Disusun oleh :
WIDYASTUTI (21.0604.0048)
2021/2022
A. Konsep Dasar Nutrisi
1. Definisi Gangguan Kebutuhan nutrisi
Pemenuhan nutrisi merupakan aktivitas memasukkan, mencerna dan menggunakan
nutrient untuk tujuan pemeliharaan jaringan, perbaikan jaringan dan produksi energy
(herdman, 2018). Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh.
Enam kategori zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral (Potter, 2010).
Nutrisi adalah zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dari penyakit, termasuk
keseluruhan proses-proses dalam tubuh manusia untuk menerima makan atau bahan-
bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas
penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai
ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi reaksi dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (wong, 2012).
Nutrien (zat gizi) adalah komponen kimia dalam makanan yang digunakan oleh tubuh
sebagai sumber energy dan membantu pertumbuhan, perbaikan, dan perawatan sel-sel
tubuh. Kebutuhan energi dipenuhi dengan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.
Air adalah komponen tubuh vital dan bertindak sebagai penghancur zat makanan.
Vitamin dan mineral tidak menyebabkan energi, tetapi penting untuk proses
metabolisme dan keseimbangan asam basa
Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberi energy bagi aktivitas tubuh, membentuk
struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia didalam
tubuh. Berdasarkan jenisnya protein dibedakan menjadi 2 yaitu makronutrien dan
mikronutrien. Makronutrien merupakan makanan utama yang membina tubuh
memberikan tenaga. Makronutrien terdiri dari lemak, protein, dan karbohidrat.
Sedangakan mikronutrien merupakan komponen yang diperlukan agar makronutrien
dapat berfungsi dengan baik. Mikronutrien terdiri dari vitamin dan air mineral.
Gangguan nutrisi merupakan keadaan akibat dari kekurangan atau kelebihan kandungan
nutrient yang dibutuhkan oleh tubuh. Gangguan ini dapat disebabkan oleh kekurangan
salah satu komponen atau lebih dari satu komponen penyusun nutrien. Nutrient
merupakan komponen yang penting dibutuhkan oleh tubuh untuk pemeliharaan
jaringan, perbaikan jaringan, dan produkdi energy. Apabila kebutuhan nutrisi tidak
terpenuhi secara adekuat maka akan menyebabkan fungsi nutrient dalam tubuh menjadi
tidak optimal dan terjadi gangguan
2. Anatomi fisiologi
a. Anatomi sistem pencernaan
Fungsi utama sistem pencernaan adalah untuk memberikan tubuh dengan nutrisi
untuk tumbuh dan mempertahankan diri dan untuk menghilangkan produk
limbah dari tubuh.
Organ pencernaan manusia dan fungsinya :
a. Rongga mulut
Pada rongga mulut makanan dicerna secara mekanik dan kimiawi. Adapun alat kelenjar
didalam rongga mulut adalah gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Dimulut , makanan dibasuhi
air liur cairan lengket yang mengikat makanan menjadi lembut. 3 pasang kelenjar ludah,
kelenjar parotis, kelenjar submaksillari dan kelenjar sublingual. Mensekresi air liur
kedalam mulut. Air liur mengandung enzim yang disebut anulase, yang mencerna
molekul menjadi molekul yang lebih kecil dari maltose disakarida.
Selama mengunyah lidah menggerakkan makanan dan memanupulasi itu menjadi masa
disebut bolus. Bolus didorong kembali kedalam faring atau tenggorokan dan dipaksa
melalui pembukaan ke kerongkogan.
b. Faring
Bagian atas padfa kerongkongan disebut faring yang merupakan pertemuan anatara
saluran pernapasan didepan nosofaring dan saluran pencernaan di belakang arofaring
yang ditutup oleh epglotis. Juga dikenal sebagai tenggorokan faring adalah sebagian kecil
dari sistem pencernan yang terletak antara mulut dan kerongkongan (dibelakang hidung)
c. Esofagus
Makanan dari faring dilewatkan melalui kerongkongan dan kemudian ke perut dengan
gerakan peristaltik (kontraksi berirama lambat dan relaksasi otot-otot kerongkongan).
Pada ujung distal esophagus, terletak (LES) lower esophageal sphincter yang mencegah
makanan dari lambung kembali ke kerongkongan.
d. Lambung
Kerongkongan bergabung dengan lambung pada titik tepat dibawah diagfragma.
Lambung merupakan kantong-kantong yang dapat membesar terletak tinggi di rongga
perut. Lapisan kontraksi otot lambung pada bolus makanan dengan cairan lambung untuk
membentuk cairan pekat yang disebut chime partikel makanan dicerna sebagian dari
kerongkongan diterima oleh lambung, dimana mereka disimpan dan dicerna. Lambung
mensekresi asam cairan pencernaan sekitar 2,8 liter/hari untuk bahan kimia yang
memecah partikel makanan
e. Usus halus
Setelah makanan dicampur dan dicerna dalam perut, itu dipindahklan ke usus kecil
sekitar 20 meter untuk pencernaan lebih lanjut. Terdiri duodenum, jejenum, dan ileum,
usus kecil adalah bagian sistem pencernaan yang menyerap nutrisi dari makanan yang
dicerna enzim-enzim pencernaan disekresi oleh lapisan usus kecil bersama dengan
empedu dan enzim pancreas sepenuhnya membantu pencernaan lebih lanjut makanan.
Kebanyakan pencernaan kimia terjadi diduodenum yang mencerna nutrisi kedalam
bentuk yang lebih sederhana. Sebagian besar penyerapan di usus kecil terjadi dalam
jejenum, ileum zat yang belum dicerna atau diserap kemudian masuk ke dalam usus
besar.
f. Hati dan pankreas
Hati adalah organ vital yang mengeluarkan air empedu untuk pencernaan lemak. Empedu
dari hati disimpan dalam kantong empedu dan kemudian dilepaskan ke usus kecil.
Demikian juga pankreas juga merupakan organ terkait pencernaan yang menghasilkan
campuran enzim untuk pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein.
Hati memiliki fungsi penting dalam pengolahan produk-produk dari pencernaan manusia.
Sebagai contoh, sel sel hati menghilangkan kelebihan glukos dari aliran darah dan
mengubuah glukosa menjadi polimer yang disebut glikogen untuk disimpan.
g. Usus besar
Usus kecl bergabung dengan usus besar pada perut bagian kanan bawah tubuh. Kedua
organ bertemu kantung buta disebut sekum dan proses seperti jari kecil yang disebut usus
buntu. Makanan dari usus kecil melalui bagian sekum, dimanan air dan elektrolit yang
diserap. Sisa makanan yang tidak tercerna di transfer ke kolon asendens dulu, lalu ke usus
besar arah melintang dan kolon sigmoid limbah dari kolon sigmoid dipindahkan ke
rectum, dimana disimpan sampai saat buang air besar. Akhirnya, limbah dilewatkan
sebgai tinja melalui anus.
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrisi (zat yang sudah
dicerna), air dan garam yang berasal dari zat makanan untuk didistribusikan ke sel-sel
melalui sistem sirkulasi zat ,makanan melalui sistem sirkulasi. Zat makanan merupakan
sumber energi bagi tubuh. Agar makanan dapat dicerna secara optimal dalam saluran
pencernaan, maka saluran pencernaan harus mempunyai persediaan air, elektrolit dan zat
makanan yang terus menerus. Untuk ini dibutuhkan:
Klasifikasi IMT
Berat badan kurang <18,5
Berisiko 23-24,9
Obes I 25-29,9
Obes II >30
Berat badan 20% atau lebih dibawah rentang berat badan ideal
Bising usus hiperaktif
Cepat kenyang setelah makan
Diare
Gangguan sensi rasa
Kehilangan rambut berlebihan
Kelemahan otot pengunyah
Kelemahan otot untuk menelan
Kerapuhan kapiler
Kesalahan informasi
Kesalahan persepsi
Ketidakmampuan untuk makan
Kram abdomen
Kurang minum pada makan
Kurang informasi
Membrane mukosa pucat
Nyeri abdomen
Penurunan berat badab dengan asupan makan adekuat
Sariawan
Tonus otot menurun
3) Pengkajian keperawatan
a) Persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan
Persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan terkait dengan
penyakit, makanan, pola makan, kebersihan makan dapat
berpengaruh terhadap gangguan pad apemenuhan nutrisi.
b) Pada nutrisi metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di
rumah sakit)
Terdiri dari :
Antropometry
BB, TB, BB ideal, body mass index, triceps skinfold, mid-arm
circumference, mid-arm muscle area.
Biomedical sign
\Hb, albumin, limfosit total, transferrin serum, urinary urea,
nitrogen, creatinin urin.
Clinical sign
Kulit, rambut dan kuku, membrane mukosa, tes neurobiologis
Diet pattern (intake makanan dan cairan)
Asupan makanan 24 jam terakhir, frekuensi makan, kebiasaan
makan, riwayat diet kebiasaan makan (waktu,jenis,jumlah),
makanan yang disukai dan tidak disukai, pembatasan
makanan, termasuk intake cairan jenis dan jumlah dalam 24
jam
c) Pola eliminasi (saat sebelum sakit dan saat dirumah sakit)
BAK
Frekuensi, jumlah, warna, bau, karakter, berat jenis, alat bantu,
kemandirian, keluhan, gangguan BAK
BAB
Frekuensi, jumlah, bau, karakter, alat bantu, kemandirian,
keluhan, gangguan BAB
Balance cairan = input-output (dalam 24 jam)
4) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
Keadaan umum yang biasanya tampak pad apasien dengan
gangguan nutrisi yaitu lemas dengan keluhan mual muntah.
b) Pengkajian fisik Head to toe (inspeksi, palpasi, perkusi,
auskultasi)
Pengkajian fisik khusus pada pasien dengan gangguan
pemenuhan nutrisi yaitu focus terhadap sistem pencernaan
pasien dari mulut sampai anus. Pemeriksaan abdomen,
pemeriksaan kulit juga diperlukan.
2. Diagnosa keperawatan yang sering muncul
1) Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh,
berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient intake
nutrisi yang tidak adekuat
NOC
Nutritional status: food and fluid intake
Nutritional status: nutrient intake
Kriteria hasil
- Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
- Berat badab ideal sesuai dengan tinggi badan
- Mampu mengoentifikasi kebutuhan nutrisi
- Tidak ada tanda-tanda mal nutrisi
- Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dan menelan
- Tidak menjadi penurunan berat badan yang berarti
NIC
Nutrition management
Tujuan
Intervensi
Hartono, A. (2006). Terapi Gizi dan Diet Rumah sakit (2nd ed.). EGC.
herdman, T.H., & Kamitsuru, S. (2018). Diagnosis keperawatan definisi & klasifikasi. EGC.
Potter, P. &. (2010). Fundamental of Nursing : consep, proses and pratice. EGC.
https://doi.org/10.22435/kespro.v9i1.892.69-78
Rubenstein. (2007). Lecture Notes Kedokteran Klinis. Erlangga.
wong. (2012). ilmu gizi. ladang pustaka.