Anda di halaman 1dari 5

PORTOFOLIO STASE KEPERAWATAN ANAK

Disusun oleh :
Dini Aldila Aisa
20184030070

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2019
1. Deskripsi tentang pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan yang sudah
diperoleh selama menempuh stase pendidikan profesi ners

Selama menjalani profesi ners stase keperawatan anak di RSUD Dr.


Tjitrowardojo Purworejo, saya mendapat banyak pengetahuan, keterampilan dan
mendapat banyak pengalaman. Pada stase anak saya tidak hanya berada dalam satu
bangsal namun berpindah-pindah yaitu di ruang peristi, bangsal tulip dan ruang
PICU/NICU. Saya belajar banyak hal baru tentang pengetahuan dan berbagai
keterampilan mengenai keperawatan anak dari para perawat, dokter dan praktikan lain.

Pengetahuan mengenai keperawatan anak dan keterampilan saya menjadi


bertambah karena disini banyak dijumpai pasien dengan kasus yang berbeda-beda.
Berbagai kasus yang pernah saya temui adalah BBLR, asfiksia, DHF, kolik abdomen,
thalasemia dll . Pada stase ini saya juga berkesempatan untuk meningkatkan berbagai
keterampilan untuk diimplementasikan pada pasien diantaranya adalah melakukan
pemeriksaan fisik pada bayi dan anak, memberikan nutrisi pada bayi melalui NGT dan
OGT, menghitung dosis obat yang tepat dan sebagainya.

Selain keterampilan dalam melakukan keperawatan anak yang bertambah, saya


juga belajar bagaimana cara memberikan asuhan keperawatan anak mulai pengkajian
sampai dengan evaluasi. Pengkajian dilakukan dengan melakukan anamnesa kepada
pasien. Setelah itu dilanjutkan dengan merumuskan diagnosa keperawatan dan
menentukan diagnosa keperawatan prioritas kemudian menentukan kriteria hasil dan
merencanakan tindakan keperawatan yang setelah diimplementasikan harus dievaluasi
untuk melihat apakah masalah keperawatan yang muncul sudah teratasi atau belum.

Stase keperawatan anak juga memberikan banyak pengalaman baru. Awalnya


saya merasa sedikit canggung karena harus beradaptasi kembali dengan lingkungan
bangsal yang baru terutama ketika menemui bayi-bayi kecil dan pasien anak-anak,
namun karena bimbingan dari para perawat senior dan bidan hal tersebut tidak terlalu
menjadi masalah sehingga tetap termotivasi untuk belajar dan mengasah keterampilan
saya. Selain itu teman-teman praktikan yang lain juga saling memberi semangat untuk
bersama-sama belajar sehingga pengetahuan juga keterampilan yang kami miliki
menjadi meningkat dan menjadi lebih percaya diri ketika melakukan intervensi kepada
pasien.
2. Deskripsi tentang kemajuan dan perkembangan mahasiswa selama stase

Banyak hal mengenai keperawatan anak yang sebelumnya tidak saya pahami
menjadi saya paham dan mengerti setelah menjalani stase keperawatan anak.
Diantaranya adalah saya mengalami kemajuan dalam memberikan asuhan
keperawatan anak. Selama 4 minggu menjalani praktik klinik stase anak saya bertemu
langsung dengan pasien anak-anak dari berbagai usia, mulai dari neonatus yang
berumur 1 hari sampai anak remaja berusia 17 tahun. Ketika berhadapan langsung
dengan pasien anak-anak, saya menyadari bahwa selain keterampilan dalam
melakukan tindakan, keterampilan berkomunikasi dengan pasien anak-anak juga
penting karena tidak jarang pasien anak-anak taktu kepada perawat yang bertugas.

Selain itu keterampilan yang saya miliki juga bertambah dan berkembang
setelah 4 minggu menjalani stase ini. Banyak keterampilan yang saya dapatkan,
beberapa keterampilan tersebut adalah melakukan pemeriksaan fisik, memasang NGT
pada bayi dan sebagainya. Awalnya saya merasa ragu dan canggung ketika
memberikan tindakan kepada pasien karena saat kuliah hanya berhadapan dengan
phantom atau teman sendiri sedangkan saat praktik di rumah sakit harus berhadapan
dengan pasien sungguhan, namun seiring berjalannya waktu dan berkat bimbingan
dari perawat dan bidan senior saya menjadi lebih percaya diri untuk memberikan
tindakan pada pasien .
3. Deskripsi tentang hal-hal menarik dan tidak menarik selama stase

Banyak hal menarik yang saya jumpai selama menjalani stase keperawatan
anak. Selama stase, saya menjumpai banyak pasien dengan kondisi yang berbeda-
beda, masing- masing pasien memiliki keluhan yang berbeda-beda dan
membutuhkan tindakan yang berbeda pula. Hal yang menarik adalah pada saat
berada di ruangan PICU/NICU. Hal ini adalah pengalaman baru dan juga menarik
bagi saya dan teman-teman berada di ruangan intensif khusus anak dan bayi. Saya
dan teman-teman melihat langsung pasien-pasien yang membuthkan pengawasan
dari bayi di dalam inkubator hingga yang terpasang ventilator. Berbagai alat yang
terpasang pada tubuh pasien seperti syringe pump, infus pump, cpap, bedside
monitor mempunyai bunyinya masing-masing sebagai alarm yang menandakan
keadaan pasien sehingga perwat di ruangan harus peka terhadap semua jenis suara
tersebut dan harus gesit dan cekatan ketika kondisi pasien mulai menurun. Selain
itu saya diruangan ini saya juga juga diberi kesempatan untuk memasang OGT
pada bayi, awalnya saya merasa ragu-ragu, bingung, takut salah dan grogi namun
perawat senior memotivasi saya dan tidak berhenti mengarahkan. Beberapa hal
menarik lain diantaranya adalah ketika pertama kali belajar menggunakan syringe
pump untuk menyonde, belajar memandikan bayi, membedong bayi, memberikan
cup feeding, hingga menghitung dosis obat yang sesuai untuk anak-anak. Hal-hal
tersebut menjadi menarik karena merupakan kali pertama saya melakukannya
ketika praktik.

Hal yang kurang menarik adalah ketika jumlah pasien di bangsal hanya
sedikit, seperti yang pernah saya alami saat berada di ruang peristi dengan jumlah
bayi hanya 5 dan kondisinya sudah stabil dan tidak terlalu rewel sehingga saat bayi-
bayi tidur membuat banyak sekali waktu luang di bangsal dan tak jarang hal ini
membuat saya merasa bosan karena kurang kegiatan dan kurang bersemangat.
4. Deskripsi hasil karya terbaik yang dilakukan selama stase

Karya terbaik yang pernah saya lakukan selama stase keperawatan anak
adalah pada saat saya membantu memasang NGT pada neonatus. Saat itu saya
diberi kesempatan oleh perawat senior untuk mencoba memasang NGT pada
neonatus. Awalnya saya merasa takut bila salah dan malah melukai pasien, namun
perawat senior berkata tidak apa-apa dan bersedia untuk mendampingi. Akhirnya
saya melakukan pemasangan NGT dengan didampingi, saat melakukan
pemasangan NGT , bayinya aktif sehingga saya perlu bantuan perawat untuk
memegangi. Walaupun mengalami kesulitan seperti gerakan bayi yang tidak
terduga sehingga pemasangan NGT dijeda terlebih dahulu alhamdulillah semua
berjalan lancar hingga selang NGT benar sampai ke lambung. Saya menjadi sadar
bahwa sangat penting untuk memperbanyak latihan dan praktik langsung ke pasien
agar keterampilan yang dimiliki semakin terasah.

Anda mungkin juga menyukai