Anda di halaman 1dari 8

Nama : Eka Suryeni

Nim : B1D019064

Kelas : 7A2

A. SYARAT -SYARAT MUTLAK ( Moseher,1965 )

1) Pasaran untuk usaha tani

Tidak ada yang lebih menggembirakan petani produsen daripada diperolehnya


harga yang tinggi pada waktu ia menjual produksinya. Harga baik atau buruk (tinggi atau
rendah) pada umumnya dilihat petani dalam hubungan dengan harga-harga saat panen
sebelumnya. Pembangunan pertanian meningkatkan produksi hasil pertanian. Untuk
hasil-hasil itu perlu ada pasaran serta harga yang cukup tinggi guna membayar kembali
biaya-biaya tunai dan daya upaya yang telah dikeluarkan petani sewaktu
memproduksikannya. Diperlukan tiga hal dalam pasaran untuk hasil usaha tani (A.T
Mosher, 1965;78), yaitu :

Contoh : Hasil produksi pertanian dan olahan di Kota Palangka Raya cukup
menjanjikan. Karenanya, guna memenuhi kebutuhan konsumen diperlukan wadah
pemasaran untuk menjual hasil tersebut. Contohnya melalui pasar tani ini,Market dengan
tajuk Pasar Tani tersebut , mampu menjadi salah satu wadah yang menjajakan hasil
produksi pertanian yang ada. Dengan tujuan akhir meningkatkan perekonomian dan taraf
hidup para petani.“Tentunya dapat memacu perbaikan dan pertumbuhan ekonomi.
Mengingat sektor ekonomi sangat terimbas dari pandemi yang saat ini terjadi.

2) Teknologi dalam Pembangunan Pertanian yang Senantiasa Berkembang

Teknologi sering diartikan sebagai ilmu yang berhubungan dengan keterampilan


di bidang industri. Tetapi A.T Mosher (1965;93) mengartikan teknologi pertanian sebagai
cara-cara untuk melakukan pekerjaan usaha tani. Didalamnya termasuk cara-cara
bagaimana petani menyebarkan benih, memelihara tanaman dan memungut hasil serta
memelihara ternak. Termasuk pula didalamnya benih, pupuk, pestisida, obat-obatan serta
makanan ternak yang dipergunakan, perkakas, alat dan sumber tenaga. Termasuk juga
didalamnya berbagai kombinasi cabang usaha, agar tenaga petani dan tanahnya dapat
digunakan sebaik mungkin.

Yang perlu disadari adalah pengaruh dari suatu teknologi baru pada produktivitas
pertanian. Teknologi baru yang diterapkan dalam bidang pertanian selalu dimaksudkan
untuk menaikkan produktivitas, apakah ia produktivitas tanah, modal atau tenaga kerja.
Seperti halnya traktor lebih produktif daripada cangkul, pupuk buatan lebih produktif
daripada pupuk hijau dan pupuk kandang, menanam padi dengan baris lebih produktif
daripada menanamnya tidak teratur

Contoh : Contoh inovasi teknologi di bidang pertanian adalah teknologi sensor


dan teknologi otomasi. Pertama teknologi sensor dapat memberikan data yang konkrit
dan real time terhadap para petani. Teknologi sensor yang sedang dikembangkan saat ini
adalah teknologi sensor bagi tanaman yang memanfaatkan drone untuk mendapatkan
beragam data, seperti pertumbuhan hama, penyakit, dan permasalahan lainnya.

3) Tersedianya Bahan-bahan dan Alat Produksi secara Lokal

Bila petani telah terangsang untuk membangun dan menaikkan produksi maka ia
tidak boleh dikecewakan. Kalau pada suatu daerah petani telah diyakinkan akan kebaikan
mutu suatu jenis bibit unggul atau oleh efektivitas penggunaan pupuk tertentu atau oleh
mujarabnya obat pemberantas hama dan penyakit, maka bibit unggul, pupuk dan obat-
obatan yang telah didemonstrasikan itu harus benar-benar tersedia secara lokal di dekat
petani, di mana petani dapat membelinya.

Kebanyakan metode baru yang dapat meningkatkan produksi pertanian,


memerlukan penggunaan bahan-bahan dan alat-alat produksi khusus oleh petani.
Diantaranya termasuk bibit, pupuk, pestisida, makanan dan obat ternak serta perkakas.
Pembangunan pertanian menghendaki kesemuanya itu tersedia di atau dekat pedesaan
(lokasi usaha tani), dalam jumlah yang cukup banyak untuk memenuhi keperluan tiap
petani yang membutuhkan dan menggunakannya dalam usaha taninya.

4) Perangsang Produksi bagi Pertanian

Cara-cara kerja usaha tani yang lebih baik, pasar yang mudah dijangkau dan
tersedianya sarana dan alat produksi memberi kesempatan kepada petani untuk
menaikkan produksi. Begitu pula dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dikeluarkan
oleh pemerintah menjadi perangsang produksi bagi petani.

Pemerintah menciptakan kebijaksanaan-kebijaksanaan khusus yang dapat


merangsang pembangunan pertanian. Misalnya kebijaksanaan harga beras minimum,
subsidi harga pupuk, kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian yang intensif, perlombaan-
perlombaan dengan hadiah menarik pada petani-petani teladan dan lain-lain. Pendidikan
pembangunan pada petani-petani di desa, baik mengenai teknik-teknik baru dalam
pertanian maupun mengenai keterampilan-keterampilan lainnya juga sangat membantu
menciptakan iklim yang menggiatkan usaha pembangunan.

Akhirnya kebijaksanaan harga pada umumnya yang menjamin stabilitas harga-


harga hasil pertanian merupakan contoh yang dapat meningkatkan rangsangan pada
petani untuk bekerja lebih giat dan mereka akan lebih pasti dalam usaha untuk
meningkatkan produksi.

Jadi perangsang yang dapat secara efektif mendorong petani untuk menaikkan
produksinya adalah terutama bersifat ekonomis (A.T Mosher, 1965;124), yaitu :

a) Perbandingan harga yang menguntungkan.

b) Bagi hasil yang wajar. Tersedianya barang dan jasa yang ingin dibeli oleh petani untuk
keluarganya.

5) Unsur Perangkutan

Dalam pembangunan pertanian terdapat unsur perangkutan. Tanpa perangkutan


yang efisien dan murah maka pembangunan pertanian tidak dapat diadakan secara efektif.
Pentingnya perangkutan adalah bahwa produksi pertanian harus tersebar meluas,
sehingga diperlukan jaringan perangkutan yang menyebar luas, untuk membawa sarana
dan alat produksi ke tiap usaha tani dan membawa hasil usaha tani ke pasaran konsumen
baik di kota besar dan/atau kota kecil.

Selanjutnya, perangkutan haruslah diusahakan semurah mungkin. Bagi petani,


harga suatu input seperti pupuk adalah harga pabrik ditambah biaya angkut ke usaha
taninya. Uang yang diterimanya dari penjualan hasil pertanian adalah harga di pasar pusat
dikurangi dengan biaya angkut hasil pertanian tersebut dari usaha tani ke pasar. Jika
biaya angkut terlalu tinggi, maka pupuk akan menjadi terlalu mahal bagi petani dan uang
yang diterimanya dari penjualan hasil pertanian tersebut akan menjadi terlalu sedikit.
Sebaliknya, jika biaya angkut rendah, maka uang yang diterima oleh petani akan menjadi
tinggi.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi biaya perangkutan (A.T. Mosher,


1965;138) antara lain :

a) Sifat barang yang harus diangkut, berapa berat atau besarnya barang itu

b) Jarak pengangkutan barang-barang itu

c) Banyaknya barang yang diangkut

d) Jenis alat perangkutan

Berbagai sarana perangkutan dan jarak jauh bersama-sama harus membentuk


sistem perangkuan yang merupakan satu kesatuan yang harmonis. Tidak hanya jalan raya
yang diaspal, jalan setapak, jalan tanah, saluran air, jalan raya, sungai dan jalan kereta api
semuanya ikut memperlancar perangkutan. Beberapa diantaranya dapat dibuat dan
dipelihara oleh usaha setempat, termasuk pemerintah setempat. Beberapa lagi perlu
dibangun dan dipelihara oleh pemerintah propinsi dan pusat.

B. SYARAT - SYARAT PELANCAR ( Mosher,1965 )

1. Pendidikan Pembangunan

Pendidikan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan


berkembangnyaseseorang, sehingga terwujud bertani yang lebih baik, usahatani yang
lebih menguntungkan,kehidupan keluarga tani yang lebih sejahtera, masyarakat pedesaan
lebih maju dan kelestarianlingkungan lebih terjamin. Pendidikan pembangunan yaitu
bagaimana mendidik petani untukmengambil manfaat dari masyarakat lain dimasa
lampau yang dapat membantu masyarakat itumaju dan berkembang sesuai yang
dikehendaki.Belajar terus menerus memang mutlak perlu, tetapi orang dapat belajar dari
pengalamantanpa menerima pengajaran secara formil. Diadakannya pendidikan formil
mempercepat proses belajar. Untuk mempercepat pembangunan, pendidikan sungguh
perlu. Jika pembangunan pertanian hendak dipercepat, maka perlu dipersiapkan 4 jenis
pendidikan pembangunan, yaitu :a) Pendidikan dasar dan lanjutan, b) Pendidikan
pembangunan untuk petani.c) Pelatihan bagi petugas teknis pertanian.d) Pendidikan
pembangunan pertanian bagi rakyat kota.

1. Pendidikan Dasar dan Lanjutan

Pendidikan formal dari tingkat Dasar sampai dengan Tingkat Menengah Pertama,
sampaisaat ini memang belum ada kejuruan / jurusan pendidikan dasar pertanian atau
pendidikan dasar pembangunan. Pada tahap sekolah dasar, pendidikan pembangunan itu
mulai mempersiapkan anak

anak untuk dalam kehidupan selanjutnya dapat memikirkan secara ilmiah


mengenaisegala sesuatu yang mereka lakukan, mengenalkan tumbuhan dan hewan,
menambah pengetahuan baru, mengembangkan keterampilan baru dan dapat
memecahkan masalah baru.Pendidikan Pembangunan di sekolah lanjutan pertama,
hendaklah meneruskan proses pada sekolah dasar dan mengembangkan pendidikan
pembangunan, misalnya denganmengajarkan sendi-sendi perusahaan, perihal jual beli,
menghitung biaya dan hasil, lingkungan,sumber daya alam, dll.Pada tingkat SMA dan
Perguruan Tinggi, pendidikan pembangunan sudah diarahkansesuai dengan jurusannya,
seperti SPMA, SNAKMA, STM Pertanian, Sekolah Perikanan,Akademi-akademi sampai
dengan Fakultas-fakultas Pertanian dan seterusnya, sesuai dengan program studi yang di
kehendaki.2. Pendidikan Pembangunan untuk Petani

Pendidikan Pembangunan untuk petani bersifat tidak formil, oleh karena itu agar
program pendidikannya efektif haruslah memenuhi syarat sebagai berikut:

a) Harus datang ke tempat petani.

b) Harus bersifat khas sesuai dengan minat dan kebutuhan petani sekarang.

c) Harus mengindahkan kenyataan bahwa petani itu adalah orang dewasa.

d) Harus disesuaikan dengan waktu senggang petani.

e) Unit bahan pelajaran harus merupakan suatu cara kerja tertentu yang baru atau yang telah
di perbaiki.

f) Harus disertai dengan kesempatan mempraktekkan.

g) Setiap cara baru yang di anjurkan itu, haruslah teknis, efisien dan menguntungkan.

h) Petani memerlukan dorongan untuk mau melakukan percobaan.

Pendidikan Pembangunan untuk petani khususnya Pertanian, yang sampai saat ini
masihdi anggap efektif dan memenuhi syarat-syarat tersebut, adalah pendidikan non
formal yang kitakenal dengan istilah “ penyuluhan pertanian”.

Penyuluhan pertanian pada dasarnya bertujuan :o menyadarkan dan membimbing


para petani akan adanya alternatif-alternatif, adanya metode-metode lain dalam
menyelenggarakan usahataninya.o Meningkatkan partisipasi dan PKS ( Pengetahuan,
Keterampilan dan Sikap) untuk maumelakukan perubahan.o Mengembangkan Swadaya
dan Swakarsa petani.o Menumbuhkan dinamika dan kepemimpinan anggota
kelompoktani melalui kegiatanmusyawarah dalam merencanakan dan melaksanakan
usahatani. 3. Pelatihan bagi petugas teknis pertanian

Orang yang mempunyai kekuasaan dan pengaruh politik sangat mempengaruhi


kecepatan pembangunan pertanian, kebanyakan mereka adalah orang-orang kota. Banyak
diantara merekatidak mengerti apa yang diperlukan untuk pembangunan pertanian, atau
bahkan tidak mengertimengapa pembangunan pertanian itu penting bagi Negara sebagai
keseluruhan.Mungkin suatu saat petani memerlukan harga yang lebih mahal untuk hasil
buminya agar cukupterangsang untuk menaikkan produksi. Tetapi penduduk kota lebih
suka membayar harga yangmurah. Peningkatan produksi pertanian selalu memerlukan
investasi yang cukup besar untukinfra.
struktur seperti jalan-jalan pedesaan, fasilitas pergudangan, irigasi, agroindustri,
tetapi pendudukkota lebih menginginkan investasi industri untuk memeperluas lapangan
kerja didalam kota.Jika tidak di jelaskan, barangkali penduduk kota tidak menyadari
bagaimana pembangunan pertanian dapat memperluas pasaran utuk hasil-hasil industri
dan untuk jasa-jasa komersiil yangtersedia di kota-kota besar dan kecil.Di antara mereka
tidak menyadari bahwa jenis-jenis industri tertentu yang menyediakan sarana produksi
kebutuhan petani dan yang mengolah hasil pertanian, lebih bermanfaat bagikeseluruhan
perekonomian dari pada jenis industri lainnya.Dalam melakukan pendidikan
pembangunan diperlukan unsur-unsur keahlian dalam proses pendidikan, yaitu:a.
Pengetahuan dan keterampilan teknik yang khusus b. Pengertian mengenai pertanianc.
Pengertiaan tentang sifat dan pentingnya pembangunan pertaniand. Pengertian tentang
manusia dan organisasinyae. Kepercayaan yang realistis pada rakyat pedesaanf.
Menghargai spesialisasi bidang laing. Efektifitas pribadi di dalam organisasih. Terus
belajar dan bereksperimen

contoh :

1) supaya kita bisa mendidik petani untuk mengambil manfaat dari masyarakat lain

2. Kredit Produksi

Kredit produksi adalah meminjamkan sejumlah dana untuk membiayai usaha tani
petanidalam rentang waktu saat pembelian sarana produksi dan saat penjualan hasil
panen. Untukmembeli sarana produksi pada umumnya petani kurang modal. Jika terpaksa
harus pinjamkepada tengkulak / ijon, yang bunganya tinggi. Maka untuk membantu
petani diperlukan kredit produksi, baik dari lembaga perbank-an, pihak swasta atau
Koperasi Kredit, dengan syarat :o Prosedurnya cepat.o Prasyaratnya mudah.o Suku bunga
rendah, dano Realisasinya tepat waktu.

Permasalahan yang sering dihadapi pada kredit produksi sebagai berikut:ü Sulit
menaksir output yang akan diperolehü Sulit menaksir harga produksi pada saat panenü
Tidak tahu berapa besar biaya memperoleh kreditü Takut jika tidak bisa melunasi
pinjamanü Tidak tahu cara memperoleh kreditü Tidak dapat meminjam pada waktunya

Contoh : Lembaga bank atau koperasi

3. Kerjasama Kelompok Petani

Menumbuh kembangkan budaya kerjasama antar petani atau keluarganya secara


berkelompokagar berperan aktif dalam pembangunan di desanya. Bentuk kerjasama
teresebut dapat diwujudkan melalui misalnya : Gotong royong membangun fasilitas
umum.ü Membasmi hama penyakit tanaman dan ternak. Gotong royong kebersihan
lingkungan.ü Menetapkan pola tanam serempak atau pola giliran.ü Gotong royong
pengolahan tanah dan panen bersama.ü Membentuk perkumpulan (kelompok tani,
koperasi tani),dll.Untuk menggiatkan kerjasama tersebut, diperlukan Dukungan dan
bantuan dalam pengorganisasiannya. Bantuan penyediaan bahan-bahan khusus.o Bantuan
teknis dan pengelolaannya. Bantuan keuangan

Contoh : membuat saluran air, untuk penampungan pada masa kemarau/


kekeringan

4. Perbaikan dan Perluasan Tanah Pertanian

Perbaikan dan perluasan tanah pertanian adalah suatu bentuk untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas pertanian. Perbaikan lahan ditujukan agar lahan yang terlalu
seringditanami lebih bisa berpotensi lagi. Hal ini dapat dilakukan dengan pemupukan
atau pergilirantanaman. Perluasan tanah pertanian bertujuan agar peluang kuantitas hasil
produksi pertanianlebih besar sehingga bisa tercapai suatu swasembada pertanian.A.
Memperbaiki Mutu Tanah (Intensifikasi)

Usaha meningkatkan produksi pertanian dengan menambah modal dan tenaga


kerja(skill) per satuan luas tanah yang sama. Contoh: pemupukan, perbaikan pengairan,
cara bercocoktanam, pemberantasan hama dan penyakit tumbuhan, perbaikan struktur
tanah, perbaikan irigasidan drainase, perbaikan daya menahan air, perbaikan pola
tanam.B. Membuka lahan baru untuk pertanian (Ekstensifikasi)Meningkatkan produksi
pertanian dengan usaha menambah modal dan tenaga kerja (skill)untuk merubah bukan
tanah pertanian menjadi tanah pertanian Contoh: membuka tanah hutan,tanah rawa, tanah
padang rumput dan sebagainya menjadi tanah pertanian, membuka hutan non produktif,
membangun bendungan / waduk air, memperluas irigasi, membangun infrastruktur.

Contoh : pemupukan, perbaikan pengairan, cara bercocok tanam, perbaikan irigasi


dll.

5. Perencanaan Nasional dan Perencanaan Daerah Untuk Pembangunan Pertanian

Perencanaan nasional pembangunan pertanian harus dipikirkan matang-matang.


Sebelummelakukan realisasi dari syarat-syarat atau usaha pembangunan pertanian
pemerintah harusmemikirkan jalan terbaik bagaimana pertanian ini agar lebih maju.
Perencanaan biasanya dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan.Kebijakan dan
tindakan Pemerintah yang mempengaruhi perencanaan pembangunan pertanian,
merupakan hal penting untuk berlangsungnya pembangunan pertanian secara tepat
dankontinyu. Perencanaan pembangunan pertanian ini erat hubungannya dengan
kebijakan, tindakanserta peran pemerintah karena terkait dengan penyusunan APBN /
APBD setiap tahunnya.Di era Otoda, kebijakan dan tindakan pemerintah di setiap daerah
terhadap pembangunan pertanian tentu berbeda, Akan tetapi pola dasar dan tujuannya
harus seiring dengan tujuannasional. Rencana Kegiatan Pembangunan Pertanian
Kabupaten / Kota, disusun berdasarkanusulan dari bawah, yaitu petani dan
masyarakat.Mekanisme penyusunan perencanaan pembangunan pertanian secara
berjenjangdikoordinasikan oleh BAPPEDA - BAPPENAS melalui wadah
MUSRENBANG dari tingkatKelompok Tani Tingkat Desa, Tingkat Kecamatan, sampai
ke tingkat Kabupaten/Kota, Propinsidan Nasional.Perencanaan nasional pembangunan
pertanian harus dipikirkan matang-matang. Sebelummelakukan realisasi dari syarat-
syarat atau usaha pembangunan pertanian pemerintah harus

memikirkan jalan terbaik bagaimana pertanian ini agar lebih maju. Perencanaan
biasanya dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan.Pembangunan pertanian di
Indonesia bisa tercapai jika syarat-syarat pembangunan bisaterpenuhi. Kendala tidak
lengkapnya syarat yang ada akan menjadi pekerjaan rumah bagi kitasemua. Mencari
solusi dari banyak sudut pandang sehingga kita bisa mencapai pembangunan
pertanian.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan pertanian, yaitu:a) Syarat
pokok perlu mendapat prioritas tinggi b) Faktor pelancar dapat membantu jika syarat
pokok tersediac) Hanya sebagian dari pembangunan yang dapat direncanakand)
Perencanaan pembangunan sesuai daerahe) Segi produksi dan pemasaran harus
dipikirkan sekaligusf) Banyak investasi yang perlu waktu sebelum menjadi produktifg)
Mutu tiap kegiatan lebih panjang dari pada volume fisiknyah) Kegiatan-kegiatan tertentu
harus dikoordinasikan secara lokali) Hubungan-hubungan penting menyangkut
pembangunan pertanian seringkali tidak dapatdinyatakan dalam angka j) Perencanaan
hendaknya memperhatikan keinganan dan keluhan petanik) Rencana untuk pertanian dan
industri hendaknya dipertimbangkan sekaligusl) Perencanaan harus mencakup penilaian
kritis terhadap proyek yang sedangdijalankan/dilaksanakanm) Perencanaan hendaknya
terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai