Anda di halaman 1dari 5

FORM PORTOFOLIO STASE ANAK

DI R.ASTER RSUD MUNTILAN

Disusun oleh:

LISTIANA

NPM. 21.0604.0029

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

2022
FORM PORTOFOLIO

STASE ANAK

Nama Mahasiswa : LISTIANA

NPM : 21.0604.0029

Tempat Praktik : Bangsal Aster RSUD Muntilan

1. Uraikan mengenai pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang sudah anda


peroleh selama menempuh stase pendidikan profesi Ners!
Saya mendapatkan banyak pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang tidak
didapatkan di akademik. Terkadang apa yang dipelajari selama di akademik ada sedikit
perbedaan yang di rumah sakit. Setiap awal pindah ke bangsal saya masih bingung apa
yang harus dilakukan, belum mengetahui ritme asuhan keperawatan yang dibangsal seperti
apa. Berbagai karakter perilaku, sikap dan sifat perawat dan pasien dibangsal membuat
banyak cara berkomunikasi dengan perawat, sesama praktikan dan pasien. Dibangsal baik
perawat ataupun pasien sering menggunakan bahasa jawa krama halus sehingga saya harus
mampu memahami dan menguasainya. Itu yang menjadi hambatan saya dalam
berkomunikasi karena saya belum mampu menguasai bahasa krama halus dengan
sempurna.
Selama praktek di RSUD Muntilan ini saya baru tahu ternyata dalam memberikan
makan pada pasien melalui NGT / menyonde pasien yang dewasa dan anak ternyata
caranya berbeda. Menyonde pasien dewasa biasa dengan memasukan minuman ataupun
makanan yang telah dihaluskan ke dalam spuit dan di spuit diberikan tekanan agar
makanan tersebut masuk lambung pasien sedangkan ketika kita menyonde anak kita tidak
boleh memberikan tekanan atau memberikan dorongan pada spuit, Jadi susu ataupun asi
yang sudah dipompa dimasukan ke spuit dan digantung. Dan selama di stase anak saya
juga banyak belajar pada anak yang misalnya menangis dan selama di stase ini khususnya
di bangsal Aster saya jadi mengetahui ternyata anak yang menangis ada tiga kemungkinan
yaitu mungkin karena dia lagi lapar, dia BAB dan dia BAK.
Selama praktek, skill yang dilakukan sesuai dengan yang dipelajari di akademik
meskipun terkadang agak sedikit berbeda. Jadi apa yang dipelajari di akademik itu yang
dilakukan dirumah sakit meskipun dirumah sakit harus menyesuaikn dengan fasilitas yang
ada dirumah sakit. Hal yang tidak saya dapatkan di akademik tetapi saya dapatkan di
rumah sakit yaitu membersihkan ruangan anak dan mengganti linen anak-anak setiap hari
dilakukan. Saya rasa mungkin kita tidak ada salahnya jika kita belajar dari hal kecil
terlebih dahulu seperti membersihkan bok bayi, mengganti linen anak-anak setiap hari
dilakukan yang penting bermanfaat bagi orang lain karena memang memberikan
kenyamanan pada pasien.

2. Uraikan kemajuan/ perkembangan yang anda peroleh selama menjadi mahasiswa


keperawatan serta penilaian mahasiswa mengenai kemajuan/perkembangan
tersebut!
Kemajuan atau perkembangan yang diperoleh selama praktek banyak. Dulunya
diakademik hanya belajar dengan pantom tetapi sekarang ke manusia langsung yang harus
diperlakukan secara manusiawi. Sekarang banyak skill yang sudah didapatkan. Dahulunya
hanya melakukan auskultasi ke pantom yang tidak bisa kita dengar sekarang ke manusia
bisa didengar seperti apa yang suara yang normal dan yang tidak normal. Dan dahulu nya
hanya mendapat penjelasan saja mengenai anak dengan gizi buruk, hydrosefallus, anak
dengan dx. Prolong fever dan lain-lain tanpa melihat pasien secara nyata tapi sekarang
setelah distase anak melihat anak dengan dx. berbeda-beda, seperti hydrosefallus merasa
takut dan tidak tegar. Anak dengan hydrosefallus tersebut karena ada kelainan dari bayi
sejak lahir, terjadi karena gangguan di dalam otak, seperti misalnya stroke, radang selaput
otak, atau tumor otak. Kemudian, kondisi tersebut menyebabkan sirkulasi cairan otak
tersumbat, sehingga terjadi hydrosefallus. Dan begitupula untuk anak dengan gizi buruk
tersebut, karena mungkin dengan 4 faktor yang melatarbelakangi diantaranya sebagai
berikut: ekonomi, sanitasi, pendidikan orang tua, dan perilaku orang tua. Sedangkan untuk
kasus dengan dx. prolong fever atau demam berkepanjangan dapat muncul pada kondisi
pasien sebagai berikut: infeksi spesifik seperti tuberkulosis, sinusitis, ganngguan sistem
imun, atau infeksi pada jantung yang menyertai.
Selama menjalani stase anak saya mengetahui komunikasi dengan pasien seperti apa,
ibu pasien, keluarga pasien bahkan mengedukasi pasien dan menerapkan perilaku caring
ke pasien. Sekarang juga mampu mengetahui kalau pasien masuk dengan penyakit apa dan
nanti keluhan nya apa sekarang menjadi mengetahui secara nyatanya seperti apa, tidak
seperti dahulu hanya teori saja. Kalau menurut saya lebih menarik kita sudah terjun
dilapangan karena memang benar-benar nyata kita mampu mengetahui kondisi pasien kita
seperti apa dan apa yang harus dilakukan jika kondisi pasien seperti itu.

3. Pendapat mahasiswa mengenai hal hal yang menarik dan yang tidak menarik dalam
proses mendapatkan pengetahuan/pengalaman tersebut!
Hal yang menarik dalam proses mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yaitu
ketika diskusi perawat-perawat dan perseptor dirumah sakit mengenai masalah yang
dialami pasien, jadi disana benar-benar diarahkan dan dibimbing. Yang menarik juga itu
jadi setelah terjun ke lapangan baru terasa bahwa begitu kita komunikasi dengan orang
lain terutama keluarga pasien benar-benar dihargai meskipun kita sebagai mahasiswa
praktikan. Hal sekecil apapun yang dilakukan ke pasien meskipun mengantikan linen,
keluarga pasien selalu mengucapkan terima kasih sambil tersenyum itu memberikan
kepuasaan tersendiri bagi saya. Dan yang lebih menarik saya dahulunya masih takut
memegang bahkan menggendong anak kecil tetapi setelah saya praktek dengan sendirinya
saya bisa dan sekarang ketika melihat anak rasanya senang.

4. Diskripsikan hasil karya yang terbaik selama melakukan pengelolahan pasien


diwahana praktek beserta alasannya!
Selama saya mengelola pasien dengan prolong fever jadi pasien tampak dengan
keluhan demam berkepanjangan dengan sesak napas, batuk-batuk, dan juga rewel, setelah
saya mengelola pasien sampai akhirnya pulang. Setiap hari saya merawatnya mulai dari
mengganti pampers, mengedukasi nutrisi serta pendampingan ASI, memonitor suhu,
memonitor nafas, kompres air hangat, nebulisasi, injeksi, fisioterapi dada, memposisikan
pasien semi fowler, dan memonitor oksigennya yang saya lakukan. Dan karena memang
ini pasien kelolaan saya yang harus benar-benar saya kelola maka kegiatan rutin itu yang
selalu saya lakukan setiap harinya. Dan alhamdulillah dari hari ke hari demam menurun,
suhu dalam batas normal, kemudian keluhan sesak napas bahkan batuknya berkurang
sampai akhirnya pasien diperbolehkan untuk pulang.
Saya rasa itu memberikan kepuasan sendiri ketika apa yang kita lakukan meskipun hal
kecil tapi itu sangat berguna bagi pasien.

Anda mungkin juga menyukai