berikan umpan balik positif
terhadap setiap upaya yang
dijalankan pasien

Edukasi
- Jelaskan manfaat kesehatan
dan efek biologis olahraga
- Jelaskan jenis latihan yang
sesuai dengan kondisi
kesehatan
- Jelaskan frekuensi, durasi,
dan intensitas program
latihan yang diinginkan
- Ajarkan latihan pemanasan
dan pendinginan yang tepat
- Ajarkan teknik menghindari
cedera saat berolahraga
- Ajarkan teknik pernapasan
yang tepat untuk
memaksimalkan
penyerapan oksigen selama
latihan fisik
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
rehabilitasi medis atau ahli
fisiologi olahraga, jika perlu
2. Defisit nutrisi Selama dilakukan 1. Manajemen nutrisi (I.03119)
(D.0019) intervensi Observasi
keperawatan selama - Identifikasi status nutrisi
2 x 24 jam masalah - Identifikasi alergi dan
Defisit nutrisi dapat intoleransi makanan
teratasi dengan - Identifikasi makanan yang
Kriteria hasil : disukai
Status nutrisi - Identifikasi kebutuhan kalori
(L.03030) dan jenis nutrien
- Porsi makanan - Identifikasi perlunya
yang dihabiskan penggunaan selang
meningkat (5) nasogastrik
- Kekuatan otot - Monitor asupan makanan
mengunyah - Monitor berat badan
meningkat (5) - Monitor hasil pemeriksaan
- Kekuatan otot laboratorium
menelan
meningkat (5) Terapeutik
- Serum albumin - Melakukan oral hygiene
dari cukup sebelum makan, jika perlu
menurun (2) - Fasilitasi menentukan
menjadi cukup pedoman diet (mis. Piramida
meningkat (4) makanan)
- Verbalisasi - Sajikan makanan secara
keinginan untuk menarik dan suhu yang
meningkatkan sesuai
nutrisi cukup - Berikan makanan tinggi serat
meningkat (4) untuk mencegah konstipasi
- Pengetahuan - Berikan makanan tinggi
tentang pilihan kalori dan tinggi protein
makanan yang - Berikan suplemen makanan,
sehat meningkat jika perlu
(5) - Hentikan pemberian
- Pengetahuan makanan melalui selang
tentang pemilihan nasogastrik jika asupan
minuman yang orang dapat ditoleransi
sehat meningkat
(5) Edukasi
- Pengetahuan - Anjurkan posisi duduk, jika
tentang standar perlu
asupan nutrisi - Ajarkan diet yang
yang tepat diprogramkan
meningkat (5)
- Penyiapan dan Kolaborasi
penyimpanan - Kolaborasi pemberian
makanan yang medikasi sebelum makan
aman meningkat (mis. Pereda nyeri,
(5) antiemetik), jika perlu
- Penyiapan dan - kolaborasi dengan ahli gizi
penyimpanan untuk menentukan jumlah
minuman yang kalori dan jenis nutrien yang
aman meningkat dibutuhkan, jika perlu
(5)
- Sikap terhadap 2. Promosi Berat Badan
makanan/minuman (I.03136)
sesuai dengan Observasi
tujuan kesehatan - Identifikasi kemungkinan
meningkat (5) penyebab BB kurang
- Perasaan cepat - Monitor adanya mual dan
kenyang sedang muntah
(3) - Wanita jumlah kalori yang
- Nyeri abdomen dikonsumsi sehari-hari
sedang (3) - Monitor berat badan
- Sariawan cukup - Pengaturan albumin, dan
menurun (4) elektrolit serum
- Rambut rontok
cukup menurun (4) Terapeutik
- Diare cukup - Berikan perawatan mulut
menurun (4) sebelum pemberian makan
- Berat badan jika perlu
sedang (3) - Sediakan makanan yang
- Index masa tubuh tepat sesuai kondisi pasien
(IMT) cukup (mis. Makanan dengan
membaik (4) tekstur halus, makanan yang
- Frekuensi makan diblender, makanan cair
cukup membaik (4) yang diberikan melalui NGT
- Bising usus cukup atau gastrostomi, total
membaik (4) parenteral nutrition sesuai
- Tebal lipatan kulit indikasi)
cukup membaik (4) - Sedangkan makanan secara
- Membrane menarik
mukosa cukup - Berikan suplemen, jika perlu
membaik (4) - Berikan pujian pada
pasien/keluarga untuk
peningkatan yang dicapai

Edukasi
- Jelaskan jenis makanan yang
bergizi tinggi namun tetap
terjangkau
- Jelaskan peningkatan
asupan kalori yang
dibutuhkan

3. Disfungsi Selama dilakukan 1. Manajemen nutrisi (I.03119)


motilitas intervensi Observasi
gastrointestina keperawatan selama - Identifikasi status nutrisi
l (D.0021) 2 x 24 jam masalah - Identifikasi alergi dan
Disfungsi motilitas intoleransi makanan
gastrointestinal dapat - Identifikasi makanan yang
teratasi dengan disukai
Kriteria hasil : - Identifikasi kebutuhan kalori
Motilitas dan jenis nutrien
gastrointestinal - Identifikasi perlunya
(L.03023) penggunaan selang
- Nyeri sedang (3) nasogastrik
- Kram abdomen - Monitor asupan makanan
cukup menurun - Monitor berat badan
(2) - Monitor hasil pemeriksaan
- Mual cukup laboratorium
menurun (2)
- Muntah cukup Terapeutik
menurun (2) - Melakukan oral hygiene
- Regurgitasi cukup sebelum makan, jika perlu
menurun (2) - Fasilitasi menentukan
- Distensi abdomen pedoman diet (mis. Piramida
cukup menurun makanan)
(2) - Sajikan makanan secara
- Suara peristaltik menarik dan suhu yang
cukup menurun sesuai
(2) - Berikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan,
jika perlu
- Hentikan pemberian
makanan melalui selang
nasogastrik jika asupan
orang dapat ditoleransi

Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika
perlu
- Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis. Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
- kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu

2. Promosi Berat Badan


(I.03136)
Observasi
- Identifikasi kemungkinan
penyebab BB kurang
- Monitor adanya mual dan
muntah
- Wanita jumlah kalori yang
dikonsumsi sehari-hari
- Monitor berat badan
- Pengaturan albumin, dan
elektrolit serum

Terapeutik
- Berikan perawatan mulut
sebelum pemberian makan
jika perlu
- Sediakan makanan yang
tepat sesuai kondisi pasien
(mis. Makanan dengan
tekstur halus, makanan yang
diblender, makanan cair
yang diberikan melalui NGT
atau gastrostomi, total
parenteral nutrition sesuai
indikasi)
- Sedangkan makanan secara
menarik
- Berikan suplemen, jika perlu
- Berikan pujian pada
pasien/keluarga untuk
peningkatan yang dicapai

Edukasi
- Jelaskan jenis makanan
yang bergizi tinggi namun
tetap terjangkau
- Jelaskan peningkatan
asupan kalori yang
dibutuhkan

3. Pengontrolan infeksi
(I.14551)
Observasi
- Identifikasi pasien pasien
yang mengalami penyakit
infeksi menular

Terapeutik
- Terapkan kewaspadaan
universal (mis. Cuci tangan
aseptik, gunakan alat
pelindung diri seperti masker,
sarung tangan, pelindung
wajah, pelindung mata,
apron, sepatu boot sesuai
model transmisi
mikroorganisme)
- Tempatkan pada ruang
isolasi tekanan positif untuk
pasien yang mengalami
penurunan imunitas
- Tempatkan pada ruang
isolasi tekanan negatif untuk
pasien dengan resiko
penyebaran infeksi via droplet
atau udara
- Sterilisasi dan desinfeksi alat-
alat, furnitur, lantai sesuai
kebutuhan
- Gunakan hepa filter pada
area khusus (mis. Kamar
operasi)
- Berikan tanda khusus untuk
pasien pasien dengan
penyakit menular
Edukasi
- Ajarkan cara mencuci tangan
dengan benar
- Ajarkan etika batuk
dan/bersin

4. Obesitas Selama dilakukan 1. Edukasi berat badan efektif


(D.0030) intervensi (I.12365)
keperawatan selama Observasi
2 x 24 jam masalah - Identifikasi kesiapan dan
Obesitas dapat kemampuan menerima
teratasi dengan informasi
Kriteria hasil :
Terapeutik
Berat badan - Sediakan materi dan media
(L.03018) edukasi
- Berat badan - Jadwalkan pendidikan
cukup membaik kesehatan sesuai
(4) kesepakatan
- Tebal lipatan kulit - Beri kesempatan pada
cukup membaik keluarga untuk bertanya
(4)
- Indeks massa Edukasi
tubuh cukup - Jeaskan hubungan asupan
membaik (4) makanan, latihan,
peningkatan dan penurunan
berat badan
- Jelaskan kondisi medis yang
dapat mempengaruhi berat
badan
- Jelaskan risiko kondisi
kegemukan (overweight) dan
kurus (underweight)
- Jelaskan kebiasaan, tradisi
dan budaya, serta faktor
genetik yang mempengaruhi
berat badan
- Ajarkan cara mengelola berat
badan secara efektif

2. Manajemen berat badan


(I.03097)
Observasi
- Identifikasi kondisi
kesehatan pasien yang
dapat mempengaruhi berat
badan

Terapeutik
- Hitung berat badan ideal
pasien
- Hitung persentase lemak
dan otot pasien
- Fasilitasi menentukan target
berat badan yang realistis
Edukasi
- Jelaskan hubungan antara
haspan makanan, aktivitas
fisik, penambahan berat
badan dan penurunan berat
badan
- Jelaskan faktor risiko berat
badan lebih dan berat badan
kurang
- Anjurkan mencatat berat
badan setiap minggu, jika
perlu
- Anjurkan melakukan
pencatatan asupan
makanan, aktivitas fisik dan
perubahan berat badan
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T.Heather.2011. Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi


2009-2011. EGC : Jakarta
Perry, Potter.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.EGC : Jakarta
Sparks Ralps, Sheila, M.Taylor, Cynthia.2011.Diagnosa Keperawatan
Dengan Rencana Asuhan.EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai