Anda di halaman 1dari 138

Tugas

Diagnosa Keperawatan

Oleh:

Nama : Michael Obe

Semester : III

Kelas : Enfermagem/D

Mata Kuliah : Necessidade Basico Humana

Instituto Ciências de Saude(ICS)

Dili

1
Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan jalan napas tidak efektif


Kategori : Fisiologis
Subkategori : Respirasi
Definisi
Ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan
jalan nafas tetap paten.

Penyebab

Fisiologis

1) Spasme jalan nafas


2) Hiperseksresi jalan nafas
3) Disfungsi neuromuskuler
4) Benda asing dalam jalan nafas
5) Adanya jalan nafas buatan
6) Sekresi yang tertahan
7) Hiperplasia dinding jalan nafas
8) Proses infeksi
9) Respon alergi
10) Efek agen farmakologis (mis. anastesi)

Situasional

1) Merokok aktif
2) Merokok pasif
3) Terpajan polutan

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Batuk tidak efektif

2
2) Tidak mampu batuk
3) Sputum berlebih
4) Mengi, wheezing dan/atau ronkhi
kering
5) Mekonium di jalan nafas (pada
neonatus)

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Dispnea 1) Gelisah
2) Sulit bicara 2) Sianosis
3) Orthopnea 3) Bunyi nafas menurun
4) Frekuensi nafas berubah
5) Pola nafas berubah

Kondisi klinis terkait

1) Gullian barre syndrome


2) Sklerosis multipel
3) Myasthenia gravis
4) Prosedur diagnostik (mis. bronkoskopi, transesophageal echocardiography (TEE)
5) Depresi sistem saraf pusat
6) Cedera kepala
7) Stroke
8) Kuadriplegia
9) Sindrom aspirasi mekonium
10) Infeksi saluran nafas

2. Gangguan Penyapihan Ventilator


Kategori : Fisiologis
Subkategori : Respirasi

3
Definisi

Ketidakmampuan beradaptasi dengan pengurangan bantuan ventilator mekanik yang dapat


menghambat dan memperlama proses penyapihan

Penyebab

Fisiologis

1) Hipersekresi jalan napas


2) Ketidakcukupan energi
3) Hambatan upaya napas (mis. nyeri saat bernafas, kelemahan otot pernapasan, efek sedasi)
Psikologis
1) Kecemasan
2) Perasaan tidak berdaya
3) Kurang terpapar informasi tentang proses penyapihan
4) Penurunan motivasi
5) Situasional
6)
7) Ketidakadekuatan dukungan sosial
8) Ketidaktepatan kecepatan proses penyapihan
9) Riwayat kegagalan berulang dalam upaya penyapihan
10) Riwayat ketergantungan ventilator >4 hari

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Frekuensi napas meningkat
2) Penggunaan otot bantu napas
3) Napas megap- megap (gasping)
4) Upaya napas dan bantuan ventilator
tidak sinkron
5) Napas dangkal
6) Agitasi
7) Nilai gas darah arteri abnormal
4
Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Auskultasi suara inspirasi menurun
2) Warna kulit abnormal (mis. pucat,
sianosis)
3) Napas paradoks abdominal
4) Diaforesis
5) Ekspresi wajah takut
6) Tekanan darah meningk
7) Kesadaran menurun

Kondisi klinis terkait

1) Cedera kepala
2) Coronary artery bypass graft (CABG)
3) Gagal napas
4) Cardiac arrest
5) Transplantasi jantung
6) Displasia bronkopulmonal

3. Gangguan Pertukaran Gas


Kategori : Fisiologis
Subkategori : Respirasi
Definisi
Kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan atau eliminasi karbondioksida pada membran
alveolus - kapiler
Penyebab
1) Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
2) Perubahan membran alveolus-kapiler

Gejala dan tanda mayor:

5
Subjektif Objektif
1) Dispnea 1) PCO2 meningkat/menurun
2) PO2 menurun
3) Takikardia
4) pH arteri meningkat/menurun
5) Bunyi napas tambahan

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Pusing 1) Sianosis
2) Penglihatan kabur 2) Diaforesis
3) Gelisah
4) Napas cuping hidung
5) Pola napas abnormal (cepat/lambat,
regular/ierguler, dalam/dangkal)
6) Warna kulit abnormal (mis. pucat,
kebiruan)
7) Kesadaran menurun

Kondisi klinis terkait

1) Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)


2) Gagal jantung kongestif
3) Asma
4) Pneumonia
5) Tuberkulosis paru
6) Penyakit membran hialin
7) Asfiksia
8) Persistent pumonary hypertension of newborn (PPHN)
9) Prematuritas
10) Infeksi saluran napas

6
4. Gangguan Ventilasi Spontan

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Respirasi

Definisi

Penurunan cadangan energi yang mengakibatkan individu tidak mampu bernapas secara adekuat

Penyebab

1) Gangguan metabolisme
2) Kelelahan otot pernapasan

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Dispnea 2) Penggunaan otot bantu napas
meningkat
3) Volume tidak menurun
4) PCO2 meningkat
5) PO2 menurun
6) SaO2 menurun

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Gelisah
2) Takikardia

Kondisi klinis terkait

1) Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)


2) Asma
3) Cedera kepala
4) Gagal napas

7
5) Bedah jantung
6) Adult respiratory distress syndrome (ARDS)
7) Persistent pulmonary hypertension of newborn (PPHN)
8) Prematuritas
9) Infeksi saluran napas

5. Pola Napas Tidak Efektif

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Respirasi

Definisi

Inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.

Penyebab

1) Depresi pusat pernapasan


2) Hambatan upaya napas (mis. nyeri saat bernapas, kelemahan otot pernapasan)
3) Deformitas dinding dada
4) Deformitas tulang dada
5) Gangguan Neuromuskuler
6) Gangguan Neurologis (mis. elektroensefalogram [EEG] positif, cedera kepala, gangguan
kejang)
7) Imaturitas neurologis
8) Penurunan energi
9) Obesitas
10) Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
11) Sindrom hipoventilasi
12) Kerusakan inervasi diafragma (kerusakan saraf C5 ke atas)
13) Cedera pada Medula spinalis
14) Efek agen farmakologis
15) Kecemasan

8
Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Dispnea 1) Penggunaan otot bantu pernapasan
2) Fase ekspirasi memanjang
3) Pola napas abnormal (mis. takipnea,
bradipnea, hiperventilasi, kussmaul,
cheyne-stokes)

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Ortopnea 1) Pernapasan pursed-lip
2) Pernapasan cuping hidung
3) Diameter thoraks anterior-posterior
meningkat
4) Ventilasi semenit menurun
5) Kapasitas vital menurun
6) Tekanan ekspirasi menurun
7) Tekanan inspirasi menurun
8) Ekskursi dada berubah

Kondisi Klinis Terkait

1) Depresi sistem saraf pusat


2) Cedera Kepala
3) Trauma thoraks
4) Gullain Bare Syndrome
5) Multiple Sclerosis
6) Myasthenia Gravis
7) Stroke

9
8) Kuadriplegi
9) Intoksikasi Alkohol

6. Risiko Aspirasi

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Respirasi

Definisi

Berisiko mengalami masuknya sekresi gastrointestinal, sekresi orofaring, benda cair atau padat
kedalam saluran trakeobronkhial akibat disfungsi mekanisme protektif saluran napas.

Faktor Risiko

1) Penurunan tingkat kesadaran


2) Penurunan refleks muntah dan atau batuk
3) Gangguan menelan
4) Disfagia
5) Kerusakan mobilitas fisik
6) Peningkatan residu lambung
7) Peningkatan tekanan intragastrik
8) Penurunan motilitas gastrointestinal
9) Sfingter esofagus bawah inkompeten
10) Perlambatan pengosongan lambung
11) Terpasang selang nasogastrik
12) Terpasang trakeostomi atau endotracheal tube
13) Trauma/pembedahan leher, mulut, dan atau wajah
14) Efek agen farmakologis
15) Ketidakmampuan koordinasi menghisap, menelan dan bernapas

Kondisi Klinis Terkait

10
1) Cedera kepala
2) Stroke
3) Cedera medula spinalis
4) Gullaine barre syndrome
5) Penyakit parkinson
6) Keracunan obat dan alkohol
7) Pembesaran uterus
8) Miestenia gravis
9) Fistula trakeoesofagus
10) Striktura esofagus
11) Sklerosis multipel
12) Labiopalatoskizis
13) Atresia esofagus
14) Laringomalasia
15) Prematuritas

7. Gangguan Sirkulasi Spontan

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Sirkulasi

Definisi

Ketidakmampuan untuk mempertahankan sirkulasi yang adekuat untuk menunjang kehidupan.

Penyebab

1) Abnormalitas kelistrikan jantung


2) Abnormalitas struktur jantung
3) Penurunan fungsi ventrikel

Gejala & Tanda Mayor:

11
Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
Tidak berespon 1) Frekuensi nadi < 50 kali/menit atau
>150 kali/menit
2) Tekanan darah sistolik <60 mmHg atau
>200 mmHg
3) Frekuensi napas <6 kali/menit atau >30
kali/menit
4) Kesadaran menurun atau tidak sadar

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Suhu tubuh < 34,5 derajat C
2) Tidak ada produksi urin dalam 6 jam
3) Saturasi oksigen <85%
4) Gambaran EKG menunjukan aritmia
letal (mis. Ventricular Tachycardia
[VT], Ventricular Fibrillation [VF],
Asistol, Pulsless Electrical Activity
(PEA)
5) Gambaran EKG menunjukan aritmia
mayor (mis. AV Block derajat 2 tipe 2,
AV block total,
takiaritmia/bradiaritmia,
Supraventricular Tachycardia [SVT],
Ventricular Extrasystole [VES]
simptomatik)
6) ETCO2 <35 mmHg

7) Kondisi Klinis Terkait

12
8) Henti jantung
9) Bradikardia
10) Takikardia
11) Syndrome koroner akut
12) Gagal Jantung
13) Kardiomiopati
14) Miokarditis
15) Disritmia
16) Trauma
17) Perdarahan (mis. perdarahan gastrointestinal, rupture aorta, perdarahan intrakranial)
18) Keracunan
19) Overdosis
20) Tenggelam
21) Emboli paru

8. Penurunan Curah Jantung

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Sirkulasi

Definisi

Ketidakmampuan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme Tubuh

Penyebab

1) Perubahan irama jantung


2) Perubahan frekuensi jantung
3) Perubahan kontraktilitas
4) Perubahan preload
5) Perubahan afterload

Gejala & Tanda Mayor:

13
Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
Perubahan irama jantung Perubahan irama jantung
1) Palpitasi 1) Bradikardia/takikardia
2) Gambaran EKG aritmia atau gangguan
konduksi

Perubahan Preload Perubahan Preload


1) Lelah 1) Edema
2) Distensi vena jugularis
3) Central venous pressure (CVP)
meningkat/menurun
4) Hepatomegaly

Perubahan afterload Perubahan afterload


1) Dispnea 1) Tekanan darah meningkat/menurun
2) Nadi perifer teraba lemah
3) Capillary refill time > 3 detik
4) Oliguria
5) Warna kulit pucat dan/atau sianosis

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
Perubahan preload Perubahan preload
(tidak tersedia) 1) Murmur jantung
2) Berat badan bertambah
3) Pulmonary artery wedge pressure
(PAWP) menurun

Perubahan afterload Perubahan afterload


(tidak tersedia) 1) Pulmonary vascular resistance (PVR)

14
meningkat/menurun
2) Systemic vascular resistance (SVR)
meningkat/menurun

Perubahan kontraktilitas Perubahan kontraktilitas


(tidak tersedia) 1) Cardiac indeks (CI) menurun
2) Left ventricular stroke work index
(LVSWI) menurun
3) Stroke volume index (SVI) menurun

Perilaku/emosional Perilaku/emosional
Cemas (tidak tersedia)
Gelisah

Kondisi Klinis Terkait

1) Gagal jantung kongestif


2) Sindrom koroner akut
3) Stenosis mitral
4) Regurgitasi mitral
5) Stenosis aorta
6) Regurgitasi aorta
7) Stenosis trikuspidal
8) Regurgitasi trikuspidal
9) Stenosis pulmonal
10) Regurgitasi pulmonal
11) Aritmia
12) Penyakit jantung bawaan

9. Perfusi Perifer Tidak Efektif

15
Kategori : Fisiologis

Subkategori : Sirkulasi

Definisi

Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat mengganggu metabolisme tubuh

Penyebab

1) Hiperglikemia
2) Penurunan konsentrasi hemoglobin
3) Peningkatan tekanan darah
4) Kekurangan volume cairan
5) Penurunan aliran arteri dan atau vena
6) Kurang terpapar informasi tentang faktor pemberat (mis. merokok, gaya hidup monoton,
trauma, obesitas, asupan garam, imobilitas)
7) Kurang terpapar informasi tentang proses penyakit (mis. diabetes melitus, hiperlipidemia)
8) Kurang aktifitas fisik

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Pengisian kapiler > 3 detik
2) Nadi perifer menurun atau tidak teraba
3) Akral teraba dingin
4) Warna kulit pucat
5) Turgor kulit menurun

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Parastesia 3) Edema
2) Nyeri ekstremitas (klaudikasi 4) Penyembuhan luka lambat
intermiten) 5) Indeks ankle-brachial < 0,90

16
6) Bruit femoral

Kondisi Klinis Terkait

1) Tromboflebitis
2) Diabetes melitus
3) Anemia
4) Gagal jantung kongestif
5) Kelainan jantung kongestif
6) Trombosis arteri
7) Varises
8) Trombosis vena dalam
9) Sindrom kompartemen

10. Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Sirkulasi

Definisi

Berisiko mengalami ketidakmampuan untuk mempertahankan sirkulasi yang adekuat untuk


menunjang kehidupan

Faktor Risiko

1) Kekurangan volume cairan


2) Hipoksia
3) Hipotermia
4) Hipokalemia/hiperkalemia
5) Hipoglikemia/hiperglikemia
6) Asidosis
7) Toksin (mis. keracunan, overdosis obat)

17
8) Tamponade jantung
9) Tension pneumothorax
10) Trombosis jantung
11) Trombosis paru (emboli paru)

Kondisi Klinis Terkait

1) Bradikardia
2) Takikardia
3) Sindrom koroner akut
4) Gagal jangtung
5) Kardiomiopati
6) Miokarditis
7) Disritmia
8) Trauma
9) Perdarahan (mis. perdarahan gastrointestinal, rupture aorta, perdarahan intrakranial)
10) Keracunan
11) Overdosis
12) Tenggelam
13) Emboli paru

11. Risiko Penurunan Curah Jantung

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Sirkulasi

Definisi

Berisiko mengalami pemompaan jantung yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh

Faktor Risiko

1) Perubahan afterload
2) Perubahan frekuensi jantung

18
3) Perubahan irama jantung
4) Perubahan kontraktilitas
5) Perubahan preload

Kondisi Klinis Terkait

1) Gagal jantung kongestif


2) Sindrom koroner akut
3) Gangguan katup jantung (stenosis/regurgitasi aorta, pulmonalis, trikuspidalis, atau
mitralis)
4) Atrial/ventricular septal defect
5) Aritmia

12. Risiko Perdarahan

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Sirkulasi

Definisi

Berisiko mengalami kehilangan darah baik internal (terjadi didalam tubuh) maupun eksternal
(terjadi hingga keluar tubuh)

Faktor Risiko

1) Aneurisma
2) Gangguan gastrointestinal (mis. ulkus lambung, polip, varises)
3) Gangguan fungsi hati (mis. sirosis hepatitis)
4) Komplikasi kehamilan (mis. ketuban pecah sebelum waktunya, plasenta previa/abrupsio,
kehamilan kembar)
5) Komplikasi pasca partum (mis. atonia uterus, retensi plasenta)
6) Gangguan koagulasi (mis. trombositopenia)
7) Efek agen farmakologis

19
8) Tindakan pembedahan
9) Trauma
10) Kurang terpapar informasi tentang pencegahan perdarahan
11) Proses keganasan

Kondisi Klinis Terkait

1) Aneurisma
2) Koagulopati intravaskuler diseminata
3) Sirosis hepatis
4) Ulkus lambung
5) Varises
6) Trombositopenia
7) Ketuban pecah sebelum waktunya
8) Plasenta previa/abrupsio
9) Atonia uterus
10) Retensi plasenta
11) Tindakan pembedahan
12) Kanker
13) Trauma

13. Risiko Perfusi Gastrointestinal Tidak Efektif

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Sirkulasi

Definisi

Berisiko mengalami penurunan sirkulasi gastrointestinal

Faktor Risiko

1) Perdarahan gastrointestinal akut

20
2) Trauma abdomen
3) Sindrom kompartemen abdomen
4) Aneurisma aorta abdomen
5) Varises gastroesofagus
6) Penurunan kinerja ventrikel kiri
7) Koagulopati (mis. anemia sel sabit, koagulopati intravaskuler diseminata)
8) Penurunan konsentrasi hemoglobin
9) Keabnormalan masa protrombin dan atau masa tromboplastin parsial
10) Disfungsi hati (mis. sirosis, hepatitis)
11) Disfungsi ginjal (mis. ginjal polikistik, stenosis arteri ginjal, gagal ginjal)
12) Disfungsi gastrointestinal (mis. ulkus duodenum atau ulkus lambung, kolitis iskemik,
pankreatitis iskemik)
13) Hiperglikemik
14) Ketidakstabilan hemodinamik
15) Efek agen farmakologis
16) Usia >60 tahun
17) Efek samping tindakan (cardiopulmonary bypass, anastesi, pembedahan lambung)

Kondisi Klinis Terkait

1) Varises gastroesofagus
2) Aneurisma aorta abdomen
3) Diabetes melitus
4) Sirosis hepatis
5) Perdarahan gastrointestinal akut
6) Gagal jantung kongestif
7) Koagulasi intravaskuler diseminata
8) Ulkus duodenum atau ulkus lambung
9) Kolitis iskemik
10) Pankreatitis iskemik
11) Ginjal polikistik
12) Stenosis arteri ginjal

21
13) Gagal ginjal
14) Sindroma kompartemen abdomen
15) Trauma abdomen
16) Anemia
17) Pembedahan jantung

14. Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Sirkulasi

Definisi

Berisiko mengalami penurunan sirkulasi arteri koroner yang dapat mengganggu metabolisme
miokard

Faktor Risiko

1) Hipertensi
2) Hiperlipidemia
3) Hiperglikemia
4) Hipoksemia
5) Hipoksia
6) Kekurangan volume cairan
7) Pembedahan jantung
8) Penyalahgunaan zat
9) Spasme arteri koroner
10) Peningkatan protein C-reaktif
11) Tamponade jantung
12) Efek agen farmakologis
13) Riwayat penyakit kardiovaskuler pada keluarga

22
14) Kurang terpapar informasi tentang faktor risiko yang dapat diubah (mis. merokok, gaya
hidup kurang gerak, obesitas)

Kondisi Klinis Terkait

1) Bedah jantung
2) Tamponade jantung
3) Sindrom koroner akut
4) Diabetes melitus
5) Hipertensi
6) Keterangan
7) Diagnosis ini ditegakkan pada pasien yang belum berisiko mengalami gangguan pompa
jantung. Jika pasien telah berisiko mengalami gangguan pompa jantung maka lebih
dianjurkan untuk menegakkan diagnosis risiko penurunan curah jantung.

15. Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Sirkulasi

Definisi

Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat mengganggu
metabolisme tubuh.

Faktor Risiko

1) Hiperglikemia
2) Gaya hidup kurang gerak
3) Hipertensi
4) Merokok
5) Prosedur endovaskuler
6) Trauma

23
7) Kurang terpapar informasi tentang faktor pemberat (mis. merokok gaya hidup kurang
gerak, obesitas, imobilitas)

Kondisi Klinis Terkait

1) Arterioskelrosis
2) Raynaud’s desease
3) Trombosis arteri
4) Artritis reumatoid
5) Leriche’s syndrome
6) Aneurisma
7) Buerger disease
8) Varises
9) Diabetes melitus
10) Hipotensi
11) Kanker

16. Risiko Perfusi Renal Tidak Efektif

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Sirkulasi

Definisi

Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke ginjal

Faktor Risiko

1) Kekurangan volume cairan


2) Embolisme vaskuler
3) Vaskulitis
4) Hipertensi
5) Disfungsi ginjal

24
6) Hiperglikemia
7) Keganasan
8) Pembedahan jantung
9) Bypass kardiopulmonal
10) Hipoksemia
11) Hipoksia
12) Asidosis metabolik
13) Trauma
14) Sindrom kompartemen abdomen
15) Luka bakar
16) Sepsis
17) Sindrom respon inflamasi sistemik
18) Lanjut usia
19) Merokok
20) Penyalahgunaan zat

Kondisi Klinis Terkait

1) Diabetes melitus
2) Hipertensi
3) Aterosklerosis
4) Syok
5) Keganasan
6) Luka bakar
7) Pembedahan jantung
8) Penyakit ginjal (mis. ginjal polikistik, stenosis arteri ginjal, gagal ginjal,
glumerulonefritis, nefritis intersisial, nekrosis kortikal bilateral, polinefritis)
9) Trauma

17. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif

Kategori : Fisiologis

25
Subkategori : Sirkulasi

Definisi

Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke otak

Faktor Risiko

1) Keabnormalan masa protrombin dan atau tromboplastin parsial


2) Penurunan kinerja ventrikel kiri
3) Aterosklerosis aorta
4) Diseksi arteri
5) Fibrilasi atrium
6) Tumor otak
7) Stenosis karotis
8) Miksoma atrium
9) Aneurisma serebri
10) Koagulopati (mis. anemia sel sabit)
11) Dilatasi kardiomiopati
12) Koagulopati intravaskuler diseminata
13) Embolisme
14) Cedera kepala
15) Hiperkolesteronemia
16) Hipertensi
17) Endocarditis infektif
18) Katup prostetik mekanis
19) Stenosis mitral
20) Neoplasma otak
21) Infark miokard akut
22) Sindrom sick sinus
23) Penyalahgunaan zat
24) Terapi trombolitik

26
25) Efek samping tindakan (mis. tindaka operasi bypass)

Kondisi Klinis Terkait

1) Stroke
2) Cedera kepala
3) Aterosklerotik aortik
4) Infark miokard akut
5) Diseksi arteri
6) Embolisme
7) Endokarditis infektif
8) Fibrilasi atrium
9) Hiperkolesteronemia
10) Hipertensi
11) Dilatasi kardiomiopati
12) Koagulasi intravaskuler diseminata
13) Miksoma atrium
14) Neoplasma otak
15) Segmen ventrikel kiri akinetik
16) Sindrom sick sinus
17) Steosis karotid
18) Stenonsis mitral
19) Hidrosefalus
20) Infeksi otak (mis. meningitis, ensefalitis, abses serebri)

18. Berat Badan Lebih

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Nutrisi dan Cairan

27
Definisi

Akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak sesuai dengan usia dan jenis kelamin

Penyebab

1) Kurang aktifitas fisik harian


2) Kelebihan konsumsi gula
3) Gangguan kebiasaan makan
4) Gangguan persepsi makan
5) Kelebihan konsumsi alkohol
6) Penggunaan energi kurang dari asupan
7) Sering mengemil
8) Sering memakan makanan berminyak/berlemak
9) Faktor keturunan (mis. distribusi jaringan adiposa, pengeluaran energi, aktivitas lipase
lipoprotein, sintesis lipid, lipolisis)
10) Penggunaan makanan formula atau makanan campuran (pada bayi)
11) Asupan kalsium rendah (pada anak-anak)
12) Berat badan bertambah cepat (selama masa anak-anak, selama masa bayi, termasuk
minggu pertama, 4 bulan pertama, dan tahun pertama)
13) Makanan padat sebagai sumber makanan utama pada usia <5 bulan

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) IMT >25 kg/m2 (pada dewasa) atau
berat dan panjang badan lebih dari
persentil 95 (pada anak < 2 tahun) atau
IMT pada presentil ke 85 – 95 (pada
anak 2 – 18 tahun)

Gejala dan tanda minor:

28
Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Tebal lipatan kulit trisep >25 mm

Kondisi Klinis Terkait

2) Gangguan genetik
3) Faktor keturunan
4) Hipotiroid
5) Diabetes melitus maternal

19. Defisit Nutrisi

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme

Penyebab

1) Ketidakmampuan menelan makanan


2) Ketidakmampuan mencerna makanan
3) Ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien
4) Peningkatan kebutuhan metabolisme
5) Faktor ekonomi (mis. finansial tidak mencukupi)
6) Faktor psikologis (mis. stress, keengganan untuk makan)

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Berat badan menurun minimal 10%
dibawah rentang ideal

Gejala dan tanda minor:

29
Subjektif Objektif
1) Cepat kenyang setelah makan 4) Bising usus hiperaktif
2) Kram/nyeri abdomen 5) Otot pengunyah lemah
3) Nafsu makan menurun 6) Otot menelan lemah
7) Membran mukosa pucat
8) Sariawan
9) Serum albumin turun
10) Rambut rontok berlebihan
11) Diare

Kondisi Klinis Terkait

1) Stroke
2) Parkinson
3) Mobius syndrome
4) Cerebral palsy
5) Cleft lip
6) Cleft palate
7) Amyotropic lateral sclerosis
8) Kerusakan neuromuscular
9) Luka bakar
10) Kanker
11) Infeksi
12) AIDS
13) Penyakit Crohn’s
14) Enterokolitis
15) Fibrosis kistik

20. Diare

Kategori : Fisiologis

30
Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

Pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak berbentuk

Penyebab

Fisiologis

1) Inflamasi gastrointestinal
2) Iritasi gastrointestinal
3) Proses infeksi
4) Malabsorpsi

Psikologis

1) Kecemasan
2) Tingkat stress tinggi
3) Situasional

4) Terpapar kontaminan
5) Terpapar toksin
6) Penyalahgunaan laksatif
7) Penyalahgunaan zat
8) Program pengobatan (agen tiroid, analgesik, pelunak feses, ferosulfat, antasida,
cimetidine, dan antibiotik)
9) Perubahan air dan makanan
10) Bakteri pada air

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) bDefekasi lebih dari tiga kali dalam 24

31
jam
2) Feses lembek atau cair

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Urgency 1) bNyeri/kram abdomen
2) Nyeri/kram abdomen 2) Frekuensi peristaltik meningkat
3) Bising usus hiperaktif

Kondisi Klinis Terkait

1) Kanker kolon
2) Diverticulitis
3) Iritasi usus
4) Crohn’s desease
5) Ulkus peptikum
6) Gastritis
7) Spasme kolon
8) Kolitis ulseratif
9) Hipertiroidisme
10) Demam typoid
11) Malaria
12) Sigelosis
13) Kolera
14) Disentri
15) Hepatitis

21. Disfungsi Motiltitas Gastrointestinal

Kategori : Fisiologis

32
Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

Peningkatan, penurunan, tidak efektif atau kurangnya aktivitas peristaltik gastrointestinal

Penyebab

1) Asupan enteral
2) Intoleransi makanan
3) Imobilisasi
4) Makanan kontaminan
5) Malnutrisi
6) Pembedahan
7) Efek agen farmakologis (mis. narkotik/opiate, antibiotic, laksatif, anestesi)
8) Proses penuaan
9) Kecemasan

Gejala & Tanda Mayor:

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Mengungkapkan flatus tidak ada 1) Suara peristaltik berubah (tidak ada,
2) Nyeri/kram abdomen hipoaktif, atau hiperaktif)

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) bMerasa mual 2) bmResidu lambung
meningkat/menurun
3) Muntah
4) Regurgitasi

33
5) Pengosongan lambung cepat
6) Distensi abdomen
7) Diare
8) Feses kering dan sulit keluar
9) Feses keras

Kondisi Klinis Terkait

1) Pembedahan abdomen atau usus


2) Malnutrisi
3) Kecemasan
4) Kanker empedu
5) Kolesistektomi
6) Infeksi pencernaan
7) Gastroesophageal refluks disease (GERD)
8) Dialisis peritoneal
9) Terapi radiasi
10) Multiple organ dysfunction syndnrome

.22. Hipervolemia

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

Peningkatan volume cairan intravaskuler, interstisial, dan atau intraseluler

Penyebab

1) Gangguan mekanisme regulasi


2) Kelebihan asupan cairan
3) Kelebihan asupan natrium

34
4) Gangguan aliran balik vena
5) Efek agen farmakologis (mis. Kortikosteroid, chlorpropamide, tolbutamide, vincristine,
tryptilinescarbamazepine)

Gejala & Tanda Mayor:

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Ortopnea 1) Edema anasarka dan atau edema perifer
2) Dispnea 2) Berat badan meningkat dalam waktu
3) Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND) singkat
3) Jugular venous pressure (JVP) dan atau
Cental Venous Pressure (CVP)
meningkat
4) Refleks hepatojugular positif

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Distensi vena jugularis
2) Terdengar suara napas tambahan
3) Hepatomegali
4) kadar Hb/Ht menurun
5) Oliguria
6) Intake lebih banyak dari output
(balance cairan positif)
7) Kongesti paru

Kondisi Klinis Terkait

1) Penyakit ginjal: gagal ginjal akut/kronis, sindrom nefrotik


2) Hipoalbuminemia

35
3) Gagal jantung kongestif
4) Kelainan hormon
5) Penyakit hati (mis. sirosis, asites, kanker hati)
6) Penyakit vena perifer (mis. Varises vena, trombus vena, plebitis)
7) Imobilitas

23. Hipovolemia

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

Penurunan volume cairan intravaskuler, interstisial, dan atau intraseluler

Penyebab

1) Kehilangan cairan aktif


2) Kegagalan mekanisme regulasi
3) Peningkatan permeabilitas kapiler
4) Kekurangan intake cairan
5) Evaporasi

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Frekuensi nadi meningkat
2) Nadi teraba lemah
3) Tekanan darah meningkat
4) Tekanan nadi menyempit
5) Turgor kulit menurun
6) Membran mukosa kering
7) Volume urin menurun
8) Hematokrit meningkat

36
Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Merasa lemah 1) Pengisian vena menurun
2) Mengeluh haus 2) Status mental berubah
3) Suhu tubuh meningkat
4) Konsentrasi urin meningkat
5) Berat badan turun tiba-tiba

Kondisi Klinis Terkait

1) Penyakit Addison
2) Trauma / perdarahan
3) Luka bakar
4) AIDS
5) Penyakit Crohn
6) Muntah
7) Diare
8) Kolitis ulseratif
9) Hipoalbuminemia

24. Ikterik Neonatus

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

37
Kulit dan membran mukosa neonatus menguning setelah 24 jam kelahiran akibat bilirubin tidak
tekonjugasi masuk kedalam sirkulasi

Penyebab

1) Penurunan berat badan abnormal (> 7-8% pada bayi baru lahir yang menyusui ASI,
>15% pada bayi cukup bulan)
2) Pola makan tidak tetapkan dengan baik
3) Kesulitasn transisi ke kehidupan ekstra uterin
4) Usia kurang dari 7 hari
5) Keterlambatan pengeluaran feses (mekonium)

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Profil darah abnormal (hemolisis,
bilirubin serum total >2 mg/dL,
bilirunin serum total pada rentang
resiko tinggi menurut usia pada
normogram spesifik waktu)
2) Membran mukosa kuning
3) Kulit kuning
4) Sklera kuning

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) (tidak tersedia)

Kondisi Klinis Terkait

1) Neonatus

38
2) Bayi prematur

25. Kesiapan Peningkatan Keseimbangan Cairan

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

Pola ekuilibrium antara volume cairan dan komposisi kimia cairan tubuh yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan fisik dan dapat ditingkatkan

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Mengekspresikan keinginan untuk 1) Mengekspresikan keinginan untuk
meningkatkan keseimbangan cairan meningkatkan keseimbangan cairan
2) Membran mukosa lembab
3) Asupan makanan dan cairan adekuat
untuk kebutuhan harian
4) Turgor jaringan baik
5) Tidak ada tanda edema atau dehidrasi

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Urin berwarna kuning bening dengan
berat jenis dalam rentang normal
2) Haluaran urin sesuai dengan asupan
3) Berat badan stabil

Kondisi Klinis Terkait

39
1) Gagal jantung
2) Sindrom iritasi usus
3) Penyakit Addison
4) Makanan enteral atau parenteral

26. Kesiapan Peningkatan Nutrisi

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

Pola asupan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme dan dapat ditingkatkan

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Mengekspresikan keninginan untuk 1) Makan teratur dan adekuat
meningkatkan nutrisi

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Mengekspresikan pengetahuan tentangn 1) Penyiapan dan penyimpanan makanan
pilihan makanan dan cairan yang sehat dan minuman yang aman
2) Mengikuti standar asupan nutrisi yang 2) Sikap terhadap makanan dan minuman
tepat (mis. piramida makanan, pedoman sesuai dengan tujuan kesehatan
American Diabetic Association atau
pedoman lainnya)

Kondisi Klinis Terkait

40
1) Perilaku upaya peningkatan kesehatan

27. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

Variasi kadar glukosa darah naik/turun dari rentang normal

Penyebab

Hiperglikemia

1) Disfungsi pancreas
2) Resistensi insulin
2) Gangguan toleransi glukosa darah
3) Gangguan glukosa darah puasa

Hipoglikemia

1) Penggunaan insulin atau obat glikemik oral


2) Hyperinsulinemia (mis. insulinoma)
3) Endokrinopati (mis. kerusakan adrenal atau pituitari)
4) Disfungsi hati
5) Disfungsi ginjal kronis
6) Efek agen farmakologis
7) Tindakan pembedahan neoplasma
8) Gangguan metabolik bawaan (mis. gangguan penyimpanan lisosomal, galaktosemia,
gangguan penyimpanan glikogen)

41
Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
Hipoglikemia Hipoglikemia
1) Mengantuk 1) Gangguan koordinasi
2) Pusing 2) Kadar glukosa dalam darah/urin rendah
Hiperglikemia
Hipoglikemia 1) Kadar glukosa dalam darah/urin tinggi
1) Gangguan koordinasi
2) Kadar glukosa dalam darah/urin rendah

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
Hipoglikemia Hipoglikemia
1) Palpitasi 1) Gemetar
2) Mengeluh lapar 2) Kesadaran menurun
3) Perilaku aneh
4) Sulit bicara
5) Berkeringat
Hiperglikemia
1) Jumlah urin meningkat

Kondisi Klinis Terkait

2) Diabetes melitus
3) Ketoasidosis diabetik
4) Hipoglikemia
5) Hiperglikemia
6) Diabetes gestasional
7) Penggunaan kortikosteroid

42
8) Nutrisi parenteral total (TPN)

28. Menyusui Efektif

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

Pemberian ASI secara langsung dari payudara kepada bayi dan anak yang dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi

Penyebab

Fisiologis

1) Hormon oksitosin dan prolaktin adekuat


2) Payudara membesar, alveoli mulai terisi ASI
3) Tidak ada kelainan pada struktur payudara
4) Puting menonjol
5) Bayi aterm
6) Tidak ada kelainan bentuk pada mulut bayi

Situasional

1) Rawat gabung
2) Dukungan keluarga dan tenaga kesehatan adekuat
3) Faktor budaya

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Ibu merasa percaya diri selama proses 1) Bayi melekat pada payudara ibu dengan
menyusui benar

43
2) Ibu mampu memposisikan bayi dengan
benar
3) Miksi bayi lebih dari 8 kali dalam 24
jam
4) Berat badan bayi meningkat
5) ASI menetes/memancar
6) Suplai ASI adekuat
7) Puting tidak lecet setelah minggu kedua

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Bayi tidur setelah menyusui
2) Payudara ibu kosong setelah menyusui
3) Bayi tidak rewel dan menangis setelah
menyusui

Kondisi Klinis Terkait

1) Status kesehatan ibu baik


2) Status kesehatan bayi baik

29. Menyusui Tidak Efektif

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

Kondisi dimana ibu dan bayi mengalami ketidakpuasan atau kesukaran pada proses menyusui

Penyebab

44
Fisiologis

1) Ketidakadekuatan suplai ASI


2) Hambatan pada neonatus (mis. prematuritas, sumbing)
3) Anomaly payudara (mis. puting yang masuk kedalam)
4) Ketidakadekuatan refleks oksitosin
5) Ketidakadekuatan refleks menghisap bayi
6) Payudara bengkak
7) Riwayat operasi payudara
8) Kelahiran kembar

Situasional

1) Tidak rawat gabung


2) Kurang terpapar informasi tentang pentingnya menyusui dan/atau metode menyusui
3) Kurangnya dukungan keluarga
4) Faktor budaya

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Kelelahan maternal 1) Bayi tidak mampu melekat pada
2) Kecemasan maternal payudara ibu
2) ASI tidak menetes/memancar
3) BAK bayi kurang dari 8 kali dalam 24
jam
4) Nyeri dan atau lecet terus menerus
setelah minggu kedua

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Intake bayi tidak adekuat
2) Bayi menghisap tidak terus menerus
3) Bayi menangis saat disusui

45
4) Bayi rewel dan menangis dalam jam-
jam pertama setelah menyusui
5) Menolak untuk menghisap

Kondisi Klinis Terkait

1) Abses payudara
2) Mastitis
3) Carpal tunnel syndrome

Keterangan

Carpal tunnel syndrome merupakan salah satu masalah dalam menyusui dimana tangan ibu
terasa nyeri dan tidak nyaman. Ibu mengalami kesulitan dalam memposisikan bayinya untuk
menyusui

30. Obesitas

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

Akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak sesuai dengan usia dan jenis kelamin, serta
melampaui kondisi berat badan lebih (overweight)

Penyebab

1) Kurang aktivitas fisik harian


2) Kelebihan konsumsi gula
3) Gangguan kebiasaan makan
4) Gangguan persepsi makan
5) Kelebihan konsumsi alkohol
6) Penggunaan energi kurang dari asupan

46
7) Sering mengemil
8) Sering memakan makanan berminyak/berlemak
9) Faktor keturunan (mis. distribusi jaringan adiposa, pengeluaran energi, aktivitas lipase
lipoprotein, sinstesis lipid, lipolisis)
10) Penggunaan makanan formula atau makanan campuran pada bayi
11) Asupan kalsium rendah pada anak-anak
12) Berat badan bertambah cepat (selama masa anak-anak, selama masa bayi, termasuk
minggu pertama, 4 bulan pertama, dan tahun pertama)
13) Makanan padat sebagai sumber makanan utama pada usia < 5bulan

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) IMT > 27 Kg/m2 (pada dewasa) atau
lebih dari presentil ke 95 untuk usia dan
jenis kelamin (pada anak)
Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Tebal lipatan kulit trisep > 25 mm
2) Kondisi Klinis Terkait
3) Gangguan genetik
4) Faktor keturunan
5) Hipotiroid
6) Diabetes melitus maternal

31. Risiko Berat Badan Lebih

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

47
Beresiko mengalami akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak sesuai dengan usia dan
jenis kelamin

Faktor Risiko

1) Kurang aktivitas fisik harian


2) Kelebihan konsumsi gula
3) Gangguan kebiasaan makan
4) Gangguan persepsi makan
5) Kelebihan konsumsi alkohol
6) Penggunaan energi kurang dari asupan
7) Sering mengemil
8) Sering memakan makanan berminyak/berlemak
9) Faktor keturunan (mis. distribusi jaringan adiposa, pengeluaran energi, aktivitas lipase
lipoprotein, sinstesis lipid, lipolisis)
10) Penggunaan makanan formula atau makanan campuran pada bayi
11) Asupan kalsium rendah pada anak-anak
12) Berat badan bertambah cepat (selama masa anak-anak, selama masa bayi, termasuk
minggu pertama, 4 bulan pertama, dan tahun pertama)
13) Makanan padat sebagai sumber makanan utama pada usia < 5bulan

Kondisi Klinis Terkait

1) Gangguan genetik
2) Hipotiroid
3) Diabetes melitus gestasional
4) Pola hidup kurang aktivitas

32. Risiko Defisit Nutrisi

Kategori : Fisiologis

48
Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

Beresiko mengalami asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme

Faktor Risiko

1) Ketidakmampuan menelan makanan


2) Ketidakmampuan mencerna makanan
3) ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien
4) Peningkatan kebutuhan metabolisme
5) Faktor ekonomi (mis. finansial tidak mencukupi)
6) Faktor psikologis (mis. stress, keengganan untuk makan)

Kondisi Klinis Terkait

1) Stroke
2) Parkinson
3) Mobius syndrome
4) Cerebral palsy
5) Clept lip
6) Clept palate
7) Amyotropical lateral sclerosis
8) Kerusakan neuromuscular
9) Luka bakar
10) Kanker
11) Infeksi
12) AIDS
13) Penyakit Crohn’s
14) Enterokolitis
15) Fibrosis kistik

49
33. Risiko Disfungsi Motilitas Gastrointestinal

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

Risiko peningkatan, penurunan atau tidak efektifnya aktivitas peristaltik pada system
gastrointestinal

Faktor Risiko

1) Pembedahan abdomen
2) Penurunan sirkulasi gastrointestinal
3) Intoleransi makanan
4) Refluks gastrointestinal
5) Hiperglikemia
6) Imobilitas
7) Proses penuaan
8) Infeksi gastrointestinal
9) Efek agen farmakologis (mis. antibiotik, laksatif, narkotika/opiate)
10) Prematuritas
11) Kecemasan
12) Stress
13) Kurangnya sanitasi pada persiapan makanan

Kondisi Klinis Terkait

1) Pembedahan abdomen atau usus


2) Malnutrisi
3) Anemia
4) Kecemasan
5) Kanker empedu
6) Kolesistektomi

50
7) Infeksi pencernaan
8) Gastroesophageal Refluks Disease (GERD)
9) Dialisis peritoneal
10) Terapi radiasi
11) Multiple organ dysfunction syndrome

34. Risiko Hipovolemia

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

Beresiko mengalami penurunan volume cairan intravaskuler, interstisial, dan atau intaselular

Faktor Risiko

1) Kehilangan cairan secara aktif


2) Gangguan absorbsi cairan
3) Usia lanjut
4) Kelebihan berat badan
5) Status hipermetabolik
6) Kegagalan mekanisme regulasi
7) Evaporasi
8) Kekurangan intake cairan
9) Efek agen farmakologis

Kondisi Klinis Terkait

1) Penyakit Addison
2) Trauma/perdarahan
3) Luka bakar

51
4) AIDS
5) Penyakit Crohn
6) Diare
7) Kolitis ulseratif

35. Risiko Ikterik Neonatus

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

Beresiko mengalami kulit dan membran mukosa neonatus menguning setelah 24 jam kelahiran
akibat bilirubin tak terkonjugasi masuk kedalam sirkulasi

Faktor Risiko

1) Penurunan berat badan abnormal (>7-8% pada bayi baru lahir yang menyusui ASI, >15%
pada bayi cukup bulan)
2) Pola makan tidak ditetapkan dengan baik
3) Kesulitan transisi ke kehidupan ekstra uterin
4) Usia kurang dari 7 hari
5) Keterlambatan pengeluaran feses (mekonium)
6) Prematuritas (<37 minggu)

Kondisi Klinis Terkait

1) Neonatus
2) Bayi prematur

36. Risiko Ketidakseimbangan Cairan

Kategori : Fisiologis

52
Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

Beresiko mengalami penurunan, peningkatan atau percepatan perpindahan cairan dari


intravaskuler, interstisial, dan atau intaseluler

Faktor Risiko

1) Prosedur pembedahan mayor


2) Trauma/perdarahan
3) Luka bakar
4) Aferesis
5) Asites
6) Obstruksi intestinal
7) Peradangan pankreas
8) Penyakit ginjal dan kelenjar
9) Disfungsi intestinal

Kondisi Klinis Terkait

1) Prosedur pembedahan mayor


2) Penyakit ginjal dan kelenjar
3) Perdarahan
4) Luka bakar

37. Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

53
Berisiko mengalami perubahan kadar serum elektrolit

Faktor Risiko

1) Ketidakseimbangan cairan (mis. dehidrasi dan intoksikasi air)


2) Kelebihan volume cairan
3) Gangguan mekanisme regulasi (mis. diabetes)
4) Efek samping prosedur (mis. pembedahan)
5) Diare
6) Muntah
7) Disfungsi ginjal
8) Disfungsi regulasi endokrin

Kondisi Klinis Terkait

1) Gagal ginjal
2) Anoreksia nervosa
3) Diabetes melitus
4) Penyakit chron
5) Gastroenteritis
6) Pankreatitis
7) Cedera kepala
8) Kanker
9) Trauma multiple
10) Luka bakar
11) Anemia sel sabit

38. Risiko Ketidakseimbangan Kadar Glukosa Darah

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

54
Risiko terhadap variasi kadar glukosa darah dari rentang normal

Faktor Risiko

1) Kurang terpaparnya informasi tentang manajemen diabetes


2) Ketidaktepatan pemantauan glukosa darah
3) Kurang patuh pada rencana manajemen diabetes
4) Manajemen medikasi tidak terkontrol
5) Kehamilan
6) Periode pertumbuhan cepat
7) Stress berlebihan
8) Penambahan berat badan
9) Kurang dapat menerima diagnosis

Kondisi Klinis Terkait

1) Diabetes melitus
2) Ketoasidosis diabetik
3) Hipoglikemia
4) Diabetes gestasional
5) Penggunaan kortikosteroid
6) Nutrisi parenteral total (TPN)

39. Risiko Syok

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Nutrisi dan Cairan

Definisi

Berisiko mengalami ketidakcukupan aliran darah ke jaringan tubuh, yang dapat mengakibatkan
disfungsi seluler yang mengancam jiwa

55
Faktor Risiko

1) Hipoksemia
2) Hipoksia
3) Hipotensi
4) Kekurangan volume cairan
5) Sepsis
6) Sindrom respon inflamasi sistemik (systemic inflamatory response syndrome [SIRS])

Kondisi Klinis Terkait

1) Perdarahan
2) Trauma multiple
3) Pneumothoraks
4) Infark miokard
5) Kardiomiopati
6) Cedera medula spinalis
7) Anafilaksis
8) Sepsis
9) Koagulasi intravaskuler diseminata
10) Sindrom respon inflamasi sistemik (systemic inflamatory response syndrome [SIRS])
11) Keterangan
12) Diagnosa ini ditegakkan pada kondisi gawat darurat yang dapat mengancam jiwa dan
intervensi diarahkan untuk penyelamatan jiwa.

40. Gangguan Eliminasi Urin

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Eliminasi

Definisi

Disfungsi eliminasi urin

56
Penyebab

1) Penurunan kapasitas kandung kemih


2) Iritasi kandung kemih
3) Penurunan kemampuan menyadari tanda-tanda gangguan kandung kemih
4) Efek tindakan medis dan diagnostik (mis. operasi ginjal, operasi saluran kemih, anestesi,
dan obat-obatan)
5) Kelemahan otot pelvis
6) Ketidakmampuan mengakses toilet (mis. imobilisasi)
7) Hambatan lingkungan
8) Ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan eliminasi
9) Outlet kandung kemih tidak lengkap (mis. anomaly saluran kemih kongenital)
10) Imaturitas (pada anak usia <3 tahun)

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Desakan berkemih (urgensi) 1) Distensi kandung kemih
2) Urin menetes (dribbling) 2) Berkemih tidak tuntas (hesitancy)
3) Sering buang air kecil 3) Volume residu urin meningkat
4) Nokturia
5) Mengompol
6) Enuresis

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) (tidak tersedia)

Kondisi Klinis Terkait

1) Infeksi ginjal dan saluran kemih


2) Hiperglikemi
3) Trauma
4) Kanker

57
5) Cedera/tumor/infeksi medula spinalis
6) Neuropati diabetikum
7) Neuropati alkoholik
8) Stroke
9) Parkinson
10) Skeloris multipel
11) Obat alpha adrenergik

Keterangan

Diagnosa ini masih bersifat umum untuk ditegakan di klnik, sebaiknya penegakan diagnosis ini
lebih spesifik pada inkontinensia atau retensi. Namun diagnosa ini dapat dipergunakan jika
perawat belum berhasil mengidentifikasi faktor penyebab inkontinensia dan retensi urin.

41. Inkontinensia Fekal

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Eliminasi

Definisi

Perubahan kebiasaan buang air besar dari pola normal yang ditandai dengan pengeluaran feses
secara involunter (tidak disadari)

Penyebab

1) Kerusakan susunan saraf motorik bawah


2) Penurunan tonus otot
3) Gangguan kognitif
4) Penyalahgunaan laksatif
5) Kehilangan fungsi pengendalian sfingter rektum
6) Pascaoperasi pullthrough dan penutupan kolosomi

58
7) Ketidakmampuan mencapai kamar kecil
8) Diare kronis
9) Stress berlebihan

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Tidak mampu mengontrol pengeluaran 1) Feses keular sedikit-sedikit dan sering
feses
2) Tidak mampu menunda defekasi
Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Bau feses
2) Kulit perianal kemerahan

Kondisi Klinis Terkait

1) Spina bifida
2) Atresia ani
3) Penyakit Hirschsprung

42. Inkontinensia Urin Berlanjut

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Eliminasi

Definisi

Pengeluaran urin tidak terkendali dan terus-menerus tanpa distensi atau perasaan penuh pada
kandung kemih

Penyebab

1) Neuropati arkus refleks


2) Disfungsi neurologis
59
3) Kerusakan refleks kontraksi detrusor
4) Trauma
5) Kerusakan medulla spinalis
6) Kelainan anatomis (mis. Fistula)

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Keluarnya urin konstan tanpa distensi
2) Nokturia lebih dari 2 kali sepanjang
tidur

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Berkemih tanpa sadar
2) Tidak sadar inkontinesia urin

Kondisi Klinis Terkait

1) Cedera kepala
2) Trauma
3) Tumor
4) Infeksi medula spinalis
5) Fistula saluran kemih

43. Inkontinensia Urin Berlebih

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Eliminasi

Definisi

Kehilangan urin tidak terkendali akibat overdistensi kandung kemih

60
Penyebab

1) Blok spingter
2) Kerusakan atau ketidakadekuatan jalur aferen
3) Obstruksi jalan keluar (mis.impaksi fekal, efek agen farmakologis)
4) Ketidakadekuatan detrusor (mis. pada kondisi stress atau tidak nyaman, deconditioned
voiding)

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Residu volume urin setelah berkemih 1) Kandung kemih distensi (bukan
atau keluhan kebocoran sedikit urin berhubungan dengan penyebab
2) Nokturia reversibel akut) atau kandung kemih
distensi dengan sering, sedikit
berkemih atau dribbling

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Residu urin 100 ml atau lebih

Kondisi Klinis Terkait

1) Asma
2) Alergi
3) Penyakit neurologi: cedera/tumor/infeksi medula spinalis
4) Cedera kepala
5) Sklerosis multipel
6) Dimielinisasi saraf
7) Neuropati diabetikum
8) Neuropati alkohol
9) Striktura uretra/leher kandung kemih
10) Pembesaran prostat
11) Pembengkakan perineal

61
45. Inkontinensia Urin Refleks

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Eliminasi

Definisi

Pengeluaran urin tidak terkendali pada saat volume kandung kemih tertentu tercapai

Penyebab

1) Kerusakan konduksi impuls diatas arkus refleks


2) Kerusakan jaringan (mis. Terapi radiasi)

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Tidak mengalami sensasi berkemih 1) Volume urin residu meningkat
2) Dribbling
3) Sering buang air kecil
4) Hesitancy
5) Nokturia
6) Enuresis

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedi) (tidak tersedia)
Kondisi Klinis Terkait

1) Cedera/tumor/infeksi medulla spinalis


2) Cystitis
3) Pembedahan pelvis
4) Sklerosis multipel
5) Kanker kandung kemih atau pelvis

62
6) Penyakit Parkinson
7) Demensia

46. Inkontinensia Stress

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Eliminasi

Definisi

Kebocoran urin mendadak dan tidak dapat dikendalikan karena aktiVitas yang meningkatkan
tekanan intraabdominal

Penyebab

1) Kelemahan intrinsiK spinkter uretra


2) Perubahan degenerasi/non degenerasi otot pelvis
3) Kekurangan estrogen
4) Peningkatan tekanan intraabdomen
5) Kelamahan otot pelvis

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Mengeluh keluar urin <50 ml saat
tekanan abdominal meningkat (mis.
saat berdiri, bersin, tertawa, berlari,
atau mengangkat benda berat)
Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Pengeluaran urin tidak tuntas 1) Overdistensi abdomen
2) Urgensi miksi
3) Frekuensi berkemih meningkat

63
Kondisi Klinis Terkait

1) Obesitas
2) Kehamilan/melahirkan
3) Menopause
4) Infeksi saluran kemih
5) Operasi abdomen
6) Operasi prostat
7) Penyakit Alzheimer
8) Cedera medula spinalis

47. Inkontinensia Urin Urgensi

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Eliminasi

Definisi

Keluarnya urin tidak terkendali sesaat setelah keinginan yang kuat untuk berkemih (kebelet)

Penyebab

1) Iritasi reseptor kontraksi kandung kemih


2) Penurunan kapasitas kandung kemih
3) Hiperaktivitas detrusor dengan kerusakan kontraktilitas kandung kemih
4) Efek agen farmakologis (mis. deuretik)

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) bKeinginan berkemih yang kuat disertai
dengan inkontinensia

Gejala dan tanda minor:

64
Subjektif Objektif
(tidak tersedia) (tidak tersedia)

Kondisi Klinis Terkait

1) Riwayat penyakit peradangan pelvis dan atau vagina


2) Riwayat penggunaan kateter urin
3) Infeksi kandung kemih dan atau uretra
4) Gangguan neurogenik/tumor/infeksi
5) Penyakit Parkinson
6) Neuropati diabetikum
7) Operasi abdomen

48. Kesiapan Peningkatan Eliminasi Urin

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Eliminasi

Definisi

Pola fungsi sistem perkemihan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan eliminasi yang dapat
ditingkatkan

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Mengungkapkan keinginan untuk 1) Jumlah urin normal
meningkatkan eliminasi urin 2) Karakteristik urin normal

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Asupan cairan cukup

Kondisi Klinis Terkait

65
1) Cedera medula spinalis
2) Sklerosis multipel
3) Kehamilan
4) Trauma pelvis
5) Pembedahan abdomen
6) Penyakit prostat

49. Konstipasi

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Eliminasi

Definisi

Penurunan defekasi normal yang disertai pengeluaran feses sulit dan tidak tuntas serta feses
kering dan banyak

Penyebab

Fisiologis

1) Penurunan motilitas gastrointestinal


2) Ketidakadekuatan pertumbuhan gigi
3) Ketidakcukupan diet
4) Ketidakcukupan asupan serat
5) Ketidakcukupan asupan cairan
6) Aganglionik (mis. penyakit Hirschsprung)
7) Kelemahan otot abdomen

Psikologis

1) Konfusi
2) Depresi
3) Gangguan emosional

66
4) Situasional

5) Perubahan kebiasaan makan (mis. jenis makanan, jadwal makan)


6) Ketidakadekuatan toileting
7) Aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan
8) Penyalahgunaan laksatif
9) Efek agen farmakologis
10) Ketidakteraturan kebiasaan defekasi
11) Kebiasaan menahan dorongan defekasi
12) Perubahan lingkungan

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Defekasi kurang dari 2 kali seminggu 1) Feses keras
2) Pengeluaran feses lama dan sulit 2) Peristaltik usus menurun

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Mengejan saat defekasi 1) Distensi abdomen
2) Kelemahan umum
3) Teraba massa pada rektal

Kondisi Klinis Terkait

1) Lesi/cedera pada medulla spinalis


2) Spina bifida
3) Stroke
4) Sklerosis multipel
5) Penyakit Parkinson
6) Demensia
7) Hiperparatiroidisme

67
8) Hipoparatiroidisme
9) Ketidakseimbangan elektrolit
10) Hemoroid
11) Obesitas
12) Pasca operasi obstruksi bowel
13) Kehamilan
14) Pembesaran prostat
15) Abses rektal
16) Fisura anorektal
17) Striktura anorektal
18) Prolapse rektal
19) Ulkus rektal
20) Rektokel
21) Tumor
22) Penyakit Hisrcsprung
23) Impaksi feses

50. Retensi Urin

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Eliminasi

Definisi

Pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap

Penyebab

1) Peningkatan tekanan uretra


2) Kerusakan arkus refleks
3) Blok spingter
4) Disfungsi neurologis (mis. trauma, penyakit saraf)

68
5) Efek agen farmakologis (mis. atropine, belladonna, psikotropik, antihistamin, opiate)

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Sesasi penuh pada kandung kemih 1) Dysuria/anuria
2) Distensi kandung kemih

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Dribbling 1) Inkontinensia berlebih
2) Residu urin 150 ml atau lebih

Kondisi Klinis Terkait

1) Benigna prostat hiperplasia


2) Pembengkakan perineal
3) Cedera medula spinalis
4) Rektokel
5) Tumor di saluran kemih

69
51. Risiko Inkontinensia Urin Urgensi

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Eliminasi

Definisi

Berisiko mengalami pengeluaran urin yang tidak terkendali

Faktor Risiko

1) Efek samping obat, kopi dan alkohol


2) Hiperrefleks detrussor
3) Gangguan sistem saraf pusat
4) Kerusakan kontraksi kandung kemih: relaksasi spingter tidak terkendali
5) Ketidakefektifan kebiasaan berkemih
6) Kapasitas kandung kemih kecil

Kondisi Klinis Terkait

1) Infeksi/tumor/batu saluran kemih dan atau ginjal


2) Gangguan sistem saraf pusat

52. Risiko Konstipasi

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Eliminasi

Definisi

Berisiko mengalami penurunan frekuensi normal defekasi disertai kesulitan dan pengeluaran
feses tidak lengkap

Penyebab

70
Fisiologis

1) Penurunan motilitas gastrointestinal


2) Pertumbuhan gigi tidak adekuat
3) Ketidakcukupan diet
4) Ketidakcukupan asupan serat
5) Ketidakcukupan asupan cairan
6) Aganglionik (mis. penyakit Hirschsprung)
7) Kelemahan otot abdomen

Psikologis

1) Konfusi
2) Depresi
3) Gangguan emosional

Situasional

1) Perubahan kebiasaan makan (mis. jenis makanan, jadwal makan)


2) Ketidakadekuatan toileting
3) Aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan
4) Penyalahgunaan laksatif
5) Efek agen farmakologis
6) Ketidakteraturan kebiasaan defekasi
7) Kebiasaan menahan dorongan defekasi
8) Perubahan lingkungan

Kondisi Klinis Terkait

1) Lesi/cedera pada medula spinalis


2) Spina bifida
3) Stroke
4) Sklerosis multipel
5) Penyakit Parkinson
6) Demensia

71
7) Hiperparatiroidisme
8) Hipoparatiroidisme

53. Disorganisasi Perilaku Bayi

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Aktivitas dan Istirahat

Definisi

Disintegrasi respon fisiologis dan neurobehaviour bayi terhadap lingkungan

Penyebab

1) Keterbatasan lingkungan fisik


2) Ketidaktepatan sensori
3) Kelebihan stimulasi sensorik
4) Imaturitas sistem sensoris
5) Prematuritas
6) Prosedur invasif
7) Malnutrisi
8) Gangguan motorik
9) Kelainan kongenital
10) Kelainan genetik
11) Terpapar teratogenik

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Hiperekstensi ekstremitas
2) Jari-jari meregang atau tangan
menggenggam
3) Respon abnormal terhadap stimulus
sensorik

72
4) Gerakan tidak terkoordinasi

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Menangis
2) Tidak mampu menghambat respon
terkejut
3) Iritabilitas
4) Gangguan refleks
5) Tonus motorik berubah
6) Tangan di wajah
7) Gelisah
8) Tremor
9) Tersentak
10) Aritmia
11) Bradikardia atau takikardia
12) Saturasi menurun
13) Tidak mau menyusu
14) Warna kulit berubah

Kondisi Klinis Terkait

1) Hospitalisasi
2) Prosedur invasif
3) Prematuritas
4) Gangguan neurologis
5) Gangguan pernafasan
6) Gangguan kardiovaskuler

54. Gangguan Mobilitas Fisik

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Aktivitas dan Istirahat

73
Definisi

Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri

Penyebab

1) Kerusakan integritas struktur tulang


2) Perubahan metabolisme
3) Ketidakbugaran fisik
4) Penurunan kendali otot
5) Penurunan massa otot
6) Penurunan kekuatan otot
7) Keterlambatan perkembangan
8) Kekakuan sendi
9) Kontraktur
10) Malnutrisi
11) Gangguan muskuloskeletal
12) Gangguan neuromuskuler
13) Indeks masa tubuh diatas persentil ke-75 sesuai usia
14) Efek agen farmakologis
15) Program pembatasan gerak
16) Nyeri
17) Kurang terpapar informasi tentang aktivitas fisik
18) Kecemasan
19) Gangguan kognitif
20) Keengganan melakukan pergerakan
21) Gangguan sensoripersepsi

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Mengeluh sulit menggerakan 1) Rentang gerak (ROM) menurun
ekstremitas

74
Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Nyeri saat bergerak 1) Sendi kaku
2) Enggan melakukan pergerakan 2) Gerakan tidak terkoordinasi
3) Merasa cemas saat bergerak 3) Gerakan terbatas
4) Fisik lemah

Kondisi Klinis Terkait

1) Stroke
2) Cedera medula spinalis
3) Trauma
4) Fraktur
5) Osteoarthritis
6) Osteomalasia
7) Keganasan

55. Gangguan Pola Tidur

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Aktivitas dan Istirahat

Definisi

Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal

Penyebab

1) Hambatan lingkungan (mis. kelembapan lingkungan sekitar, suhu lingkungan,


pencahayaan, kebisingan, bau tidak sedap, Jadwal pemantauan/pemeriksaan/tindakan)
2) Kurang kontrol tidur
3) Kurang privasi
4) Restraint fisik

75
5) Ketiadaan teman tidur
6) Tidak familiar dengan peralatan tidur

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Mengeluh sulit tidur
(tidak tersedia) 2) Mengeluh sering terjaga
3) Mengeluh tidak puas tidur
4) Mengeluh pola tidur berubah
5) Mengeluh istirahat tidak cukup

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Mengeluh kemampuan beraktivitas
menurun

Kondisi Klinis Terkait

1) Nyeri/kolik
2) Hipertiroidisme
3) Kecemasan
4) Penyakit paru obstruktif kronis
5) Kehamilan
6) Periode pasca partum
7) Kondisi pasca operasi

56. Intoleransi Aktivitas

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Aktivitas dan Istirahat

76
Definisi

Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari

Penyebab

1) Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen


2) Tirah baring
3) Kelemahan
4) Imobilitas
5) Gaya hidup monoton

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Mengeluh Lelah 1) Frekuensi jantung meningkat >20%
dari kondisi istirahat

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Dispnea saat/setelah aktivitas 1) Tekanan darah berubah >20% dari
2) Merasa tidak nyaman setelah kondisi istirahat
beraktivitas 2) Gambaran EKG menunjukan aritmia
3) Merasa lemah saat/setelah aktivitas
3) Gambaran EKG menunjukan iskemia
Sianosis

Kondisi Klinis Terkait

1) Anemia
2) Gagal jantung kongestif
3) Penyakit jantung koroner
4) Penyakit katup jantung
5) Aritmia
6) Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

77
7) Gangguan metabolik
8) Gangguan muskuloskeletal

57. Keletihan

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Aktivitas dan Istirahat

Definisi

Penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak pulih dengan istirahat

Penyebab

1) Gangguan tidur
2) Gaya hidup monoton
3) Kondisi fisiologis (mis. penyakit kronis, penyakit terminal, anemia, malnutrisi,
kehamilan)
4) Program perawatan/pengobatan jangka Panjang
5) Peristiwa hidup negatif
6) Stres berlebihan
7) Depresi

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Merasa energi tidak pulih walaupun 1) Tidak mampu mempertahankan
telah tidur aktivitas rutin
2) Merasa kurang tenaga 2) Tampak lesu
3) Mengeluh lelah

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Merasa bersalah akibat tidak mampu 1) Kebutuhan istirahat meningkat

78
menjalankan tanggung jawab
2) Libido menurun

Kondisi Klinis Terkait

1) Anemia
2) Kanker
3) Hipotiroidisme/hipertiroidisme
4) AIDS
5) Depresi
6) Menopause

Keterangan

Diagnosis keletihan merupakan perasaan subjektif yang tidak teratasi dengan istirahat dan
intervensi keperawatan tidak difokuskan untuk meningkatkan daya tahan beraktivitas
(endurance), melainkan untuk membantu klien beradaptasi dengan kondisi yang dialaminya.
Sedangkan, intoleransi Aktivitas difokuskan untuk meningkatkan toleransi dan daya tahan
beraktivitas klien.

58. Kesiapan Peningkatan Tidur

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Aktivitas dan Istirahat

Definisi

Pola penurunan kesadaran alamiah dan periodik yang memungkinkan istirahat adekuat,
mempertahankan gaya hidup yang diinginkan dan dapat ditingkatkan

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Mengekspresikan keinginan untuk 1) Jumlah waktu tidur sesuai dengan

79
meningkatkan tidur pertumbuhan perkembangan
2) Mengekspresikan perasaan cukup
istirahat setelah tidur

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Tidak menggunakan obat tidur 1) Menerapkan rutinitas tidur yang
meningkatkan kebiasaan tidur

Kondisi Klinis Terkait

1) Pemulihan pada pasca operasi


2) Nyeri kronis
3) Kehamilan (periode prenatal/postnatal)
4) Sleep apnea

59. Risiko Disorganisasi Perilaku Bayi

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Aktivitas dan Istirahat

Definisi

Berisiko mengalami disintegrasi respon fisiologis dan neurobehaviour bayi terhadap lingkungan

Faktor Risiko

1) Kelebihan stimulasi sensorik


2) Prematuritas
3) Prosedur invasif
4) Gangguan motorik
5) Kelainan kongenital

80
6) Kelainan genetik
7) Kondisi Klinis Terkait
8) Hospitalisasi
9) Prosedur invasif
10) Prematuritas
11) Gangguan neurologis
12) Gangguan pernafasan
13) Gangguan kardiovaskuler

60. Risiko Intoleransi Aktivitas

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Aktivitas dan Istirahat

Definisi

Berisiko mengalami ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari

Faktor Risiko

1) Gangguan sirkulasi
2) Ketidakbugaran status fisik
3) Riwayat intoleransi aktivitas sebelumnya
4) Tidak berpengalaman dengan suatu aktivitas
5) Gangguan pernafasan

Kondisi Klinis Terkait

1) Anemia
2) Gagal jantung kongestif
3) Penyakit katup jantung
4) Aritmia

81
5) Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
6) Gangguan metabolik
7) Gangguan muskuloskeletal

61. Disrefleksia Otonom

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Neurosensori

Definisi

Respon sistem saraf simpatis yang terjadi secara spontan dan mengancam jiwa terhadap stimulus
berbahaya akibat cedera medula spinalis pada T7 atau diatasnya

Penyebab

1) Cedera pada medula spinalis


2) Pembedahan medula spinalis T7 atau diatasnya
3) Proses keganasan pada medula spinalis

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Tekanan darah sistolik meningkat
1) Sakit kepala
>20%
2) Bercak merah pada kulit diatas lokasi
cedera
3) Diaforesis diatas lokasi cedera
4) Pucat dibawah lokasi cedera
5) Bradikardia dan atau takikardia

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Nyeri dada 1) Menggigil

82
2) Pandangan kabur 2) Sindrom horner
3) Kongesti konjungtiva 3) Refleks pilomotorik
4) Kongesti nasal 4) Dilatasi pupil
5) Parestesia 5) Penile erection
6) Sensasi logam di mulut 6) Semen emission

Kondisi Klinis Terkait

1) Cedera medula spinalis


2) Fraktur
3) Trombosis vena dalam

62. Gangguan Memori

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Neurosensori

Definisi

Ketidakmampuan mengingat beberapa informasi atau perilaku

Penyebab

1) Ketidakadekuatan stimulasi intelektual


2) Gangguan sirkulasi ke otak
3) Gangguan volume cairan dan atau elektrolit
4) Proses penuaan
5) Hipoksia
6) Gangguan neurologis (mis. EEG positif, cedera kepala, gangguan kejang)
7) Efek agen farmakologis
8) Penyalahgunaan zat
9) Faktor psikologis (mis. kecemasan, depresi, stres berlebihan, berduka, gangguan tidur)
10) Distraksi lingkungan

83
Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Melaporkan pernah mengalami 1) Tidak mampu melakukan kemampuan
pengalaman lupa yang dipelajari sebelumnya
2) Tidak mampu mempelajari
keterampilan baru
3) Tidak mampu mengingat informasi
factual
4) Tidak mampu mengingat perilaku
tertentu yang pernah dilakukan
5) Tidak mampu mengingat peristiwa

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Lupa melakukan perilaku pada waktu
yang telah dijadwalkan
2) Merasa mudah lupa

Kondisi Klinis Terkait

1) Stroke
2) Cedera kepala
3) Kejang
4) Penyakit Alzheimer
5) Depresi
6) Intoksikasi alkohol
7) Penyalahgunaan zat

63. Gangguan Menelan

84
Kategori : Fisiologis

Subkategori : Neurosensori

Definisi

Fungsi menelan abnormal akibat defisit struktur atau fungsi oral, faring, atau esofagus

Penyebab

1) Gangguan serebrovaskular
2) Gangguan saraf kranialis
3) Paralisis serebral
4) Akalasia
5) Abnormalitas laring
6) Abnormalitas orofaring
7) Anomali jalan napas atas
8) Defek anatomik kongenital
9) Defek laring
10) Defek nasal
11) Defek Rongga nasofaring
12) Defek trakea
13) Refluks gastroesofagus
14) Obstruksi mekanis
15) Prematuritas

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Mengeluh sulit menelan 1) Batuk sebelum menelan
2) Batuk setelah makan atau minum
3) Tersedak
4) Makanan tertinggal di Rongga mulut

Gejala dan tanda minor:

85
Subjektif Objektif
Oral Oral
(tidak tersedia) 1) Bolus masuk terlalu cepat
2) Refluks nasal
3) Tidak mampu membersihkan rongga
mulut
4) Makanan jatuh dari mulut
5) Makanan terdorong keluar dari mulut
6) Sulit mengunyah
7) Muntah sebelum menelan
8) Bolus terbentuk lama
9) Waktu makan lama
10) Porsi makanan tidak habis
Faring 11) Fase oral abnormal
1) Menolak makan 12) Mengiler
Faring
1) Muntah
2) Posisi kepala kurang elevasi
3) Menelan berulang-ulang
Esofagus
1) Mengeluh bangun di malam hari
2) Nyeri epigastrik
3) Esofagus
4) Hematemesis
5) Gelisah
6) Regurgitasi
7) Odinofagia
8) Bruksisme

Kondisi Klinis Terkait

1) Stroke

86
2) Distrofi muskuler
3) Poliomielitis
4) Cerebral palsy
5) Penyakit Parkinson
6) Guillain Barre Syndrome
7) Myastenia gravis
8) Amyotropic lateral sclerosis
9) Neoplasma otak
10) Paralisis pita suara
11) Kerusakan saraf kranialis V, VII, IX, X, XI
12) Esofagitis

64. Konfusi Akut

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Neurosensori

Definisi

Gangguan kesadaran, perhatian, kognitif, dan persepsi yang reversibel, berlangsung tiba-tiba dan
singkat

Penyebab

1) Delirium
2) Demensia
3) Fluktuasi siklus tidur-bangun
4) Usia lebih dari 60 tahun
5) Penyalahgunaan zat

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Kurang motivasi untuk memulai/ 1) Fluktuasi fungsi kognitif
menyelesaikan perilaku berorientasi 2) Fluktuasi tingkat kesadaran

87
tujuan 3) Fluktuasi aktivitas psikomotorik
2) Kurang motivasi untuk memulai/
menyelesaikan perilaku terarah
Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Salah persepsi 1) Halusinasi
2) Gelisah

Kondisi Klinis Terkait

1) Cedera kepala
2) Stroke
3) Penyakit Alzheimer
4) Penyalahgunaan zat
5) Demensia
6) Delirium

65. Konfusi Kronis

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Neurosensori

Definisi

Gangguan kesadaran, perhatian, kognitif, dan persepsi yang ireversibel, berlangsung lama, dan
atau progresif

Penyebab

1) Cedera otak (mis. kerusakan serebrovaskuler, penyakit neurologis, trauma, tumor)


2) Psikosis Korsakoff
3) Demensia multi infark

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif

88
1) Kurang motivasi untuk memulai/ 1) Fungsi kognitif berubah progresif
menyelesaikan perilaku berorientasi 2) Memori jangka pendek dan atau
tujuan panjang berubah
2) Kurang motivasi untuk memulai/ 3) Interpretasi berubah
menyelesaikan perilaku terarah 4) Fungsi social terganggu
5) Respon terhadap stimulus berubah

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Salah persepsi 1) Gangguan otak organik

Kondisi Klinis Terkait

1) Cedera kepala
2) Tumor otak
3) Stroke
4) Penyakit Alzheimer
5) Penyalahgunaan zat
6) Demensia multi infark

66. Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Neurosensori

Definisi

Gangguan mekanisme dinamika intrakranial dalam melakukan kompensasi terhadap stimulus


yang dapat menurunkan kapasitas intrakranial

Penyebab

1) Lesi menempati ruang (mis. space-occupying lesion – akibat tumor , abses)

89
2) Gangguan metabolisme (mis. akibat hiponatremia, ensefalopati uremikum, ensefalopati
hepatikum, ketoasidosis diabetik, septikemia)
3) Edema serebral (mis. akibat cedera kepala [hematoma epidural, hematoma subdural,
hematoma subarachnoid, hematoma intraserebral], stroke iskemik, stroke hemoragik,
hipoksia, ensefalopati iskemik, pascaoperasi)
4) Peningkatan tekanan vena (mis. akibat trombosis sinus vena serebral, gagal jantung,
trombosis/obstruksi vena jugularis atau vena kava superior)
5) Obstruksi aliran cairan serebrospinalis (mis. hidrosefalus)
6) Hipertensi intrakranial idiopatik

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
Sakit kepala 1) mTekanan darah meningkat dengan
tekanan nadi (pulse pressure) melebar
2) Bradikardia
3) Pola napas ireguler
4) Tingkat kesadaran menurun
5) Respon pupil melambat atau tidak sama
6) Refleks neurologis terganggu

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Gelisah
2) Agitasi
3) Muntah (tanpa disertai mual)
4) Tampak lesu/lemah
5) Fungsi kognitif terganggu
6) Tekanan intrakranial (TIK) ≥ 20 mmHg
7) Papilledema
8) Postur deserebrasi (ekstensi)
9) Postur dekortikasi (fleksi)

90
Kondisi Klinis Terkait

1) Cedera kepala
2) Iskemik serebral
3) Tumor serebral
4) Hidrosefalus
5) Hematoma kranial
6) Pembentukan arteriovenous
7) Edema vasogenik atau sitotoksik serebral
8) Hiperemia
9) Obstruksi aliran vena

67. Risiko Disfungsi Neurovaskuler Perifer

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Neurosensori

Definisi

Berisiko mengalami gangguan sirkulasi, sensasi, dan pergerakan pada ekstremitas

Faktor Risiko

1) Hiperglikemia
2) Osbtruksi vaskuler
3) Fraktur
4) Imobilisasi
5) Penekanan mekanis (mis. torniket, gips, balutan, restraint)
6) Pembedahan ortopedi
7) Trauma
8) Luka bakar

Kondisi Klinis Terkait

91
1) Diabetes melitus
2) Obstruksi vaskuler
3) Fraktur
4) Pembedahan ortopedi
5) Trauma
6) Luka bakar

68. Risiko Konfusi Akut

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Neurosensori

Definisi

Risiko mengalami gangguan kesadaran, perhatian, kognisi, dan persepsi yang reversibel dan
terjadi dalam periode waktu singkat

Faktor Risiko

1) Usia diatas 60 tahun


2) Perubahan fungsi kognitif
3) Perubahan siklus tidur-bangun
4) Dehidrasi
5) Demensia
6) Riwayat stroke
7) Gangguan fungsi metabolik (mis. azotemia, penurunan hemoglobin, ketidakseimbangan
elektrolit, peningkatan nitrogen urea darah (BUN)/kreatinin)
8) Gangguan mobilitas
9) Penggunaan restrain yang tidak tepat
10) Infeksi
11) Malnutrisi
12) Nyeri

92
13) Efek agen farmakologis
14) Deprivasi sensori
15) Penyalahgunaan zat

Kondisi Klinis Terkait

1) Cedera kepala
2) Stroke
3) Penyakit Alzheimer
4) Penyalahgunaan zat
5) Demensia

69. Disfungsi Seksual

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Reproduksi dan Seksualitas

Definisi

Perubahan fungsi seksual selama fase respon seksual berupa hasrat, terangsang, orgasme, dan
atau relaksasi yang dirasa tidak memuaskan, tidak bermakna atau tidak adekuat

Penyebab

1) Perubahan fungsi/struktur tubuh (mis. kehamilan, baru melahirkan, obat-obatan,


pembedahan, anomali, proses penyakit, trauma, radiasi)
2) Perubahan biopsikososial seksualitas
3) Ketiadaan model peran
4) Model peran tidak dapat mempengaruhi
5) Kurang privasi
6) Ketiadaan pasangan
7) Kesalahan informasi
8) Kelainan seksual (mis. hubungan penuh kekerasan)

93
9) Konflik nilai
10) Penganiayaan fisik (mis. kekerasan dalam rumah tangga)
11) Kurang terpapar informasi

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Mengungkapkan aktivitas seksual
berubah
2) Mengungkapkan eksitasi seksual
berubah
3) Merasa hubungan seksual tidak
memuaskan
4) Mengungkapkan peran seksual berubah
5) Mengeluhkan hasrat seksual menurun
6) Mengungkapkan fungsi seksual
berubah
7) Mengeluh nyeri saat berhubungan
seksual (dispareunia)

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Mengungkapkan ketertarikan pada
pasangan berubah
2) Mengeluh hubungan seksual terbatas
3) Mencari informasi tentang kemampuan
mencapai kepuasan seksual

Kondisi Klinis Terkait

1) Gangguan endokrin, perkemihan, neuromuskuler, muskuloskeletal, kardiovaskuler


2) Trauma genital
3) Pembedahan pelvis

94
4) Kanker
5) Menopause
6) Gangguan psikiatrik seperti mania, depresi berat, demensia, gangguan kepribadian,
penyalahgunaan atau penggunaan zat, gangguan kecemasan, dan schizophrenia

70. Kesiapan Persalinan

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Reproduksi dan Seksualitas

Definisi

Pola mempersiapkan, mempertahankan dan memperkuat proses kehamilan dan persalinan serta
perawatan bayi baru lahir

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Menyatakan keinginan untuk
menerapkan gaya hidup yang tepat
untuk persalinan
2) Menyatakan keinginan untuk
menerapkan penatalaksanaan gejala
ketidaknyamanan selama persalinan
3) Menyatakan rasa percaya diri menjalani
persalinan

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Menunjukan perilaku proaktif selama
persiapan persalinan

95
Kondisi Klinis Terkait

1) Status kesehatan ibu sehat


2) Status kesehatan janin sehat

71. Pola Seksual Tidak Efektif

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Reproduksi dan Seksualitas

Definisi

Kekhawatiran individu melakukan hubungan seksual yang berisiko menyebabkan perubahan


kesehatan

Penyebab

1) Kurang privasi
2) Ketiadaan pasangan
3) Konflik orientasi seksual
4) Ketakutan hamil
5) Ketakutan terinfeksi penyakit menular seksual
6) Hambatan hubungan dengan pasangan
7) Kurang terpapar informasi tentang seksualitas
8) Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) Mengeluh sulit melakukan aktivitas seksual
Mengungkapkan aktivitas seksual berubah
Mengungkapkan perilaku seksual berubah
Orientasi seksual berubah

9)

96
10) Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Mengungkapkan hubungan dengan 1) Konflik nilai
pasangan berubah

Gejala & Tanda Minor:

Kondisi Klinis Terkait

1) Mastektomi
2) Histerektomi
3) Kanker
4) Kondisi yang menyebabkan paralisis
5) Penyakit menular seksual (mis. sifilis, gonore, AIDS)

72. Risiko Disfungi Seksual

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Reproduksi dan Seksualitas

Definisi

Berisiko mengalami perubahan fungsi seksual selama fase respon seksual berupa hasrat,
terangsang, orgasme, dan relaksasi yang dipandang tidak memuaskan, tidak bermakna atau tidak
adekuat

Penyebab

Biologis

1) Gangguan neurologi
2) Gangguan urologi

97
3) Gangguan endokrin

Keganasan

1) Faktor ginekologi (mis. kehamilan, pasca persalinan)


2) Efek agen farmakologis

Psikologis

1) Depresi
2) Kecemasan
3) Penganiayaan psikologis/ seksual
4) Penyalahgunaan obat/ zat
5) Situasional

6) Konflik hubungan
7) Kurangnya privasi
8) Pola seksual pasangan menyimpang
9) Ketiadaan pasangan
10) Ketidakadekuatan edukasi
11) Konflik nilai personal dalam keluarga, budaya, dan agama

Kondisi Klinis Terkait

1) Diabetes melitus
2) Penyakit jantung (mis. hipertensi, penyakit jantung koroner)
3) Penyakit paru (mis. TB, PPOK, asma)
4) Stroke
5) Kehamilan
6) Kanker
7) Gangguan endokrin, perkemihan, neuromuskuler, muskuloskeletal, kardiovaskuler
8) Trauma genital
9) Pembedahan pelvis

98
10) Kanker
11) Menopause

73. Risiko Kehamilan Tidak Dikehedaki

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Reproduksi dan Seksualitas

Definisi

Berisiko mengalami kehamilan yang tidak diharapkan baik karena alasan waktu yang tidak tepat
atau karena kehamilan tidak diinginkan

Faktor Risiko

1) Pemerkosaan
2) Hubungan seksual sedarah (incest)
3) Gangguan jiwa
4) Kegagalan penggunaan alat kontrasepsi
5) Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
6) Tidak menggunakan alat kontrasepsi
7) Faktor social-ekonomi

Kondisi Klinis Terkait

1) Penyakit menular seksual


2) Gangguan jiwa
3) Kegagalan penggunaan alat kontrasepsi
4) Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)

74. Gangguan Rasa Nyaman

Kategori : Psikologis

99
Subkategori : Nyeri dan Kenyamanan

Definisi

Perasaan kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual, lingkungan dan
sosial

Penyebab

1) Gejala penyakit
2) Kurang pengendalian situasional/lingkungan
3) Ketidakadekuatan sumber daya (mis. dukungan finansial, sosial, dan pengetahuan)
4) Kurangnya privasi
5) Gangguan stimulus lingkungan
6) Efek samping terapi (mis. medikasi, radiasi, kemoterapi)
7) Gangguan adaptasi kehamilan

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Mengeluh tidak nyaman 1) Gelisah

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Mengeluh sulit tidur 1) Mengeluh kedinginan/ kepanasan
2) Tidak mampu rileks 2) Merasa gatal
3) Mengeluh mual
4) Mengeluh lelah
5) Menunjukan gejala distres
6) Tampak merintih atau menangis
7) Pola eliminasi berubah
8) Postur tubuh berubah
9) Iritabilitas

100
Kondisi Klinis Terkait

Penyakit kronis

1) Keganasan
2) Distres psikologis
3) Kehamilan

Keterangan

Diagnosis gangguan rasa nyaman ditegakkan apabila rasa tidak nyaman muncul tanpa ada cedera
jaringan. Apabila ketidaknyamanan muncul akibat kerusakan jaringan, maka diagnosis yang
disarankan ialah nyeri akut atau kronis

75. Ketidaknyamanan Pasca Partum

Kategori : Psikologis

Subkategori : Nyeri dan Kenyamanan

Definisi

Perasaan tidak nyaman yang berhubungan dengan kondisi setelah melahirkan

Penyebab

1) Trauma perineum selama persalinan dan kelahiran


2) Involusi uterus, proses pengembalian ukuran rahim ke ukuran semula
3) Pembengkakan payudara dimana alveoli mulai terisi ASI
4) Kekurangan dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan
5) Ketidaktepatan posisi duduk
6) Faktor budaya

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Mengeluh tidak nyaman 1) Tampak meringis

101
2) Terdapat kontraksi uterus
3) Luka episiotomi
4) Payudara bengkak

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Tekanan darah meningkat
2) Frekuensi nadi meningkat
3) Berkeringat berlebihan
4) Menangis/ merintih
5) Haemorrhoid

Kondisi Klinis Terkait

1) Kondisi pasca persalinan

76. Neusea

Kategori : Psikologis

Subkategori : Nyeri dan Kenyamanan

Definisi

Perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat
mengakibatkan muntah

Penyebab

2) Gangguan biokimiawi (mis. uremia, ketoasidosis diabetik)


3) Gangguan pada esofagus
4) Distensi lambung
5) Iritasi lambung
6) Gangguan pankreas

102
7) Peregangan kapsul limpa
8) Tumor terlokalisasi (mis. neuroma akustik, tumor otak primer atau sekunder, metastasis
tulang di dasar tengkorak)
9) Peningkatan tekanan intrabdominal (mis. keganasan intraabdomen)
10) Peningkatan tekanan intrakranial
11) Peningkatan tekanan intraorbital (mis. glaukoma)
12) Mabuk perjalanan
13) Kehamilan
14) Aroma tidak sedap
15) Rasa makanan/ minuman yang tidak enak
16) Stimulus penglihatan tidak menyenangkan
17) Faktor psikologis (mis. kecemasan, ketakutan, stres)
18) Efek agen farmakologis
19) Efek toksin

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Mengeluh mual
2) Merasa ingin muntah
3) Tidak berminat makan

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Merasa asam di mulut 1) Saliva meningkat
2) Sesasi panas/ dingin 2) Pucat
3) Sering menelan 3) Diaphoresis
4) Takikardia
5) Pupil dilatasi

Kondisi Klinis Terkait

1) Meningitis

103
2) Labirinitis
3) Uremia
4) Ketoasidosis diabetik
5) Ulkus peptikum
6) Penyakit esofagus
7) Tumor intraabdomen
8) Penyakit Meniere
9) Neuroma akustik
10) Tumor otak
11) Kanker
12) Glaukoma

77. Nyeri Akut

Kategori : Psikologis

Subkategori : Nyeri dan Kenyamanan

Definisi

Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau
fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang
berlangsung kurang dari 3 bulan

Penyebab

1) Agen pencedera fisiologis (mis. inflamasi, iskemia, neoplasma)


2) Agen pencedera kimiawi (mis. terbakar, bahan kimia iritan)
3) Agen pencedera fisik (mis. abses, amputasi, terbakar, terpotong mengangkat berat,
prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Mengeluh nyeri 1) Tampak meringis

104
2) Bersikap protektif (mis. waspada, posisi
menghindari nyeri)
3) Gelisah
4) Frekuensi nadi meningkat
5) Sulit tidur

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Tekanan darah meningkat
2) Pola napas berubah
3) Nafsu makan berubah
4) Proses berfikir terganggu
5) Menarik diri
6) Berfokus pada diri sendiri
7) Diaforesis

Kondisi Klinis Terkait

1) Kondisi pembedahan
2) Cedera traumatis
3) Infeksi
4) Sindrom koroner akut
5) Glaukoma

78. Nyeri Kronis

Kategori : Psikologis

Subkategori : Nyeri dan Kenyamanan

Definisi

105
Pengalman sensorik atau emosional yang berkitan dengan kerusakan jaringan aktual atau
fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan
konstan yang berlangsung lebih dari 3 bulan

Penyebab

1) Kondisi muskuloskeletal kronis


2) Kerusakan sistem saraf
3) Penekanan saraf
4) Infiltrasi tumor
5) Ketidakseimbangan neurotransmitter, neuromodulator, dan reseptor
6) Gangguan imunitas (mis. neuropati terkait HIV, virus varicella-zoster)
7) Gangguan fungsi metabolik
8) Riwayat posisi kerja statis
9) Peningkatan indeks masa tubuh
10) Kondisi pasca trauma
11) Tekanan emosional
12) Riwayat penganiayaan (mis. fisik, psikologis, seksual)
13) Riwayata penyalahgunaan obat/zat

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Mengeluh nyeri 1) Tampak meringis
2) Merasa depresi (tertekan) 2) Gelisah
3) Tidak mampu menuntaskan aktivitas

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Merasa takut mengalami cedera 1) Bersikap protektif (mis. posisi
berujung menghindari nyeri)
2) Waspada
3) Pola tidur berubah
4) Anoreksia

106
5) Fokus menyempit
6) Befokus pada diri sendiri

Kondisi Klinis Terkait

1) Kondisi kronis (mis. arthriytis reumatoid)


2) Infeksi
3) Cedera medula spinalis
4) Kondisi pasca trauma
5) Tumor

79. Nyeri Melahirkan

Kategori : Psikologis

Subkategori : Nyeri dan Kenyamanan

Definisi

Pengalaman sensorik dan emosional yang bervariasi dari menyenangkan sampai tidak
menyenangkan yang berhubuungan dengan persalinan

Penyebab

1) Dilatasi serviks
2) Pengeluaran janin

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Mengeluh nyeri 1) Ekspresi wajah meringis
2) Perineum terasa tertekan 2) Berposisi meringankan nyeri
3) Uterus teraba membulat

107
Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Mual 1) Tekanan darah meningkat
2) Nafsu makan menurun/ meningkat 2) Frekuensi nadi meningkat
3) Ketegangan otot menigkat
4) Pola tidur berubah
5) Fungsi berkemih berubah
6) Diaforesis
7) Gangguan perilaku
8) Prilaku ekspresif
9) Pupil dilatasi
10) Muntah
11) Fokus pada diri sendiri

Kondisi Klinis Terkait

1) Proses persalinan

80. Ansietas

Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

Kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik
akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menhadapi
ancaman

Penyebab

2) Krisis situasional
3) Kebutuhan tidak terpenuhi

108
4) Krisis maturasional
5) Ancaman terhadap konsep diri
6) Ancaman terhadap kematian
7) Kekhawatiran mengalami kegagalan
8) Disfungsi sistem keluarga
9) Hubungan orang tua-anak tidak memuaskan
10) Faktor keturunan (temperamen mudah teragitasi sejak lahir)
11) Penyalahgunaan zat
12) Terpapar bahaya lingkungan (mis. toksin, polutan, dan lain-lain)
13) Kurang terpapar informasi

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Merasa bingung 1) Tampak gelisah
2) Merasa khawatir dengan akibat dari 2) Tampak tegang
kondisi yang dihadapi 3) Sulit tidur
3) Sulit berkonsentrasi
Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Mengeluh pusing 1) Frekuensi napas meningkat
2) Anoreksia 2) Frekuensi nadi meningkat
3) Palpitasi 3) Tekanan darah meningkat
4) Merasa tidak berdaya 4) Diaforesis
5) Tremor
6) Muka tampak pucat
7) Suara bergetar
8) Kontak mata buruk
9) Sering berkemih
10) Berorientasi pada masa lalu

109
Kondisi Klinis Terkait

1) Penyakit kronis progresif (mis. kanker, penyakit autoimun)


2) Penyakit akut
3) Hospitalisasi
4) Rencana operasi
5) Kondisi diagnosis penyakit belum jelas
6) Penyakit neurologis
7) Tahap tumbuh kembang

81. Berduka

Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

Respon psikososial yang ditunjukan oleh klien akibat kehilangan (orang, objek, fungsi, status,
bagian tubuh atau hubungan)

Penyebab

1) Kematian keluarga atau orang yang berarti


2) Antisipasi kematian keluarga atau orang yang berarti
3) Kehilangan (objek, pekerjaan, fungsi, status, bagian tubuh, hubungan sosial)
4) Antisipasi kehilangan (objek, pekerjaan, fungsi, status, bagian tubuh, hubungan sosial)

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Merasa sedih 1) Menangis
2) Merasa bersalah atau menyalahkan 2) Pola tidur tidak berubah
orang lain 3) Tidak mampu berkonsentrasi
3) Tidak menerima kehilangan

110
4) Merasa tidak ada harapan

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Mimpi buruk atau pola mimpi berubah 1) Marah
2) Merasa tidak berguna 2) Tampak panic
3) Fobia 3) Fungsi imunitas terganggu

Kondisi Klinis Terkait

1) Kematian anggota keluarga atau orang terdekat


2) Amputasi
3) Cedera medula spinalis
4) Kondisi kehilangan perinatal
5) Penyakit terminal (mis. kanker)
6) Putus hubungan kerja

82. Distres Spiritual

Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

Gangguan pada keyakinan atau sistem nilai berupa kesulitan merasakan makna dan tujuan hidup
melalui hubungan dengan diri, orang lain, ingkungan atau tuhan

Penyebab

1) Menjelang ajal
2) Kondisi penyakit kronis
3) Kematian orang terdekat
4) Perubahan pola hidup

111
5) Kesepian
6) Pengasingan diri
7) Pengasingan sosial
8) Gangguan sosio-kultural
9) Peningkatan ketergantungan pada orang lain
10) Kejadian hidup yang tidak diharapkan

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Mempertanyakan makna/ tujuan 1) Tidak mampu beribadah
hidupnya 2) Marah pada Tuhan
2) Menyatakan hidupnya terasa tidak/
kurang bermakna
3) Merasa menderita/ tidak berdaya

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Menyatakan hidupnya terasa tidak/ 1) Menolak berinteraksi dengan orang
kurang tenang terdekat/ pemimpin spiritual
2) Mengeluh tidak dapat menerima 2) Tidak mampu beraktivitas (mis.
(kurang pasrah) menyanyi, mendengarkan music,
3) Merasa bersalah menulis)
4) Merasa terasing 3) Koping tidak efektif
5) Menyatakan telah diabaikan 4) Tidak berminat pada alam/ literatur
spiritual

Kondisi Klinis Terkait

1) Penyakit kronis (mis. asthritis rheumatoid, sklerosis multipel


2) Penyakit terminal (mis. kanker)
3) Retardasi mental
4) Kehilangan bagian tubuh

112
5) Sudden infant death syndrome (SIDS)
6) Kelahiran mati, kematian janin, keguguran
7) Kemandulan
8) Gangguan psikiatrik

83. Gangguan Citra Tubuh

Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

Perubahan persepsi tentang penampilan, struktur, dan fungsi fisik individu

Penyebab

1) Perubahan struktur/ bentuk tubuh (mis. amputasi, trauma, luka bakar, obsesitas, jerawat)
2) Perubahan fungsi tubuh (mis. proses penyakit, kehamilan, kelumpuhan)
3) Perubahan fungsi kognitif
4) Ketidaksesuaian budaya, keyakinan atau sistem nilai
5) Transisi perkembangan
6) Gangguan psikososial
7) Efek tindakan/pengobatan (mis. pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi)

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Mengungkapkan kecacatan/ kehilangan 1) Kehilangan bagian tubuh
bagian tubuh 2) Fungsi/ struktur tubuh berubah/ hilang

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Tidak mau mengungkapkan kecacatan/ 1) Menyembunyikan/ menunjukkan
kehilangan bagian tubuh bagian tubuh secara berlebihan

113
2) Mengungkapkan perasaan negatif 2) Menghindari melihat dan/ atau
tentang perubahan tubuh menyentuh bagian tubuh
3) Mengungkapkan kekhawatiran pada 3) Fokus berlebihan pada perubahan tubuh
penolakan/ reaksi orang lain\ 4) Respon nonverbal pada perubahan dan
4) Mengungkapkan perubahan gaya hidup persepsi tubuh
5) Fokus pada penampilan dan kekuatan
masa lalu
6) Hubungan sosial berubah

Kondisi Klinis Terkait

1) Mastektomi
2) Amputasi
3) Jerawat
4) Parut atau luka bakar yang terlihat
5) Obesitas
6) Hiperpigmentasi pada kehamilan
7) Gangguan psikiatrik
8) Program terapi neoplasma
9) Alopecia chemically induced

84. Gangguan Identitas Diri

Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

Tidak mampu mempertahankan keutuhan persepsi terhadap identitas diri

Penyebab

1) Gangguan peran sosial

114
2) Tidak terpenuhinya tugas perkembangan
3) Gangguan neurologis
4) Ketidakadekuatan stimulasi sensori
5) Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Persepsi terhadap diri berubah 1) Perilaku tidak konsisten
2) Bingung dengan nilai-nilai budaya, 2) Hubungan yang tidak efektif
tujuan hidup, jenis kelamin, dan/ atau 3) Strategi koping tidak efektif
nilai-nilai ideal 4) Penampilan peran tidak efektif
3) Perasaan yang fluktuatif terhadap diri
Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) (tidak tersedia)

Kondisi Klinis Terkait

1) Gangguan autistik
2) Gangguan orientasi seksual
3) Periode perkembangan remaja

85. Gangguan Persepsi Sensori

Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

Perubahan persepsi terhadap stimulus baik internal maupun eksternal yang disertai dengan
respon yang berkurang, berlebihan atau terdistorsi

Penyebab

115
1) Gangguan penglihatan
2) Gangguan pendengaran
3) Gangguan penciuman
4) Gangguan perabaan
5) Hipoksia serebral
6) Penyalahgunaan zat
7) Usia lanjut
8) Pemajanan toksin lingkungan

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Mendengar suara bisikan atau melihat 1) Distorsi sensori
bayangan 2) Respon tidak sesuai
2) Merasakan sesuatu melalui indera 3) Bersikap seolah melihat, mendengar,
perabaan, penciuman, pengelihatan, mengecap, meraba atau mencium
atau pengecapan sesuatu

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Menyatakan kesal 1) Menyendiri
2) Melamun
3) Konsentrasi buruk
4) Disorientasi waktu, tempat, orang dan
situasi
5) Curiga
6) Melihat ke satu arah
7) Mondar mandir
8) Bicara sendiri

Kondisi Klinis Terkait

1) Glaukoma

116
2) Katarak
3) Gangguan refraksi (myopia, hiperopia, astigmatisma, presbiopia)
4) Trauma okuler
5) Trauma pada saraf kranialis II, III, IV, dan VI akibat stroke, aneurisma intrakranial,
trauma/ tumor otak)
6) Infeksi okuler
7) Presbiakusis
8) Malfungsi alat bantu dengar
9) Delirium
10) Demensia
11) Gangguan amnestik
12) Penyakit terminal
13) Gangguan psikotik

86. Harga Diri Rendah Kronis

Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

Evaluasi atau perasaan negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan klien seperti tidak berarti,
tidak berharga, tidak berdaya yang berlangsung dalam waktu yang lama dan terus-menerus

Penyebab

1) Terpapar situasi traumatis


2) Kegagalan berulang
3) Kurangnya pengakuan dari orang lain
4) Ketidakefektifan mengatasi masalah kehilangan
5) Gangguan psikiatri
6) Penguatan negatif berulang

117
7) Ketidaksesuaian budaya

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Menilai diri negatif (mis. tidak berguna, 1) Enggan mencoba hal yang baru
tidak tertolong) 2) Berjalan menunduk
2) Merasa malu/ bersalah 3) Postur tubuh menunduk
3) Merasa tidak mampu melakukan
apapun
4) Meremehkan kemampuan mengatasi
masalah
5) Merasa tidak memiliki kelebihan atau
kemampuan positif
6) Melebih-lebihkan penilaian negatif
tentang diri sendiri
7) Menolak penilaian positif tentang diri
sendiri
Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Merasa sulit berkonsentrasi 1) Kontak mata kurang
2) Sulit tidur 2) Lesu dan tidak bergairah
3) Mengungkapkan keputusasaan 3) Berbicara perlan dan lirih Pasif
4) Perilaku tidak asertif
5) Mencari penguatan secara berlebihan
6) Bergantung pada pendapat orang lain
7) Sulit membuat keputusan

Kondisi Klinis Terkait

1) Cedera traumatis
2) Pembedahan
3) Kehamilan

118
4) Stroke
5) Penyalahgunaan zat
6) Demensia
7) Penyakit kronis
8) Pengalaman tidak menyenangkan

87. Harga Diri Rendah Situasional

Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

Evaluasi atau perrasaan negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan klien sebagai respon
terhadap situasi saat ini

Penyebab

1) Perubahan pada citra tubuh


2) Perubahan peran sosial
3) Ketidakadekuatan pemahaman
4) Perilaku tidak konsisten dengan nilai
5) Kegagalan hidup berulang
6) Riwayat kehilangan
7) Riwayat penolakan
8) Transisi perkembangan
9) Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Menilai diri negatif (mis. tidak berguna, 1) Berbicara pelan dan lirih
tidak tertolong) 2) Menolak berinteraksi dengan orang lain
2) Merasa malu/ bersalah 3) Berjalan menunduk
3) Melebih-lebihkan penilaian negatif 4) Postur tubuh menunduk

119
tentang diri sendiri
4) Menolak penilaian positif tentang diri
sendiri

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Sulit berkonsentrasi 1) Kontak mata kurang
2) Lesu dan tidak bergairah
3) Pasif
4) Tidak mampu membuat keputusan

Kondisi Klinis Terkait

1) Cedera traumatis
2) Pembedahan
3) Kehamilan
4) kondisi baru terdiagnosis (mis. diabetes melitus)
5) Stroke
6) Penyalahgunaan zat
7) Demensia
8) Pengalaman tidak menyenangkan

88. Keputusasaan

Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

Kondisi individu yang memandang adanya keterbatasan atau tidak tersedianya alternatif
pemecahan pada masalah yang dihadapi

Penyebab

120
1) Stres jangka panjang
2) Penurunan kondisi fisiologis
3) Kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual
4) Kehilangan kepercayaan terhadap nilai-nilai penting
5) Pembatasan aktivitas jangka panjang
6) Pengasingan

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Mengungkapkan keputusasaan 1) Berperilaku pasif

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Sulit tidur 1) Afek datar
2) Selera makan menurun 2) Kurang inisiatif
3) Meninggalkan lawan bicara
4) Kurang terlibat aktivitas perawatan
5) Mengangkat bahu sebagai respon pada
lawan bicara

Kondisi Klinis Terkait

1) Penyakit kronis
2) Penyakit terminal
3) Penyakit yang tidak dapat disembuhkan

89. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri

Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

121
Pola persepsi diri yang cukup untuk merasa sejahtera dan dapat ditingkatkan

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Mengekspresikan keinginan untuk
meningkatkan konsep diri
2) Mengekspresikan kepuasan dengan diri,
harga diri, penampilan peran, citra
tubuh dan identitas pribadi

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Merasa percaya diri 1) Tindakan sesuai dengan perasaan dan
2) Menerima kelebihan dan keterbatasan pikiran yang diekspresikan

Kondisi Klinis Terkait

1) Perilaku upaya peningkatan kesehatan

90. Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga

Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

Pola adaptasi anggota keluarga dalam mengatasi situasi yang dialami klien secara efektif dan
menunjukan keinginan serta kesiapan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan klien

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif

122
(tidak tersedia) Anggota keluarga menetapkan tujuan untuk
meningkatkan gaya hidup sehat
Anggota keluarga menetapkan sasaran untuk
meningkatkan kesehatan
(tidak tersedia)

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Anggota keluarga mengidentifikasi
pengalaman yang mengoptimalkan
kesejahteraan
2) Anggota keluarga berupaya
menjelaskan dampak krisis terhadap
perkembangan
3) Anggota keluarga mengungkapkan
minat dalam membuat kontak dengan
orang lain yang mengalami situasi yang
sama

Kondisi Klinis Terkait

1) Kelainan genetik (mis. sindrom down, fibrosis kistik)


2) Cedera traumatic (mis. amputasi, cedera spinal)
3) Kondisi kronis (mis. asma, AIDS, penyakit Alzheimer)

91. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas

Kategori : Psikologis

123
Subkategori : Integritas Ego

Definisi

Pola adaptasi dan penyelesaian masalah komunitas yang memuaskan untuk memenuhi tuntutan
atau kebutuhan masyarakat, serta dapat ditingkatkan untuk penatalaksanaan masalah saat ini dan
mendatang

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Perencanaan aktif oleh komunitas 1) Terdapat sumber-sumber daya yang
mengenai prediksi stressor adekuat untuk mengatasi stresor
2) Pemecahan masalah aktif oleh
komunitas saat menghadapi masalah

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Bersepakat bahwa komunitas 1) Tersedia program untuk rekreasi
bertanggung jawab terhadap 2) Tersedia program untuk relaksasi/
penatalaksanaan stress bersantai
2) Berkomunikasi positif diantara anggota
komunitas
3) Berkomunikasi positif diantara
komunitas

Kondisi Klinis Terkait

1) Penurunan tingkat penyakit, kecelakaan atau kekerasan

124
92. Ketidakberdayaan

Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

Persepsi bahwa tindakan seseorang tidak akan mempengaruhi hasil secara signifikan, persepsi
kurang kontrol pada situasi saat ini atau yang akan datang

Penyebab

1) Program perawatan/ pengobatan yang kompleks atau jangka panjang


2) Lingkungan tidak mendukung perawatan/ pengobatan
3) Interaksi interpersonal tidak memuaskan

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Menyatakan frustasi atau tidak mampu 1) Bergantung pada orang lain
melaksanakan aktivitas sebelumnya

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Merasa diasingkan 1) Tidak berpartisipasi dalam perawatan
2) Menyatakan keraguan tentang kinerja Pengasingan
peran
3) Menyatakan kurang control
4) Menyatakan rasa malu
5) Merasa tertekan (depresi)

Kondisi Klinis Terkait

1) Diagnosis yang tidak terduga atau baru


2) Peristiwa traumatis

125
3) Diagnosis penyakit kronis
4) Diagnosis penyakit terminal
5) Rawat inap

93. Ketidakmampuan Koping Keluarga

Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

Perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang membatasi kemampuan
dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan yang dihadapi klien

Penyebab

1) Hubungan keluarga ambivalen


2) Pola koping yang berbeda diantara klien dan orang terdekat
3) Resistensi keluarga terhadap perawatan/ pengobatan yang kompleks
4) Ketidakmampuan orang terdekat mengungkapkan perasaan

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Merasa diabaikan 2) Merasa diabaikan
3) Tidak memenuhi kebutuhan anggota
keluarga
4) Tidak toleran

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Terlalu khawatir dengan anggota 1) Merasa tertekan (depresi)
keluarga 2) Perilaku menyerang (agresi)
3) Perilaku menghasut (agitasi)

126
4) Tidak berkomitmen
5) Menunjukan gejala psikosomatis
6) Perilaku menolak
7) Perawatan yang mengabaikan
kebutuhan dasar klien
8) Mengabaikan perawatan/ pengobatan
anggota keluarga
9) Perilaku bermusuhan
10) Perilaku individualistik
11) Upaya membangun hidup bermakna
terganggu
12) Perilaku sehat terganggu
13) Ketergantungan anggota keluarga
meningkat
14) Realitas kesehatan anggota keluarga
terganggu

Kondisi Klinis Terkait

1) Penyakit Alzheimer
2) AIDS
3) Kelainan yang menyebabkan paralisis permanen
4) Kanker
5) Penyakit kronis (mis. kanker, arthritis reumatoid)
6) Penyalahgunaan zat
7) Krisis keluarga
8) Konflik keluarga yang belum terselesaikan

94. Koping Defensif

127
Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

Proyeksi evaluasi diri untuk melindungi diri dari ancaman terhadap harga diri

Penyebab

1) Konflik antara persepsi diri dan sistem nilai


2) Takut mengalami kegagalan
3) Takut mengalami penghinaan
4) Takut terhadap dampak situasi yang dihadapi
5) Kurangnya rasa percaya terhadap orang lain
6) Kurangnya kepercayaan diri
7) Kurangnya dukungan sistem pendukung (support system)
8) Harapan yang tidak realistis

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Menyalahkan orang lain 1) Hipersensitif terhadap kritik
2) Menyangkal adanya masalah
3) Menyangkal kelemahan diri
4) Merasionalisasi kegagalan

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Meremehkan orang lain 1) Melemparkan tanggung jawab
2) Tawa permusuhan
3) Sikap superior terhadap orang lain
4) Tidak dapat membedakan realitas
5) Kurang minat mengikuti perawatan/
pengobatan

128
6) Sulit membangun atau
mempertahankan hubungan
Kondisi Klinis Terkait

1) Penyakit kronis
2) Penyalahgunaan zat
3) Attention deficit/ hyperactivity disorder (ADHD)
4) Gangguan perilaku
5) Oppositional Defiant Disorder
6) Delirium
7) Demensia
8) Gangguan amnestik

95. Koping Komunitas Tidak Efektif

Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

Pola adaptasi aktivitas komunitas dan penyelesaian masalah yang tidak memuaskan untuk
memenuhi tuntutan atau kebutuhan masyarakat

Penyebab

1) Paparan bencana (alam atau buatan manusia)


2) Riwayat bencana (alam atau buatan manusia)
3) Ketidakadekuatan sumber daya untuk pemecahan masalah
4) Ketidakcukupan sumber daya masyarakat (mis. istirahat, rekreasi, dukungan sosial)
5) Tidak adanya sistem masyarakat

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif

129
1) Mengungkapkan ketidakberdayaan 1) Komunitas tidak memenuhi harapan
komunitas anggotanya
2) Konflik masyarakat meningkat
3) Insiden masalah masyarakat tinggi
(mis. pembunuhan, pengrusakan,
terorisme, perampokan, pelecehan,
pengangguran, kemsikinan, penyakit
mental)

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Mengungkapkan kerentanan komunitas 1) Partisipasi masyarakat kurang
2) Tingkat penyakit masyarakat
meningkat
3) Stres meningkat

Kondisi Klinis Terkait

1) Insiden kekerasan tinggi


2) Tingkat penyakit tinggi
3) Sedikitnya kesempatan atau lokasi untuk interaksi komunitas

96. Koping Tidak Efektif

Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

Ketidakmampuan menilai dan merespon dan/atau ketidakmampuan menggunakan sumber-


sumber yang ada untuk mengatasi masalah

130
Penyebab

1) Ketidakpercayaan terhadap kemampuan diri mengatasi masalah


2) Ketidakadekuatan sistem pendukung
3) Ketidakadekuatan strategi koping
4) Ketidakteraturan atau kekacauan lingkungan
5) Ketidakcukupan persiapan untuk menghadapi stressor
6) Disfungsi sistem keluarga
7) Krisis situasional
8) Krisis maturasional
9) Kerentanan personalitas
10) Ketidakpastian

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Mengungkapkan tidak mampu 1) Tidak mampu memenuhi peran yang
mengatasi masalah diharapkan (sesuai usia)
2) Menggunakan mekanisme koping yang
tidak sesuai

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Tidak mampu memenuhi kebutuhan 1) Penyalahgunaan zat
dasar 2) Memanipulasi orang lain untuk
Kekhawatiran kronis memenuhi keinginannya sendiri
3) perilaku tidak asertif
4) Partisipasi sosial kurang

Kondisi Klinis Terkait

1) Kondisi perawatan kritis

131
2) Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD)
3) Gangguan perilaku
4) Oppositional Defiant Disorder
5) Gangguan kecemasan perpisahan
6) Delirium
7) Demensia
8) Gangguan amnestik
9) Intoksikasi zat
10) Putus zat

97. Penurunan Koping Keluarga

Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

Ketidakadekuatan atau ketidakefektifan dukungan,rasa nyaman, bantuan dan motivasi orang


terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang dibutuhkan klien untuk mengelola atau
mengatasi masalah kesehatannya

Penyebab

1) Situasi penyerta yang mempengaruhi orang terdekat


2) Krisis perkembangan yang dihadapi orang terdekat
3) Kelelahan orang terdekat dalam memberikan dukungan
4) Disorganisasi keluarga
5) Perubahan peran keluarga
6) Tidak tersedianya informasi bagi orang terdekat
7) Kurangnya saling mendukung
8) Tidak cukupnya dukungan yang diberikan klien pada orang terdekat
9) Orang terdekat kurang terpapar informasi

132
10) Salahnya/ tidak pahamnya informasi yang didapatkan orang terdekat
11) Orang terdekat terlalu fokus pada kondisi di luar keluarga
12) Penyakit kronis yang menghabiskan kemampuan dukungan orang terdekat
13) Krisis situasional yang dialami orang terdekat

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Klien mengeluh/ khawatir tentang 1) Orang terdekat menarik diri dari klien
respon orang terdekat pada masalah 2) Terbatasnya komunikasi orang terdekat
kesehatan dengan klien

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Orang terdekat menyatakan kurang 1) Bantuan yang dilakukan orang terdekat
terpapar informasi tentang upaya menunjukkan hasil yang tidak
mengatasi masalah klien memuaskan
2) Orang terdekat berperilaku protektif
yang tidak sesuai dengan kemampuan/
kemandirian klien

Kondisi Klinis Terkait

1) Penyakit Alzheimer
2) AIDS
3) Kelainan yang menyebabkan paralisis permanen
4) Kanker
5) Penyakit kronis (mis. Kanker, arthritis reumatoid)
6) Penyalahgunaan zat
7) Krisis keluarga
8) Konflik keluarga yang belum terselesaikan

133
98. Penyangkalan Tidak Efektif

Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

Upaya mengingkari pemahaman atau makna suatu peristiwa secara sadar atau tidak sadar untuk
menurunkan kecemasan/ ketakutan yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Penyebab

1) Kecemasan
2) Ketakutan terhadap kematian
3) Ketakutan mengalami kehilangan kemandirian
4) Ketakutan terhadap perpisahan
5) Ketidakefektifan strategi koping
6) Ketidakpercayaan terhadap kemampuan mengatasi masalah
7) Ancaman terhadap realitas yang tidak menyenangkan

Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
1) Tidak mengakui dirinya mengalami 1) Menunda mencari pertolongan
gejala atau bahaya (walaupun pelayanan kesehatan
kenyataan sebaliknya)

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
1) Mengaku tidak takut dengan kematian 1) Melakukan pengobatan sendiri
2) Mengaku tidak takut dengan penyakit 2) Mengalihkan sumber gejala ke organ
kronis lain
3) Tidak mengakui bahwa penyakit 3) Berperilaku acuh tak acuh saat

134
berdampak pada pola hidup membicarakan peristiwa penyebab
stress
4) Menunjukkan afek yang tidak sesuai

Kondisi Klinis Terkait

1) Penyakit kronis
2) Intoksikasi zat
3) Putus zat
4) Penyakit Alzheimer
5) Penyakit terminal

99. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko

Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

Hambatan kemampuan dalam mengubah gaya hidup/ perilaku untuk memperbaiki status
kesehatan

Penyebab

1) Kurang terpapar informasi


2) Ketidakadekuatan dukugan sosial
3) Self efficacy yang rendah
4) Status sosio-ekonomi rendah
5) Stresor berlebihan
6) Sikap negatif terhadap pelayanan kesehatan
7) Pemilihan gaya hidup tidak sehat (mis. merokok, konsumsi alkohol berlebihan)

135
Gejala dan tanda mayor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Menunjukkan penolakan terhadap
perubahan status kesehatan
2) Gagal melakukan tindakan pencegahan
masalah kesehatan
3) Menunjukkan upaya peningkatan status
kesehatan yang minimal

Gejala dan tanda minor:

Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Gagal mencapai pengendalian yang
optimal

Kondisi Klinis Terkait

1) Kondisi baru terdiagnosis penyakit


2) Kondisi perubahan gaya hidup baru akibat penyakit
3) Tumor otak
4) Penyalahgunaan zat
5) Gangguan kepribadian dan psikotik
6) Depresi/ psikosis pasca persalinan

100. Risiko Distres Spiritual

Kategori : Psikologis

Subkategori : Integritas Ego

Definisi

136
Berisiko mengalami gangguan keyakinan atau sistem nilai pada individu atau kelompok berupa
kekuatan, harapan dan makna hidup

Faktor Risiko

1) Perubahan hidup
2) Perubahan lingkungan
3) Bencana alam
4) Sakit kronis
5) Sakit fisik
6) Penyalahgunaan zat
7) Kecemasan
8) Perubahan dalam ritual agama
9) Perubahan dalam praktik spiritual
10) Konflik spiritual
11) Depresi
12) Ketidakmampuan memaafkan
13) Kehilangan
14) Harga diri rendah
15) Hubungan buruk
16) Konflik rasial
17) Berpisah dengan sistem pendukung
18) Stres

Kondisi Klinis Terkait

1) Penyakit kronis (mis. arthritis rheumatoid, sklerosis multipel)


2) Penyakit terminal (mis. kanker)
3) Retardasi mental
4) Kehilangan ekstermitas
5) Sudden infant death syndrome (SIDS)
6) Kelahiran mati, kematian janin, keguguran
7) Kemandulan

137
138

Anda mungkin juga menyukai