Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN DASAR


PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
DI RUANG WIJAYA KUSUMA RSUD CARUBAN

Di Susun Oleh :
FADHIL MUHAMMAD DAFFA
SN221055

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN
AKADEMIK 2022/2023
Definisi Gangguan Kebutuhan
Dasar Nutrisi
Nutrisi merupakan elemen
penting dalam proses dan
fungsi tubuh. Pada umumnya
tubuh memerlukan bahan
bakar untuk menyediakan
energi untuk fungsi organ dan
pergerakan badan. Gangguan
nutrisi seperti mal nutrisi
biasanya terjadi pada klien
yang mengalami gangguan
pada saluran
gastrointestinalnya. Sumber
nutrisi dalam
tubuh berasal dari dalam tubuh
itu sendiri, seperti glikogen
yang terdapat pada otot
dan hati ataupun protein dan
lemak dalam jaringan dan
sumber lain yang berasal dari
luar tubuh seperti makanan
yang dimakan sehari-hari oleh
manusia.
Definisi Gangguan Kebutuhan
Dasar Nutrisi
Nutrisi merupakan elemen
penting dalam proses dan
fungsi tubuh. Pada umumnya
tubuh memerlukan bahan
bakar untuk menyediakan
energi untuk fungsi organ dan
pergerakan badan. Gangguan
nutrisi seperti mal nutrisi
biasanya terjadi pada klien
yang mengalami gangguan
pada saluran
gastrointestinalnya. Sumber
nutrisi dalam
tubuh berasal dari dalam tubuh
itu sendiri, seperti glikogen
yang terdapat pada otot
dan hati ataupun protein dan
lemak dalam jaringan dan
sumber lain yang berasal dari
luar tubuh seperti makanan
yang dimakan sehari-hari oleh
manusia.
Definisi Gangguan Kebutuhan
Dasar Nutrisi
Nutrisi merupakan elemen
penting dalam proses dan
fungsi tubuh. Pada umumnya
tubuh memerlukan bahan
bakar untuk menyediakan
energi untuk fungsi organ dan
pergerakan badan. Gangguan
nutrisi seperti mal nutrisi
biasanya terjadi pada klien
yang mengalami gangguan
pada saluran
gastrointestinalnya. Sumber
nutrisi dalam
tubuh berasal dari dalam tubuh
itu sendiri, seperti glikogen
yang terdapat pada otot
dan hati ataupun protein dan
lemak dalam jaringan dan
sumber lain yang berasal dari
luar tubuh seperti makanan
yang dimakan sehari-hari oleh
manusia.
Definisi Gangguan Kebutuhan
Dasar Nutrisi
Nutrisi merupakan elemen
penting dalam proses dan
fungsi tubuh. Pada umumnya
tubuh memerlukan bahan
bakar untuk menyediakan
energi untuk fungsi organ dan
pergerakan badan. Gangguan
nutrisi seperti mal nutrisi
biasanya terjadi pada klien
yang mengalami gangguan
pada saluran
gastrointestinalnya. Sumber
nutrisi dalam
tubuh berasal dari dalam tubuh
itu sendiri, seperti glikogen
yang terdapat pada otot
dan hati ataupun protein dan
lemak dalam jaringan dan
sumber lain yang berasal dari
luar tubuh seperti makanan
yang dimakan sehari-hari oleh
manusia.
A. Konsep Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
1. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk
menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta
mengeluarkan zat sisa.
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh,
mengatur proses- proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk
melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan demikian, fungsi utama nutrisi
(suitor & hunter, 1980) adalah untuk memberikan energy bagi aktivitas tubuh,
membentuk struktur kerangkadan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses
kimia dalam tubuh.
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme
tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan
metabolisme basal, faktor patofisiologi seperti adanya enyakit tertentu yang
mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosio-
ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
Nutrien adalah suatu unsur yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh.
Gizi adalah substansi organic dan non organic yang ditemukan dalam makanan
dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (kozier,2004)

2. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan


Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, rectum dan anus.
a. Mulut
Gigi berfungsi untuk menghancurkan makanan pada awal proses
pencernaan. Mengunyah dengan baik dapat mencegah terjadinya luka parut
pada permukaan saluran pencernaan. Setelah dikunyah lidah mendorong
gumpalan makanan ke dalam faring, dimana makanan bergerak ke esophagus
bagian atas dan kemudian ke bawah ke dalam lambung.
b. Esofagus
Esofagus adalah sebuah tube yang panjang. Sepertiga bagian atas adalah
terdiri dari otot yang bertulang dan sisanya adalah otot yang licin.
Permukaannya diliputi selaput mukosa yang mengeluarkan secret mukoid yang
berguna untuk perlindungan.
c. Lambung
Gumpalan makanan memasuki lambung, dengan bagian porsi terbesar dari
saluran pencernaan. Pergerakan makanan melalui lambung dan usus
dimungkinkan dengan adanya peristaltic, yaitu gerakan konstraksi dan relaksasi
secara bergantian dari otot yang mendorong substansi makanan dalam gerakan
menyerupai gelombang. Pada saat makanan bergerak ke arah spingter
pylorus pada ujung distal lambung, gelombang peristaltik meningkat. Kini
gumpalan lembek makanan telah menjadi substansi yang disebut chyme.
Chyme ini dipompa melalui spingter pylorus kedalam duodenum. Rata-rata
waktu yang diperlukan untuk mengosongkan kembali lambung setelah makan
adalah 2sampai 6 jam.
d. Usus halus
Usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum yang
panjangnya kira-kira 6 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus besar terdiri dari
rectum, colon dan rectum yang kemudian bermuara pada anus. Panjang usus
besar sekitar 1,5 meter dengan diameter kira-kira 6 cm. Usus menerima
makanan yang sudah berbentuk chime (setengah padat) dari lambung untuk
mengabsorbsi air, nutrient, potassium, bikarbonat dan enzim.
Chyme bergerak karena adanya peristaltik usus dan akan berkumpul
menjadi feses di usus besar. Dari makan sampai mencapai rectum normalnya
diperlukan waktu 12 jam. Gerakan colon dibagi menjadi 3 bagian yaitu,
pertama houstral shuffing adalah gerakan mencampur chyme untuk membantu
mengabsorbsi air, kedua kontraksi haustrl yaitu gerakan untuk mendorong
materi air dan semi padat sepanjang colon, ketiga gerakan peristaltic yaitu
gerakan maju ke anus yang
berupa gelombang. Makanan yang sudah melewati usus halus : Chyme, akan
tiba di rectum 4 hari setelah ditelan, jumlah chime yang direabsorbsi kurang
lebih 350 ml.
e. Usus besar (kolon)
Kolon orang dewasa, panjangnya kurang lebih 125-150 cm atau 50-60 inch,
terdiri dari :Sekum, yang berhubungan langsung dengan usus halus. Kolon
terdiri dari kolon asenden, transversum, desenden dan sigmoid. Rektum, 10-15
cm/ 4-6 inch.
Fungsi utama usus besar (kolon) adalah :
1. Absorbsi air dan nutrient
2. Proteksi/ perlindungan dengan mensekresikan mucus yang akan melindungi
dinding usus trauma oleh feses dan aktivitas bakteri.
3. Menghantarkan sisa makanan sampai ke anus dengan cara berkontraksi.
4. Anus/ anal/ orifisium eksternal
Panjangnya kurang lebih 2,5-5 cm atau 1-2 inch, mempunyai 2 spingter
yaitu internal (involunter) dan eksternal (volunter). Panjang rectum bervariasi,
sesuai dengan usia :
Bayi : 2,5-3,8 cm
Toddler : 4 cm
Pra Sekolah : 7,6 cm
Sekolah : 10 cm
Dewasa : 10-15 cm

3. Etiologi Nutrisi
Faktor – faktor yang mempengaruhi
a. Fisiologis (intake nutrient)
- kemampuan mendapat dan mengolah makanan
- Pengetahuan
- Gangguan menelan
- Perasaan tidak nyaman setelah makan
- Anoreksia
- Nausea dan vomitus
- Intake kalori dan lemak yang berlebih
b. Kemampuan mencerna nutrient
- Obstruksi saluran cerna
- Melaborbsi nutrient
- Diabetes Melitus
c. Kebutuhan metabolism
- Pertumbuhan
- Stres
- Kondisi yang meningkatkan BMR (latihan, hipertyroid)
- Kanker
d. Gaya hidup dan kebiasaan
kebiasaan makan yang baik perlu diterapkan pada usia toddler
e. Kebudayaan dan kepercayaan
Kebudayaan orang asia lebih memilih padi sebagai makanan pokok
f. Sumber ekonomi
g. Tinggal sendiri
Seseorang yang hidup sendirian sering tidak mempedulikan tugas memasak
untuk menyediakan makanannya
h. Kelemahan fisik
Contohnya atritis atau cedera serebrovaskular (CVA) yang menyebabkan
kesulitan untuk berbelanja dan masak. Mereka tidak mampu merencanakan dan
menyediakan makanannya sendiri.
i. Kehilangan
Terutama terlihat pada pria lansia yang tidak pernah memasak untuk mereka
sendiri. Mereka biasanya tidak memahami nilai suatu makanan yang gizinya
seimbang.
j. Depresi
Menyebabkan kehilangan nafsu makan. Mereka tidak mau berusaha payah
berbelanja, memasak atau memakan makanannya.
k. Pendapatan yang rendah
Ketidakmampuan untuk membeli makanan yang cermat untuk meningkatkan
pengonsumsian makanan yang bergizi
l. Penyakit saluran pencernaan
Termasuk sakit gigi, ulkus
m. Obat
Pada lansia yang mendapat lebih banyak obat dibandingkan kelompok usia lain
yang lebih muda ini berakibat buruk terhadap nutrisi lansia. Pengobatan akan
mengakibatkan kemunduran nutrisi yang semakin jauh. (Johnson, 2012)

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi


Menurut Kozier (2016) faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi antara lain :
a. Pengetahuan

Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergiri dapat memengaruhi


polakonsumsi makan, hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi
sehinggadapat terjadi kesalahan pemenuhan kebutuhan gizi.
b. Prasangka

Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi
tinggi,dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah,
tempe yang merupakan sumber protein yang baik dan murah, tidak digunakan
dalam makanan sehari-hari, karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi
tempe dapat merendahkan derajat mereka.
c. Kebiasaan

Adanya kebiasaan yang buruk atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat
juga memengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah, terdapat larangan
makan pisang, pepaya, bagi para gadis remaja. Padahal, makanan itu merupakan
sumber vitamin yang baik. Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak, karena
ikan dianggap mengakibatkan cacingan. Padahal, ikan mcrupakan sumber protein
yangsangat baik bagi anak-anak.
d. Kesukaan

Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan


kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh rat-zat gizi
yangdibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan banyak terjadi
kasus malnutrisi pada remaja karcna asupan gizinya tidak sesuai dengan yang
dibutuhkan tubuh.
e. Ekonomi

Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi, penyediaan makanan


bergizi, membutuhkan dana yang tidak sedikit karena perubahan status gizi
dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status ekonomi
kurang biasanya kesulitan dalam mcnyediakan makanan bergizi. Sebaliknya
orang dengan status ekonomi cukup lebih mudah untuk menyediakaan makanan
yang bergizi.

5. Batasan Karakteristik

Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (PPNI, 2018) batasan


karakteristik defisit nutrsis adalah :

Pada subjektif mayor yaitu :


a. Berat badan menurun
b. Cepat kenyang setelah makan
c. Nafsu makan menuurun
d. Membran mukosa pucat

6. Diagnosa Keperawatan

Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (PPNI,2018) diagnosa


keperawatannya adalah :
a. Defisit nutrsi berhubungan dengan faktor psikologis di buktikan dengan nafsu
makan menurun (D.0019).
b. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ansietas, keletihan (..)

7. Intervensi Keperawatan

N Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi


Keperawatan Hasil Keperawatan
No

1. DefisitnutrsiS setelah dilakukan Manajemen Nutrisi


berhubungan dengan tindakan (I.03119)
faktor psikologis di keperawatan selama 3 xO :
buktikan dengan 24 jam diharapkan  Identifikasi
nafsu makan masalah Status Nutrisi status
menurun (D.0019). membaik dengan nutrisi
Kriteria hasil :  Identifikasi
Status nutrisi (L.03030) makanan
- Porsi makanan yang
yang dihabiskan disukai
meningkat  Monitor
- Perasaan cepat asupan
kenyang makanan
menurun  Monitor
- Berat badan berat badan
membaik T : Fasilitasi
- Frekuensi menentukan
makan membaik pedoman diet
- Nafsu makan
E:
membaik
 Anjurkan
posisi
duduk

K:
 Kolaborasi
dengan ahli
gizi untuk
menentukan
jenis nutrisi

N Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi


Keperawatan Hasil Keperawatan
No

1. 2 Ketidakefektifan polaS setelah dilakukan Manajemen Jalan


nafas berhubungan
tindakan Napas (I.01011)
dengan ansietas,
keletihan (D.005) keperawatan selama 3 xH- Monitor pola napas
24 jam diharapkan
- Monitor bunyi
masalah
napas
ketidakefektifan pola
- Posisikan semi
nafas membaik dengan
fowler
Kriteria hasil :
- Lakukan
Pertukaran Gas
fisioterapi dada
(L.01003)
- Berikan minum air
- Bunyi napas tambahan
hangat
menurun
- Anjurkan asupan
- Pusing menurun
cairan 2000 ml/hari
- gelisah menurun
jika tidak kontra
indikasi

- Ajarkan teknik
batuk efektif

DAFTAR PUSTAKA

Moorhead Sue. (2013). Nursing Outcome Clasifikation (NOC) fifth edition.Missouri :

Elsevior Mosby.

Nanda International. 2012. Diagnosis Keperawatan : defisini & klasifikasi 2012-2014.


Penerbit buku kedokteran EGC : Jakarta

Nurarif, A. H dan Kusuma, Hardi. 2019. NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: MediAction

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Tarwoto & Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan Edisi 4.
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai