Anda di halaman 1dari 23

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

NUTRISI

Disusun Oleh :

Mariana Ulfa 022.01.3911

M.Agus Al Mufhty 022.01.3926

Linda Sari 022.01.3911

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM

Tahun Ajaran 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehinggamakalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyakterimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikansumbangan baik materi maupun pikirannya.Dan harapan kami semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Olehkarena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembacaagar kami dapat memperbaiki makalah
ini.Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Diet Bagi Penderita Maag” dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.

Mataram, 15 September 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang mempengaruhi
kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme bassal, faktor
patologis seperti adanya penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau
meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan
individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Nutrisi sangat penting bagi manusia karena
nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien
(zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali sehari selama puluhan tahun akan menjadi
racun yang menyebabkan penyakit dikemudian hari.Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
ada sistem yang berperan di dalamnya yaitu sistem pencernaan yang terdiri atas saluran
pencernaan dan organ asesoris, saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus
bagian distal. Sedangkan organ asesoris terdiri dari hati,kantong empedu dan pankreas.
Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi
dalam tubuh kita. Sehingga bisa menyebabkan penyakit atau terkena gizi buruk oleh karena
itu kita harus memperbanyak nutrisi.

1.2 Ruang Lingkup Masalah


1. Definisi kebutuhan nutrisi
2. Sistem tubuh yang berperan
3. Definisi nutrient
4. Keseimbangan energi
5. Macam macam diet
6. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
7. Masalah-masalah pada kebutuhan nutrisi
8. Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi kebutuhan nutrisi
2. Untuk mengetahui sistem tubuh yang berpera
3. Untuk mengetahui definisi nutrient
4. Untuk mengetahui keseimbangan energi
5. Untuk mengetahui macam macam diet
6. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
7. Untuk mengetahui masalah-masalah pada kebutuhan nutrisi
8. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP MATERI NUTRISI

A. Definisi Kebutuhan Nutrisi


Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan (Soenarjo, 2000).
Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia
menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan,
pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara
asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi. Sedangkan menurut Supariasa (2001),nutrisi
adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.

B. Sistem Tubuh yang Berperan


Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan
yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris. Saluran pencernaan
dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri
atas hati, kantong empedu, dan pancreas.
a) Saluran Pencernaan
1. Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaanyang terdiri atas
dua bagian luar (vestibula), yaitu ruang diantargusi, gigi, bibir, dan pipi,
serta bagian dalam yang terdiri dari rongga mulut.
2. Faring dan esophagus
Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletakdi belakang hidung,
mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian
atas yang berjalan hingga vertebrae servikal keenam. Faring langsung
berhubungan dengan esophagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan
panjang ±20-25 cm yang terletak di belakang trachea dan di depan tulang
punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang
berhubungan langsung dengan abdomen dan menyambung dengan lambung.
Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring
menuju lambung, bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2
cm. Kedua ujungnya dilindungi oleh sphincter. Dalam keadaan normal sphincter
bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke dalam lambung.
Keadaan ini bertujuan untuk mencegah gerakan balik ke oragan bagian atas,
yaitu esophagus. Proses penghantaran makanan dilakukan dengan kerja
peristaltic.
3. Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas
(disebut fundus), bagian utama, dan bagianbawah yang horizontal (disebut
antrum pilorik). Lambung ini berhubungan langsung dengan esophagus
melalui orifisium kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik.
Lambung terletakdi bawah diafragma dan di depan pancreas.
 Lambung memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Fungsi motoris adalah menampung makanan, mencegah makanan
menjadi partikel kecil, dan mencampurnya dengan asam lambung.
b. Fungsi sekreasi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogenrennin, dan
lipase. Pepsinogen diaktifkan oleh HCl menjadipepsin yang dapat
memecah protein menjadi proteosa dan peptone.
4. Usus Halus
Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar.
Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat denganpanjang ± 2,5 m dalam
keadaan hidup. Pada dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa
nodula jaringan limfa yang disebut kelenjar soliter yangberfungsi sebagai
pelindung terhadap infeksi. Pada umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna
dan meng absorpsi chime dari lambung. Zat makanan yang telah haluskan
diabsorpsi di dalam usus halus, yakni pada duodenum. Di sini terjadi
absorpsi besi, kalsium dengan bantuan vitamin D; serta vitamin A,D,E dn
K dengan bantuan empedu dan asam folat.
5. Usus Besar
Usur besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai dari
katup ileokolik atau ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan.Fungsi
utama usus besar adalah mengabsorsi air (± 90%), elektrolit, vitamin, dan
sedikit glukosa.
b). Organ Asesoris
1. Hati, merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh.
2. Kantong empedu, merupakan sebuah kantong yang terletak dibawah kanan hati
atau lekukan permukaan bawah hati sampai dipinggiran depan yang memiliki
panjang 8-12 cm.
3. Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama dengan kelenjar ludah
dengan memilliki panjang ± 15 cm.
C. Nutrient
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam
makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrient terdiri dari beberapa,
diantarannya:
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :
a) Karbohidrat sederhana (gula) ;bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang
terdiri dari glukosa,fruktosa,dan galaktosa).Juga bisa berupa disakarida (molekul
ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa
(glukosa + galaktosa).
b) Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak
molekul glukosa.
c) Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat
dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat
meningkatkan volume feces.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya
pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun
(misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Kebutuhan
karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energitotal.
2. Protein
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan
tubuh. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging,
babi, domba, kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah:
kelompok kacang polong (misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan,
dan biji-bijian.
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini
berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein
akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino
yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi protein :
 Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang
normal dan proses pengausan yang normal.
 Protein menghasilkan jaringan baru.
 Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi
khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
 Protein sebagai sumber energi.

Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak
terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak 10-25%
dari kebutuhan energi total.Fungsi lemak :
 Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan
memberikan 9 kal/gr.
 Ikut serta membangun jaringan tubuh.
 Perlindungan.
 Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
 Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan
mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. Vitamin dibagi dalam dua
kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan
vitamin yang larut dalamlemak (vitamin A, D, E dan K).
 Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
a) Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam
proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akanmenderita
rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi.
Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.
b) Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-
sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel
tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan
infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin B-
kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan
penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti misalnya
roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap
anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari
kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
c) Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran.
Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan
menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar
dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka
yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan
gangguan kesehatan lainnya.
d) Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuatsendiri vitamin D, bahkan
pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan
sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke
tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu
sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu
olahan yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju
dan yogurt kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan
yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak
yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu
penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat.
5. Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim,
dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan
konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung
sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan
lewat makanan. Tiga fungsi mineral :
 Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
 Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan
tubuh:contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
 Bahan dasar enzim dan protein.

Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral.


Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh
tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang
dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun dianjurkan
sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum.
D. Keseimbangan Energi
Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi organ
dan pergerakan badan, untuk menyediakan material mentah, untuk fungsi enzim,
pertumbuhan, penempatan kembali dan perbaikan sel. Metabolisme mengacu pada
semua reaksi biokimia dalm tubuh. Proses metabolic dapat menjadi anabolic
(membangun) atau katabolic (merusak). Energy adalah kekuatan untuk bekerja,
manusia membutuhkan energy untuk terus menerus berhubungan dengan
lingkungannya.
1. Pemasukan energy
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi
makanan. Makanan merupakan sumber utama energi manusia. Besarnya energi
yang dihasilkan dengan satuan kalori. 1 kalori juga disebut 1 kalori besar
( K ) atau kkal adalah jumlah panas yang di butuhkan untuk menaikkan suhu
1 kg air sebesar 1 °c. 1 kkal = 1 K atau sama dengan 1000 kalori.
 3 Bentuk pemberian kalori yaitu :
a) Karbohidrat: karbohidrat merupakan sumber energy yang penting. Setiap
gram, karbohidrat menghasilkan kurang lebih 4 kalori. Asupan karbohidrat di
dalam diit sebaiknya berkisar 50%-60% dari kebutuhan kalori. (Setiati, 2000).
b) Lemak: komponen lemak dapat diberikan dalam bentuk nutrisi enteral
maupun parenteral sebagai emulsi lemak. Pemberian lemak dapat
mencapai 20%-40% dari total kebutuhan. Satu gram lemak menghasilkan 9
kalori.
c) Protein (Asam Amino): kebutuhan protein adalah 0,8gr/kgbb/hari atau
kurang lebih 10% dari total kebutuhan kalori.
2. Pengeluaran energy
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk men-
support jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh
berbentuk senyawa phospat seperti ATP. Kebutuhan energi seseorang
ditentukan oleh BMR dan aktivitas fisik. Rumus= Berat Badan Ideal X 10 /
KKB
3. Basal metabolisme rate (MBR)
Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada saat
istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung,
pernapasan, peristaltic usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh.
Makanan di dalam tubuh mengalami beberapa proses. Mulai dari
pencernaan, absorbsi, metabolisme, dan penyimpanan hingga eliminasi.
a) Pencernaan
Pencernaan dimulai dari mulut, tempat makanan di pecah secara
mekanik dengan mengunyah. Protein dan lemak dipecahkan secara fisik
tetapi tetap tidak berubah secara kimia karena enzim dalam mulut tidak
bereaksi dengan nutrisi ini. Makanan yang telah ditelan memasuki
esopagus dan bergerak sepanjangnya dan dengan kontraksi otot seperti
gelombang (peristaltik). Massa makanan yang berada pada kardiak
spinkter, berlokasi pada pembukaan atas lambung, menyebabkan spinkter
relaksasi dan memungkunkan makanan masuk lambung. Di dalam
lambung, pepsinogen di sekresikan dan diaktifkan oleh asam hidrokolik
menjadi pepsin, enzim pemecah protein. Lambung juga mengeluarkan
sejumlah kecil lipase dan amilase untuk mencerna lemak dan zat tepung
secara berturut-turut. Lambung juga bertindak sebagai penyimpanan
dan makanan menetap di dalam perut kira-kira 3 jam, dengan
rentang dari 1-7 jam. Makanan meninggalkan lambung pada spinkter
pilorik sebagai asam, massa cair yang disebut kimus. Kimus mengalir ke
duodenum dan bercampur cepat dengan empedu, getah intestinal, sekresi
pangkreas. Peristaltik terjadi terus menerus dalam usus kecil,
mencampur sekresi dengan kimus.
b) Absorbsi
Usus kecil merupakan tempat penyerapan utama nutrien.
Sepanjang daerah ini terdapat penonjolan seperti jari yang disebut vili,
untuk meningkatkan area permukaan absorbsi. Nutrient diabsorbsi oleh
difusi pasif dan osmosis, transport aktif, dan pinositosis.
c) Metabolisme
Nutrien diabsopsi dalam intestinal, termasuk air, yang
ditransportasikan melalui system sirkulasi ke jaringan tubuh. Melalui
perubahan kimia dari metabolisme, nutrien diubah ke jumlah substansi
yang diperlukan oleh tubuh. Dua tipe dasar metabolisme adalah
anabolisme dan katabolisme. Anabolisme merupakan produksi dari
substansi kimia yang lebih kompleks dengan sintesis nutrient. Katabolisme
merupakan pemecahan substansi kimia menjadi substansi yang lebih
sederhana.
d) Penyimpanan
Beberapa, tapi tidak semua, nutrient yang diperlukan tubuh
disimpan dalam jaringan tubuh. Bentuk pokok tubuh dari energi yang
disimpan adalah lemak, yang disimpan sebagai jaringan adiposa.
Glikogen disimpan dalam cadangan kecil di hati dan jaringan otot dan
protein dan protein disimpan dalam massa otot. Ketika keperluan energi
tubuh melebihi persediaan energi dari nutrient yang dimakan, maka
energi yang disimpan digunakan. Sebaliknya energi yang tidak digunakan
harus disimpan terutama lemak.
E. Macam-macam Diet
1. Diet rendah kalori rendah karbohidrat
Tidak berarti orang lantas tidak makan semua jenis karbohidrat. Asupan
karbohidrat hanya dikurangi. Konsumsilah beras merah atau roti gandum. Asupan
protein dan lemak tetap diperhatikan, namun tidak terlalu tinggi.
2. Diet rendah kalori tinggi protein
Bagi yang ingin melakukan diet ini dia harus benar-benar fit, terutama
ginjal dan lever. Jika tidak, organ tubuh akan makin terbebani dan kondisi
tubuh justru melemah. Diet ini banyak mengonsumsi protein, seperti daging atau
telur.
3. Diet rendah kalori rendah lemak
Orang dengan diet seperti ini harus pintar-pintar menghitung asupan
kalori. Semua jenis makanan biasanya dikonsumsi, hanya saja dikurangi kalori dan
lemak. Perlu diingat, satu gram lemak sama dengan sembilan kalori. Diet jenis
ini memang tidak bisa berlangsung dengan cepat, paling-paling dua kilogram
sebulan. Namun, hal ini sudah cukup jika dilakukan secara konsisten.
4. Diet rendah kalori tinggi lemak dan protein
Di sini yang dilakukan adalah mengurangi asupan karbohidrat. Diet
ini akan berlangsung lebih lama lagi, itu pun jika orang yang berdiet mampu
makan sedikit nasi atau bahkan tidak sama sekali.
F. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
1. Pengetahuan. Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapt disebabkan oleh
kurangnya iinformasi, sehingga dapat terjadi kesalaahan dalam pemenuhan
kebutuhan gizi.
2. Prasangka. Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang
bernilai gizi tinggi, dapat memengaruhi status gizi seseorang.
3. Kebiasaan. Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu dapat juga memengaruhi status gizi.
4. Kesukaan.Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat
gizi yang dibutuhkan secara cukup.
5. Ekonomi.Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan status gizi. Penyediaan
makanan yang bergizi membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga
perubahan status gizi dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang
dengan status ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam penyediaan makanan
bergizi. Sebaliknya, orang dengan status ekonomi cukup lebih mudah untuk
menyediakan makanan yang bergizi.
G. Masalah pada Gangguan Nutrisi
 Obesitas
Obesitas merupakan peningkatan berat badan yang melebihi 20% batas
normal berat badan seseorang. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh
untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi
lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan
pria.Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah
sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh
lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami
obesitas.
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah
kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas. Obesitas
digolongkan menjadi 3 kelompok:
1) Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%.
2) Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%.
3) Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan
sebanyak 5%dari antara orang-orang yang gemuk).
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun,
tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak
tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun
lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir.
Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga
memberikan gambaran seperti buah apel. Tetapi hal tersebut bukan merupakan
sesuatu yang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan
beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause.
 Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan gizi
pada
tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan tubuh.
 Diabetes mellitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang
ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan
insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
 Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya
obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
H. Asuhan Keperawatan Dalam Kebutuhan Nutrisi
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat
meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara
umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi.
 Riwayat Makanan
Makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makanan, tipe
makanan yang dihindari ataupun diabaikan, makanan yang lebih disukai, yang
dapat digunakan untuk membantu merencanakan jenis makanan untuk sekarang,
dan rencana makanan untuk masa selanjutnya.
 Kemampuan Makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain
kemampuan
mengunyah, menelan, dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain.
 Pengetahuan Tentang Nutrisi
Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah
penentuan tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi.
 Nafsu Makan
 Tingkat Aktivitas
 Pengkonsumsian Obat
 Penampilan Fisik
Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan fisik terhadap
aspek-aspek berikut : rambut yang sehat berciri mengkilat, kuat, tidak kering,
dan tidak mengalami kebotakkan bukan karena faktor usia; daerah di atas kesua
pipi dan bawah kedua mata tidak berwarna gelap; mata cerah dan tidak ada
rasa sakit atau pembuluh darah; daerah bibir tidak kering, pecah-pecah, ataupun
mengalami pembengkakkan; lidah berwarna merah gelap, tidak berwarna merah
terang, dan tidak ada luka pada permukaannya; gusi tidak bengkak, tidak
mudah berdarah, dan gusi yangmengelilingi gigi harus rapat serta erat tidak
tertarik ke bawah sampai di permukaan gigi; gigi tidak berlubang dan tidak
berwarna; kulit tubuh halus, tidak bersisik, tidak timbul bercak kemerahan, atau
tidak terjadi pendarahan yang berlebihan; kuku jari kuat dan berwarna merah muda.
 Pengukuran Antropometrik
Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, dan
lingkar lengan. Tinggi badan anak dapatdigambarkan pada suatu kurva/grafik
sehingga dapat terlihat pola perkembangannya.
 Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang langsung berhubungan dengan pemenuhan
nutrisi adalah pemerikaan albumin serum, Hb, glukosa, elektrolit, dan lain-lain.
2. Diagnosa Keperawatan
 Perubahan nutrisi resiko tinggi masukan lebih dari kebutuhan tubuh
a. Perubahan nutrisi masukan lebih dari kebutuhan dipengaruhi oleh faktorfaktor:
 Faktor hereditas
 Masukan nutrisi berlebihan
 Gangguan pola makan
 Aktifitas fisik yang rendah
b. Perubahan nutrisi masukan lebih dari kebutuhan ditandai dengan atau gejalanya:
 BB lebih dari 10% s/d 20% BB dan TB ideal
 Nilai TSF > 15 mm pada laki-laki dan 25 mm pada wanita
 Ketidak seimbangan pemasukan makanan dan pengeluaran energy
 Aktifitas yang kurang
 Perubahan nutrisi resiko tinggi masukan kurang dari kebutuhan tubuh
a. Perubahan nutrisi masukan kurang dipengaruhi oleh faktor-faktor:
 Kurang pengetahuan
 Sumber keuangan yang terbatas
 Anoreksia
 Stress emosional
 Ketergantungan obat
b. Perubahan nutrisi masukan kurang ditandai dengan gejala:
 BB < 20% BB ideal
 Masukan makanan tidak mencukupi kebutuhan minimum perhari
 Alopecia
 Tonus otot lemah
 Membrane mukosa dan konjungtiva pucat
 Lesu
 Penurunan serum albumin
3. Perencanaan / Intervensi Keperawatan
 Meningkatkan nafsu makan:
a) Hilangkan atau kurangi kondisi atau gejala penyakit yang
menyebabkan penurunan nafsu makan
b) Berikan makanan yang disukai, sedikit tapi sering
c) Tata ruang pasien senyaman mungkin
d) Turunkan stress psikologis
e) Berikan oral hygiene sebelum dan sesudahmakan
 Membantu pasien memenuhi kebutuhan nutrisi:
a) Hindari makanan beralkohol dan berkalori
b) Pantau masukan dan keluaran
c) Bantu pasien untuk mengidentifikasi kebutuhan nutrisi pasien
d) Kolaborasi: konsul dengan ahli diet untuk menentukan kebutuhan nutrisi
pasien
e) Kolaborasi: berikan makanan enteral / parenteral bila diindikasikan
f) Kolaborasi: berikan obat sesuai indikasi, seperti: anti emetik, antasida,
vitamin.
4. Tindakan / Implementasi Keperawatan
a) Pemberian nutrisi melalui oral Tindakan ini merupakan tindakan
keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan nutrisi per oral secara mandiri
Tujuan : memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
 Alat dan bahan
1) Piring
2) Sendok
3) Garpu
4) Gelas
5) Serbet
6) Mangkok cuci tangan
7) Pengalas
8) Makanan dengan porsi dan menu sesuai program

 Prosedur kerja
1) Beri penjelasan
2) Cuci tangan
3) Atur posisi pasien dengan duduk/setengah duduk sesuai kondisi pasien
4) Pasang pengalas
5) Tawarkan pasien melakukan ritual makan (misalnya, berdo’a sebelum
makan)
6) Bantu aktivitas dengan cara menyuapmakan sedikit demi sedikit dan
berikan minum sesudah makan
7) Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk
sebentar
8) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

b) Pemberian nutrisi melalui pipa lambung


Tindakan ini dilakukan pada klien yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan nutrisi per oral atau adanya gangguan menelan. Tindakan
pemberian nutrisi melalui pia lambung dapat dilakukan dengan
pemasangan pipa lambung lebih dahulu kemudian dapat dilakukan
pemebrian nutrisi.
Tujuan :memenuhi kebutuhan nutrisi pasien Pemasangan pipa
lambung
 Alat dan bahan
1) Pipa penduga dalam tempatnya corong
2) Spuit 20 cc
3) Pengalas
4) Bengkok
5) Plester dan gunting
6) Makanan dalam bentuk cair
7) Air matang
8) Obat-obatan
9) Stetoskop
10) Klem
11) Baskom berisi air (kalau tidak ada stetoskp)
12) Vaselin

 Prosedur kerja
Cuci tangan
1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2) Atur posisi pasien dengan posisi semi-Flower
3) Bersihkan daerah hidung dan pasangkan pengalas di daerah
dada
4) Letakkan bengkok di dekat pasien
5) Tentukan letak pipa penduga dengan cara mengukur
panjang pipa dari epigastrium sampai hidung kemudian
dibengkokakann ke telingan dan beri tanda batasnya
6) Berikan vaselin atau pelican pada ujung pipa klem pangkal
pipa tersebut lalu masukkan melalui hidung secara perlahan-
lahan sambil pasien dianjurkan untuk menelannya
7) Tentukan apakah pipa tersebut benar-benar sudah masuk ke
lambung, dengan cara :
8) Cuci tangan,
 Masukkan ujung selang yang diklem ke dalam baskom yang
berisi air (klem di buka) dan perhatikan bila da gelembung, pipa
masuk ke paru dan jika tidak ada gelembung pipa tersebut masuk
ke lambung setelah itu diklekm atau dilipat kembali
 Masukan udara denga spuit ke dalam lambung melalui pipa
tersebut dan dengarkan dengan stetoskop. Apabila di lambung
terdengar bunyi, berarti pipa tersebut sudah masuk. Setelah itu,
keluarkan udara yang ada di dalam sebanyak jumlah yang
dimasukan.
Pemberian Nutrisi
Alat dan bahan
1) Corong
2) Spuit 20 cc
3) Pengalas
4) Bengkok
5) Makanan dala bentuk cair
6) Air matang
7) Obat-obatan (bila ada)
8) Klem
9) Stetoskop
 prosedur kerja
1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2) Cuci tangan
3) Atur posisi semi-Fowler
4) Pasang pengalas
5) Letakkan bengkok
6) Periksa dahulu sisa makanan di lambung dengan
menggunakan spuit yang diaspirasikan ke pipa lambung
7) Buka klem/penutip
8) Lakukan tindakan pemberian makan dengan cara pasang
corong/spuit pada pangkal pipa
9) Masukan air matang ± 15 cc pada awal dengan cara
dituangkan lewat pinggirnya
10) Berikan makanan dalam bentuk cair yang tersedia.
Kemudian, bila ada obat-obatan masukan dan beri minum
lalu diklem pipa penduga
11) Catat hasilnya atau respon pasien selama pemberian makanan
12) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
BAB III

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat
dicapai jika terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga
dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi
enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan
nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.

4.2 SARAN
Kebutuhan nutrisi tiap individu berbeda-beda maka dari itu peran perawat sangat
penting dalam rangka pemenuhan nutrisi untuk pasien, dan dianjurkan perawat
memberikan asuhan keperawatan yang baik dan membantu pasien dalam pemenuhan
nutrisinya.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A Azis, Kebutuhan Dasar Manusia, (Jakarta : EGC, 2005)


Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2001)
http://books.google.co.id/books sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan nutrisi.
http://riezkhyamalia.wordpress.com/2013/10/20/ makalah-pemenuhan-kebutuhan-nutrisi.
.

Anda mungkin juga menyukai