NUTRISI
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehinggamakalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyakterimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikansumbangan baik materi maupun pikirannya.Dan harapan kami semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Olehkarena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembacaagar kami dapat memperbaiki makalah
ini.Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Diet Bagi Penderita Maag” dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak
terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak 10-25%
dari kebutuhan energi total.Fungsi lemak :
Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan
memberikan 9 kal/gr.
Ikut serta membangun jaringan tubuh.
Perlindungan.
Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan
mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. Vitamin dibagi dalam dua
kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan
vitamin yang larut dalamlemak (vitamin A, D, E dan K).
Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
a) Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam
proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akanmenderita
rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi.
Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.
b) Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-
sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel
tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan
infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin B-
kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan
penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti misalnya
roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap
anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari
kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
c) Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran.
Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan
menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar
dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka
yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan
gangguan kesehatan lainnya.
d) Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuatsendiri vitamin D, bahkan
pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan
sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke
tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu
sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu
olahan yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju
dan yogurt kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan
yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak
yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu
penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat.
5. Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim,
dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan
konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung
sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan
lewat makanan. Tiga fungsi mineral :
Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan
tubuh:contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
Bahan dasar enzim dan protein.
Prosedur kerja
1) Beri penjelasan
2) Cuci tangan
3) Atur posisi pasien dengan duduk/setengah duduk sesuai kondisi pasien
4) Pasang pengalas
5) Tawarkan pasien melakukan ritual makan (misalnya, berdo’a sebelum
makan)
6) Bantu aktivitas dengan cara menyuapmakan sedikit demi sedikit dan
berikan minum sesudah makan
7) Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk
sebentar
8) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Prosedur kerja
Cuci tangan
1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2) Atur posisi pasien dengan posisi semi-Flower
3) Bersihkan daerah hidung dan pasangkan pengalas di daerah
dada
4) Letakkan bengkok di dekat pasien
5) Tentukan letak pipa penduga dengan cara mengukur
panjang pipa dari epigastrium sampai hidung kemudian
dibengkokakann ke telingan dan beri tanda batasnya
6) Berikan vaselin atau pelican pada ujung pipa klem pangkal
pipa tersebut lalu masukkan melalui hidung secara perlahan-
lahan sambil pasien dianjurkan untuk menelannya
7) Tentukan apakah pipa tersebut benar-benar sudah masuk ke
lambung, dengan cara :
8) Cuci tangan,
Masukkan ujung selang yang diklem ke dalam baskom yang
berisi air (klem di buka) dan perhatikan bila da gelembung, pipa
masuk ke paru dan jika tidak ada gelembung pipa tersebut masuk
ke lambung setelah itu diklekm atau dilipat kembali
Masukan udara denga spuit ke dalam lambung melalui pipa
tersebut dan dengarkan dengan stetoskop. Apabila di lambung
terdengar bunyi, berarti pipa tersebut sudah masuk. Setelah itu,
keluarkan udara yang ada di dalam sebanyak jumlah yang
dimasukan.
Pemberian Nutrisi
Alat dan bahan
1) Corong
2) Spuit 20 cc
3) Pengalas
4) Bengkok
5) Makanan dala bentuk cair
6) Air matang
7) Obat-obatan (bila ada)
8) Klem
9) Stetoskop
prosedur kerja
1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2) Cuci tangan
3) Atur posisi semi-Fowler
4) Pasang pengalas
5) Letakkan bengkok
6) Periksa dahulu sisa makanan di lambung dengan
menggunakan spuit yang diaspirasikan ke pipa lambung
7) Buka klem/penutip
8) Lakukan tindakan pemberian makan dengan cara pasang
corong/spuit pada pangkal pipa
9) Masukan air matang ± 15 cc pada awal dengan cara
dituangkan lewat pinggirnya
10) Berikan makanan dalam bentuk cair yang tersedia.
Kemudian, bila ada obat-obatan masukan dan beri minum
lalu diklem pipa penduga
11) Catat hasilnya atau respon pasien selama pemberian makanan
12) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
BAB III
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat
dicapai jika terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga
dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi
enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan
nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
4.2 SARAN
Kebutuhan nutrisi tiap individu berbeda-beda maka dari itu peran perawat sangat
penting dalam rangka pemenuhan nutrisi untuk pasien, dan dianjurkan perawat
memberikan asuhan keperawatan yang baik dan membantu pasien dalam pemenuhan
nutrisinya.
DAFTAR PUSTAKA